Busmetik.docx

  • Uploaded by: Aldise Kresna Dewi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Busmetik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,105
  • Pages: 3
Tentunya hal ini harus menjadi perhatian tersendiri. Sebab efisiensi dalam pengunaan pakan akan memangkas biaya operasional yang selama ini relatif di boroskan. Manajemen pengaturan pakan dilakukan dengan cara sebagai berikut :  Pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali dalam sehari.  Dengan komposisi 20% pada pukul 7 pagi, 25% pada pukul 12 siang, 25% pukul 16.00, 20 % pukul 20.00 dan 10% pada pukul 02.00 dini hari.  Jenis pakan yang diberikan adalah dalam bentuk serbuk pada umur 0 hari atau saat benur baru di tebar.  Kemudian saat umur 16 hari jenis pakan yang diberikan adalah crumble atau butiran kecil.  Dilanjutkan dengan pelet halus dan pelet kecil pada umur 51-77hari setelah tebar.  Setelahnya dapat diganti dengan pelet besar sejak umur 77 hingga panen tiba.  Semua pakan yang diberikan dicampur menggunakan vitamin C yang terlebih dahulu dilarutkan.  Pemberian pakan dilakukan pada pukul 7 setiap harinya.  Vitamin C berfungsi untuk mempertahankan dan memberikan kekebalan kepada udang agar tidak terserang hama dan penyakit.  Takaran vitamin C yang diberikan sebanyak 1 gram untuk 1 kg pakan.  Selanjutnya dilarutkan kedalam 100 ml air.  Lima menit sebelum pakan ditebar sebaiknya kincir air dimatikan.  Setelah 15 menit baru dihidupkan kembali. 4.

Perawatan Dan Pemeliharaan Perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya udang busmetik dilakukan dengan monitoring kesehatan dan juga monitoring kualitas air. Untuk monitoring kesehatan dapat dilakukan setiap hari dengan cara berkeliling ke sekitar tambak. Perhatikan perilaku udang, jika ada udang yang berenang kearah pinggir perhatikan udang tersebut kemudian periksa kelengkapan organ tubuhnya, selain itu juga periksa saluran pencernaannya. Monitoring harus dilakukan setiap hari dengan cara

seksama dan benar, sehingga tingkat kesehatan udang dapat diketahui dengan baik. Untuk monitoring kualitas air sendiri, dapat dilakukan dengan memperhatikan kualitas air. Dilihat dari warna air, kejernihan dan kepekatan air. Selain itu juga bisa dilihat dari bau air tambak. Kualitas air merupakan hal yang penting dalam budidaya, sebab kualitas air yang jelek akan bisa menyebabkan udang stres dan bahkan juga menyebabkan kematian. Kondisi air yang buruk juga dapat menimbulkan resiko kegagalan panen.

(BUDIDAYA UDANG SKALA MINI EMPANG PLASTIK)

5. Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan sesuai dengan jenis udang yang dibudidayakan. Untuk cara panen sendiri dilakukan dengan mengurangi jumlah air didalam tambak. Selanjutnya bentangkan jaring pada tambak, lalu kemudian angkat jaring dan selanjutnya jaring. Setelah itu, siapkan box atau kotak penyimpanan udang. Lakukan juga sortasi untuk memisahkan udang hasil panen berdasarkan ukuran dan juga kualitasnya. Kemudian udang dibersihkan dan selanjutnya dapat langsung di jual ke pasaran. Itulah tadi, 5 cara budidaya udang sistem busmetik sederhana.. Selamat mencoba dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Disusun Oleh : ALDISE KRESNA DEWI T.,S.Pi 19840709 201101 2 011 Penyuluh Perikanan Muda

PENDAHULUAN



Cara budidaya udang sistem Busmetik bukan merupakan hal yang baru dalam sistem budidaya udang. Busmetik sendiri merupakan akronim dari Budidaya Udang Skala Mini Sistem Empang Plastik. Berdasarkan pada budidaya udang yang efektif, efisien serta menguntungkan baik secara finansial ataupun lingkungan. Budidaya udang sistem Busmetik ini mengedepankan budidaya yang tidak hanya menguntungkan namun juga ramah lingkungan.



