SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan Sasaran Tempat Hari, tanggal Waktu
: Bantuan Hidup Dasar : Masyarakat Merce Timur dan Merce Barat : Merce Timur : Jum’at 16 November 2018 : 20 menit (20.00 – 20.30 WITA)
A. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, masyarakat mampu memahami tentang bantuan hidup dasar pada orang dewasa. 2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat : a. Menyebutkan pengertian bantuan hidup dasar b. Menjelaskan tujuan dari BHD c. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan BHD d. Menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan BHD pada orang dewasa. B. Kegiatan Penyuluhan 1. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab 2. Materi a. Pengertian BHD b. Tujuan dari BHD c. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan BHD d. Langkah-langkah melakukan BHD 3. Media a. Power Point
C. Susunan Acara No
1.
Tahap / Waktu
Pra interaksi 5 menit
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam b. Memperkenalkan b. Menanggapi dan diri memberi respon c. Menjelaskan tujuan c. Menyimak pembelajaran dan penjelasan yang kontrak waktu diberikan
a. Menjelaskan pengertian BHD b. Menjelaskan tujuan BHD
2.
3.
Interaksi 20 menit
Post interaksi 5 menit
a. Mendengarkan dan menyimak materi yang diberikan b. Mendengarkan dan menyimak materi yang diberikan c. Menjelaskan hal-hal c. Mendengarkan yang harus dan menyimak diperhatikan sebelum materi yang melakukan tindakan diberikan BHD d. Menjelaskan d. Mendengarkan langkah-langkah dan menyimak untuk melakukan materi yang BHD pada orang diberikan dewasa e. Diskusi e. Berdiskusi dengan mahasiswa( penyuluh)
a. Bertanya sebagai a. Menjawab bahan evaluasi dengan benar b. Menyimpulkan b. Mendengarkan materi yang telah dan menyimak disampaikan c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
D. Evaluasi 1. Prosedur : Post Test 2. Bentuk : Lisan E. Sumber Belajar 1. Sartono, Masudik & Suhaeni. (2014). Basic Trauma Cardiac Life Support. Bekasi:Gadar Medik Indonesia 2. Soemitro. M.P.,Andiani & Saputra. (2016). Penanganan Gawat Darurat Basic I. Bandung:RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung F. Lampiran 1. Uraian Materi 2. Pertanyaan dan Kunci Jawaban
LAMPIRAN MATERI BANTUAN HIDUP DASAR
A. Pengertian BHD Bantuan hidup dasar merupakan suatu rangkaian tindakan yang berurutan yang dilakukan pada korban yang mengalami suati keadaan henti jantung dan henti nafas (Soemitro. M.P.,Andiani & Saputra, 2016). Bantuan hidup dasar adalah serangkaian penyelematan hidup pada korban henti jantung (Sartono, Masudik & Suhaeni, 2014). B. Tujuan BHD
Untuk mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru seperti normal
Mempertahankan aliran oksigen ke otak dan ke seluruh tubuh
Memberikan bantuan ekternal pada korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas
C. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tindakan BHD 1. Dilakukan segera ditempat kejadian bila lokasi aman 2. Penolong harus mendahulukan keselamatan dirinya 3. Jika berada dilokasi yang berbahaya, sebaiknya korban dipindahkan dulu ketempat aman 4. Korban diletakan pada permukaan yang datar dan keras dengan posisi terlentang
D. Langkah-langkah melakukan BHD 1. Amankan diri sendiri, lingkungan dan korban 2. Lakukan cek kesadaran
Panggil identitas korban
Tepuk-tepuk didaerah pundak
Gambar 1. Cek kesadaran 3. Bila tidak ada respon
Minta bantuan pada teman atau orang sekitar untuk menghubungi ambulan atau orang yang berkompeten
Hal yang penting disebutkan saat meminta tolong: lokasi dan keadaan korban
4. Periksa nadi karotis (di daerah leher geser 1-2 cm kekanan atau kekiri dari pertengahan jakun) dan periksa pernafasan dengan melihat pergerakan dada 5. Bila nadi karotis tidak teraba, lakukan Resusitasi Jantung Paru dengan cara:
a. Letakan kedua telapak tangan dengan saling menumpuk, satu pangkal talapak tangan diletakan di tengah tulang dada dan telapak tangan yang satunya diletakan diatas telapak tangan yang pertama dengan jari-jari saling mengunci. b. Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada korban dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30 kali dengan kedalaman sekitar 5 cm. c. Beri kesempatan dada mengembang maksimal setelah diberi tekanan d. Tangan tidak boleh dilepas dari permukaan dada atau merubah posisi tangan pada saat melakukan kompresi. e. Pemeriksaan jalan napas Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan napas oleh benda asing. Jika terdapat sumbatan harus dibersihkan dahulu, kalau sumbatan berupa cairan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk atau jari tengah yang dilapisi dengan sepotong kain, sedangkan sumbatan oleh benda keras dapat dikorek dengan menggunakan jari telunjuk yang dibengkokkan. Mulut dapat dibuka dengan tehnik Cross Finger, dimana ibu jari diletakkan berlawanan dengan jari telunjuk pada mulut korban.
f. Membuka jalan napas Setelah jalan napas dipastikan bebas dari sumbatan. Pembebasan jalan napas dapat dilakukan dengan cara tengadah kepala topang dagu (Head tilt – chin lift) dan Manuver Pendorongan Mandibula. Teknik membuka jalan napas yang direkomendasikan untuk orang awam dan petugas kesehatan adalah tengadah kepala topang dagu.
g. Berikan 2 kali bantuan nafas dari mulut ke mulut, satu kali/detik
Gambar 4. Pemberian nafas dari mulut kemulut
h. Bantuan nafas yang diberikan harus efektif ditandai dengan dada korban jelas terangkat saat diberi bantuan nafas i. Ulangi poin a-g sebanyak 4 kali
6. Evaluasi Setelah melakukan Resusitasi Jantung Paru sebanyak 5 kali, lakukan evaluasi dengan memeriksa kembali nadi karotis dan pernafasan
Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan kembali RJP sebanyak 5 kali
Jika nadi karotis teraba, namun tidak bernafas, lakukan bantuan nafas sebanyak 10-12 kali per menit
Jika nadi karotis teraba dan terlihat bernafas, berikan posisi recovery pada korban
Gambar 5.