2. Pengkajian
Data Objektif (DO) : - BB 60 Kg - TT
T
0/ 0 mm g, N 160x/i, P 26x/i, S 36,
- Luka tusuk pada bagian perut dengan usus terurai - Luka tusuk pada bagian dada sebelah kiri - Penurunan kesadaran dengan GCS E4V3M3 - Akral dingin - Lidah jatuh kebelakang - Bunyi redup pada dada sebelah kiri - Terpasang kateter dengan produksi urin 25 cc selama 1 jam
Data subjektif (DS) :
Diantara dengan keluhan luka tikam pada bagian tubuh
Pengkajian Airway
Analisa Data Data Objektif :
a. Lidah jatuh kebelakang
Masalah Keperawatan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas
b. Bunyi redup pada dada sebelah kiri c. GCS V3 d. RR 26x/menit Breathing
Data Objektif :
Gangguan Pertukaran
Data Subjektif : a. GCS E4V3M3
b. TTV (TD : 80/50 mmHg, N : 160x/i, P 26x/i, S 36, Data Subjektif : -
Gas
Circulation
Data Objektif :
a. Produksi urin 25 cc selama 1 jam b. TTV (TD : 80/50 mmHg, N : 160x/i) c. Luka tusuk pada bagian
Kekurangan Volume
Cairan
perut dengan usus
Asuhan Keperawatan N
Diagnosa
NOC
NIC
Gangguan pertukaran gas
Setlah dilakukan
b.d ketidakseimbangan
perawatan selama ....X24
ventilasi-perfusi
jam, pasien diharapkan
o 1.
-
Kepatenan jalan nafas
-
-
Terapi oksigen a. Pertahankan kepatenan jalan nafas b. Siapkan
dipertahankan
peralatan
Frekuensi
oksigen dan
pernapasan normal
berikan melalui
Suara auskultasi
sistem
nafas normal
humidifier c. Monitor aliran oksigen d. Monitor efektifitas terapi oksigen e. Pastikan penggantian masker oksigen setiap kali perangkat diganti f. Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
mengenai penggunaan oksigen tambahan selama kegiatan atau tidur -
Monitor pernafasan a. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas b. Pasang sensor pemantauan oksigenasi noninvasif dengan mengatur alarm pada pasien sesuai dengan prosedur yang ada c. Monitor hasil pemeriksaan ventilasi mekanik, catat peningkatan tekanan inspirasi dan penurunan volume tidal.
d. Posisikan pasien miring ke samping sesuai indikasi e. Berikan bantuan resusitasi 2.
Ketidakefektifan Bersihan
Status pernapasan :
Jalan Napas
Kepatenan jalan napas
Monitor
Diharapkan
kecepatan,
Batasan Karakteristik : -
Monitor pernapasan :
frekuensi
irama, kedalam
Suara napas
pernapasan
dan
tambahan
normal
kesulitan
Perubahan
bernapas
frekuensi
Diharapkan jalan
pernapasan
napas paten
Monitor suara napas tambahan seperti
Tidak terdapat suara napas
ngorok atau mengi Monitor pola napas
tambahan Manajemen jalan napas : Irama pernapasan
-
Monitor status pernapasan dan
menjadi normal
oksigenasi, sebagaimana mestinya -
Buka jalan napas dengan teknik chin lift atau jawthrust sebagaimana mestinya,
-
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
-
Identifikasi kebutuhan aktual/potensial pasien untuk memasukkan alat membuka jalan napas
-
Masukkan alat nasopharingeal airway ( NPA) ata orophariengeal airway (OPA) sebaimana mestinya
-
Auskultasi suara napas
-
Posisikan untuk meringankan sesak nafas
3.
