UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 3
INSTALASI RAWAT JALAN, RAWAT INAP, REKAM MEDIS DAN PUSAT DATA INFORMASI, DAN LOGISTIK UMUM RSUP FATMAWATI JAKARTA
OLEH CITRA ARDIYA PUSPITA NPM : 1406647594
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2017
UNIVERSITAS INDONESIA
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 3
INSTALASI RAWAT JALAN, RAWAT INAP, REKAM MEDIS DAN PUSAT DATA INFORMASI, DAN LOGISTIK UMUM RSUP FATMAWATI JAKARTA
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Manajemen Rumah Sakit
OLEH CITRA ARDIYA PUSPITA NPM : 1406647594
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2017
ii Universitas Indonesia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Personal Detail Full Name
: Citra Ardiya Puspita
Address
: KPAU. Ciharum No. 61 Rt.02/Rw.06 Bandung
Place/Date of Birth
: Bandung/August 24th 1992
Gender
: Female
Religion
: Islam
NPM
: 1406647595
Faculty/Specialization : Faculty of Public Health/Hospital Management Email
:
[email protected]
Formal Education
Elementary School 1999-2004 SD Negeri Angkasa V Junior High School 2004-2007 SMP Negeri 2 Margahayu Senior High School 2007-2010 SMA Negeri 1 Margahayu Major Program Diploma of Midwifery 2010-2013 Politeknik Kesehatan Bandung Major Program Bachelor of Public Health 2014-present Universitas Indonesia
iii Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu. Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala Karunia dan Rahmatnya, serta Salawat dan Salam pada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar 3 ini yang merupakan prasyarat kelulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan PBL 3 (magang) yang dilaksanakan dalam waktu 22 hari kerja di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Dalam pelaksanaannya PBL 3 merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan langsung pada praktek kerja di lapangan sesuai dengan peminatan yang ada pada setiap Program Studi Kesehatan Masyarakat. Dalam proses penulisan Laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi masukan, arahan dan bimbingan serta dukungan dalam menyelesaikan Laporan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Ayah Arief dan Ibu Iis tercinta. Terimakasih atas doa, kasih sayang dan dukungan moril maupun materil yang telah diberikan. 2. Keluarga Besar tersayang, Mba Iin, Aa Yadi, Adeeva dan Mas Imam. Terimakasih atas doa dan motivasinya. 3. Ibu MRS, drg. Masyitoh sekaligus Pembimbing Akademis PBL 3, yang telah dengan sabar membimbing dan memberi arahan serta masukan dari awal berjalannya PBL 3 sampai dengan penyusunan Laporan ini selesai. 4. Ibu Ns. Ida Djubaedah, S.Kep beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Inap Gedung Prof. Soelarto RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
iv Universitas Indonesia
5. Ibu Ns. Umi Aisyiyah, S.Kep, M.B, M.Kep beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 6. Ibu dr. Sri Mulyati beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 7. Ibu dr. Sarwanti, MARS beserta jajaran dan staf di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 8. Bpk. Sutarno beserta jajaran dan staf di Bagian Logistik Umum Rumah Tangga RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 9. Ibu Puput Oktamianti S.KM, MM yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam analisis prioritas masalah. 10. Sahabatku Riska Susanti, terimakasih untuk nasihat, support dan kesabarannya mendengarkan semua keluh penulis. 11. Fandru dan Dimas, teman kelompok seperjuangan yang sudah bekerja keras mengumpulkan data. Semoga usaha kita berbuah ilmu yang berkah. 12. Teman-teman Fatmawati Squad. Ana, Clara, Ka Fany, Ka.Anggun, Nisa,
Roy,
Tyas,
Wicak
terimakasih
atas
kerjasama
serta
dukungannya. 13. Teman-teman Ekstensi MRS 2014. Desy, Aulia, Dyah, Ka Hani, Herlin, Lala, Cia, Lisa, Ka Ayu, Ka Mae, Ka Niswa, Rahmy, Wulan yang senantiasa saling memberikan semangat. 14. Basive Posesive. Teh Mita, Asin, Kukum, Yaya yang selalu memberikan tawa dan rindu terimakasih untuk motivasinya. 15. Buol Family. Ka Wawan, Teh Putri, Tyas, Ayu, Ika, Hani, Silvi, Aep, Bowo yang selalu memberikan keceriaan dan semangat pada penulis. 16. Seluruh teman-teman yang turut memberi dukungan dan membantu dalam menyelesaikan Laporan PBL 3 ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. v Universitas Indonesia
Akhir kata penulis memohon maaf sedalam-dalamnya atas kesalahan yang terjadi dalam keadaan sengaja maupun tidak selama kegiatan PBL 3 ini. Selain itu penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam Laporan PBL 3 ini, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan Laporan ini, semoga Laporan ini dapat menjadi bahan ajar yang bermanfaat untuk seluruh pihak yang berkepentingan. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu
Depok, Maret 2017
Penyusun
vi Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii BAB 1
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3
Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1.3.1
Tujuan Umum ................................................................................. 3
1.3.2
Tujuan Khusus ................................................................................ 3
1.4
Manfaat Penulisan ........................................................................... 3
1.4.1
Bagi Rumah Sakit............................................................................ 3
1.4.2
Bagi Mahasiswa .............................................................................. 3
BAB 2
GAMBARAN UMUM RSUP FATMAWATI ................................. 4
2.1
Sejarah Rumah Sakit ....................................................................... 4
2.2
Tujuan RSUP Fatmawati ................................................................. 5
2.2.2
Visi Misi RSUP Fatmawati.............................................................. 6
2.2.3
Misi RSUP Fatmawati ..................................................................... 6
2.2.4
Moto RSUP Fatmawati .................................................................... 7
2.2.5
Tata Nilai RSUP Fatmawati............................................................. 7
2.2.6
Falsafah RSUP Fatmawati ............................................................... 7
2.2.7
Azaz RSUP Fatmawati .................................................................... 7
2.3
Struktur Organisasi RSUP Fatmawati .............................................. 8
2.4
Ketenagaan RSUP Fatmawati .......................................................... 9
2.4.1
Analisa Jabatan.............................................................................. 11 vii Universitas Indonesia
2.4.2
Rekrutmen ..................................................................................... 11
2.4.3
Manajemen Kinerja ....................................................................... 12
2.4.4
Kompensasi ................................................................................... 15
2.4.5
Hubungan Karyawan ..................................................................... 16
2.5
Fasilitas RSUP Fatmawati ............................................................. 17
2.5.1
Instalasi Rawat Jalan ..................................................................... 17
2.5.2
Instalasi Gawat Darurat ................................................................. 18
2.5.3
Instalasi Bedah Sentral .................................................................. 18
2.5.4
Instalasi Rawat Inap ...................................................................... 18
2.5.5
Instalasi Rawat Intensif ................................................................. 18
2.5.6
Instalasi Radiologi ......................................................................... 19
2.5.7
Instalasi Bougenville ..................................................................... 19
2.5.8
Labolatorium ................................................................................. 19
2.5.9
Pelayanan Unggulan ...................................................................... 20
2.5.10 Pelayanan Penunjang Lainnya ....................................................... 20 2.6
Kinerja RSUP Fatmawati .............................................................. 21
2.6.1
Kinerja Instalasi Rawat Inap .......................................................... 21
2.6.2
Kinerja Instalasi Rawat Jalan ......................................................... 22
2.7
Manajemen Mutu RSUP Fatmawati............................................... 23
BAB 3
GAMBARAN UMUM UNIT RUMAH SAKIT ............................ 25
3.1
Gambaran Umum Rawat Inap........................................................ 25
3.1.1
Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ............ 27
3.1.2
Tupoksi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ............................. 28
3.1.3
Kinerja Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .............................. 32
3.1.4
Alur Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .................. 35
3.1.5
Manajemen SDM Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .............. 36
3.1.6
Manajemen Logistik Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .......... 37
3.1.7
Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ........................................................................... 38
3.2 3.2.1
Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan ......................................... 39 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati........... 41 viii Universitas Indonesia
3.2.2
Tupoksi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............................ 41
3.2.3
Kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............................. 44
3.2.4
Alur Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ................. 45
3.2.5
Manajemen SDM Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............. 46
3.2.6
Manajemen Logistik Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ......... 48
3.2.7
Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ........................................................................... 48
3.3
Gambaran Umum Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi 49
3.3.1
Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati ........................................................................... 50
3.3.2
Tupoksi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati...................................................................................... 51
3.3.3
Kinerja Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati...................................................................................... 58
3.3.4
Alur Pelayanan Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati ........................................................................... 60
3.3.5
Sistem Pengelolaan Berkas Rekam Medis ..................................... 61
3.4
Gambaran Umum Bagian Logistik Umum ..................................... 69
3.4.1
Perencanaan dan Pengadaan .......................................................... 70
3.4.2
Penyimpanan dan Stock Opname ................................................... 71
3.4.3
Pendistribusian .............................................................................. 71
3.4.4
Pemeliharaan ................................................................................. 72
3.4.5
Penghapusan ................................................................................. 73
BAB 4
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH .......................... 75
4.1
Identifikasi Masalah ...................................................................... 75
4.2
Understand the Problem (Memahami Masalah) ............................. 76
4.2.1
Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur ..................... 76
4.2.2
Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan ............................... 77
4.2.3
Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit ......... 79
4.2.4
Skrining pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 ................. 79
4.2.5
Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih .................................... 79
4.3
Devise a Plan (Merencanakan Pemecahan).................................... 80 ix Universitas Indonesia
4.4
Carry Out the Plan (Melaksanakan Rencana) ................................ 82
BAB 5
REKOMENDASI PENYELESAIAN MASALAH ........................ 84
5.1
Kesimpulan ................................................................................... 84
5.2
Rekomendasi ................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86 LAMPIRAN ...................................................................................................... 88
x Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar Direktur RSUP Fatmawati ......................................................... 5 Tabel 2.2 Komposisi Sumber Daya Manusia RSUP Fatmawati tahun 2017 .......... 9 Tabel 2.3 Jenis Kompensasi dan Benefit berdasarkan Status Kepegawaian......... 16 Tabel 2.4 Fasilitas Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ................ 17 Tabel 2.5 Fasilitas Pelayanan Instalasi Radiologi RSUP Fatmawati.................... 19 Tabel 2.6 Pelayanan Unggulan RSUP Fatmawati ............................................... 20 Tabel 3.1 Klasifikasi Fasilitas Rawat Inap RSUP Fatmawati .............................. 25 Tabel 3.2 Key Performance Indicator Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .... 32 Tabel 3.3 Ketenagaan Instalasi Rawat Inap tahun 2017 ...................................... 37 Tabel 3.4 Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati .............. 39 Tabel 4.1 Daftar Masalah yang ditemukan ......................................................... 76 Tabel 4.2 Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan ..................................................... 78 Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia IRNA GPS tahun 2015-2017 .......................... 80 Tabel 4.4 Prioritas Masalah ................................................................................ 82
xi Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tenaga Perawat GPS tahun 2015-2017 ............................................. 2 Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati ............................................... 4 Gambar 2.2 Ketenagaan RSUP Fatmawati berdasarkan pendidikan .................... 10 Gambar 2.3 Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSUP Fatmawati .......................... 22 Gambar 2.4 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan RSUP Fatmawati ......................... 22 Gambar 2.5 Struktur Organisasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati...................................................................................... 23 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Prof. Dr. Soelarto ............................... 27 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Teratai ............................................... 28 Gambar 3.3 Rumus Penilaian Indeks Kinerja Individu ....................................... 35 Gambar 3.4 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............ 41 Gambar 3.5 SDM Rawaj Jalan RSUP Fatmawati 2017 ....................................... 47 Gambar 3.6 SDM Perawat di Rawat Jalan RSUP Fatmawati .............................. 47 Gambar 3.7 Perawat tidak menggunakan handscoon .......................................... 48 Gambar 3.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi ...................................................................................................... 50 Gambar 3.9 Kode Warna pada Rekam Medis ..................................................... 65 Gambar 3.10 Struktur Organisasi Bagian Logistik Umum .................................. 69 Gambar 4.1 Problem Solving Cycle Polya .......................................................... 75 Gambar 4.2 Penyumpanan Rekam Medis RSUP Fatmawati ............................... 77
xii Universitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati .............................................. 89 Lampiran 2 Alur Perekrutan RSUP Fatmawati ................................................... 90 Lampiran 3 Alur Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati ......................................... 90 Lampiran 4 Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap .................................................. 91 Lampiran 5 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan ................................................. 92 Lampiran 6 Alur Rekam Medis Pasien ............................................................... 93 Lampiran 7 Alur Pengadaan Logistik ................................................................. 94 Lampiran 8 Alur Penghapusan Logistik ............................................................. 94 Lampiran 9 Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan ABK Kes 2015 di lantai 3 Instalasi Rawat Inap Prof. Dr. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2017 ................................................................................................ 95
xiii Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas mendorong semakin terbukanya persaingan antar rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan semakin menuntut pelayanan yang cepat, akurat dan terjangkau secara ekonomi. Untuk menghadapi situasi tersebut dibutuhkan salah satunya langkah untuk merencanakan kebutuhan sumber daya manusia yang tepat sesuai fungsi dan beban kerja pelayanan setiap unit, bagian maupun instalsi rumah sakit (Ilyas, 2011). Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat, dalam pekerjaan sehari-hari melibatkan sumber daya manusia dengan berbagai jenis keahlian. Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga di institusi pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit (Ilyas, 2004 dalam (Robot, 2009). Tenaga yang terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit, termasuk di dalamnya para perawat memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan berkualitas (Robot, 2009). Kualitas pelayanan keperawatan merupakan salah satu ujung tombak dalam pelayanan keperawatan, karena jumlah perawat merupakan proporsi terbesar di Rumah Sakit, diperkirakan 75% personel Rumah Sakit adalah perawat (Ilyas, 2011). Pengaturan staf (staffing) merupakan salah satu maslaah besar pada
setiap
organisasi
keperawatan.
metodologi
pengaturan
staf
keperawatan harus merupakan proses yang teratur, sistematis dengan cara yang rasional, diterapkan untuk menentukan jenis dan jumlah personel keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok pasien dalam situasi tertentu (Russel, 2000 dalam (Ria, 2012).
1 Universitas Indonesia
2
Profesi perawat merupakan profesi yang paling intens berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien, kelelahan perawat dalam bekerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan bekerja yang akan mengakibatkan kemunduran penampilan kerja (Tappen, 1998). Jumlah tenaga perawat yang kurang dirasakan perawat sebagai beban kerja berlebih. Berikut jumlah tenaga perawat GPS dari tahun 2015-2017. 140 130
133 128
2015 126
2016
120
2017 Jumlah Perawat
Gambar 1.1 Tenaga Perawat GPS tahun 2015-2017
Dari data tersebut dapat terlihat adanya penurunan jumlah perawat setiap tahunnya, menandakan adanya angka turn over perawat namun tidak ada penambahan tenaga perawat ini dapat menyebabkan perawat yang masih bekerja harus mengambil alih posisi perawat yang keluar, sehingga perawatperawat ini mengalami double burden (beban ganda). Dalam tupoksinya perawat juga masih harus mengurusi berbagai keperluan adminstrasi selain harus fokus terhadap tugas pokok keperawatan. Dalam hasil observasi menggunakan teknik kombinasi work sampling dan time motion yang dilakukan selama 10 hari dengan total sampel 10 perawat yang di bagi dalam 3 shift keperawatan, ditemukan nilai rata-rata beban kerja perawat pada shift pagi selama 7 jam 40 menit, pada shift sore selama 6 jam 55 menit dan shift malam selama 9 Jam, sedangkan menurut Permen PANRB 26/2011 Jam Kerja Efektif SDM Kesehatan sebesar 26,25 Jam/ Mg yang berarti dalam 6 hari kerja hanya 4,3 Jam/ Hari merupakan Jam Kerja Efektif. Sehingga dari latar belakang di atas dapat terlihat kesenjangan antara beban kerja perawat dengan Jam Kerja Efektif yang di rekomendasikan oleh permenpan. Hal ini dapat menyebabkan tingginya Turn Over perawat karena beban kerja yang berlebihan.
Universitas Indonesia
3
1.2
Rumusan Masalah Tingginya Turn Over perawat di Instalasi Rawat Inap GPS merupakan salah satu indikator beban kerja perawat yang terlalu tinggi, selain itu dari hasil wawancara, perawat
mengatakan harus merangkap berbagai tugas
administrasi karena tidak adanya petugas khusus administrasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis beban kerja perawat di Lantai 3 Inst. Rawat Inap GPS untuk menilai kesejahteraan perawat 1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis beban kerja prawat berdasarkan time motion untuk menentukan jumlah kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Inap GPS lt. 3. 1.3.2 Tujuan Khusus
1.4
1.
Mengetahui beban kerja perawat di Instalasi Rawat Inap GPS lantai 3.
2.
Mengetahui jumlah kebutuhan di Instalasi Rawat Inap GPS lantai 3.
Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Rumah Sakit 1.
Membantu rumah sakit memberikan gambaran beban kerja perawat.
2.
Memberikan rekomendasi kebutuhan perawat berdasarkan ABK Kes 2015.
1.4.2 Bagi Mahasiswa 1.
Menambah pengetahuan peneliti mengenai analisis beban kerja tenaga kesehatan terutama tenaga perawat di rumah sakit.
2.
Mengetahui perhitungan jumlah kebutuhan perawat berdasarkan beban kerja secara real time.
Universitas Indonesia
BAB 2 GAMBARAN UMUM RSUP FATMAWATI 2.1
Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati berlokasi di kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan tepatnya di jalan RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan 12430, pada awalnya bernama Rumah Sakit Ibu Soekarno yang merupakan Rumah Sakit Tuberculosis bagi anak-anak yang digagas pada tahun 1953 oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Yayasan Ibu Soekarno mengalami kesulitan sehingga menyerahkan proses pembangunan Rumah Sakit tersebut kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1961. Di bawah Departemen Kesehatan RI, RSUP fatmawati mengalami berbagai perubahan dan peningkatan status seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan membetuk RSUP Fatmawati sebagai Rumah Sakit Pendidikan Tipe A pada tahun 2010.
Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (Sumber: Google Search Image)
4
Universitas Indonesia
5
RSUP Fatmawati mengalami beberapa kali penggantian direktur, berikut merupakan daftar Direktur Utama RSUP Fatmawati serta masa jabatannya. Tabel 2.1 Daftar Direktur RSUP Fatmawati NO
Nama
Masa Jabatan
1
Kolonel dr. Soejoto
1961-1966
2
dr. R Soehasim
1966-1971
3
dr. H.E. Tardan
1971-1983
4
dr. H. Roeslani, Sp.THT
1983-1988
5
dr. Adji Muslihuddin, Sp.THT
1988-1993
6
dr. Heyder Tadjoedin, Sp. PD
1993-1998
7
dr. Santoso Soeroso, Sp.A (K) MARS
1998-2001
8
Dr. dr. Sutoto, M.Kes
2001-2005
9
dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS
2005-2008
10
dr. H. Chairul Radjab Nasution, Sp. PD, K-
2008-2010
GEH, FINASIM, M.Kes 11
dr. Andi Wahyuningsih Attas, SP. An, KIC,
2010-sekarang
MARS (Sumber Data : Dokumen Sejarah Singkat RSUP Fatmawati)
Dari tabel di atas dapat di simpulkan pimpinan RSUP Fatmawati sekarang sudah sesuai dengan UU no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 34 poin satu dan 2 yang berbunyi (1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan dan (2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia. 2.2
Tujuan RSUP Fatmawati 1.
Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (Patient Safety).
2.
Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Universitas Indonesia
6
3.
Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian.
4.
Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan pelanggan.
5.
Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit
2.2.2 Visi Misi RSUP Fatmawati “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dengan Layanan Excellent Terpadu 2019” Yang dimaksud dengan rujkan nasional adalah: 1.
Adanya pengakuan dari stakeholder sebagai rujukan nasional
2. Pasien berasal dari lintas provinsi 3. Terjadi peningkatan proporsi pasien dengan severity level 3 (hingga 3040% kasus) 4. Pelayanan berbasis penelitian 5. Minimal 3 unggulan bertaraf nasional dan internasional a. Fatmawati Hospital Spine Center b. Adolescence Health Center c. Endometriosis Center Pelayanan Unggulan di RSUP Fatmawati baru berjalan 2 jenis yaitu Spine Center dan Endometriosis Center, sampai tahun 2017 ini pelayanan Adolescence Health Center belum masuk daftar pelayanan unggulan di RSUP Fatmawati. 2.2.3 Misi RSUP Fatmawati 1.
Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dan terintegrasi.
2.
Meningkatkan kinerja kompetensi dan kesejahteraan karyawan.
3.
Menyelenggarakan Good Coorporate Governance.
4.
Memberikan pelayanan berbasis Continium of Care Throughout Life Cycle.
Universitas Indonesia
7
2.2.4 Moto RSUP Fatmawati “ Percayakan Pada Kami” 2.2.5 Tata Nilai RSUP Fatmawati 1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Menjunjung tinggi kehidupan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
3.
Menghargai pentingnya persatuan dan kerjasama.
4.
Menjunjung keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
5.
Kebersamaan dalam kemajuan dan kesejahteraan.
2.2.6 Falsafah RSUP Fatmawati Falsafah yang dimiliki oleh RSUP Fatmawati adalah “PROAKTIF” yang merupakan singkatan dari: 1.
Peduli: selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.
2.
PROfesional:
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
kompetensi
(pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya). 3.
integritAs: selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebaikan dan kode etik.
4.
Komitmen: dalam bekerja pikiran fokus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasiol yang maksimal.
5.
Teamwork: dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain.
6.
inovatiF:
dalam
melakukan
kegiatan
selelu
berupaya
untuk
menciptakan hal yang baru. 2.2.7 Azaz RSUP Fatmawati 1.
Azaz Pemberdayaan.
2.
Azaz Kesatuan Komando.
3.
Azaz Koordinasi.
4.
Azaz Pembagian Kerja secara Homogen.
5.
Azaz Jalur dan Staf
Universitas Indonesia
8
2.3
Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Struktur organisasi RSUP Fatmawati berbentuk “Lini dan Staff”, struktur organisasi ini biasanya diterapkan dalam kegiatan organisasi besar dan kompleks. Dalam bentuk organisasi ini fungsi staf terpisah dari fungsi pimpinan, staf biasanya terdiri dari staf umum dan staf khusus. Staf umum berkewajiban membantu pimpinan dalam mengkoordinasi seluruh staf khusus, staf umum sering memiliki latar belakang yang sama dengan pimpinan pada tingkat yang lebih tinggi, sedangkan staf khusus dibentuk dengan tugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan organisasi (Kurniadi, n.d.). RSUP Fatmawati dikekola oleh Dewan Pengawas sebagai staf umum dan Dewan Direksi, yang terdiri dari: Direktur Utama, Direktorat Medik dan Keperawatan, Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan serta Direktorat Keuangan dan adapun komite sebagai staf khusus Direktur Utama memiliki garis lini yang bertugas sebagai koordinator yang membawahi langsung ketiga Direktorat serta jajaran Komite dan satuan pemeriksaan intern. Jajaran Komite sebagai staf Khusus terbagi dalam 8 komite berdasarkan bidang-bidang pekerjaan organisasi yaitu: Komite Medik, Komite Penelitian dan Pembangungan, Komite Fatmasi dan Terapi, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Komite Mutu dan Manajemen Risiko, Komite Etik dan Hukum, Komite Keperawatan dan Komite K3. Masing-masing Direktorat membawahi 3 bidang dan masing-masing bidang memiliki 2 seksi/subbag. Direktorat Medik dan Keperawatan bersama Komite Medik RS membawahi 14 Instalasi, 21 Kelompok Staff Medis dan Unit Tranfusi Darah. Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan membawahi 4 Instalasi dan ULP. Direktorat Keuangan membawahi 2 Instalasi serta Unit Pengelola Piutang Pasien (Struktur Organisasi terlampir). UU no 23 tahun 2005 tentang BLU pada pasal 32 menyebutkan pejabat pengelola BLU terdiri atas Pemimpin, Pejabat Keuangan dan Pejabat
Universitas Indonesia
9
Teknis. Berdasarkan UU no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 33 poin 2 dan Perpres no 77 tahun 2015 tentang pedoman Organisasi Rumah Sakit pasal 6 menyebutkan Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut RSUP Fatmawati telah melakukan pengorgasisasian sesuai dengan peraturan yang ada. 2.4
Ketenagaan RSUP Fatmawati Ketenagaan di RSUP Fatmawati terdiri dari berbagai jenis, yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga non medis dan tenaga Kesehatan non keperawatan. Jenis-jenis ketenagaan tersebut digolongkan berdasarkan PNS, BLU dan Kontrak. Berikut komposisi ketenagaan di RSUP Fatmawati
Tabel 2.2 Komposisi Sumber Daya Manusia RSUP Fatmawati tahun 2017 No
Jenis Tenaga
PNS
BLU
Kontrak
Jumlah
%
1
Medis
252
2
32
286
11
2
Keperawatan
629
133
310
1072
43
Kebidanan
39
3
17
59
2
3
Non Medis
501
160
86
747
30
4
Nakes Lainnya
262
29
60
351
14
1683
327
505
2515
100
Jumlah
(Sumber Data: Subbag SDM RSUP Fatmawati 2017)
Proporsi perawat di RSUP Fatmawati mencapai 43% dari total ketenagaan dan merupakan proporsi terbanyak, meskipun begitu menurut sudarma 2008 dalam (Artha, 2011) rumah sakit memberikan produk jasa terbersar dalam pelayanan sehingga tidak kurang dari 60% jumlah perawat di butuhkan, begitu pula menurut (Ilyas, 2011) dalam bukunya perencanaan SDM Rumah Sakit mengatakan 75% dari ketenagaan RS merupakan Perawat, berdasarkan data tersebut perawat di RSUP Fatmawai masih
Universitas Indonesia
10
dapat dianggap kurang. RSUP Fatmawati merupakan RS milik pemerintah sehingga mayoritas tenaga yang ada merupakan PNS sebesar 67%, menurut UU no 23 tahun 2005 tentang BLU dijelaskan pada pasal 33 mengenai pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/tenaga profesional non-PNS. RSUP Fatmawati sudah dapat mewakili Rumah Sakit BLU yang sesuai dengan peraturan yang ada dengan memiliki jumlah tenaga BLU sebanyak 13% dan tenaga Kontrak sebanyak 20%. Begitupun dalam undang-undang no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 12 menyebutkan bahwa rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit dan tenaga non kesehatan serta dapat memperkerjakan tenaga tidak tetap. Di bawah ini komposisi kepegawaian berdasarkan pendidikannya:
48
Kebidanan Keperawatan 9
Amd. Kep
751
66
Tenaga Medis
dr. Umum
273
0%
dr. Sp SPK
11 39
211 20%
40% drg. Amd. Keb
9
60% M.Kep
80%
S.Kep
100%
bd. Pendidik
Gambar 2.2 Ketenagaan RSUP Fatmawati berdasarkan pendidikan
RSUP Fatmawati merupakan Rumah Sakit Tipe A yang menjadi rujukan Nasional, sehingga di harapkan jumlah tenaga medis spesialis lebih banyak dari pada tenaga medis umum, hal ini sudah sesuai dengan jumlah dokter spesialis sebesar 74%. Menurut UU no 38 ttg keperawatan pasal 6 ayat 2 pendidikan paling rendah untuk perawat adalah program D3 namun, jika dilihat pada gambar di atas masih terdapat 39 tenaga keperawatan dengan pendidikan SPK/setara D1.
Universitas Indonesia
11
2.4.1 Analisa Jabatan Beban kerja merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang harus di selesaikan oleh tenaga kesehatan professional dalam satu tahun di rumah sakit. Job description dan job analysis di rumuskan oleh satuan kerja terkait yang akan disahkan oleh bagian SDM. 2.4.2 Rekrutmen 2.4.2.1 Alur Proses Perekrutan Pegawai RSUP Fatmawati Sistem perekrutan berdasarkan kebutuhan tenaga disetiap satker/instalsi, masing-masing kepala bagian memili hak mengusulkan penambahan jumlah pegawai yang dibutuhkan sesuai formasi, namun perekrutan kebutuhan SDM terpusat di bagian SDM dan terdapat tim khusus. Setelah usulan formasi tersusun, tim perekrutan/pengadaan SDM mengusulkan pengesahan formasi kebutuhan SDM pada Direktur Utama, jika formasi yang dibutuhkan merupakan pegawai PNS, sistem perekrutan seutuhnya diserahkan pada Biro Kepegawaian Kementrian Kesehatan, jika formasi kebutuhan SDM yang dibutuhkan merupakan non-PNS/Kontrak tim khusus perekrutan akan di bentuk oleh Bagian SDM, pelaksanaan, pelaporan dan hasil perekrutan dilakukan sepenuhnya oleh tim khusus peneriamaa/rekruitmen SDM dan akan disahkan oleh direktur utama, setelah disahkan sekretariat akan mengumumkan hasil penerimaan. Status kepegawaian di RSUP Fatmawati yaitu pegawai PNS, Pegawai Kontrak dan Pegawai BLU/tetap non-PNS. Pegawai BLU adalah Pegawai Kontrak yang telah memenuhi masa kerja/kontrak selama 3 tahun (flowchart terlampir). 2.4.2.2 Alur Proses Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati Proses pensiun pegawai dilakukan oleh bagian manajemen SDM dengan menyusun program perencanaan pensiun, bagian SDM akan membuat dan mencetak serta mendistribusikan surat pemberitahuan pensiun sesuai dengan bulan kelahiran PNS, kemudian pegawai yang masuk daftar perencanaan
Universitas Indonesia
12
pensiun akan melengkapi berkas usul pensiun, kelengkapan berkas usul pensiun dilakukan di Biro Kepegawaian Kementrian Kesehatan. Jika berkas telah lengkap bagian SDM akan melakukan updating data SIMKA dan SPAK sesuai dengan data terakhir pegawai yang akan pensiun kemudian melakukan entry surat usul pennsiun dan berkas/dokumen usul pensiun secara online ke Kementrian Kesehatan. Kementrian Kesehatan akan menerbitkan SK Pensiun, kemudian bagian SDM akan mendistribusikan SK pensiun pada pegawai dan mengarsipkannya (flowchart terlampir). 2.4.3 Manajemen Kinerja Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada unit kerja dengan cara menjumlahkan seluruh beban kerja dibagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu (satu tahun). Penetapan waktu kerja tersedia:
Hari kerja: 1 minggu = 5 hari kerja, 1 tahun 250 hari kerja (A). Untuk rawat inap libur dalam seminggu akan bergantian di hari yang ditentukan per orang
Cuti tahunan: 12 hari/tahun (B)
Pendidikan dan pelatihan: Setiap SDM – RS mempunyai hak untuk mengikuti diklat sesuai ketentuan yang berlaku: brp x / tahun (C)
Hari Libur Nasional: sesuai dengan ketetapan yang berlaku (D)
Ketidakhadiran kerja dalam satu tahun (E)
Waktu kerja: 8 jam/hari (F)
Maka rumus waktu kerja tersedia = {A- (B+C+D+E) x F} \ Penetapan unit kerja dan kategori SDM bertujuan untuk diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat di dalam dan diluar RS. Unit kerja ditetapkan berdasarkan SORK-RS. Sub unit kerja adalah unit kerja lain yang ada di unit kerja utama dan sesuai dengan uraian tugas dan fungsinya. Mekanisme penerimaan SDM di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan dan pengesahan proposal kegiatan pengadaan/rekrutmen pegawai oleh direktur utama.
Universitas Indonesia
13
a. Penyusunan formasi kebutuhan berdasarkan posisi/jabatan tersedia b. Pembahasan dan persetujuan formasi kebutuhan pegawai dilaksanakan dalam rapat direksi. 2. Pembentukan dan pengesahan tim penerimaan/rekruitmen pegawai oleh direktur utama a. Anggota tim ditetapkan dengan keputusan direktur utama b. Angota tim terdiri dari unsur-unsur dari bagian SDM, komite medik, kelompok keperawatan, kelompok profesi kesehatan lainnya serta satuan kerja terkait. 3. Persiapan pelaksanaan pengadaan/rekruitmen pegawai oleh bagian SDM a. Rapat persiapan oleh tim untuk membahas mekanisme pelaksanaan pengadaan/rekrutmen pegawai b. Penyebaran
informasi
(pengumuman)
tentang
formasi
kebutuhan pegawai di rumah sakit dengan mempergunakan formulir nomor F/039/010/R/01 c. Penyebaran Infomasi dapat dilaksanakan melalui papan informasi internal RS, media cetak, atau media elektronik, terdiri atas informasi: Jumlah pegawai yang dibutuhkan Kualifikasi pendidikan Persyaratan pelamar Batas waktu penyerahan berkas lamaran Pelaksanaan seleksi/ujian Tanggal, waktu, dan tanda tangan pengumuman dibuat d. Sekretariat pengadaan/rekruitmen pegawai menyiapkan hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan seleksi pegawai: Daftar hadir Soal ujian Sarana penunjang lainnya
Universitas Indonesia
14
4. Penyebaran informasi lowongan pekerjaan oleh sekretariat tim pengadaan pegawai melalui papan informasi atau media cetak atau website 5. Penerimaan dan seleksi kelengkapan administrasi berkas lamaran, sekurang-kurangnya antara lain: a. Surat permohonan kerja b. Pas foto terbaru c. Daftar riwayat hidup d. Fotokopi ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktik (SIP) e.
Sertifikat pelatihan profesi
6. Pengumuman dan pemanggilan peserta seleksi pelamar a. Pengumaman dan pemanggilan dapat melalui surat panggilan atau telepon b. Petugas
mengarsip
berkas
panggilan
atau
mencatat
tanggal/nama/jam penerima panggilan via telepon 7. Pelaksanaan seleksi a. Tes tertulis Peserta wajib hadir setengah jam sebelum acara dimulai dengan mengisi daftar hadir, batas waktu keterlambatan 15 menit setelah tes berjalan Pembukaan oleh ketua tim rekruitmen dengan menyampaikan
tata
tertib
selama
pelaksanaan
seleksi/ujian berlangsung. Soal dibuka dihadapan peserta ujian dalam kondisi masih disegel dan dikembalikan beserta lembar jawaban kepada panitia. b.
MMPI/Psikotest
c. Wawancara d. Tes Kesehatan, dilaksanakan oleh tim medical check up. 8. Pengumuman hasil seleksi pegawai baru dengan menggunakan formulir nomor F/039/012/R/02. Pengumuman dilaksanakan melalui papan informasi internal RS, media cetak atau media elektronik, dan informasi meliputi:
Universitas Indonesia
15
a. Jumlah pegawai yang lulus seleksi b. Kualifikasi pendidikan c. Waktu lapor diri setelah pengumuman d. Pengumuman ditandatangani oleh ketua tim e. Cantumkan tangal pengumuman 9. Penyusunan, pengiriman, dan pelaporan, pengarsipan kegiatan rekruitmen pegawai baru, 10. Proses selesai
2.4.3.1 Pelatihan dan Pengembangan 1. Pelatihan Rutin Pelatihan dasar bagi seluruh karyawan yang dilakukan secara berkala (biasanya 2 tahun sekali) mencakup hand hygien, apar, bantuan hidup dasar, dll. 2. Pelatihan Tidak Rutin Pelatihan yang diadakan berdasarkan permintaan satuan kerja. Pelatihan ini diadakan berdasarkan kebutuhan dan sesuai disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit. Pelatihan ini mencakup pelatihan intern (penyelenggara diklit) dan pelatihan ektern (menggunakan pihak ketiga). 2.4.4 Kompensasi 1. Bagi PNS mendapatkan remunirasi yang sesuai dengan IKI yang diperoleh setiap bulan. Penilaian dilakukan langsung oleh kepala setiap satuan kerja. 2. Setiap 2 tahun sekali ada pemeriksaan kesehatan menyeluruh yaitu MCU bagi pegawai yang minimal sudah dua tahun menjadi pegawai di RSUP. 3. RS mengadakan Fatmawati Award 2 tahun sekali dengan hadiah umroh bagi 5 orang karyawan yang beruntung. 4. RS mengadakan outbound dan sejenisnya sebagai upaya peningkatan motivasi namun belum dilakukan secara berkala.
Universitas Indonesia
16
Tabel 2.3 Jenis Kompensasi dan Benefit berdasarkan Status Kepegawaian Pegawai Tetap
Pegawai Kontrak
Baju Dinas
Baju Dinas
Remunerasi
Pelatihan-pelatihan
Fatmawati Award 2 tahun sekali
Pemeriksaan
(Umroh)
pegawai
Piknik
minimal 2 tahun)
Tugas Belajar S1 dan S2
Pelatihan-pelatihan
bagi pegawai dengan masa
Pemeriksaan MCU rutin 2 tahun sekali
kerja 3 tahun
MCU
(untuk
dgn masa kerja
Pengangkatan pegawai tetap
2.4.5 Hubungan Karyawan 1. Direksi mengadakan rapat koordinasi setiap bulan untuk mengevaluasi kinerja dan program yang sudah berjalan. 2. Adanya rapat koordinasi mingguan bagi kepala-kepala satker yang membahas segala hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan rumah sakit, biasanya setiap hari selasa. 3. RS mengadakan kuesioner kepuasan kerja kepada seluruh satuan kerja setiap dua kali dalam satu tahun.
Universitas Indonesia
17
2.5
Fasilitas RSUP Fatmawati RSUP Fatmawati merupakan Rumah Sakit Tipe A yang memiliki berbagai macam fasilitas kesehatan, berikut fasilitas yang ditawarkan RSUP Fatmawati:
2.5.1 Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) merupakan instalasi yang menyelenggarakan pelayanan bagi pasien yang berobat jalan. IRJ menawarkan fasilitas pelayanan berikut: Tabel 2.4 Fasilitas Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati No 1
Jenis
Fasilitas
Poliklinik
Poli Jantung, Poli Bedah (Umum, Plastik, Urologi,
Umum
Digesif, Onkologi, Anak, Thorax dan Vaskuler), Poli Bedah Orthopaedi, Poli Gigi dan Mulut, Poli Medik Dasar, Poli Anastesi (pre-oprasi), Poli KIA/KB, Polo Saraf, Poli PPKT, Poli Akupuntur, Poli Rehabilitasi Medik, Poli Penyakit Dalam, Poli Edukasi Diabetes, Poli paru, Poli Kulit dan Kelamin, Poli Mata (subspesialis UVEA/EED, Retina, Pediatri, Glaucoma, Tumor, Neuro Opt, Bedah Refraksi dan Rekontruksi), poli anak dan Poli THT (Snoring, Disfagia, Sleeping Disorder)
2
Klinik
Klinik Kesehatan Remaja Klinik Amarylis Klinik Wijaya Kusuma Klinik Azalea (Tumbuh Kembang) Klinik Program Rumatan Terapan Metadon (PTRM)
3
Griya
Poliklinik Eksekutif
Husada 4
Unit
Unit Haemodialisa Unit Thalasemia
Universitas Indonesia
18
2.5.2 Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyelenggarakan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat secara perorangan atau masa. Pelayanan gawat darurat diberikan selama 24 jam dalam 7 hari secara terus-menerus. Fasilitas yang ditawarkan IGD diantaranya Emergency Room, Resustation Area, Intermediate
Ward,
Radiology,
Labolatory,
Pharmacy,
Obstetric
Emergency dan klinik 24 jam. 2.5.3 Instalasi Bedah Sentral Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Fatmawati memiliki 10 kamar operasi yang terdiri dari 8 Unit Elektif dan 2 Unit Emergency, 8 tempat tidur di lantai 2 dan 2 tempat tidur di lantai 1. IBS RSUP Fatmawati melayani semua kasus pembedahan mulai dari minor hingga mayor, operasi elektif dan kasus-kasus kegawatdaruratan. 2.5.4 Instalasi Rawat Inap Pelayanan rawat inap adalah pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi layanan. IRNA RSUP Fatmawati menjalankan fungsi pelayanan medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pengelolaan sumber daya manusia, wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kesehatan serta administrasi pasien rawat inap. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya IRNA RSUP Fatmawati memberikan pelayanan selama 24 jam. IRNA RSUP Fatmawati terdiri dari beberapa gedung yaitu Gedung Teratai, Gedung Prof.DR. Soelarto dan Gedung Paviliun Anggrek (sedang dalam renovasi). IRNA RSUP Fatmawati memiliki beberapa kelas perawatan yakni Kelas 1 yang terdiri dari 84 kamar, Kelas 2 terdiri atas 87 kamar, Kelas 3 terdiri atas 471 kamar, VIP dan Suite Room terdiri dari 52 kamar. 2.5.5 Instalasi Rawat Intensif Instalasi Rawat Insentif di RSUP Fatmawati terdiri atas lima jenis yakni Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), Neonatal
Universitas Indonesia
19
Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU), High Care Unit (HCU) serta pelayanan perinatologi. 2.5.6 Instalasi Radiologi Pelayanan Radiologi adalah merupakan Pelayanan Medik spesialistik dan sub spesialistik radiodiagnostik yang meliputi, radiodiagnostik imaging, radiodiagnostik intervensional dan Kedokteran Nuklir. Pelayanan yang diberikan dapat berupa: Tabel 2.5 Fasilitas Pelayanan Instalasi Radiologi RSUP Fatmawati No 1
Pelayanan Ultrasonografi (USG)
2
CT Scan
3
Konvensional Radiologi
Fasilitas Whole Abdomen Toraks Brain Whole Abdomen Toraks Brain Panoramic Mammografi Kontras/Non Kontras Dental X-Ray
2.5.7 Instalasi Bougenville Instalasi Bougenville merupakan unit pelayanan non-struktural yang menyelenggarkan menyelenggarakan kegiatan rawat jalan pelayanan penunjang diagnostik dan pelayanan khusus, termasuk medical check up, home care, pelayanan sentra haji dan umroh, serta pelayanan haemodialisa Pemeriksaan Kesehatan Calon Pegawai Sederhana. 2.5.8 Labolatorium Pelayanan Laboratorium di RSUP Fatmawati dapat melayani tindakan Patologi Klinik, Pemeriksaan Hematologi, Pemeriksaan Kimia Klinik, Pemeriksaan
Imunoserologi,
Pemeriksaan
Mikrobiologi
Klinik,
Pemeriksaan Cairan Tubuh, Pemeriksaan Biologi Molekuler, Patologi Anatomi, Sitologi Pap Smea, Sitologi Cairan, Biopsi Jarum Halus, Histologi, Potong Bek, Mikrofoto, Histokimia dan Immunopatologi.
