BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
4.1.1 Profil Perusahaan CV. RIAU PALLET merupakansebuah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pallet, Perusahaan ini mengolah bahan baku dasar adalah kayu gelondongan dan mahang dengan membeli lahan hutan masyarakat dari wilayah kabupaten siak. Perusahaan ini telah lama berdiri tapi mendapat izin usaha industri primer hasil hutan kayu dari dinas kehutanan pada tahun 2012 yang beralamat di jalan kubang Jaya No. 87 Kecamatan Siak Hulu Kampar-Pekanbaru
4.1.2 Struktur Organisasi Merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian perkerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di bebankan serta mnetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga di peroleh suatu bentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang di harapkan oleh perussahaan.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Riau Pallet
IV-129
4.1.3 Sumber Daya Manusia (SDM) SumberDaya Manusia merupakan salah satu faktor yang harus dimilkiperusahaan.Sumberdaya di sini adalah tenaga kerja yang digunakan perusahaandalam melaksanakan usahanya.Tenaga kerja yang ada pada Perusahaan CV Riau Pallet terdiri dari dua macam tenaga kerja produksi dan tenaga kerja non produksi.Tenaga
kerja
produksi
adalah
tenaga
kerja
yang
melakukan
prosesproduksi Pallet, sedangkan tenaga kerja non produksi adalah tenaga kerja yangmenangani masalah Administari. 4.1.4 Proses Produksi Secara umum aliran proses produksi Palletdiperlihatkan pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Aliran Proses Produksi Pallet 1.
Bahan Baku. Bahan baku utama pembuatan pallet kayu adalah Kayu Bulat Non Hutan
Alam (Hutan Rakyat) yang diperoleh dari Kabupaten Siak dengan jenis kayunya adalah Kayu Meranti, Kayu Rimba Campuran, Kayu Indah, Kayu Mewah dan Kayu Mahang. Bahan baku didatangkan perusahaan setiap hari dengan rata-rata kuantitasnya 25 m3 dengan panjang setiap gelondongannya 230 cm dan standar minimal diameter kayu bulatnya adalah 15 cm. 2.
Mesin Sawmill Mesin Sawmill adalah mesin yang digunakan untuk membelah kayu bulat
menjadi kepingan papan dan balok. Ukuran dimensi papan yang dibuat pada proses ini adalah (230 x 9 x 2) cm dan ukuran dimensi baloknya adalah (230 x 9 x 8) cm.
Kapasitas Mesin Sawmill ini adalah dapat mengolah bahan baku 15
m3/hari.
IV-108
3.
Mesin Potong Papan Mesin Potong Papan adalah mesin yang digunakan untuk memotong
papan yang telah dihasilkan dari mesin sawmill. Tujuan proses pemotongan ini adalah untuk memotong-motong papan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk membuat pallet. Ukuran potongan papan yang dibuat pada proses ini adalah 71, 101, 89, 120, 67, 102, 81, 111, 94, 113, 72 cm Kapasitas Mesin Potong Papan ini dapat mencapai 12 m3/hari. 4.
Mesin Ketam Papan Mesin Ketam Papan digunakan untuk menghaluskan permukaan papan
yang telah dihasilkan oleh Mesin Potong Papan. 5
Assembly Daun Pallet Assembly Daun Pallet adalah proses perakitan Daun Pallet dengan cara
menyilangkan papan dengan papan yang sudah dihaluskan permukaan papannya di Stasiun Pengetaman Papan. Dimensi Daun Pallet yang dirakit adalah bervariasi sesuai dengan ukuran pallet yang dibutuhkan yaitu: (71 x 101), (72 x 116), (89 x 120), (67 x 102), (81 x 111),dan (94 x 113), 6.
Mesin Ketam Balok Mesin Ketam Balok adalah mesin yang digunakan untuk meratakan
permukaan balok sebelum masuk ke proses Mesin Potong Balok. 7.
Mesin Potong Balok Mesin Potong Balok adalah mesin yang digunakan untuk memotong-
motong balok yang sudah dihaluskan permukaannya (dari proses pengetaman). Tujuan proses potong balok ini adalah untuk membuat kaki pallet. Ukuran potongan balok yang dibuat pada proses ini adalah (9 x 9 x 8) dan (25 x 9 x 8) cm. Kapasitas Mesin Potong Balok ini dapat mencapai 32 m3/hari. 8.
Assembly Kaki Pallet Assembly Kaki Pallet adalah proses penyatuan papan dengan potongan
balok untuk pembuatan penyangga pallet (Kaki Pallet). Proses assembly ini dilakukan manual dengan menggunakan bantuan air gun. Bentuk dan model kaki pallet yang di hasilkan dari proses assembly ini adalah bervariasi sesuai dengan ukuran pallet yang dibutuhkan.
IV-109
9.
Assembly Pallet Assembly Pallet adalah proses penyatuan antara Kaki Pallet dengan Daun
Pallet. Hasil dari proses AssemblyPallet adalah produk pallet setengah jadi (Pallet Basah). Proses assembly ini di lakukan manual dengan menggunakan alat bantuair gun. 10. Proses Oven Proses terakhir dalam produksi pallet adalah penggovenan. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam pallet agar pallet yang dihasilkan lebih tahan lama (tahan terhadap jamur dan membunuh kutu kayu yang hidup dalam pallet). 4.1.5 Data Jumlah Mesin Dan Operator Data jumlah mesin diperoleh berdasarkan jumlah mesin yang tersedia di lantai produksi yang digunakan untuk proses produksi Pallet dari awal proses hingga akhir proses. Seluruh produk Pallet melewati proses yang sama, yang membedakan jenis Pallet yang satu dengan yang lainnya hanya waktu proses produksinya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan spesifikasi dan jumlah balok dan papan yang akan dirakit pada proses produksi Pallet tersebut. Adapun jumlah mesin dan operator yang terdapat pada lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Jumlah Mesin yang terdapat di Lantai Produksi No
Jenis Proses
Nama Mesin
Jumlah (unit/)
Jumlah Operator Perunit (Orang)
1
Produksi Balok dan Papan
Mesin Sawmill
2
3
2
Pemotongan Papan
Mesin Cutting Papann
1
1
3
Pengetaman Papan
Mesin Ketam Papan
1
1
4
Pengetaman Balok
Mesin Ketam Balok
1
1
5
Pemotongan Balok
Mesin Cutting Balok
1
1
6
Assembly Daun Pallet
Manual oleh operator
2
5
7
Assembly Kaki Pallet
Mesin Air Gun
1
2
8
Assembly Pallet
Mesin Air Gun
1
2
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014)
IV-110
4.1.6 Data Permintaan Dan Produksi Berikut adalah data mengenai permintaan pallet selama 12 bulan/periode yang diperoleh dari CV Riau Pallet: Table 4.2 Data Permintaan pallet Jenis Ukuran Permintaan PALLET (Pcs) No
Bulan
Total 71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
1
Juni
4500
4400
1200
1600
1450
3550
2080
25.250 Pcs
2
Juli
3500
3750
1500
1350
1570
3550
1500
24.970 Pcs
3
Agustus
3250
3550
1500
1350
1770
4650
2900
23.470 Pcs
4
September
3750
4200
1540
1550
1850
4550
2100
19540 Pcs
5
Oktober
4100
4410
1100
1600
1200
3850
2100
18360 Pcs
6
November
4100
4620
1850
1400
1600
3500
2080
19150 Pcs
7
Desember
4250
4550
2100
1400
1420
3100
2180
19000 Pcs
8
Januari 2014
4125
4620
1694
1705
2035
5005
2310
21494 Pcs
9
Februari
4510
4851
1210
1760
1320
4235
2310
20196 Pcs
10
Maret
4510
5082
2035
1540
1760
3850
2288
21065 Pcs
11
April
4675
5005
2310
1540
1562
3410
2398
20900 Pcs
12
mei
4769
5105
2356
1571
1593
3478
2446
21318 Pcs
50039
54143
20395
18366
19130
46728
26692
235493 Pcs
Total
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
Table 4.3 Data Produksi Pallet Jenis Ukuran Produksi PALLET (Pcs) No
Bulan
Total 71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
1
Juni
4570
4320
1100
1050
1250
3430
2300
18.020 Pcs
2
Juli
3200
3500
1760
1200
1100
4200
1500
16.460 Pcs
3
Agustus
3000
3800
1580
1400
1350
4550
1750
17.430 Pcs
4
September
3900
4320
1760
1400
1350
4550
1850
19130 Pcs
5
Oktober
4100
4450
1100
1200
1210
4100
1900
18060 Pcs
6
November
3800
4600
1580
1400
1470
3500
1850
18200 Pcs
7
Desember
4400
4550
2100
1420
1450
3210
2100
19230 Pcs
8
Januari 2014
4290
4752
1936
1540
1485
5005
2035
21043 Pcs
9
Februari
4510
4895
1210
1320
1331
4510
2090
19866 Pcs
10
Maret
4180
5060
1738
1500
1617
3850
2035
19980 Pcs
11
April
4600
4930
2423
1562
1595
3121
2310
20541 Pcs
12
Mei
4600
5000
2450
1571
1600
3200
2350
20771 Pcs
49150
54177
20737
16563
16808
47226
24070
228731 Pcs
Total
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
IV-111
4.1.7 Data Siklus Produksi Pallet Waktu siklus masing-masing ukuran pallet berbeda-beda tiap ukurannya, waktu siklus tersebut dihitung berdasarkan peta proses operasi yang dapat dilihat pada lampiranA. Adapun rekapitulasi waktu siklus masing-masing pallet dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Data Siklus Produksi Pallet No Ukuran Waktu Pallet Siklus Produksi (detik) 1 71 × 101 201 2 63 × 88 195 3 89 × 120 214 4 67 × 102 198 5 97 × 114 207 6 81 × 111 205 7 94 × 113 207 (Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) 4.1.8 Data Biaya Produksi Biaya Produksi meliputi biaya material(biaya bahan bakar,biaya kayu,baya paku) serta biaya tenaga kerja.masing-masing ukuran pallet memilki biaya berbeda-beda tiap ukurannya yang dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.5 Data Biaya Produksi BIAYA/unit Upah pekerja Biaya material
71 × 101 20463 10710
63 × 88 20333 9920
Jenis Ukuran Produksi PALLET (Cm) 89 × 120 67 × 102 81 × 111 94 × 113 20706.45 20435.85 20595.9 20713.05 12180 10540 11510 12220
97 × 114 20742.75 12400
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014)
IV-112
4.1.9 Plot Data Untuk melakukan peramalan sebelum nya kita melakukan plot data untuk semua ukuran pallet sehingga kita dapat mengetahui pola data permintaan dan metode apa yang sesuai dengan tingkat error terkecil. Hasil plot data nya dapat dilihat dari grafik berikut ini. A. Plot Data pallet ukuran 71x101
Gambar 4.3 Plot data Permintaan Pallet Ukuran 71x101 Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 71x101 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk horizontal karena nilai data fluktuasi sekitar nilai rata-rata . B. Plot Data pallet ukuran 63x88
Gambar 4.4 Plot data Permintaan Pallet Ukuran 63x88
IV-113
Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 63x88 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk horizontal karena nilai data fluktuasi sekitar nilai rata-rata . C. Plot Data pallet ukuran 89x120
Gambar 4.5 Plot data Permintaan Pallet Ukuran 89x120 Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 89x120 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk trend karena nilai data mengalami kecendrungan naik dari waktu kewaktu . D. Plot Data pallet ukuran 67x102
Gambar 4.6 Plot data Permintaan pallet ukuran 67x102
IV-114
Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 67x102 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk horizontal karena nilai data mengalami fluktuasi disekitar nilai rata-rata . E. Plot Data pallet ukuran 94x113
Gambar 4.7 Plot data Permintaan pallet ukuran 94x113 Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 94x113 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk horizontal karena nilai data mengalami fluktuasi disekitar nilai rata-rata . F. Plot Data pallet ukuran 97x114
Gambar 4.8 Plot data Permintaan pallet ukuran 97x114
IV-115
Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 97x114 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk horizontal karena nilai data fluktuasi sekitar nilai rata-rata. G. Plot Data pallet ukuran 81x111
Gambar 4.9 Plot data Permintaan pallet ukuran 81x111 Berdasarkan plot data permintaan diatas pallet ukuran 81x111 dapat kita ketahui pola data yang sesuai yaitu menggunakan pola data yang berbentuk Horizontal karena nilai data mengalami fluktuasi disekitar nilai rata-rata
4.2 Pengolahan Data Berdasarkan data permintaan terhadap permintaan pallet dapat dilihat plot datanya sudah diketahui,selanjutnya melakukan melakukan pengolahan data dengan software QM For Windows 2.1 4.2.1 Peramalan Pada ini akan dilakukan peramalan terhadap data permintaan pallet dengan menggunakan 3 metode peramalan yaitu Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression untuk plot data horizontal serta Trend Analisys untuk plot data trend . Pengolahan data tersebut dilakuakan secara manual dan menggunakan program Software QM for Windows 2.1.
