Data Pengamatan A. Aktivitas Enzim Amilase No 1.
Enzim Amilase Saliva
Bahan Saliva Amilum
Saliva + HCl 1 N
Saliva + NaOH 5% 2.
Kecambah Kacang Hijau
Ekstrak Kecambah Kacang Hijau Ekstrak + HCl 1 N Ekstrak + NaOH 5%
15 Menit IKI Benedic Abu – Abu Hijau Kebiruan Keoranyean (8)
IKI
30 Menit Benedic
Abu – Abu (7)
Oranye Kehijauan (++)
Tidak Berwarna (0) Tidak Berwarna ( 12 )
Hijau Keoranyean (+)
Biru Pekat (0)
Oranye Kehijauan
Tidak Berwarna ( 11 )
Hijau
Ungu Muda (7)
Hijau Tua Lumut
Ungu Muda (6)
Hijau
Biru (0)
Hijau Muda Kebiruan
Biru Tua (1)
Hijau Kebiruan Warna kuning di dasarnya
Tidak Berubah ( 14 )
Hijau Kekuningan
Tidak Berubah ( 12 )
Coklat Kehijauan
Hijau Kebiruan (+)
B. Aktivitas Enzim Papain / Bromeolin No.
Enzim
1.
Papain
2.
Bromeolin
Banyak Tetesan
Reagen Susu Kedelai
Susu Sapi
Albumin
15 tetesan 30 tetesan 15 tetesan
Ungu sedang Ungu Sedang
Ungu Tua Ungu Tua
Ungu Sedang
Ungu Tua
30 tetesan
Ungu Tua
Ungu Tua Sekali
Ungu Muda Pink Ungu Muda (Taro) Ungu Muda
Analisis Data A. Aktivitas Enzim Amilase Berdasarkan praktikum yang telah kelompok kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa setelah saliva amilum ditetesi dengan reagen IKI dan didiamkan selama 15 menit maka larutan tersebut berubah warna menjadi abu – abu kebiruan dan setelah dicelupkan dengan indikator universal maka didapatkan pH 8. Kemudian dengan bahan yang sama yaitu saliva amilum yang ditetesi dengan reagen IKI, tapi beda waktu pendiamannya yaitu 30 menit, maka didapatkan perubahan warna abu – abu dan setelah dicelupi dengan indikator universal maka didapatkan pH sebanyak 7. Kemudian kami melakukan uji benedic pada saliva amilum dengan dua waktu menunggu yang berbeda, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman 15 menit maka didapatkan warna hijau keoranyean, sedangkan pada waktu pendiaman 30 menit maka didapatkan warna oranye kehijauan.
Sementara itu, dengan bahan saliva ditambah dengan HCl 1 N yang ditetesi dengan reagen IKI kemudian didiamkan pada beberapa waktu yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman selama 15 menit, akan terbentuk warna biru pekat dan setelah dicelupkan dengan indikator universal maka didapatkan pH 0. Sedangkan pada waktu pendiaman 30 menit didapatkan bahwa tidak ada warna yang terbentuk dan setelah dicelupi dengan indikator universal, maka didapatkan pH 0. Selanjutnya kami melakukan uji benedic terhadap saliva yang ditambah dengan HCl 1 N dengan melakukan dua kali waktu mendiamkannya, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada saat waktu pendiaman 15 menit didapatkan oeranye kehijauan, sedangkan pada waktu pendiaman selama 30 menit didapatkan warna hijau keoranyean. Kemudian kami melakukan uji IKI dengan bahan saliva yang ditambah dengan NaOH 5 %. Pada percoaan IKI ini menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu 15 menit pendiaman setelah bahan ditetesi dengan IKI, maka didapati tidak adanya perubahan warna yang terjadi dan setelah dicelupi dengan indikator universal ternyata pH yang terbentuk adalah 11. Sedangakan pada pendiaman 30 menit setelah bahan ditetesi dengan IKI, didapati warna hijau kebiruan dan setelah dicelupi dengan indikator universal didapatkan pH sebesar 12. Setelah itu kami melakukan uji benedic terhadap bahan saliva yang ditambah dengan NaOH 5 % dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman 15 menit didapatkan warna hijau. Sementara pada waktu 30 menit didapatkan warna hijau kebiruan. Selanjutnya kami melakukan uji IKI terhadap ekstrak kecambah kacang hijau dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman 15 setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditetesi dengan IKI, didapatkan warna ungu muda dan setelah bahan tersebut di celupi dengan indikator universal maka didapatkan ph 7. Sedangkan pada waktu 30 menit pendiaman setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditetesi IKI didapatkan warna ungu muda dan setelah dicelupi indikator universal didapatkan ph ekstrak kecambah kacang hijau adalah 6. Selanjutnya kami