Universitas Indonesia
20
2.5.9 Pelayanan Unggulan Pusat pelayanan unggulan RSUP Fatmawati diantaranya adalah bedah orthopedhi dan pusat rehabilitasi medis, berikut pelayanan yang diberikan oleh keduanya. Tabel 2.6 Pelayanan Unggulan RSUP Fatmawati Bedah Orthopaedi
Pusat Rehabilitasi Medis
Foot and Ankle Surgery
Rehab Spinal Cord Injury
Hip and Knee Surgery
Rehab Hand and Knee (Ranap cedera
Muscolosceletal
medulla spinalis, klinik skoliosis, klinik
Oncologi
back problem, klinik tangan, klinik
Pediatric Orthopedics
cedera olahraga, klinik osteoartrosis)
Shoulder and Elbow
Surgery
Spine
Sport Injury
Rehab Traumatic Brain Injury (klinik fungsiluhur)
Rehab Neuromusculer (klinik disfagia, klinik
afasia,
klinik
rehabilitasi
parkinson, klinik fungsi luhur)
Rehab Kardiorespirasi
Rehab
Pediatri
(klinik
tumbuh
kembang, klinik feeding, klinik kelainan kaki, klinik kelainan postur, klinik cerebral postur, klinik cerebral palsy, klinik gangguan perilaku/autism)
Rehab geriatri (klinik jatuh, klinik inkontinensia, klinik demensia)
2.5.10 Pelayanan Penunjang Lainnya 1.
Unit Transfusi Darah
2.
Instalasi Farmasi
3.
Instalasi Gizi
4.
Instalsi Forensik dan Perawatan Jenazah
5.
Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data
Universitas Indonesia
21
6.
Instalasi Promosi Kesehatan dan Humas
7.
Laundry
8.
Contract Service: Medical Waste, Cleaning Service, Security, Parking Service
Fasilitas yang ditawarkan RSUP Fatmawati sudah sesuai dengan KMK no 340 tahun 2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit pada pasal 6 menyebutkan kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit tipe A adanya pelayanan medik umum yaitu pelayanan medik dasar, pelayanan gigi dan mulut dan pelayanan KIA/KB, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan gawat darurat, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, pelayanan medik subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik dan pelayanan penunjang non klinik. 2.6
Kinerja RSUP Fatmawati Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang sudah dicapai. RSUP Fatmawati mengukur kinerja berdasarkan cakupan pelayanan yang di tawarkan. Pelayanan minimal Rumah Sakit diantaranya pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes, 2009). Berikut cakupan pelayanan RSUP Fatmawati 5 tahun terakhir.
2.6.1 Kinerja Instalasi Rawat Inap Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit dengan nilai ideal 60%85%. Length of Stay (LOS) merupakan lama rawat seorang pasien di Rumah Sakit. Indikator LOS tersebut memberikan gambaran tingkat efisiensi, gambaran mutu pelayanan dan jika diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang tergolong ideal adalah antara 6-9 hari. Berikut cakupan Rawat Inap RSUP Fatmawati berdasarkan BOR dan LOS.
Universitas Indonesia
22
100 80 60 40 20 0
74.92
74.99
69.5
6.42
6.23
6.2
2012
2013
77.32
74.72
2014
BOR Rawat Inap
7.24
6.96 2015
2016
LOS Rawat Inap
Gambar 2.3 Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSUP Fatmawati (Sumber: Profil RSUP Fatmawati Tahun 2015-2019)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa BOR RSUP Fatmawati masih tergolong ideal dengan rata-rata 74,29%. Begitu pun LOS RSUP Fatmawati yang masih dalam rentang 6-9 hari. 2.6.2 Kinerja Instalasi Rawat Jalan Angka kunjungan rawat jalan digunakan untuk mengevaluasi pelayanan rawat jalan apakah terjadi peningkatan atau penurunan. 400000
340208
328415
350112
350965
329036
300000 200000 100000
79235
98792
124345 51318
71419
0 2011
2012 Rawat Jalan Umum
2013
2014
2015
Rawat Jalan Eksekutif
Gambar 2.4 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan RSUP Fatmawati (Sumber: Profil RSUP Fatmawati Tahun 2015-2019)
Berdasarkan Gambar 2.4 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Instalasi Rawat Jalan Umum yang paling tinggi terjadi tahun 2014 sebanyak 350,965 orang. Sedangkan untuk jumlah kunjungan Instalasi Rawat Jalan Eksekutif yang paling tinggi terjadi tahun 2013 sebanyak 124,345 orang.
Universitas Indonesia
23
2.7
Manajemen Mutu RSUP Fatmawati Manajemen mutu RSUP fatmawati di kelola oleh bagian Komite Mutu dan Manajemen Risiko, yang berada langsung di bawah pengawasan Direktur Utama. KMMR memiliki 3 Sub Komite diantaranya: Sub Komite Mutu, Sub Komite Manajemen Risiko dan Sub Komite Kenerja Unit, selain itu KMMR memiliki staf TU dan wewenang sebagai penganalisa Data Rumah sakit . Direktur Utama
Komite Mutu dan Manajemen Risiko
Sub Komite Mutu
Sub Komite Manajemen Risiko
Penganalisa Data
Sub Komite Kinerja Unit
TU
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati
RSUP Fatmawati ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas A Pendidikan dan berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk ketiga kalinya. Pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah terakreditasi oleh Joint Comission International (JCI). tember 2016. Upaya peningkatan mutu yang dilakukan RSUP Fatmawati telah sesuai dengan Undang-Undang RI No. 44 pasal 40 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib melakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Pada tahun 2011 RSUP Fatmawati mendapatkan sertifikat ISO 900:2008 yang berfokus pada proses dan pelanggan. Pemahaman terhadap persgyaratan-persyaratan standar ISO 9001:2008 akan membantu organisasi Universitas Indonesia
24
dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan secara berkesinambungan. Permenkes RI Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 8 tentang sasaran keselamatan pasien rumah sakit pada ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. RSUP Fatmawati mempunyai program yang mengacu kepada Keputusan Direktur dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dengan melaksanakan dan mematuhi Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Sasaran Keselamatan Pasien/ International Patient Safety Goals.
Universitas Indonesia
BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIT RUMAH SAKIT 3.1
Gambaran Umum Rawat Inap Rawat Inap RSUP Fatmawati memiliki tiga Instalasi sebagai kamar rawat pasien yaitu: Instalasi Anggrek (sedang dalam renovasi), Instalasi Prof. Dr. Soelarto dan Instalasi Teratai, sehingga hanya dua Instalasi yang aktif yaitu Instalasi Prof. Soelarto dan Instalasi Teratai. Berikut merupakan klasifikasi fasilitas Rawat Inap di RSUP Fatmawati: Tabel 3.1 Klasifikasi Fasilitas Rawat Inap RSUP Fatmawati No 1
Nama
Jumlah
Gedung
Bed
Instalasi
Lokasi
52
Anggrek
Pelayanan
Kelas
Perawatan Umum
VIP,
Unit Stroke (dalam Proses
Suite Room,
Lt. 1
Renovasi)
Eksekutif, Kelas I
2
Instalasi Prof.
152 Lt. 1
Perawatan Umum
Perawatan Bedah
Soelarto
Kelas III
Orthopedi
Lt. 2
Perawatan Bedah Umum
Perawatan Bedah Kelas I
Orthopedi
Lt. 3
Lt. 4
Lt. 5
Lt. 6
Kelas II
Perawatan Bedah Umum
Kelas II
Perawatan Non Bedah
Kelas I
Perawatan Umum
Kelas I
Perawatan Rehab Medis
Perawatan Umum
Perawatan Geriatri
Perawatan Umum
High Care Unit (HCU)
Kelas III Kelas VIP
Kelas VIP
25
Universitas Indonesia
26
No
3
Nama
Jumlah
Gedung
Bed
Instalasi Teratai
Lokasi
447 Lt. 1
Pelayanan
Kelas
Kamar Bersalin
Klinik KB (Fatma Kencana)
Lt. 2
Perawatan Kebidanan
Kelas I
Utara
Perawatan Perinatologi
Kelas II
Lt. 2
Perawatan Perinatologi
Selatan
Perawatan Kebidanan
Perawatan Bedah Anak
Perawatan TB Anak
Lt. 3 Utara
Lt. 3 Selatan
(Isolasi)
Kelas III
Kelas I Kelas II Kelas III
Perawatan Morbilli
Perawatan Bedah Anak
Perawatan
HIV/Aids
(Isolasi)
Perawatan Immunocompromise
Lt. 4
Perawatan Bedah Saraf
Utara
High Care Bedah Saraf
High Care TB Paru
Perawatan Bedah
Perawatan Paru non TB
Lt. 5
Perawatan Kardio
Kelas I
Utara
Perawatan Neuro
Kelas II
High Care Paru non Tb
High Care Penyakit
Lt. 4 Selatan
Lt. 5 Selatan
Lt. 6
Dalam
High Care Saraf
Perawatan Penyakit
Utara
Lt. 6 Selatan
Dalam
Perawatan Jantung
Perawatan Saraf
Perawatan Penyakit Dalam
Isolasi MRSA
(Sumber Data: Transkrip Wawancara)
Universitas Indonesia
27
3.1.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.1.1 Instalasi Prof. Dr. Soelarto Instalasi Prof. Dr. Soelarto berkedudukan langsung dibawahi oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Kepala Instalasi Prof. Dr. Soelarto membawahi 3 koordinator dalam menunjang kegiatannya yakni Koordinator Pelayanan Medik, Koordinator Asuhan Keperawatan, dan Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum. Pada Instalasi Prof. Dr. Soelarto struktur organisasi yang digunakan berbentuk
mekanik
karena
bentuk
penugasannya
menggunakan
komunikasi vertical, selain itu pekerjaan yang didapatkan juga sudah terspesialisasi di masing-masing departemen.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Prof. Dr. Soelarto (Sumber: Dokumen Instalasi Prof. Dr. Soelarto)
Universitas Indonesia
28
3.1.1.2 Instalasi Teratai Pada Instalasi Teratai struktur organisasi yang dilupakan berbentuk mekanik karena bentuk penugasannya menggunakan komunikasi vertical, selain itu pekerjaan yang didapatkan juga sudah terspesialisasi di masingmasing departemen. Bentuk struktur ini juga sudah sesuai dengan apa yang tercantum pada Perpres RI No 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi RS.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Teratai (Sumber: Dokumen Instalasi Teratai)
3.1.2 Tupoksi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.2.1 Kepala Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas : 1.
Menyusun usulan program kerja tahunan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
2.
Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi terkait.
3.
Menyiapkan bahan rancangan Prosedur Tetap Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
4.
Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimun Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. Universitas Indonesia
29
5.
Membuat kajian dan usulan kebutuhan SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
6.
Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
7.
Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
8.
Melakukan pengecekan usulan jadwal dinas SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
9.
Melaksanakan monitoring indikator mutu Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.
10. Melaksanakan Penilaian Manajemen Kinerja Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 11. Melakukan arahan, bimbingan dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi di Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 12. Melaksanakan monitoring dan mobilisasi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 13. Membuat laporan kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 14. Menangani komplain Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 15. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yan diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas RS. 3.1.2.2 Koordinator Pelayanan Medik Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas: 1.
Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang Pelayanan Medik di GPS/Teratai.
2.
Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM Medik di GPS/ Teratai.
3.
Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Medik di GPS/Teratai.
Universitas Indonesia
30
4.
Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Medik di GPS/ Teratai.
5.
Melakukan pengecekan jadwal dinas SDM Medik di GPS/ Teratai.
6.
Monitoring pelaksanaan pelayanan medic terkait
mutu dan
keselamatan pasien di GPS/ Teratai 7.
Melakukan koordinasi terkai pelayanan medik, keperawatan dan penunjang di GPS/ Teratai.
8.
Melaksanakan
monitoring
indikator
mutu
terkait
penerapan
keselamatan pasien di GPS/ Teratai. 9.
Melaksanakan Penilian Manajemen Kinerja Medik di GPS/ Teratai.
10. Melakukan pengawasan dan melaporkan terkait etik dan sisiplin profesi medik di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan monitoring tugas case manajer di GPS/ Teratai. 12. Membua laporan kegiatan pelayanan medik secara berkala berkoordinasi dengan case manager kepada Kepala Instalasi di GPS/ Teratai. 13. Membuat kronologis pasien bermasalah rawan komplain di GPS/ Teratai. 14. Menangani komplain sesuai kewenangannya di GPS/ Teratai. 3.1.2.3 Koordinator Pelayanan Keperawatan Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas : 1.
Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang Pelayanan Asuhan Keperawatan di SLT/ Teratai.
2.
Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.
3.
Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.
4.
Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.
5.
Melakukan pengecekan jadwal dinas SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.
Universitas Indonesia
31
6.
Monitoring pelaksanaan pelayanan asuhan Keperawatan terkait mutu dan keselamatan pasien
7.
Melakukan koordinasi terkait pelayanan Asuhan Keperawatan di GPS/ Teratai.
8.
Melaksanakan
monitoing
indikator
mutu
terkait
penerapan
keselamatan pasien di GPS/ Teratai. 9.
Melaksanakan Penilian Manajemen Kinerja Medik di GPS/ Teratai.
10. Melakukan pengawasan dan melaporkan terkait etik dan disiplin profesi medik di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan monitoring tugas case manager di GPS/ Teratai. 12. Membuat laporan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan secara berkala berkoordinasi dengan case manager kepada Kepala Instalasi di GPS/ Teratai 13. Menangani komplain sesuai kewenangannya di GPS/ Teratai. 3.1.2.4 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Instalasi Rawat Inap Uraian tugas : 1.
Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
2.
Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
3.
Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
4.
Membuat kajian dan usulan rencana mutasi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
5.
Melakukan pengecekan jadwal dinas penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
6.
Melaksanakan monitoring penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
7.
Melakukan koordinasi terkait penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
Universitas Indonesia
32
8.
Melaksanakan monitoing indikator mutu penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
9.
Melaksanakan Penilaian Manajemen Kinerja penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.
10. Melakukan arahan, bimbingan dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan mobilisasi SDM penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai. 12. Membuat kaporan kegiataan penunjang dan administrasi umum secara berkala di GPS/ Teratai. 13. Menangani komplain sesuai kewenanangnya di GPS/ Teratai. 3.1.3 Kinerja Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.3.1 Indeks Kinerja Unit Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi Prof. Dr. Soelarto dan Instalasi Teratai RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. Tabel 3.2 Key Performance Indicator Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati No
1
2
3
Perspektif
Financial
Customer
Internal Bussiness
Sasaran Strategi
Terwujudnya cost effectiveness dalam layanan
Terwujudnya kepuasan pelanggan
Tercapainya akreditasi dan sustainability
KPI (Key Performance Indicator)
REALISASI (%)
Target (%)
Soelarto
Teratai
100
100
100
1
% Pemantauan kepatuhan penerapan clinical pathway
2
Indeks kepuasan pelanggan
85
85.3
99
90
100
117
3
% Kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti
100
95.75
96.01
4
Kelengkapan pengkajian awal pasien rawat inap
5
Pengembalian Rekam Medis
90
92.9
104.03
Universitas Indonesia
33
lengkap dalam waktu 1 X 24 jam
4
Learning and Growth
1.
Kepatuhan melaksanakan identifikasi pasien
100
99.72
99.97
6
100
94.61
80.42
7
Ketepatan melaksanakan TBAK saat menerima instruksi verbal/via telepon
100
76.69
100
8
Kepatuhan penandaan sisi tubuh pasien yang akan dioperasi
9
Kejadian pasien jatuh
0
0
0.01
Terintegrasinya pelayanan, pendidikan, dan penelitian (AHS)
100
100
100
10
Pemantauan supervisi DPJP terhadap peserta didik (PPDS)
Terwujudnya SDM yang berkompeten
%SDM yang sesuai kompetensinya
85
80
109.82
11
Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah dengan Pemantauan kepatuhan penerapan clinical pathway. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 100% dalam pencapaiannya Gedung rawat inap Teratai dan GPS telah mencapai Target.
2.
Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya kepuasan pelanggan. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85% pada kedua ruang rawat inap sudah memenuhi target kepuasan pasien yang diberikan. Capaian ini didapatkan
dari
hasil
penyebaran
kuesioner
indeks
kepuasan
Universitas Indonesia
34
masyarakat (IKM). Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung di ruang rawat inap. Semua komplain terkait fasilitas dan pelayanan yang diberikan sudah ditindaklanjuti yaitu komplain terkait dengan sarana/fasilitas seperti pendingin ruangan (AC), kebersihan. Terkait pelayanan meliputi pelayanan dokter, perawat, gizi, farmasi dan keamanan. 3.
Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini terdapat 2 sasaran strategis yaitu Tercapainya akreditasi dan sustainability dan Terintegrasinya pelayanan, pendidikan, dan penelitian (AHS) di dalamnya terdapat 7 indikator, terdapat 2 indikator dengan pencapaian melebihi target yang ditetapkan yaitu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam waktu 1 X 24 jam dan Pemantauan supervisi DPJP terhadap peserta didik (PPDS). Selain kedua indikator tersebut masih berada di bawah target.
4.
Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%. Hal ini memiliki tujuan agar terwujudnya staf yang memiliki kompetensi sesuai dengan kaidah mutu dan keselamatan pasien.
3.1.3.2 Indeks Kinerja Individu 1.
Kuantitas Penilaian Kuantitas Individu dinilai dari faktor-faktor berikut: Pengkajian Keperawatan,
Tindakan Keperawatan,
Pendidikan
Kesehatan, Pelatihan dan Bimbingan terhadap PK di bawahnya (untuk PK pemula bimbingan oleh PK di atasnya).
Universitas Indonesia
35
2.
Kualitas Penilaian Kualitas Individu dinilai dari faktor-faktor berikut: Ketepatan melakukan tindakan, tidak ada komplen, kepatuhan 6 langkah hand hygiene, tidak ada kejadian pasien jatuh dan tidak ada kejadian dikubitus.
