Buletin Forsihajj 2-26 Juli 2009

  • Uploaded by: PW
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buletin Forsihajj 2-26 Juli 2009 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,389
  • Pages: 4
KILASAN FORSI KE-5 Forsihaj ke – 5 diadakan pada Ahad tanggal 19 April 2009 atau 24 Robiul akhir 1430 bertempat di kediaman Bp H. Imam /Ibu. H. Arsi Sitosari, yaitu di daerah Legoso, Ciputat, Jakarta Selatan. Merupakan silaturahim kedua yang diadakan di kediaman anggota. Agenda pada forsi ke – 5 1. Pembukaan oleh H. Suparmono 2. Sekapur sirih dari Sohibul Bait yaitu Kel. Hj. Arsi, yang disampaikan oleh Bp. H. Imam 3. Tausyiah & Tadzkirah dari Al Ustadz ditutup dengan doa 4. Arisan 5. Penutup 6. Makan siang & shalat 7. Laporan dari Koordinator 8. Diskusi & sharing session Pada kesempatan ini, jumlah anggota yang hadir sekitar 17 orang, Siapa dia...? Ini dia: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

H. Ahmad Milady dan Hj. Lia H. Lulus Prayitno & Hj. Endang H. Suparmono & Hj. Ida Sumarti H. Pramono Bramty & Hj. Susy H. Zaenal & Hj. Solehatun H. Sukirman & Hj. Sugiyarti H. Sugiyanto & ibu Hj. Purwanti H. Masri H. Priyo Wahyudi

Pertemuan berakhir sekitar jam 3 sore... Terima kasih untuk yang sudah hadir, semoga mempererat silaturahim antara kita dan semoga yang belum bisa hadir, pada pertemuan berikutnya dapat hadir. Amin. Forsihajj berikutnya, yang menyediakan diri menjadi shahibul bait adalah Kel. Bapak H. Sukirman dan Hj. Sugiyarti. Tanggalnya 26 Juli 2009. Sampai jumpa...Insyaa Allah.

Ka’bah, di sini tempat yang selalu kita rindukan untuk kembali........

Masjid Nabawi, tempat Rasul Agung mensiarkan Islam dan beristirahat di dunia in...i

AUS

Tausiyah Ustadz H. A. Milady Naqwa

Rasanya ada yang kurang kalau kita belum mendengar tausiyah dari uztad. Namanya juga manusia, harus sering-sering diingatkan agar kembali ke jalan yang lurus. Sering diingatkan saja sering lupa, apalagi tidak diingatkan. Berikut petikannya: 1. Pembukaan dengan mendoakan sohibul bait & rumahnya agar barakah 2. Orang kedatangan tamu di rumahnya akan membawa 1000 barakah, dan dosa pemilik rumah akan diampuni oleh Allah SWT 3. Mendoakan mendapat cucuran rahmat Allah SWT 4. Puji syukur pada Allah & shalawat salam pada Rasulullah SAW 5. Syukur atas Forsihajj Ibn Sina yang masih bertahan sampai sekarang ini, yaitu Forsihajj 06/07 6. Allah SWT tidak pernah melihat kuantitas, namun sisi kualitasnya … mendapat catatan amal ibadah yang mendapat pahala besar dari Allah 7. Silaturahim menjadi sarana pembinaan iman, nilai tauhid, hati yang tertutup oleh kotoran dosa oleh lupa dan khilaf atau salah atau maksiat 8. Iman yaziidu wa yankus = iman kadang naik kadang turun 9. Naik turunnya iman dipengaruhi oleh waktu, tempat 10. Iman lebih banyak turunnya  perlu dicas … salah satunya dengan silaturahiim 11. Nikmat yang paling tinggi dari Allah adalah nikmat IMAN. Tidak semua orang diberi nikmat iman. Penduduk bumi 7 milyar, saat ini yang diberi nikmat iman dari Allah hanya 1,3 M 12. Kadar iman tiap orang berbeda-beda 13. Nikmat dari silaturahiim lainnya adalah rizki 6 hal yang menyebabkan iman mati di hati manusia: 1. Imam Hasan Al Bashri: ketika manusia berbuat dosa, kemudian mengandalkan taubat tapi tidak segera bertaubat dan mengulur-ngulurnya, padahal salah satu yang harus disegerakan adalah bertaubat. Terjebak dalam 2 kesalahan:  menganggap enteng dosa (dosa kecil). Menganggap enteng dosa kecil adalah dosa besar ;  menunda-nunda taubat. 2. Perbuatan terburu-buru adalah perbuatan syetan, kecuali:  taubat,  menyegerakan merawat jenazah,  menjamu tamu,  membayar hutang &  menyegerakan pernikahan anak wanita bila sudah tiba waktunya. Yang ke-3 dan selanjutnya Insya Allah akan disampaikan pada pertemuan berikutnya

