LAPORAN KASUS
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
Oleh : dr. Apresia Kharisma Lady Fadilah Pembimbing : dr. Yudi, Sp.B
Tinjauan Pustaka Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pertumbuhan berlebihan sel-sel prostat yang tidak ganas dimana kelenjar prostat membesar dengan cepat2. Sebenarnya yang terjadi adalah hiperplasi kelenjar periuretral yang 3.3.Hiperplasia prostat yang . mendesak jaringan Gambar prostat (A) Prostat normal: uretra (1), daerah kelenjar periuretra (2), kelenjar prostat sebenarnya ke arah perifer (3). 4
(B) Hiperplasia prostat: uretra yang terjepit (1), hiperplasia kelenjar periuretra menjadi hipertropia prostat (2), kelenjar prostat yang sebenarnya yang tertekan menjadi sebagai simpai dan disebut simpai bedah
LAPORAN KASUS
IDENTITAS Nama : Tn. C.M Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 70 tahun Kebangsaan : Indonesia Agama : Islam Status : Sudah menikah Pekerjaan : Buruh Alamat : Tanjung Raja Bingin Teluk Lubuk Linggau Tanggal masuk : 05 Agustus 2014 Tanggal pemeriksaan : 06 Agustus 2014
ANAMNESIS Keluhan Utama: Sulit untuk buang air kecil sejak kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Riwayat Perjalanan Penyakit: Sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, penderita merasakan sulit buang air kecil. Penderita merasakan pancaran air kencing lemah, menetes sedikitsedikit, terasa sakit, dan harus mengedan saat kencing. Penderita mengaku masih ada sisa urin setelah kencing dan disertai perasaan tidak puas. Dalam sehari, penderita dapat berkali-kali buang air kecil dengan selang waktu ½ - 1 jam sekali. Selain itu, penderita terbangun pada malam hari untuk kencing lebih dari 3 kali tiap malam. Penderita menyangkal mengalami demam, pusing, mual, muntah, nyeri pinggang, kencing darah dan kencing berpasir. Riwayat adanya trauma juga disangkal. Kurang lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita berobat ke dokter dan dilakukan pemasangan kateter. Apabila kateter dilepaskan, penderita kembali merasakan sulit untuk buang air kecil.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat penyakit darah tinggi dan penyakit jantung tidak ada. Riwayat penyakit kencing manis tidak ada. Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama juga tidak ada.
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
Riwayat penyakit jantung, kencing manis, dan riwayat penyakit dengan keluahan yang sama dalam keluarga disangkal oleh penderita.
PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : E4M6V5 Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 87 x/menit Pernapasan : 21 x/menit Suhu : 36,7 0C
PEMERIKSAAN FISIK Kulit : ikterik (-), sianosis (-) Kepala : Normocephali, rambut hitam dan tidak mudah rontok, sudut nasolabialis simetris. Mata: edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+), Hidung : sekret (-/-), napas cuping hidung (-/-) Mulut dan Tenggorokkan : mukosa bibir anemis (-), sianosis (-), lidah kotor (-), papil atrophi (-), tonsil T1/T1, faring hipermis (-) Telinga : nyeri tekan tragus (-/-), gg. pendengaran (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK Leher : Inspeksi : simetris, massa (-) Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-) JVP : 5-2 cmH2O Thorax : Simetris, gerak napas tertinggal (-/-), pektus ekskavatum (-) Pulmo : Inspeksi : sela iga melebar (-/-), otot bantuan napas (-/-) Palpasi : vokal fremitus hemitoraks dextra = sinistra Perkusi : sonor, batas paru-hepar ICS VI Auskutasi : vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra Perkusi : batas kiri atas : ICS II linea midclavicula sinistra batas kanan atas : ICS II linea parasternalis dextra batas kiri bawah : ICS V linea midclavicula sinistra batas kanan bawah : ICS IV linea parasternalis dextra Auskultasi : S1/S2 (+) reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK Abdomen Inspeksi Palpasi
: datar, lemas, massa (-) : nyeri tekan (-), teraba massa (-), hepar-lien tidak teraba : timpani, nyeri ketok (-) : bising usus (+) normal
Perkusi Auskultasi Ekstremitas Superior : akral hangat, edema (-/-) sianosis (-/-), CRT < 2 detik Inferior : akral hangat, edema (-/-), pitting edema (-/-), sianosis (-/-), CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK STATUS LOKALIS Urologikus: Regio Costo Vertebrae Angle Dextra et Sinistra Inspeksi
:
bulging (-/-)
Palpasi
:
ballotement (-/-)
Perkusi
:
nyeri ketok (-/-)
Regio Suprapubic Inspeksi
:
bulging (-), scar (-)
Palpasi
:
nyeri tekan (-)
Regio Genetalia Eksterna Inspeksi urin jernih,
:
MUE normal, terpasang kateter uretra No. 16F,
darah (-), pus (-)
Regio Anal
Inspeksi : Tidak ada luka dan tidak tampak adanya benjolan Palpasi : Nyeri tekan (-). Rectal toucher :
Tonus sfingter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps, mukosa rectum licin, teraba massa di jam 12, kenyal, permukaan licin, simetris, batas atas tidak dapat diraba, sulcus medianus tidak teraba, batas lateral teraba pembesaran 3-4 cm.
