Business Plan Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.docx

  • Uploaded by: mahbuby Abdurrohim
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Business Plan Fixxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,123
  • Pages: 21
BUSINESS PLAN DEPOT AIR MINUM ISI ULANG PANDAWA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Seminar Bisnis dan Manajemen Dosen Pembina : DR., Hj. Wien Dyahrini S.E., M.Si., M.S.I.E

Disusun oleh : Aditya Ikhsan Nugraha 0216101603

UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era pembangunan dan perindustrian pada saat ini telah meningkatkan taraf hidup manusia, akan tetapi pembangunan menjadi suatu dampak pencemaran air yang sangat menyolok. Sungai-sungai dan sumber-sumber air banyak tercemar unsur kimia organik, non organik, logam berat, dan sebagainya yang dapat merugikan tubuh manusia. Timbulnya masalah ini mengakibatkan jutaan masyarakat rela membelanjakan uangnya hanya untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Secara singkat dapat dikatakan bahwa air memegang peran yang sangat penting dalam tubuh manusia, sehingga perlu diperhatikan kebersihan dan higienitasnya. Mengabaikan peranan penting sama dengan menampung berbagai sumber penyakit di masa yang akan datang. Tentu memerlukan dana yang besar untuk mengobatinya, kehilangan hari-hari bahagia bersama keluarga dan bahkan memberikan akibat paling buruk seperti hilangnya mata pencaharian karena fisik yang tidak menunjang serta menjalani hidup lebih lama ditempat tidur karena sakit. Ringkasan cerita diatas bukan merupakan rahasia umum, melainkan seluruh masyarakat mengetahui bahwa tubuh manusia memerlukan cairan yaitu air bersih yang sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, yang dihadapi masyarakat saat ini adalah sulitnya untuk mendapatkan air bersih dengan harga terjangkau. Dengan adanya temuan beberapa tahun kebelakang mengenai teknologi penyaringan air bersih (air isi ulang) dengan investasi yang cukup murah dan dapat diijadikan sebagai home industri (usaha mikro) dilokasi-lokasi pemukiman. Harga jual produk otomatis sangat murah dibandingkan dengan produk yang bermerek. Dan diperkirakan permintaan produk air isi ulang akan terus meningkat sejalan dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya air bersih untuk kebutuhan tubuh manusia. Disamping itu, pemerintah juga sangat mendukung dengan adanya usaha ini “Masyarakat dapat hidup sehat dengan biaya ekonomi yang rendah”.

1.2 Rumusah Masalah 1. Bagaimana cara mengembangkan usaha air isi ulang yang dapat menarik lebih banyak konsumen ? 2. Bagaimana strategi pemasaran untuk memasarkan usaha air isi ulang ini agar semakin diminati oleh konsumen ? 3. Apakah manfaat dari usaha air isi ulang ini untuk lingkungan bisnis sekitar ?

1.3 Tujuan Menyediakan keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan air bersih dengan kualitas dan harga yang terjangkau

1.4 Kegunaan Program a. Bagi diri sendiri 1. Mendapatkan keuntungan 2. Mendapatkan pengalaman dalam dunia bisnis 3. Menambah semangat dalam berwirausaha b. Bagi Mahasiswa 1. Memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha 2. Meningkatkan minat dan semangat dalam berwirausaha c. Bagi masyarakat 1. Mengedukasi cara pemanfaatan peluang bisnis 2. Menumbuhkan minat masyarakat dalam berwirausaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan

Wirausaha adalah orang yang memiliki keberanian untuk melakukan usaha dengan tangannya sendiri, berani untuk menanggung resiko dan memiliki dedikasi untuk menjalankan bisnis hingga berhasil (Oswari, 2005). Yaghoobi, Salarzehi, Aramesh dan Akbari (2010) dalam (Hadiyati, 2011), menyatakan bahwa wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Jong and Wennekers (2008) dalam (Hadiyati, 2011) menyatakan bahwa kewirausahaan dapat definisikn sebagai pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan. Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan (Hadiyati, 2011). Baldacchino (2009) dalam (Hadiyati,2011) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Menurut pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses dengan mengambil risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru.

