BIOSINTESIS ASAM AMINO TIROSIN Oleh KELOMPOK 3
Haniska Virginia Pitaloka
1613023020
Liana Maysaroh
16130230
Kelana Gagah Saputra
15530230
Mata Kuliah
: Proses Kimia Dalam Metabolisme
Dosen Pengampu
: Emmawaty Sofya, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKANMATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
1
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Biosintesis Asam Amino Tirosin Makalah ini kami susun dengan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami selama perkuliahan dan memberikan banyak ilmunya kepada kami. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun wawasan bagi pembaca.
Bandarlampung, 26 Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PRAKATA..............................................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2 1.3 Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tirosin…………………………………………………….3 B. Biosintesis Tirosin…………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap mahluk hidup dapat dipastikan terdapat asam amino, karena asam amino merupakan unit dasar penyusun struktur protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Asam-asam amino terdiri atas yang pertama adalah produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan yang ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
Asam amino dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat penting bagi tubuh tetapi tubuh tidak bisa memproduksinya sehingga perlu dari asupan atau sumber dari luar tubuh, baik itu dari hewan ataupun tumbuhan. Asam amino esensial sering juga disebut asam amino indispensable. Asam amino esensial sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita busung lapar (kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang cukup dari makanan selalu diperlukan setiap hari.
Asam amino non esensial adalah asam amino yang penting bagi tubuh tetapi tubuh bisa membuatnya sendiri sehingga tidak perlu secara langsung dari asupan atau sumber dari luar. Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia. Asam amino ini disebut asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.
1
Setiap jenis asam amino tersebut dapat mengalami biosintesis. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang biosintesis pada asam amino tirosin.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1.
Apa yang dimaksud dengan asam amino tirosin?
2.
Bagaimana proses biosintesis yang terjadi pada asam amino tirosin?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut. 1.
Untuk mengetahui apa itu asam amino tirosin
2.
Untuk mengetahui proses biosintesis yang terjadi pada asam amino tirosin
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tirosin
Gambar 1. Struktur Tirosin
Tirosin berasal dari bahasa Yunani tyros yang berarti keju, karena ditemukan pertama kali dari keju. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai tyrosine, 4hydroxyphenylalanine, TYR, R, merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Ia memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-tirosina (S-tirosina), yang juga ditemukan dalam tiga isomer struktur: para, meta, dan orto.
Tirosin dibentuk menggunakan bahan baku yakni fenilalanina oleh enzim fenilalanin hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua isomer yang lain terbentuk apabila terjadi "serangan" dari radikal bebas pada kondisi oksidatif
tinggi
monoiodotirosin
(keadaan (MIT)
dan
stress).
Oksidasi
di-iodotirosin
tirosina (DIT).
menghasilkan
Kombinasi
dari
dua molekul DIT menghasilkan hormon tiroksin (T4), sedangkan kombinasi antara molekul DIT dan MIT melalui proses monodeiodinasi menghasilkan hormon T3.
Dalam transduksi signal, tirosina memiliki peran kunci dalam pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses fosforilasi (membentuk fosfotirosina).
3
Bagi manusia, tirosina merupakan prekursor hormon tiroksin dan triiodotironina
yang
dibentuk
di kelenjar tiroid, pigmen kulit melanin,
dan dopamin, noradrenalin dan adrenalin.
Tirosina merupakan salah satu asam amino esensial bagi manusia, di dalam sel dopaminergik pada otak, tirosina dikonversi menjadi levodopa dengan enzim tirosina hidroksilase, DOPA merupakan bagian dari manajemen terhadap
penyakit Parkinson.
Sedang
pada adrenal
medula,
tirosina
dikonversi menjadi hormone katekolamin yaitu noradrenalin dan adrenalin. Tanaman opium (Papaver somniferum) menggunakan tirosina sebagai bahan baku untuk menghasilkan morfin, suatu alkaloid.
Berikut merupakan tabel identitas asam amino tirosin.
TIROSIN Nama sistematik
Asam S-2-amino-3-(4hidroksifenil)-propanoat
Singkatan
Tyr Y
Kode genetik
UAU UAC
Rumus kimia
C9H11NO3
Massa molekul
181,19 g mol-1
Titik lebur
343 °C
Massa jenis
1,456 g cm-3
Titik isoelektrik
5,66
pKa
2,24 9,04 10,10
4
B. Biosintesis Tirosin
Tirosin termasuk dalam golong asam amino non-esensial. Terdapat beberapa asam amino lain yang digolongkan dalam asam amino non-esensial, diantaranya adalah alanin, prolin, glisin, serin, sistein, asparagin, glutamin, asam aspartat, asam glutamat.
Tirosin adalah asam amino non-esensial, tetapi dibuat oleh hewan dari asam amino esensial fenilalanin melalui hidroksilasi pada posisi 4 pada gugus fenil oleh fenilalanin oksigenase, yang juga ikut serta dalam degradasi fenilalanin. Dalam reaksi ini NADPH dibutuhkan sebagai kopereduksi molekul oksigen. Fenilalanin oksigenase adalah suatu monooksigenase atau oksidase berfungsi ganda.
Tirosin, dihasilkan dari asam amino esensial fenilalanin, melalui reaksi hidroksilasi yang dikatalisis oleh fenilalanin 4- monooksigenase . oksigenase fungsi campuran ini membutuhkan NADPH sebagai koreduktan dan dihidrobiopterin.
Reaksi yang dikatalisis pada biosintesis tirosin adalah: Fenilalanin + NADPH + H+ + O2 → tirosin + NADP+ + H2O
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.
Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase (DHPR).
5
Gambar 2. Biosintesis tirosin dari fenilalanin
Tirosin berfungsi untuk memperlambat penuaan sel, menekan pusat lapar di hipotalamus, membantu produksi melanin, penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary, dan penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala. Jika kekurangan dapat menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah, kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang otot.
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Tirosin adalah asam amino non-esensial, tetapi dibuat oleh hewan dari asam amino esensial fenilalanin melalui hidroksilasi pada posisi 4 pada gugus fenil oleh fenilalanin oksigenase, yang juga ikut serta dalam degradasi fenilalanin. Dalam reaksi ini NADPH dibutuhkan sebagai kopereduksi molekul oksigen. Fenilalanin oksigenase adalah suatu monooksigenase atau oksidase berfungsi ganda.
7
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, A. L. 1987. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Surabaya: Erlangga.
Lehninger, A. L. 1987. Dasar-Dasar Biokimia Jilid II. Surabaya: Erlangga.
Rakan, Abdul. 2012. Biosintesis Asam Amino 2 . http://ml.pdfcoke.com diakses pada 24 Maret 2019 pukul 19.20. Ralp, J. Fessenden and Joan S. Fessenden. 1986. “ Organic Chemistry,” Third Edition. University Of Montana, Wadsworth, Inc, Belmont, Califfornia 94002: Massachuset, USA.
8