Banyak para petani udang yang telah mengembangkan sistem ini. Selain cukup mudah, teknologi ini juga dapat diterapkan bagi petani udang dengan kelas kecil dan menengah. Sebab dengan hanya memiliki 1000 meter persegi lahan saja anda sudah dapat membudidayakan udang dengan menggunakan sistem ini. Terlebih lagi, sistem ini juga relatif menguntungkan, sebab penggunaan plastik HDPE dapat menutup atau mencover dinding tambak. Pada sistem ini para petani tidak perlu lagi melakukan penggantian air. Sebab teknologi ini tidak memiliki sistem pembuangan dan hanya menggunakan pompa untuk mengaduk aduk dan membersihkan air dari endapan kotoran. Tentunya hal ini relatif akan mengintensifkan budidaya, sebab jika dihitung biaya untuk sekali penggantian air relatif besar. Maka dari itu tidak salah jika banyak petani yang berganti menggunakan teknologi ini. Berikut 5 cara budidaya udang sistem busmetik sederhana: 1.

Pembuatan Kolam Busmetik

Tahapan dalam awal budidaya udang sistem busmetik adalah mempersiapkan kolam. Pembuatan kolam tidak jauh berbeda dengan pembuatan kolam pada umumnya. Hanya saja secara teknis terdapat hal yang membedakan, antara lain:  Dinding tambak dan bagian dasar seluruhnya ditutup oleh plastik HDPE.  Tidak ada sistem pembuangan air pada tambak.  Pemasukan dan pengeluaran air tambak menggunakan pompa yang dipasang di tambak.  Kedalaman tanbak antara 90-110 centimeter.









Jika terdapat sisa ruang atau sisa lahan dapat digunakan sebagai tandon untuk efisiensi lahan. Disekitar kanan dan kiri tambak ditanami mangrove sebagai upaya biofilter agar limbah tidak mencemari lingkungan sekitar. Dalam hal ini penggunaan plastik HDPE dapat lebih efisien sebab tidak perlu memperhatikan kualitas tanah yang dipakai sebagai tambak karena seluruh permukaan tanah discover/ di tutup oleh penggunaan plastik HDPE. Lahan yang digunakan juga dapat berupa lahan bekas tambak, rawa-rawa atau bahkan lokasi tanah yang sudah tidak terpakai lagi. Pasang plastik HDPE di sekitar dinding tambak, hal ini merupakan bagian dari penerapan bio sekuriti yang ada dalam budidaya udang busmetik. Hal ini merupakan upaya pencegahan masuknya hama atau juga penyebaran penyakit pada tambak budidaya udang yang dikelola.

2. Penaburan Benur Berkualitas

    



  

Mampu menghasilkan produktifitas hasil yang tinggi. Sebelum ditebar sebaiknya benih benur dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan. Dengan cara dimasukkan kedalam wadah yang telah berisi air bersih. Kemudian jangan lupa juga untuk ditambahkan probiotik sebagai pakan alami benur. Tahap awal sebelum di tebar sebaiknya tambak disterilkan terlebih dahulu dengan diberikan klorin 60% atau 50 ppm. Proses ini minimal 2-3 hari kemudian baru dilakukan tes klorin untuk memastikan bahwa air telah netral. Baru kemudian setelahnya benur dapat dimasukkan kedalam tambak. Biasanya penaburan benur dilakukan pada sore hari pada saat cuaca tidak terlampau terik. Hal ini juga dilakukan agar benur dapat beradaptasi dengan baik di tambak.

3. Manjeman Pakan

Penggunaan benih udang atau benur berkualitas merupakan elemen utama dalam budidaya udang sisten busmetik sebagaimana pada cara budidaya udang vaname dengan plastik mulsa. Sebab penggunaan benih yang berkualitas akan berefek pada hasil serta juga dapat meningkatkan produktifitas. Meskipun banyak faktor yang juga mempengaruhi namun tentunya penggunaan benih berkualitas akan menjadi tolak ukur hasil yang akan diperoleh pada saat panen. Pada dasarnya benih yang digunakan dapat menggunakan berbagai jenis udang yang memiliki harga jual tinggi. Namun secara umum harus dapat memenuhi kriteria antara lain sebagai berikut :  Benih berasal dari indukan yang jelas dan bersertifikat.  Memiliki gerakan yang lincah dan aktif.  Ukuran seragam, dengan kulit yang berwarna cerah  Tidak terpapar penyakit atau hama.

Manajemen pakan dilakukan agar proses pemberian pakan efektif dan efisien sebagaimana juga pada cara budidaya ikan air tawar. Sebab terkadang dalam budidaya udang jumlah pakan yang terbuang kadang lebih besar ketimbang jumlah pakan yang dikonsumsi oleh udang. Inilah yang kemudian menyebabkan pembengkakan biaya pada setiap kali tahapan budidaya.

More Documents from "Aldise Kresna Dewi"