Cbr Irigasi Kel-7.docx

  • Uploaded by: Lambas Pasaribu
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Irigasi Kel-7.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,012
  • Pages: 17
CRITICAL BOOK REPORT STANDAR TATA NAMA PADA JARINGAN IRIGASI

NAMA MAHASISWA

DOSEN PENGAMPU

: Josua Mangasi F Marpaung

(5173111018)

Julkarnain Hidayat

(5173111019)

Juntan Dionisius Tampubolon

(5173111020)

Lambas Manatap Pasaribu

(5173111022)

: Dr. Ir. Rumilla Harahap, M.T Sarra Rahmadani, ST., M.Eng

MATA KULIAH

: Bangunan Air dan Irigasi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN APRIL 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan tugas CBR (CRITICAL BOOK REPORT). Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi tugas CBR pada matakuliah Bangunan Air dan Irigasi. Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan secara khusus kami berterimakasih kepada Ibu Dr. Ir. Rumilla Harahap, M.T dan Ibu Sarra Rahmadani, ST., M.Eng selaku Dosen pengampu matakuliah Bangunan Air dan Irigasi karena telah memberikan bimbinganya kepada kami untuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga selesai.

Medan, April 2019

Kelompok 7

ii

Daftar Isi KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii BAB I ......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1 C. Tujuan ............................................................................................................................. 1 BAB II........................................................................................................................................ 2 RINGKASAN ISI BUKU .......................................................................................................... 2 A. Identitas Buku ................................................................................................................. 2 B. Ringkasan Buku Utama .................................................................................................. 3 C. Ringkasan Buku Pembanding ......................................................................................... 6 BAB III .................................................................................................................................... 10 KEUNGGULAN BUKU ......................................................................................................... 10 A. Keterkaitan Antar Bab .................................................................................................. 10 B. Kemutakhiran Buku ...................................................................................................... 10 BAB IV .................................................................................................................................... 11 KELEMAHAN BUKU ............................................................................................................ 11 A. Keterkaitan Antar Bab .................................................................................................. 11 B. Kemutakhiran Buku ...................................................................................................... 11 BAB V ..................................................................................................................................... 12 IMPLIKASI ............................................................................................................................. 12 A. Teori .............................................................................................................................. 12 B. Pemahaman Mahasiswa ................................................................................................ 12 C. Analisis mahasiswa ....................................................................................................... 12 BAB VI .................................................................................................................................... 13 PENUTUP................................................................................................................................ 13 A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13 B. Saran ............................................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Bangunan Air dan Irigasi diperlukan buku yang memadai bahan belajar yang benar dan lengkap serta berguna bagi mahasiswa. Oleh karena itulah diperlukan yang namannya Critical Book Report. Dengan mengkaji isi buku dan membandingkannya dengan buku yang menjadi acuan kita bisa mendapatkan informasi lebih. Dengan mengkritisi buku ini kita bisa mempertimbangkan buku apa yang kita gunakan berdasarkan pembahasan. Kita juga bisa lebih menjadi seseorang yang kritis dalam menilai buku. Serta kita juga dapat berbagi informasi kepada para pembaca dan menambah luas wawasan yang dimiliki.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami kritik, antara lain: 1. Apa dan bagaimana isi ringkasan buku? 2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku? 3. Bagaimana Keterkaitan buku?

C. Tujuan Adapun tujuan Critical Book Report ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis lain. Juga sebagai bahan belajar mengkritisi suatu buku.

1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU A. Identitas Buku Buku Utama

Judul

: BANGUNAN AIR DAN IRIGASI

Pengarang

: Dr. Ir. Rumilla Harahap,M.T Sarra Rahmadani, ST, M.Eng

Penerbit

: UNIMED

Kota terbit

: Medan

Tahun terbit

: 2019

ISBN

:-

2

Buku Pembanding

Judul

: IRIGASI DAN BANGUNAN AIR

Pengarang

: Prof. Ir. Sidharta S.K.