2.1.2 Ciri-ciri dan Jiwa seorang Wirausaha (Entrepreneur) Menurut Suparman (Buchari Alma, 2001:17) dalam (Oswari, 2005), ciri-ciri wirausaha antara lain : 1) Berfikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif. 2) Memiliki sikap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan. 3) Membiasakan diri bcrsikap mental positip untuk maju dan seIaIu bergairah dalam setiap pekerjaan. 4) Mempunyai inisiatif. • Membiasakan memhangun disiplin diri. • Menguasai salesmenship (kemampuan jual). memiliki kepemimpinan dan mampu memperhitungkan resiko. 5) Ulet, tekun, terarah, jujur dan berlanggung jawab. 6) Berwatak maju, cerdik dan percaya pada diri sendiri. Menurut Iman S. Sukardi (Moh. As'ad, 1991: 147) dalam (Oswari, 2005) jiwa seorang wirausaha adalah : 1) Seorang yang supel dan fleksibel dalam bergaul, mampu menerima kritik dan melakukan komunikasi yang efektif dengan orang lain. 2) Seorang yang mampu dan dapat memanfaatkan kesempatan usaha yang ada. 3) Seorang yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan atas halhal yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas-tugas yang efektif dengan OI"llng lain. 4) Seorang yang memiliki pandangan ke depan, cerdik, lihai, dapat menanggapi situasi yang berubah-ubah serta tahan terhadap situasi yang tidak menentu. 5) Seorang yang dengan oto-aktivitasnya mam pu menemukan sesuatu yang orisinil. dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru serta kreatif. 6) Seorang yang mempercayai kemampuan sendiri, kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis dan dinamis serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. 2.1.3 Karakteristik 1. Karakteristik Wirausaha Wiraswasta memiliki karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama, Schumpeter menulis bahwa riwaswasta tida membentuk suatu kelas social tetapi berasal dari semua kelas. Wiraswastawan umumna mempunyai sifat yang sama. Mereka merupakan orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi (M.Wiratmo,2001 dalam (Purwanti, 2013)).

Menurut· Moh. As'ad (1991: 148) dalam (Oswari, 2005) wirausaha harus memiliki karakteristik sifat kepribadian yang cukup menonjol yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya. Selanjutnya, Josep Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur atau wirausaha adalab orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah baban baku baru (Oswari, 2005). Menurut Swa, 16 Januari 2007) dalam (Wijayanto, 2013) menyatakan bahwa terdapat 6 karakteristik pokok dari wirausahawan, yaitu : a. Kreatif dan inovatif b. Mampu mengaplikasikan kreativitasnya c. Memiliki semangat berkarya d. Focus untuk menghasilkan nilai e. Bersedia mengambil risiko f. Berbeda dari persepsi atau stereotip wirausaha sebagai figure pemberani dan hanya bekerja sendiri, mereka sangat kolaboratif. Seorang wirausaha di cirikan denga karakteristik yang mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan social komitmen terhadap tugas, memilih resiko yang moderat, merahasiakan kemampuan untuk sukses, cepat melihat peluang orientasi ke masa depan, selalu melihat kembali prestasi masa lalu, sikap haus terhadap “money”, skill dalam organisasi, toleransi terhadap ambisi, dan fleksibilitas tinggi (Wijayanto, 2013). 2. Karakteristik Pribadi Wirausaha Menurut (Oswari, 2005) menyatakan bahwa sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangao yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha. David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tinglcah Iaku orang yang mcmiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah: 1. Memilih resiko "moderate" Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil. 2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari "lrambing hit am" atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya. 3. Mencari umpan batik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya. Berusaha melakukan sesuatu dengan caracara baru.

2.1.4 Perencanaan Bisnis Menurut (Hisrich, Peter, 1995:113) mengatakan bahwa perencanaan bisnis adalah dokumen tertrulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, pemodalan, manufaktur dan sumber daya manusia. Adapun perencanaan bisnis menurut (Megginson, 2000) yaitu suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan.permodalam susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya. Definisi yang lebih baik mengenai perencanaan bisnis menurut Bygrave yaitu sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. isinya mencakup analisis manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek atau jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Selain itu dalam suatu perusahaan dapat mendatangkan orang-orang tertentu baik investor maupun yang lainnya untuk bergabung bersama di suatu perusahaan yang dapat meningkatkan keuntungan dan mempermudah jalannya suatu perusahaan dengan bantuan modal, karena seperti yang kita ketahui bahwa modal merupakan suatu komponen terpenting dalam menjalankan suatu bisnis. Adapun alasan dibutuhkannya rencana bisnis sebelum memulai bisnis diantaranya adalah : 1. Panduan dalam Menjalankan Bisnis Business plan sangat memudahkan kita dalam menjalankan bisnis dengan mengetahui langkah apa saja yang dapat digunakan untuk menjalankan bisnis sehingga bisnis tersebut lebih fokus dan terarah. 2. Mengumpulkan Sumber Dana Dengan adanya business plan yang kita buat, investor yang akan menanam modal di suatu bisnis akan lebih mudah mengerti proses bisnisnya dibandingkan dengan mendengarkan kita bercerita. Meminjam uang di bank pun prinsipnya sama.

