Bab Iii Selesai.docx

  • Uploaded by: Afif Hawari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Selesai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,334
  • Pages: 54
BAB III PEMBAHASAN 1.1 Kota Bandung Kota Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa Barat dengan luas 16.729,65 ha. Kota inimerupakan dataran tinggi yang terletak pada ketinggian 675 – 1050 meter di ataspermukaan laut, yang berada pada koordinat 6° 50’ 38” - 6° 58’ 50” LS dan 107° 33’ 34” -107° 43’ 50” BT. Bentuk bentangan alam Kota Bandung merupakan cekungan denganmorfologi perbukitan di bagian Utara dan dataran di bagian Selatan. Kota Bandungtermasuk dalam wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Citarum bagian hulu. SecaranasionalDPS ini sangat penting karena merupakan pemasok utama waduk Saguling dan Cirata yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, pertanian, dan lainnya. Secarageografis, jarak Kota Bandung yang relatif dekat dengan Jakarta sebagai ibukota Negaradan pusat perdagangan, menjadikan Kota Bandung berkembang pesat di berbagaibidangkegiatan pembangunan. Untuk mendukung struktur ruang yang direncanakan, wilayah Kota Bandung dibagi menjadi 8 (delapan) subwilayah kota yang dilayani oleh 2 (dua) pusat pelayanan kota dan 8 (delapan) subpusat pelayanan (SP). Pusat pelayanan kota melayani 2 juta penduduk, sedangkan subpusat pelayanan kota melayani sekitar 500.000 penduduk. Kota Bandung yang terbagi menjadi 8 sub wilayah kota ini merupakan salah satu kota tujuan pendatang yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Hal ini menyebabkan Kota Bandung menjadi pusat kegiatan bukan hanya bagi penduduk setempat tetapi juga penduduk di daerah sekitarnya. Sebagian besar penduduk Kota Bandung, lokal maupun pendatang, terlibat dalam sektor perdagangan baik formal maupun informal terutama sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL).

23

Berikut adalah data persebaran PKL berdasarkan kecamatan di Kota Bandung : Tabel III.1Persebaran PKL berdasarkan Kecamatan di Kota Bandung Tahun 2004-2005

Kota Bandung semakin lama semakin di penuhi oleh pedagang kaki lima yang kemudian nantinya akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk. Kenaikan jumlah penduduk juga tentunya akan berdampak pada kesiapan pihakpihak pemerintah,swasta maupun perorangan untuk membuat sarana dan fasilitas public untuk mewadahi segala kegiatan yang dilakukan oleh penduduk tersebut. Gambar dihalaman selanjutnya adalah mengenai Kepadatan penduduk di Bandung dan laju pertumbuhan di Kota Bandung yang akan mempengaruhi pengaturan tata ruang Kota Bandung. Kependudukan dan Sumber Daya Manusia berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Kota Bandung Tahun 2008, jumlah penduduk Kota Bandung tahun 2008 mencapai 2.335.406 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun pada tahun 2006-2008 adalah 0,8 %. Berdasarkan proyeksi, jumlah penduduk pada tahun 2031 diperkirakan mencapai 4.1 juta jiwa. Angka proyeksi tersebut merupakan angka jumlah penduduk dengan pertumbuhan alami tanpa adanya intervensi apapun. Pada tahun 2008, Kecamatan Bandung Kulon memiliki kepadatan penduduk terbesar yaitu 364 jiwa/ha. 24

Gambar III.1Peta Kepadatan Penduduk Kota Bandung

Tabel III.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung

Dari peta dan table diatas diketahui bahwa penduduk semakin lama semakin meningkat. 25

Berdasarkan hasil kajian Cekungan Bandung, daya dukung dan tampung ruang Kota Bandung maksimum sebesar 3.018.038 jiwa dengan kepadatan 200 jiwa/ha. Dalam RTRW Kota Bandung 2004- 2013, jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2013 diperkirakan sudah mencapai batas maksimal daya tampung ruang Cekungan Bandung. Pada tahun 2031 mendatang jumlah penduduk Kota Bandung diperkirakan akan mencapai sekitar 4.1 juta jiwa. Berdasarkan kecenderungan ini, maka strategi penyebaran penduduk dengan pendistribusian sarana dan prasarana di Kota Bandung ke kawasan perkotaan Bandung Raya menjadi penting untuk mengurangi berbagai persoalan di Kota Bandung. Grafik III.1 Daya Tampung Kota Bandung

26

Tabel III.3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Bandung Tahun 2008

Semua Kecamatan di Kota Bandung memiliki sex ratio lebih dari 100, hal ini berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu setiap 100 penduduk perempuan terdapat 106 (dibulatkan dari 105,80) penduduk lakilaki. Angka sex ratio tertinggi berada pada Kecamatan Sumur Bandung dan Antapani. Angka ini menyebabkan kebutuhan lapangan pekerjaan untuk laki-laki lebih besar. Jika hal ini tidak diakomodasi dengan baik, maka akan berdampak banyaknya penduduk yang bekerja di luar kecamatan ataupun menciptakan lapangan pekerjaan baru.

27

Tabel III.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Bandung 2012-2021

Dari proyeksi jumlah penduduk seperti yang tertera pada tabel diatas, artinya kota Bandung perlu menambah fasilitas yang cukup signifikan baik dengan cara membuat kawaan perumahan, industry, pertanian , hiburan/wisata dan lain-lain. Namun tetap perlu dijadikan perhatian mengenai dampak dari pembangunan yang akan dilakukan, seperti akan terjadinya banjir karena daerah resapan semakin sedikit apabila nantinya banyak perumahan yang akan dibangun dan lain-lain.