Penerbit

: Gunadarma

Kota terbit

: Jakarta

Tahun terbit

: 1997

ISBN

: 979 – 8382 – 463

B. Ringkasan Buku Utama STANDAR TATA NAMA 2.14.1 Daerah irigasi Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai nama dearah setempat, atau desa penting didaerah itu, yang biasanya denkat dengan jaringan bangunan utama atau sungai yang airnya diambil untuk keperluan irigasi. Apabila ada dua pengambilan atau lebih, maka daerah irigasi tersebut sebaiknya diberi namaa sesuai dengan desa-desa sesuai dengan nama desa yang terkenal di daerah-daerah layanan setempat. 2.14.2 Jaringan Irigasi Primer Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani. Sedangkan saluran sekunder sering diberi nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. 2.14.3 Jaringan Irigasi Tersier

3

Petak tersier diberi nama seperti bangunan sadap tersier dari jaringan utama. Misalnya petak tersier S1 ki mendapat air dari pintu kiri namgunan bagi BS 1 yang terletak disaluran Sambak. 1. ruas-ruas saluran tersier diberi nama sesuai dengan nama boks yang terletak diantara boks Misa (T1-T2), (T3-T4) 2. Boks tersier diberi kode T, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam, mulai dari boks pertama di hilir bangunan sadap tersier : T1, T2 dan sebagainya 3. petak kwarter diberi nama sesuai dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam. letak rotasi diberi kode A,B,C, dan seterusnya menurut arah jarum jam 4. Boks quarter diberi kode K, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks tersier dengan nomor urut tertinggi : K1, K2, dan seterusnya 5. saluran irigasi kuarter diberi nama sesuai dengan peta quarter yang dilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnya a1, a2, dan seterusnya 6. saluran pembuangan quarter diberi nama sesuai dengan peta quarter yang dibuang airnya, menggunakan huruf kecil diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2, dan seterusnya 7. saluran pembuangan tersier, diberi kode dt1, dt2 dan seterusnya menurut arah jarum jam. 2.14.4 Jaringan pembuangan  Setiap pembuangan jaringan irigasi dilengkapi dengan pembuangan jaringan drainase yang merupakan satu kesatuan dengan jaringan irigasi yang bersangkutan (PP 20 pasal 46 ayat 1)  Pada umumnya pembuangan primer berupa sungai-sungai alamiah, yang kesemuanya akan diberi nama. Apabila ada saluran saluran pembuang primer baru yang akan dibuat, maka saluran-saluran itu harus diberi nama tersendiri. jika saluran pembuang dibagi menjadi ruas-ruas, maka masing-masing ruas akan diberi nama, mulai dari ujung Hilir.  Pembuang sekunder pada umumnya berupa sungai atau anak sungai yang lebih kecil beberapa diantaranya sudah mempunyai nama yang tetap bisa dipakai, jika tidak sungai/ anak sungai tersebut akan ditunjukkan dengan sebuah huruf bersama-sama dengan nomor seri. nama-nama ini akan diawali dengan huruf d (d = drainase)  Pembuang tersier adalah pembuang kategori terkecil dan akan dibagi-bagi menjadi ruas-ruas dengan debit seragam, masing-masing diberi nomor. masing-masing petak tersier akan mempunyai nomor seri tersendiri. 4

