Citra Ardiya_1406647594 Pbl 3 Final.pdf

  • Uploaded by: citra ardiya
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Citra Ardiya_1406647594 Pbl 3 Final.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 21,720
  • Pages: 118
UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 3

INSTALASI RAWAT JALAN, RAWAT INAP, REKAM MEDIS DAN PUSAT DATA INFORMASI, DAN LOGISTIK UMUM RSUP FATMAWATI JAKARTA

OLEH CITRA ARDIYA PUSPITA NPM : 1406647594

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 3

INSTALASI RAWAT JALAN, RAWAT INAP, REKAM MEDIS DAN PUSAT DATA INFORMASI, DAN LOGISTIK UMUM RSUP FATMAWATI JAKARTA

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Manajemen Rumah Sakit

OLEH CITRA ARDIYA PUSPITA NPM : 1406647594

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2017

ii Universitas Indonesia

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Personal Detail Full Name

: Citra Ardiya Puspita

Address

: KPAU. Ciharum No. 61 Rt.02/Rw.06 Bandung

Place/Date of Birth

: Bandung/August 24th 1992

Gender

: Female

Religion

: Islam

NPM

: 1406647595

Faculty/Specialization : Faculty of Public Health/Hospital Management Email

: [email protected]

Formal Education

Elementary School 1999-2004 SD Negeri Angkasa V Junior High School 2004-2007 SMP Negeri 2 Margahayu Senior High School 2007-2010 SMA Negeri 1 Margahayu Major Program Diploma of Midwifery 2010-2013 Politeknik Kesehatan Bandung Major Program Bachelor of Public Health 2014-present Universitas Indonesia

iii Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu. Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala Karunia dan Rahmatnya, serta Salawat dan Salam pada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar 3 ini yang merupakan prasyarat kelulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan PBL 3 (magang) yang dilaksanakan dalam waktu 22 hari kerja di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Dalam pelaksanaannya PBL 3 merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memberikan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan langsung pada praktek kerja di lapangan sesuai dengan peminatan yang ada pada setiap Program Studi Kesehatan Masyarakat. Dalam proses penulisan Laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi masukan, arahan dan bimbingan serta dukungan dalam menyelesaikan Laporan ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Ayah Arief dan Ibu Iis tercinta. Terimakasih atas doa, kasih sayang dan dukungan moril maupun materil yang telah diberikan. 2. Keluarga Besar tersayang, Mba Iin, Aa Yadi, Adeeva dan Mas Imam. Terimakasih atas doa dan motivasinya. 3. Ibu MRS, drg. Masyitoh sekaligus Pembimbing Akademis PBL 3, yang telah dengan sabar membimbing dan memberi arahan serta masukan dari awal berjalannya PBL 3 sampai dengan penyusunan Laporan ini selesai. 4. Ibu Ns. Ida Djubaedah, S.Kep beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Inap Gedung Prof. Soelarto RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

iv Universitas Indonesia

5. Ibu Ns. Umi Aisyiyah, S.Kep, M.B, M.Kep beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 6. Ibu dr. Sri Mulyati beserta jajaran dan staf di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 7. Ibu dr. Sarwanti, MARS beserta jajaran dan staf di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 8. Bpk. Sutarno beserta jajaran dan staf di Bagian Logistik Umum Rumah Tangga RSUP Fatmawati Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 9. Ibu Puput Oktamianti S.KM, MM yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam analisis prioritas masalah. 10. Sahabatku Riska Susanti, terimakasih untuk nasihat, support dan kesabarannya mendengarkan semua keluh penulis. 11. Fandru dan Dimas, teman kelompok seperjuangan yang sudah bekerja keras mengumpulkan data. Semoga usaha kita berbuah ilmu yang berkah. 12. Teman-teman Fatmawati Squad. Ana, Clara, Ka Fany, Ka.Anggun, Nisa,

Roy,

Tyas,

Wicak

terimakasih

atas

kerjasama

serta

dukungannya. 13. Teman-teman Ekstensi MRS 2014. Desy, Aulia, Dyah, Ka Hani, Herlin, Lala, Cia, Lisa, Ka Ayu, Ka Mae, Ka Niswa, Rahmy, Wulan yang senantiasa saling memberikan semangat. 14. Basive Posesive. Teh Mita, Asin, Kukum, Yaya yang selalu memberikan tawa dan rindu terimakasih untuk motivasinya. 15. Buol Family. Ka Wawan, Teh Putri, Tyas, Ayu, Ika, Hani, Silvi, Aep, Bowo yang selalu memberikan keceriaan dan semangat pada penulis. 16. Seluruh teman-teman yang turut memberi dukungan dan membantu dalam menyelesaikan Laporan PBL 3 ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. v Universitas Indonesia

Akhir kata penulis memohon maaf sedalam-dalamnya atas kesalahan yang terjadi dalam keadaan sengaja maupun tidak selama kegiatan PBL 3 ini. Selain itu penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam Laporan PBL 3 ini, untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan Laporan ini, semoga Laporan ini dapat menjadi bahan ajar yang bermanfaat untuk seluruh pihak yang berkepentingan. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu

Depok, Maret 2017

Penyusun

vi Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1 PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii BAB 1

PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1

Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3

Tujuan Penulisan ............................................................................. 3

1.3.1

Tujuan Umum ................................................................................. 3

1.3.2

Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.4

Manfaat Penulisan ........................................................................... 3

1.4.1

Bagi Rumah Sakit............................................................................ 3

1.4.2

Bagi Mahasiswa .............................................................................. 3

BAB 2

GAMBARAN UMUM RSUP FATMAWATI ................................. 4

2.1

Sejarah Rumah Sakit ....................................................................... 4

2.2

Tujuan RSUP Fatmawati ................................................................. 5

2.2.2

Visi Misi RSUP Fatmawati.............................................................. 6

2.2.3

Misi RSUP Fatmawati ..................................................................... 6

2.2.4

Moto RSUP Fatmawati .................................................................... 7

2.2.5

Tata Nilai RSUP Fatmawati............................................................. 7

2.2.6

Falsafah RSUP Fatmawati ............................................................... 7

2.2.7

Azaz RSUP Fatmawati .................................................................... 7

2.3

Struktur Organisasi RSUP Fatmawati .............................................. 8

2.4

Ketenagaan RSUP Fatmawati .......................................................... 9

2.4.1

Analisa Jabatan.............................................................................. 11 vii Universitas Indonesia

2.4.2

Rekrutmen ..................................................................................... 11

2.4.3

Manajemen Kinerja ....................................................................... 12

2.4.4

Kompensasi ................................................................................... 15

2.4.5

Hubungan Karyawan ..................................................................... 16

2.5

Fasilitas RSUP Fatmawati ............................................................. 17

2.5.1

Instalasi Rawat Jalan ..................................................................... 17

2.5.2

Instalasi Gawat Darurat ................................................................. 18

2.5.3

Instalasi Bedah Sentral .................................................................. 18

2.5.4

Instalasi Rawat Inap ...................................................................... 18

2.5.5

Instalasi Rawat Intensif ................................................................. 18

2.5.6

Instalasi Radiologi ......................................................................... 19

2.5.7

Instalasi Bougenville ..................................................................... 19

2.5.8

Labolatorium ................................................................................. 19

2.5.9

Pelayanan Unggulan ...................................................................... 20

2.5.10 Pelayanan Penunjang Lainnya ....................................................... 20 2.6

Kinerja RSUP Fatmawati .............................................................. 21

2.6.1

Kinerja Instalasi Rawat Inap .......................................................... 21

2.6.2

Kinerja Instalasi Rawat Jalan ......................................................... 22

2.7

Manajemen Mutu RSUP Fatmawati............................................... 23

BAB 3

GAMBARAN UMUM UNIT RUMAH SAKIT ............................ 25

3.1

Gambaran Umum Rawat Inap........................................................ 25

3.1.1

Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ............ 27

3.1.2

Tupoksi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ............................. 28

3.1.3

Kinerja Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .............................. 32

3.1.4

Alur Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .................. 35

3.1.5

Manajemen SDM Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .............. 36

3.1.6

Manajemen Logistik Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .......... 37

3.1.7

Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati ........................................................................... 38

3.2 3.2.1

Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan ......................................... 39 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati........... 41 viii Universitas Indonesia

3.2.2

Tupoksi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............................ 41

3.2.3

Kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............................. 44

3.2.4

Alur Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ................. 45

3.2.5

Manajemen SDM Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............. 46

3.2.6

Manajemen Logistik Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ......... 48

3.2.7

Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ........................................................................... 48

3.3

Gambaran Umum Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi 49

3.3.1

Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati ........................................................................... 50

3.3.2

Tupoksi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati...................................................................................... 51

3.3.3

Kinerja Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati...................................................................................... 58

3.3.4

Alur Pelayanan Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati ........................................................................... 60

3.3.5

Sistem Pengelolaan Berkas Rekam Medis ..................................... 61

3.4

Gambaran Umum Bagian Logistik Umum ..................................... 69

3.4.1

Perencanaan dan Pengadaan .......................................................... 70

3.4.2

Penyimpanan dan Stock Opname ................................................... 71

3.4.3

Pendistribusian .............................................................................. 71

3.4.4

Pemeliharaan ................................................................................. 72

3.4.5

Penghapusan ................................................................................. 73

BAB 4

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH .......................... 75

4.1

Identifikasi Masalah ...................................................................... 75

4.2

Understand the Problem (Memahami Masalah) ............................. 76

4.2.1

Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur ..................... 76

4.2.2

Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan ............................... 77

4.2.3

Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit ......... 79

4.2.4

Skrining pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 ................. 79

4.2.5

Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih .................................... 79

4.3

Devise a Plan (Merencanakan Pemecahan).................................... 80 ix Universitas Indonesia

4.4

Carry Out the Plan (Melaksanakan Rencana) ................................ 82

BAB 5

REKOMENDASI PENYELESAIAN MASALAH ........................ 84

5.1

Kesimpulan ................................................................................... 84

5.2

Rekomendasi ................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86 LAMPIRAN ...................................................................................................... 88

x Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Daftar Direktur RSUP Fatmawati ......................................................... 5 Tabel 2.2 Komposisi Sumber Daya Manusia RSUP Fatmawati tahun 2017 .......... 9 Tabel 2.3 Jenis Kompensasi dan Benefit berdasarkan Status Kepegawaian......... 16 Tabel 2.4 Fasilitas Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ................ 17 Tabel 2.5 Fasilitas Pelayanan Instalasi Radiologi RSUP Fatmawati.................... 19 Tabel 2.6 Pelayanan Unggulan RSUP Fatmawati ............................................... 20 Tabel 3.1 Klasifikasi Fasilitas Rawat Inap RSUP Fatmawati .............................. 25 Tabel 3.2 Key Performance Indicator Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati .... 32 Tabel 3.3 Ketenagaan Instalasi Rawat Inap tahun 2017 ...................................... 37 Tabel 3.4 Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati .............. 39 Tabel 4.1 Daftar Masalah yang ditemukan ......................................................... 76 Tabel 4.2 Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan ..................................................... 78 Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia IRNA GPS tahun 2015-2017 .......................... 80 Tabel 4.4 Prioritas Masalah ................................................................................ 82

xi Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tenaga Perawat GPS tahun 2015-2017 ............................................. 2 Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati ............................................... 4 Gambar 2.2 Ketenagaan RSUP Fatmawati berdasarkan pendidikan .................... 10 Gambar 2.3 Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSUP Fatmawati .......................... 22 Gambar 2.4 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan RSUP Fatmawati ......................... 22 Gambar 2.5 Struktur Organisasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati...................................................................................... 23 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Prof. Dr. Soelarto ............................... 27 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Teratai ............................................... 28 Gambar 3.3 Rumus Penilaian Indeks Kinerja Individu ....................................... 35 Gambar 3.4 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati ............ 41 Gambar 3.5 SDM Rawaj Jalan RSUP Fatmawati 2017 ....................................... 47 Gambar 3.6 SDM Perawat di Rawat Jalan RSUP Fatmawati .............................. 47 Gambar 3.7 Perawat tidak menggunakan handscoon .......................................... 48 Gambar 3.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi ...................................................................................................... 50 Gambar 3.9 Kode Warna pada Rekam Medis ..................................................... 65 Gambar 3.10 Struktur Organisasi Bagian Logistik Umum .................................. 69 Gambar 4.1 Problem Solving Cycle Polya .......................................................... 75 Gambar 4.2 Penyumpanan Rekam Medis RSUP Fatmawati ............................... 77

xii Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati .............................................. 89 Lampiran 2 Alur Perekrutan RSUP Fatmawati ................................................... 90 Lampiran 3 Alur Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati ......................................... 90 Lampiran 4 Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap .................................................. 91 Lampiran 5 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan ................................................. 92 Lampiran 6 Alur Rekam Medis Pasien ............................................................... 93 Lampiran 7 Alur Pengadaan Logistik ................................................................. 94 Lampiran 8 Alur Penghapusan Logistik ............................................................. 94 Lampiran 9 Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan ABK Kes 2015 di lantai 3 Instalasi Rawat Inap Prof. Dr. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2017 ................................................................................................ 95

xiii Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas mendorong semakin terbukanya persaingan antar rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan semakin menuntut pelayanan yang cepat, akurat dan terjangkau secara ekonomi. Untuk menghadapi situasi tersebut dibutuhkan salah satunya langkah untuk merencanakan kebutuhan sumber daya manusia yang tepat sesuai fungsi dan beban kerja pelayanan setiap unit, bagian maupun instalsi rumah sakit (Ilyas, 2011). Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat, dalam pekerjaan sehari-hari melibatkan sumber daya manusia dengan berbagai jenis keahlian. Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga di institusi pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit (Ilyas, 2004 dalam (Robot, 2009). Tenaga yang terkait dalam pelayanan di Rumah Sakit, termasuk di dalamnya para perawat memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan berkualitas (Robot, 2009). Kualitas pelayanan keperawatan merupakan salah satu ujung tombak dalam pelayanan keperawatan, karena jumlah perawat merupakan proporsi terbesar di Rumah Sakit, diperkirakan 75% personel Rumah Sakit adalah perawat (Ilyas, 2011). Pengaturan staf (staffing) merupakan salah satu maslaah besar pada

setiap

organisasi

keperawatan.

metodologi

pengaturan

staf

keperawatan harus merupakan proses yang teratur, sistematis dengan cara yang rasional, diterapkan untuk menentukan jenis dan jumlah personel keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai standar yang ditetapkan sebelumnya pada kelompok pasien dalam situasi tertentu (Russel, 2000 dalam (Ria, 2012).

1 Universitas Indonesia

2

Profesi perawat merupakan profesi yang paling intens berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien, kelelahan perawat dalam bekerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan bekerja yang akan mengakibatkan kemunduran penampilan kerja (Tappen, 1998). Jumlah tenaga perawat yang kurang dirasakan perawat sebagai beban kerja berlebih. Berikut jumlah tenaga perawat GPS dari tahun 2015-2017. 140 130

133 128

2015 126

2016

120

2017 Jumlah Perawat

Gambar 1.1 Tenaga Perawat GPS tahun 2015-2017

Dari data tersebut dapat terlihat adanya penurunan jumlah perawat setiap tahunnya, menandakan adanya angka turn over perawat namun tidak ada penambahan tenaga perawat ini dapat menyebabkan perawat yang masih bekerja harus mengambil alih posisi perawat yang keluar, sehingga perawatperawat ini mengalami double burden (beban ganda). Dalam tupoksinya perawat juga masih harus mengurusi berbagai keperluan adminstrasi selain harus fokus terhadap tugas pokok keperawatan. Dalam hasil observasi menggunakan teknik kombinasi work sampling dan time motion yang dilakukan selama 10 hari dengan total sampel 10 perawat yang di bagi dalam 3 shift keperawatan, ditemukan nilai rata-rata beban kerja perawat pada shift pagi selama 7 jam 40 menit, pada shift sore selama 6 jam 55 menit dan shift malam selama 9 Jam, sedangkan menurut Permen PANRB 26/2011 Jam Kerja Efektif SDM Kesehatan sebesar 26,25 Jam/ Mg yang berarti dalam 6 hari kerja hanya 4,3 Jam/ Hari merupakan Jam Kerja Efektif. Sehingga dari latar belakang di atas dapat terlihat kesenjangan antara beban kerja perawat dengan Jam Kerja Efektif yang di rekomendasikan oleh permenpan. Hal ini dapat menyebabkan tingginya Turn Over perawat karena beban kerja yang berlebihan.

Universitas Indonesia

3

1.2

Rumusan Masalah Tingginya Turn Over perawat di Instalasi Rawat Inap GPS merupakan salah satu indikator beban kerja perawat yang terlalu tinggi, selain itu dari hasil wawancara, perawat

mengatakan harus merangkap berbagai tugas

administrasi karena tidak adanya petugas khusus administrasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis beban kerja perawat di Lantai 3 Inst. Rawat Inap GPS untuk menilai kesejahteraan perawat 1.3

Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis beban kerja prawat berdasarkan time motion untuk menentukan jumlah kebutuhan perawat di Instalasi Rawat Inap GPS lt. 3. 1.3.2 Tujuan Khusus

1.4

1.

Mengetahui beban kerja perawat di Instalasi Rawat Inap GPS lantai 3.

2.

Mengetahui jumlah kebutuhan di Instalasi Rawat Inap GPS lantai 3.

Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Rumah Sakit 1.

Membantu rumah sakit memberikan gambaran beban kerja perawat.

2.

Memberikan rekomendasi kebutuhan perawat berdasarkan ABK Kes 2015.

1.4.2 Bagi Mahasiswa 1.

Menambah pengetahuan peneliti mengenai analisis beban kerja tenaga kesehatan terutama tenaga perawat di rumah sakit.

2.

Mengetahui perhitungan jumlah kebutuhan perawat berdasarkan beban kerja secara real time.

Universitas Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM RSUP FATMAWATI 2.1

Sejarah Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati berlokasi di kelurahan Cilandak Barat Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan tepatnya di jalan RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan 12430, pada awalnya bernama Rumah Sakit Ibu Soekarno yang merupakan Rumah Sakit Tuberculosis bagi anak-anak yang digagas pada tahun 1953 oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Yayasan Ibu Soekarno mengalami kesulitan sehingga menyerahkan proses pembangunan Rumah Sakit tersebut kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1961. Di bawah Departemen Kesehatan RI, RSUP fatmawati mengalami berbagai perubahan dan peningkatan status seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan membetuk RSUP Fatmawati sebagai Rumah Sakit Pendidikan Tipe A pada tahun 2010.

Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (Sumber: Google Search Image)

4

Universitas Indonesia

5

RSUP Fatmawati mengalami beberapa kali penggantian direktur, berikut merupakan daftar Direktur Utama RSUP Fatmawati serta masa jabatannya. Tabel 2.1 Daftar Direktur RSUP Fatmawati NO

Nama

Masa Jabatan

1

Kolonel dr. Soejoto

1961-1966

2

dr. R Soehasim

1966-1971

3

dr. H.E. Tardan

1971-1983

4

dr. H. Roeslani, Sp.THT

1983-1988

5

dr. Adji Muslihuddin, Sp.THT

1988-1993

6

dr. Heyder Tadjoedin, Sp. PD

1993-1998

7

dr. Santoso Soeroso, Sp.A (K) MARS

1998-2001

8

Dr. dr. Sutoto, M.Kes

2001-2005

9

dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS

2005-2008

10

dr. H. Chairul Radjab Nasution, Sp. PD, K-

2008-2010

GEH, FINASIM, M.Kes 11

dr. Andi Wahyuningsih Attas, SP. An, KIC,

2010-sekarang

MARS (Sumber Data : Dokumen Sejarah Singkat RSUP Fatmawati)

Dari tabel di atas dapat di simpulkan pimpinan RSUP Fatmawati sekarang sudah sesuai dengan UU no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 34 poin satu dan 2 yang berbunyi (1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan dan (2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia. 2.2

Tujuan RSUP Fatmawati 1.

Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (Patient Safety).

2.

Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Universitas Indonesia

6

3.

Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian.

4.

Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan pelanggan.

5.

Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit

2.2.2 Visi Misi RSUP Fatmawati “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dengan Layanan Excellent Terpadu 2019” Yang dimaksud dengan rujkan nasional adalah: 1.

Adanya pengakuan dari stakeholder sebagai rujukan nasional

2. Pasien berasal dari lintas provinsi 3. Terjadi peningkatan proporsi pasien dengan severity level 3 (hingga 3040% kasus) 4. Pelayanan berbasis penelitian 5. Minimal 3 unggulan bertaraf nasional dan internasional a. Fatmawati Hospital Spine Center b. Adolescence Health Center c. Endometriosis Center Pelayanan Unggulan di RSUP Fatmawati baru berjalan 2 jenis yaitu Spine Center dan Endometriosis Center, sampai tahun 2017 ini pelayanan Adolescence Health Center belum masuk daftar pelayanan unggulan di RSUP Fatmawati. 2.2.3 Misi RSUP Fatmawati 1.

Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berkualitas dan terintegrasi.

2.

Meningkatkan kinerja kompetensi dan kesejahteraan karyawan.

3.

Menyelenggarakan Good Coorporate Governance.

4.

Memberikan pelayanan berbasis Continium of Care Throughout Life Cycle.

Universitas Indonesia

7

2.2.4 Moto RSUP Fatmawati “ Percayakan Pada Kami” 2.2.5 Tata Nilai RSUP Fatmawati 1.

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Menjunjung tinggi kehidupan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

3.

Menghargai pentingnya persatuan dan kerjasama.

4.

Menjunjung keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

5.

Kebersamaan dalam kemajuan dan kesejahteraan.

2.2.6 Falsafah RSUP Fatmawati Falsafah yang dimiliki oleh RSUP Fatmawati adalah “PROAKTIF” yang merupakan singkatan dari: 1.

Peduli: selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.

2.

PROfesional:

melaksanakan

tugas

sesuai

dengan

kompetensi

(pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya). 3.

integritAs: selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebaikan dan kode etik.

4.

Komitmen: dalam bekerja pikiran fokus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasiol yang maksimal.

5.

Teamwork: dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain.

6.

inovatiF:

dalam

melakukan

kegiatan

selelu

berupaya

untuk

menciptakan hal yang baru. 2.2.7 Azaz RSUP Fatmawati 1.

Azaz Pemberdayaan.

2.

Azaz Kesatuan Komando.

3.

Azaz Koordinasi.

4.

Azaz Pembagian Kerja secara Homogen.

5.

Azaz Jalur dan Staf

Universitas Indonesia

8

2.3

Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Struktur organisasi RSUP Fatmawati berbentuk “Lini dan Staff”, struktur organisasi ini biasanya diterapkan dalam kegiatan organisasi besar dan kompleks. Dalam bentuk organisasi ini fungsi staf terpisah dari fungsi pimpinan, staf biasanya terdiri dari staf umum dan staf khusus. Staf umum berkewajiban membantu pimpinan dalam mengkoordinasi seluruh staf khusus, staf umum sering memiliki latar belakang yang sama dengan pimpinan pada tingkat yang lebih tinggi, sedangkan staf khusus dibentuk dengan tugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan organisasi (Kurniadi, n.d.). RSUP Fatmawati dikekola oleh Dewan Pengawas sebagai staf umum dan Dewan Direksi, yang terdiri dari: Direktur Utama, Direktorat Medik dan Keperawatan, Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan serta Direktorat Keuangan dan adapun komite sebagai staf khusus Direktur Utama memiliki garis lini yang bertugas sebagai koordinator yang membawahi langsung ketiga Direktorat serta jajaran Komite dan satuan pemeriksaan intern. Jajaran Komite sebagai staf Khusus terbagi dalam 8 komite berdasarkan bidang-bidang pekerjaan organisasi yaitu: Komite Medik, Komite Penelitian dan Pembangungan, Komite Fatmasi dan Terapi, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Komite Mutu dan Manajemen Risiko, Komite Etik dan Hukum, Komite Keperawatan dan Komite K3. Masing-masing Direktorat membawahi 3 bidang dan masing-masing bidang memiliki 2 seksi/subbag. Direktorat Medik dan Keperawatan bersama Komite Medik RS membawahi 14 Instalasi, 21 Kelompok Staff Medis dan Unit Tranfusi Darah. Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan membawahi 4 Instalasi dan ULP. Direktorat Keuangan membawahi 2 Instalasi serta Unit Pengelola Piutang Pasien (Struktur Organisasi terlampir). UU no 23 tahun 2005 tentang BLU pada pasal 32 menyebutkan pejabat pengelola BLU terdiri atas Pemimpin, Pejabat Keuangan dan Pejabat

Universitas Indonesia

9

Teknis. Berdasarkan UU no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 33 poin 2 dan Perpres no 77 tahun 2015 tentang pedoman Organisasi Rumah Sakit pasal 6 menyebutkan Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut RSUP Fatmawati telah melakukan pengorgasisasian sesuai dengan peraturan yang ada. 2.4

Ketenagaan RSUP Fatmawati Ketenagaan di RSUP Fatmawati terdiri dari berbagai jenis, yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga non medis dan tenaga Kesehatan non keperawatan. Jenis-jenis ketenagaan tersebut digolongkan berdasarkan PNS, BLU dan Kontrak. Berikut komposisi ketenagaan di RSUP Fatmawati

Tabel 2.2 Komposisi Sumber Daya Manusia RSUP Fatmawati tahun 2017 No

Jenis Tenaga

PNS

BLU

Kontrak

Jumlah

%

1

Medis

252

2

32

286

11

2

Keperawatan

629

133

310

1072

43

Kebidanan

39

3

17

59

2

3

Non Medis

501

160

86

747

30

4

Nakes Lainnya

262

29

60

351

14

1683

327

505

2515

100

Jumlah

(Sumber Data: Subbag SDM RSUP Fatmawati 2017)

Proporsi perawat di RSUP Fatmawati mencapai 43% dari total ketenagaan dan merupakan proporsi terbanyak, meskipun begitu menurut sudarma 2008 dalam (Artha, 2011) rumah sakit memberikan produk jasa terbersar dalam pelayanan sehingga tidak kurang dari 60% jumlah perawat di butuhkan, begitu pula menurut (Ilyas, 2011) dalam bukunya perencanaan SDM Rumah Sakit mengatakan 75% dari ketenagaan RS merupakan Perawat, berdasarkan data tersebut perawat di RSUP Fatmawai masih

Universitas Indonesia

10

dapat dianggap kurang. RSUP Fatmawati merupakan RS milik pemerintah sehingga mayoritas tenaga yang ada merupakan PNS sebesar 67%, menurut UU no 23 tahun 2005 tentang BLU dijelaskan pada pasal 33 mengenai pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/tenaga profesional non-PNS. RSUP Fatmawati sudah dapat mewakili Rumah Sakit BLU yang sesuai dengan peraturan yang ada dengan memiliki jumlah tenaga BLU sebanyak 13% dan tenaga Kontrak sebanyak 20%. Begitupun dalam undang-undang no 44 tahun 2010 tentang Rumah Sakit pada pasal 12 menyebutkan bahwa rumah sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah sakit dan tenaga non kesehatan serta dapat memperkerjakan tenaga tidak tetap. Di bawah ini komposisi kepegawaian berdasarkan pendidikannya:

48

Kebidanan Keperawatan 9

Amd. Kep

751

66

Tenaga Medis

dr. Umum

273

0%

dr. Sp SPK

11 39

211 20%

40% drg. Amd. Keb

9

60% M.Kep

80%

S.Kep

100%

bd. Pendidik

Gambar 2.2 Ketenagaan RSUP Fatmawati berdasarkan pendidikan

RSUP Fatmawati merupakan Rumah Sakit Tipe A yang menjadi rujukan Nasional, sehingga di harapkan jumlah tenaga medis spesialis lebih banyak dari pada tenaga medis umum, hal ini sudah sesuai dengan jumlah dokter spesialis sebesar 74%. Menurut UU no 38 ttg keperawatan pasal 6 ayat 2 pendidikan paling rendah untuk perawat adalah program D3 namun, jika dilihat pada gambar di atas masih terdapat 39 tenaga keperawatan dengan pendidikan SPK/setara D1.

Universitas Indonesia

11

2.4.1 Analisa Jabatan Beban kerja merupakan banyaknya jenis pekerjaan yang harus di selesaikan oleh tenaga kesehatan professional dalam satu tahun di rumah sakit. Job description dan job analysis di rumuskan oleh satuan kerja terkait yang akan disahkan oleh bagian SDM. 2.4.2 Rekrutmen 2.4.2.1 Alur Proses Perekrutan Pegawai RSUP Fatmawati Sistem perekrutan berdasarkan kebutuhan tenaga disetiap satker/instalsi, masing-masing kepala bagian memili hak mengusulkan penambahan jumlah pegawai yang dibutuhkan sesuai formasi, namun perekrutan kebutuhan SDM terpusat di bagian SDM dan terdapat tim khusus. Setelah usulan formasi tersusun, tim perekrutan/pengadaan SDM mengusulkan pengesahan formasi kebutuhan SDM pada Direktur Utama, jika formasi yang dibutuhkan merupakan pegawai PNS, sistem perekrutan seutuhnya diserahkan pada Biro Kepegawaian Kementrian Kesehatan, jika formasi kebutuhan SDM yang dibutuhkan merupakan non-PNS/Kontrak tim khusus perekrutan akan di bentuk oleh Bagian SDM, pelaksanaan, pelaporan dan hasil perekrutan dilakukan sepenuhnya oleh tim khusus peneriamaa/rekruitmen SDM dan akan disahkan oleh direktur utama, setelah disahkan sekretariat akan mengumumkan hasil penerimaan. Status kepegawaian di RSUP Fatmawati yaitu pegawai PNS, Pegawai Kontrak dan Pegawai BLU/tetap non-PNS. Pegawai BLU adalah Pegawai Kontrak yang telah memenuhi masa kerja/kontrak selama 3 tahun (flowchart terlampir). 2.4.2.2 Alur Proses Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati Proses pensiun pegawai dilakukan oleh bagian manajemen SDM dengan menyusun program perencanaan pensiun, bagian SDM akan membuat dan mencetak serta mendistribusikan surat pemberitahuan pensiun sesuai dengan bulan kelahiran PNS, kemudian pegawai yang masuk daftar perencanaan

Universitas Indonesia

12

pensiun akan melengkapi berkas usul pensiun, kelengkapan berkas usul pensiun dilakukan di Biro Kepegawaian Kementrian Kesehatan. Jika berkas telah lengkap bagian SDM akan melakukan updating data SIMKA dan SPAK sesuai dengan data terakhir pegawai yang akan pensiun kemudian melakukan entry surat usul pennsiun dan berkas/dokumen usul pensiun secara online ke Kementrian Kesehatan. Kementrian Kesehatan akan menerbitkan SK Pensiun, kemudian bagian SDM akan mendistribusikan SK pensiun pada pegawai dan mengarsipkannya (flowchart terlampir). 2.4.3 Manajemen Kinerja Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada unit kerja dengan cara menjumlahkan seluruh beban kerja dibagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu (satu tahun). Penetapan waktu kerja tersedia: 

Hari kerja: 1 minggu = 5 hari kerja, 1 tahun 250 hari kerja (A). Untuk rawat inap libur dalam seminggu akan bergantian di hari yang ditentukan per orang



Cuti tahunan: 12 hari/tahun (B)



Pendidikan dan pelatihan: Setiap SDM – RS mempunyai hak untuk mengikuti diklat sesuai ketentuan yang berlaku: brp x / tahun (C)



Hari Libur Nasional: sesuai dengan ketetapan yang berlaku (D)



Ketidakhadiran kerja dalam satu tahun (E)



Waktu kerja: 8 jam/hari (F)

Maka rumus waktu kerja tersedia = {A- (B+C+D+E) x F} \ Penetapan unit kerja dan kategori SDM bertujuan untuk diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat di dalam dan diluar RS. Unit kerja ditetapkan berdasarkan SORK-RS. Sub unit kerja adalah unit kerja lain yang ada di unit kerja utama dan sesuai dengan uraian tugas dan fungsinya. Mekanisme penerimaan SDM di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan dan pengesahan proposal kegiatan pengadaan/rekrutmen pegawai oleh direktur utama.

Universitas Indonesia

13

a. Penyusunan formasi kebutuhan berdasarkan posisi/jabatan tersedia b. Pembahasan dan persetujuan formasi kebutuhan pegawai dilaksanakan dalam rapat direksi. 2. Pembentukan dan pengesahan tim penerimaan/rekruitmen pegawai oleh direktur utama a. Anggota tim ditetapkan dengan keputusan direktur utama b. Angota tim terdiri dari unsur-unsur dari bagian SDM, komite medik, kelompok keperawatan, kelompok profesi kesehatan lainnya serta satuan kerja terkait. 3. Persiapan pelaksanaan pengadaan/rekruitmen pegawai oleh bagian SDM a. Rapat persiapan oleh tim untuk membahas mekanisme pelaksanaan pengadaan/rekrutmen pegawai b. Penyebaran

informasi

(pengumuman)

tentang

formasi

kebutuhan pegawai di rumah sakit dengan mempergunakan formulir nomor F/039/010/R/01 c. Penyebaran Infomasi dapat dilaksanakan melalui papan informasi internal RS, media cetak, atau media elektronik, terdiri atas informasi:  Jumlah pegawai yang dibutuhkan  Kualifikasi pendidikan  Persyaratan pelamar  Batas waktu penyerahan berkas lamaran  Pelaksanaan seleksi/ujian  Tanggal, waktu, dan tanda tangan pengumuman dibuat d. Sekretariat pengadaan/rekruitmen pegawai menyiapkan hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan seleksi pegawai:  Daftar hadir  Soal ujian  Sarana penunjang lainnya

Universitas Indonesia

14

4. Penyebaran informasi lowongan pekerjaan oleh sekretariat tim pengadaan pegawai melalui papan informasi atau media cetak atau website 5. Penerimaan dan seleksi kelengkapan administrasi berkas lamaran, sekurang-kurangnya antara lain: a. Surat permohonan kerja b. Pas foto terbaru c. Daftar riwayat hidup d. Fotokopi ijazah, Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Izin Praktik (SIP) e.

Sertifikat pelatihan profesi

6. Pengumuman dan pemanggilan peserta seleksi pelamar a. Pengumaman dan pemanggilan dapat melalui surat panggilan atau telepon b. Petugas

mengarsip

berkas

panggilan

atau

mencatat

tanggal/nama/jam penerima panggilan via telepon 7. Pelaksanaan seleksi a. Tes tertulis  Peserta wajib hadir setengah jam sebelum acara dimulai dengan mengisi daftar hadir, batas waktu keterlambatan 15 menit setelah tes berjalan  Pembukaan oleh ketua tim rekruitmen dengan menyampaikan

tata

tertib

selama

pelaksanaan

seleksi/ujian berlangsung.  Soal dibuka dihadapan peserta ujian dalam kondisi masih disegel dan dikembalikan beserta lembar jawaban kepada panitia. b.

MMPI/Psikotest

c. Wawancara d. Tes Kesehatan, dilaksanakan oleh tim medical check up. 8. Pengumuman hasil seleksi pegawai baru dengan menggunakan formulir nomor F/039/012/R/02. Pengumuman dilaksanakan melalui papan informasi internal RS, media cetak atau media elektronik, dan informasi meliputi:

Universitas Indonesia

15

a. Jumlah pegawai yang lulus seleksi b. Kualifikasi pendidikan c. Waktu lapor diri setelah pengumuman d. Pengumuman ditandatangani oleh ketua tim e. Cantumkan tangal pengumuman 9. Penyusunan, pengiriman, dan pelaporan, pengarsipan kegiatan rekruitmen pegawai baru, 10. Proses selesai

2.4.3.1 Pelatihan dan Pengembangan 1. Pelatihan Rutin Pelatihan dasar bagi seluruh karyawan yang dilakukan secara berkala (biasanya 2 tahun sekali) mencakup hand hygien, apar, bantuan hidup dasar, dll. 2. Pelatihan Tidak Rutin Pelatihan yang diadakan berdasarkan permintaan satuan kerja. Pelatihan ini diadakan berdasarkan kebutuhan dan sesuai disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit. Pelatihan ini mencakup pelatihan intern (penyelenggara diklit) dan pelatihan ektern (menggunakan pihak ketiga). 2.4.4 Kompensasi 1. Bagi PNS mendapatkan remunirasi yang sesuai dengan IKI yang diperoleh setiap bulan. Penilaian dilakukan langsung oleh kepala setiap satuan kerja. 2. Setiap 2 tahun sekali ada pemeriksaan kesehatan menyeluruh yaitu MCU bagi pegawai yang minimal sudah dua tahun menjadi pegawai di RSUP. 3. RS mengadakan Fatmawati Award 2 tahun sekali dengan hadiah umroh bagi 5 orang karyawan yang beruntung. 4. RS mengadakan outbound dan sejenisnya sebagai upaya peningkatan motivasi namun belum dilakukan secara berkala.

Universitas Indonesia

16

Tabel 2.3 Jenis Kompensasi dan Benefit berdasarkan Status Kepegawaian Pegawai Tetap

Pegawai Kontrak



Baju Dinas



Baju Dinas



Remunerasi



Pelatihan-pelatihan



Fatmawati Award 2 tahun sekali 

Pemeriksaan

(Umroh)

pegawai



Piknik

minimal 2 tahun)



Tugas Belajar S1 dan S2



Pelatihan-pelatihan

bagi pegawai dengan masa



Pemeriksaan MCU rutin 2 tahun sekali

kerja 3 tahun



MCU

(untuk

dgn masa kerja

Pengangkatan pegawai tetap

2.4.5 Hubungan Karyawan 1. Direksi mengadakan rapat koordinasi setiap bulan untuk mengevaluasi kinerja dan program yang sudah berjalan. 2. Adanya rapat koordinasi mingguan bagi kepala-kepala satker yang membahas segala hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan rumah sakit, biasanya setiap hari selasa. 3. RS mengadakan kuesioner kepuasan kerja kepada seluruh satuan kerja setiap dua kali dalam satu tahun.

Universitas Indonesia

17

2.5

Fasilitas RSUP Fatmawati RSUP Fatmawati merupakan Rumah Sakit Tipe A yang memiliki berbagai macam fasilitas kesehatan, berikut fasilitas yang ditawarkan RSUP Fatmawati:

2.5.1 Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) merupakan instalasi yang menyelenggarakan pelayanan bagi pasien yang berobat jalan. IRJ menawarkan fasilitas pelayanan berikut: Tabel 2.4 Fasilitas Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati No 1

Jenis

Fasilitas

Poliklinik

Poli Jantung, Poli Bedah (Umum, Plastik, Urologi,

Umum

Digesif, Onkologi, Anak, Thorax dan Vaskuler), Poli Bedah Orthopaedi, Poli Gigi dan Mulut, Poli Medik Dasar, Poli Anastesi (pre-oprasi), Poli KIA/KB, Polo Saraf, Poli PPKT, Poli Akupuntur, Poli Rehabilitasi Medik, Poli Penyakit Dalam, Poli Edukasi Diabetes, Poli paru, Poli Kulit dan Kelamin, Poli Mata (subspesialis UVEA/EED, Retina, Pediatri, Glaucoma, Tumor, Neuro Opt, Bedah Refraksi dan Rekontruksi), poli anak dan Poli THT (Snoring, Disfagia, Sleeping Disorder)

2

Klinik

Klinik Kesehatan Remaja Klinik Amarylis Klinik Wijaya Kusuma Klinik Azalea (Tumbuh Kembang) Klinik Program Rumatan Terapan Metadon (PTRM)

3

Griya

Poliklinik Eksekutif

Husada 4

Unit

Unit Haemodialisa Unit Thalasemia

Universitas Indonesia

18

2.5.2 Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyelenggarakan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat secara perorangan atau masa. Pelayanan gawat darurat diberikan selama 24 jam dalam 7 hari secara terus-menerus. Fasilitas yang ditawarkan IGD diantaranya Emergency Room, Resustation Area, Intermediate

Ward,

Radiology,

Labolatory,

Pharmacy,

Obstetric

Emergency dan klinik 24 jam. 2.5.3 Instalasi Bedah Sentral Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Fatmawati memiliki 10 kamar operasi yang terdiri dari 8 Unit Elektif dan 2 Unit Emergency, 8 tempat tidur di lantai 2 dan 2 tempat tidur di lantai 1. IBS RSUP Fatmawati melayani semua kasus pembedahan mulai dari minor hingga mayor, operasi elektif dan kasus-kasus kegawatdaruratan. 2.5.4 Instalasi Rawat Inap Pelayanan rawat inap adalah pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit yang merupakan gabungan dari beberapa fungsi layanan. IRNA RSUP Fatmawati menjalankan fungsi pelayanan medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pengelolaan sumber daya manusia, wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kesehatan serta administrasi pasien rawat inap. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu perawatan intensif atau observasi ketat karena penyakitnya IRNA RSUP Fatmawati memberikan pelayanan selama 24 jam. IRNA RSUP Fatmawati terdiri dari beberapa gedung yaitu Gedung Teratai, Gedung Prof.DR. Soelarto dan Gedung Paviliun Anggrek (sedang dalam renovasi). IRNA RSUP Fatmawati memiliki beberapa kelas perawatan yakni Kelas 1 yang terdiri dari 84 kamar, Kelas 2 terdiri atas 87 kamar, Kelas 3 terdiri atas 471 kamar, VIP dan Suite Room terdiri dari 52 kamar. 2.5.5 Instalasi Rawat Intensif Instalasi Rawat Insentif di RSUP Fatmawati terdiri atas lima jenis yakni Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), Neonatal

Universitas Indonesia

19

Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU), High Care Unit (HCU) serta pelayanan perinatologi. 2.5.6 Instalasi Radiologi Pelayanan Radiologi adalah merupakan Pelayanan Medik spesialistik dan sub spesialistik radiodiagnostik yang meliputi, radiodiagnostik imaging, radiodiagnostik intervensional dan Kedokteran Nuklir. Pelayanan yang diberikan dapat berupa: Tabel 2.5 Fasilitas Pelayanan Instalasi Radiologi RSUP Fatmawati No 1

Pelayanan Ultrasonografi (USG)

2

CT Scan

3

Konvensional Radiologi

Fasilitas Whole Abdomen Toraks Brain Whole Abdomen Toraks Brain Panoramic Mammografi Kontras/Non Kontras Dental X-Ray

2.5.7 Instalasi Bougenville Instalasi Bougenville merupakan unit pelayanan non-struktural yang menyelenggarkan menyelenggarakan kegiatan rawat jalan pelayanan penunjang diagnostik dan pelayanan khusus, termasuk medical check up, home care, pelayanan sentra haji dan umroh, serta pelayanan haemodialisa Pemeriksaan Kesehatan Calon Pegawai Sederhana. 2.5.8 Labolatorium Pelayanan Laboratorium di RSUP Fatmawati dapat melayani tindakan Patologi Klinik, Pemeriksaan Hematologi, Pemeriksaan Kimia Klinik, Pemeriksaan

Imunoserologi,

Pemeriksaan

Mikrobiologi

Klinik,

Pemeriksaan Cairan Tubuh, Pemeriksaan Biologi Molekuler, Patologi Anatomi, Sitologi Pap Smea, Sitologi Cairan, Biopsi Jarum Halus, Histologi, Potong Bek, Mikrofoto, Histokimia dan Immunopatologi.

