LAPORAN INDIVIDU PRIMER DAN SEKUNDER
OLEH RAPIKAH NPM: 14.11.108.170207.001176
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG 2018 M/ 1439 H
Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar Semester Genap Tahun 2017/2018 SMK Negeri 2 Tenggarong JAM 07.15 - 07.55 07.55 - 08.35 08.35 - 09.15 09.15 – 09-55 09.55 – 10.10 10.10 – 10.50 10.50 – 11.30 11.30 – 11.40 11.40 – 12.20 12.20 – 13.00
SELASA
KAMIS
1 2 3 4 5 6 7 8
X MULTIMEDIA X KRIYA KAYU X KRIYA KAYU
X MULTIMEDIA X MULTIMEDIA
Tenggarong, 15 Januari 2018 Guru PPL
RAPIKAH NPM. 14.11.108.170207.001176
Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dimulai dari tanggal 15 Januari 2018 hingga 10 Maret 2018 terdapat kegiatan primer dan sekunder yang dilakukan mahasiswa di SMK N 2 Tenggarong, di samping itu pula terdapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan untuk menjalankan kegiatan primer tersebut dan yang terakhir terdapat absen harian ketika melaksanakan kegiatan PPL itu pula secara umum. 1. Kegiatan Primer dan Sekunder
No 1.
2.
Hari dan Tanggal Senin, 15 Jan 18
Selasa, 16 Jan 18
Jenis Kegiatan
Form Kegiatan
Primer
Sekunder
Indiv
Observasi
Perkenalan dengan kepala sekolah berserta guruguru. Ramah tamah dengan lingkungan sekolah. Penentuan guru pamong dan pembagian kelas Sholat Dzuhur berjamaah
X
Sholat Dzuhur berjamaah
X
Ruangan/ Kelas
Kel
X KERAMIK X
Ruang rapat
Mengajar Sholat Dzuhur
X
X KRIYA KAYU Mushola
berjamaah 3.
4.
Rabu, 17 Jan 18
-
Kamis, 18 Jan 18
Observasi Mengajar
5.
6.
7.
Sabtu, 20 Jan 2018 Senin, 22 Jan 18 Selasa, Jan 18
-
23 Mengajar
Rapat penentuan uang kas Sholat Dzuhur berjamaah
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
Ruang BK Mushola X TSM B X MULTIMEDIA Mushola
Bersih-bersih Mushola Sholat Dzuhur berjamaah Upacara bendera Sholat Dzuhur berjamaah Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
Mushola
X
Lapangan Sekolah Mushola X KRIYA KAYU
8. 9.
Rabu, 24 Jan 18 Kamis, 25 Feb 18
10. Sabtu, 27 Feb 18 11. Senin, 29 Jan 18 12. Selasa, 30 Jan 18 13. Kamis, 01 Feb 18
Mengajar -
Sholat Dzuhur berjamaah Kajian Rohis Sholat Dzuhur berjamaah
X X
Bersih-bersih Mushola
X
Sholat Dzuhur berjamaah Observasi Mengajar
Mengajar
Upacara Sholat Dzuhur berjamaah Sholat Dzuhur berjamaah
Kajian Rohis Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
X
Lapangan Sekolah
X MULTIMEDIA
X
X
X TSM A
X
X TEKSTIL Lapangan Sekolah X KRIYA KAYU
Upacara Bendera Sholat Dzuhur berjamaah
X
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
X
X
18. Sabtu, 10 Feb 18 19. Senin, 12 Feb 18
-
20. Selasa, 13 Feb 18 25. Rabu, 14 Feb 18 26. Kamis, 15 Feb 18
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
-
Sholat Dzuhur berjamaah
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
27. Sabtu, 17 Feb 18 28. Senin, 19 Feb 18
-
Sholat Dzuhur berjamaah
X
-
Upacara bendera Sholat Dzuhur berjamaah
X
-
X TEKSTIL
X
Observasi
Sholat Dzuhur berjamaah
Mushola
X
Sholat Dzuhur berjamaah
Kajian Rohis
MUSHOLA
Mushola
Observasi
Mengajar
X MULTIMEDIA
X KRIYA KAYU
X
14. Sabtu, 3 Jan 18 15. Senin, 5 Feb 18 16. Selasa, 6 Feb 18 17. Kamis, 8 Feb 18
Mengajar
Mushola
Rapat Evaluasi Sholat Dzuhur berjamaah Upacara bendera
X X
Sholat Dzuhur berjamaah X
X
Mushola
XI MULTIMEDIA Mushola Mushola Lapangan Sekolah Mushola
X
X KRIYA KAYU Mushola
X
Mushola
X
X MULTIMEDIA Mushola Mushola Lapangan sekolah Mushola
29. Selasa, 20 Feb 18 30. Rabu, 21 Feb 18
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
X
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X KRIYA KAYU Mushola
X
Mushola
31. Kamis, 22 Feb 18
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
34. Sabtu, 24 Feb 18
Observasi
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
35. Senin, 26 Feb 18
-
Upacara bendera Sholat Dzuhur berjamaah
36. Selasa, 27 Feb 18
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
X
X
X
-
Sholat Dzuhur berjamaah
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
Observasi
-
40. Sabtu, 03 Maret 18
-
Rapat Acara Perpisahan Mahasiswa PPL Sholat Dzuhur berjamaah
X
41. Senin, 05 Maret 10
-
Upacara Bendera Sholat Dzuhur berjamaah
X
Mengajar
Sholat Dzuhur berjamaah
43. Rabu, 07 Maret 18 44. Kamis, 08 Maret 18 45. Jum’at, 09 Maret 18 46. Sabtu, 10 Maret 18
Mushola X TSM A Mushola Lapangan sekolah Mushola
37. Rabu, 28 Feb 18 38. Kamis, 01 Maret 18 39. Jum’at, 02 Maret 18
42. Selasa, 06 Maret
X MULTIMEDIA
X
Mushola
X
Mushola
X
XI MULTIMEDIA
X
X
X KRIYA KAYU
X TGB
X
Mushola Lapangan Sekolah Mushola X KRIYA KAYU Mushola
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Di bawah ini terdapat RPP yang dibuat dalam mempersiapkan pengajaran di dalam kelas X Teknik Komputer dan Jaringan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.
Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: X / Genap
Jurusan
: Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok
: Beragama Secara Utuh melalui Hukum Islam
Alokas Waktu
: 3 Pertemuan (6x45 Menit)
Kompetensi Inti: (K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar 3.8 Memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. 4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mampu menjelaskan pengertian dari Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagi sumber hukum Islam.
2.
Mampu memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
3.
D.
Mampu menyajikan macam-macam sumber hukum Islam.
Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu: 1.
Menjelaskan pengertian dari Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
2.
Memahami kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
3.
Menyajikan dalam bentuk tulisan terkait macam-macam sumber hukum Islam.
E.
Materi Pembelajaran 1.
Pengertian Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad. Menurut bahasa, Al-Qur’an berarti bacaan atau dibaca. Menurut istilah, Al-Qur’an berarti kalam Allah SWT yang diturunkan dengan perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab dan membacanya dianggap beribadah. Al-Qur’an adalah kalamullah atau firman Allah. Artinya Al-Qur’an bukanlah kata-kata manusia, jin, setan, atau bahkan malaikat. Bukan pula produk seorang penyair ataupun tukang sihir, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Haqqah (69) ayat 40-43.
( َو ََل بِقَ ْو ِل كَا ِه ٍن ۚ َق ِل ا41) َيًل َما ت ُؤْ ِمنُون ( َو َما ه َُو بِقَ ْو ِل شَا ِع ٍر ۚ قَ ِل ا40) يم َيًل َما تَذَك َُّرون ُ إِنَّهُ لَقَ ْو ُل َر ٍ سو ٍل ك َِر ْ َ (43) َب ال َعال ِمين ِ ( ت َ ْن ِزي ٌل ِم ْن َر42) Artinya “Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam”. Hadits, secara etimologi, kata hadits berasal dari kata benda (isim) attahdis
yang diartikan al-ikhbar yang berarti pemberitaan, kemudian
menjadi termin nama suatu perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Hadits dalah sumber hukum Islam yang kedua. Kebenarannya mutlak, sebab perbuatan (fi’li), ketetapan (takriri) maupun perkataan (kauli) Nabi atas petunjuk Allah. Maka dari itu petunjuknya wajib diikuti, perintahnya wajib dilaksanakan, dan larangannya wajib dihindari. Sabda Nabi saw : س ْـو ِل ِه ُ ســنَّةَ َر ُ اب هللاِ َو َ َ ت َ َركْتُ فِ ْي ُك ْم أ َ ْم َري ِْن َما إِ ْن ت َ َمسـ ْكت ُ ْم بِ ِه َما لَ ْن ت َ ِضلُّ ْوا أَبَداا ِكت “Telah aku tinggalkan bagi kamu dua perkara yang jika kamuberpedoman pada keduanya niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitab Allah ( Al-Qur’an ) dan sunnah rosul-Nya ( Al-Hadits )”. HR. AlMalik dan Al-Hakim. Ijtihad,
secara
etimologis
berarti
bersungguh-sungguh
dalam
menggunakan tenaga, baik fisik maupun pikiran. Menurut kalangan ulama Hanafiah, ijtihad sebagai pengerahan kemampuan untuk menemukan kesimpulan hukum syar’i sampai ketingkat dzanni (dugaan keras) sehingga mujtahid itu merasakan tidak lagi dapat melakukan upaya melebihi dari apa yang dilakukannya itu. Menurutt istilah, ijtihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan secara maksimal, baik untuk mengistimbatkan (mengeluarkan) hukum syar’i maupun dalam penerapannya. Berdasarkan
pengertian diatas, banyak alasan yang menunjukkan kebolehan melakukan ijtihad antara lain dalam QS An-nisa (4) ayat 59. َ سو َل َوأُو ِلي ْاْلَ ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَ ِإ ْن ت َ َن َِّللا َّ از ْعت ُ ْم فِي ش َْيءٍ فَ ُردُّوهُ ِإ َلى ُ الر َّ يَا أَيُّهَا ا َّل ِذينَ آ َمنُوا أ َ ِطيعُوا َّ َّللاَ َوأَ ِطيعُوا َٰ ْ َ َ سنُ تَأ ِو ا يًل َ ْاَّللِ َوا ْليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر ۚ ذ ِلكَ َخي ٌْر َوأح َّ سو ِل إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ت ُؤْ ِمنُونَ ِب ُ الر َّ َو Artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. 2.
Kedudukan Al-Qur’an, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Al-Qur’an mempunyai kedudukan yang amat penting dalam kehidupan manusia. Kekhususan-kekhususan yang dimiliki Al-Qur’an baik lafadh maupun makna yang datang dari Allah, keindahan gaya bahasa yang tidak tertandingi, kemu’jizatannya yang mampu menundukkan manusia serta diturunkan secara mutawattir, ini melahirkan suatu kebenaran yang qath’i dan periwayatan secara mutlak. Dari segi kuantitas, Al-Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa kata, dan dari segi kualitas, isi pokok Al-Qur’an (ditinjau dari segi hukum) terbagi menjadi 3 (tiga) bagian: a.
Hukum yang berkaitan dengan ibadah: hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam
b.
Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih
c.
Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat-sifat mulia sekaligus menjauhi perilakuperilaku tercela.
Secara terperinci dapat dijelaskan beberapa hal yang menunjukkan validitas al-Qur’an sebagai sumber hukum, yaitu: a.
Al-Qur’anul Karim diturunkan Allah kepada Muhammad disampaikan kepadanya dengan jalan mutawattir, tidak ada yang dapat merubah atau menggantinya karena Allah telah menjamin untuk menjaganya, sehingga menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar firman Allah.
b.
Adanya keshahihan
penisbatan Al-Qur’an kepada Allah, juga
diperkuat oleh dalil rasio yang kuat yaitu jika Al-Qur’an datang bukan dari Allah SWT, maka sudah dipastikan banyak perbedaan dan kesimpangsiuran di dalamnya. c.
Al-Qur’an merupakan mu’jizat yang terus lestari
sepanjang masa
baik lafal maupun redaksi bahkan substansinya, sehingga tidak ada yang mampu menghadapi tantangan Al-Qur’an untuk mendatangkan satu surat saja yang semisal dengan Al-Quran. d.
Dengan adanya keyakinan mendalam terhadap eksistensi Al-Qur’an sebagai kitab terakhir yang paling lengkap dan sempurna, maka mengambil ajaran yang terdapat di dalamnya baik akidah, ibadah, ahlak serta etika adalah merupakan kewajiban yang harus diikuti. Adapun hadits Rasulullah SAW terkait dengan hal tersebut dibawah ini yang artinya “Dari Abu Huraitrah ra berkata, Rasulullah saw bersabda : “Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama-lamanya selama kamu berpegang kepada keduanya yaitu, Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.” (HR Bukhari Muslim).
Kemudian Hadits atau Sunnah merupakan sumber syariat Islam setelah AlQuran. Sunnah berfungsi merinci garis besar Al-Quran, menjelaskan yang musykil, membatasi yang muthlak, dan memberikan penjelasan hukum. Sunnah juga merupakan sumber hukum independent (mustaqil) yang tidak ada hukumnya dalam Al-Quran seperti warisan untuk nenek yang dalam sunnah disebutkan mendapatkan warisan 1/6 dari harta warisan. Namun demikian Sunnah mengikut Al-Quran sebagai penjelas sehingga sunnah
tidak akan keluar dari kaidah-kaidah umum dalam Al-Quran. Maka memahami Sunnah secara umum merupakan susuatu yang pasti dalam memahami Al-Quran karena jika tidak kitab suci ini tidak mungkin bisa dipahami dan dipraktikkan dengan benar. Sunnah sampai ke kita dengan melalui jalan periwayatan secara berantai hingga ke Rasulullah saw. Sebab masa kenabian sudah usai. Namun krediblititas agama dan moral para perawi (pembawa hadis) itu sudah melalaui seleksi ketat oleh para ahli hadis. Sehingga keotentikan hadis dan kebenarannya sudah melalui pembuktian yang ketat. Hadis shahih dan hasan saja yang bisa dijadikan sumber hukum. Sementara hadis hadis yang berstatus lemah (dlaif), atau bahkan palsu (maudlu') yang tidak bisa dijadikan referensi dan sumber hukum syariat. Ijtihad, Imam Syafi’i dalam bukunya “Ar-Risalah” menjelaskan bahwa hukum yang dikandung oleh Al-Qur’an dapat menjawab berbagai permasalahan kehidupan manusia, maka harus digali dengan kegiatan ijtihad. Oleh karena itu menurutnya, Allah SWT mewajibkan hambaNya untuk berijtihad dalam upaya menimba hukum dari sumbernya (Al-Qur’an dan As-Sunnah). Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kedudukan ijtihad disamping Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ijtihad berfungsi; a.
Untuk menguji kebenaran riwayat hadits yang tidak sampai ketingkat hadits mutawatir, seperti hadits ahad.
b.
Sebagai upaya memahami redaksi ayat atau hadits yang pengertiannya tidak tegas sehingga secara langsung dapat difahami kecuali dengan ijtihad.
c.
Untuk mengembangkan prinsip hukum yang terdapat dalam AlQur’an dan As-Sunnah, seperti dengan Qiyas, Ihtisan, Maslahah mursalah.
d.
Pengembangan prinsip hukum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena ayat dan hadits hukum yang jumlahnya sangat terbatas dapat menjawab berbagai masalah yang jumlahnya tak terbatas.
Adapun kedudukan lain dari Ijtihad sebagai berikut:
a.
Untuk menjawab problematika kehidupan manusia yang muncul setiap saat yang tidak ditemukan hukum yang baku dalam Al Qur’an dan Hadits, contoh shalat dalam pesawat.
b.
Islam
sangat
menghargai
peran
akal
dalam
menyelesaikan
permasalahan, asalkan tidak menyimpang dan sesuai dengan prinsip yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: َاب َفلَهُ أَجْ َرا ِن َوإِذَا َح َك َم فَاجْ ت َ َه َدث ُ َّم أ َ ْخ َطأ َ َفلَهُ أَجْ ٌر (رواه البخا َ إِذَا َح َك َم الحَا ِك ُم فَاجْ تَ َه َدث ُ َّم أَص )ري و مسلم Yang artinya “Apabila seorang hakim memutuskan perkara, kemudian ia melakukan ijtihad
dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia
memperoleh dua perkara, namun apabila ijtihadnya salah, maka ia memperoleh satu pahala”. (HR Bukhari & Muslim ). 3.