ARISAN Untuk kegiatan arisan, kali ini yang dapat arisan adalah Hj. Ida. Padahal beliau juga yang jadi panitia arisan. Kok bisa ya… bukannya panitia biasanya tidak boleh dapat duluan? Yah namanya juga rezeki, siapa yang bisa menghalangi... hehe. Selamat ya bu, bisa buat beli tanah samping rumah kan? Amiin...

PANITIA FORSIHAJJ KE JOGJA       

Ketua Bendahara Seksi Akomodasi Seksi Konsumsi Seksi Dokumentasi Seksi Keamanan Seksi Acara

: H. Pramono Bramty : Hj. Endang : Hj. Ida S & Hj. Ibu Imam : Hj. Susy & Hj. Arsi : H. Suparmono : Hj. Purwanti : H. Priyo Wahyudi

tiba waktunya. Ditutup dengan doa untuk: 1. sohibul bait & rumahnya agar dilimpahi barakah 2. ibu dari H. Zaenal yang telah berpulang ke rahmatullah 3. jamaah Hj Ibn Sina yang sdng sakit allahu syafii ... allah yang maha penyembuh binniyyati syifaa wa rahmah wa kulli niyatin sholihah wa ala hadhratin nabiyyil mustofa saw...

Gambar: Alumni Hajj Ibnu Sina yang hadir pada Forsi ke – 5 di kediaman Hj. Arsi

Gambar: Tausiyah oleh Ustadz H. Ahmad Milady Naqwa pada Forsi ke – 5

Gambar: Alumni Hajj Ibnu Sina yang hadir pada Forsi ke – 5 di kediaman Hj. Arsi

Gambar: Alumni Hajj Ibnu Sina yang hadir pada Forsi ke – 5 di kediaman Hj. Arsi

Gambar: Alumni Hajj Ibnu Sina yang hadir pada Forsi ke – 5 di kediaman Hj. Arsi

Gambar: Laporan Koordinator pada Forsi ke - 5

Edisi ke – 2 Juli 2009 Sya’ban 1430

PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya terbit juga buletin forsihajj edisi kedua. Insyaa Allah sepanjang forsihajj masih berjalan, buletin ini diupayakan untuk terbit. Sebenarnya, kami berharap teman-teman dapat mengirim tulisan untuk mengisi buletin ini, terutama kolom kenangan haji akbar. Pada waktu forsihajj di rumah H. Arsi usulan ini sebenarnya sudah disampaikan, cuma sampai tiba waktunya kok tidak ada kiriman yang masuk. Bagaimana atuh hajj? Ya sudah, kalau kesempatan ini belum bisa, kami tunggu di kesempatan berikutnya. Isinya boleh apa saja kok berkaitan dengan pengalaman tentang haji kemarin. Kemudian kami juga mohon maaf karena usulan agar buletin ini dicetak berwarna belum terealisir. Mengingat menyusun buletin ini juga pakai sistem bandung bondowoso alias semalam jadi, maka tidak sempat dikirim ke percetakan H. Parmono. Jadi kalau masih hitam putih, mohon dimaklumi. Malah kelihatan klasik kan? Wassalam

USULAN FORSI SEBELUMNYA 

Denah rumah tempat acara berikutnya agar difax atau dikirim via surat



Rencana ke Yogyakarta setelah Hajj 09/Januari 2010 atau Muharam 1431 H



Alamat email agar disampaikan sehingga dapat dibuat milis.



