Curiculum Vitae

  • Uploaded by: dwi fera
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Curiculum Vitae as PDF for free.

More details

  • Words: 1,194
  • Pages: 40
CURICULUM VITAE  Nama  Tempat, tanggal lahir  Nama Suami  Anak

: DR. Dr. Ratna Anggraeni.,MKes., Sp.THT-KL (K) : Jogyakarta, 11 Juni : Dr. Adham Agustian.,MKes., SpAn(K) : 1. DR. Med. Putri Andina Bockmeyer, MD 2. Gilang Ramadhan. MSc

1

Riwayat Pendidikan 1. SD : SD Santa Maria Bandung - Lulus tahun 1968 2. SMP : SMP Santa Theresia Jakarta – Lulus tahun 1971 3. SMA : SMA Santa Ursula Jakarta – Lulus tahun 1974 4. Fak. Kedokteran UNPAD – Lulus tahun 1982 5. Fak. Kedokteran UNPAD – PPDS THT-KL – Lulus tahun 1993 6. Fak. Kedokteran UNPAD – Magister Kesehatan – Lulus tahun 2003 7. Sp.THT Konsultan – tahun 2005 8. Fak. Kedokteran UNPAD – Program Doktor – Lulus tahun 2010

2

Riwayat Jabatan •

Kepala Dept/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL FKUP/RSHS 2010-2018



Ketua Yayasan Kesehatan Telinga Bandung



Ketua KOMDA PGPKT Jabar



Anggota IDI Jabar



Anggota PERHATI Jabar



Anggota International Society of Audiology



Anggota Hearing International.



Anggota Society for Sound Hearing

3

TULI KONGENITAL Ratna Anggraeni Agustian

Divisi THT-Komunitas Dept/KSM Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung 2018 DKK Bandung, 16 Juli 2018

PENDAHULUAN Dampaknya masalah pendengaran anak :

Perkembangan wicara Sosial Kognitif Akademik

DETEKSI DAN INTERVENSI DINI

PENDAHULUAN • Negara maju : 0,1 - 0,3 % kelahiran hidup. • Indonesia : survei Dep. Kes di 7 Provinsi tahun 1994 - 1996 yaitu sebesar 0,1%

214.100.000 ( Profil Kesehatan 2005) 214.100 orang ???

Angka kelahiran : Di Indonesia :

0,22% ???

WHO : Asia Tenggara : 38.000 anak tuli/tahun Penyediaan sarana pendidikan Lapangan pekerjaan

PERTEMUAN WHO di Colombo (2000) PREVALENSI TULI KONGENITAL DITURUNKAN

KERJA SAMA DISIPLIN ILMU LAIN MASYARAKAT

TULI KONGENITAL ??? KETULIAN YANG TERJADI PADA SEORANG BAYI , DISEBABKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEHAMILAN MAUPUN SAAT LAHIR

Tuli kongenital biasanya berupa tuli sensorineural , dibagi menjadi : Tuli sebagian ( hearing impaired) :

keadaan fungsi pendengaran berkurang namun masih dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan atau tanpa bantuan alat dengar.

Tuli total (deaf) : adalah keadaan fungsi pendengaran yang terganggu sehingga tidak dapat berkomunikasi walaupun mendapat pengerasan bunyi ( amplifikasi ).

TULI KONGENITAL

TULI GENETIK

TULI HEREDITER

FAKTOR PENYEBAB MASA KEHAMILAN PRENATAL

Infeksi TORSCH Obat ototoksik

SAAT LAHIR PERINATAL

Prematur BBLR ( < 1500 gr ) Tindakan dengan alat Hiperbilirubinemia Asfiksia

Academy American Joint committee on infant Hearing Statement (2000)

Pada usia 0-28 hari : • Riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir • Infeksi prenatal; TORSCH • Kelainan anatomi pada kepala dan leher • Sindrom berhubungan dengan tuli kongenital • BBLR < 1500 gram • Meningitis bakterialis

• Hiperbilirubinemia (bayi kuning) transfusi tukar

• Asfiksia berat • Pemberian obat ototoksik • Menggunakan alat bantu pernapasan / ventilator > 5 hr

• • • • •

Ketulian : tuli saraf ( sensorineural ) Derajat berat - sangat berat Kedua telinga (bilateral). Gejala awal sulit diketahui: tidak terlihat. Orang tua terlambat menyadari Informasi dari orang tua sangat bermanfaat : ● Suara dilingkungan rumah ● Kemampuan vokalisasi ● Cara pengucapan kata

PERKEMBANGAN AUDITORIK  Usia 0-4 bulan : kemampuan auditorik terbatas, bersifat refleks (Moro, Startle ,Aurapalpebra)

 Usia 4-7 bulan : memutar kepala kearah bunyi, dibidang horizontal, belum konsisten.

 Usia 7 bulan otot leher cukup kuat, kepala dapat diputar dengan cepat kearah sumber suara  Usia 7-9 bulan : mengidentifikasi asal sumber bunyi kearah samping dan ke bawah.  usia 9-13 bulan bayi sudah mempunyai keinginan yang besar untuk mencari sumber bunyi dari sebelah bawah dan pada usia 16 bulan tidak secara langsung ke arah atas.

• usia 16-21 bulan secara langsung sudah dapat mengetahui sumber bunyi dari samping, bawah dan atas

• usia 21-24 bulan mampu melokalisir bunyi dari segala arah dengan cepat • Pada usia 2 tahun pemeriksa harus lebih teliti.

