Nafiesa Lauza Mernisa Hilman/ Magister Management 72-HR Be Strategic With Your Workforce (An interview with Dick Beatty) Dick Beatty, profesor Manajemen Sumber Daya Manusia di Rutgers University dan penulis dari “The Differentiated Workforce”, menjelaskan cara mengidentifikasi posisi terpenting dan memasukkan orang-orang terbaik ke dalamnya. Disini menjelaskan bagaimana memahami konsep inti dari tenaga kerja diferensial (different workforce) dan memahami bagaimana mengelola bakat mereka dengan memahami arti dari different workforce. Strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam hal ini adalah tentang diferensiasi, dimana perusahaan mencoba menjadi berbeda dengan cara yang menambah nilai bagi pelanggan (kepuasan pelanggan). Selanjutnya perusahaan mencoba untuk membedakan secara internal semua sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkannya. Perusahaan membedakan melalui sumber daya keuangan, sumber daya material, informasi, dan waktu. Membedakan, mengetahui dan memahami di mana, siapa, dan bagaimana kekayaan diciptakan, bagaimana nilai pelanggan diciptakan terlebih dahulu, dan penciptaan kekayaan adalah pemahaman penting bagi organisasi. Perusahaan telah merancang cara, proses, sistem, di mana organisasi dapat lebih memahami bagaimana hal ini berkembang dan dampaknya. Orang-orang dalam organisasi dan peran dalam organisasi, semua dimulai dengan strategi baik dalam mengetahui dan memahami pasar. Perusahaan perlu memahami strategi bisnisnya dan perusahaan juga perlu memahami apa strategi tenaga kerjanya. Mulai dengan memahami budaya macam apa yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan, sebab perusahaan dan organisasi yang berbeda membutuhkan cara menang yang berbeda, strategi yang berbeda, serta memerlukan budaya yang berbeda. Selain itu, apa yang perlu dipahami adalah kemampuan apa yang perlu dilakukan perusahaan untuk membedakan diri. Jika melihat Walmart, merupakan sistem informasi distribusi logistik, pembelian yang berusaha menurunkan semua biaya, menemukan tempat yang tepat untuk menemukan toko. Tetapi jika melihat dalam industri yang sama, seperti Nordstrom atau Neiman Marcus, memiliki kemampuan yang sangat berbeda. Kemampuan Nordstrom benar-benar melibatkan hal-hal seperti pembelian, mengetahui apa tren fashion, memiliki barang dagangan yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, memiliki jenis pemasaran yang tepat, dan memiliki wawasan konsumen. Nordstrom memikirkan tentang hal-hal yang benar-benar berbeda,
Nafiesa Lauza Mernisa Hilman/ Magister Management 72-HR mereka menciptakan nilai pelanggan terlebih dahulu yang kemudian bisa diterjemahkan sebagai nilai ekonomi. Maka dari itu, mulai melihat ini sebagai proses di mana memahami strategi bisnis kemudian mulai bertanya seperti apa strategi tenaga kerja yang dibutuhkan, budaya seperti apa yang dibutuhkan, dan kemudian mulai bertanya apa saja kemampuan itu, serta apa posisi yang benar-benar membuat perbedaan. Beberapa posisi memiliki dampak mendalam pada keunggulan kompetitif perusahaan dan bagaimana ia membedakan dirinya di pasar. Perusahaan memiliki kinerja terbaik, memiliki kinerja menengah, dan memiliki orang-orang yang tidak melakukannya dengan baik di beberapa aturan, hal itu membuat perbedaan besar dalam peran-peran yang membuat perbedaan. Sistem, proses, dan pendekatan harus dapat diselaraskan serta memahami strategi bisnis dalam implikasi tenaga kerja. Hal ini juga memiliki implikasi untuk perusahaan dalam mengelola fungsi SDM mereka untuk menambah nilai. Setelah mengidentifikasi apa posisi itu, maka mulai dapat