Handscoon
: feces (-), darah (-), lendir (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan EKG
DIAGNOSIS BANDING Temuan Klinis
BPH
Ca Prostat
Striktur Uretra
Urolitiasis
Kasus
Kesulitan berkemih Pancaran kemih menurun Frekuensi kemih abnormal Berkemih tidak lampias Disuria Urin keluar menetes diakhir berkemih Pancaran kemih bercabang Hematuria Nyeri pelvis Nocturia Urgensi Mengedan saat miksi Riwayat trauma
+
+/-
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+/-
+
+
+
+
+/-
+
+
+
-
-
+
-
-
+ + + -
+/+/-
+ + +
+/-
+ + + -
Teraba prostat simetris, konsistensi kenyal
Teraba prostat asimetris, konsistensi keras
-
-
Teraba prostat simetris, konsistensi kenyal
Hasil colok dubur
DIAGNOSIS KERJA Retensio Urin ec Benign Prostatic Hyperplasia
PENATALAKSANAAN Medikamentosa IVFD RL/D5% gtt XV/menit (makro) Kateterisasi dengan kateter No.16F Tindakan operasi Rencana prostatektomi terbuka dengan pendekatan suprapubik transvesika.
Follow UP 08 Agustus 2014 s/ - pasien mengeluh nyeri pada luka operasi dan nafsu makan menurun o/ - Tekanan darah :110/70 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - Luka bekas operasi tampak tenang. DC 3 way (+), drainase (+). Urin kuning bercampur darah. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 1 th/ - IVFD RL/D5% (1:1) gtt XV/menit (makro) + drip Tramadol 50 mg - Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr IV (skintest) - Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg (iv) - Kateterisasi dengan kateter No.16f - Drain ±100cc
09 Agustus 2014 s/ - Nyeri pada luka operasi berkurang o/ - Tekanan darah :110/70 mmHg - Nadi : 86 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+), drainase (+),Urin kuning bercampur darah. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 2 th/ - IVFD RL/D5% (1:1) gtt XV/menit (makro) + drip Tramadol 50 mg - Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr IV (skintest) - Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg (iv) - Kateterisasi dengan kateter No.16f - Drain ± 10cc
10 Agustus 2014 s/ - Nyeri pada luka operasi berkurang o/ - Tekanan darah :130/90 mmHg - Nadi : 85 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+), drainase (+),Urin kuning bercampur darah. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 3 th/ - IVFD RL/D5% (1:1) gtt XV/menit (makro) + drip Tramadol 50 mg - Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr IV (skintest) - Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg (iv) - Kateterisasi dengan kateter No.16f - Drain ± 10cc
11 Agustus 2014 s/ - Tidak ada o/ - Tekanan darah :120/80 mmHg - Nadi : 80 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+), drainase (+),Urin kuning bercampur darah. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 4 th/ - IVFD RL/D5% (1:1) gtt XV/menit (makro) + drip Tramadol 50 mg - Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr IV (skintest) - Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg (iv) - Kateterisasi dengan kateter No.16f - Drain ± 10cc
12 Agustus 2014 s/ - Tidak ada o/ - Tekanan darah :130/80 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+), drainase (+),Urin kuning bercampur darah. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 5 th/ - IVFD RL/D5% (1:1) gtt XV/menit (makro) + drip Tramadol 50 mg - Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr IV (skintest) - Inj. Asam Traneksamat 3 x 500 mg (iv) - Kateterisasi dengan kateter No.16f - Drain ± 70 cc