Universitas Indonesia

20

2.5.9 Pelayanan Unggulan Pusat pelayanan unggulan RSUP Fatmawati diantaranya adalah bedah orthopedhi dan pusat rehabilitasi medis, berikut pelayanan yang diberikan oleh keduanya. Tabel 2.6 Pelayanan Unggulan RSUP Fatmawati Bedah Orthopaedi

Pusat Rehabilitasi Medis



Foot and Ankle Surgery



Rehab Spinal Cord Injury



Hip and Knee Surgery



Rehab Hand and Knee (Ranap cedera



Muscolosceletal

medulla spinalis, klinik skoliosis, klinik

Oncologi

back problem, klinik tangan, klinik



Pediatric Orthopedics

cedera olahraga, klinik osteoartrosis)



Shoulder and Elbow



Surgery



Spine



Sport Injury



Rehab Traumatic Brain Injury (klinik fungsiluhur)



Rehab Neuromusculer (klinik disfagia, klinik

afasia,

klinik

rehabilitasi

parkinson, klinik fungsi luhur) 

Rehab Kardiorespirasi



Rehab

Pediatri

(klinik

tumbuh

kembang, klinik feeding, klinik kelainan kaki, klinik kelainan postur, klinik cerebral postur, klinik cerebral palsy, klinik gangguan perilaku/autism) 

Rehab geriatri (klinik jatuh, klinik inkontinensia, klinik demensia)

2.5.10 Pelayanan Penunjang Lainnya 1.

Unit Transfusi Darah

2.

Instalasi Farmasi

3.

Instalasi Gizi

4.

Instalsi Forensik dan Perawatan Jenazah

5.

Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data

Universitas Indonesia

21

6.

Instalasi Promosi Kesehatan dan Humas

7.

Laundry

8.

Contract Service: Medical Waste, Cleaning Service, Security, Parking Service

Fasilitas yang ditawarkan RSUP Fatmawati sudah sesuai dengan KMK no 340 tahun 2010 tentang klasifikasi Rumah Sakit pada pasal 6 menyebutkan kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit tipe A adanya pelayanan medik umum yaitu pelayanan medik dasar, pelayanan gigi dan mulut dan pelayanan KIA/KB, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan gawat darurat, pelayanan spesialis penunjang medik, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, pelayanan medik subspesialis, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik dan pelayanan penunjang non klinik. 2.6

Kinerja RSUP Fatmawati Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang sudah dicapai. RSUP Fatmawati mengukur kinerja berdasarkan cakupan pelayanan yang di tawarkan. Pelayanan minimal Rumah Sakit diantaranya pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes, 2009). Berikut cakupan pelayanan RSUP Fatmawati 5 tahun terakhir.

2.6.1 Kinerja Instalasi Rawat Inap Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit dengan nilai ideal 60%85%. Length of Stay (LOS) merupakan lama rawat seorang pasien di Rumah Sakit. Indikator LOS tersebut memberikan gambaran tingkat efisiensi, gambaran mutu pelayanan dan jika diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang tergolong ideal adalah antara 6-9 hari. Berikut cakupan Rawat Inap RSUP Fatmawati berdasarkan BOR dan LOS.

Universitas Indonesia

22

100 80 60 40 20 0

74.92

74.99

69.5

6.42

6.23

6.2

2012

2013

77.32

74.72

2014

BOR Rawat Inap

7.24

6.96 2015

2016

LOS Rawat Inap

Gambar 2.3 Cakupan Pelayanan Rawat Inap RSUP Fatmawati (Sumber: Profil RSUP Fatmawati Tahun 2015-2019)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa BOR RSUP Fatmawati masih tergolong ideal dengan rata-rata 74,29%. Begitu pun LOS RSUP Fatmawati yang masih dalam rentang 6-9 hari. 2.6.2 Kinerja Instalasi Rawat Jalan Angka kunjungan rawat jalan digunakan untuk mengevaluasi pelayanan rawat jalan apakah terjadi peningkatan atau penurunan. 400000

340208

328415

350112

350965

329036

300000 200000 100000

79235

98792

124345 51318

71419

0 2011

2012 Rawat Jalan Umum

2013

2014

2015

Rawat Jalan Eksekutif

Gambar 2.4 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan RSUP Fatmawati (Sumber: Profil RSUP Fatmawati Tahun 2015-2019)

Berdasarkan Gambar 2.4 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Instalasi Rawat Jalan Umum yang paling tinggi terjadi tahun 2014 sebanyak 350,965 orang. Sedangkan untuk jumlah kunjungan Instalasi Rawat Jalan Eksekutif yang paling tinggi terjadi tahun 2013 sebanyak 124,345 orang.

Universitas Indonesia

23

2.7

Manajemen Mutu RSUP Fatmawati Manajemen mutu RSUP fatmawati di kelola oleh bagian Komite Mutu dan Manajemen Risiko, yang berada langsung di bawah pengawasan Direktur Utama. KMMR memiliki 3 Sub Komite diantaranya: Sub Komite Mutu, Sub Komite Manajemen Risiko dan Sub Komite Kenerja Unit, selain itu KMMR memiliki staf TU dan wewenang sebagai penganalisa Data Rumah sakit . Direktur Utama

Komite Mutu dan Manajemen Risiko

Sub Komite Mutu

Sub Komite Manajemen Risiko

Penganalisa Data

Sub Komite Kinerja Unit

TU

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Komite Mutu dan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati

RSUP Fatmawati ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas A Pendidikan dan berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk ketiga kalinya. Pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah terakreditasi oleh Joint Comission International (JCI). tember 2016. Upaya peningkatan mutu yang dilakukan RSUP Fatmawati telah sesuai dengan Undang-Undang RI No. 44 pasal 40 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib melakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Pada tahun 2011 RSUP Fatmawati mendapatkan sertifikat ISO 900:2008 yang berfokus pada proses dan pelanggan. Pemahaman terhadap persgyaratan-persyaratan standar ISO 9001:2008 akan membantu organisasi Universitas Indonesia

24

dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan secara berkesinambungan. Permenkes RI Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 8 tentang sasaran keselamatan pasien rumah sakit pada ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. RSUP Fatmawati mempunyai program yang mengacu kepada Keputusan Direktur dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dengan melaksanakan dan mematuhi Tujuh Standar Keselamatan Pasien dan Sasaran Keselamatan Pasien/ International Patient Safety Goals.

Universitas Indonesia

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIT RUMAH SAKIT 3.1

Gambaran Umum Rawat Inap Rawat Inap RSUP Fatmawati memiliki tiga Instalasi sebagai kamar rawat pasien yaitu: Instalasi Anggrek (sedang dalam renovasi), Instalasi Prof. Dr. Soelarto dan Instalasi Teratai, sehingga hanya dua Instalasi yang aktif yaitu Instalasi Prof. Soelarto dan Instalasi Teratai. Berikut merupakan klasifikasi fasilitas Rawat Inap di RSUP Fatmawati: Tabel 3.1 Klasifikasi Fasilitas Rawat Inap RSUP Fatmawati No 1

Nama

Jumlah

Gedung

Bed

Instalasi

Lokasi

52

Anggrek

Pelayanan

Kelas



Perawatan Umum

VIP,



Unit Stroke (dalam Proses

Suite Room,

Lt. 1

Renovasi)

Eksekutif, Kelas I

2

Instalasi Prof.

152 Lt. 1



Perawatan Umum



Perawatan Bedah

Soelarto

Kelas III

Orthopedi

Lt. 2



Perawatan Bedah Umum



Perawatan Bedah Kelas I

Orthopedi

Lt. 3

Lt. 4

Lt. 5

Lt. 6

Kelas II



Perawatan Bedah Umum

Kelas II



Perawatan Non Bedah

Kelas I



Perawatan Umum

Kelas I



Perawatan Rehab Medis



Perawatan Umum



Perawatan Geriatri



Perawatan Umum



High Care Unit (HCU)

Kelas III Kelas VIP

Kelas VIP

25

Universitas Indonesia

26

No

3

Nama

Jumlah

Gedung

Bed

Instalasi Teratai

Lokasi

447 Lt. 1

Pelayanan

Kelas



Kamar Bersalin



Klinik KB (Fatma Kencana)

Lt. 2



Perawatan Kebidanan

Kelas I

Utara



Perawatan Perinatologi

Kelas II

Lt. 2



Perawatan Perinatologi

Selatan



Perawatan Kebidanan



Perawatan Bedah Anak



Perawatan TB Anak

Lt. 3 Utara

Lt. 3 Selatan

(Isolasi)

Kelas III

Kelas I Kelas II Kelas III



Perawatan Morbilli



Perawatan Bedah Anak



Perawatan

HIV/Aids

(Isolasi) 

Perawatan Immunocompromise

Lt. 4



Perawatan Bedah Saraf

Utara



High Care Bedah Saraf



High Care TB Paru



Perawatan Bedah



Perawatan Paru non TB

Lt. 5



Perawatan Kardio

Kelas I

Utara



Perawatan Neuro

Kelas II



High Care Paru non Tb



High Care Penyakit

Lt. 4 Selatan

Lt. 5 Selatan

Lt. 6

Dalam 

High Care Saraf



Perawatan Penyakit

Utara

Lt. 6 Selatan

Dalam 

Perawatan Jantung



Perawatan Saraf



Perawatan Penyakit Dalam



Isolasi MRSA

(Sumber Data: Transkrip Wawancara)

Universitas Indonesia

27

3.1.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.1.1 Instalasi Prof. Dr. Soelarto Instalasi Prof. Dr. Soelarto berkedudukan langsung dibawahi oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Kepala Instalasi Prof. Dr. Soelarto membawahi 3 koordinator dalam menunjang kegiatannya yakni Koordinator Pelayanan Medik, Koordinator Asuhan Keperawatan, dan Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum. Pada Instalasi Prof. Dr. Soelarto struktur organisasi yang digunakan berbentuk

mekanik

karena

bentuk

penugasannya

menggunakan

komunikasi vertical, selain itu pekerjaan yang didapatkan juga sudah terspesialisasi di masing-masing departemen.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Prof. Dr. Soelarto (Sumber: Dokumen Instalasi Prof. Dr. Soelarto)

Universitas Indonesia

28

3.1.1.2 Instalasi Teratai Pada Instalasi Teratai struktur organisasi yang dilupakan berbentuk mekanik karena bentuk penugasannya menggunakan komunikasi vertical, selain itu pekerjaan yang didapatkan juga sudah terspesialisasi di masingmasing departemen. Bentuk struktur ini juga sudah sesuai dengan apa yang tercantum pada Perpres RI No 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi RS.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Instalasi Teratai (Sumber: Dokumen Instalasi Teratai)

3.1.2 Tupoksi Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.2.1 Kepala Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas : 1.

Menyusun usulan program kerja tahunan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

2.

Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi terkait.

3.

Menyiapkan bahan rancangan Prosedur Tetap Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

4.

Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimun Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. Universitas Indonesia

29

5.

Membuat kajian dan usulan kebutuhan SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

6.

Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

7.

Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

8.

Melakukan pengecekan usulan jadwal dinas SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

9.

Melaksanakan monitoring indikator mutu Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai.

10. Melaksanakan Penilaian Manajemen Kinerja Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 11. Melakukan arahan, bimbingan dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi di Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 12. Melaksanakan monitoring dan mobilisasi SDM Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 13. Membuat laporan kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 14. Menangani komplain Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 15. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan Instalasi Rawat Inap GPS/ Teratai. 16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yan diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas RS. 3.1.2.2 Koordinator Pelayanan Medik Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas: 1.

Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang Pelayanan Medik di GPS/Teratai.

2.

Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM Medik di GPS/ Teratai.

3.

Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Medik di GPS/Teratai.

Universitas Indonesia

30

4.

Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Medik di GPS/ Teratai.

5.

Melakukan pengecekan jadwal dinas SDM Medik di GPS/ Teratai.

6.

Monitoring pelaksanaan pelayanan medic terkait

mutu dan

keselamatan pasien di GPS/ Teratai 7.

Melakukan koordinasi terkai pelayanan medik, keperawatan dan penunjang di GPS/ Teratai.

8.

Melaksanakan

monitoring

indikator

mutu

terkait

penerapan

keselamatan pasien di GPS/ Teratai. 9.

Melaksanakan Penilian Manajemen Kinerja Medik di GPS/ Teratai.

10. Melakukan pengawasan dan melaporkan terkait etik dan sisiplin profesi medik di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan monitoring tugas case manajer di GPS/ Teratai. 12. Membua laporan kegiatan pelayanan medik secara berkala berkoordinasi dengan case manager kepada Kepala Instalasi di GPS/ Teratai. 13. Membuat kronologis pasien bermasalah rawan komplain di GPS/ Teratai. 14. Menangani komplain sesuai kewenangannya di GPS/ Teratai. 3.1.2.3 Koordinator Pelayanan Keperawatan Instalasi Rawat Inap Uraian Tugas : 1.

Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang Pelayanan Asuhan Keperawatan di SLT/ Teratai.

2.

Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.

3.

Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.

4.

Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.

5.

Melakukan pengecekan jadwal dinas SDM Keperawatan di GPS/ Teratai.

Universitas Indonesia

31

6.

Monitoring pelaksanaan pelayanan asuhan Keperawatan terkait mutu dan keselamatan pasien

7.

Melakukan koordinasi terkait pelayanan Asuhan Keperawatan di GPS/ Teratai.

8.

Melaksanakan

monitoing

indikator

mutu

terkait

penerapan

keselamatan pasien di GPS/ Teratai. 9.

Melaksanakan Penilian Manajemen Kinerja Medik di GPS/ Teratai.

10. Melakukan pengawasan dan melaporkan terkait etik dan disiplin profesi medik di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan monitoring tugas case manager di GPS/ Teratai. 12. Membuat laporan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan secara berkala berkoordinasi dengan case manager kepada Kepala Instalasi di GPS/ Teratai 13. Menangani komplain sesuai kewenangannya di GPS/ Teratai. 3.1.2.4 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Instalasi Rawat Inap Uraian tugas : 1.

Menyusun usulan program kerja tahunan dibidang penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

2.

Membuat kajian dan ususlan kebutuhan SDM penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

3.

Membuat kajian dan usulan pengembangan kompetensi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

4.

Membuat kajian dan usulan rencana mutasi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

5.

Melakukan pengecekan jadwal dinas penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

6.

Melaksanakan monitoring penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

7.

Melakukan koordinasi terkait penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

Universitas Indonesia

32

8.

Melaksanakan monitoing indikator mutu penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

9.

Melaksanakan Penilaian Manajemen Kinerja penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai.

10. Melakukan arahan, bimbingan dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai. 11. Melaksanakan mobilisasi SDM penunjang dan administrasi umum di GPS/ Teratai. 12. Membuat kaporan kegiataan penunjang dan administrasi umum secara berkala di GPS/ Teratai. 13. Menangani komplain sesuai kewenanangnya di GPS/ Teratai. 3.1.3 Kinerja Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.3.1 Indeks Kinerja Unit Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi Prof. Dr. Soelarto dan Instalasi Teratai RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. Tabel 3.2 Key Performance Indicator Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati No

1

2

3

Perspektif

Financial

Customer

Internal Bussiness

Sasaran Strategi

Terwujudnya cost effectiveness dalam layanan

Terwujudnya kepuasan pelanggan

Tercapainya akreditasi dan sustainability

KPI (Key Performance Indicator)

REALISASI (%)

Target (%)

Soelarto

Teratai

100

100

100

1

% Pemantauan kepatuhan penerapan clinical pathway

2

Indeks kepuasan pelanggan

85

85.3

99

90

100

117

3

% Kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti

100

95.75

96.01

4

Kelengkapan pengkajian awal pasien rawat inap

5

Pengembalian Rekam Medis

90

92.9

104.03

Universitas Indonesia

33

lengkap dalam waktu 1 X 24 jam

4

Learning and Growth

1.

Kepatuhan melaksanakan identifikasi pasien

100

99.72

99.97

6

100

94.61

80.42

7

Ketepatan melaksanakan TBAK saat menerima instruksi verbal/via telepon

100

76.69

100

8

Kepatuhan penandaan sisi tubuh pasien yang akan dioperasi

9

Kejadian pasien jatuh

0

0

0.01

Terintegrasinya pelayanan, pendidikan, dan penelitian (AHS)

100

100

100

10

Pemantauan supervisi DPJP terhadap peserta didik (PPDS)

Terwujudnya SDM yang berkompeten

%SDM yang sesuai kompetensinya

85

80

109.82

11

Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah dengan Pemantauan kepatuhan penerapan clinical pathway. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 100% dalam pencapaiannya Gedung rawat inap Teratai dan GPS telah mencapai Target.

2.

Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya kepuasan pelanggan. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85% pada kedua ruang rawat inap sudah memenuhi target kepuasan pasien yang diberikan. Capaian ini didapatkan

dari

hasil

penyebaran

kuesioner

indeks

kepuasan

Universitas Indonesia

34

masyarakat (IKM). Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung di ruang rawat inap. Semua komplain terkait fasilitas dan pelayanan yang diberikan sudah ditindaklanjuti yaitu komplain terkait dengan sarana/fasilitas seperti pendingin ruangan (AC), kebersihan. Terkait pelayanan meliputi pelayanan dokter, perawat, gizi, farmasi dan keamanan. 3.

Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini terdapat 2 sasaran strategis yaitu Tercapainya akreditasi dan sustainability dan Terintegrasinya pelayanan, pendidikan, dan penelitian (AHS) di dalamnya terdapat 7 indikator, terdapat 2 indikator dengan pencapaian melebihi target yang ditetapkan yaitu Pengembalian Rekam Medis lengkap dalam waktu 1 X 24 jam dan Pemantauan supervisi DPJP terhadap peserta didik (PPDS). Selain kedua indikator tersebut masih berada di bawah target.

4.

Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%. Hal ini memiliki tujuan agar terwujudnya staf yang memiliki kompetensi sesuai dengan kaidah mutu dan keselamatan pasien.

3.1.3.2 Indeks Kinerja Individu 1.

Kuantitas Penilaian Kuantitas Individu dinilai dari faktor-faktor berikut: Pengkajian Keperawatan,

Tindakan Keperawatan,

Pendidikan

Kesehatan, Pelatihan dan Bimbingan terhadap PK di bawahnya (untuk PK pemula bimbingan oleh PK di atasnya).

Universitas Indonesia

35

2.

Kualitas Penilaian Kualitas Individu dinilai dari faktor-faktor berikut: Ketepatan melakukan tindakan, tidak ada komplen, kepatuhan 6 langkah hand hygiene, tidak ada kejadian pasien jatuh dan tidak ada kejadian dikubitus.

3.

Perilaku Penilaian Perilaku Individu dinilai dari faktor-faktor beribut: Kedadiran (160 Jam/bln), Keandalan, Kerjasama, Komitmen dan Kedisiplinan

Penilaian tersebut secara objektif didelegasikan pada kepala ruangan dan PJPP Total 1 = (1+2)/2x60% Total 2 = (Nilai Rata-rata) x 40% Total 1 + Total 2 = Nilai Prestasi Kinerja Pegawai

Gambar 3.3 Rumus Penilaian Indeks Kinerja Individu

3.1.4 Alur Pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Pasien yang datang untuk di rawat di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati merupakan pasien umum dan BPJS baik dari Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat maupun Instalasi Griya Husada. Alur dari proses pelayanan Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1.