28

Gambar III.2 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031

Gambar diatas menerangkan bahwa pemerintah Kota Bandung telah membuat suatu rencana untuk Kota Bandung kedepannya dalam menangani pertumbuhan penduduk yang telah dibahas sebelumnya. Kota Bandung ditata dengan sedemikian rupa dengan mengelompokkan wilayah

yang akan

dikembangkan. Seperti contoh : kawasan arcamanik yang terlihat pada peta akan dijadikan kawasan perumahan, Kawasan hiburan/wisata, dan agribisnis. Dalam hal ini mengenai pembangunan dan tata rencana Kota Bandung, yang akan dibahas secara rinci dan detail adalah mengenai kawasan Wilayah Pengembangan Arcamanik.

29

1.2 Wilayah Pengembangan Arcamanik Arcamanik merupakan sub wilayah kota Bandung yang merupakan wilayah Pengembangan di Kota Bandung. Arcamanik adalah wilayah agribisnis dan terdiri dari beberapa kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Arcamanik 2. Kecamatan Mandalajati 3. Kecamatan Antapani Pada hal ini , yang akan dibahas adalah mengenai kecamatan Arcamanik arena kecamatan arcamanik adalah lokasi dimana properti yang direncanakan akan dibangun. 3.2.1Data Geografis Tabel III.5 Data Geografis segmentasi GEOGRAPHIC SEGMENTATION COUNTRY

INDONESIA

DENSITY

URBAN

PROVINCE

JAVA (JAWA)

Kecamatan Arcamanik merupakan salah satu bagian dari wilayah Kota Bandung, Jawa Barat dengan memiliki luas lahan sebesar + 640,571 Ha. Secara administratif Kecamatan Arcamanik dibatasi oleh : 1. Bagian Selatan : Kecamatan Rancasari Kota Bandung. 2. Bagian Utara : Kecamatan Mandalajati Kota Bandung. 3. Bagian Timur : Kecamatan Cinambo Kota Bandung 4. Bagian Barat : Kecamatan Antapani Kota Bandung.

30

Dan dengan pembagian penggunaan areal tanahnya sebagai berikut : Tabel III.6 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung 2011-2031

Kawasan perencanaan yang menjadi lingkup kerja Kecamatan Arcamanik dapatdilihatdalam tabel 1 berikut iniSecara geografis Kecamatan Arcamanik memiliki bentuk wilayah datar /berombak sebesar 100 % dari total keseluruhan luas wilayah. Ditinjau dari sudutketinggian tanah, Kecamatan Arcamanik berada pada ketinggian 500 m diataspermukaan air laut. Suhu maksimum dan minimum di Kecamatan Arcamanikberkisar rata-rata + 32 Co, sedangkan dilihat dari segi hujan berkisar 84 mm/thdan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 45 hari, 107o 36 BTdan 6 o 55 LS.

ARCAMANIK membutuhkan ruang untuk daerah resapan air agar tidak terjadi banjir yang

meresahkan

penyebabnya

adalah

yang

tak

terlalu

lain banyak

perumahan dan kondisi wilayah yang cekung .

31

3.2.2

Data Demografis

Data demografis dibutuhkan untuk menentukan fungsi apa yang cocok untuk ditempatkan pada suatu lahan , sama dengan kondisi geografis. 2 hal tersebut dapat membantu menjadi pertimbangan mengenai bagaimana suatu lahan difungsikan dan direncanakan, berikut adalah data demografis wilayah kecamatan arcamanik : Tabel III.7 Tabel Demografi Segmentasi DEMOGRAPHIC SEGMENTATION AGE

4-12, 13-20 ,above 20

SEX

Man and Woman

FAMILY LIFE CYCLE

Little Family

EXPENSE

< 2 million per month

OCCUPATION

Junior High School Student and their parents (employee)

3.2.3.1 Kependudukan Kecamatan Arcamanik pada akhir tahun 2015 memiliki jumlah penduduk sebanyak56,491 jiwa, yang terdiri dari 29,198 jiwa laki-laki dan 27,293 jiwa perempuan.Jumlah kepala keluarga (KK) di Kecamatan. Arcamanik. saat ini mencapai sekitar17.779 KK. Berdasarkan data kependudukan dari Kelurahan pada tahun 2015 yangdilihat dari segi kepadatan penduduk sebesar 88 jiwa per hektar dan dilihat daripertumbuhan penduduk, intensitas populasinya akan terus bertambah dari waktuke waktu. Kependudukan di Kawasan Arcamanik ini dilihat dari berbagai aspek , antara lain :

32

a. Usia Jumlah penduduk berdasarkan Struktur Umur : Tabel III.8 Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Umur di Kecamatan Arcamanik

b. Pendidikan Sumber

daya

manusia

berdasarkan

tingkat

pendidikan

di

Kecamatan

Arcamanik.sebagai berikut : Tabel III.9 Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Arcamanik

33

c.Tenaga Kerja Jumlah penduduk berdasarkan tenaga kerja : Tabel III.10 Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Tenaga Kerja di Kecamatan Arcamanik

d. Mata Pencaharian Pokok Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian : Tabel III.11 Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Arcamanik

e. Agama Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut : Tabel III.12 Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan Agama di Kecamatan Arcamanik

