Th.IX No.9 Romadhon 1430 september 2009
Buletin Al Uswah diterbitkan oleh Lajnah Dakwah Yayasan Ath Thoifah Al Manshuroh Penanggung Jawab :
Ust. Abu Yusuf Masruhin
Pemimpin Redaksi :
Abu ‘Umair Ardy Abdul’Aziz Lay Out : Abu Nafisah
Editor : Abu Nafisah
Distribusi : Abu Mudafi'ul Haq
Sekretariat : Jl. Pare Papar Km 5 Tegowangi, Plemahan, Kediri Po Box 182 Pare 64200 (0354) 7011966 Fax. (0354) 393595
Rekening : BCA KCP PARE 140 032
1333 a/n Sugiharto,SP E-mail :
[email protected]
Mengelola : Panti Asuhan Yatim/Yatim Piatu Kajian Ilmiah Islamiyah Pondok Pesantren Islam Terpadu Khotib Jum'at/Khotib 'Ied Menerima/Menyalurkan Zakat, Infaq, Shodaqoh, Qorban, Aqiqoh
Agar Puasa Romadhon semakin sempurna Agar puasa kita dapat sempurna ada diakhirkan waktunya, sehingga beberapa tips yang mesti kita perhatikan. mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati untuk itu anda Untuk itu kami mencoba mengangkat hendaknya telah berhenti dari makan dan sebuah tulisan dari Syaikh Abdullah bin minum beberapa menit sebelum terbit Jarullah bin Ibrahim Jarullah dalam buku fajar, agar anda tidak ragu-ragu. beliau yang berjudul Risalah Ramadhan tentang langkah-langkah menggapai 3. Segeralah berbuka jika matahari kesempurnaan ibadah puasa yang benar-benar telah tenggelam. Rasulullah berisikan: Salallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : 1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Manusia senantiassa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur" (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya 4. Usahakan mandi dari hadats besar di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan Bukhari dan muslim) ibadah dalam keadaan suci. dan sabda beliu Salallahu 'Alaihi wa Sallam yang lain
5. Manfaatkan bulan ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran.
"Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang ".(HR. Ibnu Khuzaimah)
"Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi Salallahu 'Alaihi wa Sallam untuk membacakan Al Quran 2. Akan lebih utama jika makan sahur itu baginya." (HR. Al Bukhari dan Muslim 2
dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu)
hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata:
Dan pada diri Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Sallam ada teladan yang baik bagi kita.
Sesungguhnya aku sedang berpuasa". 6. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
(HR. Al Bukhari, Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang "Barang siapa tidak meninggalkan yang mengumpatnya. Disamping, juga perkataan dan perbuatan dusta maka mengingatkan agar ia menolak Allah tidak butuh terhadap puasanya dari melakukan penghinaan dan caci-maki. makan dan minum." (HR. Al Bukhari) 8. Hendaknya anda selesai dari puasa 7. Hendaknya puasa tidak membuatmu dengan membawa takwa kepada Allah, keluar dari kebiasaan. takut dan bersyukur kepada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya. Misalnya cepat marah dan emosi hanya Hasil yang baik itu hendaknya karena sebab yang sepele, dengan dalih mengiringi anda sepanjang tahun. bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, Dan buah paling utama dari puasa adalah tidak emosional. takwa, sebab Allah berfirman: Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, ia jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa. Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik.
"Agar kamu bertakwa"(Al-Baqarah: 183).
Nabi Salallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
9. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan.
"Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa,
Jabir bin Abdillah Salallahu 'Alaihi wa Sallam berkata: 3
"Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa".
11. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika di bulan Ramadhan.
10. Hendaknya makananmu dari yang halal.
12. Ucapkanlah Bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a:
Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
"Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
Puasa orang yang meninggalkan 1. Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad.
“Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat adalah kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanya : Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?
ن تَابُوا وََأقَامُوا الصّلَةَ وََآتَوُا ال ّزكَا َة فَِإخْوَا ُنكُ ْم ْ َِفإ َلْيَاتِ ِلقَوْ ٍم َيعَْلمُون َ فِي الدّينِ َونُفَصّلُ ا
Beliau rahimahullah menjawab,
”Jika mereka bertaubat, mendirikan 4
sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudarasaudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah [9] : 11)
sahabat. ‘Abdullah bin Syaqiq – rahimahullah- (seorang tabi’in yang sudah masyhur) mengatakan, “Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila seseorang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat.” [Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari ‘Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy ,seorang tabi’in. Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52, -pen]
Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, َِبيْنَ الرّجُلِ َو َبيْنَ الشّ ْركِ وَا ْلكُفْ ِر تَ ْركُ الصّلَة “Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ن تَ َر َكهَا فَ َق ْد ْ َا ْل َعهْدُ اّلذِى َبيْ َننَا َو َب ْينَهُمُ الصّلَ ُة َفم َكَ َفر
Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima).
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)
Amalan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti. Oleh sebab itu, kami katakan, “Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa”. Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (karena sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah dari
Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut adalah ijma’ (kesepakatan) para 5
dirinya. [Sumber: Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 17/62, Asy Syamilah] Hanya Shalat dan Puasa di Bulan Ramadhan
“Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.” Oleh karena itu, tidak sah puasa seseorang yang tidak melaksanakan shalat di luar bulan Ramadhan. Bahkan orang seperti ini (yang meninggalkan shalat) dinilai kafir dan telah melakukan kufur akbar, walaupun orang ini tidak menentang kewajiban shalat. Orang seperti ini tetap dianggap kafir menurut pendapat ulama yang paling kuat. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda,
Al Lajnah Ad Da’imah lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya: “Apabila seseorang hanya di bulan Ramadhan semangat melakukan puasa dan shalat, namun setelah Ramadhan berakhir dia meninggalkan shalat, apakah puasanya di bulan Ramadhan diterima? ”
ن تَ َر َكهَا فَ َق ْد ْ َا ْل َعهْدُ اّلذِى َبيْ َننَا َو َب ْينَهُمُ الصّلَ ُة َفم َكَ َفر
Jawab: “Shalat merupakan salah satu rukun Islam. Shalat merupakan rukun Islam terpenting setelah dua kalimat syahadat. Dan hukum shalat adalah wajib bagi setiap individu. Barangsiapa meninggalkan shalat karena menentang kewajibannya atau meninggalkannya karena menganggap remeh dan malasmalasan, maka dia telah kafir.
