CREATIVE CENTRE DI MANADO (ARSITEKTUR KONTEMPORER)
LATAR BELAKANG Pada zaman sekarang, ilmu dan teknologi terus berkembang secara pesat sehinga memicu terjadinya persaingan yang ketat di kehidupan manusia. Kemajuan zaman membuat pendidikan saat ini sangat bervariasi seperti desain, filming, tari dan banyak lainnya. Pendidikan tersebut yang merupakan anak dari pendidikan seni mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mulai mendapatkan perhatian yang lebih baik di era sekarang, Pendidikan seni diharapakan dapat melahirkan generasi yang kreatif dan memiliki akal dan kehalusan budi, dalam mengantisipasi perubahan-perubahan dalam masyarakat. Untuk itu perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tantangan-tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, karena hal tersebut perlu adanya media untuk mewadahi kreatifitas para seniman/desainer dan calon seniman/desainer agar mereka mendapat apresiasi atas karyanya dan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi untuk masyarakat. Ekonomi Kreatif atau Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa “kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama” dan bahwa “ industry abad ke-21 akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi”.
IDENTIFIKASI MASALAH Kota Manado yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Selama perkembangan zaman melalui pendidikan formal dan informal, kota ini menghasilkan generasi yang meminati seni dan kebudayaan, namun belum ada cukup representative untuk menghasilkan sarana pendidikan seni yang berkaitan dalam bidang industry kreatif seperti desain, fotografi, musik, seni pertunjukkan dan lain-lainnya. Disamping itu Pengaruh Industri Kreatif bagi perekonomian Indonesia cukup besar, dikutip dari CNN Indonesia oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf pada tahun 2015 kontribusi sector ekonomi kreatif terhadap produk domestic bruto menyumbang sebesar Rp. 852 triliun atau 7,38 persen. Terbukti di tahun berikutnya yaitu pada tahun 2016, Indonesia tercatat sebagai Negara dengan pertumbuhan ekonomi ketiga terbaik di dunia, setelah China, dan India, serta mengalahkan Jepang, Dan kota dengan kontribusi terbanyak bagi pertumbuan Industri Kreatif Indonesia yaitu Pekalongan, Bandung, dan Yogyakarta. Hal tersebut seharusnya menjadi tolak ukur bagi kota Manado. Hal ini mendorong berdirinya Creative Center di Manado Sebagai salah satu fasilitas pendidikan informal bagi masyarakat berbagai kalangan untuk mengembangkan potensi - potensi dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang kesenian agar mampu digunakan sebagai bekal untuk masuk dalam dunia kerja terutama dibidang Industri Kreatif.dan diharapakan mampu mendorong perekonomian daerah bahkan negara.
PROSPEK DAN FISIBILITAS PROSPEK
Kedepannya memberikan wadah kepada masyarakat untuk mempertahankan, melestarikan dan menjaga nilainilai budaya yang ada di tanah Minahasa.
Kedepannya budaya minahasa bisa berkembang dan akan selalu tertanam dalam diri masyarakat Minahasa
FISIBILITAS
Mendesain bangunan Cultural Centre yang memiliki fasilitas edukasi yang lengkap.
Meningkatkan dan dapat menambah rasa ingin tahu masyarakat akan budaya Minahasa.
Memberikan fasilitas penunjang yang memberikan hiburan kepada masyarakat Minahasa.
PEMAHAMAN OBJEK Creative dalam bahasan Indonesia adalah kreatif. Menurut Kamus Oxford Online, Pengertian creative adalah suatu keahlian atau tindakan yang melibatkan penggunaan keterampilan dan imajinasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau sebuah karya seni. Centre dalam bahasa Indonesia adalah pusat. Menurut Kamus Umum Inggris Indonesia, (2001), pengertian center adalah :
1. Pokok pangkal yang terdiri dari beberapa macam 2. Tempat yang menjadi pokok kedudukan/kegiatan 3. Sesuatu yang menjadi sasaran perhatian Pengertian Creative Centre Dari penegrtian-pengertian dia atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Creative Centre adalah tempat atau media yang menjadi kumpulan dari penggiat kreatif atau tempat yang mewadahi kegiatan dan aktivitas kreatif serta pengunjung dengan didukung sarana dan prasarana lainnya. 2. Creative Centre adalah suatu wadah yang merupakan pusat untuk memamerkan, menginformasikan, dan mengkomunikasikan materi-materi kreatif kepada masyarakat. 3. Creative Centre adalah suatu pusat untuk belajar berbagai macam aktivitas kegiatan kreatif dari semua cabang pelajaran industry kreatif baik local maupun regional
PEMAHAMAN TEMA Menurut, Indah Widiastuti, ST., MT., PH.D ,dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung, ada dua macam pendekatan kontemporer dalam arsitektur yaitu waktu dan bentuk. Berdasarkan waktu, arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang dibuat dan dikenal pada masa kini bukan di masa depan. Berdasarkan bentuk suatu bangunan monumental yang pada masanya dikenal sebagai arsitektur kontemporer. Disamping itu beberapa ahli mengemukakakn pendapat mengenai definisi dari arsitektur kontemporer, diantaranya sebagai berikut : Konneman, World of Contemporar Architecture XX “Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya arsitek yang bertujuan untuk mendemonstrasikan suatu kualitas tertentu terutama dari segi kemajuan teknologi dan juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur, berusaha menciptakan suatu keadaan yang nyata-terpisah dari suatu komunitas yang tidak seragam”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan ciri – ciri arsitektur kontemporer, yaitu :
a. Ekspresi bangunan bersifat subjektif b. Kontras dengan lingkungan sekitar c. Menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, dan aktraktif
ASOSIASI LOGIS TEMA DAN OBJEK Dalam perancangan Creative Centre diterapkan tema Arsitektur Kontemporer pada objek bangunan, karena adanya hubungan yang erat antara objek dan tema perancangan. Dengan mengacu pada slah satu nilai arsitektur kontemporer aitu menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, dan aktraktif. Gaya arsitektur kontemporer secara sederhana bisa didefinisikan sebagai arsitektur yang dibuat saat ini. Gaya
arsitektur kontemporer bersifat dinamis dan secara konstan akan selalu berubah seiring perkembangan arsitektur. Hal inilah yang cocok diterapkan pada bangunan creative center yang adalah tempat atau media yang menjadi kumpulan dari penggiat kreatif atau seniman yang selalu menciptakan dan mengembangkan hal – hal baru. Dan diharapkan dengan pendekatan antara tema dan objek ini bisa memicu kreativitas dan
minat pengunjung.
