Berbuat Baik Janganlah Ditunda.docx

  • Uploaded by: Mas Odjie
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Berbuat Baik Janganlah Ditunda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 395
  • Pages: 1
Berbuat Baik Janganlah Ditunda-tunda Berbuat Baik janganlah ditunda-tunda, kalimat pembuka yang di ambil dari lagu lawas Bimbo. Kalimat sederhana namun sarat makna dan nasehat, khususnya bagi kita yang masih sering menunda sebuah amalan baik. Ramadhan kali ini banyak orang berlomba untuk melakukan amal kebaikan. Dimana setiap amal perbuatan dibalas berlipat oleh Allah, maka tidak heran kebaikan sekecil apapun akan berbuah pahala. Maka berbuat baiklah sekarang, jangan menunggu nanti. Jika ada yang paling pasti dalam kehidupan, itu adalah kematian. Ada yang segera mungkin harus kita lakukan, yaitu bertaubat kepada Allah yang akan membawamu ke dalam surga. Kalau ada orang yang menunda taubat, maka Ia harus bertaubat dua kali, pertama harus bertaubat karena maksiat yang dilakukannya dan kedua bertaubat karena telah menunda taubatnya. Menunda taubat adalah dosa dan akan menyebabkan seseorang tidak di terima taubatnya. Dua hal yang harus di segerakan yaitu amal shaleh dan bertaubat kepada Allah, orang yang menyegerakan dua hal ini karena Allah dan Rosul-Nya, menurut penilaian orang beriman dia lah yang bisa mengendalikan waktu dan dialah yang bisa mengendalikan dunia. Bila kita mempunyai niat untuk melakukan kebaikan hendaknya bersegera melakukannya agar kita segera memperoleh kebaikan dan sebagai upaya kita untuk menyempurnakan kebaikan yang kita lakukan. Di dalam atsar Abdullah Ibnu Abbas R.A dikatakan, “Tidak sempurna kebaikan kecuali dengan menyegerakannya karena jika disegerakan, hal itu akan lebih menyenangkan pihak yang berkepentingan.” Suatu ketika ada seorang yang datang kepada Rasulullah SAW seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Lalu, beliau menjawab, “Bersedekah selama kamu masih sehat, bakhil (suka harta), takut miskin, dan masih berkeinginan untuk kaya. Dan janganlah kamu menunda-nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan maka kamu baru berkata, “Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian’, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim). Kesempatan baik itu tidak akan datang dua kali, sebab waktu yang berlalu tentu tidak akan sama seperti semula. Meski, pada akhirnya kita bertemu dengan kesempatan baik lagi, namun belum tentu kebaikan yang ada didalamnya sama dengan kebaikan yang telah lebih dulu kita abaikan. Kadangkala kita masih saja berfikir untuk menunda kebaikan karena masih ada hari esok, namun siapakah yang bisa menjamin bahwa hari esok masih kita temukan. Jangan sampai kita menjebak diri dengan kata “Nanti”, segerakan dan usahakan jangan mengeluh sebelum melakukan apa yang sudah kita niatkan, karena mengeluh sebelum melakukan kebaikan sama halnya kau telah menutup jalan untuk kemudahan.

Related Documents


More Documents from "NdalemSanguDunia-Akhirat"