RABU 27 maret 2019
15
defrizal
Oleh Parluhutan Situmorang
Strategi baru PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meningkatkan margin keuntungan dan efisiensi akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perse roan tahun ini. Strategi ini diharapkan membuat perseroan mulai untung tahun ini. Mirae Asset Sekuritas menargetkan laba bersih Garuda sebesar US$ 83,2 juta tahun ini, dibandingkan perkiraan tahun lalu dengna rugi bersih senilai US$ 7,4 juta. Pendapatan perseroan juga diharapkan bertumbuh dari proyeksi 2018 sebesar US$ 4,17 miliar menjadi sekitar US$ 4,95 miliar. “Strategi perseroan dengan peningkatan margin dan mengurangi inefisiensi sudah berada di jalan yang tepat untuk menopang pertumbuhan kinerja keuangan tahun ini,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Lee Young Jun dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, belum lama ini. Pertumbuhan margin keuntungan bersamaan dengan peningkatan margin keuntungan dilakukan dengan kenaikan tarif penumpang dan kargo. Pertumbuhan volume. Persroan juga mulai mencetak peningkatan margin, penurunan biaya bahhan bakar, dan peningkatan tingkat keterisian (load factor) pesawat. Meski perseroan mencatat penurunan jumlah penumpang secara signifikan pada Januari 2019 hingga 11,8%, dia menjelaskan, penurunan ASK dan RPK hanya masing-masing 4,2% dan 2,5%. Sedangkan harga minyak menglami penurunan penurunan sekitar 8,6%. Selain itu, SLF perseroan tumbuh 1,2% sepanjang Januari 2019. Berbagai faktor tersebut mendorong Mirae Asset Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham GIAA dari Rp 555 menjadi Rp 700 per saham dengan rekomendasi beli.
Prospek Saham GIAA Mirae Asset Sekuritas l Rekomendasi : buy l Target harga : Rp 700
Peningkatan target harga tersebut didukung sikap optimistis bahwa realisasi kinerja keuangan perseroan kuartal IV-2018 lampaui perkiraan konsensus analis. Terkait kinerja keuangan Garuda pada 2018, Lee Young mengatakan, diperkirakan tetap merugi dengan perkiraan senilai US$ 7,4 juta tahun 2018. “Kenaikan keuntungan perseroan di kuartal IV-2018 diperkirakan belum mampu menutupi kerugian perseroan dalam tiga kuartal sebelumnya,” ujarnya. Selain itu, ungkap dia, perkiraan keuntungan perseroan sebesar US$ 100 juta pada kuartal IV-2018 kemungknan berasal dari penjualan hak layanan WiFi penerbangan perseroan kepada Mahata. Selain itu, perseroan tidak mengalami pertumbuhan penumpang dan kargo secara signifikan selama kuartal terakhir tahun lalu. Garuda melalui anak usahanya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), gencar membentuk anak usaha baru dan pendirian per uahaan patungan. Misalnya, GMF Aero Asia bersama dengan PT Aero Wisata mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) baru, PT Garuda Energi Logistik & Komersial (GELK).
SURABAYA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur menilai, ada 300 perusahaan di Jawa Timur yang berpotensi go public atau menjadi perusahaan terbuka. Para perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor usaha mulai industri manufaktur hingga perikanan. Sekretaris Apindo Jatim, Dwi Ken Hendra wanto menyatakan, hingga saat ini tercatat ada 1.200 perusahaan anggota Apindo Jatim. Namun dari jumlah tersebut baru 38 perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan terbuka. “Potensi perusahaan di Jatim untuk menjadi perusahaan terbuka luar biasa. Kami melihat ada sekitar 300 perusahaan. Nah mereka inilah yang ingin terus kami dorong untuk go public,” ujar Dwi Ken di sela acara Workshop Go Public yang digelar bersama Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya di Surabaya, Selasa (26/3). Menurut Dwi Ken, dari 300 perusahaan itu, berasal dari berbagai macam sektor usaha, mulai industri manufaktur hingga perikanan. Terlebih lagi, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh dunia usaha untuk maju dan berkembang. “Kami akan membantu edukasi ke mereka bahwa dengan go public tidak hanya memberikan kemudahan untuk akses permodalan tapi juga menjadikan perusahaan tetap eksis hingga ke depannya terutama bagi perusahaan keluarga,” terang dia. Dia mengakui memang tidak mudah mengajak perusahaan untuk go public, butuh waktu untuk hal itu. Namun dia optimistis akan ada perusahaan yang tertarik go public. Sehingga, setidaknya