Macam-macam sumber hukum Islam a.
Al-Qur’an (sumber hukum Islam pertama)
b.
Hadits (sumber hukum Islam kedua)
c.
Ijtihad (sumber hukum Islam ketiga)
Bentuk ijtihad yakni yang pertama; Ijma’, adalah merupakan kesepakatan para pakar Islam tentang hukum suatu masalah yang belum disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Kesepakatan seluruh mujtahid tentang hukum syara’ ini belum ditentukan hukumnya setelah Rasulullah SAW wafat. Yang kedua; Qiyas, adalah menyamakan (menganalogikan) suatu perkara dengan perkara (yang sudah ada ketetapan hukumnya) dalam hukum syariat kedua kedua perkara ini ada kesamaan illat (pemicu hukum). Menurut ulama ushul qiyas adalah, “Memberlakukan suatu hukum yang sudah ada nashnya kepada hukum yang tidak ada nashnya berdasarkan kesamaan 'illat. Sebagai contoh, yang Allah haramkan hanya khamar saja di dalam Al-Quran. Khamar adalah perasan buah anggur yang sudah sampai pada kondisi tertentu sehingga peminumnya bisa mabuk. F. Model dan Metode Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran : Inkuiri
2.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab.
G. Media dan Alat Pembelajaran 1.
Media Pembelajaran : Lembar kerja, Microsoft Word, Al-Qur’an Digital.
2.
Alat Pembelajaran : Buku, Laptop
H. Sumber Belajar 1.
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2.
Internet
I. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam yang guru sampaikan. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi
15 Menit
power point atau media lainnya yang ditayangkan guru. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Siapa? Ayat apa yang diturunkan terlebih dahulu lewat perantara Malaikat Jibril? Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan ayat apa yang terlebih dahulu 65 Menit diturunkan atau yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, dimana tempat turunnya ayat tersebut, termasuk ayat makiyyah atau madaniyah serta kenapa surah Al-Fatihah sebagai surah pertama dalam Al-Qur’an. Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan pendapat kepada sesama melalui diskusi. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang Al-Qur’an dan Hadits tentang sumber hukum Islam pertama dan kedua. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi ayat apa yang terlebih dahulu diturunkan atau yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, dimana tempat turunnya ayat tersebut, termasuk ayat makiyyah atau madaniyah serta kenapa surah Al-Fatihah sebagai surah pertama dalam AlQur’an. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian serta kedudukan AlQur’an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. Pertemuan Kedua No
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah diajarkan. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari Ijtihad, Ijma’ dan Qiyas sebagai sumber hukum Islam yang guru sampaikan serta hukum Taklif. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan
misalkan dengan
menanyakan apakah tidak cukup Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber hukum Islam? 65 Menit
Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh kasus yang memakai acuan Ijtihad, Ijma, ataupun Qiyas dikeadaan saat ini. Guru
mengamati
perilaku
berdiskusi
menyampaikannya kepada sesama melalui diskusi.
dalam
Asosiasi Membuat kesimpulan tentang contoh kasus yang memakai acuan Ijtihad, Ijma, Qiyas, ataupun Taklif di keadaan yang saat ini. Komunikasi Menyampaikan hasil diskusi tentang pengertian Ijtihad, Ijma, serta Qiyas sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits, serta hukum Taklif. Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun kelompok terkait kasus yang memakai acuan Ijtihad, Ijma, ataupun Qiyas dikeadaan saat ini. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian AlQur’an, Hadits, Ijtihad, Ijma, serta Qiyas sebagai sumber hukum Islam serta hukum Taklif.
10 Menit
Membahas kedudukan keseluruhan terkait sumber hukum Islam. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. Pertemuan ketiga No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
15 Menit
Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari hukum Taklif yang guru sampaikan. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan kenapa manusia harus bertaklif? Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan ataupun tanya jawab terkait dengan pembagian hukum taklif
65 Menit
Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan pendapat kepada sesama melalui diskusi ataupun ketika tanya jawab. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang hukum taklif yang berisi pengertian, pembagian hukum, kedudukan, fungsi serta hikmah bertaklif. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi ataupun hasil tanya jawab terkait hukum taklif. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi terkait hukum taklif. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa.
10 Menit
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
J.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1.
Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk
: Produk
3.
:
Prosedur Penilaian
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Kerja Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
Adhitya Windhi Agustinigsih
2.
Ahmad gunawan
3.
Andi Asma
4.
Bayu Angga Lesmana
5.
Dadang Eko Suwanto
Format Penilaian Pengetahuan: No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
Andi Aswandy
2.
Budiman
3.
Eko Puguh Prayoga
4.
Febi Alfianto
5.
Ferry Firman Nur WAhyu
Format Penilaian Keterampilan:
B
C
A
B
C
No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
Fikri Aldi
2.
Ihza Mahendra
3.
Ilham Yoga Pratama
4.
Khoirul Amir Mu’minin
5.
Lukman Nur Hakim
B
C
A
B
C
A
B
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis) Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1. Pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan fungsi Al-Qur’an adalah sebagai ... a. Mukjizat Rasulullah SAW b. Pedoman hidup bagi manusia c. Pelengkap dari kebutuhan manusia d. Menyempurnakan kitab yang datangnya terdahulu e. Mengoreksi kesalahan terhadap kitab yang datangnya lebih dulu 2. Al-Qur’an sebagai pedoman bagi manusia memuat ajaran-ajaran berikut, kecuali ... a. Akidah b. Akhlak
C
c. Kisah-kisah d. Ibadah e. Mengadu Nasib 3. Surah yang diturunkan di Mekkah disebut dalam Al-Qur’an dengan surah ... a. Makiyyah b. Madaniyah c. Syariah d. Rubuiyah e. Uluhiyah 4. Jumlah surah yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah ... a. 112 b. 113 c. 114 d. 115 e. 116 5. Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah bahwa terjaga kemurniannya langsung dengan campur tangan Allah SWT, seperti termuat dalam ayat berikut, yaitu ... a. فا حكم بينهم بما انزل هللا b. لكل جعلنا منكم شر عة ومنها جا c. انا نحن نزلنا الذ و انا له لحفظون d. ذلك الكتب َلريب فيه هدى للمتقين e. شهر رمظن الذي انزل فيه القران هدى للناس 6. Hadits fi’li adalah hadits Rasulullah SAW yang berupa ... a. Perbuatan b. Perkataan c. Perintah d. Persetujuan e. Persamaan
7. Hukum wajib yang dibebankan kepada masing-masing individu dikenal dengan nama atau istilah ... a. Fardu b. Wajib c. Fardu ‘ain d. Wajib syar’i e. Fardu kifayah 8. Kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah yang belum disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits adalah pengertian dari ... a.
illat
b.
istihsan
c.
ihtisab
d.
ijma’
e.
qiyas
9. Di bawah ini merupakan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an, kecuali ... a. Sebagai penegas akidah dan ibadah b. Merinci ayat-ayat yang masih global c. Memberikan penjelasan ayat-ayat yang bersifat umum d. Menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an e. Menetapkan hukum-hukum yang tidak terdapat dalam AlQur’an 10. Pernyataan di bawah ini yang merupakan contoh dari qiyas adalah ... a. Mengumpulkan Al-Qur’an b. Pencangkokan ginjal dan kornea mata c. Transplantasi organ-organ tubuh manusia d. Diharamkannya minuman beralkohol e. Tidak disalatkannya korban tsunami di Aceh
Soal Essay:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber hukum islam 2. Sebutkan dan jelaskan apa-apa saja sumber hukum islam itu 3. Jelaskan perbedaan antara hadits kauli, fi’li dan takriri 4. Jelaskan perbedaan ijma’ dan qiyas 5. Sebutkan perilaku yang sesuai dengan hukum taklif Jawaban dari soal pilihan ganda: 1. C
6. A
2. E
7. C
3. A
8. D
4. C
9. A
5. A
10. D
Jawaban dari soal essay: 1. Sumber hukum islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar aturan atau pedoman dalam berperilaku oleh setiap muslim. 2. Macam-macam sumber hukum islam: a. Sumber hukum islam pertama adalah Al-Qur’an, yaitu kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. b. Sumber hukum kedua adalah hadits, yaitu segala perilaku Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapannya. c. Sumber hukum ketiga adalah ijtihad, yaitu secara bahasa berarti bersungguh-sungguh dalam menggunakan tenaga, baik fisik maupun pikiran. Sedangkan secara istilah berarti mencurahkan seluruh kemampuan
secara
maksimal,
baik
untuk
meng-istimbat-kan
(mengeluarkan) hukum syar’i maupun dalam penerapannya. 3. Tiga komponen hadits: a. Hadits perkataan, disebut hadits kauli, yaitu hadits yang didasarkan atas segala perkataan dan ucapan Nabi Muhammad SAW. b. Hadits perbuatan, disebut hadits fi’li, yaitu hadits yang didasarkan atas segenap perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.
c. Hadits persetujuan, disebut hadits takriri, yaitu hadits yang didasarkan atas persetujuan Nabi Muhammad SAW terhadap apa yang dilakukan oleh sahabatnya. 4. Perbedaan antara ijma’ dan qiyas: a. Ijma’ adalah kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah yang belum disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. b. Menetapkan hukum suatu masalah atau kejadian yang tidak ada hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya karena diantara keduanya ada persamaan illat (sebab-sebab hukum). 5. Perilaku yang sejalan dengan hukum taklif: a. Melaksanakan hal-hal yang wajib dan sunah, misalnya terbiasa melaksanakan salat lima waktu. b. Meninggalkan perbuatan yang haram dan makruh yang dapat membawa kesengsaraan di dunia dan akhirat. c. Banyak meningkatkan ibadah, baik secara mahdah ataupun secara gairu mahdah. d. Menunjukkan akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat. e. Berlomba-lomba dalam mencari kebaikan (fastabiqul khairat).
Panduan Penskoran Tes Tertulis: Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 25 Skor essay lima soal berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag
Irfani
NIP. 19730827 2008 01 2008
NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: X / Genap
Jurusan
: Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok
: Meningkatkan Kesejahteraan Umat Melalui Wakaf
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan (4x45 Menit)
A. Kompetensi Inti: (K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar 3.9
Memahami pengelolaan wakaf.
4.7.1. Menyajikan dalil tentang ketentuan wakaf.
4.7.2. Menyajikan pengelolaan wakaf
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian dari wakaf 2. Menjelaskan hukum dan dalil tentang wakaf 3. Menyebutkan syarat dan rukun wakaf 4. Mencontohkan perilaku berwakaf 5. Menyebutkan hikmah serta pentingnya wakaf 6. Menyebutkan dasar perundang-undangan tentang wakaf di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu: 1. Menjelaskan pengertian dari wakaf. 2. Menjelaskan hukum dan dalil tentang wakaf. 3. Menyebutkan syarat dan rukun wakaf. 4. Mencontohkan perilaku berwakaf. 5. Menyebutkan hikmah serta pentingnya wakaf. 6. Menyebutkan dasar perundang-undangan tentang wakaf di Indonesia.
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian, hukum, dan dalil tentang wakaf Menurut bahasa wakaf berarti menahan, mencegah, dan menghentikan. Menurut istilah, wakaf berarti menyerahkan barang atau benda yang sifatnya tahan lama untuk dimanfaatkan dijalan Allah Subhanahu wata’ala. Adapun hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan. Serta dalilnya sebagai berikut dalam Al-Qur’an surah Ali Imran (3) ayat 92 ع ِليم َ َّللاَ ِب ِه َّ َّلَ ْن تَنَالُوا ا ْل ِب َّر حَ تَّ َٰى ت ُ ْن ِفقُوا ِم َّما ت ُِح ُّبونَ ۚ َو َما ت ُ ْن ِفقُوا ِم ْن ش َْيءٍ فَ ِإن Artinya “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.
Serta Al-Qur’an surah Al-Hajj (22) ayat 77 ۩ َس ُجدُوا َوا ْعبُدُوا َربَّ ُك ْم َوا ْفعَلُوا ا ْل َخي َْر لَعَلَّ ُك ْم تُ ْف ِل ُحون ْ ار َكعُوا َوا ْ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا Artinya “Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” 2.
Syarat, rukun, serta ketentuan harta yang diwakafkan Syarat wakaf antara lain: a. Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu b. Tunai penyerahannya disaat sigat (akad) c. Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwakafkan, baik berupa perorangan, kelompok, organisasi, atau badan hukum serta lembaga. Adapun rukun sahnya wakaf ada empat yaitu: a. Waqif, merupakan pihak yang menyerahkan wakaf b. Mauquf’alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf c. Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan d. Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir Selanjutnya ada ketentuan harta yang diwakafkan harus memenuhi ketentuan berikut: a. Segala benda yang bergerak atau tidak, tetapi keadaanya baik dan berfaedah b. Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri c. Harta yang diwakafkan atas kehendak sendiri d. Harta yang diwakafkan atas dasar berhak berbuat baik. Dalam hal ini berarti wakif nonmuslim pun bisa menerima. e. Harta wakaf tidak boleh dijual, kecuali jika rusak atau tidak bisa diambil manfaatnya kemudian diganti yang baru dengan menggunakan hasil penjualan barang tersebut
3.
Hukum mengganti atau memindahkan wakaf serta pentingnya berwakaf Mengganti atau memindahkan wakaf pada dasarnya dibolehkan asalkan memenuhi syarat sebagai berikut: a. Alasannya jelas, rasional dan membawa manfaat
b. Lebih membawa manfaat bahkan sangat bermanfaat dari sebelumnya Perubahan wakaf dari ikrar sebelumnya diperbolehkan asalkan disetujui oleh ulama dan pemerintah setempat dengan beberapa syarat antara lain sebagai berikut: a. Tidak sesuai lagi dengan tujuan awal wakaf b. Ada kepentingan dan kemaslahatan umum yang lebih bermanfaat besar 4.
Hikmah serta dasar undang-undang wakaf di Indonesia Hikmah wakaf antara lain: a. Ganjaran wakaf akan mengalir terus menerus selama barang wakaf itu berguna (sedekah jariyah) b. Generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu demi kemajuan pembangunan. c. Dapat mengurangi kemiskinan dan kebodohan umat. d. Dengan wakaf, benda-benda bersejarah dapat terpelihara dan terhindar dari kerusakan. Adapun dasar wakaf di Indonesia sebagai berikut: a. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1977 b. Peraturan Mendagri No. 6 tahun 1877 c. Peraturan Menag No. 1 tahun 1978 d. Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/P/75/1978 e. UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Praktek, dan Tanya jawab. G. Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : Buku atau materi pendidikan Agama Islam, Power Point, Microsoft Word, Al-Qur’an Digital. 2. Alat Pembelajaran : Laptop
H. Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Merefleksikan materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
15 Menit
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada.
2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa Mencermati dan menuliskan pengertian dari wakaf, hukum dan dalil tentang wakaf, syarat dan rukun wakaf, serta ketentuan harta yang diwakafkan. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta tulisan yang ada di papan tulis. 65 Menit Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan barang apa saja yang boleh kita wakafkan? Apakah jasa bisa kita wakafkan?
Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan apa perbedaan wakaf, zakat, sedekah, infaq, serta hadiah. Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan pendapat kepada sesama melalui diskusi.
Asosiasi Membuat kesimpulan tentang pengertian serta perbedaan wakaf, zakat, sedekah, infaq, serta hadiah.
Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang pengertian serta perbedaan wakaf, zakat, sedekah, infaq, serta hadiah.
3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian dari wakaf, hukum dan dalil tentang wakaf, syarat dan rukun wakaf, serta ketentuan harta yang diwakafkan. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua
10 Menit
No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah diajarkan.
2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa
mencermati
dan
menyimak
penjelasan
tentang
ketentuan harta yang diwakafkan, hukum mengganti atau memindahkan wakaf, contoh wakaf, hikmah dan pentingnya wakaf, serta dasar perundang-undangan wakaf di Indonesia. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta tulisan yang ada di papan tulis.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan 65 Menit menanyakan apakah boleh mewakafkan barang yang bukan barang kita?
Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan contoh atau praktek berwakaf dikeadaan saat ini. Guru mengamati perilaku berdiskusi dalam menyampaikannya kepada sesama.
Asosiasi Membuat kesimpulan tentang contoh atau praktek berwakaf dikeadaan saat ini.
Komunikasi Menyampaikan hasil diskusi terkait contoh atau praktek berwakaf dikeadaan saat ini. Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun kelompok terkait contoh atau praktek berwakaf dikeadaan saat ini.
3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang disampaikan dan penguatan materi terkait pengertian dari wakaf, hukum dan dalil tentang wakaf, syarat dan rukun wakaf, serta ketentuan harta yang diwakafkan, ketentuan harta yang diwakafkan, hukum mengganti atau memindahkan wakaf, contoh wakaf, hikmah dan pentingnya wakaf, serta 10 Menit dasar perundang-undangan wakaf di Indonesia. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
J.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk
: Produk
3. Prosedur Penilaian
:
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Kerja Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
Ahmad Dani Fauzi
2.
Aldianur
3.
Andriyan Edy Pratama
4.
Desi Susilowati
5.
Erlin Diana Sari
Format Penilaian Pengetahuan: No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
Doni Aris Setiawan
2.
Dwi Wahyu Pambuji
3.
Gunawan Andi Prasetya
4.
Julia Tri Rejeki Prihatin
5.
Julio Setiawan
B
C
A
B
C
Format Penilaian Keterampilan: No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
M. Andre Ariyandi Putra
2.
M. Maulidianur
3.
Mario Ahmad Toyiban
4.
Luluk Agustiyasih
5.
M. Ridho Nugroho
B
C
A
B
C
A
B
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis) Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1. Wakaf merupakan salah satu upaya untuk pemberdayaan umat. Adapun inti dari wakaf terletak pada ... a. Kemampuan untuk memberi b. Amanah yang harus disampaikan c. Segi manfaat dan keutuhan barang d. Perlunya penataan masalah manajemen e. Profesional dalam pengelolaan 2. Hal-hal di bawah ini yang tidak termasuk rukun dari wakaf adalah ... a. Wakif
d. Mauquf alaih
C
b. Sigat
e. mauquf bih
c. Nisab 3. Anda adalah seorang pengusaha yang memiliki perusahaan dengan jumlah karyawan 75 ribu orang. Bila hendak berwakaf, waktunya adalah ... a. Setiap tahun atau dua tahun b. Jika ada yang membutuhkan c. Setiap saat atau kapan saja d. Bila memperoleh keuntungan e. Kalau tidak mengalami rugi 4. Ketentuan harta wakaf adalah segala benda yang bergerak atau tidak bergerak, yang termasuk benda bergerak adalah ... a. Tanah
d. Sawah
b. Kendaraan
e. Kebun
c. Ladang 5. Bagi
seseorang
yang
ingin
memberikan
wakafnya
perlu
memperhatikan sesuatu yang disebut dengan sigat. Apa yang dimaksud dengan sigat ... a. Batas minimal harta yang dimiliki b. Jenis harta yang harus diwakafkan c. Batas waktu masa kepemilikan harta d. Akad serah terima barang yang diwakafkan e. Jumlah harta yang wajib dikeluarkan waqif 6. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera merupakan salah satu hikmah pelaksanaan wakaf di kalangan umat Islam. Hikmah lainnya adalah ... a. Generasi baru dapat memanfaatkan peninggalan masa lalu b. Contoh dari implementasi agama yang bermartabat c. Mengurangi kematian angka kelahiran bayi prematur d. Sebagai pemelihara dari kebudayaan bangsa Indonesia e. Terberantasnya premanisme di kota-kota besar
7. Wakaf merupakan infak yang bersifat sunah dan memiliki persyaratan. Dibawah ini yang tidak merupakan syarat-syarat wakaf adalah ... a. Tunai ketika diserahkan b. Tidak dibatasi oleh waktu c. Harus jelas penyerahannya d. Sudah mencapai nisab e. Berlaku selamanya 8. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan contoh dari nazir yang termasuk rukun wakaf adalah ... a. Iuran jariah dari masyarakat untuk pembangunan TPA dikelola Hj. Sa’diyah b. Sumbangan wakaf untuk pembangunan panti jompo diterima H. Musa c. Panitia pembangunan Masjid Jami’ Multazam di Jagakarsa d. H. Amir, ketua panitia renovasi Pondok Pesantren Al-Hikmah e. Hj. Khodijah meyerahkan sejumlah uang untuk anak yatim piatu 9. Untuk membangun generasi lebih baik, Ir. Abdullah menyerahkan sebidang tanah sebagai wakaf untuk dibangun sebuah sekolah. Syarat penyerahan sebidang tanah tersebut adalah ... a. Dibatasi waktu pemakaiannya b. Tunai penyerahan ketika sigat c. Barang harus diserahkan kepada lembaga d. Ketika sigat barang boleh diutang e. Barang boleh diserahkan kepada siapa saja 10. Perubahan zaman membawa problematika terhadap ,asalah pengelolaan wakaf, umpamanya wakaf yang tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, memindahkan harta wakaf diperbolehkan dengan syarat ... a. Disetujui oleh aparat pemerintah setempat
b. Tidak ada kemampuan untuk mengelolanya c. Tidak ada lagi yang mengurusnya dengan baik d. Sulit untuk menemukan orang yang merawatnya e. Lebih membawa manfaat kalau dipindahkan
Soal Essay 1. Jelaskan pengertian wakaf menurut bahasa dan istilah. 2. Sebutkan syarat-syarat wakaf. 3. Sebutkan dan jelaskan rukun-rukun wakaf. 4. Sebutkan tiga dasar hukum wakaf di Indonesia. 5. Apa yang menjadi faktor utama terus mengalirnya pahala wakaf.
Jawaban Soal Pilihan Ganda 1. C
6. A
2. C
7. D
3. C
8. C
4. B
9. B
5. D
10. E
Jawaban Essay 1. Menurut bahasa wakaf berarti menahan, mencegah, dan menghentikan. Menurut istilah, wakaf berarti menyerahkan barang atau benda yang sifatnya tahan lama untuk dimanfaatkan dijalan Allah Subhanahu wata’ala. 2. Syarat-syarat wakaf: a. Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu b. Tunai penyerahannya di saat sigat (akad) c. Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwkafkan, baik berupa perorangan, kelompok, organisasi, atau badan hukum dan lembaga 3. Rukun wakaf, antara lain: a. Wakif, merupakan pihak yang meyerahkan wakaf, baik orang maupun badan hukum dan instansi.
b. Maquf’ alaih, merupakan pihak yang menerima wakaf. Kelompok orang atau badan hukum yang disertai tugas untuk mengelola harta wakaf disebut juga nazir. c. Mauquf bih, merupakan harta atau benda yang diwakafkan. d. Sigat, merupakan ikrar atau akad serah terima wakaf kepada nazir. 4. Dasar hukum di Indonesia: a. UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf b. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1977 c. Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1877 d. Peraturan Menag No. 1 Tahun 1978 e. Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/P/75/1978 5. Selama benda yang diwakafkan masih bermanfaat, bersama dengan ini pula pahalanya akan mengalir terus. Panduan Penskoran Tes Tertulis: Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 25 Skor essay lima soal berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag
Irfani
NIP. 19730827 2008 01 2008
NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: X / Genap
Jurusan
: Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) dan Kriya Logam A
Materi Pokok
: Meneladani Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan (4x45 Menit)
A.
Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar 3.10.1 Memahami
substansi
dan
strategi
dakwah
Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam. 4.8.1
Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam di Mekah.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan proses dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 2. Menyebutkan substansi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 3. Mencontohkan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 4. Menyebutkan faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 5. Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah dalam konteks Ke-Indonesiaan dan Globalisasi. 6. Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah.
D.
Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu: 1. Menjelaskan proses dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 2. Menyebutkan substansi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 3. Mencontohkan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 4. Menyebutkan faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. 5. Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah dalam konteks Ke-Indonesiaan dan Globalisasi.
6. Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan dakwah Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam periode Mekah. E.
Materi Pembelajaran 1.
Proses dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasaalam periode Mekah Adapun tahapannya sebagai berikut: a.
Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi) Dakwah secara diam-diam dilakukan setelah turunnya perintah dalam QS Al-Muddassir (74) ayat 1-6.
Ada pun orang-orang yang pertama mengikuti dakwah Islam adalah: 1) Kelompok perempuan; yaitu Siti Khadijah RA, isterinya yang sejak awal sudah meyakini bahwa Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rasul. 2) Kelompok laki-laki dewasa; yaitu Abu Bakar As Siddiq RA, sahabatnya. Kemudian Zaid bin Harisah, budaknya yang telah dimerdekakan. Dari Abu Bakar As Siddiq, kemudian masuk Islam pula Usman bin Affan, Talhah, Abu Ubadah bin Jarrah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Arqam, dan Abdurrahman bin Auf. Mereka itulah yang disebut Assabiqunal Awwalun. 3) Kelompok anak-anak; yaitu Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu Rasulullah SAW. b.
Dakwah di kalangan keluarga Setelah turunnya QS Asy-Syu’ara (26) ayat 214 yang artinya: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat” Nabi Muhammad SAW mengumpulkan keluarganya (Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib) untuk berseru tauhid kepada Allah SWT dan meyakini bahwa beliau adalah Rasul Allah SWT.
c.
Dakwah secara terang-terangan Setelah kurang lebih tiga tahun berdakwah secara diam-diam dilakukan, turunlah QS Al-Hijr (15) ayat 94 yang artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. Dakwah cara ini dilakukan dengan menyeru dari bukit Safa. Setelah orang-orang berkumpul, Rasulullah SAW bertanya kepada mereka: “bagaimana jika aku memberitahu kepada kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan mendustakanku ?” mereka menjawab: “kami belum pernah melihat Engkau melakukan kebohongan. “setelah itu Beliau bersabda: “selamatkanlah diri kalian dari siksa api neraka, dan sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian dari siksa yang sangat pedih.” 2.
Substansi dakwah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam periode Mekah Adapun substansinya sebagai berikut: a.
Masalah yang berkaitan dengan tauhid, dengan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT dan menjelaskan hakikat Allah SWT, menjauhkan diri dari sifat-sifat kemusyrikan, dan menganggap bodoh orang yang menyembah berhala.
b.
Penerapan akhlakul karimah, dengan mengajak kaumnya untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dan hati dari sifat-sifat tercela.
c.
Menggalang persatuan dan persaudaraan sesama muslim dan bersikap tegas terhadap orang kafir.
d.
Menebarkan kasih sayang dan menghindarkan peperangan.
e.
Meleburkan kepentingan diri pribadi kedalam kepentingan jamaah.
3. Strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode Mekah. Adapun strategi dakwah yang dimaksud adalah dakwah yang dilakukan seperti yang dijelaskan dalam QS An-Nahl (16) ayat 25 adalah sebagai berikut: a.
Hikmah, adalah dakwah yang menyesuaikan objeknya. Dakwah terhadap orang awam, para pembesar, anak muda, dan orang tua memiliki metodologi yang berbeda sehingga mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
b.
Mauziah hazanah, dakwah ini dilakukan atas kaum muslimin sendiri dan sering pula disebut dengan istilah amar ma’ruf nahi munkar.
c.
Mujadalah, dakwah yang dilakukan terhadap kaum cendekiawan, yaitu melalui dialog atau berdebat yang baik.
d.
Tabsyir dan Tanzir, yaitu dengan cara memberikan kabar gembira bagi yang mau berima dan beramal sholeh serta ancaman terhadap yang ingkar dengan kebenaran.
e.
Targib dan tarhib, menyampaikan kabar yang menyenangkan dan menakutkan.
f.
Al-Wadu’ dan Al-Wa’id yaitu memberi tahu adanya janji-janji dan ancaman Allah SWT.
4.
Faktor-faktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode Mekah. Pada saat itu disebut dengan bangsa jahiliah, yang berarti bodoh, bukan bodoh secara intelektual tetapi yang berkaitan dengan hati nurani. Contohnya kebiasaan menyembah berhala, berjudi, mabuk-mabukan, dan perilaku amoran yang lain. Terdapat adanya kasta-kasta yang didominasi oleh para laiki-laki. Para budak dan perempuan tidak memiliki hak dan kehormatan. Atas dasar itulah kebiasaan bangsa arab mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup karena ada ketakutan pada diri mereka bahwa anak mereka akan jadi tawanan ketika perang, takut miskin, dan alasan lainnya. Terjadi perubahan yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Arab karena dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah yang berdakwah terang-terangan dan sudah banyak pengikutnya, maka mulai lah ada penolakan dari bangsa mayoritas disana yakni kaum Quraisy. Adapun penolakannya sebagai berikut: a. Aspek Ideologis Taklid kepada nenek moyang sangat kuat atau total yang menjadi kebiasaan yang berakar dan berurat dilakukan, oleh karenanya sangat sulit untuk meninggalkan ajaran nenek moyang tersebut untuk mengikuti ajaran baru dari Nabi Muhammad SAW.
b. Aspek Sosial Bangsa Arab hidup dengan berkasta-kasta yang sudah pada jalurnya. Sementara Islam menawarkan hak yang sama kepada semua manusia, tidak ada budak dan bangsawan. Dan akan meruntuhkan tradisi tersebut apabila mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. c. Aspek Ekonomi Salah satu mata pencaharian tetap kaum Quraisy yakni membuat dan memperjualbelikan patung (lata, Uzza, Manah, dan Hubal). Dan ajaran Islam melarang hal tersebut, dan para saudagar patung tersebut menganggap Islam sebagai penghalang rejeki dan para penjaga ka’bah pun beranggapan akan kehilangan pengaruhnya sebagai bagian terhadap pelayan dari orang-orang yang datang berziarah. d. Aspek Politik Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira memeluk Islam berarti tunduk pada kekuasaan Bani Abdul Muthalib, sedangkan suku dan bangsa Arab selalu bersaing untuk merebut kekuasaan dan pengaruh. Disamping penolakan
tersebut,
kaum
Quraisy pun berusaha
menghalangi dakwah Rasulullah SAW, diantaranya: a.
Memberi julukan yang buruk, seperti al-majnun, as-sahir, atau alkazib.
b.
Menawarkan kepada Rasulullah SAW jabatan, kekayaan, dan wanita.
c.
Mengajak mencampur-adukkan agama.
d.
Mendatangi Abu Thalib, pamannya, agar membujuk untuk berhenti berdakwah.
5.
e.
Menyiksa para penganutnya.
f.
Merencanakan dan berupaya membunuh Nabi Muhammad SAW.
Meneladani strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode dalam konteks ke-Indonesiaan dan Globalisasi.
Dasar aturan berdakwah dalam Islam sudah sangat jelas diterangkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut: a.
QS Al-Baqarah (2) ayat 256
ُ ش ُد ِمنَ ا ْلغَي ِ ۚ فَ َم ْن َي ْكفُ ْر ِبال َّطا َسك ْ الر ِ غو ْ اَّللِ َفقَ ِد ا َ ست َ ْم َّ ت َويُؤْ ِم ْن ِب ُّ َِين ۖ َق ْد ت َ َب َّين ِ ََل ِإك َْرا َه ِفي الد ع ِلي ٌم َ س ِمي ٌع َ َُّللا َّ ِبا ْلعُ ْر َو ِة ا ْل ُوثْقَ َٰى ََل ا ْن ِفصَا َم لَهَا ۗ َو Artinya “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lahi Maha Mengetahui” b.
QS Al-Kafirun (109) ayat 6 ِين ِ لَ ُك ْم دِينُ ُك ْم َو ِل َي د Artinya “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
6.
Menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode Mekah. Dakwah adalah satu usaha yang dilakukan seseorang untuk mengajak orang lain berperilaku, bersikap, dan berkehidupan sesuai dengan aturan Allah SWT. Adapun strategi dakwah Rasulullah yang dapat kita ambil pelajaran adalah sebagai berikut: a.
Mengajak kepada manusia dengan cara yang baik, penuh hikmah, dan bijaksana serta memberikan contoh dalam kehidupan.
b.
Berdebat, berdialog, atau berdiskusi haruslah dengan cara yang santun.
c.
