http://www.loker4uang.com dan http://www.ilmuseksislam.com
wBatasan masalah Dalam malaksanakan penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang akan dibahas, untuk itu perlu ada penegasan masalah yang sekalipun dapat memberikan gambaran kearah proses pemecahan masalah. Seperti yang dikemukan oleh Winarno Surakhmad bahwa : memiliki masalah yang telah dirumuskan dengan jelas adalah suatu kondisi yang mempunyai fungsi tersendiri, yaitu : a) Ia memungkinkan peneliti untuk mulai menyusun laporan penelitian. b) Ia memungkinkan peneliti untuk mulai membuat rencana pemecahan. c) Ia memungkinkan peneliti untuk mengetahui apakah problem itu akhirnya terpecahkan dengan baik atau tidak( Winarno Surakhmad 1994 : 149). Jadi didalam penelitian ini yang meniliti sajak juga harus mempunyai masalah yang dibahas. Maka penulismenganggap bahwa masalah yang dibahas adalah ; “Apakah gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya dalam kumpulansajak Blues Kere Lauk itu tersirat pada sajaknya, dan gaya yang bagaimana yang ditampilkan Godi dalam sajaknya?”. Pada penelitian ini diperlukan pembatasan masalah karena itu dalam penelian ini penulis menetapkan masalah yang akan dibahas . yaitu mengenai gaya Godi Suwarna dlam mngespresikan perasaannya dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk.
Tujuan khususpenelitian Tujuan khusus daripenelitian ini adalah menganlisis gaya Godi suwarna dalam mengeksprsikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk.
Metodologi Dalam penelitian skripsi ini penulis menggukanakan metode penelitian deskriftip sebgai tahap awal penelitian menurut Winarno Surakhmad, metode penelitian deskriftip tidak terbatas pada pengumpulan data , tetapi meliputi analisis dan intirpretasi tentang arti data tu (1994 : 147).
Sumber data Data-data yang dijadikanbahan untuk penelitian skripsi ini adalah kumpulan sajak Blues Kere Lauk karangan Godi Suwarna, diterbitkan pada tahun 1992 bulan november, dengan penerbit CV Geger Sunten Bandung. Buku yang dijadikn penelitian ini merupakan cetaka pertama.
Lndasan teori Penulis dalam menganalisis karya sastra ini menggunakan teori strukturl sebagai langkah awal untuk menganalisis objek penelitian kumpulan sajak Blues Kere Lauk. Analisis struktural ini beranggapan atau seprti yang dikemukakan oleh A.Teeuw (1988 : 135) : “ analisis struktural bertujuan untk membongkar dan memaparkan secarmat,seteliti, sememndetel, dan semendalan mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek kary sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh:, selain itudigunakanjuga teori dan pendapat dari : Panuti Sujiman, Henry Guntur Tarigan, Aminnudin, Atar semi, Todorov, Luksemburg, yangsemuanya itu akan dijadikan dasar pijakandalam menganalisis dan menginterpretasikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak blues kere lauk.
Kesimpulan Kesimpulan dari analisis gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk adalah : 1) gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk bisa dilihat dari struktur yang menjadi ciri khasnya. Struktur tersebut ialah diksi,imaji, dan ciri khas karya tema dan amanat. 2) Diksi pada BKL dibgi menurut tiganuansa , yaitunuansa sunda, nuansa barat, dan nuansa unternasional. Sajak-sajak yang termasuk kedalam nuansa sunda adalah Papantunan, Sukasrana, Ruwana, Durmaning Durma, Pucung, Abimanyu. Sajaksajak yang termasuknuansa barat adalah jenis Joplin, Lady Jane, Yesterday, Rolling Stones, Black Sabbath,dan Sympathy For The Devil. Sedangkan sajaksajak yang termasuk nuansa internasional adalah Bohemin Rhapsody dan The
End. 3) Ciri dari sajak-sajak BKL adalh imaji yang hampir ada pada setiap sajak. Imaji tersebut dibagi tiga yaitu imaji visual, imaji taktil dan imaji audio itu semua karena pilihan kata yang dipakai penyair sangan tepat dan dibagi kedalam berbagai nuansa. Sehingga menudahkan pembaca mengumbar imajinya. 4) Ciri dari sajak-sajak BKL yang lain adalh adanya tema yang dibagi kedalan tiga bagian. Tama-tema tersebut adalh tema cinta, tema kematian dan variasinya, dan tema kepedulian ekstensial dalam menghadapi kehidupan sosial. 5) Ciri yang terakhir adalahj tifologi sajak atau tata wajah yang seperti prosa.