34

3.2.2.2Potensi Prasarana dan Sarana a. Prasarana Pendidikan Tabel III.13 Tabel jumlah prasarana dan SDM pada bidang pendidikan

b. Prasarana Kesehatan Tabel III.14 Tabel Jumlah Prasarana kesehatan

c. Prasarana Ibadah Tabel III.15 Tabel Jumlah Prasarana Ibadah

35

d. Prasarana Perumahan Tabel III.16 Tabel Jumlah Prasarana Perumahan

e. Prasarana Hiburan Tabel III.17 Tabel Jumlah Prasarana Hiburan

f. Prasarana Olahraga Tabel III.18 Tabel Jumlah Prasarana Olahraga

g. Prasarana Transportasi Lalu lintas yang digunakan di Wilayah Kecamatan Arcamanik sepenuhnya(100%) melalui darat. Dengan daya dukung sarana terdiri dari : Jalan dengan panjang : Tabel III.19 Tabel Jumlah Prasarana Transportasi

36

Jembatan dengan panjang : 1. Jembatan Beton/Batu/Bata : 0.10 Km 2. Jembatan Besi : 0.06 Km 3. Jembatan Kayu/bambu : - Km 4. Jembatan lain-lain : - Km 3.2.2.3 Potensi Kelembagaan a. Kelembagaan Ekonomi Kelembagaan Ekonomi yang terdapat di Wilayah Kecamatan Arcamanik terdiridari: Tabel III.20 Tabel Jumlah Kelembagaan Ekonomi Kec.Arcamanik

Dari tabel diatas , dapat kita ketahui bahwa masih ada beberapa fungsi yang belum ada di arcamanik. Fungsi yang belum ada seperti taman bacaan (yang berisi science center dan fasilitas lainnya) dapat menjadi pertimbangan terutama untuk meningkatkan nilai/value di Kawasan Arcamanik.

37

3.3. Kompleksitas Permasalahan Gambaran

mengenai

dalampenyelenggaraan

Kompleksitas Pemerintahan,

permasalahan Pembangunan

yang

dan

muncul

Pemberdayaan

Masyarakat diWilayah Kecamatan Arcamanik sebagai berikut: 1. Pelayanan Publik: a. Regulasi/Peraturan dan prosedur pelayanan, belum tersosialisasi secara optimal kepada seluruh lapisan masyarakat dengan system ISO danPATEN. b. Seiring

berubahnya

kebijakan

regulasi

dari

pemerintah

pusat

maupunpemerintah Daerah sehingga sering membingungkan masyarakat. 2. Internal Organisasi Unit Kerja, meliputi : a. Jumlah Pegawai b. Mekanisme Kerja c. Sumber Daya manusia dan PrasaranaKerja dalam proses penambahan kebutuhan. 3. Kondisi Lingkungan. a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan. b. Beberapa RW. Di wilayah kecamatan Arcamanik masih terkena banjir/genangan air akibat luapan kali yang menyempit dan mendangkal sepertiDi RW.01 Kelurahan Sukamiskin serta RW.04 Kelurahan Cisaranten Endahjuga RW.06 dan RW 10 Kelurahan Cisaranten Kulon. RW 05 dan RW 11Kelurahan Cisaranten Binaharapan. c. Sebagian besar Warga kecataman Arcamanik belum terjangkau sarana AirBersih. d. Sistem Drainasi/sanitasi lingkungan yang belum teratur.

38

e. Pembuangan Air Kotor belum tertata dengan baik, dan masih banyaknyaWarga masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai sarana MCK. f. Kemacetan lalu lintas . 3.4 Potensi Wilayah Potensi wilayah yang menjadi unggulan Kecamatan Arcamanik, terutama yangmenjadi prioritas dan unggulan dalam upaya memantapkan 7 Program Prioritas KotaBandung antara lain: 1. Masih Tersedianya lahan kosong untuk pengembangan Agri Bisnis, terutamatingginya minat masyarakat Kecamatan Arcamanik dalam usaha budidayaTanaman Hias, Ternak Unggas, Budidaya Ikan Hias, Budidaya Udang AirTawar( Lobster) dan sebagainya. 2. Masih

dimungkinkan

pengembangan

Perumahan,

Wisata/Hiburan,

Perhotelan,Perdagangan dan lain-lain. 3. Terdapatnya Sport Jabar dapat dikembangkan untuk daya tarik Wisata danpengembangan Olah Raga, terdapatnya lahan Milik Pemerintah Provinsi JawaBarat di sekitar Lapangan Pacuan Kuda yang saat ini dimanfaatkan olehPordasi Jawa Barat dapat dimanfaatkan untuk sarana pengembangan OlahRaga bagi masyarakat. 4. Terdapatnya

+30

Komplek

Perumahan,

yang

dapat

menunjang

ekonomimasyarakat. 5. Berdirinya Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) dengan 4 (empat)Blok Rusunami sebanyak 4 (empat) Blok. 6. Banyaknya Grup kesenian Tradisional untuk menunjang Wisata Budaya. Bidang Lingkungan Hidup.

39

3.5 Rencana Pembangunan Properti Properti yang direncanakan akan dibangun adalah berlokasi di : Data Tapak : Berlokasi di Jalan Cingised, Kelurahan Cisaranten Kulon Kecamatan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Indonesia Gambar III.3 Gambar Lokasi Rencana Properti

PETA KOTA BANDUNG

PETA ARCAMANIK

LOKASI SITE YANG TIDAK TERPAKAI

Luas Lahan 28.966,28 m2 40

Gambar di halaman sebelumnya adalah peta lokasi rencana pembangunan property , dengan luas tanah sekitar 28.966.18 m2 .Lahan tersebut tepat berada di kawasan perumahan dan pemukiman penduduk arcamanik. Lahan tersebut awal mulanya

adalah lahan

yang direncanakan

menjadi

perumahan,

namun

pembangunannya dinilai akan berdampak besar bagi kawasan sekitarnya karena elevasi yang tinggi dan ditakutkan akan membuat kondisi kawasan sekitar menanggung banjir yang lebih parah. 3.5.1 Potensi dan Kendala Lokasi Pembangunan Properti Gambar III.4 View di dalam Lokasi