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al Aslamiy) Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
Adapun orang yang melakukan puasa Ramadhan dan mengerjakan shalat hanya di bulan Ramadhan saja, maka orang seperti ini berarti telah melecehkan agama Allah. (Sebagian salaf mengatakan),
ُعمُودُهُ الصّلَةُ َوذِرْ َوة َ َلمُ و َ ْلمْرِ الِس َ رَأْسُ ا ِ س ِبيْلِ ا ل َ جهَادُ فِي ِ سنَامِهِ ا ْل َ “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam, tiangnya (penopangnya) 6
adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu)
atas, sudah selayaknya seorang muslim menjaga amalan shalat agar amalan lainnnya pun menjadi teranggap dan bernilai di sisi Allah. Kadar Islam seseorang akan dinilai dari penjagaan dirinya terhadap shalat.
ِك تَ ْركُ الصّلَة ِ َبيْنَ الرّجُلِ َو َبيْنَ ا ْلكُفْرِ وَ الشّ ْر “Pembatas antara seorang muslim dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah Al Anshoriy). Dan banyak hadits yang semakna dengan hadits-hadits di atas.
Imam Ahmad –rahimahullahmengatakan,
Wa billahit taufiq, wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallam. Al Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ Ditandatangani oleh ‘Abdullah bin Mani’ dan ‘Abdullah bin Ghodyan selaku anggota, ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku Wakil Ketua dan ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku Ketua. [Sumber : Fatawa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan ke-3, Fatawa no. 102, 10/139-141]
“Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“ (Lihat Ash Sholah, hal. 12) Oleh karena itu, sudah saatnya seorang hamba yang sering melalaikan shalat untuk bertaubat sebenar-benarnya dengan ikhlas karen Allah, menyesali dosa yang telah dia lakukan, kembali rutin mengerjakan shalat dan bertekad untuk tidak meninggalkannya lagi.
*** Setelah kita menyimak tulisan di 7
Semoga Allah memudahkan kita dalam melakukan ketaatan kepadaNya dan menerima setiap taubat kita. Amin Yaa Mujibas Sa’ilin.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel http://rumaysho.com
***
KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN KEUTAMAAN DAN MANFAAT PUASA ‘alaihi wa Sallam adalah seorang yang paling baik dalam hal puasa dan shalat Segala puji bagi Allah ta’ala Dzat yang malamnya. Dan memang beliau telah memberikan anugerah, taufiq dan Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah kenikmatan. Dia-lah yang telah seorang yang dapat menyempurnakan mensyari’atkan kepada hamba-Nya pada peribadahan kepada Allah serta bulan Ramadhan untuk melaksanakan beristiqamah di atasnya. Shalawat serta ibadah puasa dan menegakkan pada salam tak lupa kita sampaikan pula malam harinya ibadah shalat malam kepada keluarganya dan para sahabatnya (shalat tarawih). Syari’at ini satu kali yang mulia serta kepada segenap dalam tiap tahunnya. Allah ta’ala telah pengikutnya yang mengikuti jejak menjadikan syariat puasa tersebut langkah beliau dengan baik. Amma sebagai salah satu rukun Islam dan ba’du. pondasinya yang agung serta menjadikannya sebagai pembersih jiwa Sesungguhnya Allah ta’ala telah dari kotoran dosa-dosa. mewajibkan syariat puasa kepada setiap umat walaupun di sana terdapat Shalawat serta salam tak lupa kita perbedaan dalam hal bentuk pelaksanaan sampaikan kepada Nabi Muhammad dan waktunya. Allah ta’ala berfirman yang Allah ta’ala telah memilihnya (di antara hamba-hamba-Nya) untuk ( صيَا ُم َكمَا ُكتِبَ عَلَى ّ ن آ َمنُو ْا ُكتِبَ عََل ْيكُمُ ال َ يَا َأيّهَا اّلذِي menjelaskan hukum-hukum Allah dan َن مِن َقبِْلكُمْ َلعَّلكُ ْم َتتّقُون َ ) اّلذِي menyampaikan syariat Allah Ta’ala kepada manusia. Beliau Shallallahu Wahai orang-orang yang beriman telah 8