3.
Perilaku Penilaian Perilaku Individu dinilai dari faktor-faktor beribut: Kedadiran (160 Jam/bln), Keandalan, Kerjasama, Komitmen dan Kedisiplinan
Penilaian tersebut secara objektif didelegasikan pada kepala ruangan dan PJPP Total 1 = (1+2)/2x60% Total 2 = (Nilai Rata-rata) x 40% Total 1 + Total 2 = Nilai Prestasi Kinerja Pegawai
Gambar 3.3 Rumus Penilaian Indeks Kinerja Individu
3.1.4 Alur Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Pasien yang datang untuk di rawat di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati merupakan pasien umum dan BPJS baik dari Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat maupun Instalasi Griya Husada. Alur dari proses pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1.
Pasien datang dari Poliklinik Instalasi Rawat Jalan Umum/Rawat Jalan Eksekutif/Instalasi Gawat Darurat.
2.
Pasien mendaftar rawat inap di Tempat Pendaftaran Pasien.
3.
Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien akan mengecek di komputer, apakah ada tempat tidur tersedia atau tidak. Apabila tidak ada tempat tidur tersedia, maka pasien akan masuk daftar tunggu tempat tidur. Sedangkan, apabila ada tempat tidur tersedia, maka petugas akan menguhubungi ruang rawat untuk memastikan.
4.
Petugas di rawat inap akan menyiapkan kamar rawat untuk pasien baru.
Universitas Indonesia
36
5.
Perawat melakukan proses penerimaan pasien baru di kamar.
6.
Dokter dan Perawat melakukan pengkajian kepada pasien 1x24 jam.
7.
Pasien mendapatkan pelayanan medis, keperawatan, obat, gizi dan pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai dengan Clinical Pathway.
8.
Pemberian perawatan kepada pasien sudah selesai.
9.
Status pasien dilihat, apakah masih hidup atau sudah meninggal.
10. Pembuatan resume pasien pulang dan resep obat. 11. Perawat akan mengantarkan resep obat dan retur obat ke depo farmasi. 12. Perawat akan memberikan dokumen, yaitu salinan resep obat kepada pasien. 13. Pasien akan memberikan dokumen, yaitu Surat Eligibilitas Pasien kepada perawat. 14. Pasien melakukan billing di tempat pelayanan billing. 15. Pasien akan diklasifikasikan berdasarkan pasien tunai atau pasien jaminan. Pasien tunai akan melakukan pembayaran di kasir, sedangkan pasien jaminan harus ke konter BPJS. 16. Pasien mendapatkan Surat Izin Pulang dan dilihat kembali status pasiennya, apakah pasien masih hidup atau sudah meninggal. Apabila pasien hidup maka ia harus ke depo farmasi terlebih dahulu untuk mendapatkan obat dan edukasi mengenai obat. 17. Pasien menyerahkan Surat Izin Pulang ke Nurse Station. 18. Pasien pulang (Gambar alur pelayanan dari Instalasi Rawat Inap terlampir). 3.1.5 Manajemen SDM Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Fungsi SDM memang tidak sepenuhnya dilakukan pada Instalasi, karena sudah dikerjakan sebagian oleh bagian-bagian yang terdapat di RSUP Fatmawati. Instalasi dengan Bagian Umum bekerjasama dalam fungsifungsi SDM. Instalasi mengajukan jumlah SDM yang dibutuhkan, Kepala instlasi membuat analisa pekerjaan yang dibutuhkan. Bagian SDM melakukan rektruitmen dan seleksi bekerjasama dengan SMF. Pelatihan dan ppengembanagan SDM dilakukan dengan berkerjasam dengan unit diklit RS. Penilaian kinerja dilakukan oleh kepala instalasi atau koordinator medik
Universitas Indonesia
37
dan keperawatan untuk selanjutnya diserahkan kepada bagian SDM kemudian diteruskan pada bagian keuangan untuk dicairkan sebagai bentuk remunerasi. Berikut ketenagaan yang ada di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati. Tabel 3.3 Ketenagaan Instalasi Rawat Inap tahun 2017 No Jenis SDM Teratai Manajemen 4 1 Administrasi 3 2 Verifikator 1 3 Perawat 4 294 Bidan 5 20 Pekarya 6 29 Jumalah Perawat saat ini 351 Rasio Perawat GPS Terhadap pasien Rasio Perawat Teratai Terhadap pasien Rasio Bidan Terhadap pasien
GPS 4 3 1 126 12 120 1 : 1.04 1.4 : 1 1 : 7.4
Tabel di atas menunjukkan rasio perawat terhadap pasien 1:1.04, berdasarkan lokakarya nasional pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat inap sebaiknya 1:1. Meski angka tersebut memiliki perbedaan yang tipis namun tetap akan mempengaruhi beban kerja perawat, selain itu sampai pertengahan tahun 2017 angka turnover mencapai 6 perawat, menurut (Amalia, 2016) turnover perawat dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi perawat, hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya rekrutmen. 3.1.6 Manajemen Logistik Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.6.1 Siklus logistik 1. Pengisian form permintaan secara manual oleh Kepala Ruangan 2. Proses penerimaan dilakukan dengan cara mengamprah sesuai kebutuhan permintaan 3. Barang medis disimpan di ruang tindakan, barang atk di simpan di lemari yang berasa di nurse station 4. Terdapat kartu stock pemeliharaan, pengelolaan alur keluar masuk barang
Universitas Indonesia
38
3.1.6.2 Nurse Station Terdapat lemari ATK berisi form pengkajian pasien dan kebutuhan kantor lainnya 3.1.6.3 Ruang Tindakan 1. 2. 3. 4.
Menggunakan One Day Dose system Ada trolly emergency dengan kunci ganda Ada tempat penyimpanan obat di ruang tindakan sesuai kebutuhan pasien Tersedianya lemari berisi alat medis steril siap pakai
3.1.6.4 Konsumsi 1. Perencanaan diet pasien sesuai asuhan keperawatan 2. Distribusi makanan dilakukan oleh Instalasi Gizi 3.1.7 Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 1.
Kepala ruangan sebagai tim kendali mutu
2.
Penerapan 5 moment hand hygiene
3.
Identifikasi pasien resiko jatuh dengan yellow sign
4.
Pelaksanaan sistem 7 benar dalam pemberian obat
5.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Universitas Indonesia
39
3.2
Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUP Fatmawati menyediakan 127 ruangan (kubikal) sebagai tempat pemeriksaan dan tindakan bagi pasien dan masingmasing nurse station untuk setiap jenis pelayanan. Setiap kubikal dokter yang memberikan pelayanan kepada pasien. Pendaftaran pada hari senin hingga hari Jumat di buka pukul 07.00 sampai pukul 12.00 dan pelayanan dimulai pukul 08.00 hingga selesai. IRJ mampu melayani 1.300 – 1.500 pasien per hari. Poliklinik rawat jalan berada di gedung 3 (tiga) lantai di bagian utara RSUP fatmawati. Poliklinik instalasi rawat jalan (IRJ) menyediakan beberapa layanan spesialis dan subspesialis. Tabel 3.4 Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati No
Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
1
Poliklinik Jantung
2
Poliklinik Orthopedi
3
Poliklinik Gigi dan Mulut
4
Poliklinik Medik Umum
5
Poliklinik Anestesi
6
Poliklinik PPKT
7
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
8
Poliklinik Saraf
9
Poliklinik Rehabilitasi Medik
10
Poliklinik Penyakit Dalam
11
Poliklinik Edukasi Diabetes
12
Poliklinik Gizi
13
Poliklinik Fetomaternal
14
Poliklinik Anak
15
Poliklinik Paru
16
Unit DOTS
17
Poliklinik THT
18
Poliklinik Mata
19
Poliklinik Bedah
20
Poliklinik Kulit
21
Poliklinik Akupuntur
Lokasi
Lantai 1
Lantai 2
Lantai 3
Universitas Indonesia
40
No
Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
22
Psikiatri Dewasa
23
Psikiatri Anak dan Remaja
24
Psikiatri Geriatri
25
Pelayanan Surat Keterangan Bebas Narkoba
26
Pelayanan Surat Keterangan Sehat Rohani
27
Psikiatri NAPZA
28
VCT/PITC
29
Manajemen Medis Infeksi HIV
30
Manajemen non Medis Infeksi HIV
31
Monitoring dan Evaluasi ARV
32
Penelitian
33
35
Klinik Rehabilitasi Medik, melayani: a. Pediatric rehabilitation b. Geriatric rehabilitation c. Cardio Respiratory rehabilitation d. Musculosceletal rehabilitation Pelayanan dilakukan dengan: a. Okupasi terapi b. Terapi wicara c. Fisioterapi d. Hidroterapi e. Prostetik orthotic Layanan kesehatan fisik
36
Psikiatrik
37
Konseling
38
Sistem rujukan ke poliklinik
39
Layanan VCT
40
Support group
41
Cognitive Behaviour Therapy
42
Pertemuan keluarga
43
Pertemuan klien
44
Terapi kelompok
34
Lokasi
Klinik Amarylis
Klinik Wijaya Kusuma
Klinik Azalea
Klinik Metadon
(Sumber Data : Hasil Observasi)
Instalasi Rawat jalan RSUP Fatmawati melayani dua jenis pasien, Pasien dengan jenis pembayaran tunai dan pasien berjaminan baik jaminan swasta maupun milik pemerintah atau JKN.
Universitas Indonesia
41
3.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati berkedudukan langsung dibawahi oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Kepala Instalasi membawahi 2 koordinator bidang yaitu koordinator Rawat Jalan Umum dan Koordinator Rawat Jalan Ekssekutif, masing-masing koordinator memiliki 2 subbag di bawahnya yang bertanggung jawab pada administrasi dan umum serta penanggung jawab medik dan keperawatan. Berikut dijelaskan tupoksi dari masing-masing jabatan tersebut (berdasarkan keputusan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor: HK.03.05/II.1/38/2014)
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati
3.2.2 Tupoksi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 3.2.2.1 Kepala Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.
Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi Rawat Jalan
2.
Menyiapkan bahan usulan program Instalasi Rawat Jalan
3.
Menyusun bahan rencana kerja Instalasi Rawat Jalan
4.
Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan
5.
Menyusun usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana Instalasi Rawat Jalan
6.
Menyusun usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Instalasi Rawat Jalan
Universitas Indonesia
42
7.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi Instalasi Rawat Jalan
8.
Menyiapkan bahan rancangan prosedur tetap (SPO) Instalasi Rawat Jalan
9.
Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Instalasi Rawat Jalan
10. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Instalasi Rawat Jalan 11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Rawat Jalan 12. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan Instalasi Rawat Jalan untuk pengembangan dan pembinaan karier pegawai 13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit 14. Mengikuti rapat rutin yang dilaksanakan 2 bulan sekali dengan menyampaikan hasil rapat, melakukan morning report, rapat koordinasi, penyampaian dokumen RS (kebijakan, pedoman, panduan dan SPO) dan tindak lanjutnya. 3.2.2.2 Koordinator Medik dan Keperawatan Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.
Membuat rencana kegiatan asuhan keperawatan
2.
Melakukan koordinasi tugas dengan Ka. Instalasi, Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum
3.
Melakukan pengawasan kelancaran pelayanan medik dan asuhan keperawatan
4.
Memberikan arahan dan bimbingan pelayanan medik dan asuhan keperawatan
5.
Melakukan monitor pelaksanaan: indikator mutu pelayanan medik dan asuhan keperawatan
6.
Menyusun laporan pelaksanaan pelayanan medik dan asuhan keperawatan
7.
Menyusun
laporan
pemantauan
pelaksanaan:
hasil
FGD
keperawatan, diskusi refleksi kasus (DRK) / Ronde Keperawatan, Pelaksanaan PSBH, CNE, PKMRS Universitas Indonesia
43
8.
Menyusun laporan pemantauan pelaksanaan: hasil FGD medik, diskusi refleksi kasus (DRK) / Ronde Medik, Pelaksanaan PSBH, CNE, PKMRS
9.
Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan: pelayanan medik dan asuhan keperawatan
10. Melakukan tindak lanjut 3.2.2.3 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.
Membuat rencana kegiatan pelayanan penunjang dan administrasi umum
2.
Melakukan koordinasi tugas dengan Kepala Instalasi, Koordinator Pelayanan Medik, Koordinator Keperawatan
3.
Melakukan pengawasan kelancaran pelayanan penunjang dan administrasi umum
4.
Memberikan arahan dan bimbingan pelayanan penunjang dan administrasi umum
5.
Melakukan monitor pelaksanaan
6.
Menyusun
laporan
pelaksanaan
pelayanan
penunjang
dan
administrasi umum 7.
Menyusun laporan pemantauan pelaksanaan pelayanan penunjang dan administrasi umum
8.
Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan: pelayanan penunjang dan administrasi umum
9.
Melakukan tindak lanjut
Universitas Indonesia
44
3.2.3 Kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. NO PERSPEKTIF
1
2
3
4
FINANCIAL
CUSTOMER
INTERNAL BUSSINESS PROCESS
INTERNAL BUSSINES PROCESS
1.
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya Cost Effectiviness Dalam Layanan Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu
Terwujudnya SDM yang Kompeten
KPI
TARGET
% Kepatuhan Resep Sesuai Fornas
80%
CAPAIAN (%) 100
85% 90%
91,21 100
75%
54,81
30% 85%
69,44 56,64
100%
95,02
0%
0
85%
93,75
Indeks kepuasan pelanggan Kecepatan respon terhadap komplain (KRK) Kepatuhan Pengisian Summary List % Ketepatan Rujuk Balik Waktu tunggu pasien rawat jalan 60 menit Kepatuhan melaksanakan identifikasi pasien % kejadian pasien jatuh % Terpenuhinya SDM Sesuai Kompetensi
Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah dengan Kepatuhan Resep Sesuai Fornas. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 80% dalam pencapaiannya Instalasi Rawat Jalan telah mencapai Target.
2.
Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya Kepuasan Stakeholder. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85%, Instalasi Rawat Jalan memenuhi target kepuasan pasien yang diberikan. Capaian ini didapatkan
dari
hasil
penyebaran
kuesioner
indeks
kepuasan
Universitas Indonesia
45
masyarakat (IKM). Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung ditangani dengan baik sehingga pencapaian melebihi pemenuhan target yaitu 100%. 3.
Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini sasaran strategis yang digunakan yaitu Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu. Terdapat 5 indikator yang digunakan sebagai acuan, 2 diantaranya telah memenuhi target Rumah Sakit yaitu Ketepatan Rujuk Balik yang sudah mencapai 69,44% dan tidak adanya kejadian pasien jatuh. Tiga indikator lainnya masih memerlukan perhatian khusus agar dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
4.
Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%, 93,5% SDM sudah memenuhi target yang ditetapkan.
3.2.4 Alur Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan ke Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati merupakan pasien umum dan BPJS serta sudah mendapatkan rujukan dari Puskesmas atau Rumah Sakit Tipe B/C/D. Alur dari proses pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1.
Pasien datang ke RSUP Fatmawati
2.
Pasien mengambil nomor antrian dari mesin Q-matic.
3.
Pasien melakukan pendaftaran di Tempat pendaftaran pasien.
Universitas Indonesia
46
4.
Saat di TPP, Pasien baru akan diinput datanya oleh petugas, sedangkan pasien lama akan ditanyakan mengenai nomor rekam medis atau tanggal lahirnya.
5.
Pasien tunai akan dicetakkan surat untuk pasien tunai oleh petugas TPP, sedangkan pasien dengan jaminan akan dicetakkan Surat Eligibilitas Pasien (SEP) serta pasien harus menunjukkan surat rujukan.
6.
Pasien tunai harus membayar pelayanan terlebih dahulu di kasir.
7.
Pasien tunai dan pasien jaminan memberikan dokumen yang sudah didapatkan di TPP ke counter poli. Pasien akan melakukan tes tanda vital di Nurse Station, kemudian pasien akan menunggu dipanggil ke poli oleh perawat.
8.
Pasien menerima pelayanan oleh dokter di poli.
9.
Apabila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang, maka pasien harus melakukan janji di bagian counter, kemudian bisa pulang. Sedangkan pasien yang tidak memerlukan pemeriksaan penunjang, maka pelayanan yang diberikan sudah selesai.
10. Apabila pasien tidak diberikan resep obat, maka bisa langsung pulang. Sedangkan pasien yang menedapatkan resep obat, maka harus mengambil obat ke depo farmasi, kemudian pasien bisa pulang (Gambar alur pelayanan Instalasi Rawat Jalan terlampir). 3.2.5 Manajemen SDM Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan sumber daya yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi. Di bawah ini sumber daya yang ada di Instalasi Rawat jalan RSUP Fatmawati.
Universitas Indonesia
47
150
96
100 50
7
5
18
10
8
6
0
SDM Rawat jalan Gambar 3.5 SDM Rawaj Jalan RSUP Fatmawati 2017
Gambar 3.5 menunjukan komposisi SDM yang ada di Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati. Terdapat 96 perawat dengan rata-rata jumlah kunjungan perharinya 902 pasien di tahun 2015 yang artinya rasio perawat terhadap pasien adalah 1 : 9,
berdasarkan lokakarya nasional
pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat jalan adalah dengan kisaran 1 : 15. Dalam hal ini RSUP fatmawati sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Namun dari 96 SDM Perawat tersebut masih ada 10 perawat dengan pendidikan SPK sedangkan menurut UU no 38 ttg keperawatan pasal 6 ayat 2 pendidikan paling rendah untuk perawat adalah program D3. Berikut komposisi SDM Perawat berdasarkan tingkat pendidikanya. SDM Perawat S1
12
D3
74
SPK
10
0
20
40 SPK
60
80
D3
Gambar 3.6 SDM Perawat di Rawat Jalan RSUP Fatmawati
Universitas Indonesia
48
3.2.6 Manajemen Logistik Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 1.
Rawat jalan tidak melakukan pemeliharaan selain mendaftarkan alat untuk di kalibrasi ke bagian Rumah Tangga.
2.
Pemeliharaan rutin dengan kalibrasi oleh penanggung jawab alat (medis ke KFT dan non medis ke RT).
3.
Biaya
yang dibutuhkan dalam melakukan pemeliharaan tidak
disebutkan (tidak ada). 4.
Terdapat form pencatatan permintaan kalibrasi dan form permintaan alat rusak.
5.
Alat yang rusak akan langsung diganti setelah mengisi form permintaan.
3.2.7 Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 1.
Rawat jalan telah menerapkan five moment hygiene, namun dari hasil observasi masih di temukan perawat yang tidak menggunakan APD termasuk melakukan five moment hygiene.
Gambar 3.7 menunjukkan perawat tidak menggunakan handscoon dan dari hasil observasi perawat hanya melakukan hand hygiene rata-rata 6 kali perharinya sedangkan pasien perhari rata-rata adalah 40 pasien.
Gambar 3.7 Perawat tidak menggunakan handscoon (Sumber: Dokumen pribadi)
2.
Rawat jalan menyediakan kursi roda bagi pengunjung dengan jumlah yang cukup banyak.
3.
Seluruh
pengunjung
yang
memasuki
area
rawat
jalan
akan
mendapatkan screening yaitu pemasagan pita kuning bagi yang beresiko jatuh.