Daftar isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar belakang masalah 1.2. batasan masalah 1.3. tujuan penelitian 1.3.1. tujuan umum 1.3.2. tujuan khusus 1.4. metodologi 1.4.1. metode penelitian 1.4.2. metode kajian 1.5. sumber data 1.6. landasan teori BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. sajak 2.2. gaya 2.3. struktur dan struktural BAB III
METODOLOGI
3.1. metode penelitian
3.2. metode kajian BAB IV
ANALISIS
4.1. diksi 4.2. imaji 4.2.1. imaji taktil 4.2.2. imaji visual 4.2.3. imaji auditif 4.3. ciri khas godi 4.4. tema 4.5. amanat BAB V
KESIMPULAN
5.1. kesimpulan 5.2. saran SINOPSIS DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
JUDUL
: NOVEL JARO BANTAHAN KARYA TATANG SUMARSONO
SATU KAJIAN STRUKTUAL NAMA
: JUJUN HERLINA
NPM
: H1B90048
THN LULUS : 1997 ABSTRAK Penelitian ini berusaha mengngkapkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalamnovel Jaro Bantahan karya Tatang sumarsono yang terbit tahun 1994. unsur-unsur yang diteliti dari novel tersebut adalah alur, tokoh dan penokohan, latar, serta tema dan amanat.metode deskriftip dipergunakan dalam penelitian ini dengan berlandaskan teori striktural. Setelah melalui proses penelitian didapat suatu hassil penelitian sebagia berikut ; (1) alur cerita memanfaatkan kombinasi alur maju dan diselingi alur kilas balik, (2) para pelakunya dibagi melalui penokohan bulat dan wataknya begitu kompleks dari penokohandatar, (3) latarnya menganbil tempat diwilayah Banten sekitar tahun 1888; dan (4) tema diungkapkan mengenai resiko sebuah perjuangan yang menuntut pengorbanan dan didalamnya juga terdapat beberapa amanat yang disampaikan pengarang yang tercermin dalam perilaku tokoh-tokthnya.
Batasan masalah Sebagaimana novel Jaro Bantahan mempunyai kandungan moral yang layak untuk diketahui dan diteladani. Apalagi bila dipahami lebih dalam lagi terkandung nilai-nilai perjuangan seorang manusia dalam menegakkan kebenaran dan keadilan dengan segala resiko yan dihadapinya. Untuk menggali nilai-nilai dan isinya itu, maka penulis mengadakan pengkajian. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian struktural yang meliputi tokph, penokohan, latar, tema dan amanat. Unsur-unsur ini perlu dikaji karena merupakan struktur yang saling membangun dan melengkapi sehingga membentuk dan melengkapi sehingga membentuk suatu cerita.
Tujuanpenelitian 1. untuk mengethui struktur novel Jaro bantahan 2. untuk mengetahui sejauhmana unsur-unsur seperti alur, tokoh dan penokohan, dan latar mendukung tema dan amanat.
Metodologi penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriftip. Metode deskriftip adalah metode yang bersaha mencari ciri-ciri atau sifat khas darii data objek penelitiab serta menguji data sesuai dengan kebutuhan. Untuk memperoleh data yang berkeneen dengan penelitian dilakukan suatu usaha melalui studi pustaka yang meliputi penelusuran struktur cerita, memilah dan memilih data dan menginterpretasikan data.
Landasan teori Untuk menangani permasalahan dan pec\nelitian ini yang dijadikan landasna teori yaitu struktural, yang menekankan karya sastra sebagai struktur yan bersifat otonom. Analisis struktural ini seperti yang dikatakan oleh A,Teeuw (1988 :135) bertujuan untukmembongkar dan memaparkan secerma, seteliti, semendetel dan semendalam mungkin keterkitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersamasama meghasilkan makna menyeluruh. Lebih lanjuk ia ia mangatakanbahwa anlisis struktural bukanlah penjumlahan anasir-anasir seperti rima, inversi, sintaktik, metafor dan metonimi dengan segala macam peristilahan yang biasa terdapat dalam sajak atau dalam roman yang itu gejala yang berhubungan dengan waktu, aspek ruang, perwatakan, point of view, sorot balik, dan apa saja yang dipentingkan adalah sumbangan yang diberikan oleh semua gejala semacam ini pada keseluruhan makna dalam keterkaitan dan keterjalinan, juga dan justru antara berbagaitataran (fonik. Morfologis, sintaksis, semantik). Dari sanalah maka tujuan analisis struktural mengupas semendetel mungkin keseluruhan makna yan terpadu.