diwajibkan berpuasa atas kalian bulan Sya’ban menjadi 30 hari, sebagaimana telah diwajibkan atas umat- berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu umat sebelum kalian agar kalian ‘alaihi wasallam bertakwa. (Al Baqarah: 183) ،ُحتّى تَرَوْه َ ل تُفْطِرُوا َ َو،َحتّى تَرَوُا ا ْلهِلَل َ لَ َتصُومُوا Pada tahun kedua hijriyyah, Allah ta’ala َُفإِنْ غُمّ عََل ْيكُ ْم فَا ْقدُرُوا لَه mewajibkan kepada umat ini puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada Janganlah kalian berpuasa sampai kalian setiap muslim yang baligh. Jika melihat hilal, dan janganlah kalian seseorang berada pada kondisi sehat dan beridul fithri sampai kalian melihat hilal. mukim (tidak dalam keadaan safar), Maka jika langit terlihat mendung maka wajib baginya melaksanakan puasa sehingga hilal tidak nampak maka tersebut. Jika seseorang sedang dalam tentukanlah..(Muttafqun ‘Alaihi). keadaan mukim namun sakit (boleh baginya untuk tidak berpuasa) wajib Sebagaimana Allah ta’ala telah atasnya untuk mengganti hari-hari puasa memberikan batasan hari dimulainya yang dia tinggalkan. Demikian pula awal puasa dengan batasan yang jelas, dengan keadaan seorang wanita yang Allah ta’ala juga telah menjadikan sedang dalam keadaan haid dan nifas, batasan yang jelas kapan saat dimulainya wajib baginya untuk mengganti hari-hari berpuasa yaitu sejak terbitnya fajar yang puasa yang dia tinggalkan. Dan kalau kedua, dan memberikan batasan akhir seseorang tersebut dalam kondisi sehat puasa (berbuka) adalah dengan dan sedang melakukan perjalanan terbenamnya matahari. Sebagaimana (safar), maka dia mendapatkan firman Allah ta’ala keringanan antara tetap berpuasa atau tidak berpuasa dengan menggantinya ( َض مِن ُ َل ْبي َ خيْطُ ا َ ْحتّى يَ َت َبيّنَ َل ُكمُ ال َ َْوكُلُواْ وَاشْ َربُوا pada hari yang lain. ِصيَامَ إِلَى الّليْل ّ ج ِر ثُمّ َأ ِتمّواْ ال ْ َلسْ َودِ مِنَ ا ْلف َ خيْطِ ا َ ْ) ال Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh mulai dari awal sampai akhir bulan. Dan Allah Ta’ala telah memberikan batasan awal mulainya puasa dengan batasan yang jelas yang tidak tersamarkan oleh seorangpun yaitu dengan ru’yatul hilal (melihat hilal) atau menyempurnakan jumlah hari pada
Makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian perbedaan antara benang putih dan benang yang hitam, yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam.(Al Baqarah: 187) Dengan bentuk dan waktu pelaksanaan seperti ini Allah ta’ala telah menetapkan kewajibannya secara pasti dalam firman9
Nya
banyak, faidah-faidah yang bermanfaat, dan adab-adab yang mulia.
( ُصمْه ُ َشهْ َر فَ ْلي ّ ش ِهدَ مِنكُمُ ال َ ) َفمَن Keistimewaan Bulan Ramadhan Maka barangsiapa di antara kalian menyaksikan (hadir di negerinya) bulan Ramadhan maka wajib atas untuk berpuasa. (Al Baqarah: 185)
Dan termasuk dari keistimewaankeistimewaan bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
Puasa merupakan salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. Maka barangsiapa yang menentang dan mengingkari kewajibannya maka sungguh dia telah keluar dari agama Islam (kafir) dan wajib atasnya untuk dimintai taubat. Jika dia mau bertaubat maka diterima kembali keislamannya, dan jika dia tidak mau bertaubat maka dia dibunuh sebagai hukuman atas kekafirannya. Barangsiapa yang meyakini kewajiban puasa dan dia sengaja berbuka dengan tanpa ‘udzur (alasan) yang syar’i (dibenarkan oleh syari’at) maka sungguh dia telah melakukan salah satu bentuk dosa besar yang dia berhak untuk mendapatkan celaan dan hukuman. Inilah wahai para pembaca sekalian, Allah ta’ala telah memberikan keistimewaan pada bulan Ramadhan ini dengan keistimewaan yang banyak dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Dan Allah ta’ala juga mengkhususkan ibadah puasa merupakan bentuk ketaatan yang memiliki keutamaan yang sangat
1. Pada bulan tersebut diwajibkannya puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan rukun keempat dari rukunrukun Islam dan merupakan pondasi Islam yang agung, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ّ َ وَأ،شهَادَةِ أَن لَ إِلَهَ ِإلّ ال ن َ :ٍخمْس َ لسْلَمُ عَلَى ِ ُبنِيَ ا ،ِ وَإيتَاءِ الزّكاة،ِ وَإِقامِ الصّلة،ح ّمدًا رَسُولَ ال َ ُم ِحرَام َ َوحَجّ ال َبيْتِ ال،ََوصَوْمِ َرمَضَان Islam dibangun di atas 5 pondasi (rukun) : Persaksian bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah.(Muttafaqun ‘Alaihi) Hal ini termasuk dari perkara agama yang telah diketahui secara umum dan telah disepakati oleh kaum muslimin seluruhnya bahwasanya ibadah puasa termasuk dari ibadah yang wajib dari kewajiban-kewajiban yang Allah ta’ala tetapkan kepada setiap muslim.