Universitas Indonesia
49
3.3
Gambaran Umum Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien (Kementrian Kesehatan RI, 2008). Catatan tersebut berisi tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Tulisan pada rekam medis dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai aturan yang berlaku. Pada RSUP Fatmawati segala hal yang berhubungan dengan data dan rekam medis dinaungi oleh IRMPDI (Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi). IRMPDI memiliki dua tugas pokok yakni mengelola rekam medis dan informasi rumah sakit yang berkualitas sehingga dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan keselamatan pasien menjadi prioritas yang utama serta mengelola laporan dan informasi rumah sakit yang tepat waktu sehingga dapat dipakai sebagai dasar pembuatan kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan di rumah sakit. IRMPDI berfungsi sebagai tempat yang menyelenggarakan rekam medis dan system pelaporan di RSUP Fatmawati serta sebagai tempat untuk mengawasi mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Kepala Instalasi dan Tim Rekam Medis. Dalam melakukan fungsi dan tugas pokok yang telah disebutkan maka halhal yang dilakukan oleh IRMPDI diantaranya adalah : 1. Melakukan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan, gawat darurat, serta rawat inap 2. Melakukan pengelohan rekam medis (assembling) 3. Melakukan dan mengatur penyimpanan rekam medis 4. Membuat data pelaporan kepada rumah sakit 5. Melayani permintaan data dan informasi terkait rumah sakit
Universitas Indonesia
50
6. Melakukan proses administrasi umum dan medikolegal 7. Melakukan retensi dan proses pemusnahan rekam medis sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Melakukan proses koding sebagai pendukung sistem pembiayaan dengan system casemix/CBGs. 3.3.1 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Berdasarkan pola pemetaan mengenai kualifikasi personil dan tenaga ahli yang dapat menduduki struktur organisasi di IRMPDI, seorang Kepala Instalasi yang memimpin IRMPDI harus berpendidikan minimal S2 dengan latar belakang pendidikan di bidang Kajian dan Administrasi Rumah Sakit. Kepala Instalasi IRMPDI dalam melakukan tugasnya dibantu oleh tiga orang koordinator, yaitu koordinator Rekam Medis dan koordinator penunjang administrasi umum yang berlatar belakang minimal S1 MIK, serta koordinator pelayanan data informasi yang berlatar belakang S1 Kedokteran. Berikut struktur organisasi pada IRMPDI RSUP Fatmawati :
Direktur Utama
Direktur Medik dan Keperawatan
Kepala IRMPDI
Koordinator Pelayanan RM
Koordinator Pelayanan data & Informasi
Koordinator Penunjang dan Informasi
Gambar 3.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi Berdasarkan struktur diatas Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi berada dibawah naungan Direktur Medik dan Keperawatan. Kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga orang koordinator yaitu Universitas Indonesia
51
Koordinator Pelayanan Rekam Medik, Koordinator Pelayanan Data dan Informasi, serta Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum. Koordinator Pelayanan Rekam Medis membawahi tiga bidang yaitu Penyelia Penyimpanan Rekam Medis, Penyelia Pengelolaan Rekam Medis dan Penyelia Pendaftaran Pasien, dimana masing-masing bidang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh staf. Koordinator Pelayanan Data dan Informasi membawahi bidang Penyelia Pelayanan Data dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya juga dibantu oleh staf. Pada Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum agak sedikit berbeda, ia tidak memiliki penyelia, melainkan langsung berkoordinasi dengan staff Administrasi Medikolegal. 3.3.2 Tupoksi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati 3.3.2.1 Kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi Uraian Tugas : 1. Menyusun usulan program kerja tahunan IRMPDI 2. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan IRMPDI berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi terkait 3. Menyiapkan bahan rancangan prosedur tetap (protap) IRMPDI 4. Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimum (SPM) IRMPDI 5. Membuat kajian dana usulan kebutuhan SDM IRMPDI 6. Membuat kajian dana usulan pengembangan kompetensi SDM IRMPDI 7. Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM IRMPDI 8. Melakukan pengecekan usulan jadwal dinas SDM IRMPDI 9. Melaksanakan monitoring pelayanan IRMPDI 10. Melakukan koordinasi terkait pelayanan di IRMPDI 11. Melakukan monitoring indikator mutu IRMPDI 12. Melaksanakan penilaian manajemen kinerja IRMPDI 13. Melakukan arahan, bimbingan, dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi di IRMPDI 14. Melaksanakan monitoring dan mobilisasi SDM IRMPDI Universitas Indonesia
52
15. Membuat laporan kegiatan pelayanan IRMPDI 16. Menangani komplain IRMPDI 17. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan IRMPDI 18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit. Seorang kepala instalasi wajib memiliki pendidikan formal minimal S2 administrasi RS atau tenaga kesehatan atau non medis, tergolong pangkat III C dan dengan pengalaman kerja minimal pernah memangku jabatan fungsional minimum 5 tahun. Dalam hal ini kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi sudah sesuai peraturan yang berlaku. 3.3.2.2 Koordinator Pelayanan Rekam Medis Membantu Kepala Instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam layanan penerimaan pasien dan penyimpanan rekam medis. Uraian tugas: 1. Membuat Rencana Kerja Penerimaan Pasien dan Penyimpanan Rekam Medis setiap awal tahun berjalan 2. Membuat daftar penilaian kompetensi dan kinerja penyelia penyimpanan RM dan penerimaan Pasien serta staf pelaksana di penyimpanan, pengolahan RM dan Penerimaan pasien setiap akhir bulan 3. Membuat daftar usulan kebutuhan pendidikan dan pelatihan staf dibawah jajarannya 4. Mengusulkan inventaris alat kerja serta kebutuhan sarana dan prasarana di tempat penerimaan pasien, pengolahan RM serta penyimpanan RM yang diserahkan setiap awal bulan sebelum tanggal 10, kepada kepala IRMPDI 5. Membuat laporan kegiatan penerimaan pasien dan penyimpanan serta pengambilan kembali dokumen rekam medis termasuk data
Universitas Indonesia
53
potensi bahaya di lingkup kerja yang diserahkan kepada kepala IRMPDI setiap awal tahun berjalan maksimal tanggal 10 6. Membuat laporan rekapitulasi hasil monev kegiatan pelayanan rekam medis yang diserahkan kepada kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 7. Membuat laporan rekapitulasi jumlah komplain pelanggan eksternal atau internal atas kinerja pelayan rekam medis kepada kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 8. Membuat laporan hasil koordinasi dengan satuan kerja terkait dengan penerimaan pasien dan penyimpanan RM yang dilakukan setiap triwulan 9. Melakukan bimbingan kepada peserta didik dari luar RS 3.3.2.3 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Membantu Kepala Instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam melakukan administrasi dan pengolahan Rekam Medis. Uraian Tugas : 1. Bahan rancangan kegiatan layanan administrasi dan pengolahan rekam medis 2. Bahan rancangan tata kerja dan prosedur kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 3. Bahan kajian kebutuhan tenaga dan sarana di urusan administrasi dan pengolahan rekam medis 4. Bahan penyusunan jadwal kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 5. Usulan rekomendasi penilaian hasil prestasi kerja bawahan ke IKI 6. Hasil monev pelaksanaan kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 7. Hasil monev terhadap mutu layanan dan keselamatan kerja ditempat layanan administrasi dan pengolahan rekam medis
Universitas Indonesia
54
8. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 9. Laporan hasil membimbing dan mendidik peserta didik dari luar RS 10. Usulan daftar kebutuhan pendidikan dan pelatihan staf di bawah jajarannya 11. Daftar inventaris dan pemeliharaan alat kerja serta kebutuhan sarana dan prasarana di tempat pelayaanan administrasi dan pengolahan rekam medis yang diserahkan setiap awal bulan sebelum tanggal 10 kepada Ka IRMPDI 12. Laporan kegiatan pelayanan administrasi dan pengolahan rekam medis termasuk data potensi bahaya di lingkup kerja yang diserahkan kepada Ka IRMPDI setiap awal tahun berjalan maksimal tanggal 10 13. Laporan rekapitulasi hasil monev kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis yang diserahkan kepada Ka IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 14. Laporan
rekapitulasi
jumlah
complain
pelanggan
eksternal/internal atas kinerja administrasi dan pengolahan rekam medis kepada Kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 15. Laporan hasil koordinasi dengan satuan kerja terkait dengan pelayanan administrasi dan pengolahan rekam medis, setiap triwulan Wewenang : 1. Mencatat dan menilai kinerja staf dibawah jajarannya 2. Mengatur tugas dan jadwal kerja seluruh staf dibawah jajarannya 3. Mengusulkan staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan 4. Melarang orang lain selain petugas IRMPDI masuk ke ruang penyimpanan rekam medis 5. Melarang mahasiswa dan dokter residen atau pegawai rumah sakit untuk membawa RM keluar dari ruang IRMPDI Universitas Indonesia
55
6. Melarang mahasiswa dan dokter residen atau pegawai rumah sakit mengkopi atau memotret RM yang dipinjamnya 7. Menghentikan proses peminjaman RM oleh mahasiswa, dokter residen atau pegawai RS apabila mereka melanggar peraturan yang berlaku 8. Melayani keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan 9. Meminta pertanggung jawaban petugas satuan kerja terkait untuk rekam medis yang belum dikembalikannya 10. Menandatangani surat atau laporan bila kepala instalasi tidak ada 11. Mengingatkan dan atau menegur staf rekam medis yang melanggar peraturan 12. Memastikan terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SMMK3 di IRMPDI Tanggung Jawab : 1. Ketepatan waktu membuat rencana kerja, laporan, dan hasil monev 2. Ketepatan dalam mengatur tugas dan kinerja staf IRMPDI 3. Ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah dan complain yang dihadapi 4. Kepatuhan dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan rekam medis 5. Kepatuhan untuk menjaga kebersihan lingkungan kerjanya 6. Kepatuhan
dalam
melaksanakan
pedoman
dan
prosedur
penyelenggaraan rekam medis dan informasi kesehatan 7. Kepatuhan dalam melaksanakan peraturan kepegawaian RSUP Fatmawati 8. Kepastian terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SM-MK3 di IRMPDI
Universitas Indonesia
56
3.3.2.4 Koordinator Pelayanan Data dan Informasi Membantu kepala instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam menyediakan informasi kegiatan Rumah Sakit yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, dan ketersediaan data dan informasi rumah sakit bagi pelanggan internal dan eksternal. Uraian tugas : 1. Menyiapkan bahan rancangan kegiatan pelayanan data dan informasi. 2. Menyiapkan bahan rancangan tata kerja dan prosedur pelayanan data dan informasi. 3. Menyiapkan bahan usulan kebutuhan tenaga dan sarana pelayanan data dan informasi. 4. Menyiapkan bahan penyusunan jadwal kegiatan Pelayanan data dan Informasi. 5. Membuat laporan berkala dan laporan khusus kegiatan Pelayanan data dan Informasi. 6. Memberi rekomendasi penilaian hasil prestasi kerja bawahan ke dalam DP3. 7. Melaksanakan monev kegiatan Pelayanan data dan Informasi 8. Membuat evaluasi data kegiatan layanan rumah sakit 9. Menyiapkan data kegiatan RS dan perencanaan kegiatan tahun berjalan dari tahun mendatang untuk RBA 10. Membuat perencanaan pendapatan RS untuk menyusun RBA 11. Menyiapkan penilaian indikator kinerja dan indikator mutu RS berkoordinasi dengan satuan kerja lain dalam proses penyelesaian RBA RS 12. Menyiapkan data kegiatan RS, mengolah data dan analisa menjadi informasi rumah sakit 13. Verifikasi seluruh data sebelum dikirim ke satuan kerja yang membutuhkan data
Universitas Indonesia
57
14. Mematuhi peraturan dan ketetapan RSUP Fatmawati yang terkait dengan SM-MK3 15. Memastikan lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi yang aman dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan 16. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensi bahaya di area kerja 17. Mengidentifikasi bahaya dan aspek lingkungan 18. Mampu memberikan briefing dan training yang berhubungan dengan mutu dan K3 19. Menyiapkan laporan indikator mutu dan keselamatan pasien Wewenang : 1. Meminta data dan informasi dari satuan kerja bila diperlukan untuk
mendukung
penyediaan data
dan
informasi
yang
dibutuhkan manajemen. 2. Mengawasi, memberi petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas bawahan. 3. Melarang orang lain selain petugas IRMPDI masuk ke ruang penyimpanan Rekam Medis. 4. Melarang mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit untuk membawa RM keluar dari ruang IRMPDI. 5. Melarang mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit mengkopi atau memotret RM yang dipinjamnya. 6. Menghentikan proses peminjaman RM oleh mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit apabila mereka melanggar peraturan yang berlaku. 7. Melayani keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan rekan medis dan informasi kesehatan. 8. Menegur bawahan bila melanggar disiplin kerja. 9. Membimbing dan menciptakan iklim kerja yang baik, serasi dan sehat. 10. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
Universitas Indonesia
58
11. Memastikan terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SMMK3 di IRMPDI Tanggung Jawab : 1. Kebenaran
dan
ketepatan
rencana
kegiatan
Koordinator
Pelayanan Data dan Informasi. 2. Kebenaran dan ketepatan tata cara kerja Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 3. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga dan sarana penyelenggaraan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 4. Kebenaran
dan
keterarahan
dalam
memotivasi
tenaga
dilingkungan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus 6. Kebenaran dan ketepatan dalam memantau pelaksanaan kegiatan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi 7. Kepastian terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SM-MK3 di IRMPDI 3.3.3 Kinerja Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi REKAM Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. No.
Perspektif
Sasaran Strategis
Financial
Terwujudnya cost effectiveness
Customer
Terwujudnya Kepuasan Stakeholder
1
2
3 Internal Bussines Process
Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu
KPI Ketepatan waktu koding dan pembentukan INA CBG’s pasien jaminan BPJS rawat inap Indeks kepuasan pelanggan Kecepatan respon complain yang ditindak lanjuti Kepatuhan Identifikasi Pasien Pelaporan Surveilans Aktif RS (DBD) Pemantauan Pengembalian Rekam Medis Lengkap Dalam Waktu 1x24 Jam
Target (%)
Realisasi (%)
90
100
85
78
90
100
100
77,3
100
100
100
100
Universitas Indonesia
59
4
Learning Growth
1.
&
Terwujudnya SDM yang Berkompeten
Pemantauan Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Respon Time Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan 35 Menit Ketepatan Waktu Penyelesaian Administrasi SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
100
100
80
94
80
100
80
50
Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah Ketepatan waktu koding dan pembentukan INA CBG’s pasien jaminan BPJS rawat inap. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 90% dalam pencapaiannya IRMPDI telah mencapai Target.
2.
Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya Kepuasan Stakeholder. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85%, namun pencapaian masih dibawah target yaitu 78%. Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung ditangani dengan baik sehingga pencapaian melebihi pemenuhan target yaitu 100%.
3.
Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini sasaran strategis yang digunakan yaitu Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu. Terdapat 5 indikator yang digunakan sebagai acuan, 4 diantaranya telah memenuhi target, 1 indokator belum memenuhi target yaitu Kepatuhan Identifikasi Pasien dengan capaian 77,3%.
Universitas Indonesia
60
4.
Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%, namun pencapaian IRMPDI RSUP Fatmawati masih 50%.
3.3.4 Alur Pelayanan Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Alur pelayanan Rekam Medis di Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati terjadi di lima tempat, yaitu Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) rawat jalan dan/atau rawat inap, Tempat Penyimpanan dan Distribusi Rekam Medis, Tempat Pengolahan Rekam Medis, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan. Alur pelayanan rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi adalah sebagai berikut: 1. Pasien mengambil nomor antrian di Q-Matic. 2. Pasien baru akan mengisi formulir, kemudian pasien akan memberikan dokumen seperti formulir pendaftaran, Kartu Tanda Penduduk, dan Surat Rujukan ke petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Petugas akan menginput data pasien dan juga poli tujuan, setelah itu pasien membuat Kartu Pasien RSUP Fatmawati. 3. Pasien lama akan memberikan Kartu Pasien RSUP Fatmawati ke petugas, kemudian petugas akan menginput nomor rekam medis dan Poli tujuan. 4. Pasien lama dan pasien baru akan menerima Surat Eligibilitas Pasien dan bukti pembayaran dari petugas. 5. Nomor tracer akan keluar di Tempat Penyimpanan dan Distribusi rekam medis. 6. Petugas mencari berkas rekam medis dan menyortirnya sesuai Poli yang dituju, setelah itu petugas akan mengirim berkas rekam medis ke Poli. 7. Petugas Poli menerima berkas rekam medis.
Universitas Indonesia
61
8. Dokter dan Perawat mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. 9. Petugas mencatat berkas rekam medis di buku ekspedisi Poli, setelah itu dilihat apakah perlu rawat inap atau tidak. Jika tidak maka petugas dari Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi akan mengambil berkas rekam medis. Berkas rekam medis tersebut di scanning barcode pengembalian rekam medis dan dipilah oleh petugas dan kemudian disimpan. 10. Pasien yang membutuhkan rawat inap, maka harus mengurus administrasi ke Tempat Pendaftaran Pasien rawat inap, setelah itu petugas akan memeriksa ketersediaan tempat tidur. Apabila tidak tersedia, maka pasien masuk ke daftar tunggu tempat tidur. Sedangkan apabila tersedia, maka petugas akan menghubungi ruang rawat. 11. Petugas Instalasi Rawat Inap menerima berkas rekam medis. 12. Dokter dan Perawat mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. 13. Perawat memeriksa kelengkapan dari rekam medis dan mencatatnya di buku ekspedisi, setelah itu petugas Instalasi Rawat Inap akan mengembalikan berkas rekam medis. 14. Petugas di Tempat Pengolahan rekam medis akan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif, setelah itu maka akan dilakukan koding dan Assembling. 15. Petugas menyimpan rekam medis (Gambar alur pelayanan Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi terlampir). 3.3.5 Sistem Pengelolaan Berkas Rekam Medis Pengisian catatan rekam medis yang dilakukan dengan manual maupun berbasis komputerisasi harus dilakukan secara rinci agar dapat dibaca dan terstruktur sehingga dapat memudahkan ketika diperlukan oleh pihak-pihak terkait dalam melakukan pelayana, pendidikan, penelitian atau kepentingan manajemen.
Universitas Indonesia
62
Rekam medis harus mencakup informasi tentang identitas pasien sekurangkurangnya yaitu: 1. Nama pasien 2. Tanggal lahir 3. Jenis kelamin 4. Alamat sesuai KTP dan domisili 5. Nama penanggung jawab yang sah secara hokum 6. Nama pengantar pasien (khusus untuk pasien gawat darurat) 7. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi Rekam Medis harus mencakup informasi klinis tentang: 1. Kondisi awal saat tiba di rumah sakit termasuk waktu kedatangannya (untuk kasus gawat darurat). 2. Alasan dirawat (bila pasien di rawat inap) 3. Diagnosis awal pasien dirawat. 4. Hasil anamnesis, sekurang-kurangnya keluhan utama dan riwayat penyakitnya termasuk riwayat alergi. 5. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis. 6. Rencana penata laksanaan. 7. Pengobatan dan atau tindakan yang dilakukan. 8. Informasi
dan
atau
edukasi
yang
diberikan
kepada
pasien/keluarganya. 9. Persetujuan tindakan dan pasien bila diperlukan. 10. Rencana perawatan terintegrasi selama dirawat. 11. Ringkasan kondisi pasien (khusus untuk pasien di IGD) sebelum meningggalkan ruang dan rencana tindak lanjutnya. 12. Ringkasan pulang (untuk pasien rawat inap) 13. Hasil konsultasi bila dalam perawatan dilakukan pelayanan oleh beberapa tenaga kesehatan tertentu. 14. Odontogram klinik untuk pasien kasus gigi. 15. Sarana transportasi yang digunakan pasien, bila ada pasien yang di rujuk atau dipindahkan ke RS lain.
