DAFTAR PUSTAKA 1. Pusat Data dan Republik Indonesia. Situasi dan analisis lanjut usia. Kementrian Kesehtana Republik Indonesia. Jakarta: 2014; 1-8. 2.
Efendi F, Makhfuldi. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktek dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009 ; 243.
3. Mustari AS, Agustina R, Rachmawati Y, Dewi K, Nugroho SW. Statistik penduduk lanjut usia 2013. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 2014; 5. 4.
Mustari AS, racmawati Y, Nugroho SW. Statistik penduduk lanjut usia 2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta: 2015; 7.
5. 5. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin jendela data dan informasi kesehatan : Gambaran kesehatan lanjut usia di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: 2013 ; 11. 6. Kubri A, Sari N, Arianto R, Marcelisa S. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka implementasi posyandu lansia di RW 15 Kelurahan Kulim Kecamatan Tenayan Raya. Universitas Riau. Pekanbaru: 2016; 2. 7. Purba J. Pemberdayaan usaha kecil dan menengah masyarakat desa melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri [skripsi]. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sumatera Utara. Medan. 2014.RI. 2014;1–7. 8. Edi S. Pendampingan sosial dalam pemberdayaan masyarakat miskin dalam pelatihan meningkatkan kemampuan para pendamping sosial keluarga. Bandung. 2006. 9. Darmojo RB, Mariono, HH. Geriatri: Ilmu kesehatan usia lanjut. Edisi 3. BalaiPenerbit FKUI .Jakarta: 2004; 42-9. 10. Nugroho W. Keperawatan gerontik. Edisi 2, cetakan 1. EGC. Jakarta : 2000; 36-8. 11. Yuniar. Gambaran konsep diri pada lansia yang tinggal di daerah urban Kecamatan Jetis Yogyakarta [skripsi]. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta; 2005. 12. Rantepadang A. Interaksi sosial dan kualitas hidup. Universitas Klabat. Jakarta: 2012; 1. 13. WHO. Age-friendly primary health care centres toolkit. World Health Organization. 2008; 14-9.
14. Maryam RS, Ekasari. Mmengenal usia lanjut dan perawatannya. Salemba Media. Jakarta: 2008. 15. Pranaka K. Buku ajar Boedhi Darmojo Geriatri: ilmu kesehatan usia lanjut. Edisi 4. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia. Jakarta :2010. 16. Direktorat Jendral Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan kader posyandu. Kemenkes RI. Jakarta.2012; 2 17. Santosa B. Pengaruh senam aerobik low impack intensitas sedang terhadap kelenturan badan pada wanita lanjut usia tidak terlatih. Jakarta:2005. 18. Sinaga R. Pengaruh senam osteoporosis terhadap peningkatan aktivitas fisik usia lanjut di Puskesmas Glugur Kota Medan Tahun 2013. [Skripsi]. Universitas Sumatera Utara. Madan: 2015; 4. 19. Suprapto T. Pengantar teori dan menajemen komunikasi. MedPress: 2009;135. 20. Waruwu F. Pendidikan budi pekerti: membangun karakter dan kepribadian siswa. Grasindo: Jakarta 2007;7. 21. Pertiwi HW. Faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi kehadiran lanjut usia di posyandu lansia. J IlmKebidanan. 2013;4(1);1-13. 22. Selfiana, Fajrina L. Proses penyelenggaraan rapat mingguan pada assistant foreman dan forman di PT KramaYudhaRatu Motor.2010 Hal. 1-10. 23. Hartati E, Wijayanti DY. Pemberdayaan kader posyandu lansia di Semarang. Pros Semin NasKeperawatanKomunitas “Peran Perawat dalam Pelayanan Kesehatan Prim menuju Masy Ekon ASEAN. 2015;202-9.