Lokasi berada di daerah yang merupakan kawasan perumahan dan pemukiman penduduk. Lahan yang tersedia cukup luas, yang cukup berpotensi untuk dijadikan daerah komersial diatasnya. Lokasi strategis dengan lebar jalan yang cukup lebar sekitar 10 m (cukup untuk 2 mobil), namun yang menjadi kendala adalah bahwa daerah sekitar lebih banyak perumahan dibandingkan dengan bangunan 41

komersialnya. Penenetuan fungsi apa yang akan dibuat diatas lahan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kota itu sendiri,seperti yang tertera pada tabel dibawah ini Tabel III.21 Tabel Penambahan Fasilitas Sub Wilayah Kota Perkiraan Kebutuhan Kebutuhan

Berdasarkan tabel dan data pada pembahasan sebelumnya, ada beberapa yang dapat dipertimbangkan untuk menentukan fungsi apa yang akan dibuat di lokasi site tersebut. Yaitu : (1) Lokasi Site berada di elevasi yang lebih tinggi daripada perumahan penduduk, hal itu yang menjadi permasalahan karena banyak penduduk yang menentang lahan tersebut dijadikan perumahan karena dinilai akan menyebabkann banjir yang lebih parah.

42

(2) Pada lahan yang terletak di kawasan pengembangan arcamanik ini , sesuai dengan data yang didapat dari berbagai sumber,bahwa kawasan tersebut membutuhkan ruang terbuka hijau untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi akibat terlalu banyak perumahan yang tumbuh di daerah tersebut. (3) Daerah resapan air sudah mulai berkurang di kawasan tersebut, tentu hal ini perlu menjadi pertimbangan mengenai fungsi yang akan diletakkan pada lahan tersebut. (4) Dewasa ini, era globalisasi menuntut penggunaan teknologi yang canggih, namun banyak hal yang terjadi akibat dampak dari penggunaan teknologi yang salah terutama pada anak-anak. Maka dari itu dibutuhkan suatu wadah untuk anak-anak mengeksplorasi dirinya dengan hal-hal yang lebih positif seperti melihat pameran, karya dan ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depan mereka, anak-anak juga membutuhkan ruang yang bebas dan nyaman serta aman untuk mereka bermain sambil belajar mengenai alam dengan maksud agar tidak ketergantungan dengan teknologi yang jika salah menggunakannya akan berdampak buruk bagi masa depan mereka. Setelah melalui beberapa pertimbangan , fungsi yang akan di letakkan pada lahan tersebut adalah Taman Pintar Arcamanik. Taman tersebut akan terdapat beberapa fasilitas, yaitu antara lain : (1) Ruang Terbuka Hijau yang Luas (2) Science Center (3) Plaza yang bertema (4) Cafetaria (5) Ruang Hijau (outdoor) yang bisa disewakan untuk sebagai lahan komersil

43

3.6 Targetting Strategi selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran. Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Berdasar pada teori yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, Pola yang akan diambil dalam penentuan target pasar untuk Taman Pintar Arcamanik ini adalah Selective Specialization, maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. Segmen yang pertama adalah Orang Tua, segmen yang kedua adalah anak-anak. Anak-anak tidak produktif untuk memberikan uang secara langsung, contoh pada pembayaran tiket masuk tetapi orang tuanya lah yang produktif, yaitu yang membayar tiket masuk dan segala fasilitas didalamnya. Namun anak-anaklah yang menjadi motivasi orang tua untuk mengajaknya ke Taman Pintar yang berbasis Pengetahuan dan Teknologi ini. Gambar III.5 Target Pemasaran Produk(Taman Pintar Arcamanik)

44

Tabel III.22 Tabel TargetingPasar

3.7 Positioning Positioning pada kasus ini adalah dengan bertindak dengan cermat untuk merancang suatu produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan atau ciri khas tertentu diingatan konsumen 1. Perancang dan Pengembang perlu mengikuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi. Saat ini taman pintar yang ada di Indonesia masih dapat dihitung dengan jari, salah satunya adalah Taman Pintar Jogjakarta, dan jika lahan ini kemudian difungsikan sebagai Taman Pintar Arcamanik Bandung tentu saja akan menjadi suatu ciri khas yang diingat orang dan berjual nilai tinggi.

45

2. Perancang dan Pengembang harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas. Berkembangnya teknologi saat ini seperti apa yang telah dijelaskan pada BAB II, bahwasanya perkembangan teknologi dapat berdampak buruk pada manusia terutama anak-anak. Hal tersebut tentu dapat menjadi pertimbangan bahwa Taman Pintar akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Arcamanik bahkan Bandung sekalipun untuk mengetahui perkembangan teknologi secara keseluruhan dengan lebih menyenangkan dan mengurangi dampak buruk yang ada didalamnya. 3. Perancang dan pengembang harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Dalam hal ini, produk yang berupa Taman Pintar Arcamanik ini menargetkan/sasarannya adalah masyarakat menengah. 4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Taman Pintar adalah suatu produk baru di kawasan Arcamanik dan ini dinilai akan menjadi daya tarik bagi pengunjung karena keberadaannya sebagai tempat rekreasi berbasis pengetahuan dan teknologi yang nyaman dan asri. Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya yaitu Menurut Hermawan Kertajaya,

ada

empat

kriteria

untuk

menentukan

positioning

yaitu

customer,company, competition dan change dengan uraian sebagai berikut, maka : 1. Customer Customer dalam hal ini adalah kalangan menengah ,dan diperuntukan untuk semua kalangan usia dari anak-anak hingga dewasa. Melihat dari data tabel III.6 mengenai jumah penduduk berdasarkan umur,yaitu 56.491 orang dari semua kalangan usia di kecamatan Arcamanik. Berkaitan dengan hal tersebut, artinya Taman Pintar ini harus didesain dengan pendekatan terhadap kesukaan atau keidentikan yang dapat menarik minat pengunjung untuk dating. 46

2. Company Taman Pintar ini tentu mencerminkan kekutan dan keunggulan kompetitif karena Taman Pintar Arcamanik ini adalah yang pertama dikawasan Arcamanik dan tentu berdampak baik bagi lingkungan sekitar karena dapat sekaligus menjadi daerah resapan air.