Satunya kata dengan perbuatan.
d.
Batas-batas dalam berdakwah: 1) Tidak memaki orang kafir yang menyebabkan ia memaki Allah SWT (QS Al-An’am (6) ayat 108) 2) Tidak memaksa kehendak (QS Al-Baqarah (2) ayat 256) 3) Tekanan dalam akidah adalah sebuah aniaya (QS An-Nahl (16) ayat 41)
4) Bersikap keras terhadap orang kafir yang memerangi (QS AlBaqarah (2) ayat 193) 5) Mempermudah urusan muslimin (QS Al-Baqarah (2) ayat 62, 83, 109, 139, dan 256) 6) Tidak boleh berlebih-lebihan dalam Din (agama) (QS AlBaqarah (2) ayat 256) e.
Hanya Allah SWT yang Maha mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapat hidayah atau petunjuk-Nya.
F.
Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Saintifik 2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab, dan menjodohkan (Mencocokkan kata).
G.
Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : Buku atau materi pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Microsoft Word, Al-Qur’an Digital. 2. Alat Pembelajaran : Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti dan Laptop
H.
Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan 15 Menit
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa mencermati dan menuliskan hal yang dikira penting dalam penyampaian materi oleh guru. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta tulisan yang ada di papan tulis. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru 65 Menit siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan seperti apa dakwah Rasulullah SAWcdengan sembunyi-sembunyi? Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan apa perbedaan dakwah yang dilakukan
Rasulullah
SAW
secara
diam-diam,
dalam
keluarga, dan secara terang-terangan. Guru mengamati perilaku murid disaat menyampaikan pendapat kepada sesama melalui diskusi. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang proses dakwah, substansi dakwah, serta strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang proses dakwah, substansi dakwah, serta strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
penguatan materi terkait proses dakwah, substansi dakwah, serta strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. Pertemuan Kedua No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
15 Menit
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah diajarkan. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa mencermati dan menyimak penjelasan tentang faktorfaktor sosial yang memengaruhi dakwah Rasulullah SAW, meneladani strategi dakwah serta menunjukkan perilaku sesuai strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru serta tulisan yang ada di papan tulis. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan apa kendala Rasulullah SAW ketika berdakwah 65 Menit di Kota Mekah?
Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan atau mencari jawaban atas tugas yang diberikan terkait materi yang disampaikan, mencari jawaban atau menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban yang guru bagikan. Guru mengamati perilaku berdiskusi dalam mencari jawaban dan saat menyampaikannya kepada sesama. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang tugas menjodohkan pertanyaan serta jawaban yang sudah ditugaskan. Komunikasi Menyampaikan hasil diskusi terkait tugas menjodohkan pertanyaan serta jawaban yang sudah ditugaskan. Presentasi atau menyampaikan secara individu maupun kelompok terkait tugas menjodohkan pertanyaan serta jawaban yang sudah ditugaskan. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi keseluruhan yang disampaikan dan penguatan materi terkait proses dakwah, substansi dakwah, strategi dakwah, faktor sosial yang mempengaruhi dakwah, meneladani strategi dakwah, serta menunjukkan kesadaran berperilaku sesuai dengan strategi dakwah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam periode 10 Menit Mekah. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah atau berdoa. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
J.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1.
Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2.
Bentuk
: Produk
3.
Prosedur Penilaian
:
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Kerja Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
Doni Aris Setiawan
2.
Dwi Wahyu Pambuji
3.
Gunawan Andi Prasetya
4.
Julia Tri Rejeki Prihatin
5.
Julio Setiawan
Format Penilaian Pengetahuan: No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
M. Andre Ariyandi Putra
2.
M. Maulidianur
3.
Mario Ahmad Toyiban
4.
Luluk Agustiyasih
5.
M. Ridho Nugroho
B
C
A
B
C
Format Penilaian Keterampilan: No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
M. Andre Ariyandi Putra
2.
M. Maulidianur
3.
Mario Ahmad Toyiban
4.
Doni Aris Setiawan
5.
Dwi Wahyu Pambuji
6.
Gunawan Andi Prasetya
B
C
A
B
C
A
B
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes (Tugas Tertulis) Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait beragama secara utuh melalui hukum Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1.
Esensi dakwah Rasulullah SAW selama di kota Mekah adalah membenahi masalah-masalah ... a. Sosial
d. Politik
b. Akidah
e. Ekonomi
c. Syariat 2.
Dibawah ini merupakan orang yang tidak termasuk Assabiqunal Awwalun adalah .. a. Talhah
C
b. Zubair bin Awwam c. Abdurrahman bin ‘Auf d. Umar bin Khattab e. Usman bin Affan 3.
Dalil naqli yang menunjukkan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam adalah ... a. QS Al-Baqarah ayat 12
d. QS Al-Kafirun ayat 1-7
b. QS Al-An’am ayat 5-7
e. QS Al-Fatihah ayat 1-7
c. QS Al-Hijr ayat 94 3. Salah seorang paman Rasulullah SAW yang dengan keras mencegah dakwah Islamiah bernama ... a. Abu Salamah
d. Abu Jahal
b. Abu Ubaidah
e. Hamzah
c. Abu Talib 4. Orang yang masuk Islam pada waktu dakwah dengan tidak sembunyisembunyi adalah ... a. Salman Al-Farisi
d. Zaid bin Harisah
b. Abu Bakar
e. Ali bin Abi Talib
c. Khadijah 5. Orang yang pertama kali masuk Islam dikalangan hamba sahaya adalah ... a. Bilal bin Rabah
d. Zaid bin Sabit
b. Zaid bin Harisah
e. Hamzah
c. Halimatus Sa’diyah 6. Perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah mendapat tantangan begitu besar dari kaum kafir Quaraisy. Dibawah ini yang bukan merupakan alsan kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam adalah... a. Keharusan mengikuti adat istiadat peninggalan nenek moyang b. Adanya alam akhirat sebagai kelanjutan dari alam dunia c. Hancurnya mata pencaharian karena Islam melarang menjualbelikan patung
d. Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan e. Adanya konsep persamaan derajat dalam kehidupan bermasyarakat 7. Awalnya sikap masyarakat Mekah dalam menyikapi ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah dengan... a. Berdondong-bongdong untuk menyatakan keingkarannya di depan Nabi Muhammad SAW b. Mengejek dan bersikap acuh tak acuh c. Menurut dan mengikuti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW d. Menentang ajaran Nabi Muhammad SAW e. Berbondong-bondong untuk menyambut ajaran Nabi Muhammad SAW 8. Di antara faktor penolakan orang Quraisy terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW adalah ... a. Adanya ajaran persamaan hak antara kaum bangsawan dengan hamba sahaya b. Nabi Muhammad SAW mendukung sikap diskriminasi dan rasial di Mekah c. Nabi Muhammad SAW anak yatim piatu, juga tidak memiliki sanak famili d. Nabi Muhammad SAW bukan penduduk Arab asli tapi pendatang dari Palestina e. Nabi Muhammad SAW tidak menghormati nenek Moyang kaum Quraisy 9. Selama
tiga
tahun
dakwah
diam-diam,
Rasulullah
SAW
mengislamkan beberapa orang, diantaranya adalah ... a. Siti khadijah, Abu Bakar, dan Abu Thalib b. Abu Lahab, Abu Thalib, dan Abu Bakar c. Siti Khadijah, Abu Bakar, dan Ali bin Abi Thalib d. Siti Khadijah, Siti Aisyah, dan Ali bin Abi Thalib e. Siti Khadijah, Waraqah bin Naufal, dan Usman bin Affan
dapat
Soal Esay: 1.
Kapan Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul?
2.
Kapan dakwah Nabi Muhammad SAW dilakukan secara sembunyisembunyi?
3.
Tuliskan tokoh-tokoh yang dikenal dengan julukan Assabiqunal awwalun
4.
Sebutkan substansi dakwah Nabi Muhammad SAW selama di Mekah
5.
Sebutkan strategi dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Mekah...
Jawaban soal pilihan ganda: 1. B
6. B
2. D
7. B
3. C
8. D
4. C
9. A
5. A
10.C
Jawaban essay: 1. Setelah menerima wahyu pertama pada tanggal 17 Ramadan 13 SH atau bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M, menjadikan Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi seorang Rasul. 2. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan setelah turun perintah dalam QS. Al-Muddassir [74]: 1-6. Dakwah dimulai dari kalangan keluarga terdekat dan sahabat-sahabat yang diyakini akan menerima dakwah Islam. 3. Dari Abu Bakar As-Siddiq, kemudian masuk Islam pula Usman bin Affan, Talhah, Abu Ubadah bin Jarrah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Arqam, dan Abdurrahman bin Auf. 4. Substansi dakwah periode Mekah adalah tauhid, akhlak, persatuan dan persaudaraan Islam dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
5. Strategi dakwah Rasulullah SAW adalah dengan cara hikmah, mauizah hazanah, mujadalah, tabsyir dan tandzir, targib dan tarhib, serta al-wa’du dan al-wa’id.
Panduan Penskoran Tes Tertulis: Skor pilihan ganda 10 soal berbobot 100 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 10 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda
Tenggarong, 24 Januari 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag
Irfani
NIP. 19730827 2008 01 2008
NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: XI / Genap
Jurusan
: Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok
: Prinsip-prinsip Ekonomi Islam
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan (4x45 Menit)
A.
Kompetensi Inti
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
3.8.
Menelaah prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.
4.10. Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi Islam.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menyebutkan dasar-dasar perekonomian dalam Islam. 2. Mampu menjelaskan sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan Umat. 3. Mampu memahami praktik ekonomi dalam Islam.
D.
Tujuan Pembelajaran Diharapkan siswa mampu: 1. Menyebutkan dasar-dasar perekonomian dalam Islam. 2. Menjelaskan sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan Umat. 3. Memahami praktik ekonomi dalam Islam.
E.
Materi Pembelajaran 1. Dasar-dasar perekonomian dalam Islam. Etika perekonomian yang dikembangkan Islam adalah menciptakan kegiatan ekonomi yang bertumpu
pada
pilar
tauhid,
keseimbangan,
dan
takziyah
(membersihkan harta) bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Qasas (28) ayat 77. سا َد َ ََّللاُ إِ َل ْيكَ ۖ َو ََل تَب ِْغ ا ْلف َ ْس نَ ِصيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَحْ س ِْن َك َما أَح َّ َسن َّ ََوا ْبت َ ِغ فِي َما آت َاك َ َّار ْاْل ِخ َرةَ ۖ َو ََل ت َ ْن َ َّللاُ الد ْ ْ َس ِدين ِ ب ال ُمف ُّ َّللاَ ََل يُ ِح َّ َّض ۖ إِن ِ فِي ْاْل َ ْر Artinya “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT, niscaya Dia akan membalasnya dengan 700 kali lipat.” (HR. Tirmizi).
2. Dasar-dasar etika ekonomi Islam. Dan adapun Landasan ekonomi Islam sebagai berikut dalam QS. An-Nisa (4) ayat 29: ۚ س ُك ْم ٍ َارةا ع َْن ت َ َر ِ َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِبا ْلب َ ُاض ِم ْن ُك ْم ۚ َو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْنف َ اط ِل ِإ ََّل أَ ْن تَكُونَ تِج َّللاَ كَانَ ِب ُك ْم َر ِحي اما َّ َّإِن Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” Adapun dasar perekonomian Islam dalam dalil daqli sebagai berikut a. Alam ini mutlak milik Allah SWT. Sebagai khalifah fil ardi, manusia diberi pinjaman harta di muka bumi ini. Manusia diberi wewenang mengelola alam semaksimal mungkin untuk kehidupannya. Akan tetapi, kita harus ingat bahwa semua ini adalah pinjaman belaka dan akan diambil sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. b. Status harta yang dimiliki manusia. 1) Harta adalah perhiasan dunia. (QS Ali-Imran (3) ayat 14). 2) Harta menjadi ujian keimanan (QS. Al-Alaq (96) ayat 6-7). 3) Menjadikan harta sebagai bekal ibadah (QS. Ali Imran (3) ayat 133-134, QS. Al-Mulk (67) ayat 15). c. Pemanfaatan harta. Keputusan harta itu akan dibelanjakan atau tidak merupakan hak pribadi masing-masing orang, sebagaimana Allah swt. telah menetapkan hak guna atas harta yang diperolehnya. 3. Sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan umat. a. Akhlak ekonomi Islam mengutamakan cara-cara yang benar, antara lain dibawah ini adlah cara yang benar dalam mengambil keuntungan: 1. Tidak mengurangi dan mempermainkan takaran atau timbangan. 2. Tidak menimbun barang atau komoditas vital yang dibutuhkan masyarakat.
3. Tidak memotong jalur distribusi untuk menimbun barang yang mengakibatkan harga barang menjadi naik. Dalam QS Al-Fatir ayat 29 terkait perniagaan yang tidak merugikan dengan cara melakukan hal dibawah ini: a. Senantiasa membaca kitabullah. b. Mendirikan shalat, dan c. Memanfaatkan sebagian dari rejeki yang Allah SWT berikan. b. Kesejahteraan individu dan masyarakat. Dijelaskan dalam QS AlJasiyah (45) ayat 13 yang artinya: “Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” 4. Praktik ekonomi dalam Islam. 1. Jual Beli Menurut bahasa, jual beli adalah memberikan sesuatu dengan imbalan sesuatu atau menukarkan sesuatu dengan yang lain. Adapun menurut istilah, jual beli adlah kesepakatan tukar menukar barang atas dasar kerelaan untuk memiliki barang tersebut dengan cara atau akad tertentu. Adapun hukum jual beli ada empat, yaitu: a. Mubah atau boleh, artinya setiap muslim dalam mencari nafkahnya boleh dengan cara jual beli (hukum asalnya). b. Wajib, yaitu apabila dalam mempertahankan hidup ini hanya satusatunya (jual beli) yang dilaksankan oleh seseorang. c. Haram, yaitu jika jual beli tidak memenuhi rukun dan syarat. d. Sunnah, yaitu jual beli kepada seseorang yang membutuhkan barang tersebut. Kemudian dasar hukum jual beli sebagai berikut:
ُ الر َبا ََل يَقُو ُمونَ إِ ََّل َك َما يَقُو ُم الَّذِي يَت َ َخ َّب ش ْي َطانُ ِمنَ ا ْل َم ِس ۚ َٰذَ ِلكَ بِأَنَّ ُه ْم َقالُوا إِنَّ َما ا ْلبَ ْي ُع ِمثْ ُل َّ طهُ ال ِ َالَّ ِذينَ يَأ ْ ُكلُون َّللاِ ۖ َو َم ْن عَا َد َ الربَا ۚ فَ َم ْن جَا َءهُ َم ْو ِع َظةٌ ِم ْن َربِ ِه فَا ْنتَه ََٰى فَلَهُ َما َّ ف َوأَ ْم ُرهُ إِلَى َ َسل َّ الربَا ۗ َوأ َ َح َّل ِ َّللاُ ا ْلبَ ْي َع َوح ََّر َم ِ َٰ َ َ ََاب النَّ ِار ۖ ُه ْم ِفيهَا َخا ِل ُدون َك ح ص أ ئ ل و ِ ُ فَأ ُ ْ Artinya “orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” Dan hadits Nabi SAW yang artinya: Abu Sa’id Al-Khudri berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan dengan suka sama suka.” (HR. Ibnu Majah) Selanjutnya rukun jual beli sebagai berikut: 1. Adanya penjual dan pembeli 2. Adanya barang yang diperjualbelikan 3. Adanya alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli. 4. Adanya akad, yaitu ijab kabul antara penjual dan pembeli. 2. Larangan Riba Riba menurut bahasa artinya tambahan atau kelebihan. Menurut istilah, riba adalah akad atau transaksi yang pada waktu meminjam atau menukar suatu barang tertentu ada tambahan persentase atau kelebihan. Adapun dalilnya sebagai berikut dalam QS Ali-Imran (3) ayat 130: ْ َ الربَا أ ََّللاَ لَ َع َّل ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون َ ضعَافاا ُمضَا َّ عفَةا ۖ َواتَّقُوا ِ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا Artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
QS. Ar-Rum (30) ayat 39: َّللاِ فَأُو َٰلَئِكَ ُه ُم َّ ََّللاِ ۖ َو َما آت َ ْيت ُ ْم ِم ْن َزكَا ٍة ت ُِري ُدونَ َوجْ ه َّ اس فَ ًَل َي ْربُو ِع ْن َد ِ ََّو َما آت َ ْيت ُ ْم ِم ْن ِرباا ِل َي ْربُ َو فِي أ َ ْم َوا ِل الن ْ ا ْل ُم َض ِعفُون Artinya “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” QS. Al-Baqarah (2) ayat 278: َالربَا إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين َّ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا ِ ََّللاَ َوذَ ُروا َما بَ ِق َي ِمن Artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” 3. Lembaga Keuangan Bank a. Pengertian bank syariah. Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariat dan kegiatannya adalah memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariat adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariat Islam. b. Konsep pengelolaan bank syariah 1. Islam memandang harta yang dimiliki manusia adalah titipan atau amanah Allah SWT, sehingga cara memperoleh, mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai dengan ajaran Islam. 2. Bank syariah mendorong nasabah untuk mengupayakan pengelolaan harta nasabah atau simpanan sesuai dengan ajaran Islam. 3. Bank syariah menempatkan karakter atau sikap, baik nasabah atau pengelola bank pada posisi yang sangat penting sekaligus
menempatkan sikap akhlak terpuji/mulia sebagai sikap dasar hubungan antar nasabah dan bank. 4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan prinsip keadilan, sederajat, dan ketentraman antara pemegang saham, pengelola bank, dan nasabah atas jalannya usaha bank syariah. 5. Prinsip bagi hasil dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. b. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai peningkatan jumlah pendapatan. d. Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil. 4.
Lembaga Keuangan Nonbank a. Syirkah (perseroan), yaitu persetujuan dua orang lebih untuk membuka perusahaan dengan tujuan berbagi keuntungan. Syirkah dibagi dua, yaitu: 1. Syirkah inan (serikat harta), yaitu akad yang terjadi antara dua orang atau lebih dalam permodalan untuk melakukan suatu bisnis atas dasar membagi untung dan rugi sesuai dengan jumlah modalnya masing-masing. 2. Syirkah ‘abdan (serikat kerja), yaitu perserikatan dua orang atau lebih untuk melakukan suatu usaha/ pekerjaan yang hasilnya dibagi diantara mereka menurut perjanjian. Adapun macam-macam serikat kerja antara lain: 1. Qirad, yaitu pemberian modal dari seseorang kepada orang lain untuk usaha atau dagang, sedangkan keuntungan dibagi antara keduanya sesuai perjanjian.
2. Musaqah, yaitu kerja sama antara pemilik kebun dengan pemelihara kebun disertai perjanjian bagi hasil yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan bersama. 3. Muzara’ah,
yaitu
kerja
sama
antara
pemilik
tanah
(sawah/ladang) dan penggarap dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama, sementara bibit atau benih dari penggarap dan penggarap yang wajib mengeluarkan zakatnya. 4. Mukhabarah,
yaitu
kerjasama
antara
pemilik
tanah
(sawah/ladang) dan penggarap dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama, sementara bibit atau benih dari pemilik tanah dan pemilik tanah yang wajib mengeluarkan zakatnya. b. Asuransi Syariah. Asuransi syariah adalah asuransi yang memiliki landasan saling menanggung atau saling menjamin. Pengertian ini mengandung pemahaman saling menanggung atas risiko yang terjadi. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Biasa: 1. Pada asuransi syariah ada Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi produk yang dipasarkan dan pengelola investasi dana. 2. Akad
yang
akan
dilaksanakan
pada
asuransi
syariah
berdasarkan tolong menolong dan bukan akad jual beli. 3. Investasi dana pada asuransi syariah berdasarkan bagi hasil (mudarabah) dan tidak ada unsur riba, maisir, dan garar sebagai landasan
investasi
mengundurkan
diri,
sebab atau
mereka
yang
membatalkan
meninggal,
kontrak
dapat
mengambil dananya kembali dengan dipotong sedikit dana tabaruk walaupun baru membayar premi beberapa kali angsuran.
4. Kepemilikan dana pada asuransi syariah merupakan hak peserta. 5. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelola, sedangkan pada asuransi biasa, dana yang terkumpul dari nasabah menjadi pemilik perusahaan sehingga perusahaan bebas menentukan alokasi investasi. 6. Masalah klaim pada asuransi syariah diambil dari rekening tabaruk seluruh nasabah. Oleh karena itu, sejak awal nasabah sudah ikhlas ada sebagian dana yang dipakai untuk tolong menolong bila diantara nasabah terjadi musibah. Adapun pada asuransi biasa (konvensional) pembayaran klaim diambil dari rekening perusahaan.
F.
G.
Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran
: Inkuiri
2. Metode Pembelajaran
: Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab
Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word. 2. Alat Pembelajaran : Buku PAI, Laptop dan LCD
H.
Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Waktu
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada.
15 Menit
Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa mencermati dan menuliskan dasar-dasar perekonomian dalam Islam serta dasar-dasar etika ekonomi Islam sera sistem ekonomi Islam. Siswa menyimak penjelasan materi diatas melalui materi dengan ceramah, power point atau media lainnya yang ditayangkan guru. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan apa perbedaan ekonomi Islam dan ekonomi pada umumnya? Apa keunggulan penerapan ekonomi Islam? Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan terkait perbedaan penerapan ekonomi Islam serta ekonomi pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru
mengamati
perilaku
siswa
dalam
berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada sesama melalui diskusi. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang perbedaan mendasar penerapan ekonomi Islam dan ekonomi secara umum dalam kehidupan sehari-hari.
65 Menit
Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan hasil diskusi tentang perbedaan mendasar penerapan ekonomi Islam dan ekonomi secara umum dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali secara singkat terkait dasar-dasar perekonomian dalam Islam, dasar-dasar etika ekonomi Islam, serta sistem ekonomi Islam dan kesejahteraan umat.
10 Menit
Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan berdoa bersama. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. Pertemuan Kedua No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah diajarkan. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak penjelasan materi tentang praktik ekonomi dalam Islam melalui materi power point atau media lainnya yang ditayangkan guru. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru
15 Menit
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan seperti apa jual beli yang baik menurut Islam serta contoh dari riba? Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mempraktikkan terkait akad dari jual beli serta 65 Menit
perilaku riba. Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok serta praktik yang dilaksanakan. Asosiasi Membuat kesimpulan singkat terkait materi praktik ekonomi dalam Islam. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi akad jual beli serta contoh riba. Serta melihat tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik maupun saran terkait materi yang disampaikan. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
J.
10 Menit 15 e
membaca hamdalah atau berdoa.
n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
t
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk
: Produk
3.
:
Prosedur Penilaian
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung
Kerja
Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
ADHA ARIYANTI
2.
AYU NINGSIH
3.
DELLA ARINTA SARI
4.
EKA DEWI ANUGRA WATI
5.
ENDANG SRI ANDAYANI
Format Penilaian Pengetahuan: No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
FATIMAH INDRA K
2.
HANIFA RUSEPA NINA
3.
IKA PUSPITA SARI
4.
IZMI MAWAHTUL J
5.
KARINA ANDRY
B
C
A
B
C
Format Penilaian Keterampilan: No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
ADHA ARIYANTI
2.
AYU NINGSIH
3.
DELLA ARINTA SARI
B
C
A
B
C
A
B
C
4.
IZMI MAWAHTUL J
5.
KARINA ANDRY
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1. Saat ini jual beli dapat dilakukan lewat internet, asalkan sudah memenuhi syarat dan rukunnya, pernyataan dibawah ini yang termasuk rukun jual beli adalah ... a. Penjual, pembeli, barang, akta, dan akad b. Penjual, pembeli, saksi, alat tukar, dan akad c. Penjual, pembeli, barang, alat tukar, dan saksi d. Penjual, pembeli, barang, alat tukar, dan akad e. Penjual, pembeli, barang, harga 2. Islam sangat luas. Meski demikian, saat melakukan transaksi ekonomi harus menjaga rambu-rambunya, termasuk menghindari jual beli garar yang berarti ... a. Secara online b. Yang modern c. Tidak jelas kadarnya d. Sangat dianjurkan e. Dengan cara iklan 3. Akhlak atau etika berekonomi mendapat landasan penting dalam Islam. Seorang penjual mengatakan kepada pembeli, “saya jual barang ini dengan harga sekian”. Kalimat ini termasuk ... jual beli.
a. Rukun b. Syarat c. Bentuk d. Mubah e. Haram 4. Angga membeli mangga satu pohon yang masih dalam bentuk putik di kebun dodi yang belum tahu bisa dipanen atau tidak. Kegiatan ini disebut ... a. Syirkah b. Qirad c. Jual beli syariah d. Jual beli putik e. Jual beli garar 5. Bapak Barep membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Ia bekerja sama dengan Bapak Riski melalui perjanjian bagi hasil yang jumlahnya ditentukan menurut kesepakatan bersama. Kerjasama tersebut dinamakan ... a. Qirad b. Muzara’ah c. Musaqah d. Syirkah e. Riba 6. Islam memuat sistem yang lengkap, termasuk etika berekonomi. Kalimat yang menjelaskan dasar hukum jual beli pada potongan ayat dibawah ini adalah ... a. ذلك بانهم قالوا انما البيع مثل الربوا b. واحل هللا البيع وحرم الربوا c. يا يحا الذين امنوا ال تا كلوا الربو اضعا فل مضعفه d. وال تتبعوا خطوت الشيطن e. انه لكم عدو مبين
7. Jual beli harus memenuhi asas keadilan, sehingga wajib adanya rukun jual beli. Hal-hal yang berkaitan dengan rukun jual beli adalah ... a. Adanya kesepakatan antara kedua belah pihak b. Perlu perjanjian kalau ada kerusakan di kemudian hari c. Uang harus dikirim melalui rekening atau via wesel d. Transaksi harus ditulis pada kuitansi e. Adanya penjual dan pembeli 8. Timpangnya ekonomi dunia saat ini di sebabkan masih kuatnya sistem riba yang diterapkan di berbagai belahan dunia. Arti riba menurut bahasa adalah ... a. Tambahan atau kelebihan b. Ketidakpastian c. Kekurangan d. Keuntungan e. Kerugian 9. Penyebab hancurnya perekonomian dunia adalah praktik riba di semua sektor kehidupan. Salah satunya adalah riba fadli. Adapun contoh riba fadli adalah ... a. Praktik sistem ijon dikalangan petani b. Memberi pinjaman dengan bunga tertentu c. Tukar-menukar barang sejenis, tetapi berbeda kualitasnya d. Adanya penambahan bunga sebagai kompensasi penangguhan utang e. Terjadinya transaksi tanpa serah terima barang yang belum jelas 10. Menghindari perbuatan riba hendaknya memerhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Transaksi dilakukan dengan tunai 2) Adanya serah terima langsung 3) Didasarkan suka sama suka
4) Sama timbangan dan ukurannya 5) Barangnya jelas dan berkualitas Melalui pernyataan tersebut, cara terbaik menghindari riba adalah... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
Soal Essay 1. Sebutkan rukun jual beli! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip syariat dalam perbankkan syariah! 3. Jelaskan pengertian jual beli garar! 4. Apa yang dimaksud dengan khiyar! 5. Sebutkan dan jelaskan empat macam pembagian riba!
Jawaban soal pilihan ganda: 1. D
6. B
2. C
7. E
3. A
8. A
4. E
9. C
5. C
10. B
Jawaban dari soal Essay 1. Rukun jual beli: a. Adanya penjual dan pembeli b. Adnya barang yang diperjualbelikan c. Adanya alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli d. Adanya akad, yaitu ijab dan kabul antara penjual dan pembeli
2. Prinsip syariat adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dan dan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariat. 3. Jual beli garar adalah jual beli yang tidak jelas takaran timbangan atau benda yang diperjualbelikan. 4. Khiyar adalah masa memilih untuk melanjutkan transaksi atau membatalkannya. 5. Empat macam pembagian riba: a. Riba Fadli, yaitu tukar menukar dua barang atau sejenis, tetapi tidak sama timbangan, ukuran, atau kualitasnya. b. Riba Qardi, yaitu riba yang disebabkan utang-piutang yang dikenakan bunga tinggi c. Riba Nasi’ah, yaitu tambahan bunga atau rente berganda. d. Riba Yad, yaituriba yang disebabkan terpisahnya tempat akad atau transaksi sebelum serah terima barang, kecuali sudah jelas atau disebutkan jumlah dan kualitasnya
Panduan Penskoran Tes Tertulis: Skor pilihan ganda sepuluh soal berbobot 25 Skor essay lima soal berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017
Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag
Irfani
NIP. 19730827 2008 01 2008
NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: XI / Genap
Jurusan
: Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok
: Penyelenggaraan Jenazah
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan (4x45 Menit)
A.
Kompetensi Inti:
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar:
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam penyelenggaraan jenazah. 3.9
Memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah.
4.11 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
C. 1.
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu
menerapkan
ketentuan
syariat
Islam
dalam penyelenggaraan jenazah. 2.
Mampu memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah.
3.
Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Memahami masalah seputar kematian
2.
Memahami tata cara penyelenggaraan jenazah
3.
Mencontohkan tata cara penyelenggaraan jenazah.
E.
Materi Pembelajaran
Penyelenggaraan Jenazah Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Mengingat mati harus sering dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal shaleh dan segera bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat yang sebaik-baiknya. Allah berfirman. َ َور ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ۖ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن النَّ ِار َوأ ُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف از ۗ َو َما ِ ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو َ ت ۗ َوإِنَّ َما ت َُو َّف ْونَ أ ُ ُج ور ُ ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِ ََّل َمتَا ِ ع ا ْلغُ ُر Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185). َس ِل ُمون َّ َّللاَ َح ْ ق تُقَاتِ ِه َو ََل ت َ ُموت ُنَّ إِ ََّل َوأ َ ْنت ُ ْم ُم َّ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
A. Tata Cara Memandikan Jenazah Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memandikan jenazah, yaitu sebagai berikut.
1.
Siapkan tempat yang layak. Ruang tempat memandikan hendaknya terjaga dari penglihatan orang yang lalu lalang dan merupakan tempat yang memberikan kehormatan bagi jenazah.
2.
Siapkan peralatan atau perlengkapannya antara tempat atau alas memandikan jenazah, wadah dan air secukupnya, sabun atau pembersih, kapur barus, air mawar atau daun bidara agar wangi dan tidak bau.
3.
Orang yang berhak memandikan adalah muhrim dari si mayit seperti orang tua, suami atau isteri, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang sejenis.
4.
Dalam memandikan jenazah hendaknya mendahulukan anggotaanggota wudhu dan anggota badan yang sebelah kanan pada waktu mulai menyiramkan air. Memandikan jenazah disunahkan tiga kali atau lebih. Ketentuan aurat tetap berlaku pada pemandian jenazah.
5.
Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan yaitu sebagai berikut. a.
Jenazah itu orang muslim atau muslimat
b.
Jenazah itu bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama). Hadis rasulullah SAW menyatakan artinya sebagai berikut: “Dari Jabir, sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah memerintahkan terhadap orang-orang yang gugur dalam perang Uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.” (HR Bukhari)
c.
Badan atau anggota badannya masih ada walaupun hanya sebagian yang tertinggal (apabila karena kecelakaan atau hilang)
Cara memandikan jenazah tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Jenazah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas matahari, hujan atau pandangan orang banyak. Jenazah ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi seperti dipan atau balai-balai
2.
Memulainya dengan membaca basmalah
3.
Jenazah diberi pakaian mandi (pakaian basahan) agar auratnya tetap tertutup seperti sarung atau kain dan supaya mudah memandikannya
4.
Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah dengan sopan dan lemah lembut
5.
Jenazah diangkat (agak didudukkan), kemudian perutnya diurut supaya kotoran yang mungkin masih ada di perutnya dapat keluar serta bersihkan mulut, hidung, dan telinganya
6.
Kotoran yang ada pada kuku-kuku jari tangan dan kaki dibersihkan, termasuk kotoran yang ada di mulut atau gigi
7.