Universitas Indonesia
63
16. Khusus untuk kasus bencana, maka catatan medis harus dilengkapi dengan jenis bencana dan lokasi pasien ditemukan, kategori kegawatan pasien bencana dan juga identitas yang menemukan pasien. 3.3.5.1 Sistem Penamaan Rekam Medis Sistem penamaan pasien untuk rekam medis merupakan salah satu cara untuk memberikan identitas kepada seseorang pasien agar dapat membedakan antara satu pasien dengan pasien lainnya. IRMPDI RSUP Fatmawati memiliki prinsip yang akan selalu dipegang dalam system penamaan pasien yakni penulisan nama pasien harus lengkap dan minimal terdiri dari dua kata atau dua karakter. Di Indonesia pemberian nama tidak seperti di negara barat yakni menggunakan dua kata dan memiliki nama keluarga, namun dalam pemberian nama di rekam medis di Indonesia akan menggunakan beberapa kemungkinan diantaranya : 1. Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua kata atau lebih. 2. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, apabila nama pasien hanya satu kata dan pasien seorang perempuan bersuami. 3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama ayah) apabila nama pasien hanya satu kata dan belum menikah. 4. Nama pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, untuk pasien yang punya nama marga maka nama marga ditulis terlebih dahulu baru nama pasien itu sendiri. Berikut adalah tata cara penulisan nama yang benar : 1. Nama harus ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan baru yang disempurnakan;
Universitas Indonesia
64
2. Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan di akhir nama lengkapnya ditambah Nya tau Nn sesuai dengan statusnya. 3. Pencantuman titel bila diperlukan dapat diletakan sesudah nama lengkap pasien; 4. Tidak perlu mencantumkan Tuan, Saudara, atau Bapak pada pasien laki-laki 3.3.5.2 Sistem Penomoran Rekam Medis Selain nama pasien, nomor merupakan komponen penting pada rekam medis yang dapat digunakan sebagai salah satu identitas di rumah sakit. Dengan adanya nomor maka proses pelayanan yakni penyimpanan dan pengambilan rekam medis. Sistem pemberian nomor pasien itu sendiri pada umumnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System) 2. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Numbering System) 3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) Dari ketiga cara tersebut, RSUP Fatmawati melakukan pemberian nomor dengan cara seri unit (Unit Numbering System). RSUP Fatmawati memilih melakukan pemberian nomor dengan cara tersebut karena dirasa cocok dengan kondisi penyimpanan rekam medis di RSUP Fatmawati. Sistem pemberian nomor dengan cara ini dirasa memudahkan pasien, sebab pasien hanya memperoleh satu nomor ketika ia mendaftar di TPP Rawat Jalan, TPP Gawat Darurat atau TPP Rawat Inap. Dengan menggunakan pemberian nomor cara unit ini dapat menghindari terjadinya pemberian nomor ganda oleh petugas TPP. Jika terjadi nomor ganda maka petugas TPP wajib membatalkan nomor baru tersebut dan menggabungkan dengan nomor yang sama. Sistem pemberian nomor pada RSUP Fatmawati dilakukan secara online, sehingga pemberian nomor dapat dilakukan secara otomatis pada tiap-tiap
Universitas Indonesia
65
TPP. Jika terjadi gangguan terhadap system maka petugas TPP harus memberikan nomor dengan cara manual. 3.3.5.3 Sistem Penyimpanan Rekam Medis Sistem Penyimpanan Rekam Medis di RSUP Fatmawati dilakukan di suatu ruangan besar di IRMPDI. Penyimpanan yang dilakukan bersifat sentralisasi yang artinyaseluruh catatan pasien (catatan saat di poliklinik, IGD, maupun di rawat inap) disimpan dalam satu dokumen. Namun, khusus untuk penyimpanan rekam medis terapi rumatan metadon (PTRM) dilakukan secara terpisah. Ruang penyimpanan terdiri dari beberapa rak yang diberi nomor urutan untuk mempermudah pencarian. Sistem penjajaran rekam medis dilakukan dengan sistem filing berdasarkan “Terminal Digit Filling System” yaitu sistem penjajaran sesuai dua angka akhir nomor rekam medis. Selain itu stiker warna yang ditempelkan pada rekam medis menentukan tahun rekam medis tersebut aktif. Hijau
Ungu
Merah
Muda
Tua
Muda
Biru
Kuning
Ungu
Merah
Muda
Hijau
Coklat
Tua
Hijau Muda
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar 3.9 Kode Warna pada Rekam Medis
3.3.5.4 Sistem Pengembalian Rekam Medis Pengembalian rekam medis merupakan kegiatan dikembalikannya rekam medis ke bagian penyimpanan rekam medis IRMPDI maksimal 1x24 jam. Dalam hal ini IRMPDI wajib membuat surat penagihan dokumen rekam medis kepada bagian yang belum mengembalikan sesuai waktunya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku , yaitu pengembalian rekam medis rawat inap paling lama 1x24 jam setelah pasien keluar dari RSUP Fatmawati, untuk pasien gawat darurat yang tidak dirawat inap maka rekam medis harus dikembalikan ke IRMPDI dalam waktu 1x24 jam, sedangkan untuk pasien rawat jalan rekam medis
Universitas Indonesia
66
harus dikembalikan pada hari pasien yang bersangkutan berobat paling lama 1 jam sebelum jam kerja berakhir (15.00). Pemulangan rekam medis rawat jalan dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus satu waktu, pemulangan dicatat dalam buku ekspedisi dengan mencantumkan nama rekam medis dan waktu pengembalian. Pemantauan rekam medis yang belum dikembalikan tepat waktu akan dibuatkan laporan harian penagihan rekam medis yang belum kembali oleh petugas urusan registrasi rekam medis, yang kemudian akan menjadi inputbagi layanan lain yang terkait. Pelayanan IRM memang tidak dilakukan 24 jam, padahal pelayanan RS merupakan pelayanan 24 jam. Diperlukan petugas rekam medis setidaknya 2 orang untuk dinas malam sehingga mengurangi resiko hilangnya rekam medis karena diambli oleh petugas departemen yang tidak diketahui oleh IRM. 3.3.5.5 Sistem Distribusi Rekam Medis Sistem distribusi Rekam Medis di RSUP Fatmawati dilakukan secara manual dan dilakukan oleh petugas rekam medis. Proses distribusi rekam medis sendiri dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan
trolly
khusus.
Rekam
medis
pada
umumnya
didistribusikan setiap 25 menit sekali. Sebelum rekam medis didistribusikan ke poli, dilakukanlah proses scanning terlebih dahulu agar dan dicatat dibuku ekspedisi, tujuannya agar mudah untuk melakukan proses pelacakan. Namun menurut beberapa petugas penyimpanan, catatan yang terdapat di buku ekspedisi tidak selamanya memudahkan proses pelacakan rekam medis. Menurut petugas nomor rekam medis lebih mudah dilacak 3.3.5.6 Sistem Pengolahan Rekam Medis Seluruh catatan yang tercantum di rekam medis akan diregister menjadi informasi dan dikeluarkan dalam bentuk laporan rumah sakit. Setelah itu laporan dianalisis tujuannya agar dapat mengevaluasi program yang digalakkan oleh rumah sakit.
Universitas Indonesia
67
Analisis rekam medis merupakan kegiatan dimana dilakukan penyusunan atau memerikasa kelengkapan rekam medis analisis dilakukan dengan 2 tahapan yaitu Analisis Kuantitatif dan Analisis Kualitatif. Pada proses Analisis ini dilakukan proses pemeriksaan kelengkapan rekam medis, jika berkas rekam medis tidak lengkap maka akan dikembalikan ke instalasi terkait. Jika sudah lengkap maka akan dilanjutkan ke proses pengkodean penyakit.
Kegiatan
ini
merupakan
suatu
proses
penulisan
kode
untuk
mengidentifikasi penyakit dan prosedur tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien Klasifikasi penyakit dan prosedur yang digunakan di RSUP Fatmawati adalah International Statical Classification Deseasses and Health Problem (ICD 10) dan International Classification of Diseases 9th Revision Clinical Modification (ICD 9 CM). Setelah dilakukan pengkodean sesuai dengan diagnose penyakit, rekam medis akan di verifikasi oleh verifikator yang merupakan perawat dan dokter. Pada proses ini diagnose yang telah selesai pengkodean di periksa kembali apakah
kode telah sesuai atau belum untuk mengurangi
terjadinya kesalahan klaim asuransi. 3.3.5.7 Sistem Penyusutan dan Penghapusan Rekam Medis Sistem Penyusutan dan Penghapusan Rekam Medis dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukkan di Ruang Penyimpanan Rekam Medis, hal ini dikarenakan ruang penyimpanan rekam medis di RSUP Fatmawati sangat terbatas Rekam medis yang dapat dilakukan penyusutan jika rekam medis tersebut telah dinyatakan inaktif, dimana apabila selama lima tahun sejak kunjungan terakhir pasien yang bersangkutan tidak pernah berobat lagi di RSUP Fatmawati. Rekam medis inaktif tersebut akan disimpan di rak penyimpanan Rekam Medis Inaktif.
Universitas Indonesia
68
Penyusutan rekam medis merupakan suatu proses mengeluarkan rekam medis dari rakpenyimpanan dengan cara: 1. Memindahkan rekam medis inaktif dari rak rekam medis aktif. 2. Melakukan alih media penyimpanan rekam medis dengan scanning semua formulir rekam medis dan kemudian disimpan di server. Proses penyusutan ini telah diatur jadwalnya oleh tim rekam medis dan telah disetujui oleh Direktur Utama. Dalam pelaksanaannya jadwal retensi mengacu pada jadwal penyusutan yang telah ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan.
Setelah
diretensi,
rekam
medis
akan
dimusnahkan. Pemusnahan ini dilakukan dengan cara membakar habis atau mendaurulang sehingga rekam medis tersebut sudah tidak dapat dikenali bentuk dan isinya. Terdapat
beberapa
ketentuan yang
harus
diperhatikan sebelum
melakukan pemusnahan rekam medis, yaitu: 1. Membentuk tim pemusnahan rekam medis terlebih dahulu dengan surat keputusan direktur utama. 2. Formulir rekam medis yang masih memiliki nilai guna tidak dimusnahkan melainkan disimpan dalam jangka waktu tertentu (5-10 tahun). 3. Membuat pertelaan arsip bagi rekam medis inaktif yang telah dinilai gunanya yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Utama RS dan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 4. Berita acara dari pelaksanaan pemusnahan dikirim kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Arsip Nasional.
Universitas Indonesia
69
3.4
Gambaran Umum Bagian Logistik Umum Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari suplair, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan (Bowersox & Clos, 1996). Manajemen logistik adalah penerapan prinsip-prinsip manajemen (pengelolaan) dalam oprasional logistik agar barang dan personil bergerak secara efisien dan dengan biaya yang efektif Barang logistik Rumah Sakit diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu barang habis pakai seperti tisue, sabun, dan tinta serta barang tetap seperti kursi, meja, dan kasur. Pelaksanaan fungsi manajemen dari kedua jenis barang tersebut di RSUP Fatmawati dilakukan oleh bagian Rumah Tangga (RT) RSUP Fatmawati. Sub Bagian Rumah Tangga bertugas untuk mengadakan semua kebutuhan Rumah Tangga rumah sakit seperti tissue, tinta, alat tulis kantor, cairan pembersih, kursi, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan struktur dari Sub Bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati: Direktur Utama Direktur Umum, SDM dan Pendidikan Kepala Bagian Umum
Sub Bag Tata Usaha PJ Inventaris
Sub Bag Rumah Tangga PJ Pergudangan
PJ Kendaraan
Gambar 3.10 Struktur Organisasi Bagian Logistik Umum
Struktur organisasi Sub Bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati merupakan struktur organisasi mekanik. Struktur organisasi mekanik itu
Universitas Indonesia
70
bersifat kaku, sangat ketat rentang kendalinya dan pekerja pada level bawah hanya memberikan sedikit partisipasi dalam pengambilan keputusan. Struktur organisasi Sub Bagian Rumah Tangga juga menerapkan desain organisasi tradisional-fungsional. Ciri dari desain organisasi tradisionalfungsional yaitu pengelompokan keahlian pekerjaan yang serupa atau terkait (Stephen & Mary, 2010) 3.4.1 Perencanaan dan Pengadaan Perencanaan Pengadaan barang Inventaris adalah barang yang diminta atau dibutuhkan oleh satuan kerja untuk mendukung terselenggaranya kegiatan dalam melaksanakan tugas pelayanan terhadap pasien di RSUP Fatmawati. Perencanaan logistik di RSUP Fatmawati dilakukan oleh seluruh satuan kerja seperti Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi. Bagian Logistik Umum hanya menyelenggarakan pengadaan berupa perencanaan pengadaan barang inventaris barang non medik. Berikut prosedur pengadaan barang non medik di RSUP Fatmawati: 1.
Kepala Satuan Kerja yang ada di RSUP Fatmawati membuat permohonan permintaan barang kepada Direktur Utama melalui Direkturnya masing-masing.
2.
Adanya persetujuan/proses permintaan barang Acc oleh Direktur Utama
3.
Kepala Subbag Rumah Tangga membuat perencanaan pengadaan barang dan mencari spesifikasi barang yang diminta oleh satuan kerja.
4.
Setelah spesifikasi lengkap, Kepala Subbag Rumah Tangga koordinasi kepada satuan kerja untuk mengetahui kesesuaian permintaan barang.
5.
Jika sudah sesuai perencanaan pengadaan barang dan inventaris dinaikan ke Direksi untuk izin prinsip.
Metode perencanaan yang dilakukan yakni menggunakan metode konsumsi karena didasarkan pada analisis data konsumsi periode sebelumnya. Dalam penerapannya metode ini lebih mudah. Proses perencanaan logistik umum di RSUP Fatmawati sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 6 tahun
Universitas Indonesia
71
2006 mengenai pengelolaan barang milik negara/daerah pada pasal 9 ayat 3 berbunyi “Standar barang dan standar kebutuhan ditetapkan oleh pengelola barang setelah berkoordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait”. Pengadaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan prinsipprinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/ tidak diskriminatif dan akuntabel. Pengadaan dilakukan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan) yang berada langsung dibawah dirut. Pengadaan dapat dilakukan selama 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. 3.4.2 Penyimpanan dan Stock Opname Proses penyimpanan barang logistik umum di tempatkan di gudang. Alatalat yang digunakan untuk penyimpanan berupa rak dan pallet. Bagian Rumah Tangga di RSUP Fatmawati tidak menggunakan metode khusus, baik barang habis pakai atau barang tetap. Hal tersebut terjadi karena barang yang disimpan di gudang lebih banyak barang-barang yang tahan lama, seperti ATK, kertas, dan tissue. Selain di simpan Bagian Rumah Tangga melakukan Stock Opname terhadap barang-barang inventaris. Stock Opname ialah kegiatan menghitung persediaan barang non medik yang ada di gudang Rumah Tangga dalam periode tertentu meliputi barang inventaris dan barang rutin, dalam pelaksanaannya barang yang sudah dicatat dan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tanggalnya namun penempatan barang tidak menggunakan sistem FIFO (First In First Out) selain itu kurangnya supervisi menyebabkan banyak barang tertumpuk digudang. 3.4.3 Pendistribusian Distribusi dilakukan berdasarkan permintaan. Permintaan yang dimaksud adalah permintaan barang non medik yaitu barang rutin yang di minta/dibutuhkan
untuk
menunjang
kegiatan
satuan
kerja
dalam
melaksanakan tugas sehari-hari di RSUP Fatmawati. Yang termasuk barang rutin adalah sebagai berikut: 1.
Barang ATK
2.
Barang Cetakan Universitas Indonesia
72
3.
Barang Kebersihan
4.
Barang Rumah Tangga
5.
Barang Kelontong Rumah Tangga
6.
Barang Alat Tenun atau Linen
7.
Barang Inventaris Non Medik
8.
Barang Bahan Bakar Cair
Berikut alur pendistribusian barang non medik: 1.
Satuan kerja melukan permintaan barang non medik dengan menulis barang yang diminta kedalam buku amprahan/buku permintaan yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Satuan Kerja masing-masing kemudian mengajukan kepada Kepala Subbag Rumah Tangga.
2.
Kepala Subbag Rumah Tangga menandatangani buku amprahan dan memberikan kepada penanggung jawab gudang Rumah Tangga.
3.
Penanggung jawab barang memberikan barang yang diminta oleh satuan kerja
4.
Penerima barang menandatangani formulir permintaan.
Pendistribusian yang dilakukan Bagian Logistik Umum sudah sesuai dengan SK pendistribusian yang berlaku di RSUP Fatmawati. 3.4.4 Pemeliharaan Salah satu upaya pemeliharaan yang di lakukan bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati adalah dengan perbaikan barang inventaris. Perbaikan barang inventaris dimaksudkan sebagai penggantian dari sebagian asset berupa
rehabilitasi,
renovasi
dan
restorasi
sehingga
menciptakan
peningkatan kualitas, kapasitas dan umur serta fungsi barang. Berikut prosedur perbaikan barang inventaris: 1.
Adanya permohonan perbaikan barang oleh satuan kerja yang tetuang dalam formulir perbaikan barang.
2.
Formulir perbaikan barang yang telah ditanda tangani oleh kepala satuan kerja di tujukan ke Kepala Subbag Rumah Tangga.
Universitas Indonesia
73
3.
Kepala Subbag RT meneruskan pada Penanggung Jawab Inventaris untuk ditelaah dan di cek ke lokasi tentang kondisi/ kerusakan alat.
4.
Barang inventaris di klasifikasikan berdaasrkan tingkat kerusakan kemudian akan dibuat usulan perencanaan perbaikan oleh Penanggung Jawab Inventaris.
5.
Usulan perbaikan akan diteliti oleh Kepala Subbag Rumah Tangga meliputi: jenis barang, tahun perolehan dan lokasi barang, ke,udian menandatangani nya dan meneruskan ke Direktur USP melakua Kepala Bagian Umum.
6.
Direktur USP meneruskan ke Direktur Utama untuk persetujuan.
7.
Direktur Utama meneruskan kepada Pembuat Komitmen (PK) untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur.
8.
PK akan meneruskan kepada ULP untuk proses perbaikan kepada pihak ketiga.
3.4.5 Penghapusan Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna dan/atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya (Kementerian Dalam Negeri, 2007). Bagian Rumah tangga RSUP Fatmawati bertanggung jawab terhadap penghapusan barang inventaris dan pemusnahan barang habis pakai. 3.4.5.1 Penghapusan Barang Inventaris Penghapusan Barang Inventaris adalah kegiatan melakukan penghapusan barang yang merupakan asset milik negara sebagai salah satu proses tertib administrasi barang untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan barang serta sebagai upaya pengamanan barang milik Negara/kekayanan Negara. Yang termasuk barang milik/ kekayaan Negara adalah: 1. Barang Inventaris Kantor 2. Bangunan Universitas Indonesia
74
3. Kendaraan 4. Alat kedokteran/kesehatan Penggunaan SK Penghapusan dapat dilakukan maksimal 2 kali dalam setahun dan hasil penjualan barang yang dihapus merupakan pendapatan kas Negara. 3.4.5.2 Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai Pemusnahan Inventaris habis Pakai adalah kegiatan melakukan penghancuran/pembersihan/penghilangan tanpa bekas untuk barangbarang habis pakai yang sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi oleh satuan kerja yang apabila tidak dimusnahkan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya: Kasur, bantal, tekstil pasien, ember, piring, gelas dll. Berikut prosedur Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai: 1. Penanggung Jawab Inventaris melakukan pengelompokan barang habis pakai yang akan dimusnahkan sesuai dengan jenisnya dan dibuat data tertulis juga mengetahui Kepala Subbag RT. 2. Pengecekan/pemeriksaan tentang kebenaran barang inventaris habis pakai yang akan dimusnahkan sesuai dengan jumlah, jenis dan kondisinya oleh Ka. Subbag RT. 3. Pengajuan usulan pemusnahan oleh Ka. Subbag RT kepada Direktur UPS melaluai Kepala Bagian Umum, selanjutnya diteruskan kepada Direktur Utama untuk persetujuan dan dilanjutkan pada Ka. Subbag RT untuk dilaksanakan. 4. Pembuatan berita acara Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai. 5. Pelaksanaan Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Inventaris dan Staf.
Universitas Indonesia
BAB 4 IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 4.1
Identifikasi Masalah Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera (Saad, 2005). Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan (Polya, 1980). Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1980). Siklus pemecahan masalah Polya dapat dilihat pada Gambar berikut.
Understand the Problem
Devise a Plan
Look Back
Carry Out the Plan Gambar 4.1 Problem Solving Cycle Polya
Adanya keterbatasan waktu dan keterbatasan kewenangan peneliti, sehingga peneliti membatasi siklus pemecahan masalah hanya sampai tahap ke tiga.
75
Universitas Indonesia
76
4.2
Understand the Problem (Memahami Masalah) Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami masalah yang ada di lapangan salah satunya dengan cara menganalisis situasi. Analisis Situasi dilakukan selama 22 hari di 4 Instalasi berbeda yaitu: Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi serta Bagian Logistik Umum. Berikut tahapan yang dilakukan saat menganalisis situasi lapangan: (1) Membuat pedoman pertanyaan apa yang akan di cari di lapangan, (2) Melakukan wawancara kepada pemegang program/pemegang kebijakan, (3) Melakukan observasi langsung dan menemukan masalah yang terjadi, (4) Menghubungkannya dengan Standar Prosedur Oprasional yang ada, (5) Fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut. Berikut daftar masalah yang ditemukan selama proses observasi: Tabel 4.1 Daftar Masalah yang ditemukan No
Masalah yang ditemukan
1
Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur
2
Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan
3
Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit
4
Skrinning pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10
5
Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih
4.2.1 Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur Dokumen rekam medis merupakan dokumen yang berisikan tentang riwayat kesehatan pasien, pelayanan kesehatan yang diberikan dan catatan medis lainnya yang menggambarkan tentang keadaan pasien selama dirawat maupun mendapat pelayanan kesehatan Green & Bowie, 2011 dalam (Yuliani, 2016).
