Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Aisyah Nur Faidah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,846
  • Pages: 16
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1

CARA PEMASANGAN INSTALASI 1 FASA

3.1.1. Syarat – Syarat Pemasangan Instasi Listrik Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. Adapun syarat – syarat pemasangan instalasi listrik yaitu: 1.

Gambar situasi Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannyadengan jaringan PLN.

2.

Gambar instalasi Gambar instalasi atau rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasangdan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotakkontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang

3.

Rekapitulasi Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain : - Rekapitulasi material dan harga - Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya - Rekapitulasi tenaga dan biaya 22

23

Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik dan tenaga, antara lain :

Pemasangan Penghantar Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir)

adalah

penghantar

jenis

NYA

dan

untuk

instalasi

daya(feeder/pengisi/incoming) dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipainstalasi. Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya. Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motorlistrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke tanah.

24

Pipa Instalasi Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC

dengan

ukuran

_"

agar

penghantar

aman

dari

benturan

mekanis,disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.

Saklar Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar menjadi lebih kecil.Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).

25

Stop Kontaks Pemasangan

stop

kontak

sederhana,

yakni

dengan

menyisipkan stop kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik. Kedua kawat baik plus maupun netral dilewatkan stop kontak sebelum mencapai titik yang dilindungi

Adapun aturan pemasangan saklar yaitu : a.

Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.

b.

Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai

kondisitempat. c.

Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebihdari satu.Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber listrik.

26

Aturan pemasangan stop kontak : a.

Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari150 cm harus dilengkapi tutup.

b.

Mudah dicapai tangan.

c.

Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.

Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP) Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakanperalatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkantenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang.Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel (busbar),saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.

27

Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > Inominal).Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutusrangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutusrangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban.Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan. 

Contoh Gambar Instalasi, Daftar Rekapitulasi Daya, dan Cara Menghitung Daya Listrik

28



Gambar bagan rencana hubungan instalasi

Gambar Diagram Single Line

Gambar Diagram Pengawatan

Gambar diagram pengawatan

29

Daftar Rekapitulasi Daya

Cara menghitung daya listrik 1.

Daya Nyata (P) Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya.

Line to netral / 1 fasa P = V x I x Cos Ø

Line to line/ 3 fasa P = √3 x V x I x Cos Ø

30

Ket : P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper) Cos T = Faktor Daya

2.

Daya Semu (S) Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar.

Line to netral/ 1 fasa S=VxI

Line to line/ 3 fasa S = √3 x V x I Ket : S = Daya semu (VA) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)

1.

Daya Reaktif (Q) Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor

31

daya.

Line to netral/ 1 fasa Q = V x I x Sin Ø Line to line/ 3 fasa Q = √3 x V x I x Sin Ø Ket : Q = Daya reaktif (VAR) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Amper) Sin T = Faktor Daya

Dari penjelasan ketiga macam daya tersebut, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini :

Gambar Segitiga Daya

dimana :

32

P = S x Cos Ø (Watt) S = √(P2 + Q2) (VA) Q = S x Sin Ø

(VAR)

Langkah Kerja Adapun tata cara atau langkah kerja yang biasa dilakukan dalam penginstalasian rumah sederhana yaitu :             

Melakukan survey ketempat pemasangan instalasi rumah. Melakukan infentarisasi Bugambar single line dan wiring diagram agar lebih m u d a h p a d a p e r h i t u n a a n kabel dan bahan yang digunakan. Buat diagram pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOSS, dll. Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listik 2000. Lakukan pemasangan kabel (cabling) sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahuluterpasang. Berilah label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel fasa keluar, fasa ke lampu 1dan fasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan. ( untuk memperjelas kabel – kabel yang digunakan). Uji instalsi (kabel) yang digunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter ataudengan alat ukur megger (alat pengukur tahanan) dengan satu mega. Lakukan pemasangan bahan pada titik – titik yang sudah ditentukan. (Fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak). Periksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir denagan tespen.Jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kontak – kontak sertadalam kotak sambung. Periksalah pembagian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaaninstalasi Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan masukkan sumber arus ke proyek rumah itu. Ceklah semua lampu, saklar, dan kotak-kontak apakah sudah terpasang dengan baik.Serta lakukan pengecekan secara keseluruhan pada instalasi.

