BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Umum Pada suatu Instalasi Pengolahan Air terdapat sistem operasional yang perlu
dilakukan dengan baik dan benar tujuannya agar selama kegiatan pengolahan dan pelayanan air minum dapat meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian pada kualitas air minum setelah diolah maupun pada pelayanan distribusi air minum kepada masyarakat. Maka dari itu sistem operasional menjadi hal penting dan dalam penerapannya diharpkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, kegiatan pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga perlu diperhatikan dan penerapannya diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan agar kegiatan pemeliharaan berlangsung dengan baik dan dapat meminimalisir terjadinya masalah yang dapat mengganggu kegiatan pengolahan air. Karena kegiatan operasional dan pemeliharan pada suatu Instalasi Pengolahan Air (IPA) merupakan hal penting. Maka dari itu dilakukan pengamatan mengenai kegiatan operasional dan pemeliharaan unit-unit pengolahan air di IPA Tirta Rangga yang berada di Binong untuk mengetahui bagaimana kegiatan operasional dan pemeliharaan di IPA Tirta Rangga Binong dan dibandingkan dengan standar operasional dan pemeliharaan IPA Paket yaitu SNI 6775:2008
IV-1
IV-2
4.2
Evaluasi kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Tirta Rangga Binong Dalam kegiatan evaluasi operasional dan pemeliharaan IPA Tirta Rangga
Binong landasan atau standar yang menjadi acuannya adalah SNI 6675:2008 tentang Operasinal dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Minum. Berikut ini adalah rincian dan evaluasi standar Operasinal dan Pemeliharaan IPA (SNI 6675:2008) dengan kegiatan operasional dan pemeliharaan di IPA Tirta Rangga Binong 4.2.1
Evaluasi kegiatan Operasional pada IPA Tirta Rangga Binong
4.2.1.1 Evaluasi Kegiatan Operasional Pada Unit-Unit Pengolahan IPA Tirta Rangga Binong
No.
1
Standar Operasional IPA (SNI 6675:2008) Intake : Langkah Persiapan : Baca Skala Penunjuk Tinggi muka air sungai Lakukan langkah-langkah persiapan atau pencarian sumber air lain apabila tinggi muka air dan/atau debit air tidak memenuhi syarat minimal operasional pompa Bersihkan lingkungan di sekitar lokasi hisap dan ruang pompa dari sampah atau materi yang mengganggu operasi pemompaan Amati kondisi air baku, alat pengukur debit, dan alat pengukuran tekanan air
Penerapan Prosedur Operasional di IPA Tirta Rangga Binong
Keterangan
Pembersihan lingkungan lokasi hisap dan ruang pompa dari sampah masih belum dilakukan secara rutin sehingga kadang masih terjadi penyumbatan. Kemudian, pengukuran tinggi muka air, dimana pengukuran ini dilakukan hanya sebatas dari penanda tinggi yang dipasang di sekitar intake dimana
Belum sesuai prosedur
IV-3 pengukurannya menggunakan perkiraan atau pengukuran yang dilakukan tidak akurat. Dan untuk pengukuran debit tidak menggunakan alat akan tetapi dilakukan perhitungan secara manual menggunakan rumus perhitungan debit. 2
3
Unit Pengaduk Cepat (Koagulasi) Langkah Persiapan : Pastikan selang pompa dosing sudah terpasang secara benar pada pipa koagulasi ; Pastikan sekat-sekat dalam koagulasi tidak tersumbat
Langkah Pengoperasian : Operasikan pompa pembubuh koagulan dan stel stroke pompa sesuai dengan perhitungan Amati unjuk pompa pembubuh, persediaan dan aliran larutan bahan kimia dengan menambah atau mengurangi stroke pompa Unit Pengaduk Lambat (Flokulasi) Langkah Persiapan : Dengan sistem pengadukan mekanis atau hidrolis : - Pastikan katup penguras di hopper (ruang lumpur) bak flokulasi tertutup rapat
Selang pompa sudah dipastikan secara benar sebulum diopersikan, selain itu telah dilakukan pemeriksaan sekatsekat pada unit koagulasi Petugas menyetel stroke pompa sesuai perhitungan dan sesuai kebutuhan
Petugas memeriksa katup penguras sudah tertutup rapat, dan memeriksa apakah ada kotoran atau sampah yang masuk.