3. Competition Taman Pintar ini akan bersifat unik baik dari segi penataan taman maupun bentuk bangunan dan interior bangunannya sendiri k sehingga dapat dengan mudahmendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khususdibanding dengan produk saingannya walaupun saingan/competitor sejenis belum ada, setidaknya dengan keunikan tersebut,Taman pintar ini dapat diunggulkan di Kawasan Arcamanik dan bernilai Tinggi

4. Change Taman Pintar ini dapat menjadi peluang walaupun pada awalnya lahan tersebut diperuntukkan untuk perumahan. Namun Taman Pintar ini dinilai dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatkan ekonomi kawasan. Tabel III.23 Tabel Positioning

47

Diagram III.1 Positioning Statement Pasar

Diagram III.2 Kesimpulan Positioning Statement Pasar

48

3.8 Dynamic Atribut Segmentation Pada kasus ini yaitu rencana pembangunan taman pintar , selain segmentasi menggunakan Static Attribute, diperlukan juga segmentasi menggunakan Dynamic Atribut Segmentation,yaitu mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup Variabel psikografis dan behavioral.Hal ini dilakukan karena taman pintar difungsikan untuk anak-anak, dan anak-anak sangat berkaitan dengan psikologi dan perilakunya yang digunakan untuk menilai apakah fungsi taman pintar ini cocok atau tidak dibangun di kawasan Arcamanik ini. Dikutip dalam sebuah koran harian Jakarta mengenai telah terjadi kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang bocah kelas 5 SD kepada teman sebayanya. Setelah ditelusuri secara lengkap, diketahui bahwa motif kegiatan kriminalitas ini didasarkan pelaku sering menonton video porno yang diakses dengan mudah melalui gadgetnya. Hal tersebut terjadi sebelum Telkom dan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) gencar dalam melakukan pemblokiran situs porno. Setelah sebelumnya pemerintah telah berupaya memblokir situs porno yang digagalkan para remaja dengan menemukan cara mengakses situs porno melalui bantuan DNS 8.8.8.8 atau biasa disebut DNS google, Proxy, VPN, dan lain sebagainya. Tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget: (1) Kehilangan keinginan untuk beraktivitas; (2) Berbicara tentang teknologi secara terus menerus; (3) Cenderung sering membantah suatu perintah jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget;

(4)

Sensitif

atau

gampang

tersinggung,

menyebabkan mood yang mudah berubah; (5) Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadget dengan orang lain; (6) Sering berbohong karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya, dengan kata lain anak akan mencari cara apapun agar tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya. 49

"Para pecandu gadget sering kali hanya mengembangkan bagian otak kirinya sementara otak kanan tidak berkembang. Padahal otak kanan berhubungan dengan daya ingat dan perhatian. 15 % kasus otak yang gagal berkembang diyakini sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya demensia usia dini." (Majalah Kartini No.2357. 19/09-03/10/13). Ketika seorang anak usia dini sudah kecanduan dalam penggunaan gadget, tentunya akan banyak yang terganggu segi perkembangan psikologisnya dari berbagai aspek. Mulai dari perkembangan fisik-motorik, yang seharusnya anak menjadi pribadi yang aktif serta kreatif namun karena lebih asyik bermain dengan gadgetnya perkembangan tersebut menjadi terhambat, karena membuat anak menjadi malas dan lambat bergerak. Dari segi perkembangan kognitif, anak menjadi kurang peka terhadap lingkungan karena sibuk dengan teman matinya, yaitu gadget.

Selanjutnya

perkembangan

yang

paling

terhambat

karena

hadirnyagadget adalah perkembangan sosio-emosional, anak cenderung memilih diam di rumah atau bahkan di tempat tidurnya sambil bermain dengan gadgetnya. Padahal seharusnya anak usia dini bermain di luar rumah bersama teman sebayanya untuk menemukan sesuatu yang membuat ia bertanya serta mencari tahu sendiri tentang apa yang sudah ia temukan dan mengenal lingkungan sekitarnya

untuk

dapat

mengeksplor

kemampuan

yang

dimilikinya.

Terakhir, gadget juga dapat menghambat kemampuan berbahasa seorang anak, karena jarang melakukan interaksi dengan anak-anak lain atau lebih sering menghabiskan waktu bersama benda mati (gadget) anak menjadi tidak terbiasa dalam berbicara dengan orang di sekelilingnya. Anak usia dini yang sering menggunakan gadget akan lebih cepat puas dalam memperoleh pengetahuan yang telah ia peroleh (dengan kata lain, internet adalah sumber pengetahuan teraktual dan terlengkap), menjadikan anak tidak biasa dengan hal yang rumit yaitu anak usia dini akan menjadi generasi yang berpikir instan, penurunan konsentrasi dalam belajar atau melakukan sesuatu, malas menulis dan membaca buku, kelemahan dalam berinteraksi secara internal 50

maupun eksternal. (RS. Mitra Keluarga Surabaya, 2013). Dilihat lagi dari salah satu kasus di Inggris terdapat seorang anak perempuan berusia 4 tahun harus menjalani perawatan dari psikiater karena kecanduan Ipad. Anak tersebut diyakini bukan