Menyiramkan air ke seluruh badan sampai merata dari atas kepala hingga sampai ke kaki. Setelah seluruh badan disiram air, kemudian dibersihkan dengan sabun dan disiram kembali sampai bersih
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Ummu Atiyah r.a. nabi SAW datang kepada kami sewaktu kami memandikan putri beliau, kemudian beliau bersabda, mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih, kalau kamu pandang lebih baik dari itu, dengan air serta daun bidara dan basuhlah yang terakhir dengan dicampur kapur barus.” (HR Bukhari dan Muslim). (Pada riwayat lain, mulailah dengan bagian badannya yang kanan dan anggota wudhu dari jenazah tersebut). 1.
Setelah diwudukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur kapur barus, daun bidara, wewangian yang lainnya agar berbau harum. Air untuk memandikan jenazah hendaknya air biasa yang suci dan menyucikan kecuali dalam keadaan darurat.
2. B.
Dikeringkan dengan kain atau handuk
Tata Cara mengafani Jenazah 1.
Siapkan perlengkapan untuk mengafani yaitu sebagai berikut a.
Kain kafan 3 helai untuk laki-laki dan sesuai dengan ukuran panjang badannya. Kain kafan 5 helai untuk perempuan dan sesuai ukuran panjang badannya
2.
b.
Kapas secukupnya
c.
Bubuk cendana
d.
Minyak wangi
Cara mengafani
a.
Kain kafan untuk mengafani jenazah paling sedikit satu lembar yang dapat dipergunakan untuk menutupi seluruh tubuh jenazah, baik laki-laki ataupun wanita. Akan tetapi, jika mampu disunahkan bagi jenazah laki-laki dikafani dengan tiga lapis atau helai kain tanpa baju dan sorban. Masing-masing lapis menutupi seluruh tubuh jenazah laki-laki. Sebagian ulama berpendapat bahwa tiga lapis itu terdiri dari izar (kain untuk alas mandi) dan dua lapis yang menutupi seluruh tubuhnya
b.
Cara memakaikan kain kafan untuk jenazah tersebut ialah kain kafan itu dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan harumharuman seperti kapur barus dan sebagainya diatas tiap-tiap lapis itu. Jenazah kemudian diletakkan diatas hamparan kain tersebut. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya dan tangan kanan berada diatas tangan kiri. Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW dikafani dengan tiga kain putih bersih yang terbuat dari kapas dan tidak ada didalamnya baju maupun sorban.” (HR Bukhari dan Muslim)
c.
Adapun untuk jenazah wanita disunahkan untuk dikafani dengan lima lembar kain kafan, yakni kain basahan (kain alas), baju, tutup kepala, cadar dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Di antara beberapa helai atau lapisan kain diberi harum-haruman. Cara memakaikannya
yaitu
mula-mula
dihamparkan
kain
untuk
membungkus jenazah. Setelah itu, jenazah diletakkan diatasnya setelah kain tersebut diberi harum-haruman. Kemudian, jenazah dipakaikan kain basahan (kain alas), baju, tutup kepala, dan cadar yang masing-masing diberi harum-haruman. Selanjutnya jenazah dibungkus seluruh tubuhnya dengan kain pembungkus. Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Dari Laila binti Qanif ia berkata saya adalah salah seorang yang ikut memandikan Ummu Kulsum binti Rasulullah SAW ketika meninggalnya. Yang mula-mula diberikan oleh Rasulullah kepada kami ialah kain basahan (alas),
baju, tutup kepala, cadar dan sesudah itu dimasukkan kedalam kain yang lain (yang menutupi seluruh tubuhnya). Selanjutnya Laila berkata, sedang waktu itu Rasulullah SAW ditengah pintu membawa kafannya, dan memberikan kepada kami sehelaisehelai.” (HR Ahmad dan Abu Daud). C.
Menyalatkan Jenazah Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini ialah yang telah dimandikan dan dikafani. Hadis nabi Muhammad SAW قال رسول اهللا صلى عليه وسلم صلوا على موتا كم Artinya : “Rasulullah SAW bersabda salatkanlah olehmu orang-orang yang meninggal!.” (HR Ibnu Majjah) Adapun mengenai tata cara menyalatkan jenazah adalah sebagai berikut. 1. Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan, imam menghadap ke arah kepala jenazah bila jenazah tersebut laki-laki dan menghadap ke arah perut bagi jenazah perempuan. Makmum akan lebih baik bila dapat diusahakan lebih dari satu saf. Saf bagi makmum perempuan berada di belakang saf laki-laki. 2. Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat, suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari najis, serta menghadap kiblat 3. Jenazah telah dimandikan dan dikafani 4. Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada salat gaib 5. Rukun salat jenazah adalah sebagai berikut: a.
Niat
b.
Berdiri bagi yang mampu
c.
Takbir empat kali
d.
Membaca surah Al Fatihah
e.
Membaca salawat nabi
f.
Mendoakan jenazah
g.
Memberi salam
Tata cara pelaksanaan salat jenazah adalah sebagai berikut: 1.
Mula-mula seluruh jamaah berdiri dengan berniat melakukan salat jenazah dengan empat takbir. Niat tersebut sebagai berikut: اصلىعلىهذا الميت﴿هذهالميتة﴾اربع تكبيرت فرﺾ كفاية مأموما هللا تعالى
Artinya : Aku berniat salat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah SWT 2.
Kemudian tahbiratul ihram yang pertama dan setelah takbir pertama itu selanjutnya membaca surat Al Fatihah
3.
Takbir yang kedua dan setelah takbir yang kedua membaca salawat atas nabi Muhammad SAW
4.
Takbir yang ketiga dan setelah takbir yang ketiga membaca doa jenazah. Bacaan doa bagi jenazah adalah sebagai berikut
اللهم اغفرله و ارحمه و عافه واعف عنه واكرم نزوله و وسع مدخله واغسله بالمﺂﺀ و الثلﺞ و البراد و نقه من الجطايا كما ينقى الثوب اَلبيض من الدنس و ابدله دارا خيرا من داره و اهًل خيرا من اهله واقه فتنة القبر و عذاب النار Artinya : “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah kesalahannya, hormatilah kedalam tangannya, luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air es dan embun, bersihkanlah ia dari dosa sebagai mana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumahnya yang dulu, dan gantilah keluarganya dengan yang lebih baik daripada keluarganya yang dahulu, dan peliharalah dia dari huru-hara kubur dan siksa api neraka.”
5.
Takbir yang keempat, setelah takbir keempat membaca doa sebagai berikut
اللهم َل تحرمنا أجره و َل تفتنا بعده و اغف رلنا و له
Artinya : Ya Allah, janganlah engkau rugikan kami dari mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia (HR Hakim)
Catatan
:
Do’a yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat disesuaikan dengan jenis jenazahnya yaitu : a. apabila jenazahnya wanita, maka damir ( )ﻩhu diganti dengan kata ha()ﻫا b. apabila jenazahnya dua orang, maka setiap damir kata hu( )ﻩdiganti dengan huma () ﻫما c. apabilla jenazahnya banyak, maka setiap damir kata hu diganti dengan( )ﻫمatau ()ﻫن 2.
Membaca salam kekanan dan kekiri. Dalam sebuah hadis dikatakan yang artinya : Dari Malik bin Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak seorang mukmin pun yang meninggal kemudian disalatkan oleh umat Islam yang mencapai jumlah tiga saf, kecuali akan diampuni dosanya.” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai)
3.
Memperbanyak saf, jika jumlah jamaah yang menyalatkan jenazah itu sedikit, lebih baik mereka dibagi tiga saf. Apabila jamaah salat jenazah itu terdiri dari empat orang, lebih baik dijadikan dua saf, masing-masing saf dua orang dan makruh jika dijadikan tiga saf karena ada saf yang hanya terdiri dari satu orang.
D.
Menguburkan Jenazah Setelah selesai menyalatkan, hal terakhir yang harus dilakukan adalah
menguburkan atau memakamkan jenazah. Tata cara pemakaman atau penguburan tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat sepanjang badan jenazah. Dalamnya tanah dibuat kira-kira setinggi
orang ditambah setengah lengan dan lebarnya kira-kira satu meter, di dasar lubangya dibuat miring lebih dalam kearah kiblat. Maksudnya adalah agar jasad tersebut tidak mudah dibongkar binatang 2.
Setelah sampai di tempat pemakaman, jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring dan menghadap kiblat. Pada saat meletakkan jenazah, hendaknya dibacakan lafaz-lafaz sebagai berikut بسماهللاوعلىملةرسولاهللا واهترمذوابوداود Artinya : “Dengan nama Allah dan atas agama rasulullah.” (HR Turmuzi dan abu daud)
3.
Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempelkan pada tanah. Setelah itu jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu. Diatasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur itu rata. Tinggikan kubur itu dari tanah biasa sekitar satu jengkal dan diatas kepala diberi tanda batu nisan.
4.
Setelah
selesai
menguburkan,
dianjurkan
berdoa,
mendoakan
dan
memohonkan ampunan untuk jenazah. Hadis nabi Muhammad SAW berbunyi yang artinya : “Dari Usman menceritakan bahwa nabi Muhammad SAW apabila telah selesai menguburkan jenazah, beliau berdiri diatasnya dan bersabda mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah untuknya supaya diberi ketabahan karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya.” (HR Abu Daud dan Hakim). Tata krama yang sebaiknya dilakukan ketika akan menguburkan jenazah antara lain mengiringi jenazah dengan diam sambil berdoa, tidak turut mengiringi, kecuali juka memungkinkan bagi perempuan, membaca salam ketika masuk pemakaman. Tidak duduk hingga jenazah diletakkan, membuat lubang kubur yang baik dan dalam, orang yang turun ke dalam kubur bukan orang yang berhadas besar, tidak mengubur pada waktu yang terlarang, tidak meninggikan tanah kuburan terlalu tinggi, tidak duduk diatas kuburan, dan tidak berjalan-jalan diantara kuburan.
E.
Turut Bela Sungkawa (Takziah) Sebagai kerabat, teman dekat, keluarga, apalagi sebagai sesama muslim,
hendaknya kita membiasakan bertakziah kepada keluarga yang sedang berduka cita. Takziah menurut bahasa artinya menghibur. Takziah menurut istilah ialah mengunjungi keluarga yang meninggal dunia dengan maksud agar keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur, diberi keteguhan iman, Islam, dan sabar menghadapi musibah serta berdoa untuk orang yang meninggal dunia supaya diampuni segala dosa-dosa semasa hidupnya. Bertakziah hukumnya sunah dan merupakan
salah
satu
hak
muslim
satu
dengan
yang
lain.
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika seseorang bertakziah antara lain 1.
Memberi bantuan kepada keluarga yang terkena musibah, baik bantuan moral maupun materiil untuk mengurangi
beban kesulitan dan
kesedihannya. 2.
Jika orang yang mendapat musibah termasuk orang yang dekat dengan kita, hendaknya kita menghibur mereka agar tidak berlarut-larut dalam duka dan menganjurkan kesabaran karena semua manusia pasti akan mengalaminya.
3.
Mengikuti salat jenazah dan mendoakannya agar mendapat ampunan dari Allah SWT dari segala dosanya
4.
Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan penguburannya
5.
Tidak bicara keras, bercanda, tertawa terbahak-bahak, atau sikap-sikap lain yang tidak terpuji. Bersabda Rasulullah SAW yang artinya : “Dari Abdullah bin Ja’far r.a ia
berkata, ketika datang berita atau kabar meninggalnyaJja’far karena terbunuh nabi SAW telah bersabda, buatkanlah makam untuk keluarga Ja’far karena sesungguhnya mereka sedang mengalami kesusahan (kekalutan).” (HR Lima ahli hadis kecuali Nasai). F.
Ziarah Kubur Ziarah kubur bertujuan mengingat kematian serta hari akhirat tempat
menusia akan mendapat balasan yang sesuai amal perbuatannya di dunia. Ziarah
kubur sangat dianjurkan. Akan tetapi, apabila ziarah kubur ditujukan untuk mendapat berkah, minta doa restu, atau wangsit maka hal tersebut tidak dibolehkan (diharamkan). Ziarah kubur juga memiliki tata krama sebagaimana petunjuk yang diajarkan Rasulullah yakni sebagai berikut. 1.
Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucapkan salam karena kuburan sebagai tempat pemakaman jenazah manusia harus tetap dihormati dan dimuliakan secara wajar. Hal tersebut memiliki arti bahwa kuburan merupakan tempat kita mengingat akhirat dan tidak boleh disia-siakan, tetapi juga tidak boleh dipuja-puja. Bacaan salam tersebut adalah sebagai berikut: Rasul Bersabda, yang artinya : “Selamat sejahtera pada mukminin dan muslimin yang ada disini. Kami insya Allah akan menyusul kamu. Kami mohon kepada Allah semoga kami dan kamu mendapat keselamatan.” (HR Muslim dan Ahmad)
2.
Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah karena nazar hanya ditujukan kepada Allah
3.
Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan
4.
Membangun taman-taman atau bangunan di sekitar kuburan hukumnya makruh, baik didalam maupun diluar kuburan
5.
Hendaknya menyampaikan doa-doa kepada Allah yang berisi mohon ampunan, rahmat dan keselamatannya
6.
F.
Tidak boleh menduduki kuburan
Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Metode: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi G.
Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word. 2. Alat Pembelajaran : Buku PAI dan Laptop
H.
Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama.
15 Menit
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah, secara individu maupun kelompok. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan masalah seputar kematian Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah. Guru mengamati perilaku
siswa dalam berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada sesama melalui diskusi.
65 Menit
Asosiasi Membuat kesimpulan tentang ketentuan
dan tata cara
pelaksanaan penyelenggaraan jenazah. Komunikasi Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan ketentuan
dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan
jenazah. Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi, dan menyanggah). 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali ketentuan
dan tata cara pelaksanaan penyelenggaraan
10 Menit
jenazah. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan berdoa bersama. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam. Pertemuan Kedua No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah 15 Menit diajarkan. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak penjelasan materi tentang ketentuan dan
tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan
ketentuan
dan
tata
cara
pelaksanaan
penyelenggaraan jenazah. Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mempraktikkan terkait tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah. Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok 65 Menit serta praktik yang dilaksanakan. Asosiasi Membuat kesimpulan singkat terkait materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah. Serta melihat tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik maupun saran terkait materi yang disampaikan. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
J.
10 Menit 15 e
membaca hamdalah atau berdoa.
n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
t
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk
: Produk
3.
:
Prosedur Penilaian
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Kerja Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
KHUSNUL KHOTIMAH
2.
LIA AULIA
3.
MUSTIKA JAMALIA
4.
NORMA YUNITA
5.
NUR AINI
Format Penilaian Pengetahuan: No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
NUR MELLY SITI J
2.
RINA SEPTIANI
3.
RISNA
4.
SHERINA DEVI D
5.
SHINDY FAUZIWATI N
B
C
A
B
C
Format Penilaian Keterampilan: No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
KHUSNUL KHOTIMAH
B
C
A
B
C
A
B
C
2.
LIA AULIA
3.
NUR MELLY SITI J
4.
RINA SEPTIANI
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1. Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ketika ada yang meninggal dunia kita sebaiknya melakukan ziarah kubur. Yang bukan tujuan ziarah kubur adalah ... a. Dapat melihat kubur b. Mendoakan ahli kubur c. Membersihkan kubur d. Mengingat kematian e. Menghibur mayat 2. Pelaksanaan salat jenazah sangat sederhana meskipun di dalamnya ada sunah dan rukunnya. Di antara rukun salat jenazah adalah membaca ... a. Doa iftitah b. Surah pendek c. Salawat Nabi SAW d. Tasyahud e. Surah Al-Ikhlas 3. Mengafani
jenazah
artinya
menutupi
menggunakan kain yang berwarna... a. Abu-abu
badan
jenazah
dengan
b. Putih c. Biru d. Hijau e. Apa saja 4. Apabila ada seorang muslim wafat, maka kewajiban muslim lainnya adalah daurah jenazah. Salah satunya adalah memandikan yang ketentuannya sebagai berikut ... a. Jenazah harus dalam keadaan utuh dan sempurna b. Laki-laki atau perempuan tidak jadi syarat memandikan jenazah c. Boleh pakai air apa saja untuk memandikan jenazah d. Boleh menyiram air walaupun tidak keseluruh badan e. Tubuh jenazah harus sudah suci setelah dimandikan 5. Ketika jenazah sudah dimandikan dan dikafani, proses selanjutnya adalah menyalatkan jenazah. Ketentuan dalam menyalatkan jenazah laki-laki, posisi imam adalah berdiri ... a. Searah perut b. Searah punggung c. Ditengah-tengah d. Searah atas pinggul e. Searah kepala 6. Harta yang banyak, ketenaran, dan pangkat tinggi tidak berguna jika ajal sudah datang. Pernyataan di bawah ini merupakan hal-hal yang disunahkan ketika pemakaman, kecuali ... a. Penimbunan tanah boleh dilakukan langsung kepada jenazah b. Pipi dan kaki jenazah supaya ditempelkan ke tanah c. Memasukkan jenazah ke liang lahad diawali dengan kepada dahulu d. Setelah selesai penguburan, diakhiri pembacaan doa untuk si mayat
e. Posisi jenazah diletakkan dalam posisi miring di atas lambung kanan 7. Kemuliaan Islam dapat dikaji dari ketentuan siapa saja yang mau memandikan
jenazah.