IV-116
1. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 71x101 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 71x101 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut:
Table 4.6 Data Permintaan Pallet No
Bulan
1
Juni 2013
Permintaan Pallet Ukuran 71x101 4500
2
Juli 2013
3500
3
Agustus 2013
3250
4
September 2013
3750
5
Oktober 2013
4100
6
November 2013
4100
7
Desember 2013
4250
8
Januari 2014
4125
9
Februari 2014
4510
10
Maret 2014
4510
11
April 2014
4675
12
Mei 2014
4769
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014) A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. a. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
IV-117
MAD =
1 (3500 4500) ..... (4769 4675) 11
MAD =
3019 11
MAD = 274,46
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
1000000 11
( (3500 4500) ..... (4769 4675) 2 ) 2
MSE = 150.673,7
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(3500 4500) ..... (4769 4675)
269 BIAS 11 24,46
IV-118
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3500 4500)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (4769 4675) 2
11 2
1657411 9 429,13
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.1 di lampiran O, sedangkan untuk perhitungan bulan juli adalah sebagai berikut : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
4500 1 4500
Nilai Error
= At - Ft = 3500 – 4500 = -1000
IV-119
= At - Ft
Nilai Error Mutlak
= │3500 – 4500│ = 1000 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
=(3500 -4500) 2 = 1.000.000 b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) a. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
2956.5 10
(3250 3500 ) ..... ( 4769 4675)
MAD = 295,6
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (3250 3500) ..... (4769 4675) )²
MSE =
1 10
MSE =
1318190 10
IV-120
MSE = 131.819
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(3250 3500) ..... (4769 4675)
1356,5 BIAS 10 135,65
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3250 35000)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (4769 4675) 2
10 2
1.318.190 8 131.819
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
Data pada periode ke I
:
IV-121
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.2 di lampiran O, sedangkan untuk perhitungan bulan Agustus adalah sebagai berikut : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
4500 3500 2
= 4000 Nilai Error
= At – Ft = 3250 – 4000 = -750
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 3250 – 4000 = 750
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (3250 – 4000) 2 = 562.500
B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
IV-122
a. Pengolahan Data Metode Exponential Smoothing untuk nilai α = 1 Nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 1,nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil a. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 (3500 4500) ..... (4769 4675) 11
MAD =
3019 11
MAD = 274,45 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu exponential smothing
MSE =
1 11
MSE =
1.657.411 11
( (3500 4500) ..... (4769 4675) )²
MSE = 150.673,7 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
IV-123
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu exponential smothing
BIAS =
1 11
(3500 4500) ..... (4769 4675 )
269 BIAS 11 24,45
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu exponential smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3500 4500)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (4769 4675) 2
11 2
1.657.411 9 429,13
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.3 di lampiran O, sedangkan untuk perhitungan bulan juli adalah sebagai berikut : IV-124
T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 1((4500)+(1-1)3500 = 4500 Nilai Error
= At - Ft = 3500-4500 = -200 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= 4500-4700 = 200 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
= (3500-4500) 2 = 1.000.000 C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
338,443 12(6,5)(28.203) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 92,34
a a
Y b X N
N
50.039 78 92,34 12 12
a 3570,39
IV-125
Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 3570,39+ 92,34t Untuk bulan juni : Y = 3570,39+ 92,34 (1) = 3662,628 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.4 di lampiran O.
a. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
2496,714 12
( 4500 3662 ) ..... ( 4769 4677 )
MAD = 208,05 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
1 12
( (4500 3662) ..... (4769 4677) )
2
1.227.327 12
= 102.227,7
IV-126
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(4500 3662) ..... (4769 4677)
BIAS = 0,0001 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(4500 3662)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (4769 4677) 2
12 2
1.223.327 10 350,323
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing alpa 1 Linear Regression
MAD
MSE
274,45 295,65 274,46 208,05
150.673,7 131.819 150.673,7 102.227,3
BIAS (MEAN ERROR) 24,45 135,65 24,45 0,0001
Standar Error 429,13 405,92 429,13 350,33
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-127
Tabel 4.8 Rangking Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 1 Linear Regression
MAD
MSE
2 4 3 1
3 2 4 1
BIAS (MEAN ERROR) 2 4 3 1
standart error 3 2 4 1
Jumlah 10 12 14 4
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkcil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 )
Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.1 di lampiran P
Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 2926 12 1 = 266
IV-128
Penentuan batas kontrol 1. Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 266 = 648,597 2. Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 266 = -648,597 3. Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 266 = 470,82
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 266 =- 470,82 4. Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 266
= 236,74 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 266 = -236,74 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.1 di lampiran Q
IV-129
2. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 63 x 88 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 63 x 88 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut:
Table 4.9 Data Permintaan Pallet No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 63 x 88
1
Juni 2013
4400
2
Juli 2013
3750
3
Agustus 2013
3550
4
September 2013
4200
5
Oktober 2013
4410
6
November 2013
4620
7
Desember 2013
4550
8
Januari 2014
4620
9
Februari 2014
4851
10
Maret 2014
5082
11
April 2014
5005
12
Mei 2014
5105
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014) A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. a. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1.
