JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial klien
: Tn. Sunarwi
Status interaksi perawat-klien
: Fase orientasi
Lingkungan
: Perawat dan klien duduk di kursi, duduk berhadapan dan suasana tenang
Deskripsi klien
: Klien duduk di ruang tamu, kontak mata kurang, penampilan klien berantakan, kuku kaki dan tangan panjang tampak kotor.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka Nama Mahasiswa
: Rissa Devi Putri Karilia
Tanggal
: Rabu, 05 Juli 2017
Jam
: 15.00
Tempat
: Ruang tamu rumah Tn. Sunarwi
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI VERBAL
NON
P:
P:
”Assalammuailaikum. Selamat sore Pak Sunarwi”
Berjalan menuju ke dalam rumah sambil bersalaman, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan, tubuh sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Klien tampak bersedia berinteraksi tapi masih sedikit ragu terhadap orang baru yang baru ditemuinya
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan dan juga merupakan salah satu cara membina hubungan saling percaya.
Perawat
Klien tampak masih ragu
Perawat mempertahankan
RASIONAL
K: Keluar dari dalam rumah dan melihat kearah perawat, mengulurkan tangan, ekspresi baik, namun masih terlihat malu-malu. K:
K:
tetap
menjaga
(Klien diam)
Klien memandang perawat dan tidak menjawab salam
posisi tubuh dan senyum dengan terapeutik
untuk berbicara perawat
dengan
sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Hal ini merupakan sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan.
Perawat merasa klien mulai paham dengan maksud kedatangan perawat
Klien mulai paham maksud kedatangan perawat
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan senyum kepada perawat
Klien masih cenderun tetap diam dan tidak bisa memulai pembicaraan
Memperkenalkan diri atau senyuman dapat menciptakan rasa percaya pada klien terhadap perawat serta perasaan diterima dengan baik
Perawat mencoba memulai pembicaraan ringan dengan klienuntuk memulia interaksi
Klien menoleh santai, kontak mata cukup
Perbincangan sederhana dapat memperlancar BHSP
P: Mempertahankan sikap terbuka dan tetap tersenyum
P:
P:
”Pak, perkenalkan, saya Rissa muridnya Pak Bagyo.”
jelas, duduk berhadapan, badan tegak, tubuh sikap terbuka K: Menunduk diam
dan
cenderung
K:
K:
“Iya”
Klien melihat ke arah perawat dan tersenyum. P: Tersenyum ke arah klien
P:
P:
”Namanya siapa Pak?”
Suara jelas, mendekatkan diri ke klien, memulai percakapan santai. K: Klien mengangkat kepalanya lalu melihat wajah perawat dan menjawab sambil
tersenyum K:
K:
“Sunarwi”
Menoleh lalu menjawab sambil tersenyum P: Tersenyum dan menjawab dengan yang pelan
P: ”Bagaimana perasaan Pak Sunarwi hari ini?”
P: Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, dan memandang klien.
Perawat merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh klien, meskipun klien hanya menjawab dengan jawaban yang singkat
Klien menjawab sesuai dengan kenyataan dan klien cenderung menunduk dan melihat arah lain selain ke perawat
Perbincangan sederhana dapat memperlancar BHSP
Perawat membuka percakapan
mencoba diri dan
Klien menduga-duga arah pertanyaan dan berpikir
Perawat menunjukkan hubungan yang terbuka dengan klien. Untuk menjalin kepercayaan klien kepada perawat
Perawat merasa bahwa pertanyaannya mendapatkan respon meskipun klien hanyamenjawab dengan sangat singkat dan tidak sesuai dengan yang diharapkan
Klien mencoba tetap ramah terhadap perawat meskipun kontak mata hanya pada saat menjawab pertanyaan.
Menunjukkan perhatian kepada klien sehingga terjalin rasa percaya dan diterima antara perawat dengan klien
Perawat mulai mencoba mengeksplorasi perasaan, keadaan dan perhatian klien
Klien berusaha memikirkan jawaban tapi tampak tetap cenderung menunduk
Menggali data lebih jauh menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
K: Mengangka kepala dan menoleh sambil mendengarkan perawat serta pandangan fokus ke arah perawat K: ”Awak e adem kabeh sak awak”
K: Menjawab sambil tersenyum tipis lalu, kontak mata hanya sebentar, setelah menjawab kontak mata hilang P: Memperhatikan klien sambil tersenyum dan menjawab dengan yang pelan
P:
P:
”Dingin ya pak. Iya karena ini musimnya lagi tidak bagus. Bapak pakai jaket saja ya biar tidak dingin?”
