Tugas Akhir Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia
oleh Nama : Arnetha Latumenasse NIM : 2017 - 30 - 034 Kelas : A
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura 2018
Dampak Manipulasi Laporan Keuangan
Pada tahun 2002, perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat (Enron Coorporation) jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang sebesar US$31.2 miliar dan membuat pasar saham seluruh dunia pada saat itu menjadi anjlok. Tercatat juga kasus kerugian PT. Kereta Api Indonesia sebesar Rp63 miliar tahun 2005 dan skandal keuangan perusahaan Toshiba yang berujung pada pengunduran diri CEO Hisao Tanaka pada tahun 2015. Tiga kasus besar ini sempat menghebohkan masyarakat karena pengaruh ketiga perusahaan yang kuat sehingga sulit menduga akan terjadinya kecurangan dalam skala besar. Persamaan kasus-kasus ini terletak pada laporan keuangan perusahaan yang sudah dimanipulasi. Penyalahgunaan wewenang tersebut terjadi atas kepentingan pihak yang melatarbelakanginya. Kasus Enron Coorporation dan Toshiba merupakan hal yang disengajai oleh pihak perusahaan, hanya semata untuk mengejar para investor dalam menanamkan saham mereka. Berbeda dengan kasus PT. Kereta Api Indonesia, kesalahan ada pada kantor akuntan publik yang diminta untuk mengaudit laporan keuangan mereka. Laporan keuangan mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perusahaan dan juga aktivitasnya. Laporan keuangan menentukan kinerja perusahaan dan kesuksesan perusahaan sangat bergantung oleh kinerja pegawai. Oleh karena itu, melalui laporan keuangan, pihak intern atau manajemen perusahaan (CEO, Direktur, dsb) akan mengetahui kondisi perusahaan sehingga dapat merancang sistem yang lebih efektif bagi perusahaan. Laporan keuangan juga menentukan kesehatan suatu perusahaan. Dengan melakukan pencatatan yang teratur, perkembangan perusahaan dapat dipantau setiap saat dan dapat membandingkannya dengan laporan keuangan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan serta untuk memutuskan layak tidaknya sebuah perusahaan mendapatkan bantuan modal dari pihak lain (bank, investor, dll). Perusahaan kadang juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengaudit laporan keuangan mereka. Akuntan publik merupakan pihak ketiga tersebut dan merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia setelah memiliki atau bergabung dalam kantor akuntan publik.
Kecurangan laporan keuangan biasa juga dikenal dengan istilah kecurangan manajemen. Secara umum kecurangan ini dilakukan oleh manajemen tanpa diketahui karyawan karena mereka berada dalam posisi membuat keputusan akuntansi dan pelaporan. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAB), kecurangan laporan keuangan merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Istilah lain yang tidak kalah populer dengan kecurangan laporan keuangan yaitu Creative Accounting. Creative Accounting adalah sebuah proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk didalamnya standar, teknik dsb.) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake, dan Dowd, 1999). Kepada pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab, laporan keuangan dipakai sebagai tindakan kecurangan perusahaan atau juga digunakan untuk menutupi kecurangan tersebut. Seorang akuntan sebelum mendapatkan gelarnya membutuhkan waktu tiga sampai empat tahun menempuh pendidikan agar mengetahui cara penyusunan laporan keuangan yang baik dan benar. Bahkan pelajaran mendasar yang sering ditekankan adalah etika dalam berakuntansi. Sungguh disayangkan bahwa sampai sekarang dalam menyusun sebuah laporan keuangan, etika tersebut sengaja tidak dihiraukan semata-mata hanya karena kepentingan berbagai pihak. Berdasarkan hasil penelitian Nadia Rahma, seorang mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Islam Indonesia (2017), alasan seseorang bersedia memanipulasi laporan keuangan adalah karena tidak terdapat dalam peraturan perundang-undangan sehingga hal itu dianggap sah dan boleh dilakukan. Alasan lain adalah karena disogok, diperintahkan oleh atasan, mengerjar investor dan kreditor, menghindari jatuh pamor, dan sebagainya. Temuan ini sejalan dengan konsep fraud triangle dimana ketika ada celah, maka seseorang akan terdorong untuk melakukan tindak kecurangan. Selanjutnya, ketika seseorang melakukan kecurangan, seseorang tersebut akan mencari rasionalitas untuk membenarkan tindaknya yang dilakukan tersebut (Tuankotta, 2013). Hal yang sangat disayangkan lainnya adalah, pelaku-pelaku tersebut tidak memikirkan dampak yang akan terjadi ketika mereka memanipulasi sebuah laporan keuangan. Sebagai contoh kasus diatas, sebuah perusahaan berpengaruh akan
mengalami kebangkrutan dan membuat pasar saham anjlok. Seorang CEO harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban kerjanya. Kantor akuntan publik harus kehilangan kepercayaan mereka di depan publik hingga tidak mendapat pekerjaan lagi dan terpaksa ditutup. Perusahaan mengalami kerugian yang besar dan terpaksa menghentikan sebagian besar karyawannya. Pihak yang bersangkutan akan dituntut dan masih terdapat banyak lagi dampak yang akan diterima secara langsung oleh perusahaan atau juga pada lingkingan sekitarnya. Dampak yang paling berpengaruh adalah menurunnya moral para akuntan muda jika hal-hal seperti ini tidak ditinjau lebih serius oleh pihak yang berwajib. Sebagai seorang akuntan seharusnya kita lebih menjunjung tinggi etika berakuntansi dan menganggapnya sebagai suatu kebanggaan. Ingat juga dan selalu berpegang teguh pada ajaran Tuhan agar tidak terjerumus dalam sesuatu yang akan membuat diri kita menyesal. Prinsip dan etika harus selalu diingat untuk membuat sebuah laporan keuangan dan perlu diingat juga bahwa memanipulasi laporan keuangan tidak hanya berdampak pada diri dan pihak sendiri, namun juga dapat berdampak pada banyak orang secara langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
“Akuntan Publik.” https://id.wikipedia.org/wiki/Akuntan_publik (diakses tanggal 10 Januari 2018)
Banjarnahor, Erliana. “Manipulasi laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI).”.https://erlianabanjarnahor19.wordpress.com/2014/06/24/manipulasi-lapor an-keuangan-pt-kereta-api-indonesia-pt-kai/ (diakses tanggal 10 Januari 2018)
“Creative..Accounting.”.https://mohammadfadlyassagaf.wordpress.com/2017/04/19/cr eative-accounting/ (diakses tanggal 10 Januari 2018)
“Etika dalam Akuntansi (Creative Accounting, Fraud Auditing/Accounting dll).” https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/21/etika-dalam-akuntansi-creative-acco unti ng-fraud-auditing-accounting-dll/ (diakses tanggal 10 Januari2018)
“Kasus,Enron,dan,KAP,Arthur,Andersen.”,https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/k asus-enron-dan-kap-arthur-andersen/ (diakses tanggal 10 Januari 2018)
“Pentingnya,Laporan,Keuangan,bagi,Bisnis,Anda.”,https://www.jurnal.id/id/blog/pent ingnya-laporan-keuangan-bagi-bisnis-anda (diakses tanggal 10 Januari 2018)
Rahma, Nadia. 2017. Kenapa Seseorang Melakukan Manipulasi Laporan Keuangan? : Studi dengan Pendekatan Skenario Kasus Dilema Etika. Yogyakarta.
“Skandal,Keuangan,Perusahaan,Toshiba.”.http://integrity-indonesia.com/id/blog/2017 /09/14/skandal-keuangan-perusahaan-toshiba/ (diakses tanggal 10 Januari 2018)