Hasil Forecast Secara Manual
Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
IV-130
MAD =
1 (3750 4400) ..... (5105 5005) 11
MAD =
2.699 11
MAD = 245,36
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
1.105.651 11
( (3750 4400) ..... (5105 5005) 2 ) 2
MSE = 100.513,7
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(3750 4400) ..... (5105 5005)
705 BIAS 11 64,09
IV-131
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3750 4400)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (5105 5005) 2
11 2
1.105.651 9 350,49
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.5 di lampiran O,Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
4400 1 4400
Nilai Error
= At - Ft = 3750 – 4400 = -650
IV-132
= At - Ft
Nilai Error Mutlak
= │3750 – 4400│ = 650 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
=(3750 – 4400) 2 = 422.500 b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
2707 ,5 10
(3550 4075) ..... (5105 5044 )
MAD = 270,75
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (3550 4075) ..... (5105 5044) )²
MSE =
1 10
MSE =
1.162.108 10
IV-133
MSE = 116.210,8
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(3550 4075) ..... (5105 5044)
1.657,5 BIAS 10 165,75
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3550 4075)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (5105 5044) 2
10 2
1.162.108 8 116.210,8
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
IV-134
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.6 di lampiran O, sedangkan untuk perhitungan bulan Agustus adalah sebagai berikut : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
4400 3750 2
= 4075 Nilai Error
= At – Ft = 3550 – 4075 = -525
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 3550 – 4075 = 525
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (3550 – 4075) 2 = 275.625
B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
IV-135
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 1(nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil) adalah sebagai berikut :
a. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 (3750 4400) ..... (5105 5005) 11
MAD =
2.699 11
MAD = 245,36
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
1.105.651 11
( (3750 4400) ..... (5105 5005) 2 ) 2
MSE = 100.513,7 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
IV-136
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(3750 4400) ..... (5105 5005)
705 BIAS 11 64,09
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3750 4400)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (5105 5005) 2
11 2
1.105.651 9 350,49
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.7 di lampiran O, sedangkan untuk perhitungan bulan Juli adalah sebagai berikut : IV-137
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 1(4400)+(1-1)3750 = 4400 Nilai Error
= At - Ft = 3750-4400 = -650 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= 3750-4400 = 650 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
= (3750-4400) 2 = 422.500. C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
368,724 12(6,5)(30.727) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 117 ,441
a
Y b X N
N
IV-138
a
54.143 78 117,441 12 12
a 3748,53 Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 3748,53 + 117,441t Untuk bulan juni : Y = 3748,53 + 117,441 (1) = 3866 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.8 di lampiran O. a. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
1.959.166 12
( 4400 3866 ) ..... (5105 5158)
MAD = 163,27 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
1 12
( (4400 3866) ..... (5105 5158) )
2
713.256,8 12
IV-139
= 54.438,06
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(4400 3866) ..... (5105 5158)
BIAS = 0,0003 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(4400 3866)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (5105 5158) 2
12 2
713.256 Standard Error 10 267,06
IV-140
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 1 Linear Regression
MAD
MSE
245,36 270,75 245,36 163,26
100.513,7 116.210 100.513,7 59.438,1
BIAS (MEAN ERROR) 64,09 165,75 64,09 0,0003
Standar Error 350,49 381,13 350,49 267,06
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Tabel 4.11 Rangking Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
2 4 3 1
2 4 3 1
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 1 Linear Regression
BIAS (MEAN ERROR) 2 4 3 1
standart error 2 4 3 1
Jumlah 8 16 12 4
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkcil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 ) Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.2 di lampiran P Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 2746 12 1
IV-141
= 206,37 Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 206,37 = 548,9449 Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 206,37 = - 548,9449 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 206,37 = 365,2753
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 206,37 =- 365,2753 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 206,37
= 183,6695 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 206,37 = - 183,6695 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.2 di lampiran Q
IV-142
3. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 67 x 102 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 67 x 102 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut: Table 4.12 Data Permintaan Pallet No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Juni 2013 Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari 2014 Februari 2014 Maret 2014 April 2014 Mei 2014
Permintaan Pallet Ukuran 67 x 102 1600 1350 1350 1550 1600 1400 1400 1705 1760 1540 1540 1571
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. a. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
IV-143
MAD =
1 (1350 1600) ..... (1571 1540) 11
MAD =
1311 11
MAD = 119,18 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
290.411 11
( (1350 1600) ..... (1571 1540) ) 2
MSE = 26.401 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
BIAS
1 11
(1350 1600) ..... (1571 1540)
29 11 2.63
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
IV-144
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1350 1600)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1571 1540) 2
11 2
290.411 Standard Error 9 179,63
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
1600 1 1600
Nilai Error
= At - Ft = 1350 – 1600 = -250
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = │1350 – 1600│ = 250
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 =(1350 – 1600) 2 = 62.500
IV-145
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.9 di lampiran O. b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
1596 10
(1350 1475) ..... (1571 1540 )
MAD = 159,6
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (1350 1475) ..... (1571 1540) )²
MSE =
1 10
MSE =
304.948,5 10
MSE = 30.494,85
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
IV-146
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(1350 1475) ..... (1571 1540)
191 BIAS 10 19,1
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1350 1475)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1571 1540) 2
10 2
304.948,5 8 30.494,85
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Moving Average pada periode t
Untuk Bulan Agustus adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
IV-147
=
1600 1350 2
= 1475 Nilai Error
= At – Ft = 1350 – 1475 = -125
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 1350 – 1475 = 125
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (1350 – 1475) 2 = 15.625
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.10 di lampiran O. B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 0.09 (nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil ) adalah sebagai berikut :
IV-148
1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MAD =
1 (1350 1600) ..... (1571 1563) 11
MAD =
1.278,87 11
MAD = 116,26 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MSE =
1 11
MSE =
239.127,4 11
( (1350 1600) ..... (1571 1563) )²
MSE = 21.738,86 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
IV-149
BIAS =
1 11
(1350 1600) ..... (1571 1563)
406,9 BIAS 11 36,99
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1350 1600)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1571 1563) 2
11 2
239.127,4 9 163
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 0,09((1600)+(1-0,09)1350 = 1600 Nilai Error
= At - Ft = 1350-1600
IV-150
= -250 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= 1350-1600 = 250 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
= (1350-1600) 2 = 62.500 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.11 di lampiran O. C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
121.422 12(6,5)(10.118,5) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 14,28
a a
Y b X N
N
18.366 78 14,28 12 12
a 1.437,63 Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 1.437,63+ 14,28t Untuk bulan juni : Y = 1.437,63+ 14,28 (1) = 1452 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.12 di lampiran O.
IV-151
1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
1.282,154 12
(1600 1452 ) ..... (1571 1610 )
MAD = 106,84 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
( (1600 1452) ..... (1571 1610) )
1 12
2
165.015,2 12
= 13.751,27 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(1600 1452) ..... (1571 1610)
IV-152
BIAS = 0 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1600 1452)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1571 1610) 2
12 2
165.015,2 Standard Error 10 128,45
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,09 Linear Regression
119,18 159,6 116,26 106,84
26.401 30.494,85 21.738,86 13.751,27
BIAS (MEAN ERROR) -2,63 19,1 -36,99 0
Standar Error 179,63 195,23 163 128,45
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Tabel 4.14 Rangking Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,09 Linear Regression
MAD
MSE
2 4 3 1
3 4 2 1
BIAS (MEAN ERROR) 2 4 1 3
standart error 3 4 2 1
Jumlah 10 16 8 6
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkecil yakni metode Linear Regression
IV-153
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Hasil Peramalan Dengan Metode Linear Regresi Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 ) Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.3 di lampiran P Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 1325,29 12 1 = 110,441 Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 110,441 = 293,7717
Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 110,441 = - 293,7717 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata
IV-154
= 1.77 x 110,441 = 195,48 Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 110,441 =- 195,48 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 110,441
= 98,29 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 110,441 = - 98,29 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.3 di lampiran Q
4. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 81 x 111 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 81 x 111 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut:
Table 4.15 Data Permintaan Pallet No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 81 x 111
1
Juni 2013
1450
2
Juli 2013
1570
3
Agustus 2013
1770
4
September 2013
1850
5
Oktober 2013
1200
6
November 2013
1600
7
Desember 2013
1420
8
Januari 2014
2035
9
Februari 2014
1320
10
Maret 2014
1760
11
April 2014
1562
12
Mei 2014
1593
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
IV-155
A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. a. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 (1570 1450) ..... (1593 1562) 11
MAD =
3629 11
MAD = 329,90
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
1.798.915 11
( (1570 1450) ..... (1593 1562) ) 2
MSE = 163.537,7
IV-156
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(1570 1450) ..... (1593 1562)
143 BIAS 11 13
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1570 1450)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1593 1562) 2
11 2
1.798.915 9 447,07
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
IV-157
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
1450 1 1450
Nilai Error
= At - Ft = 1570 – 1450 = 120
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = │1570 – 1450│ = 120
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 =(1570 – 1450) 2 = 14.400
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.13 di lampiran O. b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
2250 10
(1770 1510 ) ..... (1593 1661)
MAD = 225
IV-158
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (1770 1510) ..... (1593 1661) )²
MSE =
1 10
MSE =
931.720,5 10
MSE = 93.172,05
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(1770 1510) ..... (1593 1661)
79 BIAS 10 7,9
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
IV-159
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1770 1510)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1593 1661) 2
10 2
931.720,5 Standard Error 8 93.172,05
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Moving Average pada periode t
Untuk Bulan Agustus adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
1450 1570 2
= 1510 Nilai Error
= At – Ft = 1770 – 1510 = 260
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 1770 – 1510 = 260
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (1770 – 1510) 2 = 67.600
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.14 di lampiran O.
IV-160
B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 0.25 (nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil) adalah sebagai berikut : 1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MAD =
1 (1570 1450) ..... (1593 1599) 11
MAD =
2.347,19 11
MAD = 213,38 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
IV-161
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MSE =
1 11
MSE =
760.403,3 11
( (1570 1450) ..... (1593 1599) )²
MSE = 69.127,57 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
BIAS =
BIAS
1 11
(1570 1450) ..... (1593 1599)
1017 11 92,53
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1570 1450)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1593 1599) 2
11 2 IV-162
760.403,3 Standard Error 9 290,67
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 0,11(1450)+(1-0,11)1450 = 1450 Nilai Error
= At - Ft = 1570-1450 = 120
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 1570-1450 = 120
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (1570-1450) 2 = 14.400
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.15 di lampiran O.