Buletin ke-2 direncanakan berwarna berukuran A4 sebanyak 4 lembar



Ditunggu kiriman artikel untuk mengisi buletin

DANA INFAQ 

Saldo awal

= Rp 2.356.930,00



Pemasukan

= Rp 833.619,00



Pengeluaran

= Rp 530.000,00



Saldo 19 April ’09 = Rp 2.660.549,00

KENANGAN HAJI AKBAR Kejadian ini terjadi saat pertama menginjakkan kaki di tanah Haram saat kita dalam keadaan berihram. Sekitar jam 20.00 waktu Makkah, bus no 6 masuk kota Makkah. Nyampe hotel paling awal dan harus menunggu rombongan bus no 7 yang belum nyampe. Jam 21.00 bus no 7 baru nyampe. Setelah istirahat sejenak dan makan malam, terus siap-siap Umrah wajib jam 23.00. Saat turun ke lobi hotel dan siap berbaris menuju Masjidil Haram & bertalbiyah, tiba-tiba telapak kaki kanan saya kram. Segera saya keluar dari barisan, berjalan terseok dan duduk di salah satu bangku yang tersedia di lobi hotel. Saya pijat-pijat dan beristigfar dan membacakan kalimat toyyibah lainnya. Namun tidak kunjung sembuh kram di telapak kaki kanan itu. Kemudian saya tersadar bahwa di sini adalah tanah Haram, semua kesalahan dapat dengan kontan mendapat teguran. Sesaat saya ingat-ingat kesalahan atau hal apa yang telah saya lakukan sehingga langsung ditegur dengan kramnya telapak kaki kanan saya. Sambil terus beristigfar dan memohon ampun atas kesalahan yang telah saya lakukan, pijatan di telapak kaki terus saya lakukan, hingga saya teringat suatu kejadian yang mungkin menjadi sebab teguran Allah tersebut. Kejadiannya adalah, saat beristirahat di kamar hotel tadi, ada rekan yang mengalami kesulitan dengan kran air panas. Beberapa rekan sudah mencoba membantu mencari sebab air panas yang tidak bisa mengalir. Sampai kemudian saya masuk ke dalam kamar mandi itu, lalu mencari stop kran yang saya duga itu menjadi valve kontrol air panas. Dan ternyata betul, setelah saya buka stop kran tadi, mengalirlah air panas yang sedari tadi diributkan. Dalam hati saya: ”wong gitu saja koq ribut...”. Ternyata ungkapan hati yang sekedar ”wong gitu saja koq ribut” itu merupakan ungkapan ketakaburan. Allah telah menegur atas ketakaburan saya dengan kram telapak kaki kanan saya itu. Segera saya mohon ampun atas ketakaburan itu, sambil terus memijit telapak kaki. Dan tidak lama setelah saya istigfar dengan menyebutkan kesalahan saya yaitu takabur tadi serta berjanji untuk tidak pernah takabur lagi, kram telapak kaki kanan saya segera hilang. Sejak kejadian itu, benar-benar saya menjaga gerak hati, ucapan dan tingkah laku saya selama di tanah suci. Semoga sampai saat ini pun saya masih diberi daya dan kekuatan untuk selalu dapat menjaga gerak hati, ucapan dan tingkah laku saya dari TAKABUR. Amin Ya Rabbal Alamin

Related Documents

Buletin Forsihajj
June 2020 8
226
May 2020 9
226
May 2020 12
226
November 2019 15
2009 Juli
May 2020 26

More Documents from "Gard Asbjornsen"