Sesuai prosedur
Sesuai prosedur
Sesuai Prosedur
IV-4 -
Pastikan flokalasi dalam keadaan bersih Langkah Pengoperasian : Amati flok-flok yang terbentuk, apakah terbentuk dengan baik, apabila tidak periksa kembali pH air di pengaduk cepat dan lakukan penyesuaian-penyesuaian pembubuhan Periksa pembentukan buih di permukaan air dan bersihkan apabila terjadi. 4
Unit Sedimentasi Langkah Persiapan : pastikan katup pada pipa penguras tertutup rapat; rapikan susunan plate settler sesuai dengan jarak terpasang (5 mm) dan seragam;
Langkah Pengoperasian : Periksa fungsi katup-katup dan tutup pipa penguras; Alirkan air dari pengaduk lambat ke bak pengendap; Bersihkan buih atau bahanbahan yang terapung; Periksa kekeruhan air yang keluar dari bak sedimentasi; Lakukan pembuangan lumpur sesuai ketentuan (dengan katup penguras atau scrapper) 5
Unit Filtrasi Langkah Persiapan :
Petugas memperhatikan flok yang terbentuk, jika tidak terbentuk dengan baik maka petugas akan segera mengatasi hal tersebut namun pada hal ini tidak dilakukan pengukuran pH karena alatnya rusak.
Belum Sesuai prosedur
Petugas memastikan katup pada pipa penguras tertutup rapat, petugas memastikan susunan plate settler rapi dan sesuai dengan jarak yang ditentukan.
Sesuai prosedur
Petugas selalu memeriksa katupkatup dan tutup pipa penguras dan membersihkan jika terdapat buih atau bahan-bahan yang terapung. Selain itu memeriksa kekeruhan air dari outlet unit sedimentasi dan melakukan pembuangan lumpur
Sesuai prosedur
IV-5
Pastikan katup pada pipa header (pipa aliran masuk unit filtrasi) terbuka; Pastikan komposi pasir (media filter) sesuai dengan gambar yang ditentukan dan bersih dari kotoran; Pastikan katup pada pipa outlet menuju reservoir terbuka; Pastikan katup pada pipa penguras dan backwash tertutup rapat Langkah pengoperasian : Tutup katup penguras, katup pencucian, dan katup outlet penyaring; Alirkan air dan atur kapasitasnya sesuai perencanaan; Amati debit outlet pada alat ukur yang tersedia sampai ketinggian yang ditentukan; Periksa kekeruhan air pada inlet dan outlet penyaring; Lakukan pencucian penyaring bila debit keluarnya menurun sampai batas tertentu atau air pada permukaan penyaring naik sampai batas ketinggian tertentu, dengan cara menutup katup inlet dan outlet penyaring, selanjutnya - Buka katup outlet buangan pencucian dan inlet air pencuci; - Operasikan pompa pencuci dan atur permukaan penyaring; - Atur debit pencucian dengan mengatur katup, sehingga media tidak terbawa;
Petugas selalu memastikan katup pada pipa aliran masuk dna keluar terbuka dan katup untuk pipa penguras tertutup rapat, kemudian untuk media filter menggunakan batu alam dan pasir kuarsa.
Sesuai prosedur
Petugas memastikan katup penguras, katup pencucian, dan katup outlet penyaring tertutup dengan baik. dan melakukan backwash pada media filter jika sudah terjadi clogging.
Sesuai prosedur
IV-6 -
6
Amati penyebaran air pada permukaan penyaring; - Hentikan pencucian jika hasil pencucian sudah jernih Reservoir Langkah Pengoperasian : Ukur debit air yang masuk Periksa pH, kekeruhan dan sisa klor dari air bersih dari pipa outlet penampung setiap jam;
Pengukuran debit dihitung menggunakan rumus perhitungan debit, kemudian pemeriksaan ph tidak dilakukan karena rusaknya alat pengukur pH, sedangkan untuk pemeriksaan kekeruhandan, sisa klor pada pipa outlet selalu dilakukan tiap jam.
Belum Sesuai prosedur
4.2.1.2 Evaluasi Operasional untuk Pompa Air Baku dan Distribusi serta Sistem Perpipaan di IPA Tirta Rangga Binong
No
1
Standar Operasional IPA (SNI 6675:2008) Pompa Air Baku dan Distribusi Amati kondisi pompa, periksa baut-baut, katup-katup, kelurusan kopling, putaran pompa dan arah putarannya sebelum dioperasikan; Atur debit sesuai dengan kapasitas yang diperlukan dengan cara mengatur bukaan katup;
Penerapan Prosedur Operasional di IPA Tirta Rangga Binong Penerapan prosedur operasional untuk pompa air baku dan distribusi telah dilakukan sesuai standar.
Keterangan
Sesuai Prosedur
IV-7
2
Operasikan pompa dan biarkan pompa air mengalir dengan stabil Sistem Perpipaan Periksa sambungansambungan pipa pada instalasi untuk mencegah kebocoran pipa; Periksa semua katup pada setiap unit untuk memastikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya; Periksa manometer, pastikan dalam kondisi baik; Periksa gate valve pada pipa utama, pastikan selalu terbuka sebagaimana mestinya.
