Bab_4_tanggapan_kak.docx

  • Uploaded by: Sunardi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab_4_tanggapan_kak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 7,197
  • Pages: 37
Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

BAB

4

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

4.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Scuan Kerja 4.1.1 Tanggapan dan Saran terhadap Latar Belakang Transportasi udara mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam konteks peran dan sumbangannya dalam pembangunan nasional. Salah satu komponen penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan pada transportasi udara adalah pengembangan kinerja dan pembanguna Bandar udara. Oleh karena itu, sebagai prasarana penyelenggaraan penerbangan, Bandar udara perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Agar penyelenggaraan jasa kebandaraan dapat terwujud dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan secara nasional yang handal dan berkemampuan tinggi, maka dalam proses penyusunan penataan Bandar udara tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan secara nasional. Hal ini sesuai sebagaimana diatur dalam UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan serta KM Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan IV-1

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Bandar Udara Umum, serta KM Menteri Perhubungan No. KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Departemeb Perhubungan. Dalam proses penyusunan penataan Bandar udara perlu memperhatikan tata ruang,

pertumbuhan

ekonomi,

kelestarian

lingkungan,

ekamanan

dan

keselamatan penerbangan secara nasional. Oleh karena penataan fasilitas Bandar udara merupakan pekerjaan yang kompleks dan perlu mempertemukan kepentingan berbagai bidan (multi-facet), maka proses perencanaan Bandar udara benar - benar mebutuhkan keahlian yang mampu menghasilkan produk perencanaan sesuai dengan kriteria – kriteria teknis di bidang kebandarudaraan yang berlaku secara internasional yang dibakukan oleh ICAO (Internationali Civil Aviation Organitation) dan merujuk kepada standard peraturan perundangan yang berlaku. Untuk kepentingan peningkatan derajat layanan transportasi ekstrenal yakni upaya untuk meningkatkan keterhubungan antara Pulau Rupat dengan wilayahwilayah terdekat maupun wilayah-wilayah yang lebih luas lagi jangkauannya itulah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis telah mempersiapkan program pembangunan Bandar udara baru, yang diharapkan dengan adanya Bandar di Pulau Rupat ini selain akan memudahkan tingkat keterhubungan (aksesibiltas) Pulau dengan wilayah-wilayah sekitarnya maupun dengan pusat– pusat layanan di luar dari Pulau Rupat, juga diharapkan akan menjadi titik simpul pergerakan moda udara baik dari luar Pulau Rupat maupun transportasi udara menuju ke Pulau Rupat ini dan akan menjadi pendorong dan penggerak pembangunan ekonomi di dalam wilayah Pulau Rupat dan Kabupaten Bengkalis itu sendiri. Untuk maksud tersebut telah ditetapkan upaya mempersiapkan program pengembangan dan pembangunan Bandar udara baru ini, yang meliputi kegiatan dalam bentuk studi kelayakan (Feasibility Study/FS) pengembangan Bandar udara baru, tetapi juga telah diupayakan mempersiapkan suatu kegiatan dalam bentuk penyusunan Rencana Induk Pengembangan Bandar Udara (Airport Master

Planning/MP) dan juga telah dipersiapkan program kegiatan penyusunan Rencana Teknik Terinci (Detail Engineering Design/DED) dengan tujuan akhir adalah dapat diperolehnya ijin penetapan lokasi pembangunan Bandar udara baru di Pulau Rupat ini, yang sebagaimana mestinya adalah diawali dengan IV-2

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Perhubungan, terkait dengan penetapan lokasi Bandar udara baru yang tengah di upayakan ini. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009, tentang penerbangan, dimana pada salah satu pasalnya disebutkan bahwa salah satu persyaratan pembangunan Bandar udara baru, harus memiliki dokumen – dokumen yang berisikan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS), dokumen Rencana Induk Pengembangan Bandar Udara (Masterplan/MP) yang di dalamnya terkandung kajian terkait dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) bandara baru, serta kajian terkait dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) yang selanjutnya dokumen-dokumen tersebut akan menjadi dasar bagi menteri perhubungan untuk menerbitkan Keputusan Menteri tentang penetapan lokasi Bandar udara baru.

Master Plan ini merupakan lanjutan dari Faesibility Studi dalam pembangunan prasarana transportasi udara di mana kita menentukan letak dari sarana dan prasarana bandara.

4.1.1.1 Tanggapan dan Saran terhadap Dasar Hukum Dalam Kerangka Acuan Kerja: Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara ini harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan standar yang terkait di bidang kebandarudaraan, yaitu: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2010 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara. f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/120/VI/ 2002 IV-3

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara. h. Persyaratan/ketentuan teknis lainnya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. i. Persyaratan/ketentuan teknis yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization). Ada beberapa dasar hukum yang perlu dilengkapi a.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

b.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandar udaraan Nasional.

c.

Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor

KM 45 Tahun 2002 tentang

Penyerahan Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. d.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/019/III/2005 tentang Sertifikasi Kecakapan Teknisi Fasilitas Teknik Bandar Udara.

e.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/120/VI/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara.

f.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/110/VI/2000 tentang

Petunjuk Pelaksanaan

Pembuatan

Kawasan

Keselamatan

Operasi Penerbangan di Bandar Udara dan Sekitarnya. g.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : tentang Standar

Rancang Bangun

SKEP/347/XII/99

dan/atau Rekayasa Fasilitas dan

Peralatan Bandar Udara. h.

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/79/VI/2005 tentang

Petunjuk

Teknis

Pengoperasian

Peralatan

Fasilitas

Sisi

Udara dan Sisi Darat Bandar Udara. i.

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara.

j.

Standar 14,

Internasional

seperti

:

ICAO

Aerodromes

Manual

Annex

FAA, ASTM, ASHTHO dan standar lainnya yang relevan dengan jenis

pekerjaan.

