Bab Iii.docx

  • Uploaded by: Miya Andriani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,219
  • Pages: 7
3.3 Hasil Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) KegiatanPratikumKesehatanMasyarakatdilakukandenganPengumpulan data danwawancaratelah dilaksanakan di Puskesmas moyudan Kecamatan Yogyakarta pada tanggal 31 Juli -8 Agustus 2018. Informasi yang diperoleh melalui pengambilan data sekunder. Berikut ini dibahas hasil dari pengumpulan data 3.3.1 Program Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Puskesmas Depok I Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja / perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan promosi dan pemeliharaan terhadap faktor fisik, mental dan sosial pada semua pekerja yang terdapat di semua tempat kerja, mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan kondisi kerja, melindungi pekerja dan semua orang dari hasil risiko dan dari faktor yang dapat mengganggu kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja pada lingkungan kerja yang adaptif terhadap fisiologis dan psikologis serta dapat menyesuaikan antara pekerjaan dengan manusia dan manusia lain sesuai jenis pekerjaannya.

16

Beberapa kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang ada di Puskesmas Moyudan : 1. Jenis Kegiatan K3 yang ada di pabrik a. Pengadaraan Apar yang sesuai dengan luas ruangan b. Mengukur Tensi Darah c. Melakukan pengukuran kebisingan d. Pengolaan limbah padat pada pihak ke 3 e. Penggunaan APD pada pegawai f. Safety talk g. Pengecekan sample air h. Melakukan pelatihan kebakaran dari dinas kebakaran

3.3.2 Pencapaian Program K3 Di Puskesmas Depok I a. Pembuatan jalur evakuasi untuk tanggap bencana sudah tersedia di gedung Puskesmas Depok I beserta assembeling point nya. Serta tersedianya simbol yang menunjukkan untuk memegang handrail pada tangga sebagai identifikasi resiko jatuh. Terdapat 2 buah apar yang terdiri dari 2 buah berbentuk serbuk kimia kering

17

b. Dilakukan pemeriksaan angka kuman pada lantai, dinding dan udara terkhusus dibeberapa ruang medis. Pemeriksaan Suhu ruangan, kelembaban, pencahayaan, dan kebisingan yang dilakukan 1 kali dalam setahun. 3.3.3

Faktor

Penghambat

dan

Pendukung

Program

Kesehatan

dan

Keselamatan Kerja (K3) a. Faktor penghambat/masalah pelaksanaan program kerja Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas Depok I secara umum sudah mulai berjalan, hanya yang menjadi kendala adalah belum tersedianya tenaga khusus atau ahli K3.

b. Faktor Pendukung pelaksanaan program kerja Tercapainya suatu program kerja tidak terlepas dari kerjasama dan tersedianya sarana yang mendukung sehingga pencapaiannya suatu program dapat berjalan dengan baik.

3.4 Pembahasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

3.4.1 Hasil Kegiatan pada Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja INPUT : 

Man

: Belum ada petugas K3



Money

: Sumber Dana APBD dan Pendapatan Rawat Jalan

18



Methode

: Sosialisasi PPI,Sosialisasi Pemadam Kebakaran

PROSES : A. Pengelolaan Limbah Medis Laboratorium Berikut ini SOP yang terdapat di Puskesmas DepokI tentang pengelolaan limbah medis laboratorium:  Ruang Lingkup: Meliputi serangkaian kegiatan mulai dari penempatan sampah dan limbah medis pada tempat khusus hingga penyerahan sampah medis dan limbah medis tersebut pada petugas sanitarian.  Tujuan: Agar sampah dan limbah medis tersebut tidak menjadi sumber penularan penyakit di lingkungan Puskesmas  Kebijakan: Yang dimaksud pengelolaan sampah dan limbah medis ini adalah bagi sampah dan limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium  Petugas: Analis Laboratorium APD: Handscoen  Prosedur: 1. Sampah medis: -

Sampah di tempatkan pada satu tempat khusus untuk sampah medis yang sudah diberi tanda dan dilapis plastik berwarna kuning.

-

Sampah medis diambil setiap hari oleh petugas kebersihan.

-

Sampah Medis sisa sample sputum pemeriksaan BTA ke dalam pot berisi sisa sample sputum dimasukkan laruan disinfektan, kemudian sputum pot ditutup kembali dengan rapat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kemudian didiamkan selama 24 jam.

2. Sampah medis spuit dan blood lancet Sampah ini ditempatkan pada suatu wadah khusus berupa sebuah box kertas yang berwarna kuning bertuliskan “safety box”. Pada saat safety box tersebut sudah terisi ¾ kemudian diserahkan kepada petugas sanitarian.