10
2. Kewajiban melaksanakan ibadah puasa Ramadhan atas umat ini bersifat fardhu ‘ain, yaitu wajib bagi setiap individu muslim untuk melaksanakannya. Berdasarkan firman Allah ta’ala: ( ُصمْه ُ َشهْ َر فَ ْلي ّ ش ِهدَ مِنكُمُ ال َ ) َفمَن Maka barangsiapa diantara kalian menyaksikan (hadir di negerinya) bulan Ramadhan maka wajib baginya untuk berpuasa. (Al Baqarah: 185) 3. Pada bulan tersebut diturunkan AlQur’an sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan (kesesatan) kepada cahaya (petunjuk), menunjuki manusia kepada jalan kebenaran dan bimbingan yang mulia, serta akan menjauhkan manusia dari jalan yang menyimpang dan penuh kesesatan. Dengan Al Qur’an tersebut juga akan memberikan bashirah (ilmu) pada perkara-perkara agama dan dunia mereka dengan jaminan mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan kemenangan, baik yang disegerakan di dunia ataupun baru diberikan ketika di akhirat kelak. Allah ta’ala berfirman
petunjuk dan pembeda. (Al Baqarah: 185) 4. Pada bulan tersebut dibuka pintu-pintu Al Jannah karena banyaknya amalanamalan shalih yang disyariatkan pada bulan Ramadhan yang akan memasukkan pelakunya ke dalam Al Jannah. Dan pada bulan tersebut ditutup pintu-pintu An Naar karena sedikitnya orang yang berbuat maksiat dan dosadosa yang akan memasukkan pelakunya ke dalam An Naar. 5. Pada bulan tersebut para setan dibelenggu dan diikat sehingga kekuatannya menjadi lemah untuk bisa menyesatkan orang-orang yang taat dan memalingkan mereka dari amalan yang shalih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ُ غلّقَتْ َأبْوَا ب ُ َجنّةِ و َ ن ُفتّحَتْ َأبْوَابُ ا ْل ُ ِإذَا جَاءَ َرمَضَا ُشيَاطِين ّ ص ّفدَتِ ال ُ َالنّارِ و Jika telah datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu Al Jannah dan ditutuplah pintu-pintu An Naar dan para setan dibelenggu. (HR. Bukhari, Muslim, An Nasa’i).
( ِل فِيهِ ا ْلقُرْآنُ ُهدًى لّلنّاس َ ِشهْرُ َرمَضَانَ اّلذِيَ أُنز َ ِت مّنَ ا ْل ُهدَى وَا ْلفُ ْرقَان ٍ ) َو َبّينَا
6. Pada bulan tersebut Allah ta’ala memiliki hamba-hamba yang akan dibebaskan dari An-Naar. berdasarkan Bulan Ramadhan yang telah diturunkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi di dalamnya Al Qur’an sebagai petunjuk wasallam bagi manusia dan sebagai penjelas dari 11
عتَقَا َء ِمنَ النّا ِر ُ ٍل فِطْر ّ ُعنْ َد ك ِ إِنّ لِّ تبارك وتعالى ٍَوذَِلكَ في كُلّ َليْلَة
Barangsiapa yang menegakkan shalat malam (tarawih) pada bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharapkan Sesungguhnya Allah tabaraka wata’ala pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan setiap kali saat berbuka memiliki hamba- diampuni dari dosa-dosanya yang telah hamba yang berhak untuk dibebaskan lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi). dari An Naar, yang demikian itu terjadi pada setiap malam. (HR. Ibnu Majah, 9. Pada bulan tersebut terdapat satu Ahmad, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al- malam yang lebih baik dari 1000 bulan Albani). dan barangsiapa yang dia menghidupkan malam tersebut maka dia akan 7. Pada bulan tersebut Allah Ta’ala mendapatkan ampunan dari Allah ta’ala, melimpahkan ampunan kepada orangberdasarkan sabda Rasulullah shallallahu orang yang melaksanakan puasa ‘alaihi wasallam Ramadhan atas dasar keimanan yang jujur dan mengharapkan pahala di sisi ٍشهْر َ ِخيْ ٌر مِنْ َألْف َ شهْ َر َقدْ حَضَ َركُمْ َوفِيهِ َليْلَة ّ إنّ هَذاَ ال Allah ta’ala berdasarkan sabda خيْرُهَا إِل َ ُل يُحْ َرم َ خيْ َر كُلّهُ َو َ حرِمَ ال ُ ْمَنْ حُ ِر َمهَا َف َقد Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ٌحرُوم ْ َم ْحتِسَابًا غُ ِفرَ لَ ُه مَا تَ َقدّ َم مِن ْ مَنْ صَامَ َرمَضَانَ إِيمَانًا وَا ذَ ْنبِ ِه
Sesungguhnya bulan (Ramadhan) ini telah datang kepada kalian, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan 1000 bulan. Barangsiapa yang atas dasar keimanan dan mengharapkan diharamkan dari mendapatkan malam pahala dari Allah Ta’ala maka dia akan tersebut maka sungguh dia telah diampuni dari dosa-dosanya yang telah diharamkan dari kebaikan seluruhnya, lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi). dan tidaklah diharamkan dari mendapatkan kebaikan malam tersebut 8. Pada bulan tersebut disunnahkan kecuali mereka yang memang orang untuk melaksanakan ibadah shalat yang diharamkan untuk tarawih dalam rangka mengikuti sunnah mendapatkannya.(HR. Ibnu Majah, AsyNabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau Syaikh Al-Albani mengatakan: hasan bersabda shahih). ْ ِحتِسَابًا غُ ِفرَ لَ ُه مَا تَ َقدّ َم م ن ْ مَنْ قَامَ َرمَضَانَ إِيمَانًا وَا ِذَ ْنبِه
Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam 12
ْ ِحتِسَابًا غُ ِفرَ لَ ُه مَا تَ َقدّ َم م ن ْ ن قَامَ َليْلَةَ ا ْل َقدْرِ إِيمَانًا وَا ْ َم ِذَ ْنبِه