melakuakan uji benedic terhadap ekstrak kecambah kacang hijau dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu 15 menit pendiaman didapatkan warna hijau lumut. Semantara pada waktu pendiaman 30 menit setelah pendiaman didapatkan warna hijau. Kemudian kami melakukan uji IKI terhadap ekstrak kecambah kacang hijau dan ditambah HCl 1 N dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman 15 setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditambah HCl 1 N ditetesi dengan IKI, didapatkan warna biru dan setelah bahan tersebut dicelupi dengan indikator universal maka didapatkan ph 0. Sedangkan pada waktu 30 menit pendiaman setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditambah HCl 1 N ditetesi IKI didapatkan warna biru tua dan setelah dicelupi indikator universal didapatkan ph ekstrak kecambah kacang hijau ditambah HCl 1 N adalah 1. Selanjutnya kami melakuakan uji benedic terhadap ekstrak kecambah kacang hijau ditambah HCl 1 N dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu 15 menit pendiaman didapatkan warna hijau muda kebiruan. Semantara pada waktu pendiaman 30 menit setelah pendiaman didapatkan warna hijau kebiruan dengan warna kuning didasarnya. Terakhir kami melakukan uji IKI terhadap ekstrak kecambah kacang hijau ditambah NaOH 5 % dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu pendiaman 15 setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditambah NaOH 5 % ditetesi dengan IKI, didapati tidak ada perubahan warna dan setelah bahan tersebut di celupi dengan indikator universal maka didapatkan ph 14. Sedangkan pada waktu 30 menit pendiaman setelah ekstrak kecambah kacang hijau ditambah NaOH 5 % ditetesi IKI didapati tidak ada perubahan warna dan setelah dicelupi indikator universal didapatkan ph ekstrak kecambah kacang hijau ditambah NaOH 5 % adalah 12. Selanjutnya kami melakuakan uji benedic
terhadap ekstrak kecambah kacang hijau ditambah NaOH 5 % dengan menggunakan dua waktu pendiaman, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pada waktu 15 menit pendiaman didapatkan warna hijau kekuningan. Semantara pada waktu pendiaman 30 menit setelah pendiaman didapatkan warna coklat kehijauan. B. Aktivitas Enzim Papain / Bromeolin Pada praktikum aktivitas enzim papain ini kami memiliki tiga reagen yang bebeda, yaitu susu kedelai, susu sapi, dan albumin. Dari tiga reagen tersebut akan ditetesi enzim papain dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 15 tetes enzim papain dan 30 tetes enzim papain. Pada konsentrasi 15 tetes enzim papain yang ditambahkan pada susu kedelai didapatkan warna ungu sedang. Sementara dengan konsentrasi 15 tetes enzim papain pada susu sapi didapatkan warna ungu tua. Kemudian dengan konsentrasi 15 tetes enzim papain pada albumin didapatkan warna ungu muda. Sedangkan pada konsentrasi 30 tetes enzim papain pada susu kedelai didapatkan warna ungu sedang. Selanjutnya dengan konsentrasi 30 tetes enzim papain pada susu sapi didapatkan warna ungu tua. Kemudian dengan konsentrasi 30 tetes enzim papain pada albumin didapatkan warna pink. Kemudian kami melakukan uji aktivitas bromeolin dengan menggunakan tiga reagen yang berbeda, yaitu susu kedelai, susu sapi, dan albumin. Dari ketiga reagen tersebut akan ditetesi dengan enzim bromeolin yang memiliki konsentrasi berbeda, yaitu 15 tetes enzim bromeolin dan 30 tetes enzim bromeolin. Pada konsentrasi 15 tetes enzim bromeolin pada susu kedelai didapatkan warna ungu sedang. Sementara dengan konsentrasi 15 tetes enzim bromeolin yang ditambahkan pada susus sapi didapatkan warna ungu tua. Kemudian pada konsentrasi 15 tetes enzim bromeolin yang ditambahkan pada albumin didapatkan warna ungu muda. Selanjutnya pada konsentrasi 30 tetes enzim bromeolinyang ditambahkan pada susu kedelai didapatkan warna ungu tua. Sementara dengan konsentrasi 30 tetes enzim bromeolin yang ditambahkan pada susus sapi didapatkan warna ungu tua sekali. Kemudian pada konsentrasi 30 tetes enzim bromeolin yang ditambahkan pada albumin didapatkan warna ungu muda.