CULTURAL CENTER DI MINAHASA (ARSITUR EKOLOGI)
LATAR BELAKANG Budaya Minahasa di Sulut mengalami degradasi maka sebuah wadah yang dapat mempertahankan, melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya adalah merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat yang ada di minahasa. Tentunya hal ini sudah menjadi kebutuhan yang harus segera diadakan karena jika makin lama dibiarkan nanti akan berpengaruh pada anak cucu dan generasi seterusnya, pengaruh teknologi dan perkembangan zaman yang sangat cepat membuat budaya Minahasa semakin lama semakin menghilang dan
lama kelamaan konsekuensi terburuknya akan dilupakan anak dan cucu. Untuk itu perlu adanya sebuah objek yang dapat menjadi wadah untuk menampung setiap aktivitas dan juga dapat mengembangkan kebudayaan daerah maka muncullah sebuah gagasan perancangan Minahasa Cultural Centre.
PROSPEK DAN FISIBILITAS PROSPEK
Kedepannya memberikan wadah kepada masyarakat untuk mempertahankan, melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya yang ada di tanah Minahasa.
Kedepannya budaya minahasa bisa berkembang dan akan selalu tertanam dalam diri masyarakat Minahasa FISIBILITAS
Mendesain bangunan Cultural Centre yang memiliki fasilitas edukasi yang lengkap.
Meningkatkan dan
dapat menambah rasa ingin tahu masyarakat akan budaya
Minahasa.
Memberikan fasilitas penunjang yang memberikan hiburan kepada masyarakat Minahasa.
PEMAHAMAN OBJEK Pusat kebudayaan (Cultural Centre) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pusat adalah: pokok pangkal atau yang jadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya). Dan kata kebudayaan berasal dari kata budaya yang adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi manusia), seperti kepercayaan, keseniaan, dan adat istiadat. Pada dasarnya objek ini sebagai suatu pusat kegiatan yang berhubungan dengan budaya daerah. Sekaligus menjadi wadah pemersatu masyarakat setempat. Dengan kata lain Pusat Kebudayaan dapat disimpulkan sebagai tempat membina dan mengembangkan kebudayaan, organisasi, bangunan atau kompleks yang mempromosikan budaya dan seni. Pusat-pusat budaya
yang di dalamnya terdapat lingkungan komunitas seni, organisasi, fasilitas swasta,dll. Dalam hal ini objek yang diambil adalah Minahasa Cultural Centre, fasilitas-fasilitas yang akan disediakan yaitu berupa hall untuk kegiatan kebudayaan dan kesenian, museum untuk sejarah, budaya dan benda peninggalan nenek moyang dan juga perpustakaan
PEMAHAMAN TEMA Pengertian Eco-Architecture Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi: segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb.). Demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung
terus menerus dan dinamakan sebgai ‘Hukum Alam. Istilah 'ekologi' pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, ahli ilmu hewan pada tahun 1869 sebagai 'Imu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya. Arti kata bahasa Yunani oikos adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah. Jadi ekologi berarti ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup.
Jadi secara umum “Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan ingkungannya.”
ASOSIASI LOGIS TEMA DAN OBJEK Penerapan Eco-Architecture pada Minahasa Cultural Centre dapat menjadi sesuatu yang baru dan unik dalam arsitektur. Stratifikasi massa bangunan dapat menciptakan kemungkinan bentukan-bentukan yang unik dan baru. Selain itu Eco-Architecture dapat memunculkan prinsip yang lain yakni stratification interdependance dan fluctuation.
Dengan adanya ketiga prinsip dari ekologi tersebut, massa bangunan akan menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lain (interdependance), serta yang berbeda dengan yang lain yang memicu perubahan(fluctuation). Jika ketiga prinsip ini dikembangkan maka dapat membuka peluang bentuk bangunan yang lebih dinamis dan unik. Dipilihnya tema ini karena mirip dengan moto hidup orang Minahasa yaitu Si Tou Timou Tumou
tow yang berarti manusia hidup untuk menghidupkan orang lain sama seperti prinsip-prinsip Eco-Architecture yang dimana setiap prinsipnya saling berkaitan dan akan saling berhubungan dan saling menopang untuk satu kesatuan. Selain itu Bangunan yang menerapkan Eco-Architecture diharapkan mampu menjawab permasalahan pencemaran dan pengrusakan lingkungan, serta krisis energi karena menerapkan prinsip-prinsip yang bersifat ramah lingkungan dan ekologis. Jadi Eco-Architecture pada Minahasa Cultural Centre diharapkan mampu menjadi rancangan yang ekspresif, unik dan bersahabat dengan lingkungan.