satu-satunya

anak

yang

mengalami

kompulsif

akibat

penggunaan gadget yang berlebihan dalam masa usia dini. "pasti masih banyak yang seperti ini", kata Dr Richard Graham dari Capio Nightngale Clinic, London (yang menangani kasus anak tersebut). Karena saat ini, lebih dari 50% orang tua di Inggris mengizinkan anaknya menggunakan gadget hingga 4 jam perhari. Sebanyak 81% orang tua juga mengaku bahwa anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu pada gadgetnya. (kompas.com, 2013). Maka, dengan hadirnya beragam aplikasi gadget yang merusak karakter anak usia dini dalam segi perkembangan mental dan cara berinteraksi dengan lingkungannya menyebabkan ketidaksetimbangan dalam proses perkembangan psikologisnya. Seharusnya kasus yang sudah diungkap oleh banyak media bisa dijadikan sebagai sorotan serta pelajaran bagi para orang tua dalam mendidik anaknya melalui berbagai pendekatan. Hal tersebut menjadi pertimbangan mengapa Taman Pintar Arcamanik Perlu dibangun dikawasan Arcamanik karena Taman Pintar ini dinilai dapat memberikandapat positif dari teknologi yang dikemas secara kreatif dan menekan dampak negative dari kebiasaan anak-anak yang ketergantungan terhadap teknologi tertentu. 3.9 Kelayakan Pembangunan Properti Berdasar kepada data yang didapat dan melihat kondisi yang terjadi pada zaman sekarang ini, Taman Pintar Arcamanik akan menjadi jawaban atas pertanyaan mengenai lahan tersebut akan dijadikan apa. Taman pintar dikatakan/dinilai layak karena beberapa hal, antara lain :

51

1. Kawasan Wilayah Pengembangan (WP) Arcamanik merupakan kawasan yang di peruntukan untuk daerah perumahan. Lahan yang kami analisis merupakan daerah yang cukup padat oleh pemukiman, jika daerah tersebut di bangun perumahan baru, akan menambah kepadatan di daerah tersebut. Selain itu wilayah arcamanik merupakan wilayah yang sering terjadi banjir, karena kurangnya resapan air maka kami mengusulkan daerah tersebut di bangun taman/tempat bermain dan Science Center. (Taman Pintar) 2. Lahan yang tersedia di tengah-tengah kawasan pemukiman dapat menjadi daerah resapan air sehingga mengurangi dampak buruk yang terjadi akibat banjir di daerah tersebut. 3. Lokasi tersebut mudah diakses bahkan dari Sub Wilayah Bandung yang lain sehingga

berpotensi

menjadi

kawasan

komersial

yang

baik

demi

meningkatkan perekonomian Kawasan Arcamanik itu sendiri. 4. Berdasarkan survey ,bahwasanya Lokasi tersebut secara regulasi dapat dibangun Taman Pintar yang berisikan beberapa fungsi, yaitu RTH, Science Center, Restaurant, Area Penyewaan Acara, dan Plaza yang bertema karena konsep ini dinilai dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan perekonomian kawasan Arcamanik ini. 5. Taman Pintar ini adalah yang pertama di Kawasan Arcamanik yang ditujukan sebagai wadah bagi para pengunjung untuk berekreasi dan berwisata di tengah-tengah kawasan pemukiman yang cukup padat. 6. Taman pintar ini sudah sesuai dengan program kerja dari kacamatan Arcamanik itu sendiri yaitu : a. Peningkatan Kualitas lingkungan Hidup dengan gerakan penanaman Pohon, b. Penataan lingkungan dan pembuatan sumur Resapan. c.

Registrasi pohon pelindung dan pengamanannya dengan melindungi pohon dengan Dolken bagi pohon yang masih kecil, pencabutan paku pada pohon yang sudah besar.

d. Menggalang Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan Hidup melalui gerakan K3, Gerakan Jumat Bersih, GPS dan sebagainya. 52

e. Penanganan

Ketentraman

dan

ketertiban

lingkungan

dengan

penataan/penertiban PKL, pangkalan Ojeg dan lain-lain. f. Upaya Pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Tradisional yang dapat menunjang kepariwisataan, dengan pemberian alat-alat kesenian tradisional kepada 6 lingkup seni tradisional. g. Mengikutsertakan masyakat dalam program Sadar Wisata. h.

Bidang Olah Raga.

i. Pembinaan dan pengembangan prestasi Olah Raga. j. Menggali Potensi masyarakat dalam berbagai cabang Olah Raga untuk berprestasi di tingkat local, Nasional maupun Internasional. k. Mensukseskan terwujudnya bandung berperestasi Olah raga tahun 2012.

7. Keberadaan Taman Pintar ini dinilai layak karena secara kebutuhan maupun psikologi, masyarakat membutuhkan ruang yang dapat berdampak baik terutama bagi anak-anak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan tentang perkembangan teknologi dengan cara yang unik, baik, kreatif dan sesuai. Sehingga diharapkan dapat menjadikan anak-anak sebagai insane yang bermasa depan cerah karena dapat dengan bijak menggunakan teknologi yang ada bukan justru dipersalahgunakan

53

3.10 Usulan Desain Gambar III.6 Gambar Master Plan Rencana Properti

Rencana Master Plan yang akan di desain untuk wilayah pengembangan arcamanik tepatnya di daerah Cingised, Arcamanik. Master Plan ini memperlihatkan site yang akan di bangun dari tampak atas. Terdapat beberapa fungsi di kawasan ini terdiri dari taman pintar (science centre ), museum budaya, restoran dll.