5

C. Ringkasan Buku Pembanding 3. STANDAR TATA NAMA Nama-nama yang diberikan untuk petak, saluran, bangunan dan daerah irigasi harns jelas, pendek dan tidak mempunyai tafsiran ganda. Nama-nama yang dipilih dibuat sedemikan sehingga jika dibuat bangunan barn kita tidak perlu mengubah semua nama yang sudah ada. a. Daerah Irigasi Nama yang diberikan sesuai dengan nama daerah setempat, atau desa terdekat dengan jaringan bangunan utama atau sungai yang aimya diambil untuk keperluan irigasi. Apabila ada dua pengambilan atau lebih maka daerah irigasi 6

tersebut sebaiknya diberi nama sesuai dengan desa-desa terdekat didaerah layanan setempat (lihat gambar 4.10 dan gambar 4.11) b. Jaringan Irigasi Utama Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani. Saluran irigasi sekunder diberi nama sesuai dengan nama desa yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder sebaiknya diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundemya. c. Jaringan Irigasi Tersier Petak tersier diberi nama sesuai bangunan sadap tersier dari jaringan utama. Ruas-ruas saluran tersier diberi nama sesuai dengan nama box yang terletak diantara kedua box (lihat gambar 4.10). Box tersier diberi kode T, diikuti nomor urut menurut arah jarum jam, mulai dari box pertama dihilir bangunan sadap tersier, dst. Petak kuarter diberi nama sesuai dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor urut menurut jarum jam. Diberi kode A, B, C, dst. Box kuarteri diberi kode K, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam (KI, K2, dst). Saluran kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang dilayani tetapi dengan huruf kecil (aI, a2, dst) lihat gambar 4.12. d. Jaringan Pembuang Pada umumnya pembuang primer berupa sungai-sungai alamiah yang kesemuanya akan diberi nama. Apabila ada saluran-saluran pembuang primer baru yang akan dibuat, maka saluran-saluran itu harud diberi nama tersendiri. Jika saluran pembuang dibagi menjadi ruas-ruas maka masing-masing ruas akan diberi nama mulai dari ujung hilir. Pembuang sekunder pada umumnya bempa sungai atau anak sungai yang lebih keeil. Beberapa diantaranya sudah mempunyai nama yang tetap bisa dipakai, jika tidak sungai tersebut akan ditunjukan dengan sebuah hurnf d (d =drainase). Pembuang tersier adalah pembuang kategori terkeeil dan akan dibagi-bagi menjadi mas-mas dengan debit seragam, masing-masing diberi nomor seri sendiri-sendiri (lihat gambar 4.13).

7

8

9

BAB III KEUNGGULAN BUKU

A. Keterkaitan Antar Bab Buku utama mencakup pembahasan yang lebih rinci dan juga cukup lengkap, karena mencakup materi yang jelas. Hal ini akan memudahkan pembaca terutama mahasiswa memahami isi nya. Tidak hanya teks saja, materi juga memiliki gambar yang jelas. Pada buku ini juga pembaca diajarkan langsung untuk mengerti bagian-bagian serta contoh pemberian nama jaringan irigasi disuatu daerah. Pada buku pembanding dimana bab yang juga membahas tentang standar tata nama memiliki materi yang lengkap. Materi yang dituliskan tersebut cukup terperinci. Selain itu materi dilengkapi gambar. Kedua bab berupa “Standar Tata Nama” dari kedua buku ini memiliki keterkaitan dalam materi. Buku utama maupun buku pembanding sama-sama membahas tentang standar tata nama pada jaringan irigasi dimana membahas tentang pemberian nama pada daerah irigasi, jaringan irigasi utama, jaringan irigasi tersier serta jaringan pembuangan. Hanya saja pada buku utama lebih lengkap karena terdapat poin yang membahas tata warna peta. Kedua buku juga sama-sama dilengkapi gambar sebagai pendukung materi.

