BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang timbul dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Banyumas adalah : a.
Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Kondisi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk disuatu daerah, karena selain kondisi lingkungan yang buruk perilaku merupakan faktor yang mempunyai kontribusi besar terhadap derajad kesehatan masyarakat di suatu daerah. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas menunjukkan bahwa PHBS tatanan rumah tangga baru mencapai 31,60 % tahun 2008 dan meningkat menjadi 68,56% tahun 2012. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara kuantitas yang signifikan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat walaupun secara kualitas masih belum menunjukkan angka sebesar tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan berbagai permasalahan kesehatan yang ada di kabupaten Banyumas yang masih sering terjadi seperti masih cukup tingginya kasus kasus penyakit menular seperti antara HIV/AIDS, Demam berdarah Dengue, Malaria lintas batas, Leptospirosis, TBC maupun penyakit tidak menular seperti antara lain Diabites melitus, Stroke, Jantung. Kondisi Kesehatan ibu dan anak yang antara lain ditunjukkan dengan persentase bayi usia 4-6 bulan yang memperoleh ASI eksklusif pada tahun 2008 sebanyak 30,53% dan meningkat menjadi 69,94% pada tahun 2012, namun masih jauh dari target nasional pada tahun 2012 sebesar 80%. Hal ini menunjukkan perilaku yang memprihatinkan seorang ibu dan keluarganya untuk perkembangan bayi dan prevalensi gizi kurang pada anak tahun 2012 mencapai 12,09 %. Sedangkan partisipasi masyarakat melalui berbagai kegiatan UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ) dengan adanya posyandu purnama dan mandiri baru mencapai 26,08 pada tahun 2008 dan menjadi 38,70 % pada tahun 2012.
b. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan permukiman Faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari indikator kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Kondisi kesehatan lingkungan di Kabupaten Banyumas masih belum menggembirakan yang ditunjukkan dari indikator rumah sehat baru mencapai 68,37 %. Penduduk yang memanfaatkan jamban keluarga sebesar 57,89 %, rumah yang mempunyai saluran pembuangan air limbah baru mencapai 40,80 % serta keluarga yang mempunyai akses RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 18
terhadap air bersih baru mencapai 67,30 % pada akhir tahun 2012. Selain indikator tersebut, pengendalian vektor dan pelayanan sanitasi tempat-tempat umum juga mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan. Pada tahun 2012, dari rumah/bangunan di Kabupaten Banyumas yang di sampel menunjukkan angka bebas jentik nyamuk aedes mencapai 75,02 % yang seharusnya mencapai lebih dari 95 % tahun 2012. Sedangkan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 71,47 %. Kondisi ini berkaitan erat dengan berbagai masalah penyakit seperti TBC, DBD, Leptospirosis, Kusta, Malaria, Flu Burung, Diare, Pneumonia ,Filariasis dan penyakit menular lainnya. c.
Rendahnya status kesehatan masyarakat ( AKI dan dan Gizi ) Angka kematian bayi di Kabupaten Banyumas pada tahun 2008 adalah 10,31 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 angka kematian bayi dapat ditekan menjadi 9,5 per 1.000 kelahiran hidup. Banyak faktor yang menjadi penyebab kematian ibu/bayi seperti SDM kesehatan, sarana prasarana pendukung, perilkaku petugas dan perilaku masyarakat. Penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita seperti ISPA, diare, tetanus neonatorum dan penyulit kelahiran mempunyai faktor resiko lebih tinggi pada masyarakat miskin. Angka kematian ibu di kabupaten Banyumas pada tahun 2008 adalah 116,81 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 menjadi 112,05 per 100.000 kelahiran hidup. Peningkatan angka ini dapat dikategorikan dalam dua penyebab yaitu penyebab kebidanan seperti PE dan Perdarahan dan penyebab non kebidanan seperti penyakit jantung, anemi dan sosial kultural masyarakat dan secara umum menunjukkan kinerja kebidanan dan kesiapan tempat rujukan yang kurang optimal. Kondisi gizi masyarakat khususnya pada balita mempunyai kecenderungan semakin membaik. Status gizi masyarakat mencerminkan kondisi kesejahteraan masyarakat dan status kesehatan masyarakat. Gizi lebih pada balita pada tahun 2008 terdapat 2,04% dan mengalami perbaikan menjadi 0,837%, Gizi balita baik 80,13% pada tahun 2008 meningkat menjadi 85,91% pada tahun 2012, Gizi balita kurang 15,95% membaik menjadi 12,09% dan Gizi balita buruk 1,84% pada tahun 2008 membaik menjadi 1,17%. Walaupun demikian masalah gizi tetap menjadi ancaman dan menjadi perhatian karena masih terjadi kantong kantong rawan gizi. Oleh karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk.Tinggi rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, pelayanan imunisasi dan proporsi penemuan kasus (CDR) tubercolusis paru. Pada tahun 2008, persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di Kabupaten Banyumas mencapai 96,88 % dan menjadi 97,28 % tahun 2012. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk mencapai 100 % pada tahun 2012., hal ini sesuai target nasional pada tahun 2012 sebesar 100 %. RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 19