Kesimpulan Setelah dilakukan pengkajian terhadap novel Jaro bantahan maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. cerita yang diangkat dalam novel jaro bantahan ini adalah cerita tentang seorang manusia yang mempunyai idealisme yang tinggi tentang kemerdekaan, ia tidak suka dijajah dan diperintah leh bangsapenjajah yaitu belanda. Karean itulah ia berontak dan melakukan perjuangan. Akibat dari pemberontakannya itu ia akhirnya dicari dan dikejar-kejar oleh bangsa belanda sebagai seorang buronan oleh tentara belanda. Namun dimata masyarakat ia adalah orang baik yang selalu menolong jika diperlukan. 2. dari segi alur, novel ini mempunyai alur linier maju dari awal hingga akhir. Namun dalam alur yang linier ini tersisip pula alur flash back atau kilas balik yang menceritakan asal-usul dan masa lalu tokoh Bantah. 3. dari segi tokoh, ada yang disebutkan namanya saja juga ada tokoh bulat dan tokoh datar. Toko bulatnya bantah / jaro bantahan / bagus daud dan tokoh datarnya yaitu ; Mas mandor, tasih, urdi, sapan sijangkung gede, istri urdi, letnan somer, sersan kaseger, dan tuan besar, 4. penokohan yang digambarkan dalam novel jaro bantahan cuup beraneka. Tokoh bantahan merupakan tokoh yang memiliki sifat dan kerakter yang kuat, ia tampil sebagai seorang pejuang yang berdedikasi tinggi terhadap perjuangannya. Ia juga seorang manusia yang mempunyai tabiat yang selalu menolong sesamanya sedangkan tokoh-tokoh datar mempunyai penokohan yang kuran menonjol bila dibandingkan dengan penokohan yang ada pada tokoh bulat. 5. ada tiga unsur yang digunakan dalam novel ini yaitu laar tempat, latr waktu, dan suasana yang dijadikan sebagai latar tempat dalam jaro bantahan adalah : sunai, hutan, rumah dan daerah seprti legokjulang, dan emplasemen,ci antin. Sedangkan tempat0tempat yang lainnya hanya disebutkan saja. Adapun latar waktunya yaitu berkisar pada awal kejadian pemberontakan Bantah yaitu pada hari senin,9 juli 1888. sedangkan waktu-waktu yang lebih spesifikasi lagi yaitu meliputi waktu sholat ( subuh, dzuhur, asar, maghrib ) waktu pagi, siang dan malam juga ada
yang memakai petunjuk hari ini ( poe ieu ) serta masa lalu ( mangsa katukang ) semua ini merupakan waktu-waktu yang ada yang berkaitan erat dengan kejadiankejadian serta aktivitas para tokoh yang ada dalam novel jaro bantahan, bagian latar ayng terkahir adalah suasana-suasana yang tampak dalam novel ini adalah suasana-suasana bingung, kesal dan jengkel, tegang dan memanas yang menimbulkan perkelahian, sepi, takut, gembira, sedih dan suasana ramah. Suasana-suasana ii sangat mendukung pada alur yang dibangun. 6. kandungan tema dan amanat yang disampaikan pengarang cukup memberikan masukan yang berharga bagi pembacanya untuk memikirkan tentang arti perjuangan demi kebenaran, kebebasan hidup yang tidak dibelenggu oleh keserakahan para penjajah. Salah satu cara untuk mendapatkan semua itu, ia harus berjuang menegakan kebenaran dan keadilan walaupun untuk semua itu ia harus menanggung resiko.
Daftar isi ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar belakang 1.2. batasan masalah 1.3. tujuan penelitian 1.4. metodologi penelitian 1.4.1. metode penelitian 1.4.2. metode kajian 1.5. landasan teori BAB II
KAJIAN TEORI
1.1. struktural 1.2. struktur karya sastra
1.2.1. alur 1.2.2. tokoh dan penokohan 1.2.3. tema dan amanat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. metode penelitian 3.2. metode kajian BAB IV ANALISIS 4.1. parafrase 4.2. alur 4.3. tokoh dan penokohan 4.3.1. tokoh 4.3.1.1. tokoh bulat 4.3.1.2. tokoh datar 4.3.2. penokohan 4.4. latar 4.4.1. latar tempat 4.4.2. latar waktu 4.4.3. suasana 4.5. tema dan amanat 4.5.1. tema 4.5.2. amanat BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan 5.2. saran SINOPSIS DAFTAR PUSTAKA.