Pasien datang dari Poliklinik Instalasi Rawat Jalan Umum/Rawat Jalan Eksekutif/Instalasi Gawat Darurat.

2.

Pasien mendaftar rawat inap di Tempat Pendaftaran Pasien.

3.

Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien akan mengecek di komputer, apakah ada tempat tidur tersedia atau tidak. Apabila tidak ada tempat tidur tersedia, maka pasien akan masuk daftar tunggu tempat tidur. Sedangkan, apabila ada tempat tidur tersedia, maka petugas akan menguhubungi ruang rawat untuk memastikan.

4.

Petugas di rawat inap akan menyiapkan kamar rawat untuk pasien baru.

Universitas Indonesia

36

5.

Perawat melakukan proses penerimaan pasien baru di kamar.

6.

Dokter dan Perawat melakukan pengkajian kepada pasien 1x24 jam.

7.

Pasien mendapatkan pelayanan medis, keperawatan, obat, gizi dan pemeriksaan penunjang diagnostik sesuai dengan Clinical Pathway.

8.

Pemberian perawatan kepada pasien sudah selesai.

9.

Status pasien dilihat, apakah masih hidup atau sudah meninggal.

10. Pembuatan resume pasien pulang dan resep obat. 11. Perawat akan mengantarkan resep obat dan retur obat ke depo farmasi. 12. Perawat akan memberikan dokumen, yaitu salinan resep obat kepada pasien. 13. Pasien akan memberikan dokumen, yaitu Surat Eligibilitas Pasien kepada perawat. 14. Pasien melakukan billing di tempat pelayanan billing. 15. Pasien akan diklasifikasikan berdasarkan pasien tunai atau pasien jaminan. Pasien tunai akan melakukan pembayaran di kasir, sedangkan pasien jaminan harus ke konter BPJS. 16. Pasien mendapatkan Surat Izin Pulang dan dilihat kembali status pasiennya, apakah pasien masih hidup atau sudah meninggal. Apabila pasien hidup maka ia harus ke depo farmasi terlebih dahulu untuk mendapatkan obat dan edukasi mengenai obat. 17. Pasien menyerahkan Surat Izin Pulang ke Nurse Station. 18. Pasien pulang (Gambar alur pelayanan dari Instalasi Rawat Inap terlampir). 3.1.5 Manajemen SDM Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati Fungsi SDM memang tidak sepenuhnya dilakukan pada Instalasi, karena sudah dikerjakan sebagian oleh bagian-bagian yang terdapat di RSUP Fatmawati. Instalasi dengan Bagian Umum bekerjasama dalam fungsifungsi SDM. Instalasi mengajukan jumlah SDM yang dibutuhkan, Kepala instlasi membuat analisa pekerjaan yang dibutuhkan. Bagian SDM melakukan rektruitmen dan seleksi bekerjasama dengan SMF. Pelatihan dan ppengembanagan SDM dilakukan dengan berkerjasam dengan unit diklit RS. Penilaian kinerja dilakukan oleh kepala instalasi atau koordinator medik

Universitas Indonesia

37

dan keperawatan untuk selanjutnya diserahkan kepada bagian SDM kemudian diteruskan pada bagian keuangan untuk dicairkan sebagai bentuk remunerasi. Berikut ketenagaan yang ada di Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati. Tabel 3.3 Ketenagaan Instalasi Rawat Inap tahun 2017 No Jenis SDM Teratai Manajemen 4 1 Administrasi 3 2 Verifikator 1 3 Perawat 4 294 Bidan 5 20 Pekarya 6 29 Jumalah Perawat saat ini 351 Rasio Perawat GPS Terhadap pasien Rasio Perawat Teratai Terhadap pasien Rasio Bidan Terhadap pasien

GPS 4 3 1 126 12 120 1 : 1.04 1.4 : 1 1 : 7.4

Tabel di atas menunjukkan rasio perawat terhadap pasien 1:1.04, berdasarkan lokakarya nasional pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat inap sebaiknya 1:1. Meski angka tersebut memiliki perbedaan yang tipis namun tetap akan mempengaruhi beban kerja perawat, selain itu sampai pertengahan tahun 2017 angka turnover mencapai 6 perawat, menurut (Amalia, 2016) turnover perawat dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi perawat, hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya rekrutmen. 3.1.6 Manajemen Logistik Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 3.1.6.1 Siklus logistik 1. Pengisian form permintaan secara manual oleh Kepala Ruangan 2. Proses penerimaan dilakukan dengan cara mengamprah sesuai kebutuhan permintaan 3. Barang medis disimpan di ruang tindakan, barang atk di simpan di lemari yang berasa di nurse station 4. Terdapat kartu stock pemeliharaan, pengelolaan alur keluar masuk barang

Universitas Indonesia

38

3.1.6.2 Nurse Station Terdapat lemari ATK berisi form pengkajian pasien dan kebutuhan kantor lainnya 3.1.6.3 Ruang Tindakan 1. 2. 3. 4.

Menggunakan One Day Dose system Ada trolly emergency dengan kunci ganda Ada tempat penyimpanan obat di ruang tindakan sesuai kebutuhan pasien Tersedianya lemari berisi alat medis steril siap pakai

3.1.6.4 Konsumsi 1. Perencanaan diet pasien sesuai asuhan keperawatan 2. Distribusi makanan dilakukan oleh Instalasi Gizi 3.1.7 Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati 1.

Kepala ruangan sebagai tim kendali mutu

2.

Penerapan 5 moment hand hygiene

3.

Identifikasi pasien resiko jatuh dengan yellow sign

4.

Pelaksanaan sistem 7 benar dalam pemberian obat

5.

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Universitas Indonesia

39

3.2

Gambaran Umum Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSUP Fatmawati menyediakan 127 ruangan (kubikal) sebagai tempat pemeriksaan dan tindakan bagi pasien dan masingmasing nurse station untuk setiap jenis pelayanan. Setiap kubikal dokter yang memberikan pelayanan kepada pasien. Pendaftaran pada hari senin hingga hari Jumat di buka pukul 07.00 sampai pukul 12.00 dan pelayanan dimulai pukul 08.00 hingga selesai. IRJ mampu melayani 1.300 – 1.500 pasien per hari. Poliklinik rawat jalan berada di gedung 3 (tiga) lantai di bagian utara RSUP fatmawati. Poliklinik instalasi rawat jalan (IRJ) menyediakan beberapa layanan spesialis dan subspesialis. Tabel 3.4 Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Umum RSUP Fatmawati No

Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

1

Poliklinik Jantung

2

Poliklinik Orthopedi

3

Poliklinik Gigi dan Mulut

4

Poliklinik Medik Umum

5

Poliklinik Anestesi

6

Poliklinik PPKT

7

Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

8

Poliklinik Saraf

9

Poliklinik Rehabilitasi Medik

10

Poliklinik Penyakit Dalam

11

Poliklinik Edukasi Diabetes

12

Poliklinik Gizi

13

Poliklinik Fetomaternal

14

Poliklinik Anak

15

Poliklinik Paru

16

Unit DOTS

17

Poliklinik THT

18

Poliklinik Mata

19

Poliklinik Bedah

20

Poliklinik Kulit

21

Poliklinik Akupuntur

Lokasi

Lantai 1

Lantai 2

Lantai 3

Universitas Indonesia

40

No

Pelayanan Instalasi Rawat Jalan

22

Psikiatri Dewasa

23

Psikiatri Anak dan Remaja

24

Psikiatri Geriatri

25

Pelayanan Surat Keterangan Bebas Narkoba

26

Pelayanan Surat Keterangan Sehat Rohani

27

Psikiatri NAPZA

28

VCT/PITC

29

Manajemen Medis Infeksi HIV

30

Manajemen non Medis Infeksi HIV

31

Monitoring dan Evaluasi ARV

32

Penelitian

33

35

Klinik Rehabilitasi Medik, melayani: a. Pediatric rehabilitation b. Geriatric rehabilitation c. Cardio Respiratory rehabilitation d. Musculosceletal rehabilitation Pelayanan dilakukan dengan: a. Okupasi terapi b. Terapi wicara c. Fisioterapi d. Hidroterapi e. Prostetik orthotic Layanan kesehatan fisik

36

Psikiatrik

37

Konseling

38

Sistem rujukan ke poliklinik

39

Layanan VCT

40

Support group

41

Cognitive Behaviour Therapy

42

Pertemuan keluarga

43

Pertemuan klien

44

Terapi kelompok

34

Lokasi

Klinik Amarylis

Klinik Wijaya Kusuma

Klinik Azalea

Klinik Metadon

(Sumber Data : Hasil Observasi)

Instalasi Rawat jalan RSUP Fatmawati melayani dua jenis pasien, Pasien dengan jenis pembayaran tunai dan pasien berjaminan baik jaminan swasta maupun milik pemerintah atau JKN.

Universitas Indonesia

41

3.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Instalasi Rawat Inap RSUP Fatmawati berkedudukan langsung dibawahi oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Kepala Instalasi membawahi 2 koordinator bidang yaitu koordinator Rawat Jalan Umum dan Koordinator Rawat Jalan Ekssekutif, masing-masing koordinator memiliki 2 subbag di bawahnya yang bertanggung jawab pada administrasi dan umum serta penanggung jawab medik dan keperawatan. Berikut dijelaskan tupoksi dari masing-masing jabatan tersebut (berdasarkan keputusan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor: HK.03.05/II.1/38/2014)

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati

3.2.2 Tupoksi Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 3.2.2.1 Kepala Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.

Menyiapkan bahan rancangan kebijakan Instalasi Rawat Jalan

2.

Menyiapkan bahan usulan program Instalasi Rawat Jalan

3.

Menyusun bahan rencana kerja Instalasi Rawat Jalan

4.

Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan

5.

Menyusun usulan kebutuhan dan pemeliharaan alat, sarana dan prasarana Instalasi Rawat Jalan

6.

Menyusun usulan kebutuhan dan pengembangan tenaga pada Instalasi Rawat Jalan

Universitas Indonesia

42

7.

Melaksanakan monitoring dan evaluasi Instalasi Rawat Jalan

8.

Menyiapkan bahan rancangan prosedur tetap (SPO) Instalasi Rawat Jalan

9.

Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Instalasi Rawat Jalan

10. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Instalasi Rawat Jalan 11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Rawat Jalan 12. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan Instalasi Rawat Jalan untuk pengembangan dan pembinaan karier pegawai 13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit 14. Mengikuti rapat rutin yang dilaksanakan 2 bulan sekali dengan menyampaikan hasil rapat, melakukan morning report, rapat koordinasi, penyampaian dokumen RS (kebijakan, pedoman, panduan dan SPO) dan tindak lanjutnya. 3.2.2.2 Koordinator Medik dan Keperawatan Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.

Membuat rencana kegiatan asuhan keperawatan

2.

Melakukan koordinasi tugas dengan Ka. Instalasi, Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum

3.

Melakukan pengawasan kelancaran pelayanan medik dan asuhan keperawatan

4.

Memberikan arahan dan bimbingan pelayanan medik dan asuhan keperawatan

5.

Melakukan monitor pelaksanaan: indikator mutu pelayanan medik dan asuhan keperawatan

6.

Menyusun laporan pelaksanaan pelayanan medik dan asuhan keperawatan

7.

Menyusun

laporan

pemantauan

pelaksanaan:

hasil

FGD

keperawatan, diskusi refleksi kasus (DRK) / Ronde Keperawatan, Pelaksanaan PSBH, CNE, PKMRS Universitas Indonesia

43

8.

Menyusun laporan pemantauan pelaksanaan: hasil FGD medik, diskusi refleksi kasus (DRK) / Ronde Medik, Pelaksanaan PSBH, CNE, PKMRS

9.

Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan: pelayanan medik dan asuhan keperawatan

10. Melakukan tindak lanjut 3.2.2.3 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Instalasi Rawat Jalan Uraian Tugas: 1.

Membuat rencana kegiatan pelayanan penunjang dan administrasi umum

2.

Melakukan koordinasi tugas dengan Kepala Instalasi, Koordinator Pelayanan Medik, Koordinator Keperawatan

3.

Melakukan pengawasan kelancaran pelayanan penunjang dan administrasi umum

4.

Memberikan arahan dan bimbingan pelayanan penunjang dan administrasi umum

5.

Melakukan monitor pelaksanaan

6.

Menyusun

laporan

pelaksanaan

pelayanan

penunjang

dan

administrasi umum 7.

Menyusun laporan pemantauan pelaksanaan pelayanan penunjang dan administrasi umum

8.

Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan: pelayanan penunjang dan administrasi umum

9.

Melakukan tindak lanjut

Universitas Indonesia

44

3.2.3 Kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. NO PERSPEKTIF

1

2

3

4

FINANCIAL

CUSTOMER

INTERNAL BUSSINESS PROCESS

INTERNAL BUSSINES PROCESS

1.

SASARAN STRATEGIS Terwujudnya Cost Effectiviness Dalam Layanan Terwujudnya Kepuasan Stakeholder Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu

Terwujudnya SDM yang Kompeten

KPI

TARGET

% Kepatuhan Resep Sesuai Fornas

80%

CAPAIAN (%) 100

85% 90%

91,21 100

75%

54,81

30% 85%

69,44 56,64

100%

95,02

0%

0

85%

93,75

Indeks kepuasan pelanggan Kecepatan respon terhadap komplain (KRK) Kepatuhan Pengisian Summary List % Ketepatan Rujuk Balik Waktu tunggu pasien rawat jalan 60 menit Kepatuhan melaksanakan identifikasi pasien % kejadian pasien jatuh % Terpenuhinya SDM Sesuai Kompetensi

Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah dengan Kepatuhan Resep Sesuai Fornas. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 80% dalam pencapaiannya Instalasi Rawat Jalan telah mencapai Target.

2.

Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya Kepuasan Stakeholder. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85%, Instalasi Rawat Jalan memenuhi target kepuasan pasien yang diberikan. Capaian ini didapatkan

dari

hasil

penyebaran

kuesioner

indeks

kepuasan

Universitas Indonesia

45

masyarakat (IKM). Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung ditangani dengan baik sehingga pencapaian melebihi pemenuhan target yaitu 100%. 3.

Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini sasaran strategis yang digunakan yaitu Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu. Terdapat 5 indikator yang digunakan sebagai acuan, 2 diantaranya telah memenuhi target Rumah Sakit yaitu Ketepatan Rujuk Balik yang sudah mencapai 69,44% dan tidak adanya kejadian pasien jatuh. Tiga indikator lainnya masih memerlukan perhatian khusus agar dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

4.

Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%, 93,5% SDM sudah memenuhi target yang ditetapkan.

3.2.4 Alur Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan ke Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati merupakan pasien umum dan BPJS serta sudah mendapatkan rujukan dari Puskesmas atau Rumah Sakit Tipe B/C/D. Alur dari proses pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut: 1.

Pasien datang ke RSUP Fatmawati

2.

Pasien mengambil nomor antrian dari mesin Q-matic.

3.

Pasien melakukan pendaftaran di Tempat pendaftaran pasien.

Universitas Indonesia

46

4.

Saat di TPP, Pasien baru akan diinput datanya oleh petugas, sedangkan pasien lama akan ditanyakan mengenai nomor rekam medis atau tanggal lahirnya.

5.

Pasien tunai akan dicetakkan surat untuk pasien tunai oleh petugas TPP, sedangkan pasien dengan jaminan akan dicetakkan Surat Eligibilitas Pasien (SEP) serta pasien harus menunjukkan surat rujukan.

6.

Pasien tunai harus membayar pelayanan terlebih dahulu di kasir.

7.

Pasien tunai dan pasien jaminan memberikan dokumen yang sudah didapatkan di TPP ke counter poli. Pasien akan melakukan tes tanda vital di Nurse Station, kemudian pasien akan menunggu dipanggil ke poli oleh perawat.

8.

Pasien menerima pelayanan oleh dokter di poli.

9.

Apabila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang, maka pasien harus melakukan janji di bagian counter, kemudian bisa pulang. Sedangkan pasien yang tidak memerlukan pemeriksaan penunjang, maka pelayanan yang diberikan sudah selesai.

10. Apabila pasien tidak diberikan resep obat, maka bisa langsung pulang. Sedangkan pasien yang menedapatkan resep obat, maka harus mengambil obat ke depo farmasi, kemudian pasien bisa pulang (Gambar alur pelayanan Instalasi Rawat Jalan terlampir). 3.2.5 Manajemen SDM Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan sumber daya yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi. Di bawah ini sumber daya yang ada di Instalasi Rawat jalan RSUP Fatmawati.

Universitas Indonesia

47

150

96

100 50

7

5

18

10

8

6

0

SDM Rawat jalan Gambar 3.5 SDM Rawaj Jalan RSUP Fatmawati 2017

Gambar 3.5 menunjukan komposisi SDM yang ada di Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati. Terdapat 96 perawat dengan rata-rata jumlah kunjungan perharinya 902 pasien di tahun 2015 yang artinya rasio perawat terhadap pasien adalah 1 : 9,

berdasarkan lokakarya nasional

pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat jalan adalah dengan kisaran 1 : 15. Dalam hal ini RSUP fatmawati sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Namun dari 96 SDM Perawat tersebut masih ada 10 perawat dengan pendidikan SPK sedangkan menurut UU no 38 ttg keperawatan pasal 6 ayat 2 pendidikan paling rendah untuk perawat adalah program D3. Berikut komposisi SDM Perawat berdasarkan tingkat pendidikanya. SDM Perawat S1

12

D3

74

SPK

10

0

20

40 SPK

60

80

D3

Gambar 3.6 SDM Perawat di Rawat Jalan RSUP Fatmawati

Universitas Indonesia

48

3.2.6 Manajemen Logistik Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 1.

Rawat jalan tidak melakukan pemeliharaan selain mendaftarkan alat untuk di kalibrasi ke bagian Rumah Tangga.

2.

Pemeliharaan rutin dengan kalibrasi oleh penanggung jawab alat (medis ke KFT dan non medis ke RT).

3.

Biaya

yang dibutuhkan dalam melakukan pemeliharaan tidak

disebutkan (tidak ada). 4.

Terdapat form pencatatan permintaan kalibrasi dan form permintaan alat rusak.

5.

Alat yang rusak akan langsung diganti setelah mengisi form permintaan.

3.2.7 Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Jalan RSUP Fatmawati 1.

Rawat jalan telah menerapkan five moment hygiene, namun dari hasil observasi masih di temukan perawat yang tidak menggunakan APD termasuk melakukan five moment hygiene.

Gambar 3.7 menunjukkan perawat tidak menggunakan handscoon dan dari hasil observasi perawat hanya melakukan hand hygiene rata-rata 6 kali perharinya sedangkan pasien perhari rata-rata adalah 40 pasien.

Gambar 3.7 Perawat tidak menggunakan handscoon (Sumber: Dokumen pribadi)

2.

Rawat jalan menyediakan kursi roda bagi pengunjung dengan jumlah yang cukup banyak.

3.

Seluruh

pengunjung

yang

memasuki

area

rawat

jalan

akan

mendapatkan screening yaitu pemasagan pita kuning bagi yang beresiko jatuh.