GMF Aero Asia dan Aero Wisata merupakan perusahaan teraffiliasi yang berada di bawah kendali PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Sebanyak 99,99% saham Aero Wisata dikuasai Garuda Indonesia. Direktur Utama GMF Aero Asia Iwan Joeniarto mengatakan, perseroan telah merealisasikan pendirian dua JV hingga saat ini. JV terbaru yang dibentuk itu adalah GELK, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Aero Wisata. “Sejauh ini, kami sudah membentuk dua anak usaha JV baru, yakni GELK dan PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS). Pendirian ke-2 anak usaha itu, ber tujuan untuk mengembangkan unit bisnis yang ada dan mendukung efisiensi perusahaan sehingga mempercepat pertumbuhan bisnis perseroan,” ujar Iwan. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pebentukan JV ini bagian dari upaya GMF Aero Asia mengincar untuk masuk ke dalam peringkat sepuluh be-
hingga akhir 2019 ini jumlah emiten di Jatim bisa bertambah menjadi 50 perusahaan. “Bisa menambah 20 dari sebelumnya 38 juga sangat luar biasa,” tandasnya. Untuk itu, edukasi kepada para perusahaan juga penting dilakukan. Setidaknya, lanjut dia, pengusaha mengetahui pentingnya menjadi perusahaan terbuka. “Tapi memang masih banyak kendala yang dihadapi diantaranya manajemen keuangan dan sebagainya,” tukasnya. Kepala Perwakilan Pusat Informasi Go Pu blic Bursa Efek Indonesia (BEI) Surabaya, Dewi Sriana juga mengakui bahwa banyak kendala mengajak perusahaan di Jawa Timur untuk go public. “Ibaratnya kita mengetuk pintu saja sulit. Bukan serta merta mengajak mereka jadi perusahaan terbuka, tapi setidaknya kami ingin
sar perusahaan di bidang maitenance, repair, and overhaul (MRO) terbaik di dunia. Karena itu, perkembangan bisnis, menjadi kunci dan perhatian perseroan hingga kini. Khusus GLEK, Direktur Keuangan GMF Aero Asia Edward Okky Avianto mengakui, anak usaha JV tersebut telah berdiri sejak 6 Februari 2019. Terkait pendiriannya, GMF Aero Asia menyetor modal sebesar Rp 15,5 miliar dan Aero Wisata sebesar Rp 156,56 juta. “Penyetoran modal yang dilakukan perseroan, bukan termasuk kategori transaksi material. Namun pendirian GELK, merupakan bentuk sinergi kami dengan Aero Wisata yang diharapkan memberikan efek positif bagi perseroan,” tegas Edward. Iwan tur ut memaparkan bahwa GMF Aero Asia kini menggenggam 99% saham GERK. Sementara, Aero Wisata hanya memiliki 1% saham. Dengan terbentuknya anak usaha
melakukan pengenalan. Apa sih pentingnya menyandang status Tbk di belakang nama per usahaan,” jelas Ana panggilan akrab Dewi Sriana. Memang diakuinya di Jawa Timur ini banyak perusahaan keluarga. Dengan demikian, butuh pertimbangan matang sebelum memutuskannya menjadi perusahaan terbuka. Namun, sebenarnya bagi perusahaan keluarga khususnya, menjadi perusahaan terbuka justru lebih menguntungkan ke depannya. Karena menjadi perusahaan terbuka bukan hanya masalah permodalan, namun menyandang status Tbk itu akan menjadi sebuah gengsi tersendiri bagi perusahaan. Selain itu bisa mempertahankan eksistensi perusahaan hingga di generasi selanjutnya. “Biasanya kalau perusahaan keluarga akan eksis di generasi pertama dan kedua, namun begitu masuk generasi ketiga mulai goyah
tersebut, dia berharap, GMF Aero Asia dapat memperluas bisnis trading, sewa guna usaha suku cadangan pesawat, dan distribusi bahan bakar lebih luas. Serta, di samping itu, dia mengemukakan, perusahaan yang dia pimpin pun tengan memiliki rencana untuk menggarap limbah bisa produksi menjadi energi terbarukan untuk menjadi pasokan listrik. Pandangan tersebut mendorong perseroan untuk mendirikan GELK. Sementara itu, GMF Aero Asia juga
karena ada yang bersedia dan tidak meneruskannya. Dengan menjadi perusahaan terbuka, sudah jelas hitung-hitungannya kalau ada misalnya keturunan yang tidak bersedia meneruskan. Ada hal-hal strategis yang berguna bagi perusahaan agar tetap eksis,” tuturnya. Target BEI Tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bisa mencapai target sebanyak 75-100 emiten baru pada 2019, dengan total penghimpunan dana Rp 200-250 triliun. Hasan mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi internal untuk memetakan agar dapat menargetkan angka yang sama. "Target di bursa memang 35, tapi kami menyadari ada target baru yang masih realistis yakni 75-100 emiten. Kami sudah melakukan rapat sterategis untuk mencapai angka tar-
