Debu kayu respirable adalah debu kayu yang mempunyai ukuran kurang dari 10 miu di ruangan kerja. Debu tersebut berasal dari proses produksi seperti penggerjian, penghalusan dan penggunaan sisa-sisa. Sifat partikel debu sangat tergantung pada besar ukuran debu dankonsentrasinya. Debu diudara ruang kerja masuk kedalam paru-paru pada saat menarik napas, dan dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan paru-paru. Kondisi itu dapat mempengaruhi kapasitas vital fungsi paru-paru bagi mereka yang terpapar debu kayu respirable. salah satu cara mengetahui kapasitas vital fungsi paru-paru adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan spirometer dan indikator yang dipergunakan adalah vital capacity, forced vital capacity, dan forced expiratory volume In one sec.. tujuan penelitian adalah : 1.mengukur konsentrasi debu kayu respirable di ruang produksi 2.menggambarkan kapasitas vital fungsi paru tenaga kerja 3.menganalisa hubungan debu kayu respirable dengan kapasitas vital fungsi paru tenaga kerja PT Kurnia Jati Utama Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, populasi adalah seluruh tenaga kerja laki-laki shift pagi dibagian produksi 234 orang. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan diperoleh sampel 57 orang. Variabel bebas adalah konsentrasi paparan debu kayu respirable danfar terikat adalah kapasitas vital fungsi paru dengan indikator Vital Capacity (VC), Forced Vital Capacity (FVC), dan Forced Expiratory InOne Volume Sec (FEV1). data yang diperoleh dianalisis secara deskripsi dan analitik menggunakan SPSS dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi paparan debu respirable rata-rata dibagian produksi 1,755 mg/m<sup>3 SD 0,718, pengendalian debu menggunakan sistem ventilasi lokal dan ventilasi umum. Hasil pengukuran iklim ruang kerja berdasarkan standar ISBB semuanya melewati NAB. Rata-rata umur responden 26,88 th dengan pendidikanmin SLTA dan status gizi mereka normal. Nilai kapasitas vital fungsi paruparu tenaga kerja untuk VC, FVC, dan FEV1 rata-rata masing-masing 3,208 SD 0,876, 3,039 SD 0,607 dan 2,891 SD 0,640. dari hasil penelitian dapat disimpulkan terjadi hubungan yang significant pada tinkat kepercayaan 95% antara konsentrasi paparan debu respirable dengan Vital Capacity (VC), Forced Vital Capacity (FVC), dan Forced Expiratory InOne Volume Sec (FEV1). koefisien regresi didapat hubungan yang negatif, hal tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 mg/m<sup>3 konsentrasi paparan debu kayu diudar dapat menurunkan kapasitas vital 0,457 lt, kapasitas vital paksa 0,363l, dan FEV1 0,406 l, dari paru-paru tenaga kerja di PT. Kurnia Jati Utama Indonesia. (ARH/ 060104)
Download File Atau Print Halaman Ini http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4&idx=1502