berbicara tentang perbedaaan apa yang akan dilakukan oleh SDM, baik dalam pemilihan, pengembangan, pengukuran, penghargaan, komunikasi, dan desain pekerjaan. Secara tradisional, SDM memiliki banyak hal, sehingga dapat memiliki dampak mendalam pada proses penciptaan nilai suatu organisasi. Sebagai contoh nyata yaitu studi kasus pada Nordstrom yang merupakan perusahaan ritel yang dikenal dengan layanan pelanggan garis depannya. Nordstrom adalah salah satu perusahaan Departemen stores terbesar di U.S. Nordstrom identik dengan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan berada di atas segalanya. Komitmen mengutamakan pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Nordstrom adalah sebuah budaya perusahaan yang sudah mendarah daging bagi setiap karyawan, apa yang mereka lakukan terhadap pelanggan sudah menjadi bagian dari cara hidup dan pola pikir bersama. Nordstrom adalah salah satu cerminan komitmen perusahaan Departement Stores U.S. terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini berbicara mengenai pengalaman yang dimiliki pelanggan dengan sales partners sehingga membedakan merek Nordstrom, dengan yang lain. Sales partners pada Nordstrom bukan merupakan karyawan bergaji tinggi dan juga tidak dianggap sebagai posisi yang diinginkan oleh orang-orang yang sangat cakap. Dalam hal ini, pertanyaannya adalah bisakah perusahaan benarbenar membawa tipe orang yang tepat ke posisi itu? Dan bisakah perusahaan mengeluarkan
Nafiesa Lauza Mernisa Hilman/ Magister Management 72-HR seseorang dari posisi manajemen yang lebih tinggi dan meyakinkan mereka untuk pindah ke peran sales partners? karena di situlah nilainya diciptakan. Orang yang bekerja di Walmart berbeda dari orang yang bekerja di Nordstrom. Orangorang di Walmart jauh lebih peduli tentang kehabisan persediaan, ketersediaan barang dagangan, dan sebagainya. Di Nordstrom, sales partners merupakan solusi penjualan. Hal yang ingin dilakukan oleh ketua muda Nordstrom, adalah untuk dapat membuat pelanggan lebih baik, untuk membuat pelanggan terlihat sebaik mungkin untuk menghadiri beberapa acara besar dalam hidup, seperti sebuah reuni, pernikahan, sebuah baptisan, atau apapun itu, dan ketika pelanggan memasuki toko, maka akan mencari seseorang yang dapat membantu melakukannya. Terdapat persyaratan berbeda bagi orang-orang yang melakukan hal-hal semacam itu yaitu oang-orang yang mengenal mode, orang-orang yang dapat membantu pelanggan terlihat sangat baik, dan tertarik pada penjualan. Pada dasarnya lebih tertarik pada layanan karena menjual layanan, menjual solusi mode, sehingga pelanggan dapat mendapat yang terbaik dalam menghadiri acara apa pun. Nordstrom bisa mencari jenis bakat untuk dimasukkan ke dalam peran garis depan. Apa pun yang Nordstrom lakukan sama seperti masalah budaya. Perusahaan tentu ingin mempekerjakan orang yang mencari pekerjaan, dan mempekerjakan seseorang yang mencintai apa yang perusahaan lakukan dan terlibat dengan apa yang perusahaan lakukan. Nordstrom berpikir bahwa mereka harus memiliki orang-orang yang tertarik pada fashion, memahami fashion, peduli tentang bagaimana mereka tampil sendiri, dan akan peduli tentang bagaimana orang-orang akan tampil. Hal tersebut adalah layanan yang berharga dan layanan yang ingin konsumen bayar karena mereka tentu perlu terlihat jauh lebih baik daripada biasanya. Apabila orang yang masuk untuk bekerja ke perusahaan yang dimana ia suka melakukan pekerjaan itu, tentu saja ia ingin melakukan pekerjaan yang terbaik. Maka dari itu, Nordstrom membutuhkan pemain dengan grade A (terbaik) dalam menjalankan peran tersebut.