3.

4.

5.

6.

7.

Menyusun Strategi Bisnis Pebisnis memerlukan ide untuk menjalankan bisnus, namun tidak hanya sebuah ide, tanpa adanya rencana yang tersusun matang ide akan menjadi hal yang biasa saja. Menyeimbangkan Emosi dan Rasio Saat membayangkan memilki bisnis, seseorang akan mulai berfikir bahwa hanya hal-hal baik yang akan terjadi seperti keuntungan yang besar dan lain sebagainya. Pebisnis harus realistis dengan keadaannya saat ini, oleh karena itu sebuah business plan diperlukan untuk menyeimbangkan antara emosi dan rasio. Terhindar dari Kesalahan Fatal Business plan sangat penting dalam sebuah usaha. Seorang pebisnis tentu akan mengalami kerugian besar apabila tidak membuat rencana usaha sejak awal. Business plan beragam jenisnya, namun yang terpenting harus membuat hal-hal seperti struktur organisasi, strategi bisnis, keunggulan dan kelemahan perusahaan, ciri khas produk dan lain sebagainya. Komunikasi dengan Seluruh Pemilik Saham Bisa jadi dalam bisnis yang dibuat, melibatkan beberapa pihak sehingga business plan harus dibuat untuk memberikan persepsi yang sama mengenai bisnis. Menjelaskan Tujuan Bisnis Business plan sebagai salah satu dokumen untuk menjelaskan tujuan bisnis dengan tim manajemen, karyawan dan karyawan baru. Membuat bagian yang dipilih dari rencana bisnis dan bagian dari pelatihan karyawan baru.

Tabel 2.1 Definisi Perencanaan Bisnis

(Hisrich, Peter, 1995:113)

Megginson (2000)

Bygrave

Penelitian (Nugraha, AI , 2019)

Perencanaan bisnis adalah dokumen tertrulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, pemodalan, manufaktur dan sumber daya manusia. suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan. Permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya. Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. isinya mencakup analisis manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek atau jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses dengan mengambil risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluangpeluang untuk menciptakan usaha baru.

2.1.5 Penulisan Rencana Bisnis Seiring dengan kemajuan teknologi dan diiringi dengan semakin sibuknya aktivitas manusia serta semakin tingginya biaya kebutuan hidup, menyebabkan masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis dengan biaya relative murah dalam memenuhi kebutuhan. Kebutuhan setiap orang bervariasi sesuai dengan taraf hidup. Dengan adanya teknologi yang kian berkembang, masyarakat pasti lebih memilih hal yang lebih mudah dan praktis dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, agar dapatmemanfaatkan waktu seefektif mungkin ditengah kesibukan dalam mencari penghasilan. Maka dari itu, dengan berkembangnya teknologi dan mengikuti keinginan masyarakat saya membuat depot air minum isi ulang yang bertujuan untuk membantu mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Denga teknologi pengolahan air dengan filtrasi dan tanpa pemanasan, hanya dengan melakukan filtrasi dan desinfeksi akan mempercepat proses pengolahan air minum sekaligus mempermudah masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Dapat diakatakan mempercepat dan mempermudah masyarakat karena dalam pembelian air minum isi ulang ini tidak selalu konsumen yang harus dating ke tempat penjualan, tetapi konsumen tinggal menunggu pesanan diantarkan kerumah. 2.1.6 Isi Perencanaan Bisnis A. Analisis Perusahaan, Barang dan Jasa Pada tahap ini menjelaskan komponen yaitu : Company Profile

LOGO

“Depot Ari Minum Isi Ulang Pandawa” Visi dan Misi 1. Visi a. Depoy air minum isi ulang Pandawa ingin menjadi depot air mminum yang terdepan dan dapat menguasai pangsa pasar. b. Mengutamakan pelayanan yang berfokus kepada konsumen. 2. Misi a. Menjadikan depot air minum isi ulang Pandawa menjadi pilihan nomor 1 oleh konsumen. b. Memberikan air minum yang baik, berkualitas dan higienis dengan harga murah dan terjangkau.