19

3. Sampah medis cair -

Sisa urine pemeriksaan dibuang dalam saluran limbah medis

-

Sisa darah dalam tabung vacutainer dibuang dalam tempat sampah medis

-

Sisa regent untuk pemeriksaan, larutan disinfektan untuk merendam alatalat dibuang dalam saluran limbah medis, kemudian dibuang ketempat pengolahan limbah setiap hari

4. Sampah medis botol bekas sample feses Pot feses ditutup kembali setelah digunakan untuk pemeriksaan, kemudian dibuang dalam tempat sampah medis.

OUTPUT a. Pencapaian program kerja tahun lalu (2017) dan tahun berjalan (2018) Berdasarkan Pengamatan yang dilakukan di puskesmas Depok I,terdapat hasil sebagai berikut : 

Limbah medis yang dihasilkan oleh puskesmas dikelola oleh pihak ketiga, seperti limbah medis baik padat maupun cair dan limbah non medis seperti bahan baku habis pakai



Adanya ruang periksa khusus untuk pasien TB



Sosialisasi kepada pekerja jika terjadi kebakaran di tempat kerja.



Tersedianya peralatan pemadam kebakaran.



Tersedianya petunjuk arah jalur evakuasi dan petunjuk keselamatan.



Pencahayaan yang cukup, tidak terlalu gelap atau pun terang.



Tingkat kebisingan yang rendah atau cukup tenang.



Tingkat sirkulasi udara atau ventilasi yang cukup memadai.



Lantai bangunan Puskesmas Seyegan sudah baik, karena setiap ruangan sebelum dan sesudah digunakan selalu dibersihkan dan dipel oleh petugas kebersihan.



Pengelolaan obat seperti penanganan obat expired dilakukan pelabelan sesuai dengan masa expired yaitu merah 1-6 bulan, kuning 7-1 tahun, hijau >1

20

tahun, kemudian obat di bawa ke Dinas Kesehatan selanjutnya dilakukan pemusnahan obat setiap 6 bulan sekali. 

Rambu peringatan seperti ‘awas lantai licin”, “dilarang merokok” dsb



Tersedianya fasilitas bagi pengguna korsi roda, lansia missal ditoilet adanya tiang pegangan tangan, toilet khusus pasien kursi roda, terdapat bidang miring di pintu masuk puskesmas yang dilengkapi dengan tiang.

a. Faktor penghambat/masalah pelaksanaan program kerja Pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas Depok I secara umum sudah mulai berjalan, hanya yang menjadi kendala adalah belum tersedianya tenaga khusus atau ahli K3. b. Faktor Pendukung pelaksanaan program kerja Tercapainya suatu program kerja tidak terlepas dari kerjasama dan tersedianya sarana yang mendukung sehingga pencapaiannya suatu program dapat berjalan dengan baik.

3.4.2

Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. K3 Dalam Gedung Puskesmas Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam sebuah instansi, karna hal ini menyangkut tentang pentingnya bekerja dengan aman/selamat dalam lingkungan yang aman. Untuk kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam ruang Puskesmas Depok 1 belum memiliki unit khusus yang menangani langsung Keselamatan dan kesehatan

21

kerja. Tetapi pengamatan dan pemantauan resiko bahaya yang terjadi dilakukan oleh petugas pada bagian sanitasi. Namun kesadaran untuk perlindungan terhadap perseorangan yang ada di puskesmas Seyegan sudah mulai diterapkan. Contohnya untuk setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya penularan penyakit petugas medis menggunakan APD seperti masker, handscoon, jas lab, dsb. Program sanitasi dilaksanakan berdasarkan SOP (pengelolaan limbah medis) dan prosedur mutu yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Pembuangan limbah cair dan non cair di Puskesmas Depok 1 dilakukan oleh pihak ketiga .

Berikut adalah prosedur mutu yang terdapat pada bagian sanitasi Puskesmas Depok 1 : 

Pengelolaan Lingkungan kerja Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kualitas lingkungan kerja sehingga tercipta safe worker dan safe workplace. Pengelolaan dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan dengan menunjuk petugas kebersihan yang kompeten dan dilakukan pada seluruh lingkungan kerja di Puskesmas Seyegan. Selain itu dilakukan pengukuran kualitas udara dan kebisingan yang dilakukan secara periodik minimal 1 bulan sekali dengan berpedoman oleh standar mutu lingkungan kerja.

b. K3 di Luar Gedung Puskesmas Untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada industri yang berada di wilayah Puskesmas Depok I dilakukan pengawasan terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan kerja di lingkungan kerja dengan di bentuknya Pos UKK.

22

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Data Miyaandriani.docx
December 2019 15
C.docx
December 2019 19
Bab Iii.docx
December 2019 12
Tugas Rio Bner.docx
April 2020 6
Aniii.docx
December 2019 7
April 2020 20