dengan Al-Bathil. Pada perang tersebut Allah ta’ala menolong Islam dan kaum muslimin serta menghancurkan Barangsiapa yang menghidupkan malam kesyirikan dan kaum musyrikin. Lailatul Qadr atas dasar keimanan dan Peristiwa tersebut terjadi pada tahun mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala kedua Hijriyyah. maka dia akan diampuni dari dosadosanya yang telah lalu.(Muttafaqun Demikian pula pada bulan Ramadhan ‘Alaihi) terjadi Fathu Makkah dan ketika itu manusia masuk ke dalam Islam secara 10. Bahwasanya ibadah puasa berbondong-bondong, dihancurkannya Ramadhan yang dilakukan pada tahun kesyirikan dan patung-patung berhala ini dan tahun sebelumnya akan dengan keutamaan dari Allah Ta’ala. menghapuskan dosa-dosa kecil yang Maka sejak saat itulah kota Makkah dilakukan di antara keduanya dengan menjadi negeri kaum muslimin setelah syarat dia harus menjauhi dosa-dosa sebelumnya menjadi sarang kesyirikan besar, berdasarkan sabda Rasulullah dan kaum musyrikin. Peristiwa tersebut shallallahu ‘alaihi wasallam terjadi pada tahun kedelapan Hijriyyah. ُ وَ َرمَضَا،ِج ُمعَة ن ُ ْج ُمعَةُ إِلَى ال ُ ْ وَال،ُخمْس َ الصّلَوَاتُ ا ْل ُج ُتنِبَتِ ا ْل َكبَائِر ْ ت ما َبيْ َنهُنّ ِإذَا ا ٌ ُمكَفّرَا،َِإلَى َرمَضَان Shalat-shalat yang lima waktu, shalat Jum’at yang satu ke Jum’at yang berikutnya, dan puasa Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa kecil di antara keduanya jika ia meninggalkan dosadosa besar. (HR. Muslim, Ahmad). Lebih dari itu, yang menunjukkan keistimewaan bulan Ramadhan, bahwasanya pada bulan tersebut pernah terjadi beberapa peristiwa penting : Seperti perang Badr Kubra yang dengannya terbedakan antara Al-Haq
Demikian pula pada bulan Ramadhan tahun 584 Hijriyyah, Allah ta’ala memberikan pertolongan-Nya kepada kaum muslimin di medan pertempuran Hithin dan berhasil mengalahkan kaum salibis (Nasrani) pada pertempuran tersebut, sehingga Baitul Maqdis kembali ke pangkuan kaum muslimin. Dan juga pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah, Allah Ta’ala memberikan pertolongan kepada kaum muslimin untuk mengalahkan sejumlah besar pasukan Tartar. Inilah gambaran secara umum dari keistimewaan bulan Ramadhan dan keutamaan-keutamaannya yang banyak 13
serta barakahnya yang melimpah. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
yang berpuasa ada dua kegembiraan: gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu dengan Rabbnya. Dan Keutamaan-keutamaan Puasa sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah adalah lebih harum dari Adapun keutamaan puasa banyak sekali, semerbak minyak wangi misik. (HR. di antaranya adalah: Ibnu Majah, dishahihkan Asy Syaikh AlAlbani). 1. Dilipatgandakannya kebaikan (pahala) suatu amalan padanya dengan tanpa Maka jelaslah dari hadits ini bahwasanya batas pada jumlah/bilangan tertentu. Allah mengkhususkan puasa untuk diriSementara amalan-amalan yang lain Nya daripada amalan-amalan yang lain. dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Dan Allah mengkhususkan amalan puasa ta’ala hanya sebanyak 10 sampai 700 tersebut dengan dilipatgandakannya kali lipat. Sebagaimana diriwayatkan pahala suatu amalan -sebagaimana yang oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam telah lalu-, dan bahwasanya keikhlasan Muslim dari hadits Abu Hurairah dalam puasa adalah jauh lebih mendalam radhiyallahu ‘anhu, ia berkata nilainya dibanding amalan-amalan yang bahwasanya Rasulullah shallallahu lain, sebagaimana sabda Rasulullah ‘alaihi wasallam bersabda : shallallahu ‘alaihi wasallam شرِ َأ ْمثَاِلهَا إِلَى ْ َسنَةُ بع َ َن آدَ َم يُضَاعَفُ ا ْلح ِ ْل اب ِ َعم َ ّكُل ّ ِإل:لّ َتعَالَى ُ ضعْفٍ إِلَى مَا شَاءَ الُ يقُولَ ا ِ ِسبْ ِعمِائَة َ ُطعَامَه َ َشهْ َوتَهُ و َ ُجزِى بِ ِه يَ َدع ْ َصيَا َم فَِإنّهُ لِى َوَأنَا أ ّ ال ِطرِه ْ ِع ْندَ ف ِ ٌن فَرْحَة ِ حتَا َ ْ لِلصّائِ ِم فَر،َوشَرَابَ ُه مِنْ أَجْلِى ِعنْدَ ال ِ ِف فَمِ الصّائِم ُ وَلَخُلُو،ِع ْندَ ِلقَاءِ َربّه ِ ٌَو َفرْحَة ِسك ْ ِب مِنْ رِيحِ ا ْلم ُ َطي ْ َأ Setiap amalan anak Adam dilipatgandakan pahalanya sebanyak 10 sampai 700 kali lipat sampai pada yang dikehendaki oleh Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman : “Kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. Dia (hamba) meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku.” Bagi orang
شرَابَ ُه مِنْ َأجْلِى َ َطعَامَهُ و َ َشهْ َوتَهُ و َ َتَ َرك Dia meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku (Allah). Sebagaimana pula Allah subhanahu wata’ala memberikan balasan berikutnya bagi orang yang berpuasa dengan kegembiraan di dunia dan akhirat yaitu kegembiraan yang terpuji dikarenakan dia telah melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala, sebagaimana yang telah diisyaratkan dalam ayat-Nya ( ْحمَتِ ِه َف ِبذَِلكَ فَ ْليَ ْفرَحُوا ْ ضلِ الّ َوبِ َر ْ َل بِف ْ ُ) ق 14
