Bkkbn.docx

  • Uploaded by: Agung Hidayani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bkkbn.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,201
  • Pages: 8
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Tingginya jumlah penduduk ini dapat dijadikan sebuah kekuatan sebuah negara, namun banyaknya jumlah penduduk menyebabkan beban negara semakin meningkat karena laju pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan ketersedian lapangan kerja.Hal tersebut menyebabkan kesejahtraan dalam masyarakat semakin sulit untuk diwujudkan. Upaya pemerintah untuk memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana). Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program Keluarga Berencana di Indonesia.Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah 1. Apa tugas BKKBN dan program BKKBN? 2. Apakah itu KB dan apa kelebihannya? 3. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam program KB?

C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui apa a tugas BKKBN serta programnya 2. Untuk Mengetahui apa itu KB dan apa kelebihannya 3. Untuk Mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam program KB

BAB II PEMBAHASAN

A. Tugas BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program Keluarga. BKKBN Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

B. Program Kerja BKKBN Berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019 dan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015-2019, maka BKKBN menyusun dan menetapkan Renstra BKKBN 2015-2019 dengan target kinerja dan kerangka pendanaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Penyusunan Renstra BKKBN 2015 - 2019 telah mengacu kepada Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) khususnya agenda nomor 5 (lima) yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Di dalam agenda pembangunan manusia dan masyarakat, BKKBN berperan dalam Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana sehingga seluruh sasaran dan indikator kinerja diarahkan untuk mendukung agenda prioritas pembangunan.

C. Pengertian Program Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan

atau

merencanakan

jumlah

dan

jarak kehamilan dengan

memakai kontrasepsi. Keluarga berencana yang diperbolehkan adalah suatu usaha pengaturan atau penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas

kesepakatan suami istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga, masyarakat, maupun negara. Dengan demikian KB disini mempunyai arti yang sama dengan pengaturan keturunan. Perencanaan keluarga merujuk kepada pengguanaan metode-metode kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama diantara mereka, untuk mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan, kemasyarakatan dan ekonomi dan untuk memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anakanaknya dan masyarakat. Ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyususan daan penjagaan kesehatan ibu dan anak b. Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yag aman c. Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga malainkan juga untuk kemampuan fisik, financial, pendidikan dan pemeliharaan anak

D. Kelebihan Program KB Kelebihan dari program KB disini antara lain sebagai berikut: a. Mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam keluarga serta membantu pemerintah mengurangi resiko ledakan penduduk atau baby boomer. b. Penggunaan kondom akan membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit menular melalui hubungan seks. c. Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Sebab, anggaran keuangan keluarga akhirnya bisa digunakan untuk membeli makanan yang lebih berkualitas dan bergizi. d. Menjaga kesehatan ibu dengan cara pengaturan waktu kelahiran dan juga menghindarkan kehamilan dalam waktu yang singkat. e. Mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal.

Ini berarti program tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan Keluarga Berencana memberikan keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat Dengan demikian, program KB menjadi salah satu program pokok dalam meningkatkan status kesehatan dan kelangsungan hidup ibu, bayi, dan anak. Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses reproduksinya.

E. Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Program KB 1. Peran Pemerintah Upaya pemerintah untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi salah satunya itu dengan Program Keluarga Berencana. Salah satu pokok dalam program Keluarga Berencana Nasional adalah menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Cara yang digunakan untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera yaitu mengatur jarak kelahiran anak dengan menggunakan alat kontrasepi. Badan dari pemerintah yang mengurus program keluarga berencana adalah BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Badan ini mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Penyebaran informasi tentang program KB salah satunya dilakukan di Media. Flip Chart adalah salah satu media yang sering disebut sebagai bagan balik yang merupakan kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran

kelompok kecil yaitu 30 orang. Selain itu bagan ini mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku seseorang.

2. Peran Masyarakat Partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pelaksanaan KB, pastinya terdapat kelebihan serta kekurangan dalam partisipasinya. Partisipasi bersentuhan langsung dengan peran serta masyarakat, baik dalam mengikuti program tersebut ataupun sebagai aktor pendukung program Keluarga Berencana. Berbicara terkait partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan KB yang ternyata kenaikannya hanya sedikit bahkan bisa juga disebut dengan stagnan. Dalam media massa kompas.com disebutkan bahwa: Dalam lima tahun terakhir, jumlah peserta keluarga berencana hanya bertambah 0,5 persen, dari 57,4 persen pasangan usia subur yang ada pada 2007 menjadi 57,9 persen pada tahun 2012. Rendahnya jumlah peserta KB dan tingginya jumlah anak yang dimiliki membuat jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 312,4 juta jiwa. Tingginya jumlah penduduk ini mengancam pemanfaatan jendela peluang yang bisa dialami Indonesia pada tahun 2030. Jendela peluang adalah kondisi negara dengan tanggungan penduduk tidak produktif, oleh penduduk produktif paling sedikit. Kondisi ini hanya terjadi sekali dalam sejarah tiap bangsa. Saat ini peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) masih minim dalam menjalankan tugasnya. Hal ini juga ada kaitannya dengan jumlah petugas yang hanya sedikit, sampai-sampai satu orang harus menghandle 3-4 desa dengan jumlah penduduk yang mencapai ratusan bahkan ribuan. Seharusnya ada peran dari masyarakat, missal Ibu-ibu PKK dalam mendukung terwujudnya program ini. Ada pula indikasi bahwa metode KB yang diterapkan saat ini kurang tepat, sehingga tidak berjalan maksimal.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi maka pemerintah melakukan upaya-upaya untuk menekanya salah satunya dengan program Keluarga Berencana (KB). Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program Keluarga. Pelaksanaan program KB dapat terlakasana tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat untuk menyukseskan program ini sehingga terjadi kesimbangan pertumbuhan populasi penduduk dalam suatu negara agar dapat terwujud keluarga yang bahagia dan kesejahtraan disuatu negara.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/ 2. http://dwiyulianiadnan27.blogspot.com/2013/11/program-kb-di-indonesia.html 3. http://www.wawasanpendidikan.com/2014/08/Makalah-Program-Keluarga-Berencana-diIndonesia.html 4. http://mabrurteranyar2014.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kependudukan-dan-kb.html

More Documents from "Agung Hidayani"