Ketidakefektifan Pola Nafas Berhubungan dengan Hiperventilasi dan Nyeri (Kelas 4 Domain 4) Batasan Karakteristik:
Terapi Oksigen Status
Pernafasan
:
Ventilasi
kepatenan jalan
Kriteria hasil:
Frekuensi pernafasan normal
Pertahankan
nafas
Siapkan peralatan oksigen dan berikan
Pernafasan :
26x/menit
Luka Tusuk dada
kiri
melalaui sitem
pernafasan
humidifier
normal
sebelah kiri Bunyi redup dada sebelah
Irama
Hasil
Rontgen
tambahan seperti
dada
Suara tambahan
Berikan oksigen
yang diperintahkan
nafas
Monitor aliran oksigen
Monitor posisi perangkat alat pemberian oksigen
Periksa perangkat pemberian oksigen secara berkala untuk memastikan bahwa konsentrasi yang telah ditentukan telah diberikan
Monitor Pernafasan
Monitor kecepatan irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otototot bantu nafas
Perkusi torak anterior dan
posterior , dari apeks kebasis paru
Auskultasi suara nafas, catat area dimana terjadi penurunan atau tidak adanya ventilasi dan keberadaan suara nafas tambahan
Monitor keluhan sesak nafas pasien, termasuk kegiatan yang meningkatkan atau memperburuk sesak nafas tersebut
Monitor hasil foto thoraks
Buka jalan nafas dengan menguunakan manuver chin lift atau jaw thrust dengan tepat
Berikan bantuan resusitasi jika diperlukan
Manajemen Nyeri
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
Pastikan penganan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri 4.
Kekurangan volume cairan
Keseimbangan cairan
Manajemen cairan:
Jaga intake / asupan
Tekanan darah
yang akurat dan
pasien
catat output
ditingkatkan dari
Monitor status
skala 1 (sangat
hidrasi misalnya,
terganggu) ke skL
membrane mukosa
3 (cukup
lembab, denyut nadi
terganggu)
dekuat, dan tekanan
keseimbangan
darah ortostatik).
intake dan output
pasien ditingkatkan dari
Kaji lokasi dan luasnya edema
Monitor makanan/
skala 1 (sangat
cairan yang
terganggu) ke
dikonsumsi dan
skala 3 (cukup
hitung asupan kalori
terganggu) dalam
harian
24 jam
Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan.
Monitor status gizi
Berikan cairan dengan tepat.
Distribusikan asupan cairan selama 24 jam
Dukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam pemberian makan dengan baik.
Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda dan gejala kelebihan volume cairan
menetap atau memburuk.
Berikan produkproduk darah (misalnya, trombosit dan plasma yang baru
Manajemen Hipovolemi:
Monitor asupan dan pengeluaran.
Jaga kepatenan akses IV
Berikan cairan IV isotonic yang diresepkan, untuk rehidrasi ekstraseluler dengan tetesan aliran yang tepat.
Berikan produk darah yang diresepkan untuk meningkatkan tekanan plasma onkotik dan mengganti volume darah, dengan tepat.
Instruksikan pada pasien dan/atau keluarga untuk
mencatat intake dan output, dengan tepat
instruksikan pada pasien dan/ atau keluarga tindakantindakan yang dilakukan untuk mengatasi hipovolemia.
Manajemen Syok:
Monitor tanda-tanda vital, tekanan darah orthostatic, status mental dan output urin.
Buat an pertahankan kepatetnan jalan napas sesuai dengan kebutuhan.
Monitor tekanan oksimetri, sesuai kebutuhan.
Gunakan akses arteri untuk memonitor dalam rangka meningkatkan keakuratan pembacaan tekanan
darah, sesuai kebutuhan.
Ambil gas darah arteri dan monitor oksigenasi jaringan.
Monitor nilai-nilai laboratorium (mis. darah lengkap dengan deferensiasi, profil pembekuan darah, AGD, nilai laktat, kultur dan kimia darah).
Pasang dan pertahankan akses di vena besar.
Berikann cairan IV sementara melakukan monitor tekanan hemodinamik dan urin outout sesuai kebutuhan.
Berikan transfudi PRC, FPP, dan / atau platelet, sesuai kebutuhan.
Monitor adanya status hiperdinamik dari syok sepsis
paska resusitasi cairan