Di Susun Oleh: Heri Suroso Nur Hidayat Santo Tri Wahyudi Sutiyo Dani Saputro

  • Uploaded by: Nur Hidayati
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Di Susun Oleh: Heri Suroso Nur Hidayat Santo Tri Wahyudi Sutiyo Dani Saputro as PDF for free.

More details

  • Words: 637
  • Pages: 19
Di susun oleh : Heri Suroso Nur Hidayat Santo Tri Wahyudi Sutiyo Dani Saputro



 



Artikel berupa Systematica review dengan meta analisis. author Yuan Kao etc all. Departemen of emergency Chi-Mei Medical Hospital, Tainan, Taiwan Department of Medical Research, Taipei Medical University-Shuang Ho Hospital, New Taipei City, Taiwan





Manfaat resusitasi cairan adalah suatu therapi untuk mengembalikan volume intravaskular dan mempertahankan perfusi organ vital pada pasien dengan luka bakar Penggunaan hiper-osmotik atau solusi isoosmotik dalam resusitasi cairan untuk mengelola depresi miokard dan meningkatkan permeabilitas kapiler selama syok akibat luka bakar.

 Penulis

melakukan sistematis review dan meta-analisis untuk membandingkan manfaat terapi cairan hiper-osmotik dan isoosmotik dalam memulihkan stabilitas hemodinamik setelah luka bakar.



Metode penulisan dengan pencarian Artikel yang dipublikasikan antara Januari 1979 dan Mei 2017 dengan mensitasi : alamat melalui PubMed, Embase, Cochrane Library, Scopus, dan registry ClinicalTrials.gov.



Dengan kata kunci burn, fluid therapy dan albumin atau plasma atau HLS (Hipertonik laktat salin) atau hydroxyethyl starch solution atau hypertonic solution atau isotonic solution atau ringer lactate solution atau Hartmann solution



Penelitian ini menggunakan RCT untuk memilih artikel yang membandingkan efektifitas pemberian cairan hyperosmotic dan iso-osmotic pada pasien luka bakar dengan penyebab apapun. Artikel dengan subjek penelitian yang memiliki presentasi luas bakar <15% tidak dimasukkan karena kebocoran kapiler sistemik baru terjadi ketika luas bakar mencapai 15%.



Pencarian awal menghasilkan 643 artikel. Penyaringan berdasarkan judul dan abstrak didapatkan 585 artikel dikeluarkan karena tidak sesuai. 48 dari 58 artikel dikeluarkan karena 5 artikel adalah retrospektif atau nonRCT, 4 artikel dengan luka bakar <15% TBSA, 20 artikel dievaluasi jumlah cairan dalam terapi luka bakar tanpa perbandingan headto-head pada cairan yang berbeda, 18 membahas aspek lain dari resusitasi cairan dan 1 artikel. Akhirnya, 10 RCT yang masuk dalam kriteria penelitian

 Luka

Bakar adalah cedera traumatis akut pada kulit atau jaringan terutama disebabkan oleh thermal ,termasuk dingin, listrik, radiasi, dan bahan kimia. Sebagian besar kematian terjadi dalam 72 jam





 

 

Hasil yang diharapkan dari artikel dalam resusitasi cairan pada luka bakar adalah : 1) Pemberian cairan : Fluid load (mL/kg/% Luka bakar ), 2) Jumlah total pemberian/ ml 3) urine output, dilakukan setelah 24 Jam post injury / trauma 4) Nilai dari creatinine, and 5) mortality.



Bortolani et al melaporkan secara signifikan lebih rendah beban cairan dalam kelompok hiper-osmotik dibandingkan kelompok iso-osmotik pada 24 jam postinjury



Bechir et al dan bartolani et al output urine pada pasien pada 24 jam postinjury setelah cairan resusitasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok hiperosmotik dan iso-osmotik



tingkat kreatinin (mg / dL) pada 24 jam postinjury mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik antara dua kelompok



Pada Angka kemataian, lama rawat di ICU atau rumah sakit juga tidak menunjukakan perbedaan signifikan pada kedua lemompok tersebut

HES Versus Plasma Cairan koloid volume pada 24 jam postinjury menunjukkan tidak ada perbedaan antara kristaloid ditambah HES dengan kristaloid ditambah plasma.  HES Versus Albumin Output urine pada pasien yang diberikan RL kemudian HES 10% tidak ada perbedaan dengan pengeluaran urin pada pasien yang diberikan RL kemudian diberikan Albumin 5%. 

Hasil : Dibandingkan dengan kelompok iso-osmotik, kelompok hiper-osmotik mengalami penurunan yang signifikan dalam beban cairan  kesimpulan: Hyper-osmotik resusitasi cairan tampaknya menjadi pilihan yang menarik untuk luka bakar dari total luas permukaan tubuh 





Cairan kristaloid yang paling banyak digunakan adalah normal saline dan ringer laktat Cairan koloid disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut “plasma expander”. aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama dalam ruang intravaskuler. Albumin merupakan larutan koloid murni yang berasal dari plasma manusia. Dextran juga termasuk cairan koloid. Hydroxylethyl Starch (HES)



Bila problema sirkulasi utama pada syok adalah hipovolemia, maka terapi hendaknya ditujukan untuk restorasi volume darah dengan cairan resusitasi ideal. Cairan ideal adalah yang dapat membawa O2 : komposisi darah.

Related Documents


More Documents from "tatmainnahainunhaq"