Penerapan prosedur operasional untuk sistem perpipaan telah dilakukan sesuai standar.
Sesuai Prosedur
4.2.1.3 Evaluasi Operasional dalam Penentuan Dosisi Bahan Kimia serta Pembubuhan/Dosing Larutan Bahan KImia di IPA Tirta Rangga Binong
No
1
Standar Operasional IPA (SNI 6675:2008) Penentuan Dosis Bahan Kimia Tentukan dosis koagulan dengan percobaan jar –test Tentukan dosis desinfektan Hitung kebutuhan masingmasing larutan;
Penerapan Prosedur Operasional di IPA Tirta Rangga Binong
Keterangan
penerapan prosedur operasional untuk penentuan dosis bahan kimia telah sesuai standar. Dosis koagulan ditentukan dengan cara Jar-Test yang dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari. Selain itu untuk desinfektan dibubuhkannya menggunakan keran kecil sehingga untuk memasang
Sesuai Prosedur
IV-8 putaran keran agar sesuai kebutuhan maka dilakukan pengukuran debit 2
4.2.2
Pembubuhan/Dosing Larutan Bahan Kimia Periksa sistem catudaya menuju pompa pembubuh Bersihkan semua pipa yang berhubungan dengan pompa pembubuh; Siapkan larutan di dalam tangki pencampur; Periksa dan pastikan semua mur/baut pengikat telah diperkuat sesuai petunjuk pemasangan; Pastikan check valve berfungsi baik; Jalankan motor pengaduk larutan kimia; Alirkan campuran yan telah diaduk ke dalam tangki pompa pembubuh.
penerapan prosedur operasional untuk pembubuhan/dosing larutan bahan kimia telah dilakukan sesuai prosedur.
Sesuai Prosedur
Evaluasi kegiatan Pemeliharaan pada IPA Tirta Rangga Binong
4.2.2.1 Evaluasi kegiatan Pemeliharaan Unit-Unit Pengolahan di IPA Tirta Rangga Binong
No
Unit
1.
Sarana Penyadap
Kegiatan Pemeliharaan
periksa dan bersihkan lumpur yang mengendap bersihkan lingkungan bangunan penyadap
Jangka Waktu (SNI 6675:2008) Setiap minggu
Jangka Waktu (IPA Tirta Rangga Binong) 1 bulan 2 kali 1 bulan 2 kali
Setiap minggu
Rekomendasi
Sebaiknya dilakukan setiap minggu agar meminimalisir terjadinya penyumbatan atau
IV-9 terganggunya proses pengolahan air 1
Sarana Pencampur Kimia
2
Pompa Pembubuh Kimia
3
Pipa Pengaduk Cepat
4
Pengaduk Lambat
Bersihkan alat pembubuh bahan kimia Periksa dan bersihkan bak dan pengaduk kimia dengan air Periksa dan perbaiki bak dan pengaduk kimia bila terjadi kerusakan
Harian
Harian
Harian
Harian
Sesuai Kebutuhan
Bersihkan pompa pembubuh kimia Bersihkan lingkungan ruang pompa Bersihkan saringan pompa bilasi saluran pembubuh dengan air bersih, bila pompa akan dihentikan periksa kebocoran pompa, saluran pembubuh kimia dan perbaiki bila terjadi kebocoran
Harian
Untuk pemeriksaan dilakukan tiap minggu, sedangkan untuk perbaikan dilakukan jika dibutuhkan. Harian
Harian
Harian
Harian
Harian
Harian
Harian
Harian
Harian
periksa kebocoran dan kerusakan pipa, perbaiki bila terjadi kebocoran lakukan pengecatan pipa Periksa dan bersihkan pintupintu, serta sistem
Bulanan
Harian
Tahunan Harian
Tahunan Harian
IV-10
5
Pengendapan
ruang alat pengaduk lambat Bersihkan busa dan kotorankotoran yang mengapung di atas permukaan air; Bukan katup-katup penguras beberapa detik untuk membuang lumpur yang mungkin mengendap Periksa pertumbuhan lumut pada dinding bak pengaduk lambat. Lakukan pembubuhan kaporit atau bahan desinfektan lainnya dengan dosis yang cukup; Periksa katupkatup pembuangan lumpur dan bila perlu dilakukan perbaikan; Perbaiki kerusakan pintu dan lakukan pengecatan Periksa kebocoran pipa dan katup pembuang lumpur, perbaiki bila terjadi kebocoran Periksa, lakukan pengurasan bak, bersihkan dengan desinfektan Lakukan pengecatan bila unit terbuat dari baja Perbaiki kerusakan yang terjadi di alur
Harian
Harian
Harian
Harian
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Mingguan
Harian
Tahunan
2 minggu sekali
Tahunan
Tahunan
IV-11
6
Penyaringan
7
Bak Penampung Air Minum
pendapan, perpipaan katupkatup dan alur pengumpul Bersihkan bagian dalam dan luar bak penyaring Periksa kebocoran bak, katup-katup dan perpipaan, perbaiki bila terjadi kebocoran
Lakukan pembersihan dan pengecatan Keluarkan media penyaring dan bersihkan
Periksa dasar unit saringan dan lakukan perbaikan, perbaiki bila terjadi kebocoran
Periksa dan bersihkan lingkungan bak penampung air bersih dari rumput dan kotoran Periksa dan bersihkan kelengkapan saran, dan lakukan perbaikan jika ada kebocoran katup dan pipa;
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Mingguan
Mingguan
Mingguan
Pemeriksaan dilakukan harian, sedangkan untuk perbaikan dilakukan jika ditemukan kebocoran
Tahunan
Tahunan
Tahunan
Untuk proses backwash dilakukan jika terjadi clogging saja.
