Mengetahui hubungan Self Care Activities dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rantang 2018 ¹Noni Paskahriang Telambanua,²Nanda Simah Bengi,³Mutia Mislika,⁴Ns.Henny Syahpitri,S.Kep,M,Kep⁵Ns.Rinco Siregar,MNS,⁶Ns.Taruli Rohana Sinaga,SP.MKM,⁷Ns.Laura Siregar,M.Kep⁸Ns.Galvani Volta Simanjuntak,M.Kep ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah terbanyak nomor dua penderita diabets melitus di kawasan Asia Tenggara dengan angka kejadian sebesar 9,116.03 kasus. Puskesmas Tigo Baleh angka kunjungan penderita diabetes melitus pada tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu sebesar 408 kunjungan. Pasien diabetes melitus rentan mengalami komplikasi yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dengan melakukan self care terdiri dari pengaturan diet, olah raga, terapi obat, perawatan kaki, dan pemantauan gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan self care dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 89 orang responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner The Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) dan kuesioner The Diabetes Quality of Life Brief Clinical Inventory. Hasil penelitian ini menggunakan uji product moment (pearson correlation), diperoleh nilai r = 0.432. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara self care dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh yang berbanding lurus dan memiliki tingkat korelasi yang sedang. Terdapat faktor yang mempengaruhi korelasi dengan kualitas hidup. Diharapkan agar pasien diabetes melitus dapat meningkatkan aktivitas self care sehingga dapat menjalankan kehidupan secara normal. LATAR BELAKANG Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya, dengan jenis diabetes melitus yang paling banyak diderita adalah diabetes melitus Tipe 2, dimana sekitar 90 - 95% orang mengidap penyakit ini sedangkan penderita DM tipe 1 hanya sekitar 5-10% (Black & Hawks, 2014; ADA, 2017). Diantara penyakit degeneratif, Diabetes Melitusmerupakan salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan terus meningkat jumlahnya dimasa yang akan mendatang dan menimbulkan banyak komplikasi atau bahkan kematian, penyakitDiabetes Melitussalah satu ancaman utama bagi umat manusia.
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian
analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectionalstudy mengidentifikasi adanya hubungan Self Care Activities dengan kualitas hidup pasien diabetes melitusdi Wilayah Kerja Puskesmas Rantang 2018 yang dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan kuesioner.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Rantangyang berjumlah 210 orang pada tahun 2017. 2. Sampel Besar sampel yang diperoleh adalah 137 orang yaitu pasien diabetes melitus yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rantang 2018 dengan menggunakan metodeAccidental Sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental (Accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo,2010). C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rantang 2018.
D. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan mulai januari – Juni 2018 HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Lokasi Penelitian Puskesmas Rantang merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah Kerja Medan Petisah. Puskesmas Rantang berada di Jl. Rantang 37, Kec. Medan Petisah. Di dalam Puskesmas Rantang tersebut terdapat 1
ruangan nifas, 1 ruangan pemeriksaan, 1 ruangan Kapus dan Wakapus, 1 ruangan dokter spesialis. Puskesmas Rantang memiliki 2 orang dokter, 5 orang bidan dan 10 orang perawat. Program kerja Puskesmas Rantang melakukan cek gula darah dan imunisasi setiap bulan, keluarga berencana (KB), peningkatan kualitas hidup lansia melalui program senam lansia yang dilakukan setiap minggu serta pemeriksaan status kesehatan lansia dan pasien lain. KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Self-care activities pasienDiabetes Melitus di wilayah kerjapuskesmas Rantang Mayoritas rendah sebayak 67,9%. 2. Kualitas hidup pasienDiabetes Melitusdi wilayah kerja puskesmasRantang Mayoritasburuk terdapat sebanyak32,1 % 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Self-care activities dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas Rantang dimana nilai r = 0,750dan nilai P.Value 0,000 (nilai p<0,005).
B. Saran 1. Bagi Pasien Disarankan untuk lebih memeperhatikan kesehatan dan pentingnya Self Care Activities untuk mencapai kualitas hidup yang baik khususnya bagi pasien Diabetes Melitus.
2. Bagi Puskesmas Rantang Diharapakan bagi tenaga kesahatan di wilayah kerja puskesmas Rantang supaya selalu mengajarkan tentang pentingnya Self Care Activitiesbagi pasien Diabetes Melitus dengan cara mengajarkan pengaturan diet dan terapi obat, kotrol gula darah dan latihan fisik atau olahraga untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya Perlu dilakukan penelitian tentang apa saja yang mempengaruhi Self Care Activitiesdan kulitas hidup pasien Diabetes Melitus. DAFTAR PUSTAKA Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2006).Nursing Theory: Utilization & Application. R. Chaidir, dkk – Hubungan Sefl Care… Journal Endurance 2(2) June 2017 (132-144) Kopertis Wilayah X 142 Missoury: Mosby. Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet Edisi Terbaru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. American Diabetes Association. (2010). Standards of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care, S11-S61. American Diabetes Association. (2010). Diagnosis and Clasification of Diabetes Mellitus. Retrieved from Diabetes Care: Diakses 9 Maret 2016. Bai, Y.L, et all. (2009). Self-Care Behavior and Related Factors in Older Peopole with Type 2 Diabetes. Jurnal of Clinical Nursing, 3308-3315. Burroughs, T. E., et all. (2004). Development and Validating of the Diabetes Quality of Life Brief Clinical Inventory. Diabtes Spectrum, 41-49. Damayanti, L. (2010). Diabetes dan Hipertensi Wanita Lebih Beresiko: Diakses tanggal 25 Mei 2016. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Textbook of Medical Physiology Eleventh Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders. Goud, M., et all. (2011). Relation of Calculate HbA1c with Fasting Plasma Glucose and Duration of Diabetes. International Journal of Applied Biology and Pharamaceutical Technology (IJABPT), 58-61. Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Inge Ruth S, Putu, et all. (2012). Hubungan Self Care Diabetes Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Jurnal Keperawatan, 1-7. International Diabetes Federation. (2003). Diabetes Atlas Second Edition. Retrieved from Internasional Diabetes Federation: Diakses 9 Maret 2016.