BAB IV HAKEKAT NEGARA Kelompok 4 Disusun oleh: 1. Ade Elamanda (B1A018213) 2. Liana Ummaizah Hr (B1A018336) 3. Muhammad Alga Tama M.D (B1A018227) 4. Muhammad Gilang (B1A018180)
Hakekat Negara Penjelasannya tentang arti negara Pembahasannya meliputi: Historis Sosiologis
Yuridis
Historis (1) Istilah yang digunakan untuk negara dalam setiap
perkembangan zaman Perkembangan zamannya terdiri dari: Zaman Yunani Kuno polis (city state) demokrasi langsung Zaman pertengahan civitas dei dan civitas terena Augustinus 3
Historis (2) Awal Abad modern Rijk/Reich kekayaan milik suatu dinasti/imperium
Sosiologis (1) Pembahasannya berdasarkan keadaan manusia pada suatu
organisasi masyarakat/kelompok tertentu Tujuan negara membentuk suatu organisasi adalah untuk mengatur dirinya sendiri
Sosiologis (2) Teori-teorinya: 1. Von Jhering dan Leon Duguit yang memandang negara
sebagai monopoli kekuasaan jasmani (monopolie der physischen Gewald) dan organisasi kekuatan (dwang organisatie) yang mampu memaksakan kekuatan dan kekuasaannya.
Sosiologis (3) 2. Mc Dougall, yang menyatakan tentang dasar pembentukan
kelompok manusia. Pengelompokan manusia terjadi karena: a. secara alamiah, misalnya pertalian darah dan faktor alam b. secara sengaja yang dibuat oleh manusia, yaitu: 1. Kelompok yang betul-betul sengaja dibuat 2. Kelompok yang terjadi karena kebiasaan 3. Kelompok yang terjadi secara campuran
Sosiologis (4) 3. Kranenburg, yang memandang negara sebagai suatu sistem
yang berdasarkan tidak berada pada satu tempat tertentu tetapi teratur. 4. Herman Heller dan Logeman, yang memandang negara berdasar fungsinya sebagai organisasi kewibawaan (gezag organisatie). Kewibawaan yang berasal dari teorinya Max Weber, yaitu kewibawaan karismatis, kewibawaan tradisional., dan kewibawaan rasional
Sosiologis (5) Kemudian teori weber disempurnakan oleh Logemann,
menjadi: Kewibawaan karismatis Kewibawaan magis Kewibawaan tradisional Kewibawaan rasional berdasarkan mythe Kewibawaan yang berdasar mythe abad ke-20
Yuridis (1) Terutama berkaitan dengan status kewarganegaraan (status
civilis) Teori-teorinya: Patrimonial, kepemilikan atas benda atau tanah Perjanjian: a. berdasar hukum perdata, yaitu hasil perjanjian yang bersifat timbal balik
Yuridis (2) antara dua pihak yang mempunyai dua kepentingan yang berbeda.
Dengan demikian sifatnya dualistis (vertrag). b. Berdasarkan hukum publik, negara merupakan hasil perjanjian seluruh rakyat yang mempunyai satu tujuan/kepentingan yang sama. Dikenal juga dengan perjanjian masyarakat.