Universitas Indonesia
77
Penyimpanan yang baik adalah saat berkas mudah dicari dan mudah di simpan kembali, namun dari gambar di bawah ini dapat terlihat penyimpanan yang tidak efisien dimana nomor rekam medis tidak terlihat jelas dan masih ada rekam medis yang di simpan tidak pada raknya.
Gambar 4.2 Penyumpanan Rekam Medis RSUP Fatmawati
4.2.2 Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan Waktu tunggu pelayanan rawat jalan menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129/ Menkes/ SK/ II/ Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit adalah waktu yang diperlukan pasien menunggu sejak pasien datang hingga pasien dilayani dokter spesialis di poliklinik yang dituju, waktu tunggu pelayanan rawat jalan adalah maksimal selama ≤ 60 menit. Dari hasil observasi yang dilakukan kelompok, rata-rata waktu tunggu pasien rawat jalan mencapai 2:49:41 yaitu 169 menit yang menunjukkan hampir 3 kali lebih lama dari Standar Prosedur Oprasional yang ditetapkan. Jika dikaji lebih lanjut waktu terlama dalam pelayanan adalah saat menunggu panggilan di ruang tunggu poli yang artinya pasien sedang menunggu panggilan pemeriksaan dengan rata-rata 1:58:58 atau sekitar 118 menit.
Universitas Indonesia
78
Tabel 4.2 Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan Sample
Jamm
Pengambilan
Tunggu
Kedatangan
Q-matic
TPP
TPP
pasien
Tunggu
Nurse
Tunggu
Pelayanan
nurse
stasion
poli
poli
Total
station
8.30 WIB
0:00:02
0:03:43
0:01:58
0:25:03
0:07:16
2:09:13
0:06:41
2:53:56
Poli Anak
8.00 WIB
0:00:03
0:05:22
0:01:34
0:01:12
0:03:11
3:33:12
0:13:11
3:57:45
Poli PPKT
10.20 WIB
0:00:04
0:00:52
0:01:55
0:00:00
0:00:00
1:02:32
0:09:23
1:14:46
Poli PPKT
7.10 WIB
0:00:03
0:19:48
0:02:02
0:06:13
0:00:00
2:31:05
0:05:27
3:04:38
Poli
7:30 WIB
0:00:02
0:19:34
0:02:59
1:50:00
0:06:46
4:05:02
0:11:46
6:35:09
Poli THT
8:30 WIB
0:00:01
0:01:00
0:11:00
0:17:00
0:04:00
0:17:00
0:03:00
0:53:01
Poli Ortho
9:00 WIB
0:00:01
0:02:28
0:06:24
0:25:02
0:06:00
0:14:40
0:13:54
1:08:29
0:00:02
0:07:32
0:03:59
0:26:21
0:03:45
1:58:58
0:09:03
2:49:41
Poli Penyakit Dalam
Kebidanan
Rata-rata
Universitas Indonesia
79
4.2.3 Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit Handrub merupakan alternatif praktis membunuh mikroba di tangan dengan cepat. Penggunaan handrub dapat mengurangi tingkat infeksi nosokomial dirumah sakit, terutama di poli rawat jalan yang mayoritas pasien masih dalam keadaan baik secara fisik akan meningkatkan mobilitas penularan lebih cepat, namun di poli rawat jalan RSUP Fatmawati penyediaan handrub hanya ada di ruang pemeriksaan, padahal tingkat infeksi akan lebih masif di ruang tunggu karena pasien sehat maupun sakit berada disana. 4.2.4 Skrining pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 Berdasarkan Standar Prosedur Oprasional di Instalasi Rawat Jalan, ditetapkan screening pada pasien risiko jatuh dilakukan oleh tenaga perawat dari dibukanya poliklinik dan berakhir pada jam 10, namun dari observasi yang dilakukan kelompok terjadi kejadian pasien jatuh pada jam 11.30, pada saat waktu tersebut mayoritas pasien sedang menunggu antrian pengambilan obat yang cukup lama, hal ini dapat mengakibatkan kelelahan pada pasien terutama pasien dengan usia lanjut. Ada baiknya screening dilakukan secara intensif selama proses pelayanan agar mengurangi kejadian pasien jatuh. 4.2.5 Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih Perawat merupakan sumber daya manusia yang paling banyak di rumah sakit, di RSUP Fatmawati sendiri jumlah perawat mencapai 43% dari total keseluruhan tenaga kesehatan. Perawat juga merupakan komponen penting di rumah sakit karena perawat merupakan profesi yang paling intens berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien, kelelahan perawat dalam bekerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan bekerja yang akan mengakibatkan kemunduran penampilan kerja (Tappen, 1998). Berikut sebaran jumlah tenaga di IRNA GPS
Universitas Indonesia
80
Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia IRNA GPS tahun 2015-2017 No
Jenis SDM
2015
2016
2017
1
Manajemen
4
4
4
2
Administrasi
2
3
3
3
Verifikator
1
1
1
4
Perawat
133
128
126
5
Turn Over perawat
5
2
6
6
Pekarya
14
12
12
Jumalah Perawat saat ini Rasio Perawat Terhadap pasien
120 1 : 1.04
Tabel di atas menunjukkan rasio perawat terhadap pasien 1:1.04, berdasarkan lokakarya nasional pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat inap sebaiknya 1:1. Meski angka tersebut memiliki perbedaan yang tipis namun tetap akan mempengaruhi beban kerja perawat, selain itu sampai pertengahan tahun 2017 angka turnover mencapai 6 perawat, menurut (Amalia, 2016) turnover perawat dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi perawat, hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya rekrutmen. 4.3
Devise a Plan (Merencanakan Pemecahan) Pada tahap kedua yaitu perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada, namun tidak ada manajer yang mampu menangani setiap masalah yang muncul dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Oleh karena itu manajer perlu menentukan prioritas masalah. Prioritas ini dapat membantu seorang manajer menentukan seberapa cepat, seberapa intensif, dan sejauh mana harus terlibat dengan masalah tadi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Bryant. Pemilihan metode Bryant berdasarkan tingkat kemudahan perhitungan dan menghindari terjadinya kesalahan penilaian Universitas Indonesia
81
oleh ekspert karena sistem penilaian dilakukan secara personal dan privat dikarenakan ekspert tidak memungkinkan untuk ditemui. Metode bryant adalah metode penentuan prioritas yang dilakukan oleh tim penilai/ekspert berdasarkan beberapa kriteria dan dilanjutkan dengan mengalikan skor. Skor masing masing kriteria 1-4 atas serangkaian kriteria berikut:
P = Prevalence Besar masalah yang menggambarkan jumlah atau kelompok masyarakat yang terkena masalah.
S = Seriousness Keseriusan masalah untuk segera ditanggulangi ditinjau dari tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderungan dari waktu ke waktu.
C = Community Concern Perhatian atau kepentingan masyarakat dan pemerintah terkait terhadap masalah tersebut. Dampak masalah terhadap perusahaan atau instansi terkait.
M = Manageability Ketersediaan sumber daya (tenaga, dana, sarana dan metode/cara) untuk mengatasi masalah.
Universitas Indonesia
82
Tabel 4.4 Prioritas Masalah No.
Daftar Masalah
1
Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan yang minim Skrinning pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih
2 3
4
5
Penilaian Jumlah Rata- Rank Keterangan Expert Rata P S C M 4
3
2
2
48
12
4
IRMPDI
3
3
4
2
72
18
3
IRJ
3
1
2
3
18
4.5
6
IRJ
3
2
2
3
36
9
5
IRJ
4
4
4
2
128
32
1
IRNA
Setelah mengetahui masalah prioritas yang akan dilakukan untuk menemukan solusi dari masalah utama yang sudah ditentukan adalah dengan menghitung beban kerja perawat lantai 3 GPS. 4.4
Carry Out the Plan (Melaksanakan Rencana) Tahap ketiga dalam penyelesaian masalah adalah melaksanakan rencana yang sudah ditentukan yaitu menghitung beban kerja perawat GPS lantai 3, salah satu cara perhitungannya adalah dengan menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan. “Metode ABK Kes adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada setiap fasilitas kesehatan (faskes) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Metode ini digunakan untuk menghitung semua jenis SDMK” (PPSDM, 2015). Analisis dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode observasi dan Fokus Group Discussion (FGD) sebagai data primer untuk
Universitas Indonesia
83
mendapatkan jumlah penggunaan waktu dan frekuensi setiap pola aktivitas, bertujuan untuk menganalisis beban kerja perawat secara real time berdasarkan work sampling dan time motion juga untuk menjaga validitas dan reabilitas peneliti melakukan telaah dokumen sebagai data sekunder. Sampel dipilih secara purposive berjumlah 10 perawat dengan waktu pengamatan selama 10 hari. Sampel mewakili kegiatan pokok dan kegiatan penunjang keperawatan yang terbagi dalam 3 shift (pagi 4 sampel, sore 4 sampel dan malam 2 sampel. Langkah-langkah Metode ABK Kes: 1. Menetapkan Faskes dan Jenis SDMK 2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) 3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu 4. Menghitung Standar Beban Kerja 5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang 6. Menghitung Kebutuhan SDMK Per Institusi / Fasyankes
Universitas Indonesia
BAB 5 REKOMENDASI PENYELESAIAN MASALAH 5.1
Kesimpulan Berdasarkan telaah data, jumlah perawat di lantai 3 IRNA GPS sebanyak 27 perawat fungsional dan 2 perawat struktural ditambah 2 pekarya. Watu Kerja Tersedia (WKT) berdasarkan Buku Manual ABK Kes selama 72000 menit/tahun. Hasil observasi menggunakan teknik kombinasi work sampling dan time motion rata-rata lama kerja /perawat pada shift pagi selama 7 jam 40 menit, 6 jam 50 menit pada shift sore dan 9 jam untuk shift malam. Dari data tersebut dapat disimpulkan perawat mengalami over time dalam bekerja. Dalam langkah 3 diuraikan kegiatan tugas perawat /menit, dari data tersebut terdapat 5 kegiatan pokok keperawatan yang membutuhkan waktu paling banyak yaitu, mengisi status pasien, stanby di nurse station, mencatat amprahan obat, overan dinas dan mengisi RM. Banyaknya pasien dengan jumlah BOR rata-rata 43 /hari dapat mempengaruhi lamanya overan dinas, selain itu perawat bertugas mengisi status pasien pada buku secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak adanya petugas farmasi yang bertugas dalam merekap kebutuhan obat pasien mengakibatkan perawat harus melakukan pencatatan yang juga memakan waktu hingga 60 menit lamanya, ditambah lagi masih dijumpai pencatatan Instruksi Medis dan Rencana Tindakan pada Rekam Medis pasien yang masih kosong membuat perawat terpaksa mengisi sebelum melakukan asuhan. Selain itu tingginya angka Standar Tugas Penunjang sebesar 1,54 merupakan indikator tingginya beban perawat diluar pekerjaan pokok yang begitu banyak, padahal tugas penunjang dapat dilakukan oleh tenaga non keperawatan.
84
Universitas Indonesia
85
5.2
Rekomendasi Berdasarkan hasil temuan dari analisis beban kerja perawat di lantai 3 GPS peneliti mengusulkan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1.
Menambah jumlah perawat berdasarkan kebutuhan dari hasil analisis beban kerja kesehatan.
2.
Merekrut tenaga perawat professional berdasarkan karakteristik pasien rawatan, atau menempatkan perawat dengan spesialisasi tertentu berdasarkan kasus keperawatan.
3.
Menambah jumlah perawat pada shift pagi karena kegiatan keperawatan paling tinggi berada pada shift pagi atau distribusi perawat diperbanyak pada shift pagi.
4.
Merancan system informasi berbasis elektronik agar pekerjaan administrasi dapat dikerjakan oleh petugas non perawat.
5.
Mengalihkan tugas non keperawatan dengan tenaga non perawat. Menambahkan petugas administrasi dan pekarya yang di bagi dalam 3 shift karena kegiatan non keperawatan pun mengikuti siklus perawatan pasien, sehingga perawat tidak double burden.
6.
Usulan diadakannya 1 tenaga farmasi untuk setiap lantai /minimal setiap gedung yang bertugas penuh terhadap distribusi obat pasien.
7.
Menegaskan kepada DPJP bahwa tugas pencatatan instruksi medis dan rencana tindakan bukan tanggung jawab perawat melainkan tanggung jawab dokter.
8.
Membuat SPO uraian tugas pokok dan tugas penunjang keperawatan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya berdasarkan instruksi yang jelas.
9.
Memberikan penghargaan berupa reward pada perawat untuk menjaga loyalitas perawat.
10. Memberikan pelatihan sesuai tugas pokok keperawatan agar perawat mampu melaksanakan tugas keperawatan secara efektif dan tidak membuang waktu yang mengakibatkan terjadinya over time dalam melakukan tindakan.
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Amalia, F.P., 2016. Laporan PBL 3 RSUP Fatmawati. Laporan Magang. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Anon., 2011. Anak RSIA Hermina Podomoro. Jakarta: Universitas Indonesia. Artha, C., 2011. Analisis Beban Kerja Perawat untuk Menentukan Jumlah Kebutuhan Perawat di Ruang rawat Inap Chrysant Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Bowersox, D.J. & Clos, D.J., 1996. Logistical Management: The Integrated Supply Chain Process. New York: Macmillan. Fatmawati, R., 2016. Uraian Tugas Perawat. SPO. Jakarta Selatan: RSUP Fatmawati RSUP Fatmawati. Fatmawati, R., 2017. Indeks Kinerja Unit Instalasi Rawat Inap GPS Lantai 3. IKU. Jakarta Selatan: Instalasi Rawat Inap GPS RSUP Fatmawati. Ilyas, y., 2011. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Jakarta. Kemenkes, 2009. Undang-undang nomor 44. Jakarta: Kemenkes RI. Kurniadi, D., n.d. Pengelolaan Pendidikan ABK. [Online] Available at: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1956032219 82031DEDY_KURNIADI/MAKALAH/PENGELOLAAN_PENDIDIKAN_ABK /BAB_III.pdf [Accessed 27 May 2017]. Polya, G., 1980. On Solving Mathematical Problems in High School. New Jersey: Princeton Univercity Press. PPSDM, 2015. Buku Manual 1: Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes). Manual Book. Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan PPSDM Kesehatan. 86
Universitas Indonesia
RI, 2005. Peraturan Pemerintah no 23 tentang Badan Layanan Umum. PP. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2010. Peraturan Mentri Kesehatan no 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. PMK. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2010. Undang-undang No 44 tentang Rumah Sakit. UU. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2015. Peraturan Presiden no 77 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit. Perpres. Jakarta: Republik Indonesia. Ria, S., 2012. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di ruang rawat Inap. Thesis. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universiyas Indonesia. Robot, F.J.M., 2009. Analisis Beban Kerja Peraeat Pelaksana dalam Mengevaluasi Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Prof. dr R. D. Kandou Manado. Thesis. Depok: Fakultas ILmu Keperawatan Universitas Indonesia. Saad, N.G.S.R.N.S., 2005. The Sources of Pedagogical Content Knowledge (PCK) Used by Mathematics Teacher During Instructions. A Case Study. Departement of Mathematics. Stephen, R. & Mary, , 2010. Manajemen. 10th ed. Jakarta: Erlangga. Tappen, R.N., 1998. Essential of nursing leadership and management. Philadelphia: F.A. Davis Company. Yuliani, P.L., 2016. Rancangan Perlengkapan Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Value Analysis di RSIA SamMarie Basra. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
87
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
88
Universitas Indonesia
Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Dewan Pengawas
Direktur Utama
KOMDIK
KFT
KOMLIT BANG
KMMR
KPPI
KEH
KOMKEP KOMK3
Satuan Pengawas Intern
Direktorat Medis dan Keperawatan
Kelompok Staf Medis (KSM): 1. Kesehatan Anak 2. Bedah 3. Obstetri & Ginekologi 4. Penyakit Dalam 5. Ortopaedi & Traumatologi 6. Bedah Saraf 7. Rehabilitasi Medik 8. Jantung & Pembuluh Darah 9. Mata 10. Jiwa 11. THT
Bid. Pelayanan Medik
Bid. Pelayanan Keperawatan
Bid. Fasilitas Medik & Keperawatan
Seksi Renbang Yandik
Seksi Renbang Yankep
Seksi Monev Yandik
Seksi Monev Yankep
12. Paru 13. Anastesiologi & Terapi Intensif 14. Kulit & Kelamin 15. Patologi Klinik 16. Patologi Anatomi 17. Neurologi 18. Radiologi 19. Gigi & Mulut 20. Medik Dasar 21. Gizi Klinik
Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan
Bagian SDM
Bagian Umum
Seksi Renbang Fasilitas Medik & Keperawatan
Subbag Renbang
Subbag Tata Usaha
Seksi Monev Fasilitas Medik & Keperawatan
Subbag Mutasi & Kesejahteraan
Subbag Rumah Tangga
INSTALASI: 1. IGD 2. IRJ 3. I. Teratai 4. I. Prof. Dr. Soelarto 5. I. Anggrek 6. I. Bougenville 7. IBS
8. IRM 9. I. Patologi 10. I. Radiologi & KN 11. Farmasi 12. IRMPDI 13. IPKH 14. I. Rawat Intensif
Direktorat Keuangan
Bagian Diklit
