Desain Penelitian Kel..docx

  • Uploaded by: reza purnama eka putri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Desain Penelitian Kel..docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,830
  • Pages: 9
DESAIN PENELITIAN

Disusun untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah metodologi penelitian Dosen Pengampu : Sany Dwita, SE,Ak,M.Si

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4.

Megawati Sukarni Putri Rega Dwi Putra Reza Purnama Eka Putri Riani Fadilah

16043096 16043111 16043114 16043115

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019

DESAIN PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA

A. DESAIN PENELITIAN EKSPLORATIF Merupakan salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan. Penelitian eksploratif dilakukan ketika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang akan terjadi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau persoalan penelitia yang hamper sama diselesaikan dimasa lalu. KELEMAHAN 1. Pada penelitian eksploratif sosok sesuatu yang akan diteliti belum jelas 2. Tata cara atau langkah-langkah penelitiannya tidak terstruktur baku seperti deskriptif 3. Secara umum tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi 4. Sering kali bergantung pada penelitian sekunder (seperti tinjauan literature)

KELEBIHAN 1. Tata cara atau langkah-langkah penelitiannya tidak terstruktur baku seperti deskriptif, dan jauh lebih luas serta dapat diubah-ubah sesuai situasi pula 2. Bersifat fleksibel

B. DESAIN PENELITIAN DESKRIPTIF Studi deskriptif sering kali didesain untuk mengumpulkan data yang menjelaskan karakteristik orang, kejadian, atau situasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasil-kan gambaran akurat tentang sebuah fenomena, mekanisme sebuah proses, dan menjelaskan seperangkat tahapan atau proses. KELEBIHAN 1. Sosok suatu yang akan diteliti sudah jelas, tapi sifat dan keadaannya yang belum diketahui sehingga perlu dipaparkan 2. Dapat memahami karakteristik kelompok dalam situasi tertentu 3. Berpikir secara sistematis mengenai aspek-aspek dalam situasi tertentu 4. Memberikan ide-ide untuk penyelidikan/ penelitian yang lebih lanjut

KELEMAHAN 1. Tata cara/ terstruktur baku, sehingga terbatas/ tidak luwes serta tidak dapat diubah-ubah sesuai situasi pula

5. Membantu menbuat keputusan (sederhana) yang pasti C. DESAIN PENELITIAN KASUAL/ HIPOTESIS Yaitu studi yang menguji apakah satu variable menyebabkan variable yang lain berubah/ tidak, atau menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variable KELEBIHAN 1. Menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena 2. Memperbaiki teknik, metode statistic dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara persial (hubungan atau merupakan bagian dari keseluruhan)

KEKURANGAN 1. Tidak adanya kelas control terhadap variable bebas didalam keterbatasan pemilihan, peneliti harus mengambil fakta sebagaimana ia temukan dengan tidak ada kesempatan untuk mengatr kondidi atau memanipulasi variable yang mempengaruhi fakta ditempat pratama 2. Kesulitan dalam menentukan factor penyebab yang relevan yang secara actual termasuk diantara banyak factor dibawah penelitian 3. Apabila hubungan antara dua variable telah terungkap penentuan mana penyeban dan mana akibat mungkin sulit

DESAIN PENELITIAN BERDASARKAN METODENYA A. PENELITIAN SURVEI Yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk pengumpulan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai. Pada survey tidak ada intervensi. Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden.

1. SURVEI MELALUI SURAT (PENGIRIMAN KUISIONER) KELEBIHAN 1. hemat biaya 2. hemat waktu 3. responden bisa memilih waktu yang tepat untuk mengisi kuesioner 4. ada jaminan kerahasiaan (anonymity) 5. tidak ada bias pewawancara 6. serta banyak responden yang dapat dicapai jika dibandingkan dengan metode wawancara.

KELEMAHAN 1. tidak fleksibel 2. terdapat kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate) 3. hanya perilaku verbal yang tercatat 4. tidak ada kendali atas lingkungan 5. tidak ada kendali atas urutan pertanyaan yg bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab 6. tidak bisa merekam jawaban secara spontan 7. kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat 8. tidak ada kendali atas waktu pengembalian 9. tidak dapat mengungkap informasi yang kompleks 10. dan bisa mendapatkan sampel yang bias.

2. SURVEI MELALUI WAWANCARA LANGSUNG (TATAP MUKA) KELEBIHAN 1. tingkat respon (response rate) yang baik 2. memungkinkan pencatatan perilaku non verbal 3. kendali atas lingkungan waktu menjawab 4. kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan 5. responden harus menjawab sendiri 6. terjaminnya kelengkapan jawaban 7. adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan 8. serta dapat dilakukan dengan

KELEMAHAN 1. memerlukan biaya yang mahal 2. memerlukan banyak waktu untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi 3. bias pewawancara 4. bersifat mengganggu responden 5. kurang menjamin kerahasiaan 6. dan kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.

pertanyaan yang kompleks.

3. SURVEI DENGAN WAWANCARA TELEPON KELEBIHAN 1. tingkat respon (respon rate) yg lebih tinggi dari mail atau self administered. 2. memungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas/jauh, 3. waktu lebih singkat, 4. dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, 5. dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, 6. dan memungkinkan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks.

KELEMAHAN 1. membutuhkan biaya tinggi 2. panjang wawancara terbatas 3. terbatas hanya untuk responden yang memiliki telepon 4. mengurangi anonimitas 5. memungkinkan bias pewawancara 6. sulit untuk pertanyaan terbuka 7. dan hanya dapat memperkirakan halhal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara responden.

