Nanik.docx

  • Uploaded by: nanik
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nanik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,028
  • Pages: 8
PERTEMUAN VI DIAGRAM LINGKARAN PADA SALURAN TRANSMISI 6.1 PENDAHULUAN Dalam sistem tenaga listrik, khususnya dalam saluran transmisi, tegangan, arus dan daya selalu berubah-ubah dari saat ke saat. Seperti telah dilihat bahwa dalam perhitunganperhitungan yang menyangkut tegangan, arus dan daya sangat panjang dan memakan waktu. Oleh karena itu untuk menghemat waktu sangat menolong bila pemecahan dilakukan secara grafik dengan pertolongan diagram lingkaran. Diagram lingkaran juga sangat menolong dalam perencanaan dan dalam bidang operasi. Disamping itu dengan pertolongan diagram lingkaran dapat diterangkan hasil-hasil yang diperoleh. Dalam teknik transmisi tenaga listrik dikenal berbagai diagram lingkaran, dan di sini hanya diberikan diagram lingkaran daya. 6.2 PERSAMAAN VEKTOR DARI LINGKARAN Karena besaran-besaran listrik adalah vektor maka lebih baik bila persamaan lingkaran itu diberikan dalam bentuk vektor. Ada dua bentuk persamaan vektor dari lingkaran, yaitu bentuk linier dan bentuk kuadrat. 6.2.1 Persamaan Vektor Lingkaran Bentuk Linier Persamaan vector lingkrana dapat ditulis dengan mengacu pada gambar 6.1

Gambar 6.1 Diagram lingkaran (6.1)

Dalam koordinat kartesian persamaan lingkaran adalah: atau 6.2.2 Persamaan Vektor Lingkaran bentuk Kuadrat ;

; (6.2)

;

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

49

dimana: Bukti bahwa (6-2) persamaan lingkaran. Misalkan: ;

;

maka: atau,

;

dan yang terakhir ini adalah persamaan lingkaran 6.3 DIAGRAM LINGKARAN DAYA Daya kompleks didefinisikan sebagai: (6.3) dengan pengertian: + Q = daya reaktif induktif; - Q = daya reaktif kapasitif Persamaan tegangan: ; atau:

, dan:

Daya pada ujung beban: atau:

(6.4)

Daya pada ujung kirim:

;

;

maka:

(6.5)

6.3.1 Diagram Lingkaran Daya Pada Ujung Beban Misalkan:

;

; dan

Jadi Persamaan (6.4) menjadi:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

(6.6)

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

50

Pusat lingkaran:

(6.7)

Radius lingkaran:

(6.8)

Bila:

;

; dan

(6.9)

maka:

(6.10)

Koordinat dari pusat lingkaran: a. Horisontal:

watt

b. Vertikal:

dengan radius:

var

volt-amp.

Pada gambar 6.2 diberikan diagram lingkaran daya pada ujung beban.

Gambar 6.2 Diagram lingkaran daya pada ujung beban 6.3.2. Diagram Lingkaran Daya pada ujung kirim

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

51

Persamaan daya pada ujung kirim:

; dan

. Misalkan:

;

. Jadi persamaan diagram lingkaran pada ujung kirim

dapat ditulis (gambar 6.3):

Gambar 6.3 Diagram lingkaran daya pada ujung kirim Contoh 6.1: Suatu saluran transmisi fasa tiga, 60 Hertz, panjang 100 km. Impedansi seri 0,2+j0,667 ohm/km, dan admintansi shunt 4,42x10-6 mho/km. tegangan pada ujung beban 220 kV(L – L), dan beban 40 MW pada faktor daya 0,9 terbelakang. Dengan menggunakan representasi nominal PI tentukanlah: a. Tegangan dan arus pada ujung kirim; b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim; c. Rugirugi transmisi dan efisiensi transmisi; d. Pengaturan tegangan; e. Konstanta umum ABCD; f. Tentukanlah titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban. Solusi: a. Tegangan dan arus pada ujung kirim. Z = 0,2 + j 0,667 ohm/km = 20 + j 66,7 ohm untuk 100 km= 69, 6

ohm.

Y = j 4,42 x 10-6 mho/km = j 4,42 x 10-4 mho untuk 100 km. VR = 220 kV(L – L) = 127 kV(L – N) PR = 40 MV, pf = 0,9 tebelakang Amper

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

52

= -0,0147 + j 0,0044

Volt kV(L – N) = 226,2

kV(L – L)

= 103,4 + j 5,7 = 103,5

Amper.

b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim.

Jadi faktor daya: cos(-0,250) = 1,0 MW

c. Rugi-rugi transmisi dan efisiensi transmisi. - Rugi-rugi transmisi = 40,55 – 40 = 0,55 MW - Efisiensi =

d. Pengaturan tegangan. KV (L – N)

;

kV(L – N);

e. Konstanta umum ABCD.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

53

;

ohm

ohm; D = A

f. Tentukanlah titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban. Persamaan diagram lingkaran daya pada ujung beban :

dimana: |A| = 0,9853; |B| = 69,7 ohm; |C| = 4,38 x 10-4 mho; α = 00 ; |VR| = 220 kV(L – L) β = 73,30 ; |VS| = 226,2 kV(L – L) Jadi:

=

MVA

Titik pusat lingkaran: Horisontal = -684,2 cos 73,30 = -196,6 MW Vertikal

= -684,2 sin 73,30 = -655,3 MVAR

Radius lingkaran = 714 MVA 6.4 ALIRAN DAYA PADA SALURAN TRANSMISI Pandanglah saluran transmisi dengan konstanta umum ABCD seperti pada gambar 6.4.

Gambar 6.4 Saluran transmisi dengan konstanta umum ABCD Daya pada ujung beban:

atau: (6.11)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

54

Bila VS dan VR tegangan jalajala dalam kV, maka daya fasa tiga adalah: MW

MVAR

(6.12)

Dari Persamaan (6.12) dapat dilihat bahwa daya maksimum dari PR terjadi pada δ = β. Jadi daya maksimum pada ujung beban: (6.13)

dan pada saat itu daya reaktif adalah: (6.14)

Jadi supaya diperoleh daya maksimum, maka beban harus dengan faktor daya negatif (leading power factor). Titik untuk PR (max) diberikan juga pada gambar 6.2. Pada representasi PI harga B =

, dan bila saluran itu pendek A = 1 dan sudut α = 0,

maka:

(6.15)

Untuk saluran. udara tegangan tinggi, harga. tahanan R biasanya kecil terhadap reaktansi X, jadi:

dan

(6.16)

Karena umumnya harga δ kecil, maka: sin δ ≈ δ, dan cos δ ≈ 1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

55

Jadi persamaan (6.16) menjadi:

(6.17)

Dari persamaan (6.17) dapat disimpulkan bahwa aliran daya aktif PR sebanding dengan selisih sudut δ, dan aliran daya reaktif QR sebanding dengain selisih tegangan ΔV Contoh 6.2: Suatu saluran transmisi 275 kV dengan A = 0,85

dan B = 200

Ohm.

Tentukanlah besar daya PR dalam MW dengan faktor daya pf = 1 yang dapat diterima bila |VS| = |VR| = 275 kV. Solusi: α = 50; dan β = 750 Karena Pf = 1,0 maka daya reaktif QR = 0, jadi:

= 378 sin (750 δ) 302 atau: sin (750 δ) = 0,1989 δ = 220. PR = 37 8,12 cos (750 220) -321,4 cos 700 = 227,56 109,93 = 117,63 MW.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc

ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I

56

More Documents from "nanik"