IV-4

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

4.1.1.2 Gambaran Umum Lokasi Studi/Pekerjaan Kabupaten Bengkalis secara geografis terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan, oleh karena itu sarana dan prasarana transportasi memegang peranan yang penting dalam menggerakkan berbagai potensi di Kabupaten Bengkalis. Dalam mencapai Visi dan Misi Kabupaten Bengkalis ”Tercapainya Masyarakat Yang Unggul, Sejahtera Mandiri dan Bertaqwa Melalui Perwujudan Kabupaten Bengkalis Sebagai Salah Satu Daerah Otonom Terbaik di Indonesia Tahun 2015”, pengembangan sarana dan prasarana bidang transportasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian visi tersebut. Hal ini menjadikan transportasi mempunyai arti strategis guna menunjang pertumbuhan di segala bidang, terutama dalam membangkitkan perekonomian masyarakat. Luas wilayah Kabupaten Bengkalis adalah 7.773,93 km2 dengan jumlah penduduk 8.475,7 jiwa dan wilayah administratif 8 kecamatan serta 102 desa/kelurahan. Salah satunya Pulau Rupat yang terdiri dari Kecamatan Rupat dan Rupat Utara, Pulau Rupat merupakan salah satu kawasan sangat strategis untuk dikembangkan mengingat posisi geografis dan potensi alam yang dimilikinya serta merupakan bagian salah satu Koridor Ekonomi Nasional yakni Pekanbaru-Duri-Dumai-Rupat. Disamping itu, Pulau Rupat juga mengantongi atribut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Pariwisata Rupat. Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Pemerintah Provinsi Riau secara sinergi telah mendeklarasikan Pulau Rupat sebagai pusat pengembangan ekonomi serta pariwisata sebagai salah satu gateway Provinsi Riau, Pulau Rupat juga merupakan kawasan pengembangan transmigrasi dengan pola Kota Terpadu Mandiri. Untuk peluang tersebut, sub sektor angkutan udara dinilai memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sarana pendukung aktivitas pariwisata di Pulau Rupat, meningkatkan pengembangan sumberdaya potensial yang ada di Pulau Rupat untuk mendukung pengembangan ekonomi dan sosial budaya dan kebutuhan akan sistem transportasi yang cepat, efisien, dan nyaman di samping transportasi yang sudah ada.

IV-5

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

IV-6

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

IV-7

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Kecamatan Rupat Utara bersama dengan Kecamatan Rupat merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam lingkup wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis dan terletak di daratan Pulau Rupat. Secara geografis wilayah Kecamatan Rupat Utara ini terletak pada koordinat antara 0o55’24” LU sampai dengan 2o7’41” LU dan 101o25’43” BT sampai 101o47’14” BT. Kecamatan Rupat Utara ini beribukota di Tanjung Medang, dengan total luas wilayah mencapai sekitar 628,50 km2 yang secara administratif terdiri dari 5 (lima) desa/kelurahan, yang berbatasan dengan :  Sebelah utara berbatasan dengan wilayah perairan Selat Malaka  Sebelah timur berbatasan dengan wilayah perairan Selat Malaka  Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Rupat  Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Selat Malaka Berikut gambaran umum Kecamatan Rupat Utara: GEOGRAFIS Secara geografis, kecamatan Rupat Utara berbatasan dengan Selat Malaka disebelah utara, barat dan timur, dan berbatasan dengan kecamatan Rupat disebelah selatan. Berdasarkan data dari kantor kecamatan Rupat Utara, luas wilayah kecamatan Rupat Utara adalah 628,50 km², dengan desa terluas adalah desa Titi Akar dengan luas 300 km² atau sebesar 47,73% dari luas keseluruhan kecamatan Rupat Utara. Dan desa terkecil adalah desa Tanjung Punak dengan luas 66 km² atau 10,50% dari luas keseluruhan. Desa dengan jarak lurus terjauh dari ibukota kecamatan Rupat Utara adalah desa Titi Akar dengan jarak lurus 25 km. Dan jarak terdekat adalah desa Tanjung Medang sebagai ibukota kecamatan Rupat Utara.

IV-8

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

IV-9

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

PEMERINTAHAN Kecamatan Rupat Utara mempunyai lima desa yang sudah definitif, yaitu desa Titi Akar, Tanjung Medang, Teluk Rhu, Tanjung Punak dan Kadur. Kelima desa tersebut merupakan desa swadaya. Sampai akhir tahun 2010, terdapat 33 RW dan 70 RT di kecamatan Rupat Utara dengan perangkat desa sebanyak 55 orang. KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk kecamatan Rupat Utara pada tahun 2010 berjumlah 13.020 jiwa, yang terdiri dari 6.741 jiwa adalah laki-laki dan 6.279 jiwa adalah perempuan. Dengan sex rasio sebesar 107, menunjukkan tidak adanya perbedaan yang besar untuk komposisi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, karena dalam 100 orang perempuan terdapat 107 orang laki-laki. Sex rasio tertinggi terdapat di desa Titi Akar yaitu sebesar 114, dan sex rasio terendah terdapat di desa Tanjung Medang yaitu sebesar 98. Dengan luas wilayah kecamatan Rupat Utara 628,50 km² dan jumlah penduduknya 13.020 jiwa, ternyata menghasilkan kepadatan penduduk sebesar 20,72, yang artinya dalam setiap 1 km² dihuni oleh sekitar 21 orang. Akan tetapi kepadatan ini tidak merata di semua desa. Desa Tanjung Medang adalah yang terpadat dibanding desa lainnya, dengan kepadatannya sebesar 36. Dan desa Tanjung Punak adalah yang paling jarang penduduknya, dengan kepadatannya sebesar 10. Berdasarkan kelompok umurnya, jumlah penduduk terbanyak di kecamatan Rupat Utara berada di kelompok umur 5-9 tahun, diikuti oleh kelompok umur 0-4 tahun dan 25-29 tahun. Di Kecamatan Rupat Utara terdapat 2.783 jumlah keluarga. Rata-rata jumlah anggota keluarga adalah empat orang kecuali untuk Desa Teluk Rhu sekitar lima orang .

SOSIAL Pada tahun 2010, kecamatan Rupat Utara mempunyai 5 TK, 11 SD, 4 SLTP dan 1 SMU. Dengan rasio jumlah murid terhadap guru untuk masing-masing tingkat pendidikan adalah 8,36 untuk TK, 14,86 untuk SD, 11,08 untuk SLTP dan 14,82 IV-10

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

untuk SMU. Rasio terbesar dimiliki oleh tingkat pendidikan SMU, yaitu sebesar 14,82, yang artinya satu orang guru harus membimbing sekitar 15 orang murid. Semakin tinggi rasio, semakin banyak murid yang harus dibimbing oleh satu orang guru. Kecamatan Rupat Utara hanya memiliki satu madrasah tsanawiyah di desa Kadur. Dengan jumlah murid 78 orang. Sedangkan jumlah guru di madrasah tersebut 14 orang. Untuk sarana kesehatan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kecamatan Rupat Utara, terdapat 1 puskesmas, 5 puskesmas pembantu dengan tenaga kesehatan sebanyak 15 orang,yaitu 4 dokter umum, 2 dokter gigi dan 9 bidan di semua desa di kecamatan Rupat Utara. Untuk sarana ibadah, terdapat 13 mesjid dan 11 langgar/mushola yang tersebar di semua desa di kecamatan Rupat Utara. Juga terdapat 5 gereja dan 6 wihara/klenteng.