PERKEMBANGAN BICARA CURIGA gangguan pendengaran bila : • Usia 12 bulan

• Usia 24 bulan

belum dapat mengoceh (babbling)atau meniru bunyi tidak dapat menyebut 1 kata yang mempunyai arti perbendaharaan kata <10 kata

• Usia 30 bulan

belum dapat merangkai 2 kata

• Usia 18 bulan

CARA MUDAH PERIKSA PENDENGARAN • • • •

• •

Bunyi pss – pss : frekwensi tinggi Bunyi uh – uh : frekwensi rendah Suara menggesek dengan sendok pada tepi cangkir ( frekwensi 4000 Hz) Suara mengetuk dasar cangkir dengan sendok ( frekwensi 900 Hz ) Suara remasan kertas (frekwensi 6000 Hz) Suara bel (frekwensi puncak 2000 Hz)

PEMERIKSAAN BAKU EMAS ( GOLD STANDARD ) • OAE ( Otoacoustic emission) • AABR (Automated Audiometry Brainstem Response) Masalah : tidak dimiliki semua RS • Prinsip pemeriksaan cepat, mudah, tidak invasif dengan sensitifitas mendekati 100%.

OAE

BERA

BOA ( Behavioral Observation Audimetry) • Melihat perilaku anak terhadap stimulus suara • Faktor yang mempengaruhi antara lain: - usia - kondisi mental - kemauan melakukan tes - rasa takut - kondisi neurologik yang berhubungan dengan perkembangan motorik dan persepsi.

SETELAH DIAGNOSTIK ? 3 bulan pemeriksaaan sudah selesai Intervensi pada usia 6 bulan

Alat Bantu Dengar Usia 1,5 – 2 tahun : Sarana pendidikan? Implantasi koklea : di Indonesia 2002

ANALISIS SITUASI EPIDEMIOLOGI • Prevalensi tuli kongenital di Indonesia: 0,1 % . Bertambah 4710 orang /thn : angka kelahiran 2,2 %

(penduduk yang berjumlah 214.100.000 orang) Jabar angka kelahiran 2,5% (1000 bayi tuli/tahun, 1

bayi lahir tuli berat/hari) Faktor resiko : pada masa kehamilan, dan kelahiran masih tinggi .

• Tuli kongenital : dampak cukup luas. Sejak awal : sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat dan petugas kesehatan di lapangan deteksi dini.

SKRINING PENDENGARAN Tujuan : menemukan kasus dini Cara : - Universal screening - Target / Risk screening 50 % tak ada faktor resiko

DIAGNOSIS DINI dan HABILITASI Sarana untuk melakukan pemeriksaan

SDM yang melakukan pemeriksaan Habilitasi serta sarananya

URAIAN MATERI DEMOGRAFI Gambaran populasi

kelompok umur kelompok pekerjaan status sosial status pendidikan.

PERTANYAAN yang diajukan : • Seberapa besar jumlah penderita tuli sejak lahir disuatu daerah ? • Bagaimana proporsi penduduk didaerah tersebut ? • Bagaimana dengan tingkat pengetahuan penduduk didaerah tersebut ? • Untuk menurunkan prevalensi tuli sejak lahir, perlu diketahui sarana yang ada dan SDM yang tersedia .

INFRASTRUKTUR • Jumlah Rumah Sakit yang mempunyai sarana diagnostik ? • Jumlah Dokter spesialis THT • Jumlah Puskesmas yang ada diwilayah tersebut

• Jumlah dokter umum, ahli madya audiologi yang membantu melakukan pemeriksaan • Jumlah bidan, kader,dukun diwilayah tersebut • Jumlah sekolah SLB-B serta jumlah guru yang tersedia

TARGET • Umum : menurunkan 50% angka kejadian tuli kongenital pada tahun 2010

• Khusus: - M kesadaran masyarakat untuk tujuan pencegahan - Menemukan kasus sedini mungkin - Habilitasi gangguan pendengaran (optimalisasi fungsi)

Alternatif penanggulangan • Program akan berhasil apabila tersosialisasi dengan baik, • Tiap orang yang terkait dapat menjalankan perannya masing- masing SETELAH TAHU

MASALAH YANG DIHADAPI

TUJUAN



Penyuluhan kepada kader, tokoh masyarakat serta masyarakat tentang tuli kongenital mengenai penyebab, cara pencegahan dan dampaknya.



Advokasi pada pemerintah setempat (PEMDA) untuk memfasilitasi serta menyediakan anggaran untuk memperbaiki maupun melengkapi infrastruktur.



Melakukan pendekatan kepada pengusaha serta organisasi swadaya masyarakat untuk saling bekerja sama dalam menanggulangi masalah yang dihadapi penderita kurang mampu.

• Melakukan analisis situasi, menetapkan tujuan serta evaluasi berkala. • Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader • Melakukan upaya deteksi dan intervensi dini.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Related Documents

Curiculum Vitae
May 2020 30
Curiculum Vitae
December 2019 30
Curiculum Vitae
May 2020 28
Curiculum Vitae
December 2019 30
Curiculum Vitae
June 2020 18
Curiculum Vitae
July 2020 15

More Documents from "Farid Prasetyo"

Curiculum Vitae
December 2019 30
Hots Dan Lots.docx
June 2020 19
Indikator Kinerja.docx
June 2020 24
Akuntansi Cream.docx
June 2020 18
Tugas Ana Cerpen.docx
July 2020 18