d. Penyakit Menular dan Tidak Menular Masalah utama yang harus segera ditangani adalah masih tingginya penyakit penyakit infeksi menular di masyarakat walaupun kecenderungannya semakin menurun/membaik disamping penyakit tidak menular seperti diabetis mellitus, strok yang cenderung meningkat sehingga tetap masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit infeksi/menular (lihat pencapaian pada tabel 2.2 diatas ) seperti penyakit tubercolusis paru, demam berdarah, HIV/AIDS, Polio, Malaria, ISPA, Pneumonia, Kusta, Lepstopirosis,Anthrax,Diare, Chikungunya, Flu Burung, Filariasis dan penyakit menular lainnya masih manjadi masalah serius yang harus ditangani dan dikendalikan secara komprehensif dengan keterlibatan berbagai program dan sektor. Pengendalian faktor resiko terjadinya penyakit haruslah ditangani secara tepat. Penguatan surveylance penyakit untuk deteksi dini timbulnya suatu penyakit dalam rangka untuk pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat ,serta sistem informasi /jejaring informasi yang tepat dengan semua pemegang kepentingan menjamin penanganan dini , cepat dan tepat. Penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Polio, Campak, TBC, Diphteri, Tetanus dan Pertusis. Capaian secara kuantitas menunjukkan telah diatas 80%, namun secara kualitas dimana masih terjadinya kantong kantong rawan yang belum mencapai target imunisasi yang akan menimbulkan outbreak penyakit seperti campak, polio dan diphteri yang berasal dari kantong kantong rawan tersebut. Pengelolaan cold chain menjamin ketersediaan kualitas vaksin dan kesinambungan logistik yang dapat dipertanggungjawabkan. Safe injection menjamin terhindarnya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), keamanan bagi provider dan masyarakat secara luas, lebih khusus terbentuknya imunitas bagi sasaran imunisasi. 3.2
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Banyumas pada akhir tahun 2018 adalah mangatasi masalah pokok kesehatan yaitu kematian ibu dan bayi, gizi, penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta jaminan pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Jamkesda) melalui pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM ) kesehatan dan Millenium Developments Goal (MDGs) yang dapat diukur melalui indikator kesehatan sebagai berikut : 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 69 tahun pada tahun 2012 menjadi 72 tahun pada tahun 2018 2. Menurunnya angka kematian bayi dari 9,5 menjadi 7 per 1.000 kelahiran hidup 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 112,05 menjadi 60 per 100.000 kelahiran hidup
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 20
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari 12,09% menjadi 10% dan KEP total dari 13,26% menjadi 10% pada akhir 2018. 5. Meningkatkan angka penemuan kasus TBC dari 70 menjadi 85% pada tahun 2018. 6. Meningkatkan mutu kesehatan lingkungan dengan menurunnya kasus penyakit akibat sanitasi yang buruk. 80% 7. Tercapainya UCI desa 100% secara merata. 8. Meningkatkan penemuan dan penanganan kasus HIV/AIDS dimasyarakat 100% 9. Pengendalian dan penanganan penyakit malaria 100% 10. Pengendalian kejadian penyakit tidak menular dan menular lainnya 100% 11. Meningkatnya cakupan UKS dan PHBS di sekolah 100% 12. Pemberdayaan UKBM (Posyandu Purnama dan Mandiri) dari 38,70 menjadi 80 %. 13. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi sebesar 90 % pada tahun 2018 Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, desa tertinggal serta daerah bencana dengan memperhatikan kesetaraan gender. Kondisi yang diinginkan 5 tahun kedepan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, kosmetika., alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 3) Peningkatanan mutu pelayanan farmasi di puskesmas 4) Peningkatan mutu penggunaan obat, perbekalan kesehatan dan sediaan farmasi lainnya. 5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 21
