MAKALAH KIMIA ANORGANIK FISIK “REAKSI REDOKS”
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 9 (Sembilan) Anggota
:1. Johan candra 2. Fielda Ayu Amasfa 3. Khoiriyah 4. Vika Nurjanah
Dosen Pengasuh : Drs. M.Hadeli, M.Si
PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai dengan perubahan bilangan
oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapan serah terima elektron antar zat. Reaksi redoks terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu reaksi oksidasi (pelepasan elektron) dan reaksi reduksi (penerimaan elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks. Peristiwa reduksi selalu disertai dengan peristiwa oksidasi. Bagian reduksi dan oksidasi masing-masing disebut setengah reaksi. Pada reaksi redoks, atom atau ion ada yang mengalami reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Atom atau ion yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator (pengoksidasi) dan atom atau ion yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor (pereduksi). 1.2.
1.3.
Rumusan Masalah
Pengertian reaksi redoks
Penyetaraan reaksi redoks
Aturan bilangan oksidasi
Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami pengertian reaksi redoks.
Agar mahasiswa dapat mennyetarakan reaksi redoks.
Agar mahasiswa dapat mengetahui aturan bilangan oksidasi.
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapan serah terima elektron antar zat. Contoh : 0
0
H2
+ oksidasi 0→+1
Cl2
+1 -1 →
2HCl
reduksi +1→0
Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi kenaikan bilangan oksidasi. Contoh : Reaksi pengikatan oksigen H2 + ½ O2 ——> H2O Reaksi pelepasan elektron HNO3 + 3H+ + 3e ——> NO + H2O Mengalami pertambahan BILOKS H2S ——> S -2 0 Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron atau reaksi penurunan
bilangan oksidasi. Contoh :
Reaksi pelepasan oksigen H2O ——> H2 + O2
Reaksi penangkapan elektron H2S ——> S + 2H+ + 2e
Mengalami pengurangan BILOKS HNO3 ——> NO +5 +2
2.2. Reduktor dan Oksidator 2.2.1. Oksidator
Oksidator atau pengoksidasi adalah spesi kimia yang mengalami reduksi dalam suatu reaksi redoks. Beberapa oksidator terpenting Untuk daftar yang lebih lengkap lihat di buku-buku. Oksidator
Hasil reaksi
Suasana
KMnO4
Mn2+
Asam
KMnO4
MnO2
Basa/netral
K2Cr2O7
Cr3+
Asam
H2SO4(pekat)
SO2
HNO3(pekat)
NO2
HNO3(encer)
NO
X2 (X = F, Cl, Br, I)
X–
2.2.2. Reduktor Reduktor atau pereduksi adalah spesi kimia yang mengalami oksidasi dalam suatu reaksi redoks. Beberapa reduktor terpenting Untuk daftar yang lebih lengkap lihat di buku-buku.
2.3.
Reduktor
Hasil Reaksi
S2O32-
S4O62-
-it (ClO2-, SO32-, NO2- , dll.)
-at (ClO3-, SO42-, NO3-, dll.)
C2O42-
CO2
M (M = logam)
Mn+ (Mg2+, Fe3+, dll.)
Aturan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi merupakan muatan suatu atom dalam molekul atau ion jika diandaikan elektron ikatan dimiliki oleh atom yang lebih elektronegatif. Bilangan oksidasi bukanlah muatan atom tersebut.
1. Unsur bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi = 0 2. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = –1. Contoh:
Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1 Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1
3. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = –1. Contoh:
Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2 Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1
4. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1. 5. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1 Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2 6. Bilangan Oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2 7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh : Dalam senyawa H2CO3 berlaku: 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0. 8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
2.4.
Penyetaraan Reaksi Redoks Reaksi redoks dapat disetarakan dengan cara langsung (cara bilangan
oksidasi) dan dengan cara setengah reaksi. a) Cara langsung
1. Tuliskan senyawa/ion yang mengalami perubahan bilangan oksidasi, dalam satu persamaan reaksi ion. 2. Setarakan atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi, dengan mengubah koefisien reaksi. 3. Tentukan perubahan bilangan oksidasi total untuk reaksi reduksi maupun oksidasi. 4. Setarakan perubahan bilangan oksidasi tsb. dengan mengalikan koefisien reaksi. 5. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O. 6. Setarakan jumlah atom H dengan + menambahkan H (jika suasana asam) atau pasangan H2O/OH- (suasana basa). 7. Tuliskan reaksi molekulnya.