C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
IV-163
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
124.898 12(6,5)(10.408,17) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 3,8
Y b X
a a
N
N
19.130 78 3,8 12 12
a 1569,03
Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 1569,03 + 3,8t Untuk bulan juni : Y = 1569,03+ 3,8 (1) = 1573 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.16 di lampiran O. 1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
599.371,2 12
(1450 1573) ..... (1593 1616 )
MAD = 174,99 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
IV-164
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
( (1450 1573) ..... (1593 1616) )
1 12
2
599.371,2 12
= 244,82
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(1450 1573) ..... (1593 1616)
BIAS = 0 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1450 1573)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (1593 1615) 2
12 2
IV-165
599.371,2 Standard Error 10 244,82
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,11 Linear Regression
329,9 225 213,38 174,99
163.537,7 93.172,05 69.127,57 49.497,6
BIAS (MEAN ERROR) 13 7,9 92,53 0
Standar Error 447,07 341,26 290,67 244,82
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Tabel 4.17 Rangking Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
4 3 2 1
4 3 2 1
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,11 Linear Regression
BIAS (MEAN ERROR) 3 2 4 1
standart error 4 3 2 1
Jumlah 15 11 10 4
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkecil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Hasil Peramalan Dengan Metode Linear Regresi Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 )
Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.4 di lampiran P
IV-166
Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 3617,40 12 1 = 301,45
Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 301,45 = 802 Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 301,45 = - 802 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 301,45 = 534
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 301,45 =- 534 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 301,45
= 268 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 301,45 = - 268
Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.4 di lampiran Q
IV-167
5. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 89 x 120 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 89 x 120 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut:
Table 4.18 Data Permintaan Pallet No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 89 x 120
1
Juni 2013
1200
2
Juli 2013
1500
3
Agustus 2013
1500
4
September 2013
1540
5
Oktober 2013
1100
6
November 2013
1850
7
Desember 2013
2100
8
Januari 2014
1694
9
Februari 2014
1210
10
Maret 2014
2035
11
April 2014
2310
12
Mei 2014
2356
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014) A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. a. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
IV-168
MAD =
1 (1500 1200) ..... (2356 2310) 11
MAD =
3816 11
MAD = 346,90
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
2.067 .658 11
( (1500 1200) ..... (2356 2310) ) 2
MSE = 187.968
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(1500 1200) ..... (2356 2310)
1156 BIAS 11 105,09
IV-169
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1500 1200)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2356 2310) 2
11 2
2.067.658 9 479,31
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
1200 1 1200
Nilai Error
= At - Ft = 1500 – 1200 = 300
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = │1500 – 1200│
IV-170
= 300 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
=(1500 – 1200) 2 = 90.000 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.17 di lampiran O. b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
4187 10
(1500 1350 ) ..... ( 2356 2173)
MAD = 418,7
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (1500 1350) ..... (2356 2173) )²
MSE =
1 10
MSE =
2.269.173 10
IV-171
MSE = 226.917,3
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(1500 1350) ..... (2356 2173)
1411 BIAS 10 141,1
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1500 1350)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2356 2172) 2
10 2
2.269.173 8 532,58
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
IV-172
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Moving Average pada periode t
Untuk Bulan Agustus adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
1200 1500 2
= 1350 Nilai Error
= At – Ft = 1500 – 1350 = 150
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 1500 – 1350 = 150
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (1500 – 1350) 2 = 22.500
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.18 di lampiran O. B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
IV-173
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 0.5 (nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil) adalah sebagai berikut : 1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MAD =
1 (1500 1200) ..... (2356 2036) 11
MAD =
4148,52 11
MAD = 377,13 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MSE =
1 11
( (1500 1200) ..... (2356 2036) )²
1.895.917 . 11 MSE = 172.356
MSE =
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
IV-174
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
BIAS =
1 11
(1500 1200) ..... (2356 2036)
1.991,58 BIAS 11 181,05
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1500 1200)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2356 2036) 2
11 2
1.895.917 9 172.356
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
IV-175
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 0,5(1200)+(1-0,5)1200 = 1200 Nilai Error
= At - Ft = 1500-1200 = 300 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= 1500-1200 = 300 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
= (1500-1200) 2 = 90.000 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.19 di lampiran O. C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
144.634 12(6,5)(12.053) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 85
a a
Y b X N
N
20.395 78 8,5 12 12
a 1.152
IV-176
Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 1152 + 85t Untuk bulan juni : Y = 1152 + 85 (1) = 1236 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.20 di lampiran O.
1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
2.682,38 12
(1200 1236) ..... ( 2356 2164)
MAD = 223,5 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
1 12
( (1200 1236) ..... (2356 2164) )
2
1.034.710 12
= 86.225,83
IV-177
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(1200 1236) ..... (2356 2164)
BIAS = 0 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1200 1236)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2356 2164) 2
12 2
1.034.710 10 321,66
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,5 Linear Regression
MAD
MSE
346,9 418,7 377,13 223,53
187.968,9 226.917,3 172.356 86.225,83
BIAS (MEAN ERROR) 105,09 141,1 181,05 0
Standar Error 479,31 532,58 458,97 321,66
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-178
Tabel 4.20 Rangking Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
2 4 3 1
3 4 2 1
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,5 Linear Regression
BIAS (MEAN ERROR) 2 3 4 1
standart error 3 4 2 1
Jumlah 10 15 11 4
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkecil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 )
Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.5 di lampiran P Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 3728,38 12 1 = 311 Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 311 IV-179
= 826 Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 311 = - 826 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 311 = 550
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 311 =- 550 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 311
= 227 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 311 = - 227 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.5 di lampiran Q 6. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 94 x 113 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 94 x 113 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut: Table 4.21 Data Permintaan Pallet No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 94 x 113
1
Juni 2013
3550
2
Juli 2013
3550
3
Agustus 2013
4650
4
September 2013
4550
5
Oktober 2013
3850
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
IV-180
Table 4.21 Data Permintaan Pallet (Lanjutan) No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 94 x 113
6
November 2013
3500
7
Desember 2013
3100
8
Januari 2014
5005
9
Februari 2014
4235
10
Maret 2014
3850
11
April 2014
3410
12
Mei 2014
3478
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. b. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 (3550 3550) ..... (3478 3410) 11
MAD =
6218 11
MAD = 565,27
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : IV-181
Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
6.560 .874 11
( (3550 3550) ..... (3478 3410) ) 2
MSE = 596.443
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
BIAS
1 11
(3550 3550) ..... (3478 3410)
72 11 6,54
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3550 3550)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (3478 3410) 2
11 2
IV-182
6.560.874 Standard Error 9 853,8
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
3550 1 3550
Nilai Error
= At - Ft = 3550 – 3550 =0
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = │3550 – 3550│ =0
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 =(3550 – 3550) 2 =0
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.21 di lampiran O. b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
IV-183
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
7017 10
( 4650 3550 ) ..... (3478 3630 )
MAD = 701,7
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (4650 3550) ..... (3478 3630) )²
MSE =
1 10
MSE =
6.752.016 10
MSE = 675.201,6
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(4650 3550) ..... (3478 3630)
IV-184
142 BIAS 10 14,2
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(4650 3550)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (3478 3630) 2
10 2
6.752.016 8 675.201,6
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Moving Average pada periode t
Untuk Bulan Agustus adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
3550 3550 2
= 3550 Nilai Error
= At – Ft = 4650 – 3550 = 1.100
IV-185
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 4650 – 3550 = 1100
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (4650 – 3550) 2 = 1.210.000
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.22 di lampiran O. B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 0.11 (nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil) adalah sebagai berikut : 1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
IV-186
MAD =
1 (3550 3550) ..... (3478 3815) 11
MAD =
5537 11
MAD = 504 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MSE =
1 11
MSE =
4.744 .056 11
( (3550 3550) ..... (3478 3815) )²
MSE = 431.277,8 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
BIAS =
1 11
(3550 3550) ..... (3478 3815)
2073 BIAS 11 188
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
IV-187
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3550 3550)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (3478 3815) 2
11 2
4.744.056 Standard Error 9 726,02
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 0,11(3550)+(1-0,11)3550 = 3550 Nilai Error
= At - Ft = 3550-3550 =0
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 3550-3550 =0
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (3550-3550) 2 =0
IV-188
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.23 di lampiran O. C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
300.651 12(6,5)(25.054,25) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 21
a a
Y b X N
N
46.728 78 21 12 12
a 4.034,04 Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 4.034,04 + -21,54t Untuk bulan juni : Y = 4.034,04 -21,54 (1) = 4013 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.24 di lampiran O.
1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu IV-189
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
5.704,63 12
(3550 4013) ..... (3478 3776)
MAD = 475,38 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
( (3550 4013) ..... (3478 3776) )
1 12
2
3.719.621 12
= 309.968,4 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(3550 4013) ..... (3478 3776)
BIAS = 0 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan :
IV-190
Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(3550 4013)
Standard Error
t
Ft ) 2
n f 2
..... (3478 3776) 2
12 2
3.719.621 10 609,88
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,11 Linear Regression
565,27 701,7 503,34 475,38
596.443,1 675.201,6 431.277,8 309.968,4
BIAS (MEAN ERROR) -6,54 -14,2 188,402 0
Standar Error 853,8 918,69 726,02 609,887
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Tabel 4.23 Rangking Hasil Peramalan Metode Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,25 Linear Regression
MAD
MSE
3 4 2 1
3 4 2 1
BIAS (MEAN ERROR) 2 1 4 3
standart error 3 4 2 1
Jumlah 11 13 10 6
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkecil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 )
IV-191
Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.6 di lampiran P Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
= 6153 12 1 = 513 Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 513 = 1364 Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 513 = - 1364 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 513 = 908
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 513 =- 908 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata
IV-192
= 0.89 x 513 = 456 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 513 = - 456 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.6 di lampiran Q 7. Pengolahan Data Untuk Ukuran Pallet 97 x 114 Berdasarkan Plot data menunjukan pola data untuk ukuran pallet 97 x 114 adalah horizontal serta metode peramalan yang digunakan adalah adalah Moving Average, metode Exponential Smoothing,metode Linier Regression sebagai berikut: Table 4.24 Data Permintaan Pallet No
Bulan
Permintaan Pallet Ukuran 97 x 114
1
Juni 2013
2080
2
Juli 2013
1500
3
Agustus 2013
2900
4
September 2013
2100
5
Oktober 2013
2100
6
November 2013
2080
7
Desember 2013
2180
8
Januari 2014
2310
9
Februari 2014
2310
10
Maret 2014
2288
11
April 2014
2398
12
Mei 2014
2446
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2013 dan 2014)
A. Metode Moving Average Dalam metode rata-rata bergerak sederhana ini menggunakan data masa lalu dimana nilai tengah sebagai peramalan dengan cara menentukan dari awal jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan dimasukkan untuk menghitung nilai tengah.