menaruh harapan yang positif dari pendirian anak usaha JV sebelumnya, yakni GDPS. Adapun, GDPS telah didirikan lebih dulu oleh perseroan dan Koperasi Karyawan GMF Aero Asia pada 25 Januari 2019. Dalam hal kepemilikan saham, GMF Aero Asia menjadi pengendali dengan menyetorkan modal sebesar Rp 1,82 miliar kepada GDPS. Sedangkan, Koperasi Karyawan GMF Aero Asia menggenggam saham minoritas pasca menyertakan modal sebesar Rp 180 juta kepada perusahaan JV tersebut. Sekretaris Perusahaan GMF Aero Asia Fidiar ta Andika sebelumnya mengutarakan, pihaknya masih dalam proses finalisasi struktur kesepakatan untuk pendirian perusahaan JV, yang akan mengelola pabrik ban vulkanisir pesawat. Sebab, rekanan untuk penyediaan teknologi, komposisi kepemilikan saham, dan sumber pendanaan belum difinalisasikan. Walau demikian, sebenarnya China Communications Construction Indonesia (CCCI) telah berkomitmen bekerja sama dan mendanai ekspansi GMF Aero Asia dengan kesediaan dana maksimum US$ 500 juta. ”Namun, kesepakatan kami dengan CCCI tidak terbatas hanya untuk kemitraan strategis terkait pendirian pabrik ban vulkanisir,” tutur dia. Sebaliknya, menurut Iwan, kedua pihak telah menyepakati kerja sama pembangunan hanggar dan bisnis perdagangan komponen pesawat. Adapun kesepakatan GMF Aero Asia dan CCCI ditandatangani di sela acara Indonesia Investment Forum 2018 di Bali pada 11 Oktober 2018.
get baru," jelas dia, baru-baru ini. Pihak bursa juga akan melakukan sinergi dengan stakeholders, dan mendorong dari bisnis konsultan untuk mengarahkan klien potensial. Selain itu, Hasan mengatakan pi haknya juga akan proaktif dan menjemput bola ke perusahaan. Dengan pemerintahan pun bursa akan mendorong BUMN dan anak BUMN untuk melantai di bursa. Perangkat peraturan menurut dia pun akan dipermudah. Hasan mengatakan dibalik angka tersebut, ada momentum awereness untuk melirik pendanaan di pasar modal karena sedang bagus. "Terbukti dari adanya tantangan yang tinggi kemarin tapi tetap tembus target. Buktinya juga tahun lalu 62 diatas target. Jadi masih realistis. Distribution channel kami maksimalkan dengan adanya target ini," kata dia. (ros)
PENGUMUMAN RENCANA PEMBUBARAN REKSA DANA TERPROTEKSI AURORA CPF 3
PENGUMUMAN KEPADA PEMEGANG SAHAM MENGENAI JADWAL DAN TATACARA PEMECAHAN NILA NOMINAL SAHAM (STOCK SPLIT) PT KAPUAS PRIMA COAL TBK Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2019 yang antara lain telah menyetujui pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (“stock split”) dari semula Rp.100,- (seratus Rupiah) per saham menjadi Rp.20,- (dua puluh Rupiah) per saham, sebagaimana termuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.168 tanggal 28 Februari 2019 yang dibuat dihadapan Dr.Dr.(c) Satria Amiputra A. SE, Ak, CA, SH, SS, MM, MAk, MEcDev, MH, MKn notaris di Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 169 tanggal 28 Februari 2019 yang dibuat oleh Notaris yang sama, telah disetujui dengan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU-AH.01.03-0133689 tanggal 6 Maret 2019. Berdasarkan surat dari Bursa Efek Indonesia No.S-01260/BEI.PP3/03-2019 tanggal 12 Maret 2019, perihal : Persetujuan Pemecahan Nilai Nominal Saham (stock Split). Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/Pojk.04/2014 Tentang Keterbukaan Atas Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Tertanggal 16 Desember 2015, Perseroan telah mengumumkan Keterbukaan Informasi terkait dengan Stock Split pada tanggal 4 Maret 2019 Di Website Bursa Efek Indonesia Dan Website Perseroan. Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan akan melaksanakan stock spilt dengan ratio 1:5 yaitu 1 (satu) saham lama dengan nilai nominal Rp.100,- per saham akan ditukarkan dengan 5 (lima) saham baru dengan nilai nominal Rp.20,- per saham, dengan jadwal dan tata cara sebagai berikut: No
Keterangan
Tanggal
1
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama (Rp.100,-) di pasar reguler & negosiasi
2 April 2019
2
Tanggal dimulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru (Rp.20,-) di pasar reguler & negosiasi
4 April 2019
3
Periode perdagangan saham di pasar tunai dengan nominal lama (Rp.100,-) *
4
Daftar pemegang saham, Recording Date untuk stock spilt
4-5 April 2019 5 April 2019
5
Tanggal terakhir dilakukan penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama (Rp.100,-)
