Bagian Mita Genetika.docx

  • Uploaded by: Lyana Berly
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bagian Mita Genetika.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 728
  • Pages: 7
KROMOSOM RAKSASA KELENJAR LUDAH Drosophila melanogaster LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 Yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd

Oleh : 1. Elsa Fitrianingtyas 2. Mita Berliana

(170342615520) (170342615544)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI Maret 2019

A. Judul Kromosom raksasa kelenjar ludah Drosophila melanogaster B. Rumusan Masalah C. Tujuan 1. Mengetahui letak kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster 2. Mengetahui bentuk dan struktur kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster 3. Mengetahui perbedaan kromosom raksasa dengan kromosom biasa 4. Mengetahui fungsi dari kromosom raksasa D. Dasar Teori E. Alat dan Bahan Alat :

Bahan : F. Langkah Kerja

.

.

G. Data dan Hasil H. Analisis Pada

praktikum

kromosom

raksasa

kelenjar

ludah

Drosophila

melanogaster pertama-tama dipilih larva Drosophila melanogaster instar 3 yang berukuran paling besar agar mudah diamati dan dicari kelenjar ludahnya. Kemudian diletakkan larva pada kaca benda dan ditetesi dengan larutan sfisiologis NaCl 0,9%. Lalu, dicari bagian kepala, leher, dan ekor larva menggunakan mikroskop stereo. Selanjutnya dipisahkan kepala dengan ekor Drosophila melanogaster dengan cara jarum pentul ditusuk pada bagian kepala dan ekor, kemudian ditarik secara perlahan sampai terputus. Berikutnya dicari kelenjar ludah pada bagian kepala, kelenjar ludah berbentuk saccus transparan. Lalu dipisahkan kelenjar ludah dari lemak-lemak yang menempel. Kemudian ditetesi ke;enjar ludah dengan

FAA secukupnya sampai warna kelenjar ludah berubah menjadi putih. Berikutnya dibersihkan sisa FAA dengan cara menghisapnya dengan kertas hisap, kemudian diteteso dengan asetokarmin. Lalu ditutup preparat dengan kaca penutup, lalu ditekan-tekan agar preparat hancur, sehingga kromosom dapat keluar dan dapat diamati.

I.

Pembahasan Para praktikum pengamatan kromosom raksasa pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster, menggunakan larva instar III. Ada tiga alasan mengapa menggunakan larva instar III. Pertama, karena tubuh larva instar III Drosophila melanogaster transparan sehingga mudah untuk diisolasi. Kedua, karena organ tubuh larva instar III Drosophila melanogaster telah lengkap. Ketiga karena larva instar III Drosophila melanogaster memiliki banyak kromosom politen (Wilkins, 1993: 85-86). Hasil yang kelompok kami dapatkan adalah kami tidak menemukan kromosom politen. Ini dikarenakan kekurang telitinya kami dalam melakukan isolasi kelenjar ludah. Pada gambar kromosom politen yang ditemukan oleh kelompok 4, hanya bisa diamati band dan interband saja. Bagian lain dari kromosom tidak bisa diamati dengan baik, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya, kesalahan praktikan dalam membuat preparat. Bagian yang banyak terkondensasi pada kromosom politen memiliki banyak salinan sekuen DNA tetapi karena berada dalam kondisi terpadatkan, DNA tidak bisa diakses oleh sel yang bertanggung jawab untuk mengekspresikan informasi genetik yang dikodekan dalam DNA, bagian tersebut bernama heterokromatin. Heterokromatin berwarna gelap karena berada dalam kondisi yang terpadatkan. Heterokromatin tidak aktif dalam melakukan transkripsi karena tidak mengandung gen-gen yang aktif (Klug & Cummings, 1994: 321). Eukromatin adalah bagian yang tidak terkondensasi dan terlihat berwarna terang. Hal tersebut terjadi karena eukromatin tidak mengalami pemadatan. Eukromatin mengandung gen-gen yang aktif dan hampir mengandung semua gen yang ditranskripsi sehingga menjadi bagian yang aktif dalam melakukan replikasi (Wolfe, 1993: 553).

J. Kesimpulan Kromosom politen adalah kromosom raksasa yang ukurannya bisa mencapai 100 kali dari kromosom biasa. Berdasarkan hasil praktikum kromosom politen ditemukan pada kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster. Berdasarkan hasil praktikum yang didapatkan dari kelompok 4 struktur kromosom politen Drosophila melanogaster hanya dapat diamati bagian band dan interband saja. Bagian kromosom politen Drosophila melanogasterterdiri dari kromosenter, puff, band, dan interband. Kromosenter adalah tempat bersatunya kelima lengan kromosom. Puff adalah bagian pada kromosom politen yang tidak menggulung dan terlihat menggembung. Perbedaan antara kromosom politen dan kromosom biasa terletak pada ukuran dan struktur kromosom.

K. Diskusi 1. Bagaimana kenampakan struktur kromosom raksasa? Sebutkan dan jelaskan juga bagian-bagian dari kromosom raksasa! Jawab : Bentukan kromosom ini linear dengan pita gelap terang saling berselingan. 2. Analisislah fungsi dari pita terang dan pita gelap pada kromosom raksasa Drosophila melanogaster! Jawab : 3. Buatlah tabel yang membedakan kromosom raksasa pada kelenjar ludah dengan kromosom tubuh yang lain! Jawab : 4. Apakah fungsi khusus dari kromosom raksasa? Jawab : 5. Mengapa

pada

praktikum

menggunakan

Analisislah jawaban Anda secara logis! Jawab :

larva

instar

III?

6. Selain pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster, dimanakah kita bisa menemukan kromosom raksasa? Jawab :

L. Daftar Rujukan Klug, W.S. & M.R. Cummings. 1994. Concepts of Genetics. 4th ed. Prentice Hall Inc., Engelwood Cliffs: xvi + 779 hlm. Wilkins, Adam. 1993. Genetic Analysis of Animal Development, 2nd ed. WilleyLiss, Inc., New York: xv + 546 hlm. Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth, Inc., California: xviii + 1145 hlm

Lampiran

Related Documents


More Documents from "Veronicha Dwi Ratnasari"