33

3.2

CARA PEMAKAIAN DAYA LISTRIK YANG HEMAT

Pemerintah saat ini sedang menggalakkan program Hemat Energi. Beberapa cara dilakukan pemerintah untuk mengatasi krisis energi diantaranya mengalihkan hari kerja pabrik ke akhir minggu, penghematan listrik di mal/pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Bagaimana dengan rumah tangga ?Yuk, kita sukseskan program “Hemat Energi” dengan melakukan efisiensi listrik di rumah. Berikut cara menghemat listrik untuk rumah tangga :

Cek apakah kapasitas daya listrik dari PLN dirumah Anda sudah tepat sesuai dengan kebutuhan. Apakah termasuk golongan 900-1300VA, 1300-2200VA atau > 2200VA. Jika ternyata pemakaian berada dibawah kapasitas daya listrik, Anda dapat meminta PLN untuk menurunkannya. Dengan demikian penghematan dapat dilakukan. Mulailah menghitung berapa kebutuhan daya listrik yang Anda perlukan per hari. Perhatikan pemakaian peralatan listrik dirumah Anda apakah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pahami perhitungan tagihan pemakaian listrik secara rinci. Selalu memilih peralatan listrik hemat energi atau ber-daya listrik yang secukupnya seperti: lampu, AC, lemari es, TV/radio , komputer, mesin cuci, microwave, vacuum cleaner, water heater, pompa air, dan lainlain. Selalu merawat dengan baik dan memperhatikan pemakaian peralatan listrik secara benar. Hal ini membantu pemakaian listrik lebih efisien. Poin-poin dibawah adalah hal-hal yang perlu diperhatikan.



Hemat Listrik Melalui Lampu Penerangan :



Ganti semua lampu di rumah Anda dengan lampu Hemat Energi (HE).

34



Ganti ballast konvensional dengan ballast elektronik.



Lengkapi lampu TL/neon dengan kondensator.



Memasang lampu sesuai/sedekat mungkin dengan objek yang diterangi.



Atur perabot rumah agar tidak menghalangi cahaya lampu.



Warna dinding ruangan yang terang membantu meningkatkan efisiensi kerja lampu.



Hemat Listrik Melalui AC (pendingin ruangan) :



Aturlah pemakaian AC dalam ruangan sesuai suhu ruangan, jangan terlalu dingin. Karena semakin rendah suhu, makin banyak energi listrik yang digunakan. Suhu ruang yang dianjurkan adalah 25 derajat celcius. Pemakaian suhu dibawahnya akan menyedot listrik lebih banyak.



Gunakan timer pada AC sehingga pemakaian dapat lebih sesuai dengan kebutuhan.



Usahakan tidak sering menyalakan AC lalu mematikannya. Karena setiap tarikan awal dari alat ini memerlukan daya yang cukup tinggi.



Jangan membuka pintu/jendela dan membiarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan saat AC sedang digunakan. Hal ini akan memperberat kerja AC.



Hemat Listrik Melalui Lemari Es/freezer :



Lihat isi lemari es Anda, jangan mengisinya terlalu penuh (melebihi kapasitas). Hal ini dapat menghambat peredaran udara dingin yang mengakibatkan beban kerja lemari es lebih berat.



Tempatkan lemari es minimal 15 cm dari dinding/tembok rumah

35

dan jauh dari sumber panas (kompor/sinar matahari). 

Jangan langsung memasukan makanan yang masih panas ke dalam lemari es.



Atur suhu lemari es tidak terlalu rendah karena akan menyedot listrik lebih banyak.



Bila Anda bepergian jauh dan jangka waktu lama, matikan lemari es bila tidak digunakan



Hemat Listrik melalui TV/radio, komputer, mesin cuci, microwave, vacuum cleaner, water heater, pompa air :



Televisi jenis LCD menggunakan energi listrik lebih kecil daripada jenis plasma.



Set komputer Anda pada “sleep mode” secara otomatis saat tidak digunakan tetapi masih dalam keadaan menyala.



Gunakan mesin cuci sesuai kapasitas. Jangan mencuci pakaian jika jumlahnya sedikit. Lebih baik Anda kumpulkan sampai cukup jumlahnya atau mencuci dengan tangan saja.



Gunakan microwave dan vacuum cleaner hanya jika benar-benar diperlukan karena cukup banyaknya energi listrik yang diperlukan.



Water heater (pemanas air) sebaiknya tidak dibiarkan menyala sepanjang malam. Nyalakan hanya saat diperlukan, setelah itu dapat dimatikan.



Gunakan tangki penampung air dan nyalakan pompa air hanya bila air dalam tangki hampir habis. Akan lebih baik jika menggunakan pelampung pemutus arus otomatis yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh.

36

Yang terakhir dan yang terpenting adalah selalu bergaya hidup hemat termasuk hemat energi. Seperti misalnya jangan pernah lupa mematikan lampu apabila tidak lagi diperlukan, matikan TV jika tidak sedang ditonton, matikan AC jika ruangan dalam keadaan kosong/tidak terpakai dan lain sebagainya.

37

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Bab Iii.docx
June 2020 0
Bab 1.docx
June 2020 0
Bab Iii.docx
May 2020 13
Konsep Dasar Dhf.docx
May 2020 20