Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

  • Uploaded by: Fielda Ayu Amasfa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian as PDF for free.

More details

  • Words: 525
  • Pages: 14
MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAHASA INDONESIA

(Definisi Bahasa, Sejarah BI, dan Kedudukan BI)

BAHASA= LAMBANG BUNYI

• Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. (Kridalaksana)

Saussure:

1.

Langage: bahasa secara umum/ universal

2.

Langue: sistem bahasa tertentu

3.

Parole: wujud bahasa yang konkret , yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari

hakikat bahasa:

1.

bahasa itu adalah sebuah sistem;

2.

bahasa itu berwujud lambang;

3.

bahasa itu berupa bunyi;

4.

bahasa itu berwujud arbitrer;

5.

bahasa itu bermakna;

6.

bahasa itu bersifat konvensional;

7.

bahasa itu bersifat produktif;

8.

bahasa itu bervariasi;

9.

bahasa itu bersifat dinamis;

10. bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial; 11. bahasa itu merupakan identitas penuturnya.

Lingua Franca

1.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.

2.

Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari abad ke-19.

3.

lingua franca

Sumpah Pemuda

Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. • Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA • Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,BANGSA INDONESIA

• Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,BAHASA INDONESIA

Ejaan van ophuisjen (1901)

1.

Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulaï dengan ramai, juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.

2.

Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.

3.

Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.

4.

Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

Ejaan Republik/ Soewandi (1947)

1.

Huruf oe diganti dengan u pada katakata guru, itu, umur, dsb.

2.

Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.

3.

Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, kebarat2-an.

4.

Awalan di- dan kata depan di keduaduanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

Ejaan melindo (Melayu Indonesia)

Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(EYD)

Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.

perubahan Indonesia (pra-1972) tj dj ch nj sj j oe*

Malaysia (pra-1972) ch j kh ny sh y u

Sejak 1972

c j kh ny sy y u

Bahasa Nasional= Bahasa Negara

Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975, antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.

Fungsi bahasa nasional

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai: 1.

lambang kebanggaan nasional,

2.

lambang identitas nasional,

3.

alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya, dan

4.

alat perhubungan antarbudaya, antardaerah.

Fungsi bahasa negara

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara befungsi sebagai: 1.

bahasa resmi kenegaraan,

2.

bahasa pengantar resmi di lembagalembaga pendidikan,

3.

bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan

4.

bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Related Documents


More Documents from ""