Universitas Indonesia

49

3.3

Gambaran Umum Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien (Kementrian Kesehatan RI, 2008). Catatan tersebut berisi tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Tulisan pada rekam medis dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. Dokter atau dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesuai aturan yang berlaku. Pada RSUP Fatmawati segala hal yang berhubungan dengan data dan rekam medis dinaungi oleh IRMPDI (Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi). IRMPDI memiliki dua tugas pokok yakni mengelola rekam medis dan informasi rumah sakit yang berkualitas sehingga dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan keselamatan pasien menjadi prioritas yang utama serta mengelola laporan dan informasi rumah sakit yang tepat waktu sehingga dapat dipakai sebagai dasar pembuatan kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan di rumah sakit. IRMPDI berfungsi sebagai tempat yang menyelenggarakan rekam medis dan system pelaporan di RSUP Fatmawati serta sebagai tempat untuk mengawasi mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Kepala Instalasi dan Tim Rekam Medis. Dalam melakukan fungsi dan tugas pokok yang telah disebutkan maka halhal yang dilakukan oleh IRMPDI diantaranya adalah : 1. Melakukan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan, gawat darurat, serta rawat inap 2. Melakukan pengelohan rekam medis (assembling) 3. Melakukan dan mengatur penyimpanan rekam medis 4. Membuat data pelaporan kepada rumah sakit 5. Melayani permintaan data dan informasi terkait rumah sakit

Universitas Indonesia

50

6. Melakukan proses administrasi umum dan medikolegal 7. Melakukan retensi dan proses pemusnahan rekam medis sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Melakukan proses koding sebagai pendukung sistem pembiayaan dengan system casemix/CBGs. 3.3.1 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Berdasarkan pola pemetaan mengenai kualifikasi personil dan tenaga ahli yang dapat menduduki struktur organisasi di IRMPDI, seorang Kepala Instalasi yang memimpin IRMPDI harus berpendidikan minimal S2 dengan latar belakang pendidikan di bidang Kajian dan Administrasi Rumah Sakit. Kepala Instalasi IRMPDI dalam melakukan tugasnya dibantu oleh tiga orang koordinator, yaitu koordinator Rekam Medis dan koordinator penunjang administrasi umum yang berlatar belakang minimal S1 MIK, serta koordinator pelayanan data informasi yang berlatar belakang S1 Kedokteran. Berikut struktur organisasi pada IRMPDI RSUP Fatmawati :

Direktur Utama

Direktur Medik dan Keperawatan

Kepala IRMPDI

Koordinator Pelayanan RM

Koordinator Pelayanan data & Informasi

Koordinator Penunjang dan Informasi

Gambar 3.8 Struktur Organisasi Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi Berdasarkan struktur diatas Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi berada dibawah naungan Direktur Medik dan Keperawatan. Kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga orang koordinator yaitu Universitas Indonesia

51

Koordinator Pelayanan Rekam Medik, Koordinator Pelayanan Data dan Informasi, serta Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum. Koordinator Pelayanan Rekam Medis membawahi tiga bidang yaitu Penyelia Penyimpanan Rekam Medis, Penyelia Pengelolaan Rekam Medis dan Penyelia Pendaftaran Pasien, dimana masing-masing bidang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh staf. Koordinator Pelayanan Data dan Informasi membawahi bidang Penyelia Pelayanan Data dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya juga dibantu oleh staf. Pada Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum agak sedikit berbeda, ia tidak memiliki penyelia, melainkan langsung berkoordinasi dengan staff Administrasi Medikolegal. 3.3.2 Tupoksi Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati 3.3.2.1 Kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi Uraian Tugas : 1. Menyusun usulan program kerja tahunan IRMPDI 2. Menyiapkan bahan rancangan kebijakan IRMPDI berdasarkan peraturan yang berlaku dan referensi terkait 3. Menyiapkan bahan rancangan prosedur tetap (protap) IRMPDI 4. Menyiapkan bahan rancangan Standar Pelayanan Minimum (SPM) IRMPDI 5. Membuat kajian dana usulan kebutuhan SDM IRMPDI 6. Membuat kajian dana usulan pengembangan kompetensi SDM IRMPDI 7. Membuat kajian dan usulan rencana mutasi SDM IRMPDI 8. Melakukan pengecekan usulan jadwal dinas SDM IRMPDI 9. Melaksanakan monitoring pelayanan IRMPDI 10. Melakukan koordinasi terkait pelayanan di IRMPDI 11. Melakukan monitoring indikator mutu IRMPDI 12. Melaksanakan penilaian manajemen kinerja IRMPDI 13. Melakukan arahan, bimbingan, dan pengawasan terkait etik dan disiplin profesi di IRMPDI 14. Melaksanakan monitoring dan mobilisasi SDM IRMPDI Universitas Indonesia

52

15. Membuat laporan kegiatan pelayanan IRMPDI 16. Menangani komplain IRMPDI 17. Merekomendasikan penilaian SKP bagi pegawai di lingkungan IRMPDI 18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit. Seorang kepala instalasi wajib memiliki pendidikan formal minimal S2 administrasi RS atau tenaga kesehatan atau non medis, tergolong pangkat III C dan dengan pengalaman kerja minimal pernah memangku jabatan fungsional minimum 5 tahun. Dalam hal ini kepala Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi sudah sesuai peraturan yang berlaku. 3.3.2.2 Koordinator Pelayanan Rekam Medis Membantu Kepala Instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam layanan penerimaan pasien dan penyimpanan rekam medis. Uraian tugas: 1. Membuat Rencana Kerja Penerimaan Pasien dan Penyimpanan Rekam Medis setiap awal tahun berjalan 2. Membuat daftar penilaian kompetensi dan kinerja penyelia penyimpanan RM dan penerimaan Pasien serta staf pelaksana di penyimpanan, pengolahan RM dan Penerimaan pasien setiap akhir bulan 3. Membuat daftar usulan kebutuhan pendidikan dan pelatihan staf dibawah jajarannya 4. Mengusulkan inventaris alat kerja serta kebutuhan sarana dan prasarana di tempat penerimaan pasien, pengolahan RM serta penyimpanan RM yang diserahkan setiap awal bulan sebelum tanggal 10, kepada kepala IRMPDI 5. Membuat laporan kegiatan penerimaan pasien dan penyimpanan serta pengambilan kembali dokumen rekam medis termasuk data

Universitas Indonesia

53

potensi bahaya di lingkup kerja yang diserahkan kepada kepala IRMPDI setiap awal tahun berjalan maksimal tanggal 10 6. Membuat laporan rekapitulasi hasil monev kegiatan pelayanan rekam medis yang diserahkan kepada kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 7. Membuat laporan rekapitulasi jumlah komplain pelanggan eksternal atau internal atas kinerja pelayan rekam medis kepada kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 8. Membuat laporan hasil koordinasi dengan satuan kerja terkait dengan penerimaan pasien dan penyimpanan RM yang dilakukan setiap triwulan 9. Melakukan bimbingan kepada peserta didik dari luar RS 3.3.2.3 Koordinator Penunjang dan Administrasi Umum Membantu Kepala Instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam melakukan administrasi dan pengolahan Rekam Medis. Uraian Tugas : 1. Bahan rancangan kegiatan layanan administrasi dan pengolahan rekam medis 2. Bahan rancangan tata kerja dan prosedur kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 3. Bahan kajian kebutuhan tenaga dan sarana di urusan administrasi dan pengolahan rekam medis 4. Bahan penyusunan jadwal kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 5. Usulan rekomendasi penilaian hasil prestasi kerja bawahan ke IKI 6. Hasil monev pelaksanaan kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 7. Hasil monev terhadap mutu layanan dan keselamatan kerja ditempat layanan administrasi dan pengolahan rekam medis

Universitas Indonesia

54

8. Terselenggaranya kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis 9. Laporan hasil membimbing dan mendidik peserta didik dari luar RS 10. Usulan daftar kebutuhan pendidikan dan pelatihan staf di bawah jajarannya 11. Daftar inventaris dan pemeliharaan alat kerja serta kebutuhan sarana dan prasarana di tempat pelayaanan administrasi dan pengolahan rekam medis yang diserahkan setiap awal bulan sebelum tanggal 10 kepada Ka IRMPDI 12. Laporan kegiatan pelayanan administrasi dan pengolahan rekam medis termasuk data potensi bahaya di lingkup kerja yang diserahkan kepada Ka IRMPDI setiap awal tahun berjalan maksimal tanggal 10 13. Laporan rekapitulasi hasil monev kegiatan administrasi dan pengolahan rekam medis yang diserahkan kepada Ka IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 14. Laporan

rekapitulasi

jumlah

complain

pelanggan

eksternal/internal atas kinerja administrasi dan pengolahan rekam medis kepada Kepala IRMPDI paling lambat tanggal 10 setiap bulannya 15. Laporan hasil koordinasi dengan satuan kerja terkait dengan pelayanan administrasi dan pengolahan rekam medis, setiap triwulan Wewenang : 1. Mencatat dan menilai kinerja staf dibawah jajarannya 2. Mengatur tugas dan jadwal kerja seluruh staf dibawah jajarannya 3. Mengusulkan staf untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan 4. Melarang orang lain selain petugas IRMPDI masuk ke ruang penyimpanan rekam medis 5. Melarang mahasiswa dan dokter residen atau pegawai rumah sakit untuk membawa RM keluar dari ruang IRMPDI Universitas Indonesia

55

6. Melarang mahasiswa dan dokter residen atau pegawai rumah sakit mengkopi atau memotret RM yang dipinjamnya 7. Menghentikan proses peminjaman RM oleh mahasiswa, dokter residen atau pegawai RS apabila mereka melanggar peraturan yang berlaku 8. Melayani keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan 9. Meminta pertanggung jawaban petugas satuan kerja terkait untuk rekam medis yang belum dikembalikannya 10. Menandatangani surat atau laporan bila kepala instalasi tidak ada 11. Mengingatkan dan atau menegur staf rekam medis yang melanggar peraturan 12. Memastikan terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SMMK3 di IRMPDI Tanggung Jawab : 1. Ketepatan waktu membuat rencana kerja, laporan, dan hasil monev 2. Ketepatan dalam mengatur tugas dan kinerja staf IRMPDI 3. Ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan masalah dan complain yang dihadapi 4. Kepatuhan dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan rekam medis 5. Kepatuhan untuk menjaga kebersihan lingkungan kerjanya 6. Kepatuhan

dalam

melaksanakan

pedoman

dan

prosedur

penyelenggaraan rekam medis dan informasi kesehatan 7. Kepatuhan dalam melaksanakan peraturan kepegawaian RSUP Fatmawati 8. Kepastian terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SM-MK3 di IRMPDI

Universitas Indonesia

56

3.3.2.4 Koordinator Pelayanan Data dan Informasi Membantu kepala instalasi mengelola fasilitas dan penyelenggaraan rekam medis dalam hal manajerial maupun teknis khususnya dalam menyediakan informasi kegiatan Rumah Sakit yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, dan ketersediaan data dan informasi rumah sakit bagi pelanggan internal dan eksternal. Uraian tugas : 1. Menyiapkan bahan rancangan kegiatan pelayanan data dan informasi. 2. Menyiapkan bahan rancangan tata kerja dan prosedur pelayanan data dan informasi. 3. Menyiapkan bahan usulan kebutuhan tenaga dan sarana pelayanan data dan informasi. 4. Menyiapkan bahan penyusunan jadwal kegiatan Pelayanan data dan Informasi. 5. Membuat laporan berkala dan laporan khusus kegiatan Pelayanan data dan Informasi. 6. Memberi rekomendasi penilaian hasil prestasi kerja bawahan ke dalam DP3. 7. Melaksanakan monev kegiatan Pelayanan data dan Informasi 8. Membuat evaluasi data kegiatan layanan rumah sakit 9. Menyiapkan data kegiatan RS dan perencanaan kegiatan tahun berjalan dari tahun mendatang untuk RBA 10. Membuat perencanaan pendapatan RS untuk menyusun RBA 11. Menyiapkan penilaian indikator kinerja dan indikator mutu RS berkoordinasi dengan satuan kerja lain dalam proses penyelesaian RBA RS 12. Menyiapkan data kegiatan RS, mengolah data dan analisa menjadi informasi rumah sakit 13. Verifikasi seluruh data sebelum dikirim ke satuan kerja yang membutuhkan data

Universitas Indonesia

57

14. Mematuhi peraturan dan ketetapan RSUP Fatmawati yang terkait dengan SM-MK3 15. Memastikan lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi yang aman dan sehat serta menjaga kebersihan lingkungan 16. Melaporkan setiap adanya insiden dan potensi bahaya di area kerja 17. Mengidentifikasi bahaya dan aspek lingkungan 18. Mampu memberikan briefing dan training yang berhubungan dengan mutu dan K3 19. Menyiapkan laporan indikator mutu dan keselamatan pasien Wewenang : 1. Meminta data dan informasi dari satuan kerja bila diperlukan untuk

mendukung

penyediaan data

dan

informasi

yang

dibutuhkan manajemen. 2. Mengawasi, memberi petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas bawahan. 3. Melarang orang lain selain petugas IRMPDI masuk ke ruang penyimpanan Rekam Medis. 4. Melarang mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit untuk membawa RM keluar dari ruang IRMPDI. 5. Melarang mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit mengkopi atau memotret RM yang dipinjamnya. 6. Menghentikan proses peminjaman RM oleh mahasiswa, dokter residen atau pegawai rumah sakit apabila mereka melanggar peraturan yang berlaku. 7. Melayani keluhan pelanggan terkait dengan pelayanan rekan medis dan informasi kesehatan. 8. Menegur bawahan bila melanggar disiplin kerja. 9. Membimbing dan menciptakan iklim kerja yang baik, serasi dan sehat. 10. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

Universitas Indonesia

58

11. Memastikan terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SMMK3 di IRMPDI Tanggung Jawab : 1. Kebenaran

dan

ketepatan

rencana

kegiatan

Koordinator

Pelayanan Data dan Informasi. 2. Kebenaran dan ketepatan tata cara kerja Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 3. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga dan sarana penyelenggaraan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 4. Kebenaran

dan

keterarahan

dalam

memotivasi

tenaga

dilingkungan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi. 5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala dan laporan khusus 6. Kebenaran dan ketepatan dalam memantau pelaksanaan kegiatan Koordinator Pelayanan Data dan Informasi 7. Kepastian terlaksananya kegiatan yang terkait dengan SM-MK3 di IRMPDI 3.3.3 Kinerja Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Menurut data dari laporan Key Performance Indicator (KPI) Instalasi REKAM Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati memilik 4 perspektif penilaian yakni; persperktif finance, customer, internal business process, dan learning and growth. No.

Perspektif

Sasaran Strategis

Financial

Terwujudnya cost effectiveness

Customer

Terwujudnya Kepuasan Stakeholder

1

2

3 Internal Bussines Process

Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu

KPI Ketepatan waktu koding dan pembentukan INA CBG’s pasien jaminan BPJS rawat inap Indeks kepuasan pelanggan Kecepatan respon complain yang ditindak lanjuti Kepatuhan Identifikasi Pasien Pelaporan Surveilans Aktif RS (DBD) Pemantauan Pengembalian Rekam Medis Lengkap Dalam Waktu 1x24 Jam

Target (%)

Realisasi (%)

90

100

85

78

90

100

100

77,3

100

100

100

100

Universitas Indonesia

59

4

Learning Growth

1.

&

Terwujudnya SDM yang Berkompeten

Pemantauan Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Respon Time Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan 35 Menit Ketepatan Waktu Penyelesaian Administrasi SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

100

100

80

94

80

100

80

50

Perspektif Finace Perspektif finance memiliki sasaran strategis berupa terwujudnya cost effectiveness dalam layanan Rumah Sakit, salah satu indikatornya adalah Ketepatan waktu koding dan pembentukan INA CBG’s pasien jaminan BPJS rawat inap. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 90% dalam pencapaiannya IRMPDI telah mencapai Target.

2.

Perspektif Customer Perspektif Customer memiliki sasaran strategis berupa Terwujudnya Kepuasan Stakeholder. Indikator yang dijadikan performa adalah Indeks kepuasan pelanggan dengan target 85%, namun pencapaian masih dibawah target yaitu 78%. Kepuasan pasien adalah persentase jumlah pasien/keluarganya yang puas dan sangat puas berdasarkan hasil survey selain itu adapun performa kecepatan respon time komplain yang ditindak lanjuti memiliki target 90%, complain langsung ditangani dengan baik sehingga pencapaian melebihi pemenuhan target yaitu 100%.

3.

Perspektif Internal Business Dalam perspektif ini sasaran strategis yang digunakan yaitu Terwujudnya Sistem Jaminan Mutu. Terdapat 5 indikator yang digunakan sebagai acuan, 4 diantaranya telah memenuhi target, 1 indokator belum memenuhi target yaitu Kepatuhan Identifikasi Pasien dengan capaian 77,3%.

Universitas Indonesia

60

4.

Perspektif Learning and Growth Perspektif Learning and Growth menekankan Terwujudnya SDM yang berkompeten dengan cara mengikuti pelatihan dan pengembangan soft skill sebanyak 20 jam/tahunnya, target yang ditentukan untuk pencapaian tersebut adalah 85%, namun pencapaian IRMPDI RSUP Fatmawati masih 50%.

3.3.4 Alur Pelayanan Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati Alur pelayanan Rekam Medis di Instalasi Rekam Medik dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati terjadi di lima tempat, yaitu Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) rawat jalan dan/atau rawat inap, Tempat Penyimpanan dan Distribusi Rekam Medis, Tempat Pengolahan Rekam Medis, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan. Alur pelayanan rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi adalah sebagai berikut: 1. Pasien mengambil nomor antrian di Q-Matic. 2. Pasien baru akan mengisi formulir, kemudian pasien akan memberikan dokumen seperti formulir pendaftaran, Kartu Tanda Penduduk, dan Surat Rujukan ke petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Petugas akan menginput data pasien dan juga poli tujuan, setelah itu pasien membuat Kartu Pasien RSUP Fatmawati. 3. Pasien lama akan memberikan Kartu Pasien RSUP Fatmawati ke petugas, kemudian petugas akan menginput nomor rekam medis dan Poli tujuan. 4. Pasien lama dan pasien baru akan menerima Surat Eligibilitas Pasien dan bukti pembayaran dari petugas. 5. Nomor tracer akan keluar di Tempat Penyimpanan dan Distribusi rekam medis. 6. Petugas mencari berkas rekam medis dan menyortirnya sesuai Poli yang dituju, setelah itu petugas akan mengirim berkas rekam medis ke Poli. 7. Petugas Poli menerima berkas rekam medis.

Universitas Indonesia

61

8. Dokter dan Perawat mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. 9. Petugas mencatat berkas rekam medis di buku ekspedisi Poli, setelah itu dilihat apakah perlu rawat inap atau tidak. Jika tidak maka petugas dari Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi akan mengambil berkas rekam medis. Berkas rekam medis tersebut di scanning barcode pengembalian rekam medis dan dipilah oleh petugas dan kemudian disimpan. 10. Pasien yang membutuhkan rawat inap, maka harus mengurus administrasi ke Tempat Pendaftaran Pasien rawat inap, setelah itu petugas akan memeriksa ketersediaan tempat tidur. Apabila tidak tersedia, maka pasien masuk ke daftar tunggu tempat tidur. Sedangkan apabila tersedia, maka petugas akan menghubungi ruang rawat. 11. Petugas Instalasi Rawat Inap menerima berkas rekam medis. 12. Dokter dan Perawat mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis. 13. Perawat memeriksa kelengkapan dari rekam medis dan mencatatnya di buku ekspedisi, setelah itu petugas Instalasi Rawat Inap akan mengembalikan berkas rekam medis. 14. Petugas di Tempat Pengolahan rekam medis akan melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif, setelah itu maka akan dilakukan koding dan Assembling. 15. Petugas menyimpan rekam medis (Gambar alur pelayanan Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi terlampir). 3.3.5 Sistem Pengelolaan Berkas Rekam Medis Pengisian catatan rekam medis yang dilakukan dengan manual maupun berbasis komputerisasi harus dilakukan secara rinci agar dapat dibaca dan terstruktur sehingga dapat memudahkan ketika diperlukan oleh pihak-pihak terkait dalam melakukan pelayana, pendidikan, penelitian atau kepentingan manajemen.

Universitas Indonesia

62

Rekam medis harus mencakup informasi tentang identitas pasien sekurangkurangnya yaitu: 1. Nama pasien 2. Tanggal lahir 3. Jenis kelamin 4. Alamat sesuai KTP dan domisili 5. Nama penanggung jawab yang sah secara hokum 6. Nama pengantar pasien (khusus untuk pasien gawat darurat) 7. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi Rekam Medis harus mencakup informasi klinis tentang: 1. Kondisi awal saat tiba di rumah sakit termasuk waktu kedatangannya (untuk kasus gawat darurat). 2. Alasan dirawat (bila pasien di rawat inap) 3. Diagnosis awal pasien dirawat. 4. Hasil anamnesis, sekurang-kurangnya keluhan utama dan riwayat penyakitnya termasuk riwayat alergi. 5. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis. 6. Rencana penata laksanaan. 7. Pengobatan dan atau tindakan yang dilakukan. 8. Informasi

dan

atau

edukasi

yang

diberikan

kepada

pasien/keluarganya. 9. Persetujuan tindakan dan pasien bila diperlukan. 10. Rencana perawatan terintegrasi selama dirawat. 11. Ringkasan kondisi pasien (khusus untuk pasien di IGD) sebelum meningggalkan ruang dan rencana tindak lanjutnya. 12. Ringkasan pulang (untuk pasien rawat inap) 13. Hasil konsultasi bila dalam perawatan dilakukan pelayanan oleh beberapa tenaga kesehatan tertentu. 14. Odontogram klinik untuk pasien kasus gigi. 15. Sarana transportasi yang digunakan pasien, bila ada pasien yang di rujuk atau dipindahkan ke RS lain.

Universitas Indonesia

63

16. Khusus untuk kasus bencana, maka catatan medis harus dilengkapi dengan jenis bencana dan lokasi pasien ditemukan, kategori kegawatan pasien bencana dan juga identitas yang menemukan pasien. 3.3.5.1 Sistem Penamaan Rekam Medis Sistem penamaan pasien untuk rekam medis merupakan salah satu cara untuk memberikan identitas kepada seseorang pasien agar dapat membedakan antara satu pasien dengan pasien lainnya. IRMPDI RSUP Fatmawati memiliki prinsip yang akan selalu dipegang dalam system penamaan pasien yakni penulisan nama pasien harus lengkap dan minimal terdiri dari dua kata atau dua karakter. Di Indonesia pemberian nama tidak seperti di negara barat yakni menggunakan dua kata dan memiliki nama keluarga, namun dalam pemberian nama di rekam medis di Indonesia akan menggunakan beberapa kemungkinan diantaranya : 1. Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua kata atau lebih. 2. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, apabila nama pasien hanya satu kata dan pasien seorang perempuan bersuami. 3. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama ayah) apabila nama pasien hanya satu kata dan belum menikah. 4. Nama pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, untuk pasien yang punya nama marga maka nama marga ditulis terlebih dahulu baru nama pasien itu sendiri. Berikut adalah tata cara penulisan nama yang benar : 1. Nama harus ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan baru yang disempurnakan;

Universitas Indonesia

64

2. Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan di akhir nama lengkapnya ditambah Nya tau Nn sesuai dengan statusnya. 3. Pencantuman titel bila diperlukan dapat diletakan sesudah nama lengkap pasien; 4. Tidak perlu mencantumkan Tuan, Saudara, atau Bapak pada pasien laki-laki 3.3.5.2 Sistem Penomoran Rekam Medis Selain nama pasien, nomor merupakan komponen penting pada rekam medis yang dapat digunakan sebagai salah satu identitas di rumah sakit. Dengan adanya nomor maka proses pelayanan yakni penyimpanan dan pengambilan rekam medis. Sistem pemberian nomor pasien itu sendiri pada umumnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System) 2. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Numbering System) 3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) Dari ketiga cara tersebut, RSUP Fatmawati melakukan pemberian nomor dengan cara seri unit (Unit Numbering System). RSUP Fatmawati memilih melakukan pemberian nomor dengan cara tersebut karena dirasa cocok dengan kondisi penyimpanan rekam medis di RSUP Fatmawati. Sistem pemberian nomor dengan cara ini dirasa memudahkan pasien, sebab pasien hanya memperoleh satu nomor ketika ia mendaftar di TPP Rawat Jalan, TPP Gawat Darurat atau TPP Rawat Inap. Dengan menggunakan pemberian nomor cara unit ini dapat menghindari terjadinya pemberian nomor ganda oleh petugas TPP. Jika terjadi nomor ganda maka petugas TPP wajib membatalkan nomor baru tersebut dan menggabungkan dengan nomor yang sama. Sistem pemberian nomor pada RSUP Fatmawati dilakukan secara online, sehingga pemberian nomor dapat dilakukan secara otomatis pada tiap-tiap

Universitas Indonesia

65

TPP. Jika terjadi gangguan terhadap system maka petugas TPP harus memberikan nomor dengan cara manual. 3.3.5.3 Sistem Penyimpanan Rekam Medis Sistem Penyimpanan Rekam Medis di RSUP Fatmawati dilakukan di suatu ruangan besar di IRMPDI. Penyimpanan yang dilakukan bersifat sentralisasi yang artinyaseluruh catatan pasien (catatan saat di poliklinik, IGD, maupun di rawat inap) disimpan dalam satu dokumen. Namun, khusus untuk penyimpanan rekam medis terapi rumatan metadon (PTRM) dilakukan secara terpisah. Ruang penyimpanan terdiri dari beberapa rak yang diberi nomor urutan untuk mempermudah pencarian. Sistem penjajaran rekam medis dilakukan dengan sistem filing berdasarkan “Terminal Digit Filling System” yaitu sistem penjajaran sesuai dua angka akhir nomor rekam medis. Selain itu stiker warna yang ditempelkan pada rekam medis menentukan tahun rekam medis tersebut aktif. Hijau

Ungu

Merah

Muda

Tua

Muda

Biru

Kuning

Ungu

Merah

Muda

Hijau

Coklat

Tua

Hijau Muda

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Gambar 3.9 Kode Warna pada Rekam Medis

3.3.5.4 Sistem Pengembalian Rekam Medis Pengembalian rekam medis merupakan kegiatan dikembalikannya rekam medis ke bagian penyimpanan rekam medis IRMPDI maksimal 1x24 jam. Dalam hal ini IRMPDI wajib membuat surat penagihan dokumen rekam medis kepada bagian yang belum mengembalikan sesuai waktunya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku , yaitu pengembalian rekam medis rawat inap paling lama 1x24 jam setelah pasien keluar dari RSUP Fatmawati, untuk pasien gawat darurat yang tidak dirawat inap maka rekam medis harus dikembalikan ke IRMPDI dalam waktu 1x24 jam, sedangkan untuk pasien rawat jalan rekam medis

Universitas Indonesia

66

harus dikembalikan pada hari pasien yang bersangkutan berobat paling lama 1 jam sebelum jam kerja berakhir (15.00). Pemulangan rekam medis rawat jalan dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus satu waktu, pemulangan dicatat dalam buku ekspedisi dengan mencantumkan nama rekam medis dan waktu pengembalian. Pemantauan rekam medis yang belum dikembalikan tepat waktu akan dibuatkan laporan harian penagihan rekam medis yang belum kembali oleh petugas urusan registrasi rekam medis, yang kemudian akan menjadi inputbagi layanan lain yang terkait. Pelayanan IRM memang tidak dilakukan 24 jam, padahal pelayanan RS merupakan pelayanan 24 jam. Diperlukan petugas rekam medis setidaknya 2 orang untuk dinas malam sehingga mengurangi resiko hilangnya rekam medis karena diambli oleh petugas departemen yang tidak diketahui oleh IRM. 3.3.5.5 Sistem Distribusi Rekam Medis Sistem distribusi Rekam Medis di RSUP Fatmawati dilakukan secara manual dan dilakukan oleh petugas rekam medis. Proses distribusi rekam medis sendiri dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan

trolly

khusus.

Rekam

medis

pada

umumnya

didistribusikan setiap 25 menit sekali. Sebelum rekam medis didistribusikan ke poli, dilakukanlah proses scanning terlebih dahulu agar dan dicatat dibuku ekspedisi, tujuannya agar mudah untuk melakukan proses pelacakan. Namun menurut beberapa petugas penyimpanan, catatan yang terdapat di buku ekspedisi tidak selamanya memudahkan proses pelacakan rekam medis. Menurut petugas nomor rekam medis lebih mudah dilacak 3.3.5.6 Sistem Pengolahan Rekam Medis Seluruh catatan yang tercantum di rekam medis akan diregister menjadi informasi dan dikeluarkan dalam bentuk laporan rumah sakit. Setelah itu laporan dianalisis tujuannya agar dapat mengevaluasi program yang digalakkan oleh rumah sakit.

Universitas Indonesia

67

Analisis rekam medis merupakan kegiatan dimana dilakukan penyusunan atau memerikasa kelengkapan rekam medis analisis dilakukan dengan 2 tahapan yaitu Analisis Kuantitatif dan Analisis Kualitatif. Pada proses Analisis ini dilakukan proses pemeriksaan kelengkapan rekam medis, jika berkas rekam medis tidak lengkap maka akan dikembalikan ke instalasi terkait. Jika sudah lengkap maka akan dilanjutkan ke proses pengkodean penyakit.

Kegiatan

ini

merupakan

suatu

proses

penulisan

kode

untuk

mengidentifikasi penyakit dan prosedur tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien Klasifikasi penyakit dan prosedur yang digunakan di RSUP Fatmawati adalah International Statical Classification Deseasses and Health Problem (ICD 10) dan International Classification of Diseases 9th Revision Clinical Modification (ICD 9 CM). Setelah dilakukan pengkodean sesuai dengan diagnose penyakit, rekam medis akan di verifikasi oleh verifikator yang merupakan perawat dan dokter. Pada proses ini diagnose yang telah selesai pengkodean di periksa kembali apakah

kode telah sesuai atau belum untuk mengurangi

terjadinya kesalahan klaim asuransi. 3.3.5.7 Sistem Penyusutan dan Penghapusan Rekam Medis Sistem Penyusutan dan Penghapusan Rekam Medis dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukkan di Ruang Penyimpanan Rekam Medis, hal ini dikarenakan ruang penyimpanan rekam medis di RSUP Fatmawati sangat terbatas Rekam medis yang dapat dilakukan penyusutan jika rekam medis tersebut telah dinyatakan inaktif, dimana apabila selama lima tahun sejak kunjungan terakhir pasien yang bersangkutan tidak pernah berobat lagi di RSUP Fatmawati. Rekam medis inaktif tersebut akan disimpan di rak penyimpanan Rekam Medis Inaktif.

Universitas Indonesia

68

Penyusutan rekam medis merupakan suatu proses mengeluarkan rekam medis dari rakpenyimpanan dengan cara: 1. Memindahkan rekam medis inaktif dari rak rekam medis aktif. 2. Melakukan alih media penyimpanan rekam medis dengan scanning semua formulir rekam medis dan kemudian disimpan di server. Proses penyusutan ini telah diatur jadwalnya oleh tim rekam medis dan telah disetujui oleh Direktur Utama. Dalam pelaksanaannya jadwal retensi mengacu pada jadwal penyusutan yang telah ditetapkan oleh Kementrian

Kesehatan.

Setelah

diretensi,

rekam

medis

akan

dimusnahkan. Pemusnahan ini dilakukan dengan cara membakar habis atau mendaurulang sehingga rekam medis tersebut sudah tidak dapat dikenali bentuk dan isinya. Terdapat

beberapa

ketentuan yang

harus

diperhatikan sebelum

melakukan pemusnahan rekam medis, yaitu: 1. Membentuk tim pemusnahan rekam medis terlebih dahulu dengan surat keputusan direktur utama. 2. Formulir rekam medis yang masih memiliki nilai guna tidak dimusnahkan melainkan disimpan dalam jangka waktu tertentu (5-10 tahun). 3. Membuat pertelaan arsip bagi rekam medis inaktif yang telah dinilai gunanya yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Utama RS dan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 4. Berita acara dari pelaksanaan pemusnahan dikirim kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan Arsip Nasional.

Universitas Indonesia

69

3.4

Gambaran Umum Bagian Logistik Umum Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari suplair, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan (Bowersox & Clos, 1996). Manajemen logistik adalah penerapan prinsip-prinsip manajemen (pengelolaan) dalam oprasional logistik agar barang dan personil bergerak secara efisien dan dengan biaya yang efektif Barang logistik Rumah Sakit diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu barang habis pakai seperti tisue, sabun, dan tinta serta barang tetap seperti kursi, meja, dan kasur. Pelaksanaan fungsi manajemen dari kedua jenis barang tersebut di RSUP Fatmawati dilakukan oleh bagian Rumah Tangga (RT) RSUP Fatmawati. Sub Bagian Rumah Tangga bertugas untuk mengadakan semua kebutuhan Rumah Tangga rumah sakit seperti tissue, tinta, alat tulis kantor, cairan pembersih, kursi, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan struktur dari Sub Bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati: Direktur Utama Direktur Umum, SDM dan Pendidikan Kepala Bagian Umum

Sub Bag Tata Usaha PJ Inventaris

Sub Bag Rumah Tangga PJ Pergudangan

PJ Kendaraan

Gambar 3.10 Struktur Organisasi Bagian Logistik Umum

Struktur organisasi Sub Bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati merupakan struktur organisasi mekanik. Struktur organisasi mekanik itu

Universitas Indonesia

70

bersifat kaku, sangat ketat rentang kendalinya dan pekerja pada level bawah hanya memberikan sedikit partisipasi dalam pengambilan keputusan. Struktur organisasi Sub Bagian Rumah Tangga juga menerapkan desain organisasi tradisional-fungsional. Ciri dari desain organisasi tradisionalfungsional yaitu pengelompokan keahlian pekerjaan yang serupa atau terkait (Stephen & Mary, 2010) 3.4.1 Perencanaan dan Pengadaan Perencanaan Pengadaan barang Inventaris adalah barang yang diminta atau dibutuhkan oleh satuan kerja untuk mendukung terselenggaranya kegiatan dalam melaksanakan tugas pelayanan terhadap pasien di RSUP Fatmawati. Perencanaan logistik di RSUP Fatmawati dilakukan oleh seluruh satuan kerja seperti Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi. Bagian Logistik Umum hanya menyelenggarakan pengadaan berupa perencanaan pengadaan barang inventaris barang non medik. Berikut prosedur pengadaan barang non medik di RSUP Fatmawati: 1.

Kepala Satuan Kerja yang ada di RSUP Fatmawati membuat permohonan permintaan barang kepada Direktur Utama melalui Direkturnya masing-masing.

2.

Adanya persetujuan/proses permintaan barang Acc oleh Direktur Utama

3.

Kepala Subbag Rumah Tangga membuat perencanaan pengadaan barang dan mencari spesifikasi barang yang diminta oleh satuan kerja.

4.

Setelah spesifikasi lengkap, Kepala Subbag Rumah Tangga koordinasi kepada satuan kerja untuk mengetahui kesesuaian permintaan barang.

5.

Jika sudah sesuai perencanaan pengadaan barang dan inventaris dinaikan ke Direksi untuk izin prinsip.

Metode perencanaan yang dilakukan yakni menggunakan metode konsumsi karena didasarkan pada analisis data konsumsi periode sebelumnya. Dalam penerapannya metode ini lebih mudah. Proses perencanaan logistik umum di RSUP Fatmawati sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 6 tahun

Universitas Indonesia

71

2006 mengenai pengelolaan barang milik negara/daerah pada pasal 9 ayat 3 berbunyi “Standar barang dan standar kebutuhan ditetapkan oleh pengelola barang setelah berkoordinasi dengan instansi atau dinas teknis terkait”. Pengadaan barang milik negara/daerah dilaksanakan berdasarkan prinsipprinsip efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil/ tidak diskriminatif dan akuntabel. Pengadaan dilakukan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan) yang berada langsung dibawah dirut. Pengadaan dapat dilakukan selama 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. 3.4.2 Penyimpanan dan Stock Opname Proses penyimpanan barang logistik umum di tempatkan di gudang. Alatalat yang digunakan untuk penyimpanan berupa rak dan pallet. Bagian Rumah Tangga di RSUP Fatmawati tidak menggunakan metode khusus, baik barang habis pakai atau barang tetap. Hal tersebut terjadi karena barang yang disimpan di gudang lebih banyak barang-barang yang tahan lama, seperti ATK, kertas, dan tissue. Selain di simpan Bagian Rumah Tangga melakukan Stock Opname terhadap barang-barang inventaris. Stock Opname ialah kegiatan menghitung persediaan barang non medik yang ada di gudang Rumah Tangga dalam periode tertentu meliputi barang inventaris dan barang rutin, dalam pelaksanaannya barang yang sudah dicatat dan diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tanggalnya namun penempatan barang tidak menggunakan sistem FIFO (First In First Out) selain itu kurangnya supervisi menyebabkan banyak barang tertumpuk digudang. 3.4.3 Pendistribusian Distribusi dilakukan berdasarkan permintaan. Permintaan yang dimaksud adalah permintaan barang non medik yaitu barang rutin yang di minta/dibutuhkan

untuk

menunjang

kegiatan

satuan

kerja

dalam

melaksanakan tugas sehari-hari di RSUP Fatmawati. Yang termasuk barang rutin adalah sebagai berikut: 1.

Barang ATK

2.

Barang Cetakan Universitas Indonesia

72

3.

Barang Kebersihan

4.

Barang Rumah Tangga

5.

Barang Kelontong Rumah Tangga

6.

Barang Alat Tenun atau Linen

7.

Barang Inventaris Non Medik

8.

Barang Bahan Bakar Cair

Berikut alur pendistribusian barang non medik: 1.

Satuan kerja melukan permintaan barang non medik dengan menulis barang yang diminta kedalam buku amprahan/buku permintaan yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Satuan Kerja masing-masing kemudian mengajukan kepada Kepala Subbag Rumah Tangga.

2.

Kepala Subbag Rumah Tangga menandatangani buku amprahan dan memberikan kepada penanggung jawab gudang Rumah Tangga.

3.

Penanggung jawab barang memberikan barang yang diminta oleh satuan kerja

4.

Penerima barang menandatangani formulir permintaan.

Pendistribusian yang dilakukan Bagian Logistik Umum sudah sesuai dengan SK pendistribusian yang berlaku di RSUP Fatmawati. 3.4.4 Pemeliharaan Salah satu upaya pemeliharaan yang di lakukan bagian Rumah Tangga RSUP Fatmawati adalah dengan perbaikan barang inventaris. Perbaikan barang inventaris dimaksudkan sebagai penggantian dari sebagian asset berupa

rehabilitasi,

renovasi

dan

restorasi

sehingga

menciptakan

peningkatan kualitas, kapasitas dan umur serta fungsi barang. Berikut prosedur perbaikan barang inventaris: 1.

Adanya permohonan perbaikan barang oleh satuan kerja yang tetuang dalam formulir perbaikan barang.

2.

Formulir perbaikan barang yang telah ditanda tangani oleh kepala satuan kerja di tujukan ke Kepala Subbag Rumah Tangga.

Universitas Indonesia

73

3.

Kepala Subbag RT meneruskan pada Penanggung Jawab Inventaris untuk ditelaah dan di cek ke lokasi tentang kondisi/ kerusakan alat.

4.

Barang inventaris di klasifikasikan berdaasrkan tingkat kerusakan kemudian akan dibuat usulan perencanaan perbaikan oleh Penanggung Jawab Inventaris.

5.

Usulan perbaikan akan diteliti oleh Kepala Subbag Rumah Tangga meliputi: jenis barang, tahun perolehan dan lokasi barang, ke,udian menandatangani nya dan meneruskan ke Direktur USP melakua Kepala Bagian Umum.

6.

Direktur USP meneruskan ke Direktur Utama untuk persetujuan.

7.

Direktur Utama meneruskan kepada Pembuat Komitmen (PK) untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur.

8.

PK akan meneruskan kepada ULP untuk proses perbaikan kepada pihak ketiga.

3.4.5 Penghapusan Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa pengguna dan/atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya (Kementerian Dalam Negeri, 2007). Bagian Rumah tangga RSUP Fatmawati bertanggung jawab terhadap penghapusan barang inventaris dan pemusnahan barang habis pakai. 3.4.5.1 Penghapusan Barang Inventaris Penghapusan Barang Inventaris adalah kegiatan melakukan penghapusan barang yang merupakan asset milik negara sebagai salah satu proses tertib administrasi barang untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan barang serta sebagai upaya pengamanan barang milik Negara/kekayanan Negara. Yang termasuk barang milik/ kekayaan Negara adalah: 1. Barang Inventaris Kantor 2. Bangunan Universitas Indonesia

74

3. Kendaraan 4. Alat kedokteran/kesehatan Penggunaan SK Penghapusan dapat dilakukan maksimal 2 kali dalam setahun dan hasil penjualan barang yang dihapus merupakan pendapatan kas Negara. 3.4.5.2 Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai Pemusnahan Inventaris habis Pakai adalah kegiatan melakukan penghancuran/pembersihan/penghilangan tanpa bekas untuk barangbarang habis pakai yang sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi oleh satuan kerja yang apabila tidak dimusnahkan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya: Kasur, bantal, tekstil pasien, ember, piring, gelas dll. Berikut prosedur Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai: 1. Penanggung Jawab Inventaris melakukan pengelompokan barang habis pakai yang akan dimusnahkan sesuai dengan jenisnya dan dibuat data tertulis juga mengetahui Kepala Subbag RT. 2. Pengecekan/pemeriksaan tentang kebenaran barang inventaris habis pakai yang akan dimusnahkan sesuai dengan jumlah, jenis dan kondisinya oleh Ka. Subbag RT. 3. Pengajuan usulan pemusnahan oleh Ka. Subbag RT kepada Direktur UPS melaluai Kepala Bagian Umum, selanjutnya diteruskan kepada Direktur Utama untuk persetujuan dan dilanjutkan pada Ka. Subbag RT untuk dilaksanakan. 4. Pembuatan berita acara Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai. 5. Pelaksanaan Pemusnahan Barang Inventaris Habis Pakai yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Inventaris dan Staf.

Universitas Indonesia

BAB 4 IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 4.1

Identifikasi Masalah Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera (Saad, 2005). Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan (Polya, 1980). Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya, 1980). Siklus pemecahan masalah Polya dapat dilihat pada Gambar berikut.

Understand the Problem

Devise a Plan

Look Back

Carry Out the Plan Gambar 4.1 Problem Solving Cycle Polya

Adanya keterbatasan waktu dan keterbatasan kewenangan peneliti, sehingga peneliti membatasi siklus pemecahan masalah hanya sampai tahap ke tiga.