Suara jelasdan menunjukkan perhatian kepada klien K: Memperhatikan
pertanyaan
perawat tapi hanya menoleh sebentar K : ”iya”
K: Menjawab pertanyaan perawat dengan pelan dan kontak mata ada lalu hilang lagi setelah menjawab
Perawat mulai mencoba mengeksplorasi perasaan, keadaan dan perhatian klien
Klien berusaha menjawab pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mulai mencoba mengeksplorasi perasaan, keadaan dan perhatian klien serta memberikan sentuhan terapeutik
Klien tampak memikirkan jawaban atas pertanyaan klien dan cenderung menunduk
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengeksplorasi perasaan, keadaan dan perhatian klien serta memberikan sentuhan terapeutik
Klien tampak tidak bisa menjawab pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mula mencoba mengekplorasi managemen obat yang dilakukan oleh klien
Klien tampak menjawab dengan perlahan-lahan dan terlihat ragu-ragu serta malu
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
P: Memperhatikan dan mendengarkan klien saat berbicara dengan penuh perhatian dan menjawab dengan yang pelan P:
P:
”Bapak tidurnya mulai jam berapa? Terus bangunnya jam berapa tadi pagi?”
Perawat berbicara dengan suara jelastetap ramahdan menyentuh klein pada bagian tangan K: Klien memperhatikan apa yang ditanyakan oleh perawat
K:
P:
(Klien diam dan tidak menjawab pertanyaan perawat)
Perawat memberikan senyum kepada klien K: Klien diam dan menunduk, kontak mata kurang
P:
P:
“Pak obatnya bagaimana? Sudah habis atau masih ada?”
Perawat bertanya dan meberikan senyum kepada klien K:
Klien diam dan merunduk, kontak mata kurang K:
P:
“Sudah habis”
Memepertahankan mata
kontak
K: Melihat ke arah perawat saat menjawab kemudian kembali merunduk dan menjawab dengan yang pelan P:
P:
“Diminumya ruitn berarti ya Pak. Bagus Pak. Lalu biasanya minumnya diingatkan atau minum sendiri?”
Suara jelas, menyentuh dan mempertahankan kontak mata
K:
P:
“Terdiam”
Mempertahankan mata
Perawat mencoba untuk mengekplorasi managemen obat yang dilakukan oleh klien dan tetap mempertahankan kontak mata
Klien berusaha menjawab pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi managemen obat yang dilakukan oleh klien
Klien tampak mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi managemen obat yang dilakukan oleh klien
Klien menjawab pertanyaan perawat dengan ragu-ragu dan malu
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi kegiatan setiap hari yang sering dilakukan oleh klien
Klien mencoba memikirkan jawaban dari pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
K: Melihat ke arah perawat dan merunduk lagi, kontak mata kurang kontak
K: Melihat ke arah perawat dan merunduk lagi, kontak mata kurang dan menjawab dengan yang pelan P:
P:
“Pak, kalau di rumah ini suka keluar jalan-jalan atau main ke tetangga tidak?”
Mempertahankan mata dan tetap ramah K:
kontak mencoba
Melihat kearah perawat dan kontak mata kurang K:
P:
“Tidak”
Mempertahankan mata dan tetap ramah
kontak mencoba
Perawat mencoba untuk mengekplorasi kegiatan setiap hari yang sering dilakukan oleh klien
Klien mencoba tetap ramah terhadap perawat meskipun kontak mata hanya pada saat menjawab pertanyaan
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi kegiatan luar rumah yang dilakukan oleh klien
Klien mencoba memikirkan jawaban dari pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi kegiatan luar rumah yang dilakukan oleh klien
Klien menjawab pertanyaan perawat sesuai dengan yang klien rasakan
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi dan memotivasi agar klien mau melakukan kegiatan luar rumah seperti jalan-jalan
Klien melihat ke arah perawat dan menunduk kembali serta diam cukup lama baru kemudian menjawab pertanyaan perawat
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
K: Melihat kearah perawat dan merunduk setelah menjawab pertanyaan perawat dan menjawab dengan yang pelan P:
P:
“Kenapa bapak tidak mau keluar jalan-jalan? Malu tah?”
Mempertahankan mata dan tetap ramah
kontak mencoba
K: Melihat kearah perawat lalu merunduk kembali T:
P:
“Terdiam”
Mempertahankan mata dan tetap ramah
kontak mencoba
K: Melihat kearah perawat dan merunduk. P:
P:
“Besok-besok jalan-jalan keluar ya, nanti bisa saya temani. Mau?”
Mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien K:
Memberikan
terapi
aktivitas kepada klien untuk meningkatkan interkasi dengan orang lain selain keluarga
Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang K:
P:
“iya”
Mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi dan memotivasi agar klien mau melakukan kegiatan luar rumah seperti jalan-jalan
Klien menjawab dengan yang pelan dan terkesan malu
Menggali data lebih jauh dan menunjukkan kesungguhan niat membantu dan menemani klien
Perawat mencoba untuk mengekplorasi respon klien selama proses interakasi
Klien mempertahankan posisi tubuh merunduk dan melhat ke arah perawat dan merunduk lagi
Mengevaluasi respon klien selama proses interaksi
Perawat mencoba untuk mengekplorasi respon klien selama proses interakasi
Klien mempertahankan posisi tubuh merunduk dan melhat ke arah perawat dan merunduk lagi
Mengevaluasi respon klien selama proses interaksi
Perawat mencoba memberikan pujian dan mengevaluasi respon klien
Klien melihat ke arah perawat dan menunduk kembali serta diam cukup
Mengevaluasi klien untuk megetahui respon klien selama proses interaksi
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang P:
P:
“Baik Pak, Kalau begitu gimana perasaannya setelah kita ngobrol tadi?”
Mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang
K:
P:
“Senang”
Mempertahankan mata
kontak
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang dan menjawab dengan yang pelan P: “Wah kalau
P: Alhamdulillah senang. Masih
Mempertahankan mata
kontak
ingat nama saya siapa Pak?”
K:
K:
P:
(tersenyum)
Mempertahankan mata
lama baru menjawab perawat
kemudian pertanyaan
Mengevaluasi pemahaman klien tentang BHSP yang sudah dilakukan
Perawat mencoba untuk mengekplorasi dan mengevaluasi respon klien selama proses interakasi
Klien melihat ke arah perawat dan menunduk kembali serta diam cukup lama baru kemudian menjawab pertanyaan perawat
Mengevaluasi respon klien selama proses interaksi
Perawat mencoba memperkenalkan diri lagiagar diingat oleh klein
Klien melihat ke arah perawat dan tersenyum
Mengevaluasi respon klien selama proses interaksi
Perawat merasa klien sudah mulai paham dan ingat dengan nama perawat
Klien melihat ke arah perawat dan tersenyum serta mampu mengulangi nama perawat setelah diingatkan kembali
Mengevaluasi respon klien selama proses interaksi
Perawat merasa klien sudah mulai paham dengan pertemuan berikutnya
Klien melihat ke arah perawat dan berfikir pertemuan berikutnya
Membuat rencana tindak lanjut dan kontrak (waktu, tempat, serta topik) untuk pertemuan berikutnya
Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang kontak
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang dan tersenyum P:
P:
“Nama saya Rissa”
Mempertahankan kontak mata dan melakukan gerakan untuk menunjukkan dirinya K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang cukup dan tersenyum
K:
P:
“Rissa”
Mempertahankan mata dan jelas
kontak
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang cukup, tersenyum dan mengulangi nama perawat P:
P:
“Yasudah kalau begitu minggu depan ke sini lagi ya, kita ngobrolngobrol lagi tentang
Mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien
perasaan bapak besok. Bagaimana apakah pak sunarwi mau?”
K:
K:
P:
“Iya”
Mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien
Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang Perawat merasa klien sudah mulai paham dan mau dengan pertemuan berikutnya
Klien melihat ke arah perawat dan berfikir pertemuan berikutnya
Membuat rencana tindak lanjut dan kontrak (waktu, tempat, serta topik) untuk pertemuan berikutnya
Perawat mengaskan kembali kapan pertemuan selanjutnya akan dilakukan
Klien melihat ke arah perawat dan berfikir pertemuan berikutnya
Membuat rencana tindak lanjut dan kontrak (waktu, tempat, serta topik) untuk pertemuan berikutnya
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang dan menjawab dengan yang pelan sera menganggukkan kepala P:
P:
“Baik kalau begitu saya pamit ya Pak, sampai ketemu minggu depan lagi”
Suara jelas, mempertahankan kontak mata, mencoba tetap ramah, dan memerikan setuhan kepada klien
Salam merupakan kalimat penutup untuk mengakhiri suatu percakapan dan juga merupakan salah satu cara membina hubungan saling percaya
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang K:
P:
“Iya”
Mempertahankan mata dan tersenyum
kontak
K: Melihat kearah perawat dengan kontak mata yang kurang dan menjawab dengan suara pelan
Perawat menutup interkasi dengan mengucapkan salam
Klien tampak memberikan kesempatan kepada perawat untuk meninggalkan rumahnya
Salam merupakan kalimat penutup untuk mengakhiri suatu percakapan dan juga merupakan salah satu cara membina hubungan saling percaya
Kendala -
BHSP perlahan sudah dapat dilakukan dan pasien sudah terlihat mulai terbuka mengingat pasien dengan defisit perawatan diri, harga diri rendah, halusinasi, waham dan isolasi sosial
KESAN PERAWAT -
Analisa masalah keperawatan awal : Defisit perawatan diri, harga diri rendah, isolasi sosial, halusinasi dan waham. Klien kurang mampu memahami pertanyaan atau stimulasi yang diberikan perawat.