Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Fajar Mursalin
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,439
  • Pages: 14
BAB III RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi terlebih dahulu di awali dengan penyusunan rencana kerja waktu kegiatan yang disesuaikan dengan metode konstruksi yang akan digunakan. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana kerja antara lain : keadaan lapangan sehingga dapat diperkirakan hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan, jumlah dan jenis tenaga kerja yang harus disediakan, jenis dan jumlah material yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan, jenis peralatan yang dibutuhkan, gambar kerja serta kontinuitas pelaksanaan pekerjaan. Rencana kerja diperlukan agar pemakaian waktu dan bahan serta mutu yang dihasilkan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Sesuai dengan Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat, pekerjaan yang dilaksanakan pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Jiwa Kabupaten Aceh Barat, yaitu: 1. Pekerjaan persiapan. 2. Pekerjaan tanah. 3. Pekerjaan pasangan dinding bata ringan dan plesteran. 4. Pekerjaan beton bertulang. 5. Pekerjaan kosen jendela dan ventilasi. 6. Pekerjaan lantai dan pelapis dinding. 7. Pekerjaan atap dan plafond. 8. Pekerjaan pengecatan. 9. Pekerjaan instalasi listrik. 10. Pekerjaan instalasi air. 11. Pekerjaan finishing & lain-lain.

3.1

Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan yang dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan pada

Pembangunan Rumah Sakit Jiwa Kabupaten Aceh Barat. 3.1.1

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan persiapan adalah semua pekerjaan yang dilakukan sebagai

persiapan sebelum konstruksi dilakukan. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi: a. Mobilisasi dan demobilisasi b. Pengukuran dan pemasangan bowplank c. Pembongkaran dan pembersihan d. Papan nama proyek e. Direksi keet f. Gudang g. Pengadaan air untuk konstruksi h. Pengadaan listrik untuk konstruksi 3.1.2

Persyaratan Bahan Adapun yang termasuk ke dalam persyaratan bahan meliputi :

a. Mobilisasi

dan

demobilisasi

merupakan

pekerjaan

mendatangkan/mengangkut alat dan peralatan, sumber daya manusia yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, maupun menempatkan kembali alat/peralatan maupun memulangkan tenaga kerja yang direkrut,setelah pekerjaan selesai dilaksanakan; b. Pengukuran dan pemasangan bowplank diperlukan untuk menentukan peil/duga lantai dan letak as-as dinding bangunan; c. Pembongkaran dan pembersihan lokasi dilakukan pada bagian-bagian yang akan dikerjakan. Pada saat pelaksanaan pembongkaran dilakukan dengan tidak mengganggu konstruksi lainnya yang tidak dibongkar; d. Papan nama proyek dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Ukuran dan warna dari papan nama proyek harus dibuat sedemikian rupa

agar dapat dilihat dengan jelas dan di tempatkan pada lokasi yang mudah terlihat; e. Direksi keet. Pada pelaksanaan proyek ini pihak kontraktor menyewa sebuah gedung kosong yang dapat difungsikan sebagai direksi keet pada area selatan proyek; f. Gudang. Pada pelaksanaan proyek ini pihak kontraktor juga menggunakan gedung kosong pada area selatan proyek sebagai gudang untuk menyimpan segala macam material proyek; g. Pengadaan air untuk konstruksi. Pengadaan air untuk konstruksi diambil dari sumber terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan; h. Pengadaan listrik untuk konstruksi adalah upaya memaksimalkan kebutuhan di lapangan baik menyangkut sebagai penerangan bagi para pekerja di malam hari juga sebagai peralatan kerja yang dibutuhkan, apabila sewaktu-waktu akan melaksanakan pekerjaan di malam hari. Penerangan juga salah satu fasilitas keamanan bagi lokasi pekerjaan. Penjagaan akan mamberi nilai tambah keselamatan atau menghindari berbagai resiko-resiko atau kerugian yang mungkin terjadi;