75

Universitas Indonesia

76

4.2

Understand the Problem (Memahami Masalah) Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami masalah yang ada di lapangan salah satunya dengan cara menganalisis situasi. Analisis Situasi dilakukan selama 22 hari di 4 Instalasi berbeda yaitu: Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi serta Bagian Logistik Umum. Berikut tahapan yang dilakukan saat menganalisis situasi lapangan: (1) Membuat pedoman pertanyaan apa yang akan di cari di lapangan, (2) Melakukan wawancara kepada pemegang program/pemegang kebijakan, (3) Melakukan observasi langsung dan menemukan masalah yang terjadi, (4) Menghubungkannya dengan Standar Prosedur Oprasional yang ada, (5) Fokus pada bagian yang penting dari masalah tersebut. Berikut daftar masalah yang ditemukan selama proses observasi: Tabel 4.1 Daftar Masalah yang ditemukan No

Masalah yang ditemukan

1

Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur

2

Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan

3

Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit

4

Skrinning pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10

5

Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih

4.2.1 Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur Dokumen rekam medis merupakan dokumen yang berisikan tentang riwayat kesehatan pasien, pelayanan kesehatan yang diberikan dan catatan medis lainnya yang menggambarkan tentang keadaan pasien selama dirawat maupun mendapat pelayanan kesehatan Green & Bowie, 2011 dalam (Yuliani, 2016).

Universitas Indonesia

77

Penyimpanan yang baik adalah saat berkas mudah dicari dan mudah di simpan kembali, namun dari gambar di bawah ini dapat terlihat penyimpanan yang tidak efisien dimana nomor rekam medis tidak terlihat jelas dan masih ada rekam medis yang di simpan tidak pada raknya.

Gambar 4.2 Penyumpanan Rekam Medis RSUP Fatmawati

4.2.2 Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan Waktu tunggu pelayanan rawat jalan menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 129/ Menkes/ SK/ II/ Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit adalah waktu yang diperlukan pasien menunggu sejak pasien datang hingga pasien dilayani dokter spesialis di poliklinik yang dituju, waktu tunggu pelayanan rawat jalan adalah maksimal selama ≤ 60 menit. Dari hasil observasi yang dilakukan kelompok, rata-rata waktu tunggu pasien rawat jalan mencapai 2:49:41 yaitu 169 menit yang menunjukkan hampir 3 kali lebih lama dari Standar Prosedur Oprasional yang ditetapkan. Jika dikaji lebih lanjut waktu terlama dalam pelayanan adalah saat menunggu panggilan di ruang tunggu poli yang artinya pasien sedang menunggu panggilan pemeriksaan dengan rata-rata 1:58:58 atau sekitar 118 menit.

Universitas Indonesia

78

Tabel 4.2 Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan Sample

Jamm

Pengambilan

Tunggu

Kedatangan

Q-matic

TPP

TPP

pasien

Tunggu

Nurse

Tunggu

Pelayanan

nurse

stasion

poli

poli

Total

station

8.30 WIB

0:00:02

0:03:43

0:01:58

0:25:03

0:07:16

2:09:13

0:06:41

2:53:56

Poli Anak

8.00 WIB

0:00:03

0:05:22

0:01:34

0:01:12

0:03:11

3:33:12

0:13:11

3:57:45

Poli PPKT

10.20 WIB

0:00:04

0:00:52

0:01:55

0:00:00

0:00:00

1:02:32

0:09:23

1:14:46

Poli PPKT

7.10 WIB

0:00:03

0:19:48

0:02:02

0:06:13

0:00:00

2:31:05

0:05:27

3:04:38

Poli

7:30 WIB

0:00:02

0:19:34

0:02:59

1:50:00

0:06:46

4:05:02

0:11:46

6:35:09

Poli THT

8:30 WIB

0:00:01

0:01:00

0:11:00

0:17:00

0:04:00

0:17:00

0:03:00

0:53:01

Poli Ortho

9:00 WIB

0:00:01

0:02:28

0:06:24

0:25:02

0:06:00

0:14:40

0:13:54

1:08:29

0:00:02

0:07:32

0:03:59

0:26:21

0:03:45

1:58:58

0:09:03

2:49:41

Poli Penyakit Dalam

Kebidanan

Rata-rata

Universitas Indonesia

79

4.2.3 Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan hanya sedikit Handrub merupakan alternatif praktis membunuh mikroba di tangan dengan cepat. Penggunaan handrub dapat mengurangi tingkat infeksi nosokomial dirumah sakit, terutama di poli rawat jalan yang mayoritas pasien masih dalam keadaan baik secara fisik akan meningkatkan mobilitas penularan lebih cepat, namun di poli rawat jalan RSUP Fatmawati penyediaan handrub hanya ada di ruang pemeriksaan, padahal tingkat infeksi akan lebih masif di ruang tunggu karena pasien sehat maupun sakit berada disana. 4.2.4 Skrining pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 Berdasarkan Standar Prosedur Oprasional di Instalasi Rawat Jalan, ditetapkan screening pada pasien risiko jatuh dilakukan oleh tenaga perawat dari dibukanya poliklinik dan berakhir pada jam 10, namun dari observasi yang dilakukan kelompok terjadi kejadian pasien jatuh pada jam 11.30, pada saat waktu tersebut mayoritas pasien sedang menunggu antrian pengambilan obat yang cukup lama, hal ini dapat mengakibatkan kelelahan pada pasien terutama pasien dengan usia lanjut. Ada baiknya screening dilakukan secara intensif selama proses pelayanan agar mengurangi kejadian pasien jatuh. 4.2.5 Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih Perawat merupakan sumber daya manusia yang paling banyak di rumah sakit, di RSUP Fatmawati sendiri jumlah perawat mencapai 43% dari total keseluruhan tenaga kesehatan. Perawat juga merupakan komponen penting di rumah sakit karena perawat merupakan profesi yang paling intens berhubungan dengan pasien dan keluarga pasien, kelelahan perawat dalam bekerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan bekerja yang akan mengakibatkan kemunduran penampilan kerja (Tappen, 1998). Berikut sebaran jumlah tenaga di IRNA GPS

Universitas Indonesia

80

Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia IRNA GPS tahun 2015-2017 No

Jenis SDM

2015

2016

2017

1

Manajemen

4

4

4

2

Administrasi

2

3

3

3

Verifikator

1

1

1

4

Perawat

133

128

126

5

Turn Over perawat

5

2

6

6

Pekarya

14

12

12

Jumalah Perawat saat ini Rasio Perawat Terhadap pasien

120 1 : 1.04

Tabel di atas menunjukkan rasio perawat terhadap pasien 1:1.04, berdasarkan lokakarya nasional pengembangan dan pemberdayaan SDMK Kesehatan tahun 2014 yang melakukan kajian standar SDMK di Fasyankes yang menghitung Jumlah pegawai minimum di RS tipe A yaitu perbandingan perawat terhadap pasien di rawat inap sebaiknya 1:1. Meski angka tersebut memiliki perbedaan yang tipis namun tetap akan mempengaruhi beban kerja perawat, selain itu sampai pertengahan tahun 2017 angka turnover mencapai 6 perawat, menurut (Amalia, 2016) turnover perawat dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian terhadap kondisi perawat, hal ini juga berdampak pada peningkatan biaya rekrutmen. 4.3

Devise a Plan (Merencanakan Pemecahan) Pada tahap kedua yaitu perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang ada, namun tidak ada manajer yang mampu menangani setiap masalah yang muncul dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Oleh karena itu manajer perlu menentukan prioritas masalah. Prioritas ini dapat membantu seorang manajer menentukan seberapa cepat, seberapa intensif, dan sejauh mana harus terlibat dengan masalah tadi. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Bryant. Pemilihan metode Bryant berdasarkan tingkat kemudahan perhitungan dan menghindari terjadinya kesalahan penilaian Universitas Indonesia

81

oleh ekspert karena sistem penilaian dilakukan secara personal dan privat dikarenakan ekspert tidak memungkinkan untuk ditemui. Metode bryant adalah metode penentuan prioritas yang dilakukan oleh tim penilai/ekspert berdasarkan beberapa kriteria dan dilanjutkan dengan mengalikan skor. Skor masing masing kriteria 1-4 atas serangkaian kriteria berikut: 

P = Prevalence Besar masalah yang menggambarkan jumlah atau kelompok masyarakat yang terkena masalah.



S = Seriousness Keseriusan masalah untuk segera ditanggulangi ditinjau dari tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderungan dari waktu ke waktu.



C = Community Concern Perhatian atau kepentingan masyarakat dan pemerintah terkait terhadap masalah tersebut. Dampak masalah terhadap perusahaan atau instansi terkait.



M = Manageability Ketersediaan sumber daya (tenaga, dana, sarana dan metode/cara) untuk mengatasi masalah.

Universitas Indonesia

82

Tabel 4.4 Prioritas Masalah No.

Daftar Masalah

1

Penyimpanan berkas rekam medis yang tidak teratur Lamanya waktu tunggu pelayanan rawat jalan Ketersediaan handrub di poliklinik rawat jalan yang minim Skrinning pasien resiko jatuh yang hanya sampai jam 10 Beban kerja perawat GPS lantai 3 berlebih

2 3

4

5

Penilaian Jumlah Rata- Rank Keterangan Expert Rata P S C M 4

3

2

2

48

12

4

IRMPDI

3

3

4

2

72

18

3

IRJ

3

1

2

3

18

4.5

6

IRJ

3

2

2

3

36

9

5

IRJ

4

4

4

2

128

32

1

IRNA

Setelah mengetahui masalah prioritas yang akan dilakukan untuk menemukan solusi dari masalah utama yang sudah ditentukan adalah dengan menghitung beban kerja perawat lantai 3 GPS. 4.4

Carry Out the Plan (Melaksanakan Rencana) Tahap ketiga dalam penyelesaian masalah adalah melaksanakan rencana yang sudah ditentukan yaitu menghitung beban kerja perawat GPS lantai 3, salah satu cara perhitungannya adalah dengan menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan. “Metode ABK Kes adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada setiap fasilitas kesehatan (faskes) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Metode ini digunakan untuk menghitung semua jenis SDMK” (PPSDM, 2015). Analisis dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode observasi dan Fokus Group Discussion (FGD) sebagai data primer untuk

Universitas Indonesia

83

mendapatkan jumlah penggunaan waktu dan frekuensi setiap pola aktivitas, bertujuan untuk menganalisis beban kerja perawat secara real time berdasarkan work sampling dan time motion juga untuk menjaga validitas dan reabilitas peneliti melakukan telaah dokumen sebagai data sekunder. Sampel dipilih secara purposive berjumlah 10 perawat dengan waktu pengamatan selama 10 hari. Sampel mewakili kegiatan pokok dan kegiatan penunjang keperawatan yang terbagi dalam 3 shift (pagi 4 sampel, sore 4 sampel dan malam 2 sampel. Langkah-langkah Metode ABK Kes: 1. Menetapkan Faskes dan Jenis SDMK 2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) 3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu 4. Menghitung Standar Beban Kerja 5. Menghitung Standar Kegiatan Penunjang 6. Menghitung Kebutuhan SDMK Per Institusi / Fasyankes

Universitas Indonesia

BAB 5 REKOMENDASI PENYELESAIAN MASALAH 5.1

Kesimpulan Berdasarkan telaah data, jumlah perawat di lantai 3 IRNA GPS sebanyak 27 perawat fungsional dan 2 perawat struktural ditambah 2 pekarya. Watu Kerja Tersedia (WKT) berdasarkan Buku Manual ABK Kes selama 72000 menit/tahun. Hasil observasi menggunakan teknik kombinasi work sampling dan time motion rata-rata lama kerja /perawat pada shift pagi selama 7 jam 40 menit, 6 jam 50 menit pada shift sore dan 9 jam untuk shift malam. Dari data tersebut dapat disimpulkan perawat mengalami over time dalam bekerja. Dalam langkah 3 diuraikan kegiatan tugas perawat /menit, dari data tersebut terdapat 5 kegiatan pokok keperawatan yang membutuhkan waktu paling banyak yaitu, mengisi status pasien, stanby di nurse station, mencatat amprahan obat, overan dinas dan mengisi RM. Banyaknya pasien dengan jumlah BOR rata-rata 43 /hari dapat mempengaruhi lamanya overan dinas, selain itu perawat bertugas mengisi status pasien pada buku secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak adanya petugas farmasi yang bertugas dalam merekap kebutuhan obat pasien mengakibatkan perawat harus melakukan pencatatan yang juga memakan waktu hingga 60 menit lamanya, ditambah lagi masih dijumpai pencatatan Instruksi Medis dan Rencana Tindakan pada Rekam Medis pasien yang masih kosong membuat perawat terpaksa mengisi sebelum melakukan asuhan. Selain itu tingginya angka Standar Tugas Penunjang sebesar 1,54 merupakan indikator tingginya beban perawat diluar pekerjaan pokok yang begitu banyak, padahal tugas penunjang dapat dilakukan oleh tenaga non keperawatan.

84

Universitas Indonesia

85

5.2

Rekomendasi Berdasarkan hasil temuan dari analisis beban kerja perawat di lantai 3 GPS peneliti mengusulkan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1.

Menambah jumlah perawat berdasarkan kebutuhan dari hasil analisis beban kerja kesehatan.

2.

Merekrut tenaga perawat professional berdasarkan karakteristik pasien rawatan, atau menempatkan perawat dengan spesialisasi tertentu berdasarkan kasus keperawatan.

3.

Menambah jumlah perawat pada shift pagi karena kegiatan keperawatan paling tinggi berada pada shift pagi atau distribusi perawat diperbanyak pada shift pagi.

4.

Merancan system informasi berbasis elektronik agar pekerjaan administrasi dapat dikerjakan oleh petugas non perawat.

5.

Mengalihkan tugas non keperawatan dengan tenaga non perawat. Menambahkan petugas administrasi dan pekarya yang di bagi dalam 3 shift karena kegiatan non keperawatan pun mengikuti siklus perawatan pasien, sehingga perawat tidak double burden.

6.

Usulan diadakannya 1 tenaga farmasi untuk setiap lantai /minimal setiap gedung yang bertugas penuh terhadap distribusi obat pasien.

7.

Menegaskan kepada DPJP bahwa tugas pencatatan instruksi medis dan rencana tindakan bukan tanggung jawab perawat melainkan tanggung jawab dokter.

8.

Membuat SPO uraian tugas pokok dan tugas penunjang keperawatan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya berdasarkan instruksi yang jelas.

9.

Memberikan penghargaan berupa reward pada perawat untuk menjaga loyalitas perawat.

10. Memberikan pelatihan sesuai tugas pokok keperawatan agar perawat mampu melaksanakan tugas keperawatan secara efektif dan tidak membuang waktu yang mengakibatkan terjadinya over time dalam melakukan tindakan.

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA Amalia, F.P., 2016. Laporan PBL 3 RSUP Fatmawati. Laporan Magang. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Anon., 2011. Anak RSIA Hermina Podomoro. Jakarta: Universitas Indonesia. Artha, C., 2011. Analisis Beban Kerja Perawat untuk Menentukan Jumlah Kebutuhan Perawat di Ruang rawat Inap Chrysant Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Bowersox, D.J. & Clos, D.J., 1996. Logistical Management: The Integrated Supply Chain Process. New York: Macmillan. Fatmawati, R., 2016. Uraian Tugas Perawat. SPO. Jakarta Selatan: RSUP Fatmawati RSUP Fatmawati. Fatmawati, R., 2017. Indeks Kinerja Unit Instalasi Rawat Inap GPS Lantai 3. IKU. Jakarta Selatan: Instalasi Rawat Inap GPS RSUP Fatmawati. Ilyas, y., 2011. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Jakarta. Kemenkes, 2009. Undang-undang nomor 44. Jakarta: Kemenkes RI. Kurniadi, D., n.d. Pengelolaan Pendidikan ABK. [Online] Available at: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1956032219 82031DEDY_KURNIADI/MAKALAH/PENGELOLAAN_PENDIDIKAN_ABK /BAB_III.pdf [Accessed 27 May 2017]. Polya, G., 1980. On Solving Mathematical Problems in High School. New Jersey: Princeton Univercity Press. PPSDM, 2015. Buku Manual 1: Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes). Manual Book. Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan PPSDM Kesehatan. 86

Universitas Indonesia

RI, 2005. Peraturan Pemerintah no 23 tentang Badan Layanan Umum. PP. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2010. Peraturan Mentri Kesehatan no 340 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. PMK. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2010. Undang-undang No 44 tentang Rumah Sakit. UU. Jakarta: Republik Indonesia. RI, 2015. Peraturan Presiden no 77 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit. Perpres. Jakarta: Republik Indonesia. Ria, S., 2012. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di ruang rawat Inap. Thesis. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universiyas Indonesia. Robot, F.J.M., 2009. Analisis Beban Kerja Peraeat Pelaksana dalam Mengevaluasi Kebutuhan Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Prof. dr R. D. Kandou Manado. Thesis. Depok: Fakultas ILmu Keperawatan Universitas Indonesia. Saad, N.G.S.R.N.S., 2005. The Sources of Pedagogical Content Knowledge (PCK) Used by Mathematics Teacher During Instructions. A Case Study. Departement of Mathematics. Stephen, R. & Mary, , 2010. Manajemen. 10th ed. Jakarta: Erlangga. Tappen, R.N., 1998. Essential of nursing leadership and management. Philadelphia: F.A. Davis Company. Yuliani, P.L., 2016. Rancangan Perlengkapan Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Value Analysis di RSIA SamMarie Basra. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

87

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

88

Universitas Indonesia

Lampiran 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Dewan Pengawas

Direktur Utama

KOMDIK

KFT

KOMLIT BANG

KMMR

KPPI

KEH

KOMKEP KOMK3

Satuan Pengawas Intern

Direktorat Medis dan Keperawatan

Kelompok Staf Medis (KSM): 1. Kesehatan Anak 2. Bedah 3. Obstetri & Ginekologi 4. Penyakit Dalam 5. Ortopaedi & Traumatologi 6. Bedah Saraf 7. Rehabilitasi Medik 8. Jantung & Pembuluh Darah 9. Mata 10. Jiwa 11. THT

Bid. Pelayanan Medik

Bid. Pelayanan Keperawatan

Bid. Fasilitas Medik & Keperawatan

Seksi Renbang Yandik

Seksi Renbang Yankep

Seksi Monev Yandik

Seksi Monev Yankep

12. Paru 13. Anastesiologi & Terapi Intensif 14. Kulit & Kelamin 15. Patologi Klinik 16. Patologi Anatomi 17. Neurologi 18. Radiologi 19. Gigi & Mulut 20. Medik Dasar 21. Gizi Klinik

Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan

Bagian SDM

Bagian Umum

Seksi Renbang Fasilitas Medik & Keperawatan

Subbag Renbang

Subbag Tata Usaha

Seksi Monev Fasilitas Medik & Keperawatan

Subbag Mutasi & Kesejahteraan

Subbag Rumah Tangga

INSTALASI: 1. IGD 2. IRJ 3. I. Teratai 4. I. Prof. Dr. Soelarto 5. I. Anggrek 6. I. Bougenville 7. IBS

8. IRM 9. I. Patologi 10. I. Radiologi & KN 11. Farmasi 12. IRMPDI 13. IPKH 14. I. Rawat Intensif

Direktorat Keuangan

Bagian Diklit

Bag. Perencanaan & Anggaran

Bagian Pembendaharaan & Mobilisasi Dana

Subbag Renbang

Subbag Peny. Program & Anggaran

Subbag Pembendaharaan

Subbag Evaluasi & Pelaporan

Subbag Mobilisasi Dana

Subbag Monev

INSTALASI: 1. I. Gizi 2. IPSRS 3. ISP 4. ISB

INSTALASI: 1. I. Sistem Informasi RS 2. IFPJ

Bagian Akuntansi

Subbag Akuntansi Keuangan Subbag Akuntansi Manajemen & Verivikasi

ULP

Unit Transfusi Darah

(Sumber: Keputusan Direktur Utama RSUP Fatmawati HK.03.05/II.1.108/2017)

89

Universitas Indonesia

Lampiran 2 Alur Perekrutan RSUP Fatmawati

Lampiran 3 Alur Pensiun Pegawai RSUP Fatmawati

MULAI

MULAI

BAGIAN SDM Menyusun formasi kebutuhan SDM dan TIM Pengadaan/Rekrutmen SDM

BAGIAN SDM 1. Menyusun program perencanaan pensiun 2. Membuat, mencetak dan mendistribusikan surat pemberitahuan pensiun sesuai dengan bulan kelahiran Pegawai Negeri Sipil

DIREKTUR UTAMA Mengesahkan formasi kebutuhan SDM dan TIM Rekrutmen RSF

PNS

YA

PEGAWAI Melengkapi berkas usul Pensiun

BIRO KEPEG KEMENKES Pelaksanaan sleksi dan penertiban SK PNS

LENGKAP

TIDAK

BIRO KEPEG KEMENKES Penertiban SK Pensiun

TIDAK

YA

BAGIAN SDM Persiapan pelaksanaan pengadaan pegawai non PNS

TIM PENERIMAAN/REKRUTMEN SDM Melaksanakan, melaporkan hasil seleksi pegawai baru

BAGIAN SDM 1. Melakukan updating data SIMKA dan SPAK sesuai dengan data terakhir pegawai yang akan Pensiun 2. Melakukan entry Surat Usul Pensiun secara online 3. Mengirim surat usulan dan berkas/dokumen usul Pensiun ke Kemenkes