Katakanlah dengan keutamaan Allah dan Syaikh Al Albani). rahmat-Nya maka dengan itu bergembiralah kalian. (Yunus: 58) Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda Sebagaimana diambil pula faidah bahwa suatu ketaatan yang bisa menimbulkan ِن مِنَ النّار ٌ وَحِصْنٌ حَصِي،ٌجنّة ُ ُصيَام ّ ال pengaruh tertentu, maka itu menunjukkan sesuatu yang dicintai oleh Puasa adalah sebagai tameng dan akan Allah ta’ala, sebagai misal adalah apa membentengi pelakunya dari An Naar. yang didapatkan dari orang yang (HR. Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al berpuasa dari bau mulutnya yang Albani). berubah dengan sebab puasa. 3. Dan di antara keutamaan puasa adalah 2. Di antara keutamaan puasa adalah bahwasanya doa orang yang berpuasa itu bahwasanya puasa akan memberikan dikabulkan oleh Allah ta’ala, syafa’at kepada seorang hamba pada hari sebagaimana sabda Rasulullah kiamat dan akan menutupinya dari dosa- shallallahu ‘alaihi wasallam dosa dan syahwat yang membahayakan serta akan menjaganya dari An-Naar, ًستَجَابَة ْ ُل يَوْمٍ وََليْلَ ٍة دَعْوَ ًة م ّ ُل مُسْلِ ٍم فِي ك ّ َُوإِنّ ِلك sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Dan sesungguhnya bagi setiap muslim pada setiap siang dan malam memiliki :ُصيَام ّ ش َفعَانِ لِ ْل َع ْبدِ يَ ْومَ الْ ِقيَامَةِ َيقُولُ ال ْ َصيَامُ وَالْقُرْآنُ ي ّ الdoa yang dikabulkan oleh Allah ta’ala. ُ َو َيقُول.ِش ّف ْعنِى فِيه َ َشهَوَة ف ّ طعَامَ وَال ّ ب َم َنعْتُهُ ال ّ َأَي ر (HR. Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al ِش ّفعَان َ ُل َفي َ قَا.ِ َمنَ ْعتُهُ النّوْ َم بِالّليْلِ َفشَ ّف ْعنِى فِيه:ُا ْلقُرْآن Albani). Puasa dan Al Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat, Puasa berkata :: Wahai Rabbku aku telah menahannya dari makanan dan syahwat, maka berilah syafa’at kepadanya. Al Qur’an juga berkata : Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari maka berilah syafa’at kepadanya. Maka keduanya diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafaat.(HR. Ahmad, dishahihkan Asy
Dan telah disebutkan pada pertengahan ayat-ayat puasa (yakni Al Baqarah ayat 183 sampai 187) yang memberikan dorongan kepada orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa dalam firmanNya ( ِب دَعْوَةَ الدّاع ُ عنّي فَِإنّي قَرِيبٌ أُجِي َ عبَادِي ِ ََوِإذَا سَأََلك ِ) ِإذَا دَعَان Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu
15
tentang-Ku maka katakanlah: sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa seseorang jika dia berdoa kepada-Ku. (Al Baqarah: 186)
pintu yang dinamakan dengan Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat, yang tidak akan masuk ke dalamnya selain orang-orang yang 4. Dan di antara keutamaan puasa adalah berpuasa. Maka kemudian dikatakan : bahwasanya puasa akan menjauhkan mana orang-orang yang berpuasa? maka pelakunya dari An Naar pada hari kiamat bangkitlah orang-orang yang berpuasa berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu dan merekapun memasukinya. Dan jika ‘alaihi wasallam mereka telah masuk ke dalamnya, ditutuplah pintu tersebut dan tidak ada َلّ بِذَِلك ُ عدَ ا َ ل بَا ّ سبِيلِ الِّ ِإ َ عبْ ٍد يَصُو ُم يَ ْومًا فِى َ ْ مَا مِنlagi yang masuk ke dalamnya س ْبعِينَ خَرِيفًا َ ِجهَهُ عَنِ النّار ْ َا ْليَوْمِ و seorangpun. (Muttafaqun ‘Alaihi). Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali dengan (puasa) hari tersebut Allah akan jauhkan wajahnya dari An Naar sejauh perjalanan selama 70 musim.(HR. Muslim, An Nasa’i, Ad Darimi).
Manfaat Puasa
Adapun manfaat-manfaat puasa adalah sangat besar pengaruhnya dalam mensucikan jiwa dan mendidik akhlak serta memberikan kesehatan pada badan. Dan di antara manfaat puasa adalah 5. Dan di antara keutamaan puasa adalah melatih dan membiasakan jiwa untuk dikhususkannya bagi orang yang sabar, menahan dirinya untuk berpuasa dengan salah satu pintu dari meninggalkan sesuatu yang biasa pintu-pintu Al Jannah yang mereka akan dilakukan, meninggalkan syahwat yang masuk ke dalamnya tanpa selain mereka, dia inginkan. Dengan puasa akan dapat sebagai bentuk pemuliaan dan sebagai menghentikan dan mengalahkan hawa balasan atas ibadah puasa yang mereka nafsunya yang selalu menyeru kepada lakukan. Berdasarkan sabda beliau kejelekan. shallallahu ‘alaihi wasallam Seorang yang berpuasa akan bisa َل ِمنْهُ الصّا ِئمُون ُ ُ َيدْخ،ُجنّ ِة بَابًا ُيقَالُ لَهُ ال ّريّان َ ْن فِى ال ّ ِ إmenahan diri dari syahwatnya untuk َغيْرُهُ ْم يُقَالُ َأيْن َ ٌحد َ َل ِمنْهُ أ ُ ُل َيدْخ َ ،ِيَوْمَ ا ْل ِقيَامَة membantu dia dalam mencari puncak ْ فََلم،َ فَِإذَا دَخَلُوا أُغِْلق،َ َف َيدْخُلُون،َ الصّا ِئمُونَ ؟ َفيَقُومُونkebahagiaan dan menerima sesuatu yang ٌحد َ َل ِمنْهُ أ ْ َُيدْخ bisa membersihkan dirinya (berupa kebaikan) yang dengan itu akan Sesungguhnya di Al Jannah ada sebuah menentukan dia di kehidupannya yang 16
abadi nanti. Maka semakin sempitlah jalan-jalan setan dengan semakin sedikitnya porsi makan dan minum. Jiwanya akan diingatkan dengan keadaan orang-orang yang lapar dari kalangan orang orang miskin. meninggalkan sesuatu yang dia sukai dari hal-hal yang membatalkan puasa karena cintanya kepada Rabbul ‘Alamin. Dan inilah rahasia antara seorang hamba dan sesembahannya, itulah hakikat dari puasa dan tujuannya.