3.2

Pekerjaan Tanah Pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai

dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah liat dan lainnya. 3.2.1

Lingkup Pekerjaan Adapun yang termasuk kedalam lingkup pekerjaan tanah yaitu sebagai

berikut meliputi : a. Galian tanah b. Urungan tanah c. Urungan pasir

3.2.2

Persyaratan Bahan Adapun persyaratan bahan adalah :

a. Untuk timbunan digunakan tanah timbun yang dibeli dari masyarakat setempat. b. Bahan urungan yang dipergunakan adalah tanah dan pasir urug yang diperoleh dari sumber terdekat dan berkualitas baik 3.2.3

Pedoman Pelaksanaan Pedoman pelaksanaan pekerjaan tanah meliputi, bentuk galian

dilaksanakan sesuai ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka kontraktor secepatnya memberitahukan kepada direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.

3.3

Pekerjaan Pasangan dinging bata ringan dan Plesteran Pekerjaan dinding dan plesteran merupakan pekerjaan non structural yang

terdapat dalam sebuah bangunan structural gedung, yang berfungsi sebagai penyekat antar ruangan. 3.3.1

Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaannya ialah pemasangan dinding bata ringan dan

plesteran dilakukan untuk ruangan sesuai pedoman pada gambar. 3.3.2

Persyaratan Bahan Adapun persyaratan bahan-bahan yang digunakan antara lain :

a. Bata ringan Bata ringan yang digunakan merupakan bata ringan yang didatangkan langsung dari medan dengan jenis Autoclaved Aerated Concrete (AAC). Penggunaan bata ringan ini akan menambahkan gelembung udara ke

dalam mortar yang akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Bata jenis Autoclaved Aerated Concrete (ACC) ini memiliki ukuran P=60 cm, L=20 cm, T=10 cm. b. Semen dan Air Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton betulang. 3.3.3 Pedoman Pelaksanaan a.

Adapun ketentuan-ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan yang

digunakan pada pekerjaan pasangan bata antara lain :  Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang baik.  Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata di atasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pada pasangan sudut. b.

Adapun ketentuan-ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan yang

digunkan pada pekerjaan plesteran antara lain:  Tebal plesteran dinding untuk jenis bata Autoclaved Aerated Concrete (AAC) ini 5-10 mm.  Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya

selama

seminggu sejak permulaan plesteran  Pemborong/kontraktor bertanggung jawab atas penentuan prosedur/cara perbaikan dan hal-hal lain yang terjadi selama pelaksanaan, seperti plesteran retak, rusak selama waktu pelaksanaan.

3.4

Pekerjaan Beton Bertulang

3.4.1 Lingkup Pekerjaan Adapun yang

termasuk kedalam lingkup pekerjaan beton bertulang

adalah pembuatan campuran beton dengan perbandingan 1 pc :2 ps :3 Kr yang

harus di buat untuk Pondasi, sloof, kolom, ringbalk , dan lainnya berdasarkan gambar acuan . 3.4.2 Persyaratan Bahan a. Portland Cemen (PC) Adapun ketentuan-ketentuan dalam penggunaan cement portland yaitu : 

Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan masih dalam kantong utuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI – 71/NI-2



Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ketempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab, dan penempatannya harus ditempat yang kering.

b. Pasir Beton Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 1%. c. Kerikil Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin aduka beton dengan komposisi material yang tepat. d. Air Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak bangunan. e. Besi Beton Adapun ketentuan-ketentuan dalam penggunaan besi beton yaitu: 

Besi beton yang digunakan sesuai yang ditentukan pada gambar pedoman.



Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam, alkali dan bebas dari cacat seperti serpi-serpi. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).

f. Cetakan dan Acuan Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batasbatas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. g. Mutu Beton Mutu beton yang digunakan adalah mutu beton K-225 kg/cm2. 3.4.3

Pedoman Pelaksanaan Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton berttulang dalam proyek ini

adalah meliputi hal sebagai berikut : a. Sebagai pedoman dipakai SK SNI T-15.1919.03 b. Pemborong/kontraktor wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. c. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. d. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut dipergunakan karung-karung goni yanng dibasahi setiap waktu sebagai penutup beton.