54

Gambar III.7.1 Gambar kawasan Taman Pintar Bird eye view

Gambar III.7.2 Gambar kawasan Taman Pintar Bird eye view

55

Gambar III.8 Gambar melalui pintu gerbang masuk

Gambar III.9 Gambar tempat penukaran tiket

56

Gambar III.10 Gambar Area Parkir

Gambar III.11 Gambar Area Bermain Pasir

57

Gambar III.12 Gambar Area Taman Bermain Anak

Gambar III.13 Gambar Area Restoran

58

Gambar III.14.1 Gambar Interior Taman Pintar

Gambar III.14.2 Gambar Interior Taman Pintar

59

Gambar III.15.1 Gambar Interior Museum Budaya

Gambar III.15.2 Gambar Interior Museum Budaya

60

Gambar III.16.1 Gambar Interior Restoran

Gambar III.16.2 Gambar Interior Restoran

61

3.10.1 Struktur Organisasi Diagram III.3 Struktur Organisasi

3.11 Rencana Anggaran Biaya Rekapitulasi Proyek

: Taman Pintar Arcamanik

Pekerjaan

: Fungsi utama (science centre, dll) sarana pendukung/ luar dan lansekap

Lokasi

: Jalan Cingised, Arcamanik Bandung

Pekerjaan sarana luar dan lansekap + Pekerjaan fungsi utama Rp 19.748.500.000,00 +Rp 16.682.100.000,00 = Rp 36.430.600.000,00 Rencana Proyeksi Pendapatan Dan Biayan (Laba/Rugi) Pemasukan – Pengeluaran Rp 4.061.500.000,00 - Rp 706.000.000,00 = Rp 3.355.500.000,00 *Rincian Anggran biaya terlampir 62

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan pencarian data sub wilayah Arcamanik serta melakukan analisis dari data yang sudah diperoleh dari berbagai sumber dan fakta yang terjadi dilapangan, maka kami mengusulkan site atau lokasi yang sudah kami tentukan yang berada di sub wilayah Arcamanik untuk dibangun sebagai taman atau tempat bermain dan Science Center (taman pintar) yang dapat menjadi tempat wisata pendidikan atau wisata edukasi di kota Bandung khususnya untuk sub wilayah Arcamanik yang didalamnya terdapat karya dan inovasi teknologi yang berkaitan dengan pendidikan atau edukasi bagi semua umur khususnya anak-anak sekolah dasar. Keberadaan taman atau tempat bermaun dan Science Center (taman pintar) ini dinilai layak karena secara kebutuhan maupun psikologi Masyarakat mebutuhkan ruang yang dapat berdampak baik terutama bagi anak-anak. Selain sebagai wisata pendidikan atau wisata edukasi, pembangunan taman atau tempat bermain dan Science Center (taman pintar) juga berfungsi sebagai resapan air di sub wilayah Arcamanik yang merupakan wilayah yang rawan banjir karena banyaknya perumahan yang di bangun di wilayah sub wilayah Arcamanik tanpa memperhatikan kondisi resapan air yang semakin berkurang

63

4.2 Kritik Dan Saran Kondisi jalan menuju site kurang baik seperti permukaan jalan yang tidak rata dan berlubang serta banyak polisi tidur. Lalu saluran air pembuangan kurang lebar sehingga tidak dapat menampung debit air sehingga menyebabkan air meluap dan banjir. Selain kedua hal tersebur aksesibilitas menuju site cukup sulit diakses karena hanya terdapat ojeg sebagai alat transportasi umum serta lokasi site cukup jauh dari jalan utama Memperbaiki infrstruktur yang berada di sekitas site dan menggunakan signage penunjuk lokasi site, serta melakukan promosi menggunakan berbagai macam media

64

LAMPIRAN Logo Desain Taman Pintar Arcamanik

Pamflet Taman Pintar Arcamanik

65

Rincian Rencana Anggaran Biaya

66

Rekapitulasi dan Proyeksi Anggran Biaya

67

Contoh Pengembangan Properti : Taman Pintar Yogyakarta Merupakan salah satu wahana bermain sekaligus belajar untuk anak-anak yang disediakan oleh pemerintah kota Yogyakarta untuk menyediakan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung kurikulum pendidikan serta memotivasi anak dan generasi muda untuk mencintai sains, secara sederhana, Taman Pintar Jogja adalah laboratorium dalam kemasan rekreasi. Peresmian (Grand Opening) digelar pada 16 Desember 2008 oleh presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Target utama pembangunan Taman Pintar menurut pemerintah adalah mendukung program pembelajaran regular di sekolah sejak dini dengan mengasah kreativitas anak didik sedini mungkin dengan harapan akan semakin banyak innovator teknologi yang muncul dari Indonesia. Taman Pintar memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan. Taman ini, khususnya pada wahana pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan teknologi interaktif digital serta pemetaan video yang akan memacu imajinasi anak serta ketertarikan mereka terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona dan 3.500 alat peraga permainan yang edukatif Dengan luas lebihdari 6500 meter persegi, Taman Pintar dibagi menjadi beberapabagian: Playground, Gedung Memorabilia, Gedung Oval-Kotak, Wahana Bahari, Rumah Gerabah, Rumah Batik, Gedung PAUD Barat, dan Gedung PAUD Timur dan yang terbaru adalah Gedung Planetarium. Play Ground Zona penyambutan dan permainan serta sebaga iruang public bagi pengunjung. Adapun beberapa bagian play groun adalah sebagai berikut: 68

            

Tapak Presiden Republik Indonesia Gong Perdamaian Taman Air Menari Koridor Air Desaku Permai Spektrum Warna Dinding Berdendang Sistem Katrol Forum Batu Parabola Berbisik Rumah Batik Rumah Gerabah Wahana Bahari