PERTANIAN Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Rupat Utara, pada tahun 2010 luas panen padi ladang adalah 143 ha yang tersebar di semua desa. Jumlah produksi tanaman padi tersebut adalah 257,4 ton. Produksi tanaman sayuran terbanyak di kecamatan Rupat Utara adalah sayuran cabe besar sebanyak 7,2 ton. Sedangkan untuk buahbuahan, produksi terbanyak dihasilkan oleh durian dan pisang dengan jumlah produksinya masing masing 67 ton dan 24,5 ton. Tanaman perkebunan dengan luas area terluas ditempati oleh karet yaitu seluas 758 ha dengan jumlah produksinya sebanyak 177.5 ton dan total jumlah produksi sebanyak 223,1 ton yang tersebar di semua desa di kecamatan Rupat Utara. Jumlah ternak besar/sedang terbanyak di kecamatan Rupat Utara adalah babi, yaitu 1024 ekor dan sapi 619 ekor.

IV-11

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Adapun produksi ikan air laut hasil tangkapan terbanyak terdapat di desa Titi Akar dan Tanjung Medang, dengan jumlah produksinya masing-masing 94,20 dan 91,67 ton. PERHUBUNGAN Alat transportasi yang digunakan dalam wilayah desa/kelurahan di kecamatan Rupat, terdapat dua desa yang menggunakan alat transportasi darat, dan tiga desa menggunakan alat transportasi darat dan air, yaitu desa Titi Akar, Tanjung Medang dan Kadur. Begitu juga untuk alat transportasi antar desa/kelurahan, terdapat dua desa yang menggunakan alat transportasi darat, dan tiga desa menggunakan alat transportasi darat dan air. 4.1.2 Tanggapan dan Saran terhadap Maksud Dan Tujuan 4.1.2.1 Tanggapan dan Saran terhadap Maksud Maksud dari rencana induk studi ini adalah untuk meingkatkan kemampuan lebih optimal dalam pelayanan bandar udara, guna menampung kebutuhan jasa Bandar Udara Baru Rupat, melalui rencana induk yang mencakup analisis pemanfaatan Bandar udara secara optimal, pembuatan rencana tata guna lahan dan rencana tata fasilitas Bandar udara untuk keperluan operasional, maupun untuk aktivitas komersial di lingkungan Bandar Udara Baru Pulau Rupat. Selain yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerka maksud dari penyusunan Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat ini adalah Maksud dari dilaksanakannya rencana induk (Masterplan/MP) pembangunan bandar udara

baru di Pulau Rupat ini adalah untuk mendapatkan gambaran

secara lengkap dan utuh mengenai prospek pembangunan Bandar udara baru di Kabupaten Bengkalis, dari sisi pandang pembangunan fisik, dari aspek ekonomi dan finansial, serta dari aspek sosial budaya serta kelembagaan pembangunan yang nantinya akan terkait dengan rencana pembangunan Bandar udara baru di Pulau Rupat ini. Diharapkan dengan kajian yang komprehensif dan utuh ini, maka akan dapat dimunculkan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang harus di ditempuh oleh

pemerintah

Kabupaten

Bengkalis

dengan

mempersiapkan

dan IV-12

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

melaksanakan serta mengelola Bandar udara baru Pulau Rupat, apabila hal tersebut akan terlaksana. Sebagaimana ketetapan dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia mengenai pembangunan bandar udara baru disuatu wilayah, adalah diharuskan mempunyai dasar hukum yang berupa Keputusan Menteri Perhubungan, tentang penetapan lokasi Bandar udara baru di suatu wilayah Republik Indonesia ini.

4.1.2.2 Tanggapan dan Saran terhadap Tujuan Tujuan dari penyusunan rencana induk ini adalah untuk menyediakan pedoman berupa informasi yang diperlukan bagi pengembangan / pembangunan dan tahap prioritas yang harus dilaksanakan, dengan mencakup: 

Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year) Bandar udara yang ada dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal;



Rencana tata guna lahan dan rencana tata letak bandar udara kaitannya dengan pemanfaatan Bandar udara secara optimal;



Analisis mengenai pemanfaatan daerah sekitar Bandar udara bagi pihak – pihak yang berkepentingan sesuai persyaratan keselamatan operasi penerbangan, berdasarkan perkembangan wilayah disekitarnya;



Jadwal prioritas dan tahapan pembangunan.

Bahwasannya diharapkannya dengan kajian ini pemerintah Kabupaten Bengkalis memiliki pedoman dan arahan di dalam merencanakan pembangunan Bandar udara baru, yang telah mengikuti dan mengadopsi rencana-rencana yang terkait dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bengkalis dan mengacu pada arahan-arahan dan strategi pengembangan transportasi wilayah Kabupaten Bengkalis maupun arahan dan strategi pengembangan transportasi wilayah Provinsi Riau, yang tertuang di dalam dokumen Tatanan Tranportasi Lokal Kabupaten Bengkalis dan Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Riau. Pedoman dan arahan pun diharapkan dapat tersusun sebagai hasil dari pelaksanaan pekerjaan studi kelayakan pembangunan Bandar udara baru di

IV-13

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Pulau Rupat ini, yakni berupa konsep – konsep dasar di dalam penyusunan peraturan daerah di Kabupaten Bengkalis.

4.1.3 Tanggapan dan Saran terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan 4.1.3.1 Tanggapan dan Saran terhadap Pekerjaan Persiapan Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Konsultan harus mempelajari secara seksama Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman pekerjaan, dan selanjutnya menyusun Rencana Kerja yang mencakup : a. Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan secara lebih detail. b. Penyusunan keterangan secara rinci mengenai metode pelaksanaan pekerjaan. c. Pembuatan program kerja, meliputi: urutan kegiatan, jadwal pelaksanaan pekerjaan,

organisasi pelaksana

pekerjaan, penyediaan

tenaga

ahli,

penyediaan perlengkapan/peralatan kerja. d. Studi literatur/kepustakaan. e. Penyusunan daftar kebutuhan data, rencana survey lapangan, dan formulirformulir yang diperlukan.

4.1.3.2 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Inventarisasi

Data

Dan

Informasi Terkait Inventarisasi data dan informasi meliputi data yang diperoleh melalui studi kepustakaan/literatur (data sekunder) dan melalui survey lapangan (data primer) berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat di lokasi pekerjaan, meliputi : a. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah yang berkaitan dengan program pemerintah dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), Tatrawil dan Tatralok, dimaksudkan untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman dalam lingkup wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota yang mencakup transportasi jalan raya, transportasi jalan rel dan transportasi udara yang masing-masingnya IV-14

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, guna menunjang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. b. Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah yang ada, meliputi: - Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota - Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Bandar Udara (jika telah ada) - Jaringan prasarana transportasi dan rencana pengembangannya (jika telah ada) - Jaringan utilitas dan rencana pengembangannya (jika telah ada). c. Data Sosial Ekonomi Wilayah, meliputi: - Kependudukan - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) - Profil Potensi Investasi di Daerah - Potensi Pariwisata - Kondisi Sosial Ekonomi lingkungan masyarakat setempat - Potensi/Sumber Bahan Bangunan berikut harga bahan/upah. d. Fisiografi, Topografi, dan Meteorologi - Peta topografi pada lokasi dan kawasan di sekitar rencana pengembangan bandar udara. - Peta geologi dan kondisi tanah pada kawasan rencana pengembangan bandar udara. - Peta tata guna lahan di sekitar lokasi rencana pengembangan bandar udara. - Peta

tematik

wilayah

perencanaan

yang

terkait

dengan

rencana

pengembangan badar udara. - Data status dan harga tanah untuk berbagai peruntukan lahan di lokasi rencana pengembangan bandar udara. IV-15

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

- Data meteorologi dan klimatologi (suhu udara, kelembaban, arah angin dan kecepatan angin, curah hujan). e. Dokumen/hasil studi studi terkait - Hasil studi atau perencanaan pengembangan bandar udara yang terkait. - Hasil studi atau rencana pihak-pihak swasta/investor terhadap area tertentu di kawasan bandara. - Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana pengembangan bandar udara.

4.1.3.3 Tanggapan dan Saran terhadap Telaah Awal (Desk Study) Konsultan memahami dan akan melakukan telaah awal sebelum peninjauan lapangan dan hasil telaah awal tersebut harus dilengkapi kembali setelah peninjauan lapangan. Dalam telaah awal ini harus telah diperoleh gambaran umum wilayah perencanaan sehingga dalam pelaksanaan peninjauan lapangan telah terdapat gambaran umum rencana pengembangan bandar udara dan tatanan bandar udara di wilayah terkait. Dalam hal ini, Konsultan juga harus melakukan telaah awal beberapa aspek teknis yang paling mendasar, yaitu: topografi lokasi/kawasan, cuaca, arah dan kecepatan angin, dan kawasan keselamatan operasi penerbangan.

4.1.3.4 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Survey

Pendahuluan

(Reconnaissance Survey) Konsultan memahami dan akan melaksanakan peninjauan/survey pendahuluan guna melakukan observasi dan penggalian data secara lebih mendalam terhadap wilayah perencanaan, khususnya lokasi rencana pengembangan bandar udara. Dalam survey pendahuluan ini harus meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Wawancara/diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait. b. Survey permintaan dan potensi pengembangan jasa angkutan udara. c. Pengamatan aspek teknis lokasi rencana pengembangan bandar udara

IV-16

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

(topografi, ketersediaan lahan, kondisi cuaca, arah dan kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi, dan lain-lain). d. Pengamatan aspek operasional bandar udara (kawasan keselamatan operasi penerbangan, ruang udara dan jalur penerbangan, kebutuhan peralatan navigasi dan pendaratan, dan lain-lain). e. Pengamatan aspek kelestarian lingkungan. f. Pengamatan aspek pembiayaan pembangunan (lahan, bahan baku konstruksi, pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja, dan lain-lain). g. Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada tahap inventarisasi data pada awal kegiatan.

4.1.3.5 Tanggapan dan Saran terhadap Survey Lapangan Setelah dilakukan telaah awal dan survey pendahuluan (reconnaisance survey), selanjutnya Konsultan harus melakukan Survey Lapangan, yang terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu: Survey/Pengukuran Topografi dan Survey Penyelidikan Tanah. a. Survey/Pengukuran Topografi Pekerjaan/Pengukuran Topografi dilakukan pada lokasi dan sekitar rencana pengembangan bandar udara dan bertujuan untuk mendapatkan peta situasi pada lokasi rencana pengembangan bandar udara. Lingkup pengukuran topografi meliputi: - Pemasangan Patok Patok-Patok Tetap/Bench Mark (BM) - Pengukuran koordinat dan pengamatan azimut - Pengukuran Elevasi - Pengukuran situasi dan objek obstacle - Pengukuran profil memanjang dan melintang - Pengolahan data survey dan pemetaan berupa penggambaran

IV-17

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

b. Survey Penyelidikan Tanah Pekerjaan penyelidikan tanah meliputi pekerjaan lapangan dan pekerjaan uji laboratorium. Pekerjaan lapangan meliputi: - Tes Pit,

yaitu penelitian tanah dengan penggalian lubang untuk

mengetahui susunan/lapisan dan struktur perkerasan secara visual. - Boring, yaitu pengambilan sampel tanah untuk mengetahui karaketristik fisik dan mekanika tanah dan dilakukan pada lokasi Tes Pit. - Sondir, yaitu penelitian tanah untuk mengetahui derajat kekerasan/ kelembekan struktur tanah. - Pengambilan sampel (contoh tanah) baik secara disturbed pada lokasi quarry maupun undisturbed, yang selanjutnya diuji secara laboratorium. Undistrubed Sample diambil setiap 2 meter atau pada setiap perubahan layer pada lokasi Boring. Hasil karakteristik fisik dan mekanis selanjutnya digunakan dalam perencanaan dan perancangan fasilitas bandar udara. Pengambilan sampel juga dilakukan pada daerah sumber material (quarry). Jenis kegiatan uji laboratorium yang harus dilaksanakan meliputi: - Atterberg limits - Specific gravity and water content - CBR Test - Consolidation Test - Permeability Test - Grain Size Analysis - Compaction Test - Soil Description Test

IV-18

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

c. Permintaan Jasa Angkutan Udara Pekerjaan

survey

permintaan

jasa

angkutan

udara

dilakukan

untuk

mendapatkan data mengenai kondisi/karakteristik jasa angkutan udara yang diperlukan untuk analisis kebutuhan pembangunan/pengembangan fasilitas bandar udara, yang meliputi: - Jumlah pergerakan pesawat - Jumlah pergerakan penumpang - Volume pergerakan kargo dan pos - Rute/jaringan dan status penerbangan - Tipe/jenis pesawat yang beroperasi Survey dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner kepada pengguna jasa di Bandar Udara Rupat dan sekitarnya d. Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup Pekerjaan identifikasi dampak lingkungan hidup merupakan identifikasi awal kemungkinan timbulnya dampak pada lokasi bandar udara dan sekitarnya akibat penyelenggaraan operasi penerbangan, yang meliputi: - Kebisingan akibat pengoperasian pesawat udara - Pencemaran udara dan air akibat pengoperasian bandar udara dan pesawat udara - Dampak terhadap flora dan fauna - Dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya - Kesehatan masyarakat - Pengendalian limbah padat dan cair e. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Pekerjaan survey KKOP mencakup: - Standar prosedur pendaratan dan lepas landas - Persyaratan ruang udara (identifikasi KKOP) - Pelayanan lalu lintas udara (ATS) IV-19

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

- Peralatan navigasi yang akan digunakan - Sesuai klasifikasi KKOP (klasifikasi RW) - Akurasi referensi ACS dan AES - 7. Akurasi titik koordinat batas kawasan - Akurasi batas/jarak horizontal - Akurasi batas/jarak vertikal f. Batas Kawasan Kebisingan Pekerjaan survey Batas Kawasan Kebisingan meliputi: - Perhitungan kebisingan dengan indeks WECPNL - Metode pengukuran dengan Noise Monitoring System - Penentuan kawasan kebisingan tingkat 1, 2, 3 g. Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara Pekerjaan survey DLKr mencakup: - Batas area dikuasai untuk pembangunan - Batas area dikuasai untuk pengembangan - Batas area dikuasai untuk operasi h. Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara Pekerjaan survey DLKp mencakup: - Area diluar DLKr untuk keselamatan/keamanan - Area diluar DLKr untuk kelancaran aksesibilitas

4.1.3.6 Tanggapan dan Saran terhadap Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Udara Analisa

Prakiraan

Permintaan

Jasa

Angkutan

Udara

merupakan

tahap

pengolahan data lalu lintas angkutan udara sebagai dasar evaluasi terhadap kapasitas fasilitas eksisting dan perencanaan kebutuhan pengembangan fasilitas

IV-20

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

bandar udara sampai dengan tahun target perencanaan, dengan memperhatikan program pemerintah dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional dan kebijakan/strategi pengembangan wilayah serta potensi ekonomi daerah setempat, yang mencakup: a. Analisis Prakiraan Permintaan Jasa Angkutan Udara (Demand Forecast Analysis), meliputi: - Prakiraan jumlah pergerakan pesawat tahunan. - Prakiraan jumlah pergerakan penumpang tahunan. - Prakiraan jumlah pergerakan pesawat pada jam sibuk. - Prakiraan jumlah pergerakan penumpang pada jam sibuk. - Prakiraan volume barang dan pos tahunan. - Prakiraan jaringan/route penerbangan masa mendatang. - Prakiraan pengoperasian jenis/type pesawat masa mendatang. b. Analisis Asal Tujuan Lalu Lintas Angkutan Udara (Origin Destination Analysis) c. Analisis Pergantian Antar Moda Angkutan (Modal Split Analysis)

4.1.3.7 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Analisis

Kapasitas

Dan

Kebutuhan Fasilitas Bandar Udara Berdasarkan hasil kajian perencanaan awal dan hasil-hasil survey lapangan, Konsultan harus melakukan analisis kapasitas fasilitas bandar udara eksisting serta analisis kebutuhan pengembangan fasilitas bandar udara, yang selanjutnya dipergunakan

dalam

penyusunan

dalam

sebuah

rencana

pendahuluan

(preliminary planning) tata letak fasilitas bandar udara berikut gambarnya. Rencana pengembangan fasilitas bandar udara juga harus mengacu pada kebijakan pembangunan, arahan tata ruang dan analisis prakiraan permintaan jasa angkutan udara tersebut, dan selanjutnya Konsultan harus menyusun konsep pengembangan bandar udara yang diwujudkan dalam target kemampuan layanan bandar udara, tahapan pengembangan, dan tahapan pelaksanaan pembangunannya.

IV-21

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Konsultan juga melakukan analisis kebutuhan jenis fasilitas bandar udara dan kebutuhan lahan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Analisis kebutuhan jenis fasilitas bandar udara meliputi : a. Kebutuhan fasilitas sisi udara: landas pacu, taxiway, apron, dan penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem operasi/ konfigurasinya. b. Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat: terminal penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi, dan control tower c. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat bantu pendaratan visual dengan memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC Optimalisasi dan program ATM/CNS. d. Kebutuhan fasilitas penunjang: fasilitas perawatan pesawat udara, fasilitas catering, tempat parkir kendaraan, fasilitas pergudangan. e. Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air bersih, sewage treatment, fuel supply, dan jaringan jalan. f. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara: tempat rekreasi terbuka, commercial area, dan lain-lain.

4.1.3.8 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Analisis

Mendalam

Perencanaan Pengembangan Bandar Udara Analisis mendalam/terinci perencanaan pengembangan Bandar Udara harus meliputi kelima aspek perencanaan pembangunan bandar udara tersebut di atas, yaitu: a. Analisis Teknis Analisis/kajian teknis ini meliputi antara lain: - Kajian meteorologi dalam pembuatan dan penetapan arah angin dominan (windrose)

dilokasi

rencana

pengembangan

bandar

udara

untuk

melakukan/penetapan arah landas pacu. - Kajian kawasan keselamatan oeprasi penerbangan (KKOP) di sekitar bandar udara.

IV-22

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

- Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan sampai dengan rencana pengembangan/pembangunan tahap akhir (ultimate phase). - Analisis

prakiraan

kebutuhan

lahan

sampai

dengan

rencana

pengembangan/pembangunan bandar udara tahap akhir. - Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana bandar udara. - Ketersediaan utilitas - Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar udara - Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan bandar udara dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat - Kondisi dan ketersediaan lahan - Potensi genangan air - Kendala pelaksanaan konstruksi - Ketersediaan akses/jalan masuk b. Analisis Operasional Analisis/kajian operasional meliputi antara lain: - Kajian jenis pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi di bandar udara - Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara - Kajian obstacle (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara - Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas penerbangan (prosedur pendekatan dan lepas landas) - Kajian pengaturan operasi darat di bandar udara - Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan c. Analisis Pengusahaan Angkutan Udara Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi antara lain: - Kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah perencanaan IV-23

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

(Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu: penumpang, kargo, dan pos - Kajian

kemungkinan

adanya

perusahaan

penerbangan

yang

akan

membuka jalur penerbangan ke bandar udara tersebut - Kajian jenis pesawat yang akan dioperasikan oleh operator - Kajian besaran load factor yang mungkin akan dicapai oleh perusahaan penerbangan - Dan sebagainya. Prakiraan permintaan jasa angkutan udara (Traffic Forecasting) direncanakan untuk kurun waktu 20 tahun ke depan. Dalam penyusunan prakiraan permintaan jasa angkutan udara ini harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - Status penerbangan di bandar udara tersebut dalam sistem jaringan penerbangan nasional - Kecenderungan perkembangan ekonomi regional/nasional - Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi (AFTA, APEC, dsb) - Kecenderungan perkembangan arus wisatawan nusantara dan manca negara di Indonesia - Asal/tujuan perjalanan penumpang dan barang - Pergantian antar moda transportasi d. Analisis Ekonomi dan Finansial Analisis/kajian ekonomi dan finansial meliputi: - Kajian finansial pada prinsipnya menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam pembangunan bandar udara, yang mencakup parameter:  NPV (Net Present Value)  FIRR (Financial Internal Rate of Return)  PI (Profitability Index) atau BCR (Benefit Cost Ratio)  Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback Period)

IV-24

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

- Kajian ekonomi pada prinsipnya menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota setempat dari pembangunan bandar udara, yang meliputi:  Kajian

perbandingan

kondisi

pertumbuhan

ekonomi

di

wilayah

perencanaan (Pemerintah Daerah setempat), apabila ada dan atau tidak ada bandar udara  Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh oleh

Pemerintah

Daerah

dan

masyarakat

setempat,

apabila

dibangun/dikembangkannya bandar udara  Kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) terhadap rencana pembangunan bandar udara e. Analisis Kebutuhan Biaya dan Tahapan Pembangunan - Analisis kebutuhan biaya pembangunan merupakan perhitungan biaya pembangunan bandar udara yang dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas bandar udara yang optimal berdasarkan standar satuan harga terakhir pada saat pelaksanaan pekerjaan pembuatan rencana induk bandar udara yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat

dan

atau

satuan

harga

pasar

yang

berlaku

setelah

memperhatikan hasil analisa ekonomi dan finansial serta kemampuan pendanaan. - Tahapan pelaksanaan pembangunan merupakan pedoman pembangunan/pengembangan fasilitas bandar udara yang berdasarkan skala prioritas serta kemampuan pendanaan sesuai hasil analisa kebutuhan biaya.

4.1.3.9 Tanggapan dan Saran terhadap Penyusunan Rencana Induk Bandar Udara Dalam tahap ini Konsultan akan menyusun/mengkaji rencana induk dengan mengacu kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas bandar udara eksisting, hasil kajian perencanaan pendahuluan (preliminary planning) yang telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata guna

IV-25

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

tanah dan ruang udara, prosedur operasi penerbangan serta identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana induk meliputi: a. Kajian Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo, meliputi kriteria sebagai berikut: - Pergerakan penumpang tahunan dan jam sibuk - Pergerakan kargo dan pos tahunan dan jam sibuk - Pergerakan pesawat tahunan dan jam sibuk - Jaringan/rute penerbangan masa datang - Potensi ketersediaan armada atau pesawat - Pergerakan pekerja, pengunjung, pengantar Indikator analisa: - Kajian asal dan tujuan penumpang dan kargo (Origin Destination), kemampuan membayar (Ability to Pay/ATP) dan kemampuan membayar (Willingness to Pay/WTP) - Kajian split moda - Kajian kapasitas penumpang, jarak tempuh pesawat, umur pesawat dan perkembangan teknologi (jenis/tipe) pesawat

b. Kajian Kebutuhan Fasilitas - Fasilitas Pokok  Fasilitas Keselamatan dan Keamanan  Pertolongan kecelakaan penerbangan-pemadam kebakaran (PKPPK)  Salvage  Alat bantu pendaratan visual (Airfield Lighting System)  Catu daya kelistrikan  Pagar  Fasilitas Sisi Udara (Airside Facility)  Landas pacu (runway)  Runway strip IV-26

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

 Runway end safety area (RESA)  Stopway  Clearway  Landas hubung (taxiway)  Landas parkir (apron)  Marka dan rambu  Taman meteo (fasilitas peralatan pengamatan cuaca)  Fasilitas Sisi Darat (Landside Facility)  Bangunan terminal penumpang  Bangunan terminal kargo  Menara pengatur lalu lintas penerbangan (control tower)  Bangunan operasional penerbangan  Jalan masuk (access road)  Parkir kendaraan bermotor  Depo pengisian bahan bakar pesawat udara  Bangunan kargo  Bangunan administrasi/perkantoran  Marka dan rambu  Fasilitas pengolahan limbah - Fasilitas Navigasi Penerbangan - Fasilitas Alat Bantu Pendaratan - Fasilitas Komunikasi Penerbangan - Fasilitas Penunjang  Fasilitas perbengkelan pesawat udara  Fasilitas pergudangan  Penginapan/hotel  Toko  Restoran  Lapangan golf

IV-27

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

c. Tata Letak Fasilitas - Tata Letak Fasilitas Sisi Udara - Tata Letak Fasilitas Sisi Darat Indikator analisa meliputi: - Kajian/analisis

tapak

(site),

topografi,

penyelidikan

tanah

(soil

investigation) - Kajian/analisis drainase bandar udara - Kajian/analisis konfigurasi fasilitas pokok bandar udara; runway, runway strip, apron, taxiway, terminal bandar udara sesuai dengan hasil perhitungan dan kajian kebutuhan fasilitas tersebut - Kajian/analisis arah angin (wind rose) tahunan - Kajian/analisis objek-objek obstacle di sekitar bandar udara - Kajian/analisis kondisi atmosferik - Kajian/analisis pengembangan pada areal di sekitar bandar udara - Kajian/analisis ketersediaan lahan pengembangan - Kajian/analisis aksesibilitas dengan moda angkutan lain

d. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan - Rencana tata guna lahan hingga desain ultimate - Kebutuhan

fasilitas

bandar

udara

dengan

skala

prioritas

yang

mempertimbangkan faktor kebutuhan dan ketersediaan anggaran - Rencana tata letak fasilitas bandar udara - Rencana

pengembangan

fasilitas

bandar

udara

tiap-tiap

tahapan

pembangunan hingga tahap akhir (ultimate phase)

e. Kebutuhan Dan Pemanfaatan Lahan - Luas lahan yang telah ada

IV-28

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

- Luas lahan tambahan untuk pengembangan - Prakiraan kebutuhan lahan pembangunan - Peta kepemilikan lahan dan rencana pembebasan lahan

f. Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara DLKr digunakan untuk: - Fasilitas pokok di bandar udara, yang meliputi: fasilitas sisi udara, fasilitas sisi darat, fasilitas navigasi penerbangan, fasilitas alat bantu pendaratan visual, fasilitas komunikasi penerbangan - Fasilitas penunjang bandara, yang meliputi: fasilitas penginapan/hotel, fasilitas penyediaan toko dan restoran, fasilitas penempatan kendaraan bermotor, fasilitas perawatan pada umumnya, fasilitas lainnya yang menunjang secara langsung atau tidak langsung kegiatan bandar udara

g. Daerah Lingkungan Kepentingan Daerah lingkungan kepentingan bandar udara merupakan daerah di luar lingkungan kerja bandar udara yang digunakan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, serta kelancaran aksesibilitas penumpang dan kargo.

h. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan - Kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas - Kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan - Kawasan dibawah permukaan transisi - Kawasan di bawah permukaan horizontal dalam - Kawasan di bawah permukaan kerucut - Kawasan di bawah permukaan horizontal luar

IV-29

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

i. Batas Kawasan Kebisingan - Kawasan kebisingan tingkat I (70 ≤ WECPNL < 75), yaitu tanah dan ruang udara yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan atau bangunan kecuali untuk jenis bangunan sekolah dan rumah sakit - Kawasan kebisingan tingkat II (75 ≤ WECPNL < 80), yaitu tanah dan ruang udara yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan dan/atau bangunan sekolah, rumah sakit dan rumah tinggal - Kawasan kebisingan tingkat III (80 ≤ WECPNL), yaitu tanah dan ruang udara yang dapat dimanfaatkan untuk membangun fasilitas bandar udara yang dilengkapi insulasi suara dan dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau atau

sarana

pengendalian

lingkungan

dan

pertanian

yang

tidak

mengundang burung.

4.1.3.10 Tanggapan dan Saran terhadap

Penyusunan Rancangan

Peraturan Tentang Rencana Induk Bandar Udara Dalam tahap ini, Konsultan harus menyusun Rancangan Peraturan tentang rencana induk, yang digunakan oleh pemrakarsa sebagai dokumen dasar dalam pentahapan pembangunan Bandar Udara.

4.1.4 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Keluaran

(Produk)

Yang

Diharapkan Dalam penyusunan Master Plan Bandar Udara harus memperhatikan : a. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo; b. Kebutuhan fasilitas; c. Tata Letak fasilitas; d. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan; e. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan; f. Daerah Lingkungan Kerja ( DLKR ); g. Daerah Lingkungan Kepentingan ( DLKP ); IV-30

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

h. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan ( KKOP ); dan i. Batas Kawasan Kebisingan ( BKK ). Keluaran (produk) yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Dokumen Rencana Induk Bandar Udara termasuk didalamnya Daerah Lingkungan Kerja, Daerah Lingkungan Kepentingan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan dan Batas Kawasan Kebisingan. b. Rancangan Peraturan tentang Rencana Induk Bandar Udara.

4.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung Dari PPK 4.2.1 Tanggapan

dan

Saran

terhadap

Ketentuan

Pelaksanaan

Pekerjaan 4.2.1.1

Tanggapan dan Saran terhadap Persyaratan Umum

A. Usulan Teknis Usulan teknis wajib dibuat oleh konsultan untuk menjelaskan pandangan dan rencana pelaksanaan pekerjaan secara rinci dan jelas serta mudah dimengerti, yang isinya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Tanggapan dan saran mengenai lingkup pekerjaan konsultan sesuai Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference) b. Pendekatan teknis dan metodologi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan c. Rencana kerja dan susunan organisasi pelaksanaan serta jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh konsultan d. Daftar personalia dan rencana penugasan untuk kegiatan di kantor maupun di lapangan serta prakiraan kebutuhan “Man Month“ yang disajikan dalam bentuk “diagram“ atau “barchart“ e. Perencanaan tugas masing-masing personil dalam pelaksanaan pekerjaan f. Daftar riwayat hidup personil yang diusulkan dengan mencantumkan nama, IV-31

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir disertai lampiran foto copy ijazah, pengalaman kerja, jabatan dalam perusahaan dan ditandatangani yang bersangkutan serta diketahui oleh pimpinan perusahaan g. Surat pernyataan bersedia ditugaskan sabagai tenaga ahli untuk pekerjaan Master Plan Bandar Udara Rupat dan sanggup melaksanakan tugas yang diberikan sampai dengan pekerjaan dimaksud selesai h. Daftar peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan status kepemilikannya i. Daftar pengalaman perusahaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dengan mencantumkan nama pekerjaan, lokasi pekerjaan, nilai kontrak, lingkup pekerjaan, pemberi tugas dan waktu pelaksanaan pekerjaan j. Daftar pekerjaan yang sedang dan akan dilaksanakan dengan mencantumkan perincian sebagaimana dimaksud dalam butir 9) k. Usulan pelaksanaan pekerjaan lapangan

B. Usulan Biaya Usulan biaya berupa penjelasan secara rinci mengenai usulan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan studi serta syarat-syarat pembayaran wajib dibuat oleh konsultan, yang mencakup : a. Biaya Langsung Personil, meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang yang besarnya ditentukan berdasarkan usulan kebutuhan Man Month dan Billing Rate masing-masing jabatan personil yang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan b. Biaya Langsung Non-Personil, meliputi biaya transportasi, pekerjaan survey lapangan, penyedia bahan terpakai, pelaporan dan lain-lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan c. Total biaya pelaksanaan pekerjaan termasuk pajak.

IV-32

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

C. Kebutuhan Dan Persyaratan Tenaga Ahli Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan beberapa tenaga ahli dan tenaga penunjang dengan keahlian dan jabatannya masing-masing dalam proyek. Tenaga Ahli yang akan disulkan adalah Tenaga Ahli yang sepenuhnya dapat dilibatkan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Man Month yang ditetapkan. Adapun tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dengan kualifikasi keahlian dan pengalaman profesional sesuai bidang tugasnya masingmasing adalah sebagai berikut: a. Ahli Perencana Bandar Udara (sebagai Team Leader) berpendidikan S-1 Teknik Sipil/Arsitektur dan berpengalaman sesuai bidang tugas-nya sekurangkurangnya selama 12 Tahun b. Ahli

Ekonomi

Transportasi

berpendidikan

S-1

Ekonomi/Teknik

Sipil

(Transportasi) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang kurangnya selama 8 Tahun c. Ahli Teknik Sipil berpendidikan S-1 Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun d. Ahli Geodesi berpendidikan S-1 Geodesi/Teknik Sipil dan berpenga-laman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun e. Ahli Arsitektur berpendidikan S-1 Arsitektur dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun f. Ahli Planologi berpendidikan S-1 Planologi/Arsitektur dan berpenga-laman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun g. Ahli Elektrikal/Mekanikal berpendidikan S-1 Teknik Elektro dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun h. Ahli Perencanaan Prosedur/Operasi Penerbangan/Kespen berpendi-dikan DIII PLLU berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 15 Tahun i. Ahli Meteorologi/Klimatologi berpendidikan S-1 Geofisika/Fisika/ Geografi Fisik dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang -kurangnya selama 8