B. PENELITIAN EX POST FACTO Merupakan penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena pada suatu peristiwa yg diteliti, yang secara keseluruhan sudah terjadi. Penelitian ex post facto secara metodis tidak berbeda dengan penelitian eksperimen yaitu untuk menguji hipotesis, tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu gejala/peristiwa yang terjadi tersebut sudah terjadi dan hanya ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mem-pengaruhinya. KELEBIHAN 1. Sesuai untuk kenadaan atau konsisi yang alami, yang tidak dapat dicapai oleh peneliti eksperimen 2. Kemajuan dalam teknik statistic membuat desain ex post facto tetap bertahan 3. Informasi tentang sifat fenomena terjadi dalam kondisi yang alami, dan dalam sekuensi serta pola seperti apa fenomena tersebut terjadi

KELEMAHAN 1. Kurang kontrol terhadap variabel bebas 2. Sulit memastikan apakah semua faktor penyebab telah dimasukkan dan diidentifikasi 3. Dalam fenomena sosial dan pendidikan, tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab dari suatu akibat, tetapi beberapa kombinasi dan interaksi faktorfaktor berjalan bersama di bawah kondisi tertentu yg menghasilkan

akibat tertentu. 4. Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua faktor bisa jadi berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak diamati.

C. PENELITIAN EKSPERIMEN Metode penelitian eksperimen pada awalnya digunakan dalam penelitian yang bersifat laboratoris. Biasanya berhubungan dengan penelitian deduktif dan pendekatan ilmiah atau hipotesis-deduktif untuk penelitian. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian untuk melihat/ mengetahui dampaknya terhadap subyek yang diteliti. Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal. 1. Eksperimen murni Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan arakteristiknya. 2. Eksperimen semu Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. 3. Eksperimen Lemah Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya. 4. Eksperimen subjek Tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.

KELEBIHAN

KELEMAHAN

1. Kemampuan untuk membuktikan hubungan sebab-akibat. Kesimpulan mengenai hubungan sebab-akibat yang diperoleh bahwa VB menyebabkan VT, lebih kuat dibandingkan hasil penelitian noneksperimental. 2. Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih variabel yang diinginkan peneliti. Peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Manipulasi dapat dilakukan dengan bermacammacam cara. 3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosanterobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. 4. Jika metode dilakukan di sekolah dan anak didik ikut sebagai peserta maka dapat membuat mereka lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan.

1. Penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya hasil suatu penelitian eksperimental tidak dapat langsung digunakan dalam kehidupan nyata atau sehari-hari. 2. Peneliti eksperimental membutuhkan waktu yang cukup lama. Penelitian eksperimental butuh waktu lama karena ada beberapa VB yang harus dimanipulasi sekian lama agar VT yang diharapkan muncul. 3. Penelitian ini menganggap manusia sebagai objek yang dapat dimanipulasi. Kelemahan-kelemahan pada penelitian eksperimen sebagaimana dijelaskan oleh Jaedun (2011) adalah dalam validitas internal, antara lain: 1. History. Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu. 2. Maturation. Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variable yang berfungsi dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi tertentu. Terutama berkaitan dengan jangka waktu pengamatan yang memakan waktu lama. 3. Testing. Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi hasil-hasil eksperimen. 4. Instrumentation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala sudah tidak sesuai lagi dengan standar yang berlaku. 5. Selection. Peneliti kadang masih

menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih orang yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik. 6. Statistical Regretion. Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila hasil yang diperoleh dalam penelitian menghasilkan skor yang ekstrim. 7. Experiment Mortality. Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi perubahan komposisi kelompok yang diobservasi. Ada anggota kelompok yang harus didrop karena tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat tertentu. D. DATA SEKUNDER KELEBIHAN

KELEMAHAN

1. Lebih hemat waktu dan hemat biaya bagi 1. Jarang sekali data sekunder dapat periset. Jika informasi yang diperlukan memenuhi tujuan proyek penelitian. Hal tersedia sebagai data sekunder, maka ini disebabkan oleh factor unit periset hanya perlu pergi keperpustakaan pengukuran, definisi kelas yang atau menjelajah internet, menentukan dipergunakan dan peredaran publikasi sumber yang sesuai, serta mengambil dan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. mencatat informasi yang diinginkan. Hal 2. Data dikumpulkan untuk tujuan yang ini memakan waktu tidak lebih dari berbeda dengan tujuan penelitian yang beberapa hari dan lebih murah. Dengan sedang dilakukan. data sekunder, beban yang dikeluarkan 3. Pengambilan keputusan pemasaran selama proses pengumpulan data telah biasanya memerlukan informasi yang dibayar oleh penyusun awal informasi. mutakhir, padahal sumber data sekunder Meskipun masih diperlukan biaya untuk memerlukan waktu yang cukup lama menggunakan data itu (tidak seperti data dalam proses antara pengumpulan data statistic yang dikompilasi oleh pemerintah dan penerbitannya. atau asosiasi perdagangan, data komersial tidaklah gratis), namun biayanya tetap jauh lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengumpulkan sendiri informasinya. 2. Meskipun data sekunder jarang dapat melengkapi persyaratan data sebuah proyek riset, paling tidak dapat: a. Membantu dalam merumuskan permasalahan. b. Menjadi sumber data perbandingan sehingga data primer dapat dievaluasi dan diinterpretasikan lebih mendalam.

3. Daya cakupnya yang dapat berskala nasional dan internasional. 4. Data dapat diperoleh diluar kemampuan periset (misalnya data BPS).

Related Documents

Penelitian
October 2019 73
Penelitian
December 2019 75
Penelitian
June 2020 43
Penelitian
December 2019 60
Desain Penelitian.pdf
December 2019 33

More Documents from "Yudha Satriawan"

Analisis Spm.docx
November 2019 5
Kliping Pjs.docx
December 2019 17
Ego Kah Aku
November 2019 28