Bag. Perencanaan & Anggaran
Bagian Pembendaharaan & Mobilisasi Dana
Subbag Renbang
Subbag Peny. Program & Anggaran
Subbag Pembendaharaan
Subbag Evaluasi & Pelaporan
Subbag Mobilisasi Dana
Subbag Monev
INSTALASI: 1. I. Gizi 2. IPSRS 3. ISP 4. ISB
INSTALASI: 1. I. Sistem Informasi RS 2. IFPJ
Bagian Akuntansi
Subbag Akuntansi Keuangan Subbag Akuntansi Manajemen & Verivikasi
ULP
Unit Transfusi Darah
(Sumber: Keputusan Direktur Utama RSUP Fatmawati HK.03.05/II.1.108/2017)
89
Universitas Indonesia
Lampiran 2 Alur Perekrutan RSUP Fatmawati
Lampiran 3 Alur Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati
MULAI
MULAI
BAGIAN SDM Menyusun formasi kebutuhan SDM dan TIM Pengadaan/Rekrutmen SDM
BAGIAN SDM 1. Menyusun program perencanaan pensiun 2. Membuat, mencetak dan mendistribusikan surat pemberitahuan pensiun sesuai dengan bulan kelahiran Pegawai Negeri Sipil
DIREKTUR UTAMA Mengesahkan formasi kebutuhan SDM dan TIM Rekrutmen RSF
PNS
YA
PEGAWAI Melengkapi berkas usul Pensiun
BIRO KEPEG KEMENKES Pelaksanaan sleksi dan penertiban SK PNS
LENGKAP
TIDAK
BIRO KEPEG KEMENKES Penertiban SK Pensiun
TIDAK
YA
BAGIAN SDM Persiapan pelaksanaan pengadaan pegawai non PNS
TIM PENERIMAAN/REKRUTMEN SDM Melaksanakan, melaporkan hasil seleksi pegawai baru
BAGIAN SDM 1. Melakukan updating data SIMKA dan SPAK sesuai dengan data terakhir pegawai yang akan Pensiun 2. Melakukan entry Surat Usul Pensiun secara online 3. Mengirim surat usulan dan berkas/dokumen usul Pensiun ke Kemenkes
DIREKTUR UTAMA Pengesahan dan penetapan hasil rekrutmen
KEMENKES Menerbitkan SK pensiun
SEKRETARIAT TIM Mengumumkan hasil SDM
BAGIAN SDM 1. Mengadakan dan mendistribusikan SK Pensiun 2. Mengarsip SK Pensiun
BAGIAN SDM Persiapan berkas rekrutmen
PEGAWAI Menerima SK Pensiun
SELESAI
SELESAI
90
Universitas Indonesia
Lampiran 4 Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap
Alur Pasien Rawat Inap RSUP Fatmawati Instalsi Gawat Darurat
Poliklinik
Pasien Datang
Pasien Datang
Pemeriksaan oleh Dokter IGD
Pemeriksaan oleh Dokter Poli
Tempat Pendaftaran Pasien
Petugas Menyiapkan Kamar Rawat
Pendaftaran Rawat Inap
Ketersediaan Tempat Tidur
Gawat
Rawat Inap
Ada
Observasi dan Reasesment Pasien oleh Dokter dan Perawat
Menghubungi Ruang Rawat Inap
Perlu Rawat Inap
Kondisi
Bedah Sentral
Petugas Menerima Pasien Rawatan
Nurse Station
Depo Farmasi
Pembuatan Resume Pulang dan Resep Obat
Pasien/Keluarga Menyerahkan Resep Obat
Pasien/Keluarga Mengambil Nomor Antrian Pembayaran
Petugas Melakukan Perincian Obat
Pasien/Keluarga Memberikan Resume Pulang
1. Resum Pulang 2. Resep Obat
Observasi dan Pengkajian Awal Pasien oleh Dokter dan Perawat (1x24 jam)
Service Point dan Billing
Verifiikasi Tunai/Jaminan
Kondisi Operasi
Baik
Ya
Tindakan Operasi Elektif
Tunai
Melakukan Pembayaran di Kasir
Jaminan
Tidak Perlu Rawat Inap
Pulang
Pulang
Tidak Baik
Masuk Daftar Tunggu
Konfirmasi Ke Counter BPJS
Tidak Tidak Ada
Masuk Daftar Tunggu
Perawatan berdasarkan clinical pathway Pasien/Keluarga Mengambil Obat Kondisi
Baik
Meninggal
Pasien/Keluarga Menyerahkan Surat Izin Pulang (SIP)
Pasien Mendapatkan Informasi Pasca Pemulihan
Hidup
Pasien Menerima Surat Izin Pulang (SIP) Surat Izin Pulang (SIP)
Bagian
Meninggal
Rujuk
Diijinkan Pulang Oleh DPJP
Pulang
(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)
91
Universitas Indonesia
Lampiran 5 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Alur Pasien Rawat Jalan RSUP Fatmawati
Q-Matic
Informasi
Pasien Datang
Mengisi Formulir Pasien Baru
Mengambil Antrian Q-Matic Sesuai Poli Tujuan
Form. Identitas Pasien Baru
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Kasir
Nurse Station
Poliklinik
Registrasi Pasien
Membayar Pendaftaran
Menyerahkan bukti administrasi, SEP dan bukti pembayaran
Pemeriksaan oleh Dokter
Baru
Status Pasien
Cetak Kartu Pasien bagi pasien baru Cetak bukti administrasi Cetak SEP bagi Umum pasien Jaminan
Pemeriksaan TTV
Lama Jaminan
Ya
Pemberian Resep Obat oleh Dokter
Membayar Pelayanan dan Resep Obat
Depo Farmasi
Alur Pelayanan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Tidak Status Pasien
Penunjang Diagnostik
Umum
Menyerahkan Resep Obat Jaminan
Pengambilan Resep Obat
Bagian
Pulang
(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)
92
Universitas Indonesia
Lampiran 6 Alur Rekam Medis Pasien
Alur Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Tempat Pendaftaran Pasien
Ruang Penyimpanan Rekam Medis Tracer Keluar
Pasien Datang
Lama
Baru
Pendaftaran Pasien baru
Scan Barcode RM
Perakitan Berkas RM Baru
Petugas poli menerima RM
Diletakkan di rak sortir
Pencarian RM berdasarkan Tracer
Registrasi Pasien
Instalasi Rawat Jalan
Petugas Mendistribusikan RM berdasarkan poli tujuan
Scan Barcode RM
Pengisian RM berdasarkan hasil pemeriksaan
Input Data Pasien Baru
Scan Barcode RM
Pengembalian RM
Bagian
Berkas RM disimpan
Alur Rekam Medis Pasien Rawat Inap IGD/Poliklinik
Rawat Inap
Pasien dinyatakan Rawat Inap
Serah terima RM oleh petugas Rawat Inap
Ruang Pengolahan IRMPDI
Ruang Penyimpanan IRMPDI
Penerimaan Berkas RM dari Rawat Inap
Scan Barcode RM
Umum
Jaminan
Register berkas RM Pengisian RM berdasarkan pelayanan
RM disimpan Assembling: 1. Analisis Kuantitatif 2. Analisis Kualitatif 3. Coding 4. Verifikasi
RM Pasien yang dinyatakan pulang dikembalikan dalam 1x24 jam
Registrasi klaim jaminan di buku ekspedisi
Bagian
Penyimpanan di rak sementara
(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)
93
Universitas Indonesia
Lampiran 7 Alur Pengadaan Logistik
Lampiran 8 Alur Penghapusan Logistik
MULAI
MULAI
SATUAN KERJA Mengusulkan rencana kebutuhan
SATUAN KERJA Mengisi formulir pengembaliaan barang
BAGIAN LOGISTIK UMUM Menyusun dan merekap perencanaan kebutuhan
BAGIAN LOGISTIK UMUM Menyimpan barang dan membuat rekomendasi penghapusan/lelang barang
Tidak disetujui
DIREKTORAT KEUANGAN Melakukan perincian anggaran DIREKTUR UTAMA Persetujuan rencana kebutuhan UNIT LAYANAN PENGADAAN 1. Melakukan pengadaan kebutuhan 2. Membentuk TIM Penerimaan pengadaan kebutuhan
Pengadaan
Tidak disetujui
DIREKTUR UTAMA 1. Persetujuan penghapusan/lelang barang 2. Pelaporan dan pengajuan ke Kemenkes/Dirjenmed
Penghapusan
DIREKTUR UTAMA Membentuk TIM Panitian Penghapusan
Disetujui
Disetujui
TIM PANITIA PENGHAPUSAN Melakukan penelitian
TIM PENERIMAAN PENGADAAN Menerima barang pesanan ULP BAGIAN LOGISTIK UMUM Serah terima barang dengan PJ. Pergudangan
KEMENKEU 1. Merekomendasikan jadwal lelang 2. Menyusun Risalah (berita acara) lelang 3. Membuat laporan penghapusan inventaris negara
Barang disimpan
SELESAI
94
Universitas Indonesia
Lampiran 9 Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan ABK Kes 2015 di lantai 3 Instalasi Rawat Inap Prof. Dr. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2017
1.1 Menetapkan Faskes dan jenis SDMK No 1
Jenis Faskes RSUP Fatmawati
Kelompok SDMK Perawat
Jenis SDMK Ka. Ru PJ PP PP JP PA
Keterangan: Ka. Ru : Kepala Ruangan (Struktural) PJ PP : Penanggung Jawab Perawatan Pasien (Struktural) PP JP : Primary Nurse (Fungsional) PA
: Perawat Assosiation (Fungsional)
*Struktural tidak melaksanakan tugas keperawatan hanya melaksanakan tugas manajerial Sumber: SPO Pelayanan Instalasi Rawat Inap Prof. dr. Soelarto
95
Universitas Indonesia
1.2 Menetapkan Waktu Kerja Tersedia Kode
Komponen
Keterangan
Rumus
Jumlah
Satuan
A
B
C
D
E
F
5 hr kerja/mg
52 mg
260
Hr/thn
A
Hari Kerja 6 hr kerja/mg
52 mg
312
Hr/thn
12
Hr/thn
19
Hr/thn
Rata2 dlm 1th
5
Hr/thn
Rata2 dlm 1th
12
Hr/thn
375
Jam/mg
70% x 37.5
2625
Jam/mg
No
1 2
3
B
Cuti Pegawai
4
C
Libur Nasional
5
D
6
E
Mengikuti Pelatihan Absen Waktu Kerja
7
F
(dalam 1 minggu)
Peraturan Kepegawaian Dalam 1 th kalender
Kepres no. 68/1995
Jam Kerja
Permen PAN-
Efektif (JKE)
RB 26/2011
Waktu Kerja
5 hr kerja/mg
E8 /5
525
Jam/mg
10
(dalam 1 hari)
6 hr kerja/mg
E8 / 6
4375
Jam/mg
11
Waktu Kerja
5 hr kerja/mg
E1-(E3+E4+E5+E6)
212
Jam/mg
12
Tersedia (hari)
6 hr kerja/mg
E2-(E3+E4+E5+E6)
264
Jam/mg
1113
Jam/mg
1155
Jam/mg
Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan (dalam Jam)
1200
Jam/mg
Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan (dalam Menit)
72000
Mnt/th
8
G
9 WK
13
WKT
5 hr kerja/mg Waktu Kerja Tesedia (jam)
14
6 hr kerja/mg
E1-(E3+E4+E5+E6) x E9 E2-(E3+E4+E5+E6) x E10
Sumber: Buku Manual ABK Kes 2015 96
Universitas Indonesia
1.3 Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu No
Kegiatan
Rata-rata waktu/ Kegiatan
Rata-Rata Frekuensi/ Hari
Tugas Pokok 1
Anamnesa
1
1
2
Cek gula darah pasien
2.33
4
3
Ganti Verban
8
1
4
Hand Hygien
1.5
6
5
Handrub
0.5
16
6
Injeksi
1
1
7
KIE
10
3
8
Melepas infus
3
6
9
Melepas kateter
2
1
10
Memandikan pasien
14.25
2
11
Memasang infus
7.66
8
12
Memasang kateter
12
1
13
Membereskan alat
3.75
4
14
Memberi makan
7
1
15
Memberikan obat oral
2.53
16
16
Memberikan oksigen
2.25
3
17
membuang sampah
2
5
18
membuang urine
1.75
1
19
Memindahkan pasien ke kamar lain
6.5
1
20
Mempersiapkan linen
3
1
21
Mencabut tranfusi darah
5
1
22
Mencatat amprahan obat
60
1
23
Mendata pasien yang akan ditindak
6.33
3
24
Mengambil darah
3.5
2
25
mengambil sampel urine
5
1
26
Mengantar pasien Khemoterapi
15
1
27
Mengganti cairan infuse
2.83
7
28
Mengganti Popok
5.25
6
29
Mengisi RM
38.63
3
30
mengurus disscharge
6.5
1
31
Menjemput pasien haemodialisa
21.25
2
32
menjemput pasien icu
55
1
33
Menyiapkan alat
3.33
3
34
Menyiapkan obat
36.38
3
97
Universitas Indonesia
35
Menyiapkan pemasangan kateter
2
1
36
merapihkan kateter
6
1
37
Merawat infus
1.33
10
38
Mobilisasi pasien
4
2
39
Overan Keperawatan
55
6
40
Oxigen
1
1
41
Pemberian Obat melalui infus
2.75
15
42
persiapan mandi
13.55
6
43
Ronde keperawatan
17.83
6
44
TTV
2.6
25
45
Verbeden
3.3
13
46
mengisi status
190
1
47
menyiapkan pemberian obaat
2
1
48
pemberian obat melalui ngt
3
1
49
stanby di nurse station
100
1
12.33
4
5
1
Tugas Penunjang 1
Administrasi
2
membereskan peralatan mandi
3
Mengantar darah ke Lab
20
1
4
Merapikan tempat tidur pasien pulang
10
1
5
Ngamprah obat
15
1
6
On Call
1.5
5
7
Visite
12.75
9
8
menulis retur obat
19
1
Sumber: Observasi, Telaah Dokumen dan FGD Ka. Ru dan PJ PP Lantai 3 GPS
98
Universitas Indonesia
1.4 Menghitung Standar Beban Kerja [
𝑊𝐾𝑇 SBK = 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
Keterangan: SBK
: Standar Beban Kerja
WKT
: Waktu Kerja Tersedia
Norma Waktu : Rata-rata waktu Kegiatan No
Kegiatan
1
Anamnesa
2
Cek gula darah pasien
3
Rata-rata
Total
waktu
WKT
SBK
1
72000
72000
2.33333333
72000
30857.1428
Ganti Verban
8
72000
9000
4
Hand Hygien
1.5
72000
48000
5
Handrub
0.5
72000
144000
6
Injeksi
1
72000
72000
7
KIE
10
72000
7200
8
Melepas infus
3
72000
24000
9
Melepas kateter
2
72000
36000
10
Memandikan pasien
14.25
72000
5052.63157
11
Memasang infus
7.6625
72000
9396.41109
12
Memasang kateter
12
72000
6000
13
Membereskan alat
3.75
72000
19200
14
Memberi makan
7
72000
10285.7142
15
Memberikan obat oral
2.525
72000
28514.8519
16
Memberikan oksigen
2.25
72000
32000
17
membuang sampah
2
72000
36000
18
membuang urine
1.75
72000
41142.8571
19
Memindahkan pasien ke kamar lain
6.5
72000
11076.9230
20
Mempersiapkan linen
3
72000
24000
21
Mencabut tranfusi darah
5
72000
14400
22
Mencatat amprahan obat
60
72000
1200
23
Mendata pasien yang akan ditindak
6.33333333
72000
11368.4210
24
Mengambil darah
3.5
72000
20571.4285
25
mengambil sampel urine
5
72000
14400
26
Mengantar pasien Khemoterapi
15
72000
4800
27
Mengganti cairan infuse
2.83333333
72000
25411.7647
99
Universitas Indonesia
28
Mengganti Popok
5.25
72000
13714.2857
29
Mengisi RM
38.625
72000
1864.07767
30
mengurus disscharge
6.5
72000
11076.9230
31
Menjemput pasien haemodialisa
21.25
72000
3388.23529
32
menjemput pasien icu
55
72000
1309.09090
33
Menyiapkan alat
3.33333333
72000
21600
34
Menyiapkan obat
36.375
72000
1979.38144
35
Menyiapkan pemasangan kateter
2
72000
36000
36
merapihkan kateter
6
72000
12000
37
Merawat infus
1.33333333
72000
54000
38
Mobilisasi pasien
4
72000
18000
39
Overan Keperawatan
55
72000
1309.09090
40
Oxigen
1
72000
72000
41
Pemberian Obat melalui infus
2.75
72000
26181.8181
42
persiapan mandi
13.55
72000
5313.65313
43
Ronde keperawatan
17.8333333
72000
4037.38317
44
TTV
2.6
72000
27692.3076
45
Verbeden
3.29166667
72000
21873.4177
46
mengisi status
190
72000
378.947368
47
menyiapkan pemberian obaat
2
72000
36000
48
pemberian obat melalui ngt
3
72000
24000
49
stanby di nurse station
100
72000
720
100
Universitas Indonesia
1.5 Menghitung Standar Kegiatan Penunjang Langkah-langkah Perhitungan a. Waktu Kegiatan
= Rata-rata Waktu x 264 (satuan
waktu/hari) b. Faktor Tugas Penunjang (FTP)
= (Waktu Kegiatan / WKT) x 100
c. Standar Tugas Penunjang (STP)= (1 / ( 1 – (FTP/100)) No
Kegiatan
1
Administrasi
2
membereskan peralatan mandi
3
Rata-rata norma waktu
waktu kegiatan
satuan
WKT
FTP
12.3333333
3256
Menit/hari
72000
4.522222
5
1320
Menit/hari
72000
1.833333
Mengantar darah ke Lab
20
5280
Menit/hari
72000
7.333333
4
Merapikan tempat tidur pasien pulang
10
2640
Menit/hari
72000
3.666667
5
Ngamprah obat
15
3960
Menit/hari
72000
5.5
6
On Call
1.5
396
Menit/hari
72000
0.55
7
Visite
12.75
3366
Menit/hari
72000
4.675
8
menulis retur obat
19
5016
Menit/hari
72000
6.966667
FTP dalam %
35.04722
FTP dalam % / 100
0.350472
1 - FTP dalam % /100
0.649528
STP
1.53958
101
Universitas Indonesia
1.6 Menetapkan Kebutuhan SDMK
No
Kegiatan
Frekuensi Rata-rata
Jumlah Shift
Jumlah PN
Jumlah hari
Capaian 1 Tahun
1
3
2
365
2190
72000
0.0304
1.33
3
2
365
2920
30857.1
0.0946
SBK
SDMK
1
Anamnesa
2
Cek gula darah pasien
3
Ganti Verban
1
2
2
365
1460
9000
0.1622
4
Hand Hygien
3
3
29
365
95265
48000
1.9847
5
Handrub
8
3
29
365
254040
144000
1.7644
6
Injeksi
1
3
2
365
2190
72000
0.0304
7
KIE
1.5
3
2
365
3285
7200
0.4563
8
Melepas infus
3
2
2
365
4380
24000
0.1825
9
Melepas kateter
1
3
2
365
2190
36000
0.0608
10
Memandikan pasien
1
2
2
365
1460
5052.63
0.289
11
Memasang infus
4
2
2
365
5840
9396.41
0.6215
12
Memasang kateter
1
3
2
365
2190
6000
0.365
13
Membereskan alat
1.33
3
2
365
2920
19200
0.1521
14
Memberi makan
1
3
2
365
2190
10285.7
0.2129
15
Memberikan obat oral
8
3
2
365
17520
28514.8
0.6144
16
Memberikan oksigen
1.5
3
2
365
3285
32000
0.1027
17
membuang sampah
1.67
3
2
365
3650
36000
0.1014
18
membuang urine
1
3
2
365
2190
41142.8
0.0532
19
Memindahkan pasien ke kamar lain
1
3
2
365
2190
11076.9
0.1977
20
Mempersiapkan linen
1
2
2
365
1460
24000
0.0608
102
Universitas Indonesia
21
Mencabut tranfusi darah
1
3
2
365
2190
14400
0.1520
22
Mencatat amprahan obat
1
3
2
365
2190
1200
1.825
23
Mendata pasien yang akan ditindak
1
3
2
365
2190
11368.4
0.1926
24
Mengambil darah
1
2
2
365
1460
20571.4
0.071
25
mengambil sampel urine
1
3
2
365
2190
14400
0.1521
26
Mengantar pasien Khemoterapi
1
3
2
365
2190
4800
0.4563
27
Mengganti cairan infuse
2.33
3
2
365
5110
25411.7
0.2011
28
Mengganti Popok
3
3
2
365
6570
13714.2
0.4791
29
Mengisi RM
1
3
2
365
2190
1864.07
1.1748
30
mengurus disscharge
1
2
2
365
1460
11076.9
0.1318
31
Menjemput pasien haemodialisa
1
3
2
365
2190
3388.23
0.6464
32
menjemput pasien icu
1
3
2
365
2190
1309.09
1.6729
33
Menyiapkan alat
1
3
2
365
2190
21600
0.1013
34
Menyiapkan obat
1
3
2
365
2190
1979.38
1.1064
35
Menyiapkan pemasangan kateter
1
3
2
365
2190
36000
0.0608
36
merapihkan kateter
1
3
2
365
2190
12000
0.1825
37
Merawat infus
3.33
3
2
365
7300
54000
0.1352
38
Mobilisasi pasien
1
3
2
365
2190
18000
0.1217
39
Overan Keperawatan
2
3
2
365
4380
1309.09
3.3458
40
Oxigen
1
3
2
365
2190
72000
0.0304
41
Pemberian Obat melalui infus
5
3
2
365
10950
26181.8
0.4182
42
persiapan mandi
3
2
2
365
4380
5313.65
0.8243
43
Ronde keperawatan
2
3
2
365
4380
4037.38
1.0849
44
TTV
8.33
2
2
365
12166.67
27692.3
0.4394
103
Universitas Indonesia
45
Verbeden
4.33
2
2
365
6326.667
21873.4
0.2892
46
mengisi status
1
3
2
365
2190
378.947
5.7792
47
menyiapkan pemberian obaat
1
3
2
365
2190
36000
0.0608
48
pemberian obat melalui ngt
1
3
2
365
2190
24000
0.0913
49
stanby di nurse station
1
1
2
365
730
720
1.0139
JKT
28.611
STP
1.5396
Kebutuhan Perawat
44.049
Pembulatan
44
Perawat saat ini
27
Jumlah Kekurangan Perawat
17
104
Universitas Indonesia