BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1
Teori Analisis Stabilitas Lereng
2.1.1
Longsoran (slide) dan analisis stabilitas lereng Jika tanah tidak horisontal, suatu komponen gravitasi akan cenderung
menggerakkan tanah ke bawah sebagaimana secara skematik ditunjukkan dalam Gambar 2.1. Gaya yang meluncurkan mempengaruhi ketahanan dari kuat geser tanah sepanjang permukaan kelongsoran (Das,1990). Menurut Perlof (1976), longsoran adalah pergerakan material yang disebabkan oleh kegagalan tegangan geser sepanjang suatu permukaan kelongsoran. Permukaan kelongsoran biasanya adalah permukaan kritis yang memiliki faktor keamanan minimum. Posisi tanah setelah longsor
Gambar 2.1 Kelongsoran massa tanah pada lereng (Das, 1990)
Masalah stabilitas lereng, baik yang alamiah maupun buatan, pasti ditemukan di dalam banyak aktivitas manusia, secara khusus dalam rekayasa teknik sipil (Zaruba dkk, 1982). Seorang insinyur teknik sipil sering diminta membuat perhitungan untuk memeriksa keamanan lereng alamiah, lereng galian, dan lereng timbunan. Pemeriksaan ini termasuk menentukan kekuatan geser yang terbangun sepanjang permukaan kelongsoran dan membandingkannya dengan kekuatan geser tanah. Proses ini disebut analisis stabilitas lereng (Das, 1990).
4