Keluarga
boleh
memandikan
jenazah
saudaranya yang meninggal dengan syarat ... a. Sudah berusia lanjut b. Memiliki hubungan darah yang sangat dekat c. Tahu tata cara dan mampu memandikan d. Dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil e. Bila perempuan tidak dalam keadaan haid 8. Takziah merupakan kegiatan mengunjungi keluarga jenazah yang baru ditinggal wafat. Pernyataan di bawah ini merupakan tujuan-nya, kecuali ... a. Memberikan bantuan moril dan material b. Menghibur dan memberi nasihat agar sabar c. Mendoakan yang meninggal agar diampuni d. Untuk menjaga hubungan pertemanan e. Sebagai pelajaran bagi diri sendiri 9. Pentingnya menutup aurat menjadi prinsip hidup setiap muslim, bahkan sampai seseorang meninggal. Ketentuan jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki adalah ... lapis. a. Tiga b. Empat c. Dua d. Lima e. Enam 10. Ada kalimat tayibah yang perlu diiringi mengikuti tahapan penyelenggaraan jenazah. بسم هللا وعلى مله رسول هللا Kalimat tersebut dibaca saat... a. Menurunkan jenazah ke liang lahad
b. Seseorang akan bepergian jauh c. Hendak membaca Al-Qur’an d. Melakukan saat Qiyamul Lail e. Akan melakukan kebaikan-kebaikan
Soal Essay: 1. Perbedaan cara mengafani jenazah laki-laki dan perempuan adalah! 2. Orang yang berhak memandikan jenazah adalah! 3. Yang dimaksud dengan mengafani jenazah adalah! 4. Syarat salat jenazah adalah! 5. Yang dimaksud dengan fardu kifayah!
Jawaban soal pilihan ganda: 1. E
6. A
2. C
7. C
3. B
8. D
4. E
9. A
5. E
10. A
Jawaban dari soal Essay 1. Jika sebagian kaum muslimin sudah melaksanakannya, maka kaum muslimin yang lainnya tidak terkena kewajiban atau dosa, akan tetapi, jika di antara kaum muslimin tidak ada yang melaksanakannya, maka seluruh kaum muslimin yang mengetahui kejadian ini mendapat dosa. 2. Susunan lapis kain kafan untuk laki-laki tiga lapis sedangkan untuk wanita lima lapis kain. 3. Orang yang berhak menadikan jenazah: a. Keluarga yang mengetahui tata cara dan mampu memandikan jenazah. b. Berjenis kelamin sama, yaitu jenazah laki-laki dimandikan oleh lakilaki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahram jenazah. c. Orang islam yang berakal sehat dan balig. d. Dapat menjaga kerahasiaan jenazah (amanah). 4. Mengafani jenazah adalah membungkus jenazah dengan kain kafan yang berwarna putih dari ujung rambut sampai ujung kaki.
5.
Syarat salat jenazah: a. Pihak yang menyalatkan, yakni orang Islam, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan dan tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat. b. Jenazah disalatkan setelah dimandikan dan dikafani c. Jenazah diletakkan ke arah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali salat di atas kubur atau salat gaib.
Panduan penskoran tes tertulis:
Skor pilihan ganda sepuluh butir soal berbobot 25 Skor essay lima butir berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag NIP. 19730827 2008 01 2008
Irfani NPM. 13.11.108.170207.001063
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 2 Tenggarong
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
: XI / Genap
Jurusan
: Kriya Teksil dan Desain Komunikasi Visual ( DKV )
Materi Pokok
: Khotbah, Tablig, dan Dakwah
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan (4x45 Menit)
A.
Kompetensi Inti
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; (KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia; (KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; (KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. 1.5
Kompetensi Dasar Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah di masyarakat
3.10
Memahami pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah
4.12
Mempraktikkan Khotbah, Tablig, dan dakwah
C. 1.
Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah di masyarakat
2.
Mampu memahami pelaksanaan khotbah, tablig, dan dakwah
3.
Mampu mempraktikkan Khotbah, Tablig, dan dakwah
D.
Tujuan Pembelajaran
1.
Menjelaskan pengertian khotbah, tablig, dan dakwah
2.
Mengetahui persamaan dan perbedaan khotbah, tablig, dan dakwah
3.
memahami pelaksanaan serta mempraktikkan khotbah, tablig, dan dakwah
E.
Materi Pembelajaran A. Khotbah Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti ceramah atau pidato. Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang menyampaikan khotbah disebut dengan khotib. Khotib Jum'at. Khotib harus memenuhi ketentuan agar menjadikan khotbahnya syah. Adapun ketentuan menjadi khotib adalah : 1. Islam, baligh, berakal sehat. 2. Mengetahui syarat, rukun dan sunat khotbah. 3. Suci dari hadats dan najis. 4. Suaranya jelas dan dapat difahami jamaah. 5. Tidak tercela dalam masyarakat. Syarat Khotbah
Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu : 1. Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur. 2. Khotib hendaknya berdiri jika mampu. 3. Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. Rasulullah saw, bersabda : ُ سلَّ َم يَ ْخ )س بَ ْينَ ُخ ْطبَتَي ِْن (رواﻩ مسلم َ ُصلَّى هللا َ ِس ْو ُل هللا َ علَ ْي ِه َو ُ كَانَ َر ُ ط ُ ب قَائِ اما َويَجْ ِل Artinya : “Adalah Rasulullah saw, berkhotbah dengan berdiri dan beliau duduk antara dua khotbah”. (HR. Muslim) 4. Suara khotib harus dapat didengar jamaah. 5. Khotib harus suci dari hadats dan najis. 6. Khotib harus menutup aurotnya. 7. Tertib. Rukun Khotbah Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut : 1. Membaca puji-pujian (hamdalah). 2. Membaca syahadatain. 3. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. 4. Berwasiat tentang taqwa. 5. Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah. 6. Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua. Sunat Khotbah Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at. Adapun sunat khotbah adalah : 1. Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi. 2. Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu panjang. Rasulullah saw, bersabda :
)ص ُر ا ْل ُخ ْط َبةَ (رواﻩ النساء َ ُصلَّى هللا َّ سلَّ َم يَ ِط ْي ُل ال َ ِس ْو ُل هللا ُ صًلَةَ َويَ ْق َ علَ ْي ِه َو ُ كَانَ َر Artinya: “Rasulullah saw; memanjangkan sholatnya dan memendekkan khotbah-nya”. (HR.Nasa'i) 3. Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah. 4. Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah. 5. Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam. 6. Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah. 7. Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat taqwa’. 8. Jama'ah
hendaklah
memperhatikan
khotbah.
Rasulullah
saw,
bersabda : ُ ت أ َ ْن ِصتْ َواْ ِإل َما ُم يَ ْخ )ت (رواﻩ البخارى و مسلم ِ ب فَقَ ْد لَغَ ْو ِ ََاحبِكَ يَ ْو َم ا ْل ُج ُمع ِ إِذَا قُ ْلتَ ِلص ُ ط Artinya : “Jika kamu berkata pada temanmu: diam, di hari jum'at ketika imam sedang khotbah, maka jum'at kamu sia-sia”. (HR. Bukhori dan Muslim) Praktik Berkhotbah Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. Kemudian perhatikan urutan-urutan sebagai berikut : Khotbah pertama. 1. Khotib berdiri memberi salam. 2. Khotib duduk mendengar adzan. 3. Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah seperti : سًلَ ِم ْ ان َواْ ِإل ِ أ َ ْلح َْم ُد ِهللِ الَّذِى أ َ ْنعَ َمنَا بِا ْ ِإل ْي َم 4. Membaca dua kalimat syahadat seperti : ْ َ ش َه ُد أ َ ْن َلَ ِإلَهَ إَِلَّ هللاَ َوأ ْ َأ ِس ْو ُل هللا ُ ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمداا َر 5. Membaca sholawat Nabi saw ; seperti contoh : َعلَى ا َ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْين َ علَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو َ س ِل ْم َ اَللَّ ُه َّم ص َِل َو 6. Memberi wasiat tentang taqwa : َق هللا ُ َّإِت
7. Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat AlQur'an. 8. Penutup khotbah pertama dengan membaca : ست َ ْغ ِف ُر هللاُ ِلى َولَ ُك ْم ْ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِلى َهذَا َوا 9. Khotbah kedua. 10.
Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian
berdiri lagi lalu membaca hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin. ت ِ اء ِم ْن ُه ْم َواْْلَ ْم َوا ِ س ِل َما ِ أَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِ ْينَ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا ِ َت أ َ ْْْلَحْ ي ْ س ِل ِم ْينَ َوا ْل ُم ْ ت َوا ْل ُم 11.
Kemudian di tutup dengan bacaan : ِِعبَا َد هللا
ُ َاء َوا ْل ُم ْنك َِر َواْل َب ْغي ِ َي ِع , َظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَك َُّر ْون ِ ائ ذِى اْلقُ ْر َبى َو َي ْنهَى ع َِن ا ْلفَحْ ش َ ِْإنَّ هللاَ َيأ ْ ُم ُر ِبا ْل َع ْد ِل َواْ ِإلح ِ َ ان َو ِإ ْيت ِ س ْ َسئَلُ ْوهُ ِم ْن ف ْ فَا ْذك ُُروا هللاَ ا ْلعَ ِظي ِْم َي ْذك ُْر ُك ْم َوا ض ِل ِه يُ ْع ِط ُك ْم َولَ ِذك ُْر هللاِ ا َ ْكبَ ُر َ ُشك ُُر ْوه ْ ع َلى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َوا Fungsi Khotbah Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar
meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan amal sholeh,
memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu,
mempererat ukhuwah
islamiyah dan lain-lainnya. B. Tabligh Tabligh berasal dari kata ballagha, yuballighu tablighon yang berarti menyampaikan. Menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu. Tabligh adalah da’wah Islamiyah dalam bentuk khusus (lisan dan tulisan) untuk menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain. Pelaksananya dinamakan muballigh/ muballighat. Allah berfirman : اَّللِ َحسِيباا ِ س َاَل َ الَّ ِذينَ يُبَ ِلغُونَ ِر َّ َِّللاَ ۗ َو َكفَ َٰى ب َّ َّللاِ َو َي ْخش َْونَهُ َو ََل يَ ْخش َْونَ أ َ َحداا إِ ََّل َّ ت
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (Al-Ahzab : 39) C. Dakwah Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja da’aa yad’uu yang berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum) dan akhlak Islam. Rasulullah saw; bersabda : )سلَّ َم بَ ِلغُ ْوا ع َِنى َولَ ْو أَيَةا (رواﻩ البخارى َ ُبي ِصلَّى هللا َ ع ْب ِد هللاِ اب ِْن َ ع َْن َ علَ ْي ِه َو َّ ِْ َع ْم ٍر َوا َنَّ الن Artinya : “Dari Abdullah ibn Amr sesungguhnya Nabi saw bersabda”: ”Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu ayat”. (HR. Bukhori) Rasulullah saw melakukan da’wah menurut prinsip yang telah digariskan Allah swt dalam Al-Qur’an sebagai berikut : َ سنُ ۚ ِإنَّ َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن ض َّل ُ ا ْد َ ْسنَ ِة ۖ َوجَا ِد ْل ُه ْم ِبالَّتِي ِه َي أَح َ س ِبي ِل َر ِبكَ ِبا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِع َظ ِة ا ْل َح َ ع ِإلَ َٰى َ َس ِبي ِل ِه ۖ َوه َُو أ ْعلَ ُم ِبا ْل ُم ْهت َ ِدين َ ع َْن Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.( An-Nahl : 125) Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara : 1.
Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. Penyampaian dakwah ini terlebih dahulu harus mengetahui tujuannya dan mengenal secara benar terhadap orang atau kelompok yang menjadi sasarannya.
2.
Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan
menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak
memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri. 3.
Mujadalah
(diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan
informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis. 4.
Berdakwah atau menyeru orang (kelompok orang) agar meyakini ajaran Islam dan mengamalkan ajarannya merupakan tugas suci kita semua sebagaimana perintah nabi Muhammad saw, dalam kandungan hadits di atas. Dakwah bisa dilakukan dengan lisan, tulisan dan perbuatan sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw pada masa hidupnya.
5.
Setiap muslim hendaklah menyadari bahwa berdakwah adalah merupakan suatu kewajiban, sedang berhasil atau tidaknya Allahlah yang menentukan
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : KHUTHBAH
TABLIGH
DAKWAH
1. Dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. 2. Ada syarat dan rukun. 3. Ada mimbar khusus untuk melaksanakannya. 4. Waktunya terbatas 5. Dilakukan oleh seorang yang memiliki kemampuan berorasi dan memiliki pengetahuan yang cukup 6. Orang yang melaksanakan disebut khatib. 7. Dilakukan secara khusus dan memiliki tata cara tertentu.
1. Dapat dilakukan kapan saja 2. Tidak ada syarat dan rukun 3. Ada yang meggunakan mimbar dan ada yang tidak, tergantung tempat pelaksanaannya 4. Ada yang tidak terbatas dan ada yang dibatasi waktunya 5. Bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan berorasi dan pengetahuan agama 6. Orang yang melaksanakan disebut mubaligh/mubalighot
1. Dapat dilakukan kapan saja. 2. Tidak ada syarat dan rukun 3. Tidak perlu ada mimbar khusus dalam pelaksanannya 4. Tidak dibatasi waktu 5. Boleh dilakukan siapa saja, karena setiap muslim wajib, mempelari, mengamalkan dan mendakwahkan Islam. 6. Orang yang melaksanakannya disebut dengan da’i. 7. Dapat dilakukan tanpa melalui acara formal
7. Dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti seminar atau menggunakan tehnologi.
F.
Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Metode
: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi
G.
karena dapat dilakukan kapan dan dimana saja.
Media dan Alat Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, Microsoft Word,. 2. Alat Pembelajaran : Buku PAI ,Laptop dan LCD
H.
Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet
I.
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menyiapkan kitab suci al-Qur’an Jika ada. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak bacaan al-Qur’an yang terkait dengan pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
15 Menit
dalam Islam secara individu maupun kelompok. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan ketentuan
pelaksanaan khutbah, tabligh dan 65 Menit
dakwah di masyarakat Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mendiskusikan tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat. Guru mengamati perilaku
siswa dalam berdiskusi,
menyampaikan pendapat, serta menyampaikannya kepada sesama melalui diskusi. Asosiasi Membuat kesimpulan tentang ketentuan
dan tata cara
pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat. Komunikasi Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat. Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi, dan menyanggah). 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi dengan cara pendidik menjelaskan kembali tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah dan berdoa bersama. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
10 Menit
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
Pertemuan Kedua No
Kegiatan
1.
Pendahuluan
Waktu
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucap basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ada. Mengingat kembali pelajaran minggu lalu yang sudah 15 Menit diajarkan. 2.
Kegiatan Inti Mengamati Siswa mencermati penjelasan materi tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motivasi oleh guru siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan dengan menanyakan ketentuan dan tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah. Mengeksperimen/Eksplorasi Peserta didik mempraktikkan terkait tata cara pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah. Guru mengamati perilaku siswa melalui diskusi kelompok 65 Menit serta praktik yang dilaksanakan. Asosiasi Membuat kesimpulan singkat terkait materi khutbah, tabligh dan dakwah. Komunikasi Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah praktik yang dilaksanakan siswa didepan kelas terkait materi khutbah,
tabligh dan dakwah. Serta melihat tanggapan dari siswa lain yang meliputi kritik maupun saran terkait materi yang disampaikan. 3.