DIREKTUR UTAMA Pengesahan dan penetapan hasil rekrutmen

KEMENKES Menerbitkan SK pensiun

SEKRETARIAT TIM Mengumumkan hasil SDM

BAGIAN SDM 1. Mengadakan dan mendistribusikan SK Pensiun 2. Mengarsip SK Pensiun

BAGIAN SDM Persiapan berkas rekrutmen

PEGAWAI Menerima SK Pensiun

SELESAI

SELESAI

90

Universitas Indonesia

Lampiran 4 Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap

Alur Pasien Rawat Inap RSUP Fatmawati Instalsi Gawat Darurat

Poliklinik

Pasien Datang

Pasien Datang

Pemeriksaan oleh Dokter IGD

Pemeriksaan oleh Dokter Poli

Tempat Pendaftaran Pasien

Petugas Menyiapkan Kamar Rawat

Pendaftaran Rawat Inap

Ketersediaan Tempat Tidur

Gawat

Rawat Inap

Ada

Observasi dan Reasesment Pasien oleh Dokter dan Perawat

Menghubungi Ruang Rawat Inap

Perlu Rawat Inap

Kondisi

Bedah Sentral

Petugas Menerima Pasien Rawatan

Nurse Station

Depo Farmasi

Pembuatan Resume Pulang dan Resep Obat

Pasien/Keluarga Menyerahkan Resep Obat

Pasien/Keluarga Mengambil Nomor Antrian Pembayaran

Petugas Melakukan Perincian Obat

Pasien/Keluarga Memberikan Resume Pulang

1. Resum Pulang 2. Resep Obat

Observasi dan Pengkajian Awal Pasien oleh Dokter dan Perawat (1x24 jam)

Service Point dan Billing

Verifiikasi Tunai/Jaminan

Kondisi Operasi

Baik

Ya

Tindakan Operasi Elektif

Tunai

Melakukan Pembayaran di Kasir

Jaminan

Tidak Perlu Rawat Inap

Pulang

Pulang

Tidak Baik

Masuk Daftar Tunggu

Konfirmasi Ke Counter BPJS

Tidak Tidak Ada

Masuk Daftar Tunggu

Perawatan berdasarkan clinical pathway Pasien/Keluarga Mengambil Obat Kondisi

Baik

Meninggal

Pasien/Keluarga Menyerahkan Surat Izin Pulang (SIP)

Pasien Mendapatkan Informasi Pasca Pemulihan

Hidup

Pasien Menerima Surat Izin Pulang (SIP) Surat Izin Pulang (SIP)

Bagian

Meninggal

Rujuk

Diijinkan Pulang Oleh DPJP

Pulang

(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)

91

Universitas Indonesia

Lampiran 5 Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Alur Pasien Rawat Jalan RSUP Fatmawati

Q-Matic

Informasi

Pasien Datang

Mengisi Formulir Pasien Baru

Mengambil Antrian Q-Matic Sesuai Poli Tujuan

Form. Identitas Pasien Baru

Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

Kasir

Nurse Station

Poliklinik

Registrasi Pasien

Membayar Pendaftaran

Menyerahkan bukti administrasi, SEP dan bukti pembayaran

Pemeriksaan oleh Dokter

 

Baru



Status Pasien

Cetak Kartu Pasien bagi pasien baru Cetak bukti administrasi Cetak SEP bagi Umum pasien Jaminan

Pemeriksaan TTV

Lama Jaminan

Ya

Pemberian Resep Obat oleh Dokter

Membayar Pelayanan dan Resep Obat

Depo Farmasi

Alur Pelayanan Penunjang

Pemeriksaan Penunjang

Tidak Status Pasien

Penunjang Diagnostik

Umum

Menyerahkan Resep Obat Jaminan

Pengambilan Resep Obat

Bagian

Pulang

(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)

92

Universitas Indonesia

Lampiran 6 Alur Rekam Medis Pasien

Alur Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Tempat Pendaftaran Pasien

Ruang Penyimpanan Rekam Medis Tracer Keluar

Pasien Datang

Lama

Baru

Pendaftaran Pasien baru

Scan Barcode RM

Perakitan Berkas RM Baru

Petugas poli menerima RM

Diletakkan di rak sortir

Pencarian RM berdasarkan Tracer

Registrasi Pasien

Instalasi Rawat Jalan

Petugas Mendistribusikan RM berdasarkan poli tujuan

Scan Barcode RM

Pengisian RM berdasarkan hasil pemeriksaan

Input Data Pasien Baru

Scan Barcode RM

Pengembalian RM

Bagian

Berkas RM disimpan

Alur Rekam Medis Pasien Rawat Inap IGD/Poliklinik

Rawat Inap

Pasien dinyatakan Rawat Inap

Serah terima RM oleh petugas Rawat Inap

Ruang Pengolahan IRMPDI

Ruang Penyimpanan IRMPDI

Penerimaan Berkas RM dari Rawat Inap

Scan Barcode RM

Umum

Jaminan

Register berkas RM Pengisian RM berdasarkan pelayanan

RM disimpan Assembling: 1. Analisis Kuantitatif 2. Analisis Kualitatif 3. Coding 4. Verifikasi

RM Pasien yang dinyatakan pulang dikembalikan dalam 1x24 jam

Registrasi klaim jaminan di buku ekspedisi

Bagian

Penyimpanan di rak sementara

(Sumber: Dokumen Pribadi berdasarkan hasil wawancara dan observasi)

93

Universitas Indonesia

Lampiran 7 Alur Pengadaan Logistik

Lampiran 8 Alur Penghapusan Logistik

MULAI

MULAI

SATUAN KERJA Mengusulkan rencana kebutuhan

SATUAN KERJA Mengisi formulir pengembaliaan barang

BAGIAN LOGISTIK UMUM Menyusun dan merekap perencanaan kebutuhan

BAGIAN LOGISTIK UMUM Menyimpan barang dan membuat rekomendasi penghapusan/lelang barang

Tidak disetujui

DIREKTORAT KEUANGAN Melakukan perincian anggaran DIREKTUR UTAMA Persetujuan rencana kebutuhan UNIT LAYANAN PENGADAAN 1. Melakukan pengadaan kebutuhan 2. Membentuk TIM Penerimaan pengadaan kebutuhan

Pengadaan

Tidak disetujui

DIREKTUR UTAMA 1. Persetujuan penghapusan/lelang barang 2. Pelaporan dan pengajuan ke Kemenkes/Dirjenmed

Penghapusan

DIREKTUR UTAMA Membentuk TIM Panitian Penghapusan

Disetujui

Disetujui

TIM PANITIA PENGHAPUSAN Melakukan penelitian

TIM PENERIMAAN PENGADAAN Menerima barang pesanan ULP BAGIAN LOGISTIK UMUM Serah terima barang dengan PJ. Pergudangan

KEMENKEU 1. Merekomendasikan jadwal lelang 2. Menyusun Risalah (berita acara) lelang 3. Membuat laporan penghapusan inventaris negara

Barang disimpan

SELESAI

94

Universitas Indonesia

Lampiran 9 Perhitungan Kebutuhan Perawat Berdasarkan ABK Kes 2015 di lantai 3 Instalasi Rawat Inap Prof. Dr. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2017

1.1 Menetapkan Faskes dan jenis SDMK No 1

Jenis Faskes RSUP Fatmawati

Kelompok SDMK Perawat

Jenis SDMK Ka. Ru PJ PP PP JP PA

Keterangan: Ka. Ru : Kepala Ruangan (Struktural) PJ PP : Penanggung Jawab Perawatan Pasien (Struktural) PP JP : Primary Nurse (Fungsional) PA

: Perawat Assosiation (Fungsional)

*Struktural tidak melaksanakan tugas keperawatan hanya melaksanakan tugas manajerial Sumber: SPO Pelayanan Instalasi Rawat Inap Prof. dr. Soelarto

95

Universitas Indonesia

1.2 Menetapkan Waktu Kerja Tersedia Kode

Komponen

Keterangan

Rumus

Jumlah

Satuan

A

B

C

D

E

F

5 hr kerja/mg

52 mg

260

Hr/thn

A

Hari Kerja 6 hr kerja/mg

52 mg

312

Hr/thn

12

Hr/thn

19

Hr/thn

Rata2 dlm 1th

5

Hr/thn

Rata2 dlm 1th

12

Hr/thn

375

Jam/mg

70% x 37.5

2625

Jam/mg

No

1 2

3

B

Cuti Pegawai

4

C

Libur Nasional

5

D

6

E

Mengikuti Pelatihan Absen Waktu Kerja

7

F

(dalam 1 minggu)

Peraturan Kepegawaian Dalam 1 th kalender

Kepres no. 68/1995

Jam Kerja

Permen PAN-

Efektif (JKE)

RB 26/2011

Waktu Kerja

5 hr kerja/mg

E8 /5

525

Jam/mg

10

(dalam 1 hari)

6 hr kerja/mg

E8 / 6

4375

Jam/mg

11

Waktu Kerja

5 hr kerja/mg

E1-(E3+E4+E5+E6)

212

Jam/mg

12

Tersedia (hari)

6 hr kerja/mg

E2-(E3+E4+E5+E6)

264

Jam/mg

1113

Jam/mg

1155

Jam/mg

Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan (dalam Jam)

1200

Jam/mg

Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan (dalam Menit)

72000

Mnt/th

8

G

9 WK

13

WKT

5 hr kerja/mg Waktu Kerja Tesedia (jam)

14

6 hr kerja/mg

E1-(E3+E4+E5+E6) x E9 E2-(E3+E4+E5+E6) x E10

Sumber: Buku Manual ABK Kes 2015 96

Universitas Indonesia

1.3 Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu No

Kegiatan

Rata-rata waktu/ Kegiatan

Rata-Rata Frekuensi/ Hari

Tugas Pokok 1

Anamnesa

1

1

2

Cek gula darah pasien

2.33

4

3

Ganti Verban

8

1

4

Hand Hygien

1.5

6

5

Handrub

0.5

16

6

Injeksi

1

1

7

KIE

10

3

8

Melepas infus

3

6

9

Melepas kateter

2

1

10

Memandikan pasien

14.25

2

11

Memasang infus

7.66

8

12

Memasang kateter

12

1

13

Membereskan alat

3.75

4

14

Memberi makan

7

1

15

Memberikan obat oral

2.53

16

16

Memberikan oksigen

2.25

3

17

membuang sampah

2

5

18

membuang urine

1.75

1

19

Memindahkan pasien ke kamar lain

6.5

1

20

Mempersiapkan linen

3

1

21

Mencabut tranfusi darah

5

1

22

Mencatat amprahan obat

60

1

23

Mendata pasien yang akan ditindak

6.33

3

24

Mengambil darah

3.5

2

25

mengambil sampel urine

5

1

26

Mengantar pasien Khemoterapi

15

1

27

Mengganti cairan infuse

2.83

7

28

Mengganti Popok

5.25

6

29

Mengisi RM

38.63

3

30

mengurus disscharge

6.5

1

31

Menjemput pasien haemodialisa

21.25

2

32

menjemput pasien icu

55

1

33

Menyiapkan alat

3.33

3

34

Menyiapkan obat

36.38

3

97

Universitas Indonesia

35

Menyiapkan pemasangan kateter

2

1

36

merapihkan kateter

6

1

37

Merawat infus

1.33

10

38

Mobilisasi pasien

4

2

39

Overan Keperawatan

55

6

40

Oxigen

1

1

41

Pemberian Obat melalui infus

2.75

15

42

persiapan mandi

13.55

6

43

Ronde keperawatan

17.83

6

44

TTV

2.6

25

45

Verbeden

3.3

13

46

mengisi status

190

1

47

menyiapkan pemberian obaat

2

1

48

pemberian obat melalui ngt

3

1

49

stanby di nurse station

100

1

12.33

4

5

1

Tugas Penunjang 1

Administrasi

2

membereskan peralatan mandi

3

Mengantar darah ke Lab

20

1

4

Merapikan tempat tidur pasien pulang

10

1

5

Ngamprah obat

15

1

6

On Call

1.5

5

7

Visite

12.75

9

8

menulis retur obat

19

1

Sumber: Observasi, Telaah Dokumen dan FGD Ka. Ru dan PJ PP Lantai 3 GPS

98

Universitas Indonesia

1.4 Menghitung Standar Beban Kerja [

𝑊𝐾𝑇 SBK = 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢

Keterangan: SBK

: Standar Beban Kerja

WKT

: Waktu Kerja Tersedia

Norma Waktu : Rata-rata waktu Kegiatan No

Kegiatan

1

Anamnesa

2

Cek gula darah pasien

3

Rata-rata

Total

waktu

WKT

SBK

1

72000

72000

2.33333333

72000

30857.1428

Ganti Verban

8

72000

9000

4

Hand Hygien

1.5

72000

48000

5

Handrub

0.5

72000

144000

6

Injeksi

1

72000

72000

7

KIE

10

72000

7200

8

Melepas infus

3

72000

24000

9

Melepas kateter

2

72000

36000

10

Memandikan pasien

14.25

72000

5052.63157

11

Memasang infus

7.6625

72000

9396.41109

12

Memasang kateter

12

72000

6000

13

Membereskan alat

3.75

72000

19200

14

Memberi makan

7

72000

10285.7142

15

Memberikan obat oral

2.525

72000

28514.8519

16

Memberikan oksigen

2.25

72000

32000

17

membuang sampah

2

72000

36000

18

membuang urine

1.75

72000

41142.8571

19

Memindahkan pasien ke kamar lain

6.5

72000

11076.9230

20

Mempersiapkan linen

3

72000

24000

21

Mencabut tranfusi darah

5

72000

14400

22

Mencatat amprahan obat

60

72000

1200

23

Mendata pasien yang akan ditindak

6.33333333

72000

11368.4210

24

Mengambil darah

3.5

72000

20571.4285

25

mengambil sampel urine

5

72000

14400

26

Mengantar pasien Khemoterapi

15

72000

4800

27

Mengganti cairan infuse

2.83333333

72000

25411.7647

99

Universitas Indonesia

28

Mengganti Popok

5.25

72000

13714.2857

29

Mengisi RM

38.625

72000

1864.07767

30

mengurus disscharge

6.5

72000

11076.9230

31

Menjemput pasien haemodialisa

21.25

72000

3388.23529

32

menjemput pasien icu

55

72000

1309.09090

33

Menyiapkan alat

3.33333333

72000

21600

34

Menyiapkan obat

36.375

72000

1979.38144

35

Menyiapkan pemasangan kateter

2

72000

36000

36

merapihkan kateter

6

72000

12000

37

Merawat infus

1.33333333

72000

54000

38

Mobilisasi pasien

4

72000

18000

39

Overan Keperawatan

55

72000

1309.09090

40

Oxigen

1

72000

72000

41

Pemberian Obat melalui infus

2.75

72000

26181.8181

42

persiapan mandi

13.55

72000

5313.65313

43

Ronde keperawatan

17.8333333

72000

4037.38317

44

TTV

2.6

72000

27692.3076

45

Verbeden

3.29166667

72000

21873.4177

46

mengisi status

190

72000

378.947368

47

menyiapkan pemberian obaat

2

72000

36000

48

pemberian obat melalui ngt

3

72000

24000

49

stanby di nurse station

100

72000

720

100

Universitas Indonesia

1.5 Menghitung Standar Kegiatan Penunjang Langkah-langkah Perhitungan a. Waktu Kegiatan

= Rata-rata Waktu x 264 (satuan

waktu/hari) b. Faktor Tugas Penunjang (FTP)

= (Waktu Kegiatan / WKT) x 100

c. Standar Tugas Penunjang (STP)= (1 / ( 1 – (FTP/100)) No

Kegiatan

1

Administrasi

2

membereskan peralatan mandi

3

Rata-rata norma waktu

waktu kegiatan

satuan

WKT

FTP

12.3333333

3256

Menit/hari

72000

4.522222

5

1320

Menit/hari

72000

1.833333

Mengantar darah ke Lab

20

5280

Menit/hari

72000

7.333333

4

Merapikan tempat tidur pasien pulang

10

2640

Menit/hari

72000

3.666667

5

Ngamprah obat

15

3960

Menit/hari

72000

5.5

6

On Call

1.5

396

Menit/hari

72000

0.55

7

Visite

12.75

3366

Menit/hari

72000

4.675

8

menulis retur obat

19

5016

Menit/hari

72000

6.966667

FTP dalam %

35.04722

FTP dalam % / 100

0.350472

1 - FTP dalam % /100

0.649528

STP

1.53958

101

Universitas Indonesia

1.6 Menetapkan Kebutuhan SDMK

No

Kegiatan

Frekuensi Rata-rata

Jumlah Shift

Jumlah PN

Jumlah hari

Capaian 1 Tahun

1

3

2

365

2190

72000

0.0304

1.33

3

2

365

2920

30857.1

0.0946

SBK

SDMK

1

Anamnesa

2

Cek gula darah pasien

3

Ganti Verban

1

2

2

365

1460

9000

0.1622

4

Hand Hygien

3

3

29

365

95265

48000

1.9847

5

Handrub

8

3

29

365

254040

144000

1.7644

6

Injeksi

1

3

2

365

2190

72000

0.0304

7

KIE

1.5

3

2

365

3285

7200

0.4563

8

Melepas infus

3

2

2

365

4380

24000

0.1825

9

Melepas kateter

1

3

2

365

2190

36000

0.0608

10

Memandikan pasien

1

2

2

365

1460

5052.63

0.289

11

Memasang infus

4

2

2

365

5840

9396.41

0.6215

12

Memasang kateter

1

3

2

365

2190

6000

0.365

13

Membereskan alat

1.33

3

2

365

2920

19200

0.1521

14

Memberi makan

1

3

2

365

2190

10285.7

0.2129

15

Memberikan obat oral

8

3

2

365

17520

28514.8

0.6144

16

Memberikan oksigen

1.5

3

2

365

3285

32000

0.1027

17

membuang sampah

1.67

3

2

365

3650

36000

0.1014

18

membuang urine

1

3

2

365

2190

41142.8

0.0532

19

Memindahkan pasien ke kamar lain

1

3

2

365

2190

11076.9

0.1977

20

Mempersiapkan linen

1

2

2

365

1460

24000

0.0608

102

Universitas Indonesia

21

Mencabut tranfusi darah

1

3

2

365

2190

14400

0.1520

22

Mencatat amprahan obat

1

3

2

365

2190

1200

1.825

23

Mendata pasien yang akan ditindak

1

3

2

365

2190

11368.4

0.1926

24

Mengambil darah

1

2

2

365

1460

20571.4

0.071

25

mengambil sampel urine

1

3

2

365

2190

14400

0.1521

26

Mengantar pasien Khemoterapi

1

3

2

365

2190

4800

0.4563

27

Mengganti cairan infuse

2.33

3

2

365

5110

25411.7

0.2011

28

Mengganti Popok

3

3

2

365

6570

13714.2

0.4791

29

Mengisi RM

1

3

2

365

2190

1864.07

1.1748

30

mengurus disscharge

1

2

2

365

1460

11076.9

0.1318

31

Menjemput pasien haemodialisa

1

3

2

365

2190

3388.23

0.6464

32

menjemput pasien icu

1

3

2

365

2190

1309.09

1.6729

33

Menyiapkan alat

1

3

2

365

2190

21600

0.1013

34

Menyiapkan obat

1

3

2

365

2190

1979.38

1.1064

35

Menyiapkan pemasangan kateter

1

3

2

365

2190

36000

0.0608

36

merapihkan kateter

1

3

2

365

2190

12000

0.1825

37

Merawat infus

3.33

3

2

365

7300

54000

0.1352

38

Mobilisasi pasien

1

3

2

365

2190

18000

0.1217

39

Overan Keperawatan

2

3

2

365

4380

1309.09

3.3458

40

Oxigen

1

3

2

365

2190

72000

0.0304

41

Pemberian Obat melalui infus

5

3

2

365

10950

26181.8

0.4182

42

persiapan mandi

3

2

2

365

4380

5313.65

0.8243

43

Ronde keperawatan

2

3

2

365

4380

4037.38

1.0849

44

TTV

8.33

2

2

365

12166.67

27692.3

0.4394

103

Universitas Indonesia

45

Verbeden

4.33

2

2

365

6326.667

21873.4

0.2892

46

mengisi status

1

3

2

365

2190

378.947

5.7792

47

menyiapkan pemberian obaat

1

3

2

365

2190

36000

0.0608

48

pemberian obat melalui ngt

1

3

2

365

2190

24000

0.0913

49

stanby di nurse station

1

1

2

365

730

720

1.0139

JKT

28.611

STP

1.5396

Kebutuhan Perawat

44.049

Pembulatan

44

Perawat saat ini

27

Jumlah Kekurangan Perawat

17

104

Universitas Indonesia

Related Documents

Finalpdf-reportcover
June 2020 36
Pbl 11(3).docx
October 2019 11
Laporan Pbl 3.docx
May 2020 10
Pbl Modul 3.docx
November 2019 37
Pbl 3.pptx
November 2019 16

More Documents from "Dwi Astuty"