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Harian
Harian
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
IV-12
4.3
Lakukan perbaikan jika ada kebocoran katup dan pipa; Bersihkan lumut pada dinding bak dengan larutan kaporit;
Bersihkan endapan lumpur atau pasir jika ada; Bersihkan pipa masukan, keluarkan, katupkatup dan ventilasi udara
Bulanan
6 Bulan Sekali
Bulanan
6 Bulan Sekali
Bulanan
Bulanan
Sebaiknya dilakukan setiap bulan agar pertumbuhan lumut tidak semakin banyak dan tidak mengganggu kualitas dari air minum
Kualitas Air Hasil Pengolahan IPA Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air minum yang dihasilkan dari IPA
Tirta Rangga Binong yang dilakukan di Laboratorium Instititut Teknologi Bandung (ITB), untuk bulan Agustus 2017 didapat hasil pengukuran seperti pada Tabel 4.2 yang menerangkan tentang hasil pemeriksaan air hasil dari pengolahan IPA Binong.
IV-13 Tabel 4.1 Data Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Hasil Pengolahan IPA Baku Mutu Air Minum No.
Parameter
Satuan
(No.
Hasil
Metoda
Pemeriksaan
492/MENKES/P ER/IV/2019) Fisika 1.
Bau
-
-
APHA 2150
Tidak Berbau
2.
Zat Padat Terlarut (TDS)
mg/L
500
APHA 2540-C
196
3.
Kekeruhan
NTU
5
APHA 2130-B
0,25
4.
Rasa
-
-
APHA 2160-B
Tidak Berasa
5.
Temperatur
°C
Suhu udara ±3 °C
APHA 2550
26,3
6.
Warna
Pt.Co
15
APHA 2120-B
15
7.
Daya Hantar Listrik
uS/cm
-
APHA 2510
327
Kimia 1.
Besi (Fe)
mg/L
0,3
APHA 3500-Fe-B
0,690
2.
Flourida (F)
mg/L
1,5
APHA 4500-F-D
0,306
3.
Kesadahan (CaCO3)
mg/L CaCO3
500
APHA 2340-C
79,2
4.
Klorida (Cl)
mg/L
250
APHA 4500-Cl
17,1
5.
Mangan (Mn)
mg/L
0,4
APHA 3500-Mn-B
0,617
6.
Natrium (Na)
mg/L
200
APHA 3500-Na-B
31,3
7.
NItrat (Sebagai NO2)
mg/L
50
APHA 4500-NO3-E
3,45
8.
Nitrit (Sebagai NO3)
mg/L
3
APHA 4500-NO2-B
0,076
6,5 – 8,5
APHA 4500-H -B
6,73
mg/L
250
APHA 4500-SO4-E
47,6
Kalium (K)
mg/L
-
APHA 3500-K-B
3,39
12.
CO2 Agresif
mg/L
-
-
1,0
13.
Keasaman PP
mg/L CaCO3
-
SNI 06
4,18
14.
Kelindian MO
mg/L CaCO3
-
SNI
72,4
15.
Zat Organik (KMnO2)
mg/L
10
SNI
4,65
9.
pH
-
10.
Sulfat (SO2)
11
Sumber : PDAM Tirta Rangga Subang, 2017
+
IV-14 Dari data kualitas air di atas dapat dilihat bahwa kualitas air hasil pengolahan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Binong untuk hampir semua parameter memenuhi baku mutu kecuali untuk kandungan Fe dan Mn yang memiliki nilai diatas standar baku mutu. Pemeriksaan kualitas air minum ini biasa dilakukan setiap bulan yang dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Namun, karena pemeriksaan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Subang belum lengkap dan terkadang pengukurannya kurang akurat, maka pihak PDAM Tirta Rangga Setiap Tahun melakukan pemeriksaan kualitas air minum di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB).