BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Teori MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI INDONESIA
SULAWESI SELATAN
BULUKUMBA
REMAJA
PERIODE GIGI SULUNG (<8 tahun)
ANAK-ANAK
DEWASA
PERIODE GIGI PERMANEN (>12 tahun)
PERIODE GIGI BERCAMPUR (8-12 tahun)
KARIES
KEB. PERAWATAN ORTODONTI MALOKLUSI
PREVALENSI
ETIOLOGI
KETERANGAN :
MALOKLUSI
PREVALENSI
ETIOLOGI
Variabel yang di teliti. Variabel yang tidak di teliti. 32
3.2 Kerangka Konsep
ANAK-ANAK
PERIODE GIGI BERCAMPUR (8-12 tahun)
KARIES
KEB. PERAWATAN ORTODONTI MALOKLUSI
PREVALENSI
MALOKLUSI
PREVALENSI
KETERANGAN : Variabel dependent. Variabel independent.
33
3.3 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Deskriptif.
3.4
DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross-Sectional Study.
3.5
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bertempat di :
3.6
1.
SDN No. 172 Borong Kalukue.
2.
SDN No. 2 Terang-Terang.
3.
SDN No. 221 Tanah Kongkong.
4.
SDN No. 9 Tanah Kongkong.
5.
SDN No. 10 Ela-Ela.
6.
SDN No. 322 Ela-Ela.
7.
SDN No. 199 Tanah Kongkong.
8.
SDN No. 3 Kasimpureng.
WAKTU PENELITIAN
Waktu dilakukannya penelitian pada bulan Februari-April tahun 2013.
34
3.7
POPULASI PENELITIAN
Populasi penelitian yang digunakan adalah semua anak usia sekolah 8-12 tahun yang terdaftar bersekolah di : 1. SDN No. 172 Borong Kalukue. 2. SDN No. 2 Terang-Terang. 3. SDN No. 221 Tanah Kongkong. 4. SDN No. 9 Tanah Kongkong. 5. SDN No. 10 Ela-Ela. 6. SDN No. 322 Ela-Ela. 7. SDN No. 199 Tanah Kongkong. 8. SDN No. 3 Kasimpureng. 3.8
METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Multistage Random Sampling. Multistage Random Sampling adalah teknik sampling random yang pengambilan sampelnya dilakukan berdasarkan tingkat wilayah secara bertahap. Pelaksanaanya dengan membagi wilayah populasi ke dalam subsubwilayah dan tiap subwilayah dibagi ke dalam bagian yang lebih kecil dan seterusnya. Kemudian menetapkan sebagian dari populasi subwilayah sebagai sampel. Pada penelitian ini, sampel diambil dari 8 sekolah dasar yang mewakili Kabupaten Bulukumba dengan cara mengikuti arah mata angin (utara, timur, selatan, dan barat).
35
3.9
SAMPEL PENELITIAN
Sampel penelitian yang digunakan adalah semua anak usia sekolah 8-12 tahun yang hadir saat pemeriksaan dilakukan di sekolah : 1. SDN No. 172 Borong Kalukue. 2. SDN No. 2 Terang-Terang. 3. SDN No. 221 Tanah Kongkong. 4. SDN No. 9 Tanah Kongkong. 5. SDN No. 10 Ela-Ela. 6. SDN No. 322 Ela-Ela. 7. SDN No. 199 Tanah Kongkong. 8. SDN No. 3 Kasimpureng. 3.10 KRITERIA SAMPEL
1. Kriteria Inklusi : a. Anak yang kooperatif dan bersedia diperiksa. b. Anak Usia Sekolah 8-12 tahun di sekolah yang telah ditetapkan oleh peneliti. 2. Kriteria eksklusi a. Anak yang tidak kooperatif dan tidak bersedia diperiksa pada waktu jalannya pemeriksaan.
36
3.11 ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Alat Oral Diagnostic 2. Probe 3. Handskun dan masker 4. Alkohol 5. Betadine 6. Alat tulis menulis 7. Lembaran formulir pemeriksaan 3.12 PENENTUAN VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas
: Anak Usia Sekolah 8-12 tahun.
2. Variabel Tergantung
: 1. Karies gigi. 2. Kebutuhan Perawatan Ortodonti.