Tujuan diwajibkannya berpuasa karena puasa merupakan sebab ketakwaan. Dengan puasa akan mempersempit ruang gerak syahwatnya dan bahkan bisa tersingkir dari dirinya. Manakala seseorang sedikit makannya, maka keinginan syahwatnya pun akan melemah, dan manakala keinginan syahwatnya lemah, maka akan kecil pula kecenderungannya untuk berbuat maksiat.
Dan di antara manfaat berpuasa adalah dapat membuat hati manusia menjadi luluh dan mudah untuk mengingat Allah, sehingga Allah akan memudahkan pula baginya untuk menempuh jalan-jalan ketaatan. Dan di antara manfaat puasa adalah bahwa puasa akan menjadikan hati manusia untuk bertakwa kepada Allah dan dapat melemahkan syahwat yang ada pada dirinya. Allah ta’ala berfirman
Dan di antara manfaat puasa dari tinjauan medis adalah bahwa dengan berpuasa dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia karena dengan berpuasa seseorang akan terlindungi tubuhnya dari berbagai macam zat yang terkandung dalam makanan yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. Karena puasanya pula -dengan izin Allah- akan terjagalah kesehatan organ-organ luar dan organ-organ dalam tubuh sebagaimana hal ini telah diakui oleh para dokter.
( َ) َلعَّلكُ ْم َتتّقُون Agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah: 183)
sumber http://www.sahab.net/forums/showthread .php?t=361066
DAFTAR DONATUR PANTI ASUHAN AL MANSHUR No NAMA 1. Bpk. dr. Chafid, Sp.A 2. Bpk. dr. Imam
INSTANSI RSUD Pare RSUD Pare
Muhadi 3. Bpk. dr. Kasdi S, Sp.P RSUD Pare 4. Bpk. dr. Benny, Sp.Jp RSUD Pare
17
5. Bpk.drg Widyastomo,Sp.BM 6. Bpk. dr. Hamba Alloh,Sp… 7. Ibu dr. Luluk, Sp.PD 8. Bpk. Ismu 9. Bpk. Andik 10. Bpk. Suparno 11. Bpk. Hamba Alloh 12. Ibu Dra. Dewi Masyitoh 13. Ibu Anis, S.H 14. Bpk. Hamba Alloh 15. U.D. Pro Gizzzi
RSUD Pare
1. K3S Kab. Kediri
RSUD Pare
2. Bpk. Obet Ismail
RSUD Pare RSUD Pare RSUD Pare Freeport POLRES Kediri KASEK SMA
3. Ibu Rohimah
24. 25. 26. 27.
NOTARIS Swasta UD. Pro Gizzzi Keluarga Bpk.H. Akir UD.Karya Ihsan Bpk. Pudiono FC. Barokah Ibu Lilik Toko Sumeh Ibu Tutik Perc.Yosima Ibu Ida, Tulungrejo Pedagang Ibu Tri Rahayuningsih Pedagang Bpk. Dwi, Jombangan Pedagang Bpk. Anto, Sumber Swasta Bendo Bpk. Kusnadi, Bendo Pengusaha Bpk. Wijoyo Swasta Bpk. Rohmat Raharjo Omega Cell UD. Langsung Bpk. Sudirham
28. 29. 30. 31.
Abu Abdur Rohman Hamba Alloh (Y) Hamba Alloh (L) Bpk. Sunarso
Guru Servis AC Pedagang
32. 33. 34. 35. 36.
Bpk. Bpk. Bpk. Bpk. Bpk.
Swasta Pedagang Apotik Lawu Pedagang Toko Reni
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
5. Ibu Jamsikin 6. Bpk. Zaenal 7. Ibu Shofiyah, SPd 8. Bpk. Agung 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 . 16 . 17 . 18 .