Proyeksi Kinerja Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2013- 2018 Capaian Awal RPJMD
Indikator Kinerja 2012 % ketersediaan obat sesuai kebutuhan Pengadaan obat esensial-generik sesuai DOEN % ketersediaan obat narkotika-psikotropika sesuai kebutuhan %Penulisan resep obat generik % puskesmas yang melaksanakan pengelolaan obat sesuai standar % puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
Target Kinerja Indikatif
90 %
2013 (Okt) 95
95 % 80 % 90 % 70 %
75 96 35 35
0
2014
2015
2016
2017
2018
95 %
98 %
100 %
100 %
100 %
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
85 %
85 %
90 %
90 %
90 %
91 %
92 %
93 %
94 %
95 %
75 %
80 %
80 %
85 %
85 %
40 %
50 %
55 %
60 %
65 %
% produsen kosmetik yang memenuhi standar
90 %
100
95 %
98 %
98%
98 %
98 %
% distributor kosmetik yang memenuhi standar
90 %
11,77
95 %
98 %
98%
98 %
98 %
% Sardis Alkes,PKRT yang memenuhi syarat
0%
40%
50%
60%
70%
80%
2. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling, PKD/Polindes dan bidan desa Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pelaksanaan program ini antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
pokok
dalam
rangka
Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Revitalisasi sistem kesehatan Peningkatan kesehatan masyarakat Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Penyediaan biaya oprasional dan pemeliharaan Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 22
Proyeksi Kinerja Program Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2013- 2018 Capaian Awal Indikator Kinerja
Target Proyeksi Kinerja
RPJMD 2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
(Okt) Cakupan rawat jalan
20 %
4,72
19 %
18 %
17 %
16 %
15 %
Cakupan rawat inap
2,0 %
0,31
2,3%
2,6%
3,0%
3,5 %
4%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 %
100
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
% adanya system informasi kesehatan kabupaten
100 %
100
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
% adanya profil kesehatan
100 %
100
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Pengembangan status Puskesmas BLUD
0
3.
0
39 39 Puskes Puskes
39 Puskes
39 39 Puskes Puskes
PROGRAM PENGAWASAN OBAT & MAKANAN Program ini ditujukan untuk menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan/khasiat produk terapetik/obat dan obat tradisional, produk makanan minuman dan bahan berbahaya dalam rangka perlindungan konsumen dan masyarakat. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pelaksanaan program ini antara lain : 1) 2) 3) 4) 5)
pokok
dalam
rangka
Peningkatan pemberdayaan konsumen / masyarakat di bidang obat dan makanan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan air, makanan dan minuman Peningkatan pembinaan di bidang obat dan makanan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Program Pengawasan Obat dan Makanan Tahun 2013- 2018 Capaian Awal
Target Kinerja Indikatif
RPJMD
Indikator Kinerja 2012
2013(Okt)
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah kasus keracunan obat
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah kasus keracunan makananminuman
0
0
0
0
0
0
0
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 23
% distributor obat yang memenuhi standar
15%
10
20%
25%
30%
40%
50%
% distributor obat tradisional yang memenuhi standar
25%
20
30%
35%
40%
50%
60%
Cakupan Pemeriksaan Fisik ( air minum, air bersih, air kolam renang)
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Cakupan Pemeriksaan Kimia ( air minum, air bersih, air kolam renang)
68%
70%
75%
80%
85%
90%
Cakupan Pemeriksaan Bakteriologi air ( air minum, air bersih, air kolam renang)
90%
95%
100 %
100 %
100 %
100 %
0%
25%
50%
60%
75%
80%
0%
33 %
40 %
50%
60%
75%
Cakupan Pemeriksaan Makanan dan Minuman Cakupan Pemeriksaan Klinis ( Darah, Urin, Dahak )
4. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pengembangan media promosi kesehatan dan informasi sadar hidup sehat 2) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 3) Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan 4) Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan 5) Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (posyandu dan posyandu lansia, polindes, UKK, Desa Siaga aktif, Pos Kesehatan pondok pesantren dan pengobat tradisional, Saka Bhakti Husada) dan generasi muda 6) Peningkatan peran dan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah 7) Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 24
Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal RPJMD
Indikator Kinerja 2012 Cakupan PHBS tatanan rumah tangga
Target Kinerja Indikatif
65 %
2013 (Okt) 65%
2014
2015
2016
2017
2018
66 %
67 %
68 %
69 %
70 %
30 %
35 %