3.13 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Anak usia sekolah 8-12 tahun adalah semua anak yang menempuh pendidikan dasar usia 8-12 tahun di sekolah yang telah ditentukan oleh peneliti. 2. Karies gigi adalah lubang / kavitas pada gigi yang tampak secara klinis, dihitung, dan dianalisis dengan menggunakan indeks DMF-T.1 3. Kebutuhan Perawatan ortodonti adalah suatu keadaan dimana anak memerlukan perawatan ortodonti yang tampak secara klinis, dihitung,
37
dan dianalisis dengan menggunakan indeks IOTN dengan DHC (Dental Health Component).21,26,27 1.14 PROSEDUR PENELITIAN
1. Sebelum penelitian dilaksanakan, survei awal dilakukan untuk mengetahui dan mendata jumlah sekolah dasar di Kabupaten Bulukumba. 2. Peneliti menentukan sampel melalui kriteria sampel inklusi. Sampel kemudian dipilih dengan teknik multistage random sampling. 3. Setelah sampel penelitian ditentukan dan didapatkan, penelitian dinyatakan dimulai. Peneliti mencatat alamat sekolah sampel, dan melakukan kunjungan pertama, yaitu berupa sosialisasi kepada pihak sekolah yang bersangkutan, tentang maksud dan tujuan mengadakan penelitian tersebut. 4. Pada tiap sekolah, pasien yang diambil adalah anak usia 8-12 tahun. 5. Pemeriksaan intraoral dengan melihat gambaran klinis ada tidaknya karies pada gigi berdasarkan indeks DMFT dan melihat kebutuhan perawatan ortodonti berdarkan Index Of Orthodontic Treatment (IOTN). 6. Dilakukan
pengisian
formulir
pemeriksaan,
penghitungan
dan
pengolahan data secara dengan menggunakan sistem komputer SPSS.
38
3.15 ALUR PENELITIAN
Survei awal penelitian: dilakukan untuk mengetahui dan mendata jumlah sekolah dasar di Kabupaten Bulukumba
Pengolahan dan analisis data
Sampel ditentukan berdasarkan jumlah, teknik sampling, dan kriteria seleksi sampel.
Mengurus surat izin penelitian dan melakukan kunjungan pertama, berupa sosialisasi kepada pihak sekolah yang bersangkutan, tentang maksud dan tujuan mengadakan penelitian tersebut.
Penelitian berakhir ketika seluruh sampel yang telah ditentukan telah diperiksa secara intraoral.
Seluruh sampel yang telah ditentukan, dilakukan pemeriksaan intraoral secara klinis.
3.16 KRITERIA PENILAIAN
1.
Prevalensi karies dihitung dengan
menggunakan rumus prevalensi
karies dan penilaian status karies dengan skor DMF-T serta diinterpratsikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh WHO. a.
Prevalensi karies = Total anak yang memiliki karies x 100% Total anak yang diperiksa
39
b.
Penilaian status karies untuk gigi permanen dengan menggunakan Indeks DMF-T, yaitu : D = decayed = terkena karies M = missing = hilangnya suatu elemen karena karies F = filled = ditumpat T = tooth = gigi DMF-T
= D+M+F
DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F Jumlah sampel
c.
WHO memberikan kategori status karies berdasarkan perhitungan DMF-T, yaitu: 1. Sangat rendah : 0,0 – 1,1 2. Rendah : 1,2 – 2,6 3. Moderat : 2,7 – 4,4 4. Tinggi : 4,5 – 6,5 5. Sangat Tinggi : > 6,6
40
2. Prevalensi kebutuhan perawatan ortodonti dihitung dengan menggunakan rumus prevalensi IOTN DHC dan penilaian kebutuhan dengan kriteria dari IOTN DHC. a.
Penilaian terhadap masing-masing kategori IOTN DHC : 1.
IOTN 1 : Keadaan gigi hampir normal.
2.
IOTN 2 : Overjet >2 mm.
3.
IOTN 3 : - Overjet > 4 mm. - Deep overbite (no taruma). - Anterior open bite <4 mm. - Crossbite >1 mm.
4.
IOTN 4 : - Supernumerary. - Overjet > 6 mm. - Crossbite >2 mm. - Deep overbite (trauma). - Anterior open bite >4 mm.
5.
IOTN 5 : - Clift lip/palate. - Impaksi/ectopic teeth. - Overjet > 9 mm.
b.
Penilaian IOTN DHC terhadap kebutuhan perawatan ortodonti: 1.
IOTN 1 : Tidak membutuhkan perawatan ortodonti.
2.
IOTN 2 : Sedikit membutuhkan perawatan ortodonti.
3.
IOTN 3 : Kebutuhan perawatan borderline/sedang.
4.
IOTN 4 : Membutuhkan perawatan ortodonti.
41
5. c.
IOTN 5 : Sangat membutuhkan perawatan ortodonti.
Prevalensi kebutuhan perawatan ortodonti Total anak yang memiliki IOTN DHC
x 100%
Total anak yang diperiksa 3.17 DATA PENELITIAN
1.
Jenis data
: Data primer.
2.
Penyajian data
: Dara disajikan dalam bentuk tabel.
3.
Pengolahan data
: Data diolah dengan program SPSS.
42