Nama
: Nito Harits Hibatullah
Kelas : X MIA 3
PERBANDINGAN Suatu saat aku berkunjung di Kota Surakarta / Solo, Ya Siapa yang tidak kenal Kota Ini , Kota ini. Kota yang di kenal dengan keceriaan warganya , ramah tamah penduduknya, dan sopan-sopan serta berbudi luhur masyarakatnya. Singkat cerita saat aku berjalan- jalan menyusuri kota solo ini aku melihat ada suatu hal yang menurutku unik dan tidak biasa yaitu tepatnya saat aku sedang joging di Stadion Manahan akupun melihat Seorang Bapak dengan mengenakan baju batik serta blangkon menunggangi sepedah lalu tiba-tiba ada Motor menyerempet bapak itu sehingga jatuh.Yang unik dari situ ialah ketika ia jatuh ia mengucapkan “ Owalah Janc** , As* , Bajing** , Lon**, Mugo-Mugo Jiglok koe cuk As* “ . Kata-kata kotorpun keluar dari mulut bapak itu , dan seketika itu Aku kecewa dengan bapak itu . Karena Apa ? . Karena dia telah menodai dan mencemarkan nama baik kota Solo yang di kenal dengan Sopan Tutur Katane Lan Bechik Perilakune. Setahun Setelah Itu Alhamdulillah Allah memberikanku kesempatan padaku untuk mengunjungi Kota Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu Kota Madinah Al-Munawwarah untuk mengunjungi Kakakku yang kebetulan kuliah di sana. Saat aku menelusuri Kota Madinah Bersama Kakakku,terjadi hal yang sama seperti di Kota Solo , hanya saja yang menyerempet mobil dan yang menyerempet menggunakan jubah putih khas pakaian Arab juga sorban di kepalanya . Dia sedang menyebrang tiba-tiba mobil dari arah berlawanan menyerempetnya , dengan sigap aku dan abahku menolong orang itu bangun dan orang Ini marah-marah terhadap pemilik mobil tersebut namun dalam marahnya , Apa Yang Dia Katakan ? “Haddakallah !! Ashlahakallah !!
Hafidzakallah !! Anta Maafi Syuuf ? Haah ? { “ Semoga Allah Memberimu Hidayah , Semoga Allah Memperbaikimu , Semoga Allah Menjagamu , Apakah Kamu Nggak Lihat di sini ada orang ? “} Dalam hatiku seraya Ku mengucap ‘’MaSya Allah” Indahnya kata-kata yang keluar dari mulut Syaikh { Orang Tua } ini. Begitu mulianya dia sehingga yang dia ucapkan ketika dia dalam keadaan sakit atau susah dia tetap mengucapkan kalimat yang baik . Ini mencerminkan Akhlaqnya pula yang InSya Allah baik . Dan akupun membandingkan kedua kisah tersebut.......... Aku tidaklah menyatakan bahwa akhlaq orang jawa itu buruk sedangkan akhlaq orang arab itu baik. Namun aku hanya membandingkan janganlah kita menilai seseorang dari suku,bangsa,warna kulit,adat,pakaian ataupun aliran tertentu karena itu tak menjamin bahwa Seseorang Itu Baik . Ya Mungkin Sukunya Mulia atau daerahnya Terkenal Mulia namun siapa dapat menjamin bahwa “Si A ataupun Si B ini “tidak mempunyai sifat buruk ataupun akhlaq yang buruk ? “Dan dari kisah ini kita belajar bahwa “ JANGAN PERNAH MEMANDANG ORANG DARI SUKU,ADAT,BANGSA,WARNA KULIT DLL” Karena Itu TIDAK MENJAMIN , Akan perilaku seseorang .
Barakallahu Fiikum... Kisah Ini di susun pada tanggal : 23 Safar 1440 H / Kamis, 01 Nopember 2018
Nito Harits Hibatullah