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan penguatan materi sebagai penutup materi pembelajaran. Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
10 Menit
Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
J.
15 e
membaca hamdalah atau berdoa.
n
Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik
i
sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
t
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Jenis
: Perbuatan dan Tertulis
2. Bentuk
: Produk
3.
:
Prosedur Penilaian
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Proses KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
Format Penilaian Sikap: No
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Kerja Jawab
Keras
A B C A B C A B C 1.
SINTA PAQUITA
2.
SISKA FITRIYANI
3.
SITI INAYAH
4.
WANDA JOHANA
5.
ETY AGUSTINA
Format Penilaian Pengetahuan:
No
Nama Siswa
Menjawab
Menyerap
Pertanyaan
Materi
A 1.
ABDUL ROFIK A
2.
AMALIA YUFITA
3.
APRILIA NURSAPITRI
4.
BERLIANA JAMILATUS
5.
CANDRA GUNAWAN S
B
C
A
B
C
Format Penilaian Keterampilan: No
Nama Siswa
Mengemukakan
Keaktifan
Membuat
Pendapat
Berdiskusi
Laporan
A 1.
SINTA PAQUITA
2.
SISKA FITRIYANI
3.
SITI INAYAH
4.
ABDUL ROFIK A
5.
AMALIA YUVITA
B
C
A
B
C
A
B
Panduan penilaian: A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
4. Instrumen Tes Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada terkait prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Soal Pilihan Ganda: 1. Khotbah merupakan ceramah yang terkait oleh syarat dan rukun tertentu. Pernyataan di bawah ini merupakan rukun khotbah, kecuali ...
C
a. Mengucapkan syahadatain b. Berwasiat takwa kepada jemaah c. Khotbah harus disampaikan dengan bahasa Arab d. Membaca hamdalah e. Membaca salawat atas Rasulullah SAW 2. Kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ( ) دعىyang mempunyai arti di antaranya adalah memanggil. Menurut istilah, pengertian dakwah Islamiah adalah... a. Mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran Islam b. Memperbaiki untuk kembali pada yang benar c. Perintah untuk selalu berbuat kebikan terhadap sesama d. Mengajak orang untuk senantiasa salat di masjid e. Melaksanakan aturan-aturan untuk kesejahteraan 3. Seseorang yang melakukan tablig disebut mubalig. Adapun pengertian tablig berasal dari kata )
بلغ
) yang bermakna sebagai berikut,
kecuali... a. Seruan untuk mengamalkan semua ajaran Islam b. Ajakan agar menyembah hanya kepada Allah swt. Semata c. Mencarikan solusi dari suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan d. Panggilan untuk amar makruf nahi mungkar e. Memotivasi agar menjalan perintah dan menjauhi larangan-Nya 4. ( ) ابد ا بنفسكmeupakan salah satu kunci sukses dalam berdakwah. Makna dari kata tersebut adalah dakwah ... a. Yang harus dicontoh b. Dimulai dari diri sendiri c. Dengan penuh kesantunan d. Yang disampaikan secara umum e. Harus dimulai dari keluarga dekat 5. Tidak semua orang bisa menjadi khatib karena khatib memiliki syaratsyarat tertentu, antara lain...
a. Harus berdiri karena khotib disampaikan di mimbar b. Memiliki suara yang nyaring agar terdengar jemaah c. Memiliki kemampuan berbahasa Arab yang fasih d. Mengetahui syarat, rukun, dan sunah khotbah e. Tidak pernah terlibat kejahatan dan dosa 6. ( ) بلغوا عني ولوايهbanyak hal yang memengaruhi keberhasilan tablig. Namun, ada hal yang harus mendapat perhatian sesuai dengan hadits ini, yaitu... a. Ketenteraman saat melakukan tablig b. Metode, strategi, dan cara yang dipakai c. Keterlibatan semua pihak menggalang dana d. Tablig itu tidak mengenal derajat dan martabat e. Kewajiban setiap muslim bertablig sesuai kemampuan 7. Sejak zaman Nabi Adam a.s sampai zaman Rasulullah saw. Dan para pengikutnya hingga akhir masa nanti, tujuan dakwah Islamiah tidak pernah berubah, yaitu ... a. Mengajar orang agar bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil b. Mengajak manusia agar mengerti hukum agama dan ajaranNya c. Mengubah perilaku manusia yang telah menyimpang dari aturan Allah d. Menyeru manusia tentang indahnya surga dan seramnya neraka e. Menerapkan kaidah hukum fikih dalam semua aspek kehidupan 8. Mengingatkan kembali makna kehidupan adalah fungsi khotbah. Berikut diantara susunan khotbah yang baik adalah ... a. Harus panjang dan mencakup semua aspek kehidupan b. Urutannya disesuaikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi c. Mengandung hal-hal yang baru atau aktual di masyarakat d. Menjelaskan tentang ajaran Islam yang sangat paripurna e. Berisi tentang takwa dan sesuai dengan situasi atau kondisi
9. Dakwah harus memiliki sasaran dan tentunya harus ada metode yang mengacu pada firman Allah swt. QS. An-Nahl/16: 125, di mana terdapat penjelasan mengenai metode yang harus dilakukan seorang dai berikut ini, kecuali ... a. Apabila diperlakukan boleh dengan cara berdebat kusir b. Adanya dialog yang baik antara dai dan yang audiens c. Dengan cara yang indah dan menyenagkan d. Berdakwah harus di jalan Allah swt. e. Dakwah disampaikan dengan cara hikmah 10. Perhatikan hadis berikut ini ( ) اذا قلت لط حبك يوم ا اجمعه انصت واَل مام يخطب فقد لغوت makna dari hadis tersebut adalah... a. Salat jumat yang dilakukan merupakan pengganti dari salat Zuhur b. Sala jumat yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya maka salatnya tidak sah c. Salat jumat yang dikerjakan pada hari jumat harus setelah masuk waktu Zuhur d. Salat jumat yang dilaksanakan harus sesuai dengan syarat, rukun, dan ketentuan lainnya e. Salat jumat yang dilakukan menjadi sia-sia bila berbicara ketika khatib sedang berkhotbah
Soal Essay 1. Orang yang berkhotbah disebut... 2. Seorang dai harus menjadi uswatun hasanah ketika berdakwah. Artinya... 3. Pengertian khotbah menurut bahasa dan istilah adalah... 4. Pengertian dakwah menurut bahasa dan istilah adalah... 5. Pengertian tablig menurut bahasa dan istilah adalah...
Jawaban soal pilihan ganda:
1. C
6. E
2. A
7. B
3. C
8. E
4. B
9. A
5. D
10. E
Jawaban soal essay: 1. Orang yang berkhotbah disebut dengan khatib dan harus laki-laki. 2. Perbuatan dan ucapannya harus benar-benar menjadi contoh 3. Khotbah berasal dari bahasa Arab bentukan dari kata mukhatabah yang berarti ‘pembicaraan’ atau bersala dari kata al-khatabu yang berarti ‘perkara besar yang diperbincangkan’. Sementara pengertian khotbah adalah menyampaikan pesan dengan takwa sesuai perintah Allah swt. Dengan syarat dan rukun tertentu. 4. Menurut bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata ( )دعىyang mempunyai arti memanggil, menyeru, dan mengajak. Sementara menurut istilah, dakwah Islamiah adalah mengajak orang lain untuk menyakini kebenaran ajaran islam dan menjalankan syariatnya. 5. Tablig berasal dari kata ballaga ( )بلغyang berarti menyampaikan. Tablig
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya penyiaran ajaran agama Islam atau menyampaikan. Menurut istilah, tablig adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menyampaikan atau menyiarkan agama Islam kepada umat. Panduan penskoran tes tertulis: Skor pilihan ganda sepuluh butir soal berbobot 25 Skor essay lima butir berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017 Mengetahu i, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag NIP. 19730827 2008 01 2008
Irfani NPM. 13.11.108.170207.0010 63
(KI-1) Menghayati
dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya; (KI-2) Mengembangkan
perilaku
(jujur,
disiplin,
tanggungjawab, santun,
peduli,
ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif)
dan
menunjukan
sikap sebagai bagian dari Rencana Pelaksanaan
solusi
Pembelajaran (RPP)
permasalahan bangsa dalam
atas
berinteraksi Satuan Pendidikan
: SMK Negeri
2 Tenggarong Mata Pelajaran
Pendidikan
Agama Islam
secara
serta
menempatkan cerminan
Kelas / Semester
: XI / Genap
Jurusan
: Kriya Teksil
efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
:
berbagai
dalam
diri
sebagai
bangsa
dalam
pergaulan dunia; (KI-3) Memahami dan menerapkan
dan Desain Komunikasi Visual (
pengetahuan
DKV )
konseptual, prosedural dalam
Materi Pokok
:
faktual,
ilmu pengetahuan, teknologi,
Perkembangan Peradaban Islam pada
seni, budaya, dan humaniora
Masa Kejayaan
dengan
Alokas Waktu
: 2 Pertemuan
(4x45 Menit)
kemanusiaan,
Kompetensi Inti
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
A.
wawasan
fenomena
dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai
dengan
dan
pengetahuan dan kerja keras
minatnya untuk memecahkan
sebagai implementasi dari masa
masalah;
kejayaan Islam.
(KI-4) Mengolah,
bakat
menalar, dan
2. Mampu
menyaji dalam ranah konkret
menelaah perkembangan perad
dan ranah abstrak
aban Islam pada masa kejayaan
terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
. 3. Mampu
mendeskripsikan
secara mandiri, dan mampu
perkembangan
menggunakan metoda sesuai
masa kejayaan.
Islam
pada
kaidah keilmuan. D. B. 2.5
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami
Kompetensi Dasar Menunjukkan sikap semangat
ajaran
menumbuhkembangkan
pengetahuan
ilmu
perkembangan
Islam
dan
ilmu
pengetahuan dan kerja keras
2. Menelaah dan mendeskripsikan
sebagai implementasi dari masa
peradaban Islam pada masa
kejayaan Islam.
kejayaan
3.11 Menelaah perkembangan perad
3. Menunjukkan perilaku yang
aban Islam pada masa kejayaan
mencerminkan
.
sejarah perkembangan Islam
4.13 Mendeskripsikan perkembangan
penghayatan
pada masa kejayaan Islam
pada
masa kejayaan.
E.
Materi Pembelajaran Perkembangan Islam pada abad
C.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi 1. Mampu
menunjukkan
sikap
menumbuhkembangkan
ilmu
semangat
pertenganhan terjadi pada kurun waktu sekitar 500-1500 M dan mencapai puncak keemasa
pada
masa Sultan Harun Ar-Rasyid (786 M-809
M)
dengan
pusat
pemerintahan di Baghdad (di wilayah
Timur), dan pada masa Khalifah
b. Penguasa
(khalifah)
Abdur Rahman Ad-Dakhil (756 M-
memberikan peluang kepada
785 M) dengan pusat pemerintahan
orang-orang
Cordova (di wilayah Barat).
(kaum
non-Arab
Mawali)
untuk
menduduki jabatan. Faktor
yang
mendorong
c. Kemajuan
ekonomi,
kemajuan peradaban umat Islam
munculnya industri-industri,
antara lain sebagai berikut.
dan perdagangan sampai ke
1. Faktor Intern a. Konsisten
dunia luar dan
istiqamah
d. Stabilitas
umat kepada ajaran Islam b. Ajaran
Islam
baik dari umat yang lalu) sebagai
dakwah
agama sekaligus
keseimbangan menggapai
yang
kondusif
mendorong
umatnya untuk maju (lebih
c. Islam
politik
dalam kehidupan
duniawi dan ukhrawi
Perkembangan
pengetahuan pada abad pertengahan begitu pesat meliputi semua cabang, seperti: 1. Filsafat
Islam,
seluruh alam
merupakan
sistem berpikir tentang hakikat segala
d. Islam sebagai rahmat bagi
ilmu
sesuatu
yang
berdasarkan ajaran Islam yang tertuang di dalam Al-Qur’an dan hadis. a. Tujuan Islam mengajarkan
2. Faktor Ekstern
berpikir melalui filsafat:
a. Berpindahnya para ilmuwan
1) Agar setiap muslim
dari orang non-Arab (Persi,
memiliki
Yunani, dan lain-lain) ke
yang
Baghdad
untuk
menyeluruh,
menerjemahkan buku-buku
dan terpadu.
ke dalam Bahasa Arab
wawasan luas, teratur,
2) Selalu bertanya dan dapat
masyarakat
menghargai
pendapat orang lain. 3) Tidak
cepat
puas
dan
bangsa yang baik b. Tokoh ilmu fikih (fukaha): Imam Hanafi, Imam Malik,
terhadap prestasi yang
Imam
telah dibuat.
Hambali, dan lain-lain.
b. Tokoh Filsafat Islam:
3. Ilmu
Syafi’i,
Tasawuf,
Imam
merupakan
Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al-
suatu ilmu yang membahas
Farabi, Ibnu Sina, dan lain
mengenai tata cara penyucian
sebagainya.
diri dari segala sifat tercela
2. Ilmu
Fikih, Fikih menurut
sehingga dapat berhubungan
bahasa berarti tahu dan paham.
sedekat mungkin dengan Allah
Maksudnya,
ilmu
yang
swt.
mempelajari
aturan
syara’
a. Untuk
menempuh
ajaran
yang diperoleh dari dalil rinci.
tasawuf,
seseorang
Melalui ilmu ini, dihasilkan
menempuh
hukum yang lima, yaitu wajib,
tahap-tahap tertentu, yaitu
sunah, makruh, haram, dan
sebagai berikut:
mubah.
1) Bertobat
a. Manfaat ilmu fikih:
2) Zuhud
1) Mengatur
kehidupan
manusia
sehingga
tertib
menjalankan
(menjauhi
pengaruh dunia) 3) Wara’
(menghindari
syubhat) 4) Sabar, qana’ah,
kehidupan 3) Tercapainya muslim
dan
dari yang haram dan
2) Memudahkan manusia dalam
latihan
harus
yang
sehingga membuahkan
pribadi baik
tawakal, dan
ridha
atas ketentuan Allah swt. b. Tokoh tasawuf: Imam Al-Ghazali, Rabi’ah Al-Adawiyah, Abdul Farid
Zunnun
Al-Misri,
Abu
Yazid Al-Bustami, dan AlHallaj.
Zahrawi,
dan
lain
sebagainya. 5. Ilmu Sejarah, merupakan ilmu
4. Ilmu kedokteran, merupakan
yang
mempelajari
tentang
ilmu yang membahas tata cara
berbagai
memelihara tubuh agar tetap
lampau yang meliputi waktu,
sehat dan berfungsi dengan
tempat, pelaku, dan sebab-
baik
sebabnya yang disusun secara
serta
tata
cara
peristiwa
penanggulangan, pencegahan,
sistematis.
sekaligus
a. Tokoh sejarah:
penyembuhan
masa
penyakit dengan cara diagnosa
At-Tabari, Ibnu Qutaibah,
terapi.
Ibnu
a. Ajaran
Islam
tentang
pemeliharaan Tubuh: 1) Makan
dan
yang halal dan baik
Geografi,
ilmu yang mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan segala kekhasannya.
3) Jangan
a. Manfaat:
tubuh di luar batas kemampuan
setiap harinya berobat
jika
b. Tokoh kedokteran: bin
Ishaq,
dieksplorasi
untuk
kemaslahatan bersama
terjangkit penyakit
Husain
1) Mengenal potensi sumber daya alam yang dapat
4) Berolah raga teratur
5) Lekas
lain
merupakan
2) Istirahat yang cukup membebani
dan
sebagainya. 6. Ilmu
minum
Khaldun,
2) Menggugah akan
ketakjuban
keagungan
Sang
Pencipta, Allah swt. yang Abu
Bakar Muhammad Zakariya
wajib disyukuri 3) Berguna
bagi
para
Ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu
perancang pembangunan
Rusya, Abu Marwan Abdul
di suatu kawasan
Malik, Abdul