INDONESIAKU Semua orang di tempat itu berhamburan dan menuju satu arah. beberapa dari mereka tergesagesa entah tempat mana yang mereka akan tuju?. Saling senggol, bahkan saling dorong satu sama lain. Beberapa orang berteriak “ yang kanan jalan.. yang kanan”. “ Untung aku di sebelah kiri” kuberkata dalam hati. Oarang-orang masih tak beranjak maju, mereka hanya mengikuti laju mesin eskalator tersebut, mungkin karena takut kakinya akan terjepit. Entah lah yang jelas selalu seperti ini, meskipun para petugas stasiun kereta api sudah meneriaki lewat mesin toa. Langkah ku begitu cepat terbawa suasana tempat dengan banyaknya orang dengan gaya berjalan setengah berlari. Hingga tiba langkahku terhenti di depan sebuah mesin, ku sodorkan sebuah kartu hingga berbunyi “tit”. Panas terik matahari mulai terasa membara di kulit, hari ini benar-benar sangat panas. Tapi tak mengalahkan semangat para pejuang hidup yang sedang melakukan aktifitasnya. “ neng ojek neng”. “engga bang” kumenjulurkan tangan mengisyaratkan bahwa ku tak ingin naik ojeg. Aku selalu pulang dan pergi ke stasiun dengan berjalan kaki, padahal jaraknya memang agak jauh darirumah, tapi, aku selalu senang melakukannya. Sepanjang jalan ku melewati fly ofer,