2.8.5 Water Hammer Bila kecepatan aliran massa air di dalam saluran pipa dikurangi atau dihentikan sama sekali, maka akan menimbulkan kenaikan tekanan di dalam pipa tersebut. Tekanan ini terjadi karena adanya kejutan aliran akibat perubahan energi kinetis massa air yang mengalir menjadi energi regangan. Fenomena ini dikenal dengan nama pukulan air (water hammer). Penyebab Water Hammer `Hydraulic Shock Penyebab pertama terjadinya water hammer yang harus Anda ketahui adalah adanya Hydraulic Shock. Yakni terjadinya penutupan katup secara tiba-tiba, sehingga air yang tadinya mengalir secara kencang akan memantuk ke segala sisi hingga kekuatan alirannya terdistribusikan seluruhnya. 2.8.6 Pressure Drop Penurunan tekanan (pressure drop) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan dari satu titik dalam pipa atau tabung ke hilir titik. "Penurunan tekanan" adalah hasil dari gaya gesek pada fluida ketika mengalir melalui tabung yang disebabkan oleh resistensi terhadap aliran. 2.8.7 Kavitasi Kavitasi adalah fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi hisap pompa. Misalnya, air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi uap pada suhu 100 derajat celcius. Jadi yang mempengaruhi kavitasi adalah,
1. Patm, tekanan atmosfer semakin tinggi dari permukaan air laut, maka tekanan atmosfer semakin rendah. Karena itu dapat meningkatkan resiko kavitasi(jika NPSH menjadi negatif).
2. Pv, tekanan jenuh. Temperatur cairan yang dipompa sangat berpengaruh pada nilai NPSH. Semakin tinggi temperatur yang dipompa, maka resiko kavitasi semakin tinggi.
3. Z, ketinggian kolom air suction ke pompa Semakin tinggi pompa dari kolom air yang akan dihisap, kemungkinan terjadi kavitasi akan semakin tinggi. Semakin tinggi air semakin rendah tekanan.
4. NPSH required, Pompa umumnya memiliki karakteristik NPSH required tersendiri.
5. H_loss Panjang pipa suction, jumlah fitting, strainer dan jenis pipa yang kasar, akan mempengaruhi rugi tekanan/head, yang akan berpengaruh pada besarnya sisa NPSH. 2.8.8 Runaway speed
2.8.9 Bilangan reynold rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.