3.5

Pekerjaan Kosen Jendela dan Ventilasi

3.5.1

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi:

a. Kusen alumunium dan pintu kaca . b. Kayu pintu, jendela, ventilasi. c. Daun pintu dan jendela 3.5.2

Persyaratan Bahan Persyaratan bahan yang digunakan meliputi :

a. Ukuran kusen alumunium dan daun pintu sesuai gambar detail dan merupakan ukuran bersih ( ukuran jadi) b. Ukuran pintu harus sesuai dengan gambar detail dan merupakan ukuran bersih (ukuran jadi) 3.5.3

Pedoman Pelaksanaan Pedoman pelaksanaan pekerjaan meliputi beberapa hal berikut :

a. Kayu 

Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah diserut dan difinishing) dan harus lurus tanpa cacat, tidak bengkah dan lain- lain, yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.



Pelaksanaan pekerjaan harus ditempat yg baik, ruang yang kering dan terjaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh benturan.



Semua pekerjaan kayu harus memenuhi syarat, jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka Pemborong/kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.

b. Alumunium 

Semua frame/ kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.



Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.



Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

3.6

Pekerjaan Lantai

3.6.1

Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan keramik dinding dan lantai dilaksanakan Keseluruhan KM/WC serta lantai ruang lainnya. b. Keramik ukuran 60x60 cm, 25x25 cm pada seluruh ruang berdasarkan keterangan gambar. 3.6.2

Persyaratan Bahan

a. Lantai Keramik yang digunakan, sesuai dengan persyaratan bahan. b. Semen Portland, Pasir dan Air, sesuai dengan persyaratan bahan 3.6.3

Pedoman Pelaksanaan

a. Adukan pengikat dengan campuran 1 pc : 3 pasir ditambah bahan perekat, atau dapat digunakan acian PC ditambah bahan perekat. b. Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran air. c. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sehingga hasil potongan presisi dan tidak retak-retak.

d. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang melekat, sehingga benar-benar bersih.

3.7

Pekerjaan Atap dan Plafond

3.7.1

Lingkup Pekerjaan Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah memasang rangka atap dan

menutup semua bidang atap bangunan berdasarkan keterangan gambar. a. Genteng metal dan rangka atap baja mutu baik. b. Plafond PVC board 6 mm c. List profil PVC board d. Papan listplank GRC board 3.7.2

Persyaratan Bahan Adapun persyaratan bahan adalah :

a. Rangka kuda-kuda rangka baja . b. Penutup atap digunakan atap spandek. c. Plafond PVC Board tebal 6 mm dan papan listplank GRC board. 3.7.3

Pedoman Pelaksanaan Adapun pedoman pelaksanaannya meliputi :

a. Pabrikasi/pembuatan 

Sebelum pembuatan pemborong harus menyerahkan 2 (dua ) set gambar kerja (shop drawing) dan daftar baut-baut sambungan untuk diteliti oleh Direksi/Pengawas Lapangan. Jika ada revisi, satu set akan dikembalikan untuk diperbaiki. Setelah koreksi akhir, pemborong harus menyerahkan kembali 2 set gambar lengkap dengan material bill yang mencakup semua perubahan yang ada. Khusus untuk kuda-kuda baja ringan maka pemborong harus menyesuaikan dengan ukuran tinggi dan kemiringan dari atap yang akan di pasang.



Gambar pabrikan harus secara jelas menyatakan hal-hal sebagai berikut :  Semua dimensi lay out dalam sistem matrik.  Unit ukuran yang dipakai untuk bentuk struktur dan berat per unit.  Tipe dan lokasi sambungan-sambungan.  Dimensi bagian-bagian konstruksi, berat dan detail konstruksi.  Semua penggantian dan perubahan detail hanya boleh dilakukan dengan seizin pengawas.

b. Pemasangan Cara pemasangan untuk pekerjaan ini diserahkan kepada pemborong dengan mendapat persetujuan dari pengawas. Pemasangan ini mengikuti petunjuk pabrik dan yang terdapat didalam gambar rencana. 

Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja yang sudah bersertifikat pada konstruksi baja.



Untuk menghindari salah potong material, pengerjaan atau pemotongan dilakukan di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.

3.8

Pekerjaan Pengecatan

3.8.1

Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan pengecatan meliputi :

a. Cat dinding b. Cat sika anti bocor 3.8.2

Persyaratan Bahan Persyaratan bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan pengecatan

adalah meliputi : a. Cat tembok berkualitas baik. b. Cat sika anti bocor. c. Cat kayu berkualitas baik.

3.8.3

Pedoman Pelaksanaan Pedoman pelaksanaan pekerjaan pengecatan adalah :

a. Kayu kusen, daun pintu dan jendela sebelum dicat harus diplamir dan digosok secara rata dan tampak halus. b. Dinding yang akan dicat harus diplamir dahulu hingga rata dan digosok hingga tampak halus. c. Pengecatan tembok 1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis Cat Penutup.

3.9

Pekerjaan Instalasi Listrik

3.9.1

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan titik lampu dan stop

kontak yang dipasang pada pekerjaan plafon dan dinding. 3.9.2

Persyaratan Bahan Persyaratan bahan yang dipakai meliputi :

a. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik produk Philips atau yang sejenis dengan kualitas yang sama. b. Lampu LED 18 watt,12 watt, dan 11 watt produk Philips atau yang sejenisnya dengan kualitas yang sama. 3.9.3

Pedoman Pelaksanaan

a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik. b. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau komponenkomponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan. c. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus.

3.10

Pekerjaan Instalasi Air

3.10.1 Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan meliputi pemasangan kloset, instalasi air bersih, instalasi air kotor, septictank , dan sumur bor. 3.10.2 Persyaratan Bahan Persyaratan bahan-bahan yang digunakan adalah : a. Pipa PVC diameter ¾”, diameter 3” dan diameter 4” untuk keperluan air bersih dan air kotor. Alat penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa. b. Kran air c. Saringan air kotor dari plat galvanis kualitas baik. d. Septictank, dari pasangan bata kedap air dengan tutup dari beton bertulang dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana. e. Kloset jongkok berkualitas baik. 3.10.3 Pedoman Pelaksanaan a. Semua fixtures harus dipasang dengan baik, sebelum pemasangan harus diperiksa/dibersihkan dari kotoran-kotoran. b. Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas komponen yang perlu (misalnya fixtures, fitting trust bloc dan lain-lain) untuk melengkapi instalasi. c. Alat-alat sanitasi air harus dipasang dalam keadaaan kokoh dan rapi pada dinding atau lantai, dan tidak terjadi kerusakan pada alat-alat tersebut.

3.11

Peraturan-peraturan lainnya Adapun peraturan-peraturan lainnya yang tidak dijelaskan di atas adalah

sebagai berikut :

a. Kontraktor harus berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan guna menghindari terjadinya kecelakaan baik terhadap orang, peralatan maupun material. Jika pada suatu saat peralatan ditempatkan pada suatu tempat yang bersifat sementara, maka tempatnya harus jauh dari lalu lintas, jauh dari sumber-sumber yang dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan dan cacat pada peralatan maupun pada material tersebut. b. Bila ternyata ada perbedaan antara RKS dan gambar, kontraktor harus melaporkan/membicarakan dengan direksi pelaksana untuk kemudian dibicarakan dengan pihak perencana, dan kontraktor harus menaati keputusan yang ditetapkan. c. Jika kontraktor ternyata menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam gambar RKS tertulis tanpa persetujuan direksi, maka kontraktor

harus

memperbaiki

menurut

yang

ditentukan

oleh

direksi/perencana atas biaya kontraktor sendiri. d. Bila mana masih terdapat uraian pekerjaan dan bahan-bahan yang belum dinyatakan dalam RKS ini tetapi menjadi bagian penting dan sangat terkait sebagai suatu keutuhan pekerjaan ini, maka kontraktor harus menyediakan dan mengerjakan pekerjaan tersebut dengan lengkap dan sempurna.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"