35 %
40 %
40 %
dan institusi Cakupan bayi mendapat ASI eksklusif
30 %
Cakupan keluarga sadar gizi
40%
16%
40 %
42 %
42 %
45 %
45 %
Cakupan posyandu purnama dan mandiri
45 %
48%
25 %
30 %
35 %
40 %
45 %
Cakupan penjaringan Pemeriksaan Kesehatan anak sekolah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
35 %
35%
35 %
35 %
35 %
35 %
35 %
331
331
100%
100 %
100 %
100%
100 %
Cakupan penduduk yg menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar Cakupan Desa Siaga Aktif
42,18 %
Persentase Penyuluhan NAFZA
5. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi 2) Pemberian tambahan makanan dan vitamin 3) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemi gizi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya 4) Pemberdayaan masyrakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 5) Peningkatan gizi lebih 6) Perbaikan gizi masyarakat 7) Peningkatan surveilens gizi 8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 25
Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal RPJMD
Target Kinerja Indikatif
Indikator Kinerja 2012 Kecamatan bebas rawan gizi
2013 (Okt)
2014
2015
2016
2017
2018
35,71 %
40 %
55 %
70 %
85 %
100%
90 %
91 %
92 %
93 %
94 %
95 %
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI bagi bayi BGM dari keluarga miskin
100 %
100 %
100%
100%
100 %
100 %
Prevalensi Gizi Buruk
1,2 %
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
Prevalensi gizi kurang
12,06 %
<12 %
<11,5 %
<11 %
< 10,5 % < 10 %
Prevalensi gizi lebih
1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
Prevalensi KEP total
13,26
13
12,5
12
11
10 %
Cakupan ibu hamil KEK yang ditangani
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
6. PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT Program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup dan tempat-tempat umum yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pelaksanaan program ini antara lain :
pokok
dalam
rangka
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat Penyediaan dan pengawasan sarana air bersih dan sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat Pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman 9) Pamsimas 10) Program Peningkatan lingkungan sehat dampak tembakau 11) Monitoring, evaluasi dan pelaporan RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 26
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal RPJMD Indikator Kinerja
2012
2013
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
(Okt) Cakupan institusi sehat
60,14 %
76%
77%
79%
80%
81%
Cakupan akses air bersih
60,50 %
70%
72%
75%
80%
80%
Cakupan jamban
47,24 %
62%
72%
75%
80%
80%
Cakupan SPAL
23,70 %
50%
55%
60%
65%
70%
Cakupan rumah sehat
64,50 %
70%
72%
75%
80%
81%
Cakupan TUPM sehat
61 %
72%
74%
76%
78%
80%
Cakupan rumah/ bangunan bebas jentik nyamuk aedes
88 %
Cakupan tempat sampah sehat di rumah tangga
60,14%
7. PROGRAM PENCEGAHAN MENULAR
95 %
72%
DAN
95 %
74%
95 %
76%
PENANGGULANGAN
95 %
78%
95 %
80%
PENYAKIT
Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah demam berdarah dengue, tubercolusis paru, HIV/AIDS, polio, kusta, pneumonia, diare, malaria, zoonosis, filariasis dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes melitus dan kanker. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Penyemprotan / fogging sarang nyamuk 2) Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 3) Pengadaan vaksin penyakit menular 4) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah 5) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 6) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 7) Pencegahan penularan penyakit endemik / epidemik 8) Pemusnahan / karantina sumber penyebab penyakit menular 9) Peningkatan imunisasi 10) Peningkatan surveilance epidemilogi dan penanggulangan wabah 11) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi pencegahan dan pemberantasan penyakit 12) Monitoring, evaluasi dan pelaporan RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 27
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Indikator Kinerja
Capaian Awal RPJMD 2012
2013 (Okt)
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
Cakupan desa UCI
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
AFP rate polio per 100.000 penduduk <15 tahun
≥2
≥2
≥2
≥2
≥2
≥2
Penemuan kasus TBC BTA positif (CDR)
70%
72%
74%
76%
78%
85%
Kesembuhan penderita TBC BTA positif (Cure rate)
95 %
95 %
96 %
97 %
98 %
98 %
Cakupan Penderita HIV/AIDS yang ditangani
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kasus IMS yang diobati
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Penderita DBD yang ditangani
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Angka kesakitan DBD / 100.000 penduduk
< 20
< 20
< 20
< 20
< 20
< 20
Angka kematian DBD
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
0%
0%
2
2
2
2
<1
<1
<1
<1
100%
100%
Kasus Leptospirosis yang ditemukan dan diobati sesuai prosedur Kasus suspek Flu Burung pada manusia yang ditemukan dan ditangani Kasus malaria yang ditemukan dan diobati sesuai prosedur Kasus TN yg ditangani
100%
Angka kematian tetanus
0%
Angka kesakitan campak pada balita / 100.000 penduduk
2
2
Prevalensi kusta / 10.000 penduduk
<1
<1
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Kasus filariasis yang ditemukan dan ditangani Kasus Anthrax yang Ditemukan dan ditangani
100%
100%
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 28
Kasus Chikungunya yang ditemukan 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
99,3%
99,5%
99,5%
99,5%
100%
100%
100%
100%
100%
ibu hamil
100%
100%
100%
100%
100%
WUS
100%
100%
100%
100%
100%
dan ditangani
100%
Cakupan rumah sakit yang melaporkan pelaksanaan deteksi jantung koroner dan diabetes
100%
melitus. Cakupan imunisasi anak sekolah ( BIAS) Cakupan pelayanan imunisasi Meningitis pada calon jamaah haji
100% 100%
Cakupan imunisasi 100% 100%
8. PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN Program ini Kesehatan
ditujukan
untuk
meningkatkan
Standarisasi
Pelayanan
Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Penyusunan Standar Kesehatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal Indikator Kinerja
Puskesmas terakreditasi (ISO)
Target Kinerja Indikatif
RPJMD 2012
2013 (Okt)
2014
2015
2016
2017
6
8
10
12
16
18
2018
20
9. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 29
1) 2) 3) 4)
Jamkesmas dan BOK Jamkesda Pendampingan Program Jamkesda Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal RPJMD
Indikator Kinerja 2012
2013 (Okt)
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100 %
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 %
10.
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
100%
100 %
100%
100%
100 %
100 %
100%
100 %
100%
100%
100 %
100 %
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA & PRASARANA PUSKESMAS / PUSTU DAN JARINGANNYA Program ini ditujukan untuk pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1). Pembangunan puskesmas 2). Pembangunan pustu. 3). Pembanguan posyandu 4). Pembangunan PKD 5). Pengada saranan dan prasarana puskesmas 6). Pengadaan sarana dan prasarana pustu 7). Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap 8). Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas 9). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas 10). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu 11). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling 12). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana posyandu 13). Pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana PKD 14). Rehabilitasi sedang / rusak puskesmas pembantu 15). Rehabilitasi sedang / rusak PKD 16). Perencanaan dan Pengawasan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / pustu dan jaringannya. 17). Adminstrasi pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ pustu dan jaringannya. 18. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 30
prasarana puskesmas dan jaringannya 19. Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal Indikator Kinerja
Target Kinerja Indikatif
RPJMD 2012
2013 (Okt)
2014
2015
2016
2017
Jumlah Puskesmas
39
Jumlah Puskesmas non rawat inap
39
39
40
40
40
40
25
25
25
22
19
16
13
4
4
7
10
13
16
19
Jumlah Puskesmas Rawat Inap
14
14
14
17
20
23
26
Jumlah Puskesmas Rawat Inap dengan PONED
4
Jumlah Puskesmas Pembantu
39
39
39
39
39
39
Rasio Posyandu per satuan balita
31,73
31,73
31,73
30
30
30
% Penyediaan Alkes di puskesmas sesuai standart
0%
35
40%
50%
60%
70%
80%
% Standarisasi Alkes di fasyankes
0%
35
85%
90%
95%
100%
100%
Jumlah Puskesmas non rawat inap dengan PONED
5
7
8
10
12
11. PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemitraan dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1). Kemitraan asuransi kesehatan masyrakat 2). Kemitraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 3). Kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatan 4). Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedic 5). Kemitraan pengobatan lanjut bagi pasien rujukan 6). Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu 7). Monitoring ,evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 31
2018
14 39
30
Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal Indikator Kinerja
RPJMD 2012
2013 (Okt)
Jumlah kemitraan asuransi
1
1
Jumlah kemitraan dengan RS Jumlah kemitraan dengan Perguruan Tinggi
2
Jumlah kemitraan dengan Organisasi Profesi Jumlah kemitraan dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
6
7
1
1
1
1
1
1
1
12. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan anak balita. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Penyuluhan kesehatan anak balita 2) Imunisasi bagi anak balita 3) Lomba Balita Sehat 4) Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita 5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Indikator Kinerja Cakupan balita yang datang dan ditimbang Cakupan balita yang naik berat badannya Cakupan balita bawah garis merah Cakupan balita mendapat kapsul Vit A 2 kali Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah Kasus Balita diare yang ditemukan dan ditangani sesuai prosedur. Kasus kematian diare pada balita Kasus balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diobati sesuai standart
Capaian Awal RPJMD 2012
2013 (Okt)
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
80 %
80,5 %
81 %
81,5 %
82 %
82,5 %
1%
2%
2%
1,8%
1,8%
1,6%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
43,70 %
50 %
60 %
70 %
80 %
80 %
100 %
100%
100%
100%
100%
0
0
0
0
0
90 %
100%
100%
100%
100%
100% 0 100%
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 32
13. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lansia. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia 2) Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan lansia 3) Posyandu Lansia 4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018 Capaian Awal Indikator Kinerja
Target Kinerja Indikatif
RPJMD 2012
2013 (Okt)
2014
2015
2016
2017
2018
Puskesmas dengan pelayanan kesehatan lansia
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
Cakupan posyandu lansia
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
39 pkm
14. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN Program ini ditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian makanan. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga 2) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan Jasa Boga dan restaurant 3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 33
Proyeksi Kinerja Tahun 2012- 2016 Capaian Awal Indikator Kinerja
Target Kinerja Indikatif
RPJMD 2014
2015
2016
2017
50 %
50 %
60 %
70%
80 %
90 %
% Jasa boga memenuhi standar keamanan dan kesehatan makanan
0
20
25
30
35
40
% restaurant memenuhi standar keamanan dan kesehatan makanan
0%
50 %
60 %
70 %
80 %
90 %
% Industri makanan minuman ber – SPIRT yang memenuhi standar
2012
2013 (Okt)
2018
15. PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK Program ini ditujukan untuk meningkatkan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Rencana kerja indikatif berupa kegiatan pokok dalam rangka pelaksanaan program ini antara lain : 1) Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga kurang mampu 2) Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 3) Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 4) Jaminan Persalinan (Jampersal) 5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Proyeksi kinerja program ini secara indikatif diuraikan dalam tabel di bawah ini. Proyeksi Kinerja Tahun 2013- 2018
Indikator Kinerja Penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga miskin dan kurang mampu Cakupan pertolongan persalinan bagi ibu hamil miskin dan kurang mampu Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
Capaian Awal RPJMD 2012
2013 (Okt)
Target Kinerja Indikatif 2014
2015
2016
2017
2018
50 %
50 %
60 %
70%
80 %
90 %
0
20
25
30
35
40
95 %
88 %
90 %
93 %
95 %
95 %
88%
90 %
93 %
95 %
98%
95,3 %
95,2 %
95,2 %
95,3 %
95,3 %
95,3 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 34
Cakupan kunjungan neonatus Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
99,5 % 80% (SPM RI) 99,25 %
99,6 %
99.7 %
99,8 %
99,8 %
100 %
90%
93%
96%
99%
100%
99,3 %
99,4 %
99,5 %
99,6%
99,7 %
Cakupan bayi berat lahir rendah yang ditangani
100 %
100
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Cakupan pelayanan kesehatan remaja
22,20 %
15
30 %
45 %
65 %
80 %
80 %
3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 1. Masih tingginya angka kematian ibu dan gizi buruk. 2. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih tinggi 3. Kualitas lingkungan rendah 4. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah 5. Sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan di masyarakat belum berkembang 6. Pemerataan dan keterejangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu, belum optimal 7. Belum maksimalnya pengelolaan standar kompetensi tenaga kesehatan
RENSTRA Dinkes Kab. Banyumas 2013-2018 35