c. Memberikan pilihan pada konsumen untuk memilih pilihan produk. B. Aspek Pemasaran a. Segmentasi Konsumen : Reseller : b. Target Konsumen : Reseller : c. Pesaing Pesaing saat ini adalah pebisnis yang memiliki atau menjual produk yang sama. C. Strategi Pemasaran 1. Product Menyediakan keinginan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. 2. Price Harga yang ditawarkan lebih terjangkau karena jenis produk merupakan produk isi ulang yang tidak mengharuskan konsumen untuk membeli wadah isi ulang yang relatif mahal. 3. Promotion Promosi yang dilakukan yaitu melalui media cetak berupa brosur yang diberikan kepada masyarakat dan promosi personal yaitu berupa penawaran langsung kepada konsumen khususnya orang-orang perhotelan, kedai coffee, maupun pedagang kaki lima yang membutuhkan isi ulang air minum. 4. Place Berada di Jalan Cihampelas Nomor 176 Kota Bandung Jawa Barat. 5. Process Proses dalam mendapatkan produk yaitu dapat dilakukan dengan datang langsung ke tempat pengisian maupun diantarkan langsung melalui pemesanan online. 6. People Orang yang dapat bekerja keras, jujur, tekun, dan bertanggung jawab dengan tujuan berkembangnya bisnis ini. 7. Physical Evidence Grosir, mesin, tempat duduk untuk konsumen, logo dan banner. D. Aspek Keuangan

1. Kebutuhan Dana Modal awal yang digunakan sebesar Rp. 37.900.000 2. Rincian Modal a. Paket depot air minum lengkap Rp. 32.500.000 b. 100 galon (100 x Rp. 20.000) Rp. 2.000.000 c. Motor second untuk karyawan Rp. 5.000.000 Total modal awal Rp. 39.500.000 E. Aspek Operasional Apabila air yang diproduksi sudah habis, maka karyawan akan segera menghubungi kantor PDAM untuk mengisi ulang persediaan air yang disimpan di penampungan yaitu tangki air. Tangki air ini berfungsi sebagai penampungan air selama air yang berada pada mesin belum habis. Dan ketika air dalam mesin itu habis maka air yang berada di dalam tangki air akan disalurkan ke mesin air untuk dilakukan filtrasi sehingga menghasilkan air yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. F. Tim Manajemen Tim dari perusahaan ini terdiri dari manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer operasional dan manajer pembukuan. 2.2 Kerangka Pemikiran Melalui pengamatan dan mengamati lingkungan bisnis yang telah lama dijalani, dengan tingginya minat masyarakat terhadap produk air minum sebagai kebutuhan primer ini terlihat bahwa bisnis isi ulang air minum memiliki potensi yang besar. Dengan demikian, saya mencoba untuk mengembangkan bisnis ini agar dapat menjadi depot air minum isi ulang terbaik di wilayah yang saya tinggali. 2.3 Hipotesis Menurut (Dantes,2012) hipotesis diartikan sebagai praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diproleh dengan jalan penelitian. Perusahaan depot air minum Pandawa ini layak dilanjutkan karena memenuhi kriteria perencanaan bisnis berdasarkan aspek perencanaan bisnis dari Bygrave.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan Metode penelitian adalah suatu metode atau cara tertentu yang dipilih secara spesifik untuk memecahkan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian. Menurut Subagyo (1997 : 2) menyatakan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk mendapatkan kembali pemecahan terhadap segala permasalahan yang diajukan. Sedangkan menurut Subagyo (1999 : 1) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2016 : 2) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti mengenai status dan obyek tertentu, kondisi tertentu, sistem pemikiran atau suatu kejadian tertentu pada saat sekarang. Dengan tujuan untuk membat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akrat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Metode ini digunakan untuk mengkaji sesuatu seperti apa adanya (Variabel tunggal) atau pola ubungan (korelasional) antara dua variabel atau lebih.

3.2 Sumber Data a. Data Primer Menurut (Umar, 2003:56) mengatakan bahwa data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui sumbernya dengan melakukan penelitian ke objek yang diteliti. b.Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku, diperoleh berdasarkan catatancatatan, diperoleh dari internet yang berhubungan dengan peneitian (Sugiono, 2005 : 62).