B. Kemutakhiran Buku Dalam buku utama materi yang dibawakan jelas, rinci dan lengkap. Penulisan dan penataan teks ataupun gambar pada buku ini juga rapi dan teratur dan dapat dibaca dengan jelas. Rumus yang digunakan juga jelas dipaparkan. Sehingga materi di rangkum secara singkat dan jelas. Pada buku kedua materi yang disampaikan juga jelas. Penulisan pada buku ini rapi dan teratur. Materi dijelaskan gambar. Sehingga pembaca jelas dan mudah memahami materi tersebut. Penulisan pada bab yang kami mengerti juga memakai bahasa yang baku. Sehingga pembaca tidak perlu kebingungan jika ada kata yang tidak dimengerti

10

BAB IV KELEMAHAN BUKU A. Keterkaitan Antar Bab Pada buku pembanding pembahasan yang dimuat tentang standar tata nama tidak selengkap buku utama, seperti tidak adanya materi tentang tata warna peta. Keterkaitan yang materi lain serupa dengan buku utama hanya saja kurang diperbanyak penjelasannya seperti pada jaringan irigasi tersier dan jaringan pembuang pada buku utama. Mungkin karena buku ini lebih fokus pada materi lain yang dimuat pada bab buku ini.

B. Kemutakhiran Buku Pada buku utama terdapat kesalahan penamaan nomor contoh gambar untuk materi. Seperti pada materi Daerah Irigasi, rujukan nomor gambar tertulis gambar 2.2 dimana itu gambar pada materi sebelumnya, yang seharusnya ialah contoh gambar 2.4 yang berada di halaman selanjutnya.

11

BAB V IMPLIKASI

A. Teori Berdasarkan dari hasil Critical Book Report tentang Standar Tata Nama dari buku utama dengan buku pembanding, pembaca dapat mengerti penjelasan tentang Penggunaan nama yang benar pada daerah irigasi, jaringan irigasi Primer dan Tersier serta Jaringan Pembuangan. Ditambah lagi apabila kedua buku ini disandingkan, maka para pembaca akan lebih tau lagi tentang standar tata nama pada jaringan irigasi.

B. Pemahaman Mahasiswa Pemahaman saya sebagai mahasiswa dari hasil Critical Book Report tentang buku Bangunan Air dan Irigasi yaitu saya lebih mengerti dan paham tentang bagaimana memberi nama daerah dan jaringan irigasi yang benar sehingga dalam perencanaan irigasi di suatu daerah dapat berjalan dengan lancar.

C. Analisis mahasiswa Buku utama dan pembanding sangat sesuai bagi mahasiswa yang ingin mengetahui tentang irigasi dan sistem bangunannya. Kedua buku ini juga layak sebagai referensi dan bahan belajar untuk matakuliah Bangunan Air dan Irigasi.

12

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Keterkaitan Bab dan materi berupa standar tata nama pada buku utama dan pembanding sangat erat. Pada bagian penjalasan standar tata nama pada buku pembanding tidak serinci pada buku utama, namun pada contoh gambar, kedua buku ini sangat serupa dan mendukung dengan materi. Dari pembahasan pada kedua buku ini membuat pembaca mudah memahami yang mana buku yang cocok untuk dijadikan buku referensi sesuai dengan yang dibutuhkan. Tetapi, memilih buku pembanding sebagai referensi sangatlah cocok.

B. Saran Kedua buku ini sangat baik sebagai bahan belajar dan referensi matakuliah Bangunan Air dan Irigasi, oleh karena itu sebagai mahasiswa sebaiknya membaca dan mempelajari suatu materi yang sama dengan lebih dari satu buku yang berbeda sebagai pembanding dan memperluas ilmu.

13

DAFTAR PUSTAKA

Rumilla, Harahap. 2019. Bangunan Air Dan Irigasi. Medan: UNIMED.

Sidharta. 1997. Irigasi Dan Bangunan Air. Jakarta: Gunadarma.

14

Related Documents

Cbr Irigasi Kel-7.docx
October 2019 21
Irigasi
July 2020 19
Cbr
October 2019 51
Cbr
November 2019 47
Cbr
August 2019 56
Cbr
October 2019 87

More Documents from "Anonymous flU6rsUt3"

Mi Benar.docx
November 2019 18
Tr Irigasi.docx
November 2019 27
Cbr Irigasi Kel-7.docx
October 2019 21
S.docx
April 2020 11