IV-33

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Tahun atau berpendidikan Diploma III Meteorologi j. Ahli Teknik Lingkungan berpendidikan S-1 Teknik Lingkungan/Teknik Sipil (Penyehatan dan Lingkungan) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun k. Ahli Geoteknik berpendidikan S-1 Geologi/Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun l. Ahli Hukum Penerbangan berpendidikan S-1 Hukum dan berpenga-laman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 8 Tahun Untuk mendukung pekerjaan ini, Konsultan harus melengkapi dengan layanan tenaga pendukung sekurang-kurangnya: a. CAD Operator b. Operator Komputer c. Administrasi/Keuangan d. Pesuruh Beberapa Ahli yang perlu ditambahkan yaitu : a. Ahli Telekomunikasi/Navigasi Penerbangan berpendidikan S-1 teknik sipil atau memiliki sertifikat keahlian di bidang Navigasi penerbangan, pengalaman minimal 8 tahun dan pengalaman dalam Perencanaan Bandara minimal 2 Proyek.

b. Ahli Keselamatan Penerbangan berpendidikan S-1 teknik sipil atau memiliki sertifikat keahlian di bidang Navigasi penerbangan, pengalaman minimal 8 tahun dan pengalaman dalam Perencanaan Bandara minimal 2 Proyek.

c. Ahli Operasi Penerbangan berpendidikan S-1 teknik sipil atau memiliki sertifikat keahlian di bidang Operasi penerbangan, pengalaman minimal 8 tahun dan pengalaman dalam Perencanaan Bandara minimal 2 Proyek.

d. Ahli Transportasi berpendidikan S-1 teknik transportasi, pengalaman minimal 8 tahun dan pengalaman dalam Perencanaan Bandara minimal 2 Proyek.

e. Ahli Ekonomi Pembangunan berpendidikan S-1 ekonomi, pengalaman minimal 8 tahun dan pengalaman dalam Perencanaan Bandara minimal 2 Proyek.

IV-34

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

4.2.2 Tanggapan dan Saran terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Keseluruhan pekerjaan ini harus dapat diselesaikan selama 120 hari kalender 4.2.3 Tanggapan dan Saran terhadap Pelaporan a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan, konsep pendekatan dan metodologi studi, program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar kebutuhan data dan rencana survey lapangan berikut formulir-formulir survey lapangan yang diperlukan. Laporan Pendahuluan diserahkan sebanyak 10 copy. Laporan Pendahuluan ini selambat-lambatnya diserahkan 30 (tiga puluh) hari setelah SPMK. b. Laporan Antara

Laporan Antara berisi antara lain: telaah awal wilayah perencanaan, kondisi fisik wilayah, kecenderungan perkembangan ekonomi, rencana pengembangan

wilayah,

hasil

peninjauan

lapangan,

analisis

awal

prakiraan

permintaan jasa angkutan udara, dan indikasi kebutuhan fasilitas bandar udara. Laporan Antara diserahkan sebanyak 10 copy. Laporan Antara ini selambat-lambatnya diserahkan 90 (sembilan puluh) hari setelah SPMK. c. Laporan Hasil Pengukuran Topografi

Laporan Hasil Pengukuran Topografi berisi antara lain; tata cara dan rekaman pelaksanaan pengukuran topografi, data hasil pengukuran, deskripsi BM, dan gambar situasi hasil pengukuran. Laporan Hasil Pengukuran Topografi diserahkan sebanyak 5 copy. Laporan Topografi ini selambat-lambatnya diserahkan 60 (enam puluh) hari setelah SPMK. d. Laporan Penyelidikan Tanah

IV-35

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Laporan Penyelidikan Tanah berisi antara lain; tata cara dan rekaman pelaksanaan penyelidikan tanah, data hasil penyelidikan lapangan, data dan analisis laboratorium, serta kesimpulan dan rekomendasi. Laporan Hasil Penyelidikan Tanah diserahkan sebanyak 5 copy. Laporan Penyelidikan Tanah ini selambat-lambatnya diserahkan 60 (enam puluh) hari setelah SPMK. e. Laporan Pra Akhir

Laporan Pra Akhir berisi antara lain: kajian rinci kondisi fisik wilayah perencanaan, kondisi ekonomi dan proyeksi perkembangan ekonomi, rencana tata ruang wilayah, kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara, dan analisis kebutuhan fasilitas bandar udara, konsep rencana pendahuluan, serta kajian kelayakan seluruh aspek yang harus ditinjau. Laporan Pra Akhir diserahkan sebanyak 10 copy. Laporan Pra Akhir ini selambat-lambatnya diserahkan 100 (seratus) hari setelah SPMK. f. Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan perbaikan dari Laporan Pra Akhir yang telah dibahas

oleh

Kelompok

Pendamping

pelaksana

studi.

Laporan Akhir

diserahkan sebanyak 10 copy. Laporan Pra Akhir ini selambat-lambatnya diserahkan 120 (seratus dua puluh) hari setelah SPMK. g. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif merupakan laporan secara ringkas dari Laporan Akhir hasil studi. Ringkasan Eksekutif diserahkan sebanyak 10 copy. Laporan Eksekutif ini diserahkan berbarengan dengan Laporan Akhir. h. Album Gambar Rencana Induk

Album Gambar Rencana Induk diserahkan sebanyak 5 (lima) set A3 (cetak hitam putih) Album Gambar Rencana ini diserahkan berbarengan dengan Laporan Akhir.

IV-36

Dokumen Penawaran Rencana Induk Bandar Udara Baru Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

i. Rancangan Peraturan Tentang Rencana Induk

Rancangan Peraturan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) copy. Rancangan Peraturan Tentang Rencana Induk ini diserahkan berbarengan dengan Laporan Akhir.

4.2.4 Tanggapan dan Saran terhadap Asistensi Dan Pembahasan Agar studi ini dapat mencapai hasil yang diharapkan dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, maka dalam pelaksanaan studi ini harus dilakukan pembahasan dan asistensi kepada Pemberi Pekerjaan. Dalam hal ini Pemberi Pekerjaan akan menetapkan Tim Pengarah dan Tim Pendamping yang akan

memberikan

arahan

dan

pendampingan

kepada Konsultan dalam

pelaksanaan pekerjaan. Tim Pengarah dan Kelompok Pendamping terdiri dari unsur Pemerintah Daerah dan unsur Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing menurut peraturan perundangan yang ber-laku.

IV-37

More Documents from "Sunardi"

Kb1 (1).pdf
November 2019 20
1103503061.pdf
November 2019 19
Ekonometrika Modul
November 2019 30