LAPORAN PENDAHULUAN Klien dengan Defisit Perawatan Diri
Oleh :
ERNITA HARTI DAHYUNI, S.Kep 113063J117013
PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2018
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama Defisit Perawatan Diri B. Proses Terjadinya Masalah 1. Pengertian a. Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian, berhias, makan dan BAB/BAK (Nita Fitria, 2009). b. Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi hidupnya, kesehatannya, dan kesejahteraannya. Sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganngu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya (Dr Anino Gondohutomo, 2008). 2. Tanda dan gejala Tanda dan gejala dari isolasi sosial menurut Depkes (2000) adalah : a. Fisik 1) Badan bau, pakaian kotor 2) Rambut dan kulit kotor 3) Kuku panjang dan kotor 4) Gigi kotor disertai bau mulut 5) Penampilan tidak rapi b. Psikologi 1) Malas, tidak ada inisiatif
2) Menarik diri, isolasi sosial 3) Merasa tidak berdaya, rendah diri dan merasa hina c. Sosial 1) Interaksi kosong 2) Kegiatan kurang 3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma 4) Cara makan tidak teratur, BAB/BAK disembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. 3. Rentang respons Rentang respond Kognitif Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri sendiri : a) Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri : 1) Bina hubungan saling percaya 2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan 3) Kuatkan kemampuan klien merawat diri b) Membimbingdanmenolongklienmerawatdiri : 1) Bantu klienmerawatdiri 2) Ajarkan keterampilan secara bertahap 3) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari c) Ciptakan lingkungan yang mendukung 1) Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi 2) Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien 3) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien 4. Penyebab a. Faktor predisposisi Faktor predisposisi dari defisit perawatan diri dapat dibagi menjadi: 1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjatkan klien sehinnga perkembangan inisiatif terganngu. 2) Biologis Penyakit kronis yang menyebabbkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. 3) Kemampuan realitas turun Klien dengan gannguan jiwa dengan kemampuan realitis yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri. 4) Sosial Kurang
dukungan
lingkungannya.
dan
Situasi
latihan
kemampuan
lingkungan
perawatan
mempengaruhi
diri
latihan
kemampuan dalam perawatran diri. b. Faktor presipitasi Faktor presipitasi dari defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognitif atau perceptual, cemas, lelah, lemas yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. 5. Sumber koping 6. Mekanisme koping dan lainnya yang mendukung Mekanisme Koping a) Regresi b) Penyangkalan c) Isolasi diri, menarik diri d) Intelektualisasi
C. PohonMasalah Effect
Core problem
Causa
Risiko tinggi isolasi sosial
Defisit perawatan diri
Harga diri rendah kronis
D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul 1. Defisit perawatan diri 2. Harga diri rendah 3. Risiko tinggi isolasi sosial
E. Data yang Perlu Dikaji Masalah Keperawatan Defisit perawatan diri
Data Yang Perlu Dikaji Subjektif : 1. Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin atau di RS tidak tersedia alat mandi 2. Klien mengatakan dirinya malas berdandan 3. Klien mengatakan ingin disuapi makan 4. Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK maupun BAB Objektif : 1. Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau serta kuku panjang dan kotor 2. Ketidakmampuan berpakaian/berhias ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur (laki-laki) atau tidak berdandan (wanita) 3. Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya 4. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai BAK/BAB tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
F. Diagnosis Keperawatan Defisit perawatan diri
G. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Tujuan Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK 2. Tindakan keperawatan untuk klien a) Mengkaji kemampuan melakukan perawatan diri yang meliputi mandi/membersihkan
diri,
berpakaian/berhias,
makan
dan
BAB/BAK b) Memberikan latihan cara melakukan mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK secara mandiri c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri 3. Tindakan keperawatan untuk keluarga klien Keluarga dapat meneruskan melatih klien dan mendukung agar kemampuan klien dalam merawat dirinya meningkat a) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh klien agar dapat menjaga kebersihan diri b) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan membantu klien dalam merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati) c) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam merawat diri.
DAFTAR PUSTAKA Firtia, Nita, 2011. PrinsipDasar Dan AplikasiPenulisan LP & SP TindakanKeperawatan, cetakanketiga.Salembamedika, Jakarta