13 Agustus 2014 s/ - Tidak ada o/ - Tekanan darah :130/80 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+),Urin kuning. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 6 th/ - Cefadroxil 2 x 500 mg (p.o) Asam mefenamat 3 x 500mg (p.o)
14 Agustus 2014 s/ - Tidak ada o/ - Tekanan darah :130/80 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM - DC 3 way (+),Urin kuning. a/ Post-op open prostatektomi hari ke 7 th/ - Cefadroxil 2 x 500 mg (p.o) - Asam mefenamat 3 x 500mg (p.o) - Kateter dilepas
15 Agustus 2014 s/ - Tidak ada o/ - Tekanan darah :120/80 mmHg - Nadi : 84 x/menit - Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36,5 º C - KU : sedang - KS : CM a/ Post-op open prostatektomi hari ke 8 th/ - Cefadroxil 2 x 500 mg (p.o) - Asam mefenamat 3 x 500mg (p.o) - Pasien boleh pulang
Rencana post operasi Kontrol paling lambat 6 minggu pasca operasi untuk mengetahui kemungkinan terjadi penyulit. Kontrol selanjutnya setelah 3 bulan untuk mengetahui hasil akhir operasi. Prognosis Quo ad vitam : bonam. Quo ad functionam : dubia.
ANALISIS KASUS
Laki-laki dengan usia 70 tahun, Sulit BAK, pancaran air kencing lemah, menetes sedikitsedikit, nyeri saat BAK, harus mengedan, masih ada sisa urin, tidak lampias, kencing berkali-kali, kencing malam hari > 3 kali, kateter dilepas sulit kencing kembali
BPH
Ca. Prostat
Pada usia > 50 tahun
Striktur Uretra
Urolitiasis
Pada usia < 45 tahun, dengan riwayat trauma
Riwayat penyakit yang sama, keluhan kencing berpasir, atau ada batu
Regio CVA
Bulging (-/-), ballotement (-/-), nyeri ketok (-/-)
Regio Suprapubic
Regio genetalia eksterna
Bulging (-), scar (-), nyeri tekan (-)
MUE normal, terpasang kateter No. 16 F, urin jernih, darah (-), pus (-)
Rectal Toucher Tonus
Hidronefrosis disingkirkan
sfingter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps, mukosa rectum licin, teraba massa di jam 12, kenyal, permukaan licin, simetris, batas atas tidak dapat diraba, sulcus medianus tidak teraba, batas lateral teraba pembesaran 3-4 cm.
Ca Prostat dapat disingkirkan
Rectal Toucher
Pembesaran prostat cenderung jinak
Diagnosis ditegakkan : Benign Prostatic Hyperplasia
Ca Prostat dapat disingkirkan
Benign Prostatic Hyperplasia
Rencana : Prostatektomi terbuka dengan pendekatan suprapubik transvesika
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Ahli Urologi Indonesia. 2003. Pedoman Penatalaksanaan BPH di Indonesia. Diunduh dari: http://www.iaui.or.id/. Diakses pada 1 Oktober 2012; 00:18. Amalia R. 2007. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Pembesaran Prostat Jinak. Tesis, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. Snell RS. 2006. Pelvis: Bagian II Cavitas Pelvis, Prostata. Dalam: Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Terjemahan oleh: Sugiharto, L. EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 350-352; 372374. Sjamsuhidajat R., de Jong W. 2005. Bagian III: Tindakan Bedah Organ dan Sistem Organ, Prostat. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 782-786. Purnomo BB. 2009. Hiperplasia Prostat. Dalam: Dasar-dasar Urologi. Edisi 2. Sagung Seto, Jakarta, Indonesia, hal 69-85.
TERIMA KASIH