IV-193
b. Metode Moving Average Periode I (Pertama) 1. Hasil Forecast Secara Manual Perhitungan nilai-nilai akurasi peramalan : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 (1500 2080) ..... (2446 2398) 11
MAD =
3210 11
MAD = 291,81
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MSE =
1 11
MSE =
2.978 .588 11
( (1500 2080) ..... (2446 2398) ) 2
MSE = 270.780
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
IV-194
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 11
(1500 2080) ..... (2446 2398)
366 BIAS 11 33,27
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1500 2080)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2446 2398) 2
11 2
2.978.588 Standard Error 9 270.780,7
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Jangka waktu Moving Average periode 1
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
IV-195
2080 1 2080
Nilai Error
= At - Ft = 1500 – 2080 =- 580 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= │1500 – 2080│ = 580 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
=(1500 – 2080) 2 = 336.400 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.25 di lampiran O. b. Metode Moving Average Periode II (Kedua) 1. Hasil forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
MAD =
1 10
MAD =
2189 10
( 2900 1790 ) ..... ( 2446 2343)
MAD = 218,9
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
IV-196
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
( (2900 1790) ..... (2446 2343) )²
MSE =
1 10
MSE =
1.468.119 10
MSE = 146.811,9
Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
BIAS =
1 10
(2900 1790) ..... (2446 2343)
1105 BIAS 10 110,5
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Moving Average
Standard Error =
(A
Standard Error =
(2900 1790)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2446 2343) 2
10 2 IV-197
1.468.119 Standard Error 8 4428,38
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Moving Average pada periode t
Untuk Bulan Agustus adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
=
2080 1500 2
= 1790 Nilai Error
= At – Ft = 2900 – 1790 = 1110
Nilai Error Mutlak
= At - Ft = 2900 – 1790 = 1110
Nilai Error Kuadrat
= (At – Ft) 2 = (2900 – 1790) 2 = 1.232.100
Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.26 di lampiran O. B. Metode Exponential Smoothing (Pemulusan) Pemulusan Exponential, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara emplisit dan hasil pemilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan metode Exponential Smoothing adalah :
Ft 1 At (1 ) Ft
IV-198
Keterangan : Ft+1
:
Forecast baru
Ft
:
Forecast periode yang lalu
α
:
Konstanta Smoothing (0 ≤α ≤1)
At
:
Permintaan aktual periode lalu
Untuk mencari nilai peramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing dengan nilai α = 0.11 (nilai α diperoleh berdasarkan nilai eror yang terkecil) adalah sebagai berikut : 1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MAD =
1 (1500 2080) ..... (2446 2195) 11
MAD =
2571,2 11
MAD = 233,74 Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft
2
)²
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
MSE =
1 11
( (1500 2080) ..... (2446 2195) )²
IV-199
MSE =
1.324 .187 11
MSE = 120.380,6 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
BIAS =
1 11
(1500 2080) ..... (2446 2195)
1.299,22 BIAS 11 118,11
Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Exponential Smothing
Standard Error =
(A
Standard Error =
(1500 2080)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2446 2195) 2
11 2
1.324.187 Standard Error 9 383,57
T
Persamaan yang digunakan adalah Ft 1 x Xi / T i 1
IV-200
Keterangan : Ft+1 :
Forecast baru
Xi
:
Data pada periode ke I
T
:
Exponentially smoothed trend pada periode t
Untuk Bulan juli adalah : T
Nilai Forecast
= Ft 1 x Xi / T i 1
= 0,11(2080)+(1-0,11)2080 = 2080 Nilai Error
= At - Ft = 1500-2080 = -580 = At - Ft
Nilai Error Mutlak
= 1500-2080 = 580 = (At – Ft) 2
Nilai Error Kuadrat
= (1500-2080) 2 = 336.400 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.27 di lampiran O. C. Metode Peramalan dengan Linier Regression Metode ini ini dijelaskan dengan menggunakan Metode Linier Regression yang dapat dijelaskan dengan dua parameter yaitu a dan b dalam bentuk : Y = a + bt Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat digunakan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
b
XY N ( X )( Y X N ( X )
b
178.300 12(6,5)(14.853,33) 650 12(6,5) 2
2
)
2
b 33,58
IV-201
a a
Y b X N
N
26.692 78 33,58 12 12
a 2006,06 Sehingga Y = a + bt menjadi : Y = 2006,06 + 33,58t Untuk bulan juni : Y = 2006,06 + 33,58 (1) = 2040 Untuk data 12 bulan yang akan datang dapat dilihat pada tabel O.28 di lampiran O.
1. Hasil Forecast Secara Manual Dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation) : MAD =
1 n
At Ft
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
MAD =
1 12
MAD =
1860.196 12
( 2080 2040) ..... ( 2446 2409)
MAD = 155,016
Dengan menggunakan MSE (Mean Square Error) : MSE =
1 n
(A
t
Ft ) 2
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
IV-202
n :
Jangka waktu Linear Regression
MSE = =
( (2080 2040) ..... (2446 2409) )
1 12
2
992.505,6 12
= 82.708 Dengan menggunakan Bias : BIAS =
1 n
( At Ft )
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regresson
BIAS =
1 11
(2080 2040) ..... (2446 2409)
BIAS = 0 Dengan menggunakan Standard Error : Standard Error =
(A
t
Ft ) 2
n f
Keterangan : Ft :
Forecast periode yang lalu
At :
Permintaan aktual periode lalu
n :
Jangka waktu Linear Regression
Standard Error =
(A
Standard Error =
(2080 2039)
t
Ft ) 2
n f 2
..... (2446 2409) 2
12 2
992.505,6 Standard Error 10 315.04
IV-203
Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,11 Linear Regression
291,81 218,9 233,74 155,01
270.780 146.811,9 120.380,6 82.708,8
BIAS (MEAN ERROR) 33,27 110,5 118,11 0
Standar Error 575,28 428,38 383,577 315,04
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Tabel 4.26 Rangking Hasil Peramalan Metode
MAD
MSE
4 2 3 1
4 3 2 1
Moving Average Periode 1 Moving Average Periode 2 Exponential Smoothing 0,11 Linear Regression
BIAS (MEAN ERROR) 2 3 4 1
standart error 4 3 2 1
Jumlah 14 11 11 4
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Setelah melakukan pengujian terhadap ketiga metode serta dilakukan perbandingan rangking pada MAD,MSE,BIAS dan Standard Error dari ketiga metode tersebut yang memiliki akumulasi terkecil yakni metode Linear Regression
D. Verifikasi Metode Peramalan dengan Moving Range Untuk membandingkan data peramalan dengan permintaan actual maka digunakan peta Moving Range dengan rumus sebagai berikut : MR = ( yˆ t yt ) ( yˆ t 1 yt 1 )
Adapun rumus rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut : MR
MR n 1
Garis tengah pada peta Moving Range adalah pada titik nol. Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) pada peta Moving Range adalah : BKA = +2.66 MR BKB = -2.66 MR Hasil perhitungan Moving Range dapat dilihat pada tabel P.7 di lampiran P Nilai rata-rata Moving Range adalah sebagai berikut MR
MR n 1
IV-204
= 3244 12 1 = 270 Penentuan batas kontrol Batas Kontrol Atas (BKA) BKA = +2,66 x MR Rata-Rata = 2,66 x 270 = 719 Batas Kontrol Bawah (BKB) BKB = -2,66 x MR Rata-Rata = -2,66 x 270 = - 719 Region A Batas Region A
= (2/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 1.77 x 270 = 478
Batas Region –A = (2.33x-2,66)x MR Rata-Rata = -1.77x 513 =- 478 Region B Batas Region B
= (1/3 x 2,66) x MR Rata-Rata = 0.89 x 270
= 241 Batas Region –B =(1/3x-2.66)x MR Rata-Rata = -0,89 x 270 = - 241 Untuk grafik Moving Range dapat dilihat pada Gambar Q.7 di lampiran Q
IV-205
Tabel 4.27 Hasil Peramalan Untuk 12 Bulan Yang Akan Datang Jenis Ukuran Permintaan PALLET (Pcs) No
Bulan 71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
1
Juni 2014
3663
3866
1235
1452
1573
3550
2080
2
Juli 2014
3755
3983
1320
1466
1577
3550
1500
3
Agustus 2014
3848
4101
1404
1480
1581
4650
2900
4
September 2014
3940
4218
1489
1495
1584
4550
2100
5
Oktober 2014
4032
4336
1573
1509
1588
3850
2100
6
November 2014
4124
4453
1657
1523
1592
3500
2080
7
Desember 2014
4217
4571
1742
1538
1596
3100
2180
8
Januari 2015
4309
4688
1826
1552
1600
5005
2310
9
Februari 2015
4401
4806
1911
1566
1604
4235
2310
10
Maret 2015
4493
4923
1995
1581
1608
3850
2288
11
April 2015
4585
5040
2079
1595
1612
3410
2398
12
Mei 2015
4678
5158
2164
1609
1615
3478
2446
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) 4.2.2 Aggregate Planning 1. Perhitungan Kapasitas Lantai Produksi Kapasitas lantai produksi menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan yang datang. Kapasitas bisa didefinisikan sebagai jumlah output (produk) maksimum yang dapat dihasilkan suatu fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu. a. Perhitungan Kapasitas Reguler Time tiap Periode Kapasitas reguler time yang tersedia pada lantai produksi CV Riau Pallet untuk tiap periode berbeda-beda, sedangkan untuk kapasitas overtime, perusahaan tidak menetapkan batasan. Hal ini berarti jika kapasitas reguler time belum mampu memenuhi permintaan yang ada, maka dilakukan overtime sampai permintaan terpenuhi. Overtime dilakukan dengan menambah waktu kerja, bahkan jika belum memenuhi maka dilakukan penambahan hari kerja. Perusahaan tidak pernah mensubkontrakkan pekerjaan kepada perusahaan lain.
IV-206
Tabel 4.28 Waktu siklus per Unit Produk No Ukuran Waktu Pallet Produksi (detik) 1 71 × 101 201 2 63 × 88 195 3 89 × 120 214 4 67 × 102 198 5 97 × 114 207 6 81 × 111 205 7 94 × 113 207 (Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) Waktu tiap unit produk diperoleh dari masing-masing stasiun kerja dibagi dengan jumlah mesin yang tersedia pada stasiun kerja tersebut. Contoh perhitungan untuk ukuran 71 x 101 Waktu Siklus
= 201 detik
Jam kerja sehari
= 8 jam
Jumlah shift
=1
= 28800 detik
Hari kerja juni 2014 = 27 hari Jumlah lintasan
=1
Kapasitas produksi pallet ukuran 71 x 101 bulan Juni 2014 = ( hari kerja x shift x jam kerja x jumlah lintasan ) Waktu silkus = 27 x 1 x 28800 x 1 201 = 3869 unit / bulan
IV-207
Tabel 4.29 Kapasitas Reguler Time Tiap Periode Kapasitas Produksi PALLET (Pcs) No
Bulan
Hari
Total 71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
1
Juni
27
3869
3988
3634
3928
3792
3757
3757
26724
2
Juli
24
3439
3545
3230
3491
3372
3340
3340
23755
3
Agustus
27
3869
3988
3634
3928
3794
3757
3757
26724
4
September
27
3869
3988
3634
3928
3794
3757
3757
26724
5
Oktober
25
3583
3693
3365
3637
3513
3479
3479
24744
6
November
27
3869
3988
3634
3928
3793
3757
3757
26724
7
Desember
26
3726
3840
3500
3782
3653
3618
3618
25734
8
Januari '14
26
3726
3840
3500
3782
3653
3618
3618
25734
9
Februari
27
3867
3988
3634
3928
3794
3757
3757
26724
10
Maret
24
3439
3545
3230
3491
3372
3340
3340
23755
11
April
26
3726
3840
3500
3782
3653
3618
3618
25734
12
Mei
26
3726
3840
3500
3782
3653
3618
3618
25734
b. Perhitungan Kapasitas Over Time tiap Periode Contoh perhitungan untuk ukuran 71 x 101 Waktu Siklus
= 201 detik
Jam kerja sehari
= 4 jam
Jumlah shift
=1
Hari kerja juni 2014
= 27 hari
Jumlah lintasan
=1
= 144 00 detik
Kapasitas produksi pallet ukuran 71 x 101 bulan Juni 2014 = ( hari kerja x shift x jam kerja x jumlah lintasan ) Waktu siklus
= 27 x 1 x 14400 x 1 201 = 1935 unit / bulan
IV-208
Tabel 4.30 Kapasitas over Time Tiap Periode No
Bulan
Hari
1
Juni
2
Kapasitas Produksi PALLET (Pcs)
Total
71 × 101
63 × 88
89 × 120
67 × 102
81 × 111
94 × 113
97 × 114
27
1935
1994
1817
1964
1896
1879
1879
13363
Juli
24
1720
1773
1615
1746
1686
1670
1670
11879
3
Agustus
27
1935
1994
1817
1964
1897
1879
1879
13364
4
September
27
1935
1994
1817
1964
1897
1879
1879
13364
5
Oktober
25
1792
1847
1683
1819
1757
1740
1740
12375
6
November
27
1935
1994
1817
1964
1897
1879
1879
13363
7
Desember
26
1863
1920
1750
1891
1827
1809
1809
12869
8
Januari '14
26
1863
1920
1750
1891
1827
1809
1809
12869
9
Februari
27
1934
1994
1817
1964
1897
1879
1879
13363
10
Maret
24
1720
1773
1615
1746
1686
1670
1670
11879
11
April
26
1863
1920
1750
1891
1827
1809
1809
12869
12
Mei
26
1863
1920
1750
1891
1827
1809
1809
12869
c. Perhitungan Biaya Reguler Time, biaya Overtime dan biaya Inventory 1. Perhitungan biaya Pallet Ukuran 71 x 101 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.463/unit
Biaya material
= Rp 10.710/unit
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.463/unit + Rp 10.710/unit = Rp.31.173/ unit
Biaya overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.37.408/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.31.173/ unit =Rp 623
2. Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 63 x 88 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.333/unit
Biaya material
= Rp 9.920/unit
IV-209
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.333/unit + Rp 9.920/unit = Rp.30.253/ unit
Ongkos overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.36.304/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.30.253/ unit =Rp 605
3.
Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 67 x 102 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.435/unit
Biaya material
= Rp 10.540/unit
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.435/unit + Rp 10.540/unit = Rp.30.975/ unit.
Ongkos overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.37.170/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.30.975/ unit = Rp. 620
4.
Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 89 x 120 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.706/unit
Biaya material
= Rp 12.180/unit
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.706/unit + Rp 12.180/unit = Rp.32.886/ unit
Biaya overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.39.463/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time
IV-210
= 2% x Rp.32.886/ unit = Rp. 657 5.
Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 97 x 114 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.742/unit
Biaya material
= Rp 12.400/unit
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.742/unit + Rp 12.400/unit = Rp.33.142/ unit
Biaya overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.39.770/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.33.142/ unit = Rp. 662
6.
Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 81 x 111 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.595/unit
Biaya material
= Rp 11.510/unit
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.595/unit + Rp 11.510/unit = Rp.32.105/ unit
Biaya overtime
=120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.38.526/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.32.105/ unit = Rp. 642
7.
Perhitungan biaya Produksi Pallet Ukuran 94 x 113 Biaya Produksi Per unit Biaya pekerja
= Rp 20.713/unit
Biaya material
= Rp 12.220/unit
IV-211
Biaya Produksi Per Unit
= Biaya pekerja + Biaya material
Biaya Produksi Per Unit
= Rp 20.713/unit + Rp 12.220/unit = Rp.32.993/ unit
Biaya overtime
= 120% ( Biaya pekerja + Biaya material) = Rp.39.591/ unit
Biaya Inventory
= 2% x biaya regular time = 2% x Rp.32.993/ unit = Rp. 658
2. Perhitungan Perencanaaan Produksi dengan Metode Transportasi Perhitungan perencanaaan produksi agregat dengan metode transportasi mengalokasikan pekerjaan tiap-tiap periode. Perhitungan perencanaaan produksi agregat dengan metode transportasi dengan menggunakan sotware winqsb, dapat dilihat pada lampiran F. 4.2.3 Perhitungan Jadwal Induk Produksi Dari hasil peramalan dengan metode terpilih diperoleh perkiraan jumlah permintaan untuk 12 periode ke depan mulai bulan Mei 2013 sampai April 2014. Kemudian dihitung total biaya yang dikeluarkan pada tiap periode. Tabel perhitungan jadwal induk produksi dapat pada lampiran G dengan menggunakan software win qsb
IV-212
4.2.4 Material Requirement Planning (MRP) 1.
Data Pallet ukuran 63 x 88 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data
Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 63 x 88 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.10 Assembly Char Pallet 63 x 88 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok
Tabel 4.31 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet paku Kd 10 x 1,5 x 63 Kd 10 x 1,5 x 88 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 88 Paku
Quantity (Unit) 1 3 40 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014)
IV-213
A. Pengolahan Data MRP Bagian-bagian penyusun MRP adalah : 1. Item adalah unit apa yang ingin kita butuhkan untuk dipesan. 2. Lot Size adalah berapa besar ukuran pemesanan yang diizinkan atau diperbolehkan. Lot Size bisa berbentuk Lot for Lot atau ditentukan jumlah kelipatan pemesanannya. 3. LTL (Low Level Code) adalah level paling rendah suatu item ditemukan dalam suatu struktur produk. 4. Gross Requirement adalah permintaan suatu item pada periode tertentu 5. Scheduled Receipt adalah jumlah barang yang sudah dipesan pada masa lampau (on order & receipt date) 6. Projected on Hand adalah jumlah safety stock yang dimiliki. 7. Net Requirement adalah jumlah item yang kita butuhkan dikurangi dengan barang yang datang dan safety stock yang kita miliki. gross requirenment – scheduled receipt – projected on hand. 8. Planned Order Receipt adalah periode dimana pesanan yang kita kirim akan datang. 9.
Planned Order Release adalah periode dimana kita memesan barang yang kita inginkan dikurangi dengan lead time. Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang
menggunakan software QM. for Windows V4 dapat dilihat pada lampiran H,Berikut adalah perhitungan secara manual : a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3988 unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3988 – 0 = 3988 unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1
IV-214
= 3988 – 3988 =0 2.
Daun Pallet (1) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3861 unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3861 – 0 = 3861 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 3861 – 3861 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 231.660 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 231.660 – 0 = 231.660 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 240.000 – 231.660 = 8340 Unit
IV-215
2. Data Pallet ukuran 67 x 102 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 67 x 102 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11 Assembly Char Pallet 67 x 102 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.32 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet paku Kd 10 x 1,5 x 67 Kd 10 x 1,5 x 102 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 102 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang menggunakan software QM. for Windows V4
dapat dilihat pada lampiran
I,Berikut adalah perhitungan secara manual : a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV-216
1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 1452 Unit
c. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1452 – 0 = 3988 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1452 – 1452 =0
2. Daun Pallet (1) a. Tot Req pd4
= Total berdasarkan MPS = 1480 Unit
c. Net Req pd4
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1480 – 0 = 1480 Unit
c. On Hand pd5
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1480 – 1480 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 259.230 Unit
c. Net Req pd4
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 259.230 – 0 = 259.230 Unit
c. On Hand pd5
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 300.000 – 259.230 = 40.770 Unit
IV-217
3.
Data Pallet ukuran 71 x 101 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data
Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 71 x 101 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.12 Assembly Char Pallet 71 x 101 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.33 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet paku Kd 10 x 1,5 x 71 Kd 10 x 1,5 x 101 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 101 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang dilakukan secara manual dan menggunakan software QM. for Windows v4 V4 dapat dilihat pada lampiran J, berikut ini adalah pengo;ahan data secara manual: a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV-129
1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3869 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3869 – 0 = 3869 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 3869 – 3869 =0
2.
Daun Pallet (1) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3519 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3519 – 0 = 3519 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 3519 – 3519 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 211.140 Unit
b. Net Req pd2
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 211.140 – 0 = 211.140
c. On Hand pd5
Unit
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 240.000 – 211.140 =28.860 Unit
IV-219
4. Data Pallet ukuran 81 x 111 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 81 x 111 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.13 Assembly Char Pallet 81 x 111 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.34 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet paku Kd 10 x 1,5 x 81 Kd 10 x 1,5 x 111 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 111 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014)
A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang dilakukan secara manual dan menggunakan software QM. for Windows v4 dapat dilihat pada lampiran K,Berikut adalah perhitungan secara manual :
IV-220
a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 1566 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1566 – 0 = 1566 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1566 – 1566 =0
2. Daun Pallet (1) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 1577 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1577 – 0 = 1577 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1577 – 1577 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 274.854 Unit
b. Net Req pd2
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 274.854 – 0 = 274.854 Unit
c. On Hand pd5
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 300.000 – 274.854 = 25.146 Unit
IV-221
5. Data Pallet ukuran 89 x 120 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 89 x 120 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.14 Assembly Char Pallet 89 x 120 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.35 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet paku Kd 10 x 1,5 x 89 Kd 10 x 1,5 x 120 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 120 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang dilakukan secara manual dan menggunakan software QM. for Windows v4 dapat dilihat pada lampiran L,Berikut adalah perhitungan secara manual : a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV-222
1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 1141 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1141 – 0 = 1141 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1141 – 1141 =0
2.
Daun Pallet (1) a. Tot Req pd4
= Total berdasarkan MPS = 1404 Unit
b. Net Req pd4
= Tot Req pd4 – On Hand pd3 = 1404 – 0 = 1404 Unit
c. On Hand pd5
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 1404 – 1404 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd4
= Total berdasarkan MPS = 253.986 Unit
b. Net Req pd4
c. On Hand pd5
= Tot Req pd4 – On Hand pd3 = 253.986
–0
= 253.986
Unit
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 300.000 – 253.986 = 46.104 Unit
IV-223
6. Data Pallet ukuran 94 x 113 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 94 x 113 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.15 Assembly Char Pallet 94 x 113 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.36 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet Paku Kd 10 x 1,5 x 94 Kd 10 x 1,5 x 113 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 113 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang dilakukan secara manual dan menggunakan software QM. for Windows v4 dapat dilihat pada lampiran M,Berikut adalah perhitungan secara manual : a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV-224
1. Pallet (0) .
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3757 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3757 – 0 = 3757 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 3757 – 3757 =0
2.
Daun Pallet (1) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 3343 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 3343 – 0 = 3343 Unit
c. On Hand pd1
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 3343 – 3343 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 200.580 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 200.580
–0
= 200.580 Unit c. On Hand pd5
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 240.000 – 200.580 = 39.420 Unit
IV-225
7. Data Pallet ukuran 97 x 114 Data inventory per item merupakan salah input dalam pengolahan data Material Requirement Planning (MRP), adapun data-data yang dikumpulkan dari pembuatan produk Pallet ukuran 97 x 114 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.16 Assembly Char Pallet 97 x 114 cm Ket : KD = Kayu daun (papan) KB = Kayu Balok Tabel 4.37 Rekapitulasi Data Inventory per Item No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Komponen Pallet Kaki Pallet Paku Kd 10 x 1,5 x 97 Kd 10 x 1,5 x 114 Paku Daun Pallet KB 5 x 8 x 9 Kd 10 x 1,5 x 114 Paku
Quantity (Unit) 1 3 60 10 3 60 1 9 3 18
(Sumber : CV Riau Pallet Tahun 2014) A. Pengolahan Data MRP Adapun pengolahan data Material Requirement Planning (MRP) yang dilakukan secara manual dan menggunakan software QM. for Windows v4 dapat dilihat pada lampiran N,Berikut adalah perhitungan secara manual : a. Perhitungan Secara Manual Perhitungan secara manual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV-226
1. .
Pallet (0) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 2080 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 2080 – 0 = 2080 Unit
c. On Hand pd2
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 2080 – 2080 =0
2.
Daun Pallet (1) a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 1500 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 1500 – 0 = 1500 Unit
c. On Hand pd1
= Plan Req pd1 – Net Req pd1 = 1500 – 1500 =0
3. Paku (2)
a. Tot Req pd1
= Total berdasarkan MPS = 90.000 Unit
b. Net Req pd1
= Tot Req pd1 – On Hand pd1 = 90.000
–0
= 90.000 Unit c. On Hand pd5
= Plan Req pd4 – Net Req pd4 = 120.000 – 90.000 = 30.000 Unit
IV-227
4.2.5 Capacity Requirement Planning (CRP) a. Rekap Routing File Berdasarkan Capacity Requirement Routing file ini menunjukkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan item penyusun produk pada masing-masing stasiun kerja. Tabel 4.38 Routing File Produk pallet Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 63 x 88
kayu daun 63x10x1,5
kayu daun 88x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 67 x 102
kayu daun 67x10x1,5
kayu daun 102x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 81 x 111
kayu daun 81x10x1,5
kayu daun 111x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 89 x 120
kayu daun 89x10x1,5
kayu daun 120x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Proses
waktu proses per part
sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
8 5 3 30 10 5 54 9 90 92 22 16.9 8 5.433333333 3 37 13 5 54 9 90 93 25 20 10 6 3 40 17 6.8 54 9 90 113 28 24 12 6 3 40 20 10 54 9 90 111 36.8 25
jmlh part yg dibutuhkan 10
6
9 60 18 40 10
6
9 60 18 40 10
6
9
60 18 40 10
6
9
60 18 40
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-228
Tabel 4.38 Routing File Produk pallet (Lanjutan) Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 71 x 101
kayu daun 71x10x1,5
kayu daun 101x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 94 x 113
kayu daun 94x10x1,5
kayu daun 113x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 97 x 114
kayu daun 97x10x1,5
kayu daun 114x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Stasiun kerja
waktu proses per part
sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
10 5 3 37 14.98 7 54 9 90 109 26 22 16 6 3 42 15 5 54 9 90 124 30 24 16 6 3 42 15 5 54 9 90 124 30 24
jmlh part yg dibutuhkan 10
6
9 60 18 40 10
6
9 60 18 40 10
6
9 60 18 40
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-229
b. Rekapitulasi Kapasitas dibutuhkan Rekapitulasi kapasitas yang dibutuhkan berisi waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap item per periode pada tiap stasiun kerja kemudian diakumulasikan Tabel 4.39 Kapasitas Dibutuhkan Untuk Masing Masing Pallet Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 63 x 88
kayu daun 63x10x1,5 kayu daun 88x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Pallet ukuran 67 x 102
kayu daun 67x10x1,5 kayu daun 102x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Proses sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
waktu proses per part 8 5 3 30 10 5 54 9 90 92
jmlh part yg dibutuhkan
PERIODE WAKTU Perdetik
9 60
1 610376 381485 228891 2288910 762970 381485 411966 68661 686610 1196000
7416036 1236006 12360060 1196000
5 610376 381485 228891 686670 228890 114445 6180030 1030005 10300050 1196000
6 610376 381485 228891 686670 228890 114445 7416036 1236006 12360060 1288000
22
18
953333.33
953333.33
953333.33
16.9 8 5.4333333 3 37 13 5 54 9 90 93
40
329550
329550
9 60
3355344 559224 5592240 465000
372000
3355344 559224 5592240 465000
329550 552320 375117.33 207120 746364 262236 100860 3355344 559224 5592240 372000
25
18
416666.7
333333.33
416666.67
333333.33
20
40
150000
120000
150000
120000
10
6
2
6180030 1030005 10300050 1196000
3 610376 381485 228891 2288910 762970 381485 1412.907 8477.444 847.7444 1196000
953333.33
953333.33
329550
10
6
4
7
7416036 1236006 12360060 1288000
8 610376 381485 228891 686670 228890 114445 7416036 1236006 12360060 1380000
9
10
1380000
460000
1026666.7
1026666.7
1100000
1100000
366666.67
329550
354900
354900
380250
126750
465000
3355344 559224 5592240 372000
3355344 559224 5592240 465000
380250 552320 375117.33 207120 746364 262236 100860 3355344 559224 5592240 372000
465000
930000
416666.67
333333.33
416666.67
333333.33
416666.67
833333.33
150000
120000
150000
120000
150000
300000
11
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-230
12
Tabel 4.39 Kapasitas Dibutuhkan Untuk Masing Masing Palet (Lanjutan)
Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 81 x 111
kayu daun 81x10x1,5 kayu daun 111x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku
Paku
Paku
Pallet ukuran 89 x 120
kayu daun 89x10x1,5 kayu daun 120x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku
Paku
Paku
Proses sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
waktu proses per part 10 6 3 40 17 6.8 54 9 90 113
PERIODE WAKTU Perdetik jmlh part yg dibutuhkan
1
2
4
5
6
2920698 486783 4867830 452000
3 600960 60096 60096 721160 306493 122597.2 2920698 486783 4867830 565000
9 60
2920698 486783 4867830 565000
2920698 486783 4867830 565000
2920698 486783 4867830 452000
28
18
466666.7
373333.3
466666.7
466666.7
24 12 6 3 40 20 10 54 9 90 111
40
180000
144000
180000
2920698 486783 4867830 555000
180000 661932 330966 165483 661920 330960 165480 2920698 486783 4867830 555000
2920698 486783 4867830 555000
10
6
10
6
8
9
10
2920698 486783 4867830 565000
7 60096 60096 60096 721160 306493 122597.2 2920698 486783 4867830 452000
2920698 486783 4867830 565000
565000
113000
373333.3
466666.7
373333.3
466666.7
466666.7
93333.33
144000
180000 661932 330966 165483 661920 330960 165480 2920698 486783 4867830 666000
144000
180000
180000
36000
2920698 486783 4867830 555000
2920698 486783 4867830 666000
666000
333000
9 60
2920698 486783 4867830 555000
444000
36.8
18
613333.3
490666.67
613333.33
613333.33
613333.33
736000
613333.33
736000
736000
368000
25
40
187500
150000
187500
187500
187500
225000
187500
225000
225000
112500
11
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-231
12
Tabel 4.39 Kapasitas Dibutuhkan Untuk Masing Masing Palet (Lanjutan)
Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 71 x 101
kayu daun 71x10x1,5
kayu daun 101x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku
Paku
Paku
Pallet ukuran 94 x 113
kayu daun 94x10x1,5
kayu daun 113x10x1,5 kayu Balok 5x8x9 Paku
Paku
Paku
Proses sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam sawmill Cross Cut ketam manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
waktu proses per part 10 5 3 37
PERIODE WAKTU Perdetik jmlh part yg dibutuhkan
10
1 587470 293735 176241 652088
2 587470 293735 176241 652088 264007.5 123368 5711796 951966 9519660 1308000
3
4
5
6
7
8