5 April 2019
6
Didistribusikannya saham dengan nilai nominal baru (Rp.20,-) ke dalam rekening efek perusahaan efek atau bank custodian di KSEI
8 April 2019
7
Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal baru (Rp.20,-) di pasar reguler & negosiasi
8 April 2019
8
Awal dimulainya perdagangan saham dengan nominal baru (Rp.20,-) di pasar tunai
8 April 2019
*) hanya dalam rangka penyesuaian transaksi bursa dari periode sebelumnya yang jatuh tempo penyesuiannya sama dengan pelaksanaan dipasar tunai. Catatan: 1. Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan berdasarkan saldo saham Perseroan pada masing-masing sub rekening efek pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia yakni pada tanggal 5 April 2019, selanjutnya pada tanggal 8 April 2019 saham hasil pelaksanaan stoc split akan didistribusikan melalui sub rekening efek pemegang saham di KSEI. 2. Bagi Pemegang Saham yang sahamnya tidak berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan stock split adalah berdasarkan jumlah saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan pada tanggal 5 April 2019 pukul 16.00 WIB. Permohonan penukaran saham baru hasil stock split dapat diajukan mulai tanggal 8 April 2019 kepada PT Sinartama Gunita dengan alamat Sinar Mas Land Plaza Menara 1, Lantai 9, Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350. Jakarta, 27 Maret 2019 PT Kapuas Prima Coal Tbk DIreksi
Investor, 4 Klm x 160 mm
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.23/POJK.04/2016 tanggal 13 Juni 2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (“POJK Tentang Reksa Dana Berbentuk KIK”), PT Aurora Asset Management (“Manajer Investasi”) selaku manajer investasi REKSA DANA TERPROTEKSI AURORA CPF 3 (”AURORA CPF 3”) dengan ini mengumumkan rencana pembubaran dan likuidasi AURORA CPF 3. Berkaitan dengan rencana tersebut di atas, dengan ini Manajer Investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Manajer Investasi dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku bank kustodian (“Bank Kustodian”) telah sepakat untuk melakukan pembubaran dan likuidasi AURORA CPF 3 sebagaimana termaktub dalam Kesepakatan Pembubaran REKSA DANA TERPROTEKSI AURORA CPF 3 tertanggal 25 Maret 2019. 2. Bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat menindaklanjuti perintah Otoritas Jasa Keuangan untuk segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka perbaikan dan penyelesaian atas AURORA CPF 3 sebagaimana surat Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 06-02-2019 No.S-155/PM.21/2019, Hal: Perintah Untuk Melakukan Tindakan Tertentu. 3. Pada tanggal 27 Maret 2019, Manajer Investasi telah memberitahukan rencana pembubaran AURORA CPF 3 kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran AURORA CPF 3 yang dibuat di hadapan notaris. 5. Manajer Investasi akan melakukan proses likuidasi dimana hasil likuidasi AURORA CPF 3 yang akan dibagikan kepada Pemegang Unit Penyertaan adalah berupa Efek dan Kas yang merupakan portofolio investasi AURORA CPF 3. Demikian pengumuman ini dibuat untuk dapat diketahui oleh publik. Jakarta, 27 Maret 2019 Manajer Investasi selaku Likuidator REKSA DANA TERPROTEKSI AURORA CPF 3 PT AURORA ASSET MANAGEMENT
Investor, 2 X 80 mmk PENGUMUMAN PERUBAHAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF Publish, 27 PROSPEKTUS Maret 2019 REKSA DANA-REKSA DANA YANG DAN/ATAU DIKELOLA PT YUANTA ASSET MANAGEMENT
PT Yuanta Asset Management, berkedudukan di Jakarta, selaku Manajer Investasi: 1. 2. 3. 4.
Reksa Dana Yuanta Liquid Plus Money Market Reksa Dana Yuanta Fixed Income Reksa Dana Indeks Yuanta Sri-Kehati Index Reksa Dana Yuanta Equity Alpha
(selanjutnya disebut sebagai “Reksa Dana Yuanta”); bermaksud menyampaikan telah dilaksanakannya perubahan-perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus Reksa Dana Yuanta atas susunan direksi. Demikian pengumuman ini disampaikan kepada para Pemegang Unit Penyertaan Reksa Dana Yuanta serta pihak-pihak yang berkepentingan. Jakarta, 27 Maret 2019 Manajer Investasi
Equity Tower Lantai 10 Unit B Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot 9 Jakarta 12190, Indonesia Telepon : +6221 515 3077 Faksimili : +6221 515 4438 Email:
[email protected] Website: www.yuanta-am.co.id
INVESTOR 2 X 80 MMK TAYANG, 27 Maret 2019