Devenisi Mania.docx

  • Uploaded by: Fitrah Ardillah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Devenisi Mania.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 781
  • Pages: 4
Devenisi Mania Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat, sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, DEPKES). Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivitas, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat-loncat (flight of ideas).

ETIOLOGI Gangguan alam perasaan (mania) dapat timbul karena beberapa faktor yaitu : 1. Faktor predisposisi a) Genetik Penyelidikan menunjukan bahwa ada suatu peningkatan timbulnya kelainan bipolar dalam derajat pertama relatif terhadap individu-individu dengan kelainan dari pada populasi umum.

b) Biokimia Sebagaimana ada indikasi dari kadar rendah nerepinefrin dan dopamin selama suatu episode depresi,sebaliknya kelihatan sebenarnya seorang individu mengalami suatu episode manik. Jadi, respon-respon perilaku kegembiraan dan europia dapat berhubung dengan suatu kelebihan dari biogenikamin ini dalam otak. c) teori kehilangan berhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orang tua yang sangat dicintai d) Teori agresif berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. e) Teori kepribadian mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania f) teori kognitif

mengemukakan bahwa mania merupakan masalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri sendiri , lingkungan dan masah depan. g) model belajar ketidak berdayaan mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah h) model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcement positif selama berinteraksi dengan lingkungan

2. Faktor presipitasi Stresor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan berupa faktor biologis, psikologis, sosial dan budaya

Manifestasi klinik Pada kondisi mania, beberapa gejala yang muncul antara lain 1. Euphoria (Gembira ) 2. Inflated self-esteem (percaya diri berlebihan) 3. Poor judgment (kemampuan menilai menjadi jelek) 4. Bicara cepat 5. Racing thoughts ( pikiran saling berkejar-kejaran) 6. Agressive behavior (perilaku agresif) 7. Agitation or irritation ( agetasi atau iritasi) 8. Kegitan fisik meningkat 9. Perilaku yang berbahaya 10. Tidak mampu mengelola uang, mengeluarkan uang tanpa perhitungan 11. Meningkatnya dorongan untuk berprestasi atau mencapai tujuan 12. Meningkatnya dorongan seksual 13. Berkurangnya dorongan untuk tidur, tidak merasa mengantuk 14. Gampang terganggu konsentrasi 15. Berlebihan dalam mengonsumsi obat-obatan atau alkohol 16. Sering bolos sekolah atau kerja 17. Mempunyai waham atau keuar dari realita 18. Prestasi kerja atau sekolah menurun.

Pengkajian Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasih : 1. Identitas klien dan penangung jawab 2. Alasan dirawat 3. Riwayat penyakit 4. Faktor predisposisi dan presipitasi 5. Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan. a. Aktivitas/Istirahat Pola tidur terganggu atau pola tanpa tidur/penurunan kebutuhan tidur (misalnya merasah telah reristrahat dengan baik hanya dengan tidur selama 3 jam ). Secara fisik hiperaktif akhirnya kelelahan b. Integritas Ego Persepsi diri yang mengagungkan atau merendahkan kepercayaan diri yang tidak realistis. c. Makan Minum Penurunan berat makan sering ditemukan d. Higiene Tidak ada perhatian terhadap aktifitas sehari-hari secara umum. Kerapihan dan pilihan berpakaian biasa tidak sesuai, terlalu semarak dan ganjil, pengguanaan tata rias dan perhiasan yang berlebihan. e. Neurosensori Alam perasan yang timbul terlalu meluas, melayang atau peka. Melaporkan aktifitas yang tidak terorganisasi atau semarak dan aneh,penyangkalan terhadap kemungkinan hasil akhir, prsepsi alam perasaan sama-sama diinginkan dan berpotensi membatasi. f. Keamanan Dapat menunjukkan derajat bahaya untuk diri atau orang lain bertindak akibat perasaan persepsi. g. Seksualitas Libido meningkat, perilaku mungkin tidak terhambat interaksi sosial. Dapat digambarkan atau diingat sebagai sangat ekstrovert / mudah bersosialisai (banyak

teman). Riwayat terlalu terlibat dengan orang lain dan dengan aktivitas, perencanaan yang tidak realistis, ambisisu, bertindak akan keputusan yang buruk terkait dengan konsekuensi sosial. Hambatan yang khas dalam aktifitas sosial hubungan dengan orang lain, fungsi disekolah atau pekerjaan, perubahan periodik dalam pekerjaan/sering berpindah pekerjaan. h. Pembelajara/pengajaran Episodeh penuh pertama biasanya antara 15 dan 24 tahun, dengan gejala yang berlangsung paling sedikit 1 minggu. Dapat dirawat di Rumah Sakit selam episode perilaku mania sebelumnya. Penggunaan alkohol atau obat-obatan yang berlebihan. Pohon Masalah Gangguan pola tidur/ istirahat

Resiko gangguan nutrisi

Gangguan komunikasi h verbal

Resikoiderai diri, orang lain, dan lingkungan menc

Defisit perawatan diri

Gangguan Alam perasaan: Mania

Koping Maladaptif

Diagnosa Keperawatan 1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania. 2. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan denga mania. 3. Gangguan komunikasih : verbal berhubungan dengan mania 4. Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan mania 5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6. Gangguan alam peraaan :depresi berhubugan dengan koping maladaptif

Related Documents

Devenisi Mania.docx
April 2020 49

More Documents from "Fitrah Ardillah"