Cerita Ii

  • Uploaded by: Raga Candradimuka
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cerita Ii as PDF for free.

More details

  • Words: 838
  • Pages: 3
Terculiknya putri wulan “Kisanak!!..”pria kurus berjubah merah nyala berteriak memanggil seraya berlari-lari kecil menuju ke arah seorang pemuda langsing dengan pedang tergantung di punggung. Pemuda yang ternyata adalah seorang pendekar. Ketika si pria kurus tiba di depan pendekar, sang pendekar memegang kedua bahunya. “kenapa raden?..” Tanya sang pendekar. Rupanya si pria kurus adalah seorang penghuni istana kerajaan “kisanak,..hh..hh.’ nafasnya tidak teratur. Melihat kondisi si pria kurus, sang pendekar merasa perlu mempersilahkan ia beristirahat terlebih dahulu. “Istirahat saja dahulu, raden...” anjurnya. “Tidak sempat kisanak, hh..hh.. ini darurat, dewi wulan sastro diculik nogobule!!”. Seketika air muka sang pendekar berubah. “Apa? diculik nogobule?apakah nogobule terlukan?” tanyanya ulang sambil mengguncang-guncang tubuh si pembawa berita itu. “Benar kisanak..semua punggawa kerajaan tidak berdaya melawan prabu nogobule..entah kenapa, mereka hanya terdiam saja melihat nogobule membopong putri wulan yang pingsan” sambung si pria kurus dengan mimik muka berduka. “para tentara juga hanya terdiam..” Mendengar itu si pendekar mencoba menenagkan diri. Tidak ada gunanya bersikap cemas dengan berlebihan, pikirnya. Badai pasti berlalu, banjir pasti surut dan kemarau pasti berganti musim hujan. Permasalahan ini akan diselesaikannya, ia yakin. “Baiklah, saya akan turun tangan. Saya akan merebut putri wulan dari tangan prabu nogobule, saya akan memulangkannya dalam keadaan sebagaimana sediakala” kata sang pendeka. “benar kisanak? Anda bersedia membantu kami?” tanya si raden dengan wajah tidak percaya. “Ya, saya akan melakukannya, tapi..ini bukan untuk membantu kerajaan, bukan pula karena simpati kepada putri wulan, tapi terutama untuk menyadarkan sahabat saya, nogobule.Semoga dengan direbutnya putri wulan olehku membuat nogobule sadar bahwa cinta putri wulan adalah palsu. Putri wulan hanya berbohong selama ini, ia tidak pernah benar-benar mencintai para pendekar. Ia adalah wanita yang sombong dan angkuh, saya mengetahui hal itu karena saya adalah korban pertamanya.

Saya tidak ingin nogobule mengalami hal yang sama dengan saya. Tapi, Saya tidak menyangka, prabu nogobule akan bertindak sejauh ini...Cinta telah membutakan matanya..” Sang pendekar berkata-kata seraya menengadahkan kepalanya ke langit mencoba mempercayai peristiwa ini benar-benar terjadi. Lalu ia memandang ke arah si raden yang terlihat bingung, tidak tahu apa sebenarnya yang telah terjadi antara nogobule, pendekar negeri sakura dan putri wulan. Tapi si raden juga tidak mau bertanya lebih jauh lagi, pikirnya yang penting putri wulan dapat selamat Ia diperintah oleh ayah sang putri, raja hyangbwanyakKaKaEn, untuk menemui pendekar negeri sakura hanya bertujuan untuk itu, bukan yang lain. “terima kasih kisanak, semoga anda berhasil..” kata si raden dengan mata yang berbinar-binar. Ia terbayang-bayang akan hadiah yang dijanjikan sang raja kapadanya jika berhasil membujuk sang pendekar. Si raden sudah melaksanakan perintah, dan ia merasa beruntung, tanpa perlu dibujuk dengan keras, sang pendekar bersedia turun tangan. “aku akan mendapat hadiah” kata batinnya. “Mari kita melaso di pendopo sebentar, anda terlihat letih sekali raden” ajakan pendekar membuyarkan hayalan si raden. Pria kurus itu menuruti ajakan itu, mereka menuju ke pendopo yang tidak jauh dari tempat berdiri mereka dan berbaring di lantai pendopo itu untuk memulihkan tenaga sejenak. Namun si raden malah tertidur, sehingga sang pendekar menunggunya hingga terbangun. Sementara si raden tidur, pendekar negeeri sakura hanya termenung. Ia masih tidak habis pikir, kenapa bekas sahabat akrabnya itu menculik putri wulan sastro yang tidak mencintainya. Apalagi kerajaan indonesiabersatu adalah kerajaan yang besar dan raja beserta para punggawanya terkenal kuat perkasa dan sakti mandraguna. “nogobule benar-benar nekad..” gumam sang pendekar seraya menatap ke kejauhan. Di dalam hatinya sang pendekar salut juga dengan keberanian nogobule dan keberhasilannya menculik putri wulan. “bagaimana ia bisa berhasil?” gumamnya lagi seraya menggeleng-gelengkan kepala. “mau tidak mau aku harus memperlihatkan kepadanya, bahwa persahabatan lebih nyata daripada rasa cinta..” gumamnya lagi. Pandangannya menerawang jauh, ke belantara di depannya..mengingat masa-masa di dua tahun yang silam… Pada awal mulanya, dua tahun sebelum peristiwa penculikan ini terjadi, Nogobule adalah teman seperantauan pendekar negeri sakura. Mereka bertemu di titian benteng cina kuno, ketika sedang memotret pemandangan. Kemudian, karena merasa cocok satu sama lain, mereka bersepakat untuk menjelajahi dunia bersama-sama serta menghadapi suka dan duka bersama. Mereka membangun persahabatan yang sejati. Nogobule berasal dari negeri bule, sedangkan pendekar negeri sakura berasal dari jepang. Mereka memiliki postur tubuh dan kemampuan yang berbeda. Nogobule berpostur tinggi kekar sedangkan pendekar negeri sakura berpostur langsing. tapi, Nogobule tidak mampu bertempur fisikdan memiliki kemampuan retorika bahasa yang cakap. Sebaliknya, si pendekar negeri sakura sangat ahli dalam bertempur fisik tapi kurang cakap untuk beradu bicara. Postur tubuh mereka kurang cocok dengan keahlian mereka. Namun, dengan hal itu juga mereka dapat bertahan hidup selama di perantauan mereka. Mereka dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing hingga tiba di negeri yang terkenal dengan sebutan “negeri bawah angin”. Walaupun Nogobule dan pendekar negeri sakura memiliki postur tubuh dan kemampuan yang berbeda, namun hati mereka sama mulianya. Selama di perantauan mereka senantiasa membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan, baik karena tertimpa penyakit, pekerjaan yang terlalu berat, atau ancaman dari musuh. Mereka juga tidak bersedia menerima imbalan apa-apa atas pertolongan-pertolongan yang mereka berikan apalagi memungutnya, mereka merasa perbuatan baik terhadap sesama makhluk hidup tidak sepatutnya diberikan imbalan.

Prinsip ini, yang nantinya akan mereka pertanyakan kembali, mengingat dunia ini tidak semulia yang mereka harapkan. Dan dunia ini berkuasa merubah hati manusia yang hidup di dalamnya…. (bersambung) By: me

Related Documents

Cerita Ii
April 2020 26
Cerita
May 2020 54
Cerita
June 2020 51
Cerita
June 2020 51
Cerita Islami.rtf
December 2019 39

More Documents from "Dendi Sanjaya"