587470 293735 176241 652088
587470 293735 176241 652088
5711796 951966 9519660 1308000
264007.52 123368 5711796 951966 9519660 1308000
264007.52 123368 5711796 951966 9519660 1308000
264007.52 123368 8565264 1427544 14275440 1417000
5711796 951966 9519660 1417000
264007.52 123368 5711796 951966 9519660 1417000
1526000
436000
1126666.7
1126666.7
1126666.7
1213333.3
346666.67
462000
132000
1364000
496000
9 60
264007.5 123368 5711796 951966 9519660 1199000
26
18
953333.3
1040000
1040000
1040000
1040000
22 16 6 3 42
40
363000 878256 329346 164673 691614
396000 878256 329346 164673 691614
396000
396000
396000 28104192 3952152 988038 1383228
429000 878256 329346 164673 691614
247005 82335 5296536 882756 8827560 1488000
1364000
1364000
494010 164670 5296536 882756 8827560 1364000
247005 82335 5296536 882756 8827560 1488000
1364000
247005 82335 5296536 882756 8827560 1364000
10
10
587470 293735 176241 652088
14.98 7 54 9 90 109
6
9
587470 293735 176241 652088
429000
429000 878256 329346 164673 691614
15 5 54 9 90 124
9 60
247005 82335 5296536 882756 8827560 1612000
30
18
1300000
1200000
1100000
1100000
1100000
1200000
1100000
1100000
1100000
400000
24
40
468000
432000
396000
396000
396000
432000
396000
396000
396000
144000
6
11
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-232
12
Tabel 4.39 Kapasitas Dibutuhkan Untuk Masing Masing Palet (Lanjutan) Produk
Nama Kegiatan
Pallet ukuran 97 x 114
kayu daun 97x10x1,5
kayu daun 114x10x1,5
kayu Balok 5x8x9 Paku Paku Paku
Proses
waktu proses per part
jmlh part yg dibutuhkan
PERIODE WAKTU Perdetik 1
2
3
4
5
6
Sawmill
16
850752
850752
850752
Cross Cut
6
319032
319032
319032
Ketam
3
159516
159516
159516
sawmill
42
676788
676788
676788
Cross Cut
15
241710
241710
241710
10
6
80570
80570
7
8
9
10
Ketam
5
sawmill
54
2610414
2610414
2610414
2707096
2610414
2610414
5220828
Cross Cut
9
435069
435069
435069
531751
435069
435069
870138
Ketam
90
9
4350690
4350690
4350690
4447372
4350690
4350690
8701380
Manual Mesin paku tembak Mesin paku tembak
124
60
868000
744000
744000
744000
868000
868000
744000
868000
868000
248000
30
18
700000
600000
600000
600000
700000
700000
600000
700000
700000
200000
24
40
252000
216000
216000
216000
252000
252000
216000
252000
252000
72000
11
80570
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-233
12
Tabel 4.40 Total Kapasitas Dibutuhkan (Menit) Periode Stasiun kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
sawmill
482269.43
450940.7
318855.92
479951.33
988140.3
641921.93
454063.03
637451.57
Cross Cut
102496.51
87328.408
66737.957
100214.22
175751.1
126493.33
84719.367
130924.63
ketam papan
21941.817
13111.717
13217.82
15642.533
33928.983
20348.6
7046.32
19965.55
ketam balok
645207
631096.5
414140.13
692638.5
713838.37
919027.5
692638.5
912276
9
10
11
manual
107666.67
100066.67
103283.33
6104000
103466.67
111066.67
104750
110533.33
113900
50266.667
Mesin paku tembak
90055.555
83177.777
86500
85111.112
86611.11
93155.557
87611.112
92711.112
95544.445
43466.667
Mesin paku tembak
32167.5
29792.5
30917.5
30417.5
30917.5
33215
24690
33037.5
34087.5
15387.5
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-234
12
2. Rekapitulasi Kapasitas Yang tersedia Tahapan pertama yang perlu dilakukan pada proses Capacity Requerment Planning menghitung nilai efisiensi dan utilisasi pemesinan setelah itu baru membuat laporan beban CRP yang selanjutnya hasil laporan tersebut dianalisa Tabel 4.41 Downtime Dan Setup time No
Mesin
1 2 3 4 5 6 7
Saw Mill Cross Cut Ketam Press papan Ketam Press balok Perakitan kaki Perakitan akhir Oven
Downtime DT (Menit) 60 7 10 5 5 5 60
Setup Tipe ST (Menit) 10 5 7 2 2 2 20
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
Tabel 4.42 Efesiensi Permesin Sawmill
Cross Cut Papan
Ketam Papan
Ketam Balok
Perakitan kaki
Perakitan kaki
Perakitan manual
Oven
0,85
0,97
0,96
0,99
0,99
0,99
0,99
0,83
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) 1. Saw miil
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
60 10 ) 8 x 60
Efisiensi (E) (1
70 ) 480
Efisiensi (E) = 0,85 2. Cross Cut
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
75 ) 480
Efisiensi (E) 0,97
IV-235
3. Ketam Press papan D ST H Efisiensi (E) (1 T ) D D 10 7 Efisiensi (E) (1 ) 480 Efisiensi (E) 0,96
4. Ketam Press balok
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
52 ) 480
Efisiensi (E) 0,99
5. Perakitan kaki
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
52 ) 480 Efisiensi (E) 0,99
Efisiensi (E) (1
6. Perakitan Akhir
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
52 ) 480 Efisiensi (E) 0,99
Efisiensi (E) (1
7.
Oven
Efisiensi (E)
D ST H (1 T ) D D
Efisiensi (E) (1
60 20 ) 8 x 60
Efisiensi (E) 0,83
IV-236
Utilisasi 1. Mesin Sawmill
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
479 480
= 0,99 2. Mesin Cross Cut Papan
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
479 480
= 0,99 3. Ketam Press papan Jam aktual yang digunakan untuk produksi Utilisasi (U) jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
479 480
= 0,99 4. Ketam Press Balok Jam aktual yang digunakan untuk produksi Utilisasi (U) jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
480 480
= 1 5. Perakitan kaki
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
479 480
= 0,99
IV-237
6. Perakitan Akhir
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
479 480
= 0,99 7. Oven
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
420 720
= 1 8. Perakitan manual
Utilisasi (U)
Jam aktual yang digunakan untuk produksi jam yang tersedia menurut jadwal
Utilisasi (U)
478 480
= 0,99 Tabel 4.43 Utilisasi Permesin Sawmill
Cross Cut
Ketam Papan
Ketam Balok
Perakitan kaki
Perakitan manual
Perakitan akhir
Oven
0,99
0,99
1
1
0,99
0,99
0,99
1
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-238
Rekapitulasi waktu tersedia ini merupakan total waktu yang tersediaasarkan jumlah hari kerja dikalikan dengan jumlah jam regular dan overtime Tabel 4.44 Waktu Tersedia (menit) periode kapasitas yangtersedia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 sawmill 388800 345600 388800 388800 360000 388800 374400 374400 388800 345600 374400 374400 cross cut 388800 345600 388800 388800 360000 388800 374400 374400 388800 345600 374400 374400 ketam papan 194400 172800 194400 194400 180000 194400 187200 187200 194400 172800 187200 187200 ketam balok 194400 172800 194400 194400 180000 194400 187200 187200 194400 172800 187200 187200 manual 1944000 1728000 1944000 1944000 1800000 1944000 1872000 1872000 1944000 1728000 1872000 1872000 perakitan 388800 345600 388800 388800 360000 388800 374400 374400 388800 345600 374400 374400 kaki perakitan 388800 345600 388800 388800 360000 388800 374400 374400 388800 345600 374400 374400 akhir
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) langkah selanjutnya mencari kapasitas yang tersedia dengan cara mengalikan waktu yang tersedia dengan nilai utilisasi dan nilai efisiensi
IV-239
Tabel 4.45 Kapasitas Tersedia (menit) Kapasitas Yang Tersedia
periode 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
sawmill
327175.2 290822.4 327175.2 327175.2
302940
327175.2 315057.6 315057.6 327175.2 290822.4 315057.6 315057.6
cross cut ketam papan
373364.6 331879.7 373364.6 373364.6
345708
373364.6 359536.3 359536.3 373364.6 331879.7 359536.3 359536.3
186624
165888
186624
186624
172800
194400
179712
179712
186624
165888
179712
179712
ketam balok
192456
171072
192456
192456
178200
192456
185328
185328
192456
171072
185328
185328
manual perakitan kaki perakitan akhir
1866240
1693613
1924560
1905314
1764180
1944000
1872000
1872000
1944000
1728000
1872000
1872000
381062.9 338722.6 381062.9 381062.9
352836
381062.9 366949.4
374400
388800
345600
374400
374400
381062.9 338722.6
360000
374400
388800
345600
374400
374400
388800
388800
388800
374400
(Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014)
IV-240
3. Kapasitas Tersisa Tabel 4.46 Kapasitas Tersisa (menit) kapasitas yangtersedia
periode 2
3
sawmill
1 155094.23
8319.28
4 152776.13
-160118.3
cross cut
270868.13
244551.27
306626.68
ketam papan
164682.18
152776.28
ketam balok
-452751
-460024.5
173406.18 221684.13
manual perakitan kaki perakitan akhir
78957.33
69294.61
1821276.7
-500182.5 5913468.6
291007.33
255544.78
294562.88
348895.38
308930.06
357882.5
5
7 139005.43
8 322393.97
9
10
11
12
-685200.3
6 314746.73
327175.2
290822.4
315057.6
315057.6
273150.42
169956.9
246871.31
274816.95
228611.69
373364.64
331879.68
359536.32
359536.32
170981.47
138871.02 535638.37
174051.4
172665.68
159746.45
186624
165888
179712
179712
-726571.5
-507310.5
-726948
192456
171072
185328
185328
72951.33
83333.33
82450
76666.67
80500
122533.33
187200
187200
295951.77
266224.89
287907.32
279338.33
281688.89
293255.56
302133.33
374400
374400
358382.5
329082.5
355585
349710
341362.5
354712.5
330212.5
374400
374400
Sumber : Pengolahan Data Tahun 2014) Perhitungan manual: Kapasitas tersisa = Total kapasitas yang tersedia - Total kapasitas yang dibutuhkan Stasiun sawmill untuk periode 1 = 327175 – 482269 = -155094.23
IV-241
Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Sawmill
Gambar 4.18 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun CrossCut
IV-129
Gambar 4.19 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Ketam Papan
Gambar 4.20 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Ketam balok
IV-243
Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Perakitan kaki
Gambar 4.22 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Perakitan manual
IV-244
Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Kapasitas yang Tersedia dan Kapasitas yang dibutuhkan Stasiun Perakitan akhir
IV-245