Bab Iii Metode Penelitian.docx

  • Uploaded by: Rogate Josia Sijabat
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Metode Penelitian.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,751
  • Pages: 13
BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Gambaran Umum Wilayah Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Perizinan Perusahaan PT. Senamas Energindo Mineral (PT. SEM), merupakan salah satu anak perusahaan PT. Rimau Indonesia, yang khusus bergerak di bidang pertambangan batubara. Perusahaan ini mendapatkan izin usaha pertambangan berdasarkan Keputusan Bupati Barito Timur Nomor 516 Tahun 2009 Tanggal 08 Desember 2009, tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Bahan Galian Batubara. Berdasarkan surat dari Direktur PT. Senamas Energindo Mineral Nomor : 30/DIR/SEM–BPT/XII/2009 Tanggal 01 Desember 2009 perihal Permohonan IUP Operasi Produksi dan hasil evaluasi kegiatan Kuasa Pertambangan (IUP) Eksplorasi PT. Senamas Energindo Mineral yang diberikan berdasarkan keputusan Bupati Barito Timur Nomor 288 Tahun 2009 tentang izin usaha pertambangan. Eksplorasi Bahan galian batubara (peningkatan KP penyelidikan umum) atas nama PT. Senamas Energindo Mineral telah memenuhi syarat untuk diberikan persetujuan peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha

55

56

Pertambangan Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009. PT. Senamas Energindo Mineral berkantor Pusat di jalan A.M. Sangaji No. 11 L-M, Gambir, Jakarta. Dalam operasinya, perusahaan juga memiliki kantor di Jalan Jend. A. Yani No. 24B, Desa Matabu, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. 3.1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Senamas Energindo Mineral secara administratif berada di daerah Kecamatan Karusen Janang, Awang, dan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Peta IUP Operasi Produksi PT. Senamas Energindo Mineral dapat dilihat pada lampiran koordinat batas wilayah IUP Eksplorasi ditampilkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Koordinat Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Senamas Energindo Mineral (Sumber : PT. Senamas Energindo Mineral) Bujur Timur Lintang Selatan Derajat 115 115 115 115 115 115

Menit 08 11 11 09 09 08

Detik 30.00 00.00 00.00 48.00 48.00 30.00

Derajat 01 01 01 01 02 02

Menit 57 57 58 58 01 01

Detik 33.90 33.90 42.00 42.00 00.00 00.00

57

Untuk mencapai lokasi wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Senamas Energindo Mineral, dari Palangka Raya dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan rute : 1)

Palangka Raya - Buntok, rute ini dapat ditempuh dengan menggunakan akses jalan darat kurang lebih sekitar tiga (3) jam.

2)

Buntok - Ampah, rute ini dapat ditempuh dengan menggunakan akses jalan darat kurang lebih sekitar satu (1) jam.

3)

Ampah - Jaweten, rute ini dapat ditempuh dengan menggunakan akses jalan darat dengan kurang lebih sekitar satu (1) jam

3.1.3 Iklim dan Curah Hujan Wilayah Kabupaten Barito Timur di bagian Utara dan bagian Timur berada di wilayah daratan dengan ketinggian antara 0 – 150 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan tingkat kemiringan antara 0 – 8 % sedang di bagian Barat dan Selatan terdiri atas daerah rawa. Iklim di daerah Kabupaten Barito Timur umumnya beriklim tropis basah, suhu udara pada siang hari relatif panas bisa mencapai 34°C. Curah hujan di sekitar daerah telitian ditampilkan pada Tabel 3.2.

58

Tabel 3.2 Data Curah Hujan Daerah Kabupaten Barito Timur (Sumber: Departement Engineering PT. Senamas Energindo Mineral)

3.2

Kondisi Geologi 3.2.1 Geologi Regional A.

Fisiografi Keadaan fisiografi yang dominan pada daerah penelitian adalah dataran dan perbukitan bergelombang lemah hingga kuat. Ketinggian daerah berkisar antara 40 - 350 meter di atas permukaan air laut.

Fisiografi tersebut merupakan akibat dari

berbagai aktifitas geologi yang menghasilkan perlipatan, sesar, kekar dan lain-lain. Aliran sungai di daerah penyelidikan umumnya memperlihatkan pola aliran dendritik dan terdapat beberapa meander, dimana air sungai berasal dari pegunungan dan bermuara di Sungai Barito.