Tabel 3.2 Jenis da Sumber Data Jenis Data Primer Sekunder

Sumber Data Kuesioner dan Buku, Jurnal, Internet

3.3 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2009 : 225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan atau triangulasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, kuesioner dan studi pustaka. 1. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau objek lain yang diselidiki. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah langsung turun ke lapangan dalam mengamati perilaku dan aktivitas individu di lokasi penelitian. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner. Wawancara dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in- depth interview). 3. Kuesioner Pemberian kuesioner kepada pihak manajemen untuk menentukan nilai terhadap bobot setiap faktor-faktor internal dan eksternal. 4. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi, laporan-laporan, dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Widiyanto (2012 : 58) populasi adalah suatu kelompok atau pengumpulan subjek atau objek yang akan di generalisasikan dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu manajemen dari Depot Air minum Isi Ulang Pandawa Bandung dan peminat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). 2. Sampel Menurut Widiyanto (2012 : 58) sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati dalam penelitian inia dalah karyawan pada Depot Air Minum Isi Ulang Pandawa Bandung dan peminat AMDK.

3.5 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2013 : 404) terdapat 3 tahapan analisis, yaitu : 1. Data Collection (Pengumpulan Data), yaitu pengumpulan data dari wawancara dan observasi. 2. Data Reduction (Reduksi Data) yang dilakukan dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan fokus pada hal-hal yang penting. 3. Data Display (Penyajian Data), data dapat berbentuk uraian singkat, bagan, diagram, atau tabel. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oportunities, Threats) untuk menyusun strategi perusahaan. matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan yang diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Dan data sekunder yang berasal dari internet dan media sosial. 3.5.1

Analisis Data Dari hasil wawancara yang diperoleh dari responden, hal yang harus

dilakukan selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang telah dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan peluang, yang merupakan suatu cara menganalisis faktor internal maupun eksternal yang akan menjadi

langkah-langkah

strategi

dalam

pengoptimalan

usaha

yang

lebih

menguntungkan. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu : 1. Strategi SO (Strength- Opportunity), menciptakan strategi dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. 2. Strategi ST (Strength-Threat), menciptakan strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi

WO

(Weakness-Opportunity),

menciptakan

strategi

dengan

meminimalkan kelemahan untuk menciptakan peluang. 4. Strategi WT (Weakness-Threat), menciptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Tabel 3.3 Hasil Analisis SWOT Peluang (opportunity) Ancaman (Threat) 1. Mempunyai peluang untuk 1. Persaingan harga dengan sesama agen. merambah ke agen-agen 2. Mulai muncul produk air mineral baru. kecil yang belum 3. Adanya kenaikan bahan baku untuk mempunyai pasar lokal. kemasan. 2. Sosialisasi ke masyarakat 4. Melemahnya daya beli konsumen. mengenai pentingnya Biaya pengiklanan yang mahal mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan. Kekuatan (Strength) Straegi S/O Strategi S/T 1. Memasarkan produk tidak 1. Melakukan 1. Membuka deposusah karena konsumen sudah pengembangan depo air isi ulang mengetahui kualitas produk. produk mulai khusus aqua pada 2. Menggunakan manajemen dari pengisian pemukiman padat sumber daya air yang canggih. sampai dengan penduduk. 3. Agen penjualan aqua yang pengemasan 2. Mendirikan pabrik tersebar diberbagai tempat. akhir dengan mendekati sumber 4. Inovasi terbaru tutup aqua inovasi terbaru. air. galon yang unik dan inovatif yang dilengkapi dengan segel transparan dan hologram untuk menjamin terjaganya produk alami dari setiap tetes aqua.

Kelemahan (Weakness) Strategi W/O Strategi W/T 1. Diperlukan modal kerja yang 1. Mempunyai 1. Meminimalisasi cukup. peluang untuk biaya produksi. merambah ke 2. Mengurangi agen-agen kecil penumpukan stock yang belum di gudang. mempunyai 3. Memaksimalkan pasar lokal. penggunaan bahan baku.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006) validitas merupakan derajat ketepatan alat ukur terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uj validitas ini digunakan untuk menyatakan valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). 2. Uji Reliabilitas Menurut Sugiono (2005) mengatakan reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukab secara berlulang.

BAB IV ASPEK KEUANGAN 4.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan modal pada usaha ini adalah Rp. 37.900.000,1. Kebutuhan Dana -Tutup galon dan tisu = Rp. 250.000,00 -Listrik = Rp. 200.000,00 -Air isi ulang 4 truk x Rp. 350.000,00 = Rp. 1.400.000,00 -Gaji Karyawan = Rp. 500.000,00 -Biaya Perlengkapan = Rp. 350.000,00 -Mesin Air = Rp. 35.100.00,00 -Operasional dll = Rp. 100.000,00 Jumlah 2. Sumber Dana Modal Pribadi 4.1.1 Arus Kas Penjualan langsung/bln Satu tahun (x 12) Jumlah

= Rp. 37.900.000,00

= Rp. 37.900.000,00

= Rp. 14.000.000,00 = 12 x = Rp. 168.000.000,00

Arus Kas Masuk Rp. 168.000.000,00 Biaya untuk membeli persediaan Biaya untuk membayar biaya operasi Biaya untuk membayar pegawai Biaya untuk membayar listrik Biaya membayar perlengkapan dll.

= Rp. 3.000.000,00 = Rp. 16.800.000,00 = Rp. 6.000.000,00 = Rp. 1.200.000,00 = Rp. 5.400.000,00

Total Biaya Tahun Pertama = Rp. 32.400.000,00 Aliran Kas Bersih dari Kegiatan Operasional = Rp. 117.600.000 PPN 10 % arus kas masuk Arus Kas Keluar Saldo Kas Awal Saldo Kas Akhir

= Rp. 16.800.000,00 = Rp. 50.400.000,00 = Rp. 117.600.000,00 = Rp. 117.600.000,00

4.1.2 Perhitungan Laba / Rugi 1. Perhitungan Laba / Ruhi Perbulan Penjualan Perbulan PPN 10%

= Rp. 14.000.000,00 = Rp. 1.400.000,00

Jumlah

= Rp. 12.600.000,00

Biaya Tenaga Kerja Biaya Operasional

= Rp. 500.000,00 = Rp. 2.300.000,00

Laba Bersih Penjualan

= Rp. 9.800.000,00

2. Penjualan Laba / Rugi Pertahun Laba Bersih Perbulan Dalam Satu Tahun

= Rp. 9.800.000,00 = 12 x

Laba Bersih Pertahun

= Rp. 117.600.000,00

4.1.3 Perhitungan Payback Period (PP) 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙 Payback Period = 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠

=

𝑅𝑝.37.900.000 𝑅𝑝.117.600.000

= 0,4 tahun Jadi, dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun modal sudah kembali. 4.1.4 Perhitungan Break Event Point (BEP) Penjualan dalam sebulan 1500 unit Fixed cost

=

Variabel Cost

=

BEP Unit

=

𝑅𝑝.32.400.000 1500 𝑅𝑝.16.800.000 1500

𝐹𝑐 𝑃−𝑉𝑐

= 21600 = 11200

21600

= 5.000−11200 = 15400 𝑢𝑛𝑖𝑡

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari rencana usaha ini dapat disimpulkan bahwa produk yang dipasarkan oleh Depot Air Minum Isi Ulang “PANDAWA” ini memiliki kualitas yang baik dengan harga terjangkau. Selain itu suatu rencana untuk membuka usaha isi ulang air minum ini sangatlah menguntungkan. Meskipun banyak pesaing, namun seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan air minum juga akan meningkat. 5.2 Saran Dalam bisnis isi ulang air minum, jika melayani pesanan melalui delivery order sebaiknya memperhatikan ketepatan pengiriman. Karena hal tersebut akan berpengaruh kepada keloyalan terhadap produk yang dijual. Dan semakin baik pelayanan maka akan menarik minat konsumen, dengan itu jumlah konsumen akan bertambah dengan sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA Hadiyati, E. 2011. Kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap kewirausahaan usaha kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 13, 8-16. Oswari,

T.

MEMBANGUN

(ENTREPRENEURSHIP)

JIWA

MENJADI

KEWIRAUSAHAAN

MAHASISWA

ENGUSAHA

(ENTREPENEUR STUDENT) SEBAGAI MODAL UNTUK MENJADI PELAKU USAHA BARU. Proceeding, Seminar Nasional PESAT 2005, 2005. Universitas Gunadarma. Husain Umar, 2003. Metode Riset Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Edisi 1, CV Alfabeta, Bandung.

Lestari, Ika P. 2017. Skripsi . Analisis Strategi Bisnis Air Minum dalam Kemasan (AMDK) PT Dharma Guna Citra Bandar Lampung. David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Jakarta 559 hlm. Widiyanto, J. 2012. SPSS For Windows. Badan Penerbit FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 316 hlm.

Related Documents

Business Plan
November 2019 33
Business Plan
July 2020 21
Business Plan
June 2020 22
Business Plan
December 2019 37
Business Plan
November 2019 41
Business Plan
April 2020 24

More Documents from ""