Contoh : HNO3 +
H2S
——>
NO + S+ H2O
Penyelesaian : Langkah I Menentukan unsur yang mengalami perubahan biloks , yaitu N dan S. Langkah II Harga biloks yang mengalami perubahan. HNO3 + H2S ——> O + S + H2O +5
-2
+2
0
Langkah III Unsur yang mengalami peristiwa reduksi dan oksidasi.
HNO3+ H2S——>NO + S + H2O +5
-2
+2
0 oksidasi (2)
reduksi (3) Langkah IV HNO3 dan NO dikalikan 2 sedangkan H2S dan S dikalikan 3 sehingga reaksinya menjadi:
2 HNO3 + 3H2S——> 2NO + 3S + H2O Langkah V Penyetaraan jumlah atom yaitu penambahan koefisien pada H2O agar jumlah atom H dan O sama di ruas kiri dan kanan , maka jadi : 2 HNO3+ 3H2S ——> 2NO + 3S + 4H2O b)
Cara setengah reaksi Pecahlah reaksi menjadi dua persamaan (reaksi reduksi dan reaksi oksidasi ).
Penyetaraan setiap persamaan ½ reaksi.
Menyetarakan atom O dan H dengan menambah koefisien.
Menyetarakan jumlah atom O dengan menambah H2O diruas yang kekurangan O.
Menyetarakan jumlah atom H dengan menambah H+ diruas yang kekurangan H.
Menyetarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron seruas dengan H+.
Menyetarakan jumlah elektron pada kedua persamaan ½ reaksi.
Menjumlahkan kedua persamaan setengah reaksi.
Contoh : HNO3+ H2S ——> NO + S + H2O Penyelesaian :
Langkah I Buat reaksi oksidasi dan reaksi reduksi: Reduksi : HNO3 ——> NO Oksidasi : H2S
——> S
Langkah II Penyetaraan jumlah atom dan jumlah muatan. HNO3 + 3H+ + 3e ——> NO + 2H2O H2S
——> S + 2H+ + 2e
(x2) (x3)
Langkah III Jumlahkan kedua setengah reaksi. 2HNO3 + 6H+ + 6e ——> 2NO + 4H2O ——> 3S + 6H+ + 6e
3H2S
Menjadi: 2HNO3+ 3H2S ——> 2NO + 3S + 4H2O
2.5.
Reaksi Autoredoks dan Disproporsionasi
Jika dalam suatu reaksi, atom yang mengalami oksidasi maupun reduksi adalah atom yang sejenis, maka reaksi tersebut disebut reaksi autoredoks. Jika dalam reaksi autoredoks tersebut, atom yang mengalami reaksi redoks berasal dari unsur/senyawa yang sama, maka reaksi itu disebut reaksi disproporsionasi. Contoh: Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
2.6.
Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia merupakan sistem yang memungkinkan perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. 2.6.1. Sel Galvani dan Sel Elektrolisis Sel Galvani merupakan sel elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Dalam sel Galvani, reaksi kimia (berupa reaksi redoks) disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan arus listrik. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Dalam sel elektrolisis, arus listrik digunakan untuk menjalankan suatu reaksi redoks.
2.6.2. Katoda dan Anoda Dalam sel elektrokimia terdapat katoda dan anoda yaitu: Katoda
: tempat terjadinya reduksi
Anoda
: tempat terjadinya oksidasi
2.6.3. Notasi Sel Pada notasi sel, bagian kanan menyatakan katoda, dan bagian kiri menyatakan anoda. Pemisahan oleh jembatan garam dinyatakan dengan || sedangkan batas fasa dinyatakan dengan |. Sebagai contoh, untuk reaksi sel Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ notasi selnya: Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
2.6.4. Macam-Macam Sel Volta Sel Daniel, accu, batere, sel NiCd, sel hidrogen, sel konsentrasi
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapan serah terima elektron antar zat. Reaksi redoks terdiri atas dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi kenaikan bilangan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron atau reaksi penurunan bilangan oksidasi. Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara langsung dan cara setengah reaksi. 3.2. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Chayoy. 2010. Makalah Redoks: Reduksi Oksidasi. (Online). http://www.chayoy.com/2012/04/makalah-redoks-reduksi-oksidasi.html. (Diakses Pada tanggal 02 April 2019). Daely, S. 2017. Makalah Reaksi Redoks. (Online). https://kupdf.net/download/makalahreaksi- redoks_5a2fdb09e2b6f554249546cb_pdf. (Diakses Pada tanggal 02 April 2019). Fanis, S. 2014. Reaksi Redoks. (Online).http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/1.Reaksi-Redoks.pdf. (Diakses Pada tanggal 02 April 2019). Sofyatiningrum, Etty. 2001. Sains Kimia SMA/MA KELAS XII. Jakarta: Bumi Aksara.
7