59

B.

Stratigrafi Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Amuntai (R. Haryanto dan P. Sanyoto,1994) untuk daerah Kabupaten Barito Timur dan sekitarnya, formasi batuan yang menyusunnya adalah: 1.

Aluvial (Qa) : Lempung kaolinit dan lanau bersisipan pasir,

gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa. 2.

Formasi Dahor (TQd) : Batupasir kuarsa lepas berbutir

sedang terpilah buruk, konglomerat lepas dengan komponen kuarsa berdiameter 1-3 cm, batulempung lunak, setempat dijumpai lignit dan limonit; terendapkan dalam lingkungan Fluivial dengan tebal sekitar 250 meter dan berumur PlioPlistosen. 3.

Formasi Warukin (Tmw) :

Batupasir Kuarsa dan

Batulempung dengan sisipan Batubara, terendapkan dalam lingkungan fluviatil dengan ketebalan sekitar 400 meter dan berumur Miosen Tengah sampai dengan Miosen Akhir. 4.

Formasi Berai (Tomb) : Batugamping mengandung fosil

foraminifera besar seperti Spiroclypeus orbitodeus, Spiroclypeus sp., dan lain-lain yang menunjukkan umur Oligosen-miosen awal dan bersisipan Napal, terendapkan dalam lingkungan neritik dan mempunyai ketebalan sekitar 1000 meter.

60

5.

Formasi Tanjung : terdiri atas batupasir kuarsa dan

batulempung dengan sisipan batubara, setempat bersisipan dengan

batugamping.

provaleae (Yabe),

Mengandung

Discocyclina

fosil Palatispira

ompalus (Fritsch)

yang

menunjukkan umur Eosen. Formasi ini terendapkan dalam lingkungan fluviatile sampai laut dangkal dengan ketebalan sekitar 750 meter 6.

Formasi Pitap : Tersusun Atas Batulanau Terkersikkan,

Batupasir Terkersikkan Dan Konglomerat, Setempat Bersifat Gampingan. Berdasarkan Komponen Granit Dan Batugamping Yang Dikandungnya Formasi Ini Berumur Kapur Akhir. Formasi Ini Terendapkan Di Daerah Kipas Bawah Laut Dengan Ketebalan Sekitar 2500 Meter. 7.

Batuan Gunung Api Haruyan : Terdiri Atas Breksi Gunung

Api Dan Lava Basal. Satuan Ini Berumur Kapur Akhir Dan Berkedudukan Menjemari Dengan Formasi Pitap. 8.

Batugamping Batununggal : Terdiri Atas Batugamping

Orbitulina Dan Breksi Batugamping. Satuan Ini Terendapkan Sebagai Paparan Karbonat. 9.

Batugamping Batununggal : Terdiri Atas Batugamping

Orbitulina Dan Breksi Batugamping. Satuan Ini Terendapkan Sebagai Paparan Karbonat.

61

C.

Struktur Geologi Struktur geologi yang terdapat pada daerah ini terdiri atas kelurusan, lipatan dan sesar yang berarah timur laut-barat daya. Jenis sesar belum dapat ditentukan, namun diduga berupa sesar geser, dan sesar normal. Kegiatan tektonik yang baru diketahui dengan jelas adalah pada pasca Miosen. Namun diduga kegiatan tersebut telah berlangsung sebelum Tersier.

3.2.2 Geologi Lokal A.

Morfologi Morfologi yang dominan di daerah penelitian ialah dataran rendah dan perbukitan bergelombang lemah dengan ketinggian 30 hingga 50 m.dpal. Pola aliran sungai bersifat dendritik yang bermuara pada Sungai Barito dengan kecenderungan aliran sungai relatif mengarah ke tenggara.

B.

Litologi Litologi yang terdapat pada daerah IUP PT. SEM adalah Formasi Warukin (Tmw) yang terdiri atas Sandstone, Claystone dengan ketebalan antara 1 m hingga 8 m, dan batulempung (claystone) dengan ketebalan 1 m hingga 17 m dengan sisipan batubara. Ketebalan batubara pada seam utama, seam A mencapai 7 meter. Litologi batuan pada daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

62

Gambar 3.1. Contoh kolom/Log Bor PT. Senamas Energindo Mineral (Sumber : Depertement Engineering PT. Senamas Energindo Mineral) C.

Struktur Geologi Lokal Secara umum, tidak terdapat struktur geologi yang menonjol di daerah penelitian. Perlapisan relatif datar dengan dip 7°-10°. Kondisi geologi yang sederhana pada daerah penelitian menyebabkan permodelan atau perancangan tambang mudah untuk dilakukan.

3.3

Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah : 

Meteran



Alat tulis (pensil, pulpen, buku tulis, penggaris, dan clipboard)

63

3.4



Kamera



Peta Topografi perusahaan



Kalkulator



Stopwatch



Laptop



Alat Pelindung Diri

Tata Laksana Penelitian 3.4.1 Langkah Kerja Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini meliputi : 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan persiapan skripsi, mempelajari bukubuku literatur atau referensi dan buku petunjuk maupun buku panduan yang tersedia yang berkaitan dengan masalah yang diangkat. 2. Tahap Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara penelitian langsung dilapangan dan wawancara dengan pembimbing atau karyawan perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perusahaan, meliputi pengumpulan keadaan geologi daerah penelitian, peta-peta lokasi penelitian, dan lain-lain. Sumber

64

data sekunder yaitu studi pustaka dan perusahaan. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah : a.

Debit Outlet Pompa

b.

Debit Air Tanah Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah :

a.

Profil perusahaan

b.

Data geologi daerah penelitian, dan peta-peta pendukung dari PT. Senamas Energindo Mineral

c.

Data iklim dan curah hujan

d.

Jenis Tanah dan Lapisan Batuan

e.

Peta topografi

f.

TSS (Total Suspended Solid)

g.

Spesifikasi Pompa dan Excavator

3.4.2 Metode Penelitian Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian bagian dan fenomena serta hubungan - hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model - model matematis, teori - teori yang berkaitan dengan kegiatan tertentu. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga lebih menekankan pada aspek

65

pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif lebih dominan menggunakan teknik analisis mendalam (indepth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena dalam metode kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat masalah lainnya. Metode pengambilan data yang akan digunakan sebagai referensi penyusunan laporan skripsi antara lain : 1.

Metode Langsung (Direct) Metode langsung merupakan metode yang dilakukan dengan melakukan analisa langsung pada lapangan, metode ini diterapkan untuk mengumpulkan data – data primer. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada metode ini adalah kegiatan pengenalan lapangan, perhitungan debit pada outlet pipa, perhitungan debit air tanah.

2.

Metode Tidak Langsung (Indirect) Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data – data sekunder, seperti profil perusahaan, peta – peta perusahaan, data kondisi geologi, data iklim dan curah hujan, dan pengambilan literatur dari beberapa sumber pustaka yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

66

3.5

Bagan Alir Penelitian

Perencanaan Sistem Penyaliran pada Pit 1 Blok 24 PT. Senamas Energindo Mineral Desa Jaweten Dusun Timur Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah

1. 2. 3.

Rumusan Masalah : Berapa total debit dan total volume air yang masuk pada PT. Senamas Energindo Mineral? Bagaimana perancangan sump berdasarkan design floor Pada Pit 1 Blok 24 PT. Senamas Energindo Mineral? Bagaimana perancangan sistem penyaliran yang lebih ideal pada Pit 1 Blok 24 PT. Senamas Energindo Mineral?

Studi Literatur

Pengambilan Data

Data Primer : 1. Debit Air Tanah 2. Debit Pompa

Data Sekunder : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Profil perusahaan Peta geologi Peta situasi tambang Peta topografi Data curah hujan Jenis Tanah dan Lapisan Batuan Spesifikasi alat

Pengolahan Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian

67

3.6

Waktu Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir Penelitian Tugas Akhir dilaksanakan selama ± 1 bulan dimulai tanggal 3 Oktober – 6 November 2018. Lama dan waktu

pelaksanaan penelitian ini dapat berubah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tugas Akhir No

Uraian Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Konsultasi Seminar Proposal Penelitian di Lapangan Pengambilan Data Pengolahan Data Pembuatan Laporan Konsultasi Laporan Seminar Hasil Konsultasi Perbaikan

10 11 12 13 14

Sidang Nol Sidang TA Revisi Yudisium Wisuda

1

Oktober 3 2

4

1

November 2 3 4

1

Desember 2 3

4

1

Januari 2 3

4

1

Februari 2 3 4

1

Maret 2 3

4

1

April 2 3

4

67

Related Documents


More Documents from "John Oblak"