GedungPaud

Zona ini memiliki bagian yang disebut dengan zona Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bagi anak-anak usia prasekolah hingga taman kanak-kanak. Adapun beberapa ruangan yang disediakan antara lain:       

Ruang Computer Kids RuangPetualangan RuangProfesi RuangPertunjukan RuangPerpustakaanAnak RuangReligidanBudaya RuangSusunBalok

69

The Adventure of Science Gedung Oval Lantai 1 Lantai inimenjadi zona untuk pengenalan lingkungan dan eksibisi ilmu pengetahuan. Adapun beberapa wahana yang disediakan antara lain:

 

   

Aquarium air tawar Dome Area KehidupanPrasejarah Titian Sains

HarmoniAlam Sistem Tata Surya

70

Lantai 2 Lantai ini digunakan sebagai zona untuk mempelajari ilmupengetahuan dan teknologi. Adapun beberapa wahana yang ada antara lain:        

Zona Ilmu Bumi TV Cube Zona Teknologi Konstruksi Zona Teknologi Mesin dan Energi Zona Teknologi Telekomunikasi Zona Nuklir Zona Kelistrikan Zona Teknologi Komputer

71

Gedung Kotak

Gedung ini terdiri atas 3 (tiga) lantai yang fungsinya berbeda satu sama lain. Ketiga lantai tersebut antara lain:

Lantai 1: Lantai iniberisi saran dan prasarana pelengkap bagi pengunjung yang terdiri atas:      

Exhibition Hall Ruang Audio Visual Radio AnakJogja Food Court Souvenir Counter Amusement Center

Lantai 2 Lantai ini terdiri atas berbagai fasilitas untuk mempelajari materi dasar yang terkait dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa zona yang disediakan antara lain:       

Zona pengolahan minyak dan gas bumi Zona agro Zona air untuk kehidupan Zona warisan leluhur Zona teknologi pengolahan susu Zona teknologi informasi dan omunikasi Zona teknologi otomotif roda dua

72

Lantai 3 Lantai ini menjadi zona kreativitas dan berisi:   

Wahana Animasi Zona Science and Technology Theater 4 Dimensi

73

Gedung Memorabilia

Gedung ini berisi dokumen dan foto-foto yang berkaitan dengan sejarah antara lain:   

Sejarah kesultanan Yogyakarta Sejarah tokoh pendidikan nasional Sejarah presiden R.I.

74

DAFTAR PUSTAKAe 1. Jerry W. Thomas (2007) “Market Segmentation”. Decision Analyst. 2. Beth Horn dan Wei Huang (2009) “Comparison of Segmentation Approaches”. Decision Analyst. 3. Catanesse, J. Anthony dan Snyder C. James, Perencanaan Kota, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988. 4. Jayadinata, Johara T., Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah, 5. Koestoer, Raldi Hendro, Dimensi Keruangan Kota: Teori dan Kasus, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 2001. 6. Lichfield, Nathaniel dan Haim Darin, Land Policy in Planning, Boston Sidney: George Allen dan Unwin, Ltd., 1980. 7. Sandy, I Made, Tata Guna Lahan Perkotaan dan Pedesaan, Jakarta: Penerbit Bharata Anindya, 1977. 8. Sutanto, Guna Lahan dan Perkembangannya, Jakarta: Penerbit Dipasanta, 1977. 9. Shirvani, Hamid, The Urban Design Proccess, New York: Van Nostrand Reinhold Company, 1985. 10. Tejoyuwono, Perkembangan Lahan Perkotaan, Jakarta: Penebit Kartika, 1986. 11. Yunus, S. Hadi, Struktur Tata Ruang Kota, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000. 12. Hari (2003), Advice Planning Sebagai Pengendali Guna Lahan Di Kota Malang, Tesis-S2 Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.. 13. https://www.academia.edu/5793332/DAMPAK_POSITIF_DAN_NEGATI F_PERKEMBANGAN_TEKNOLOGI_DARI_USIA_DINI 14. https://id.wikipedia.org/wiki/Determinasi_Teknologi_(Dampak_Pada_Ana k) 75

15. http://jurnalilmiahtp.blogspot.co.id/2013/11/menelisik-pengaruhpenggunaan-aplikasi.html 16. http://artikel.bloggaring.com/pengertian-properti-properti-definisiproperti-istilah-properti.htm 17. https://id.wikipedia.org/wiki/Properti 18. http://www.pdfcoke.com/doc/43410656/Perilaku-Konsumen-Full 19. http://yodiahadishtis.blogspot.co.id/2012/11/segmentasi-pasar-dananalisis-demografi.html 20. http://ratumefi.blogspot.co.id/2013/10/egmentasi-pasar-dan-analisademografi_27.html 21. http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/stp-dan-4p.html 22. http://sketchbam.blogspot.com/2012/09/teori-stp-segmentasitargeting.html 23. http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.com/ 24. http://sketchbam.blogspot.co.id/2012/09/teori-stp-segmentasitargeting.html 25. http://hadwinsaleh.blogspot.co.id/2013/01/tata-guna-lahan.html 26. http://punyauchti.blogspot.co.id/2013/05/tata-guna-lahan-land-use.html

76

Related Documents

Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63
Bab Iii
May 2020 50
Bab Iii
June 2020 55
Bab Iii]
June 2020 45

More Documents from ""

Laporan Fix.pdf
October 2019 22
19 Hpc 02.docx
November 2019 23
2.docx
November 2019 22
Bab Iii Selesai.docx
October 2019 18
Bab Ii.docx
November 2019 19
Kwu
October 2019 49