Jadi
Kardi Sunarno Khobir Ponidi Gatot
PT.Tiga Serangkai
DONATUR KEDIRI No
4. Ibu Enik
NAMA
INSTANSI
Pemda II Kediri Pudakit Indah Semoga Jaya Mebel & Depot Mebel & Depot Toko Satelit Guru Balai Kesehatan Guru Bidan
Bpk. Kasman Ibu Sri Sayekti, Mukuh Hamba Alloh, Mukuh Guru
Bpk. Markum, Gurah Tk Sepatu SETIA Abu Zahroh, Bogo UD. Pro Gizzzi Ibu Sutini, Bogo Swasta Hamba Alloh, Bogo
Swasta
Bpk. Minto, Ngampel, PNS Papar Bpk. Agus W.H., Kontraktor Papar Bpk. S. Qosim, Swasta Mojoayu
DONATUR SURABAYA No NAMA INSTANSI 1. Ibu dr. Hermin, Sp.M RSM UNDAAN 2. Ibu dr. Esti, SpJp RS. dr. SUTOMO 3. Bpk. Ir. Tontowi, MSc Dosen ITS 4. Bpk. Ir. Prabowo PT. TRAKINDO 5. Bpk. drh. Zainul M Pengusaha 6. Bpk. M. Yunus Pengusaha
18
7. Bpk. Sugeng P 8. Ibu Wiminarti 9. Bazis PT. Merpati
Supervisor PT. Phillips
1 0. 1 1. 1 2. 1 3. 1 4. 1 5. 1 6. 1 7. 1 8. 1 9. 2 0. 2 1. 2 2. 2 3. 2 4. 2 5. 2 6. 2 7. 2 8. 2 9. 3
Ibu Suparwati
C.V. Inti Guna Dosen UNESA UPN
Bpk. Adi Wiyanto
BAWASDA
C.V. Inti Guna Bpk. Indra
3 Bpk. Is 1.
PT.Merpati Airlines
DONATUR GRESIK No NAMA INSTANSI 1. Bpk. dr. Umar, Sp.PD RS. Semen Gresik
2. Bpk. Nur Isro'i dkk 3. Bpk. Jumain R 4. Bpk. Agus 5. Bpk. Hamba Alloh
Bpk. dr Arif Setiawan BP MANDIRI Bpk. Isa Anshori
Swasta
Ibu Hamidah
Swasta
Bpk. Andri
Percetakan
Hamba Alloh
Swasta
Bpk. Muadz
Swasta
Abu & Ummu Faqih
Kontraktor
Bpk. Abdul 'Alim
Guru
Ibu Rose
Swasta
Ibu Aris Dina
Swasta
Bpk. Abdus Shomad Swasta Bpk. Bagus S
Swasta
Ummu Ahmad
Swasta
Bpk. Suprianto
Swasta
Ibu Misyanti
Swasta
Bpk. Bambang, Kenjeran Hamba Alloh
Swasta Swasta
Swasta
PT. DSN PT. DSN PT. Petrokimia Swasta
DONATUR MADIUN No NAMA 1. Bazis PT. INKA 2. Abu & Ummu Hammam 3. Bpk. Yusuf 4. Bpk. Sutiyanto 5. Bpk. Ismail 6. Bpk. Arif 7. Bpk. Padang 8. Bpk. Shidiq 9. Bpk. Bambang Abu Faruq 10. Bpk. Irvan Sunarto
INSTANSI PT. INKA Toko Tazkiyah LSM Toko Mebel Guru PNS Guru Pedagang Konveksi Sibford Course
DONATUR KOTA LAIN No NAMA 1. Bpk. Ir. Lutfi Ja’far, MSc. 2. Ibu Oky Laura, Malang 3. Bpk. Anton, Malang 4. Mbak Amnayuda, Palembang
INSTANSI Dosen UNIBRAW
Swasta Swasta Swasta
DONATUR ANAK-ANAK No
19
NAMA
SEKOLAH
1. 2. 3. 4. 5.
Mas Adik Adik Adik Adik
X Puput Dindo Ima Mita Aprilla
6. Adik Harits 7. Adik Ibrohim 8. Adik Abdurrohman 9. Adik Hamba Alloh 10. Adik Raihan Dafa H 11. Adik Gigih Bagus Santoso 12. Adik Dede Nanda Santoso 13. Adik Irgi
SMP 2 PARE SDI AL FATH SDI AL FATH MI Muh. 1 Pare TK Qurrota A’yun SDIT Al Atsary MI Muh. 1 Pare SDIT Rahmat Kdr SDIT Rahmat Kdr
ANDA HENDAK MENYUSU L
SDIT Al Atsary 14. Adik Oyya TK Madiun 15. Adik M. Hammam AlAtsary 16. Adik ‘ukkasyah -
Adik-adik...., siapa ingin menyusul ?
Semoga Alloh membalas kebaikan Anda dengan kebaikan yang lebih banyak. Amiiin.
MENANA M MODAL AKHIRAT? 20
HUBUNGI: 1. Sugiharto : 081803206777 / (0354) 393595 2. Panti Asuhan / Ponpes Al-Manshur : (0354) 701196
(Formulir menjadi Donatur) Bismillahirrohmaanirrohiim Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Kantor/Instansi
:
Kelurahan & Kec. : Alamat Rumah : Telepon/HP : Alamat pengambilan :
21
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi donatur tetap Panti Asuhan & Pondok Pesantren Islam Terpadu Al-Manshur dan Insya Alloh akan menyumbang sebesar Rp……………………………………
ZIS OTA.....Anak Mulai bulan TahunAntara tgls/d Program
Panti Asuhan & PPIT Al-Manshur Panti Asuhan & Jl.Pare-Papar Km 5 Desa PPIT Tegowangi, Kecamatan Al-Manshur
............, .............................
Plemahan, kabupaten Jl.Pare-Papar Km 5 Desa Kediri Tegowangi, Kecamatan Alamat surat : PO BOX Plemahan, kabupaten 182 Pare 64200 Kediri Nomor AlamatRek. surat: : PO BOX 1. BNI Cabang Kediri 182 Pare 64200 0052067248 Nomor Rek. : a.n. Ath-Thoifah 3. Yayasan BNI Cabang Kediri Al-Manshuroh 0052067248 a.n. Yayasan Ath-Thoifah Al-Manshuroh
(.........................................)
22