Berinovasi Dalam Usaha Pelayanan Sosial

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Berinovasi Dalam Usaha Pelayanan Sosial as PDF for free.

More details

  • Words: 646
  • Pages: 2
BERINOVASI DALAM USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL Two roads diverged in a wood, and I – I took the one less traveled by, And that has made all the difference. (Robert Frost, 1920) Bayangkan usaha kesejahteraan sosial (UKS) seperti perusahaan jasa modern. Dikelola oleh profesional bermutu. Melalui standard pelayanan dan distribusi efisien dengan harga kompetitif dan memuaskan penggunanya. Itulah yang terjadi dengan usaha klinik perawatan mata untuk pencegahaan kebutaan bagi masyarakat miskin di India, The Aravind Eye Care System. The Aravind Eye Care System didirikan oleh D. G. Venkataswamy (Dr. V). Misi utamanya adalah menghilangkan resiko kebutaan disebabkan oleh penyakit gula atau katarak dikalangan masyarakat miskin di India. Melalui mekanisme yang dibuat efisien, orang miskin di India mendapatkan perawatan mata (dari pemeriksa, operasi mata hinga perawatan pasca operasi) dengan harga relatif murah, sekitar 500 ribu rupiah bahkan gratis dalam kondisi tertentu. Sistem yang dikembangkan oleh Dr V ini, tidak hanya menyediakan Rumah Sakit Mata, tapi juga semua sistem pendukungnya, seperti pabrik penyedia obat obat terkait dengan perawatan mata, laboratrium, pusat penelitian bahkan sekolah tinggi penghasil dokter spesialis mata. Hebatnya ini hanya dimulai dari klinik pribadi berkapasitas 11 tempat tidur di tahun 2003. Kini para dokter mata di Aravind Eye Care Hospital mampu melakukan perawatan mata kepada 3,6 juta orang dengan rata rata 2,600 operasi mata/dokter/tahun. Menjadikannya sistem paling murah dan produktif di dunia untuk perawatan mata bagi orang miskin. Jika saja prinsip yang sama diterapkan kepada bidang pelayanan sosial secara luas, seperti bidang kesehatan, pendidikan, perumahan dan pemeliharan penghasilan bagi penyandang masalah sosial, kita boleh berharap kerja usaha pelayanan sosial akan lebih menantang dengan ratusan inovasi dan kompetisi terbaik model pelayanan sosial. Mulai dari Dasar Prinsip UKS, seperti banyak dipahami oleh para pekerja sosial didasarkan pada usaha menjawab kebutuhan ataupun masalah yang dihadapai oleh masyarakat. Asumsi ini dilandasi oleh pengertian bahwa ada sebagian anggota masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, baik melalui mekanisme pelayanan publik dari negara (state failure) atau mekanisme harga melalui pasar (market failure). Maka usaha kesejahteraan sosial dimaksudkan ada sebagai usaha korektif dan residual oleh negara, masyarakat atau individu untuk memenuhinya. Ditengah sumber daya terbatas dalam usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut, maka usaha kesejahteraan sosial dipandang sebagai usaha memenuhi, paling tidak 3 tujuan utama (Mendoza dalam Isbandi, 1994). Pertama tujuan kemanusian dan keadilan sosial, tujuan pengendalian sosial dan terakhir tujuan pembangunan ekonomi. Akibatnya

usaha kesejahteraan sosial dikelola dengan motif karikatif hingga tidak professional dan dengan pendekatan terbatas pada usaha meredam gejolak sosial dan pemenuhan targetan ekonomi pemerintah. Hingga sudah selayaknya usaha kesejahteran sosial dipandang berbeda. Asumsi masyarakat sebagai penyandang masalah harus diubah. Mereka bagian dari solusi. Landasan ini akan berimplikasi kepada prinsip pengembangan usaha kesejahteraan sosial yang diilhami oleh C.K Prahald (2005). Pertama dalam pengembangan UKS, fokus layanan sosial harus diukur dari pembentukan harga layanannya. Artinya layanan sosial tidak boleh hanya terfokus bagaimana menyediakan layanan murah atau gratis, tapi membangun mekanisme harga layanan yang memberdayakan (Ingat usaha pelayanan penyediaan rumah melalui Tanggung Renteng di Meksiko). Kedua UKS harus terfokus pada usaha inovatif yang membutuhkan solusi hibrida. Maksudnya layanan sosial tidak dapat bekerja dengan metode lama, tapi harus mencari bentuk dan metode baru (Usaha Microfinance yang dikelola KIVA Foundation, misalnya menyediakan mediasi investasi usaha kecil dari seluruh dunia melalui media online). Ketiga Pengembanga layanan UKS harus diarahkan pada fungsi yang beragam dan tidak terfokus pada bentuk layanannya. Misalnya usaha pendekatan microfinance oleh Grammen Bank. Kredit bukanlah masalah penyediaan kredit murah dan mudah saja. Tapi lebih sebagai insentif bagi orang miskin mengamankan pendapatan keluarganya. Ini akan berimplikasi pada usaha keuangan mikro sebagai usaha penyediaan lapangan usaha (terbentuknya usaha Grammen Phone dan usaha lainnya). Penutup Apa yang dilakukan Dr V diatas memang usaha sosial dimana sedikit orang memahaminya. Mimpinya untuk membebaskan orang miskin dari kebutaan banyak menuai tawaan daripada dukungan. Tapi dengan konsistensi dan visi kuat akan perubahan sosial yang diinginkan. Dr V telah membangun jalan baru bagi kita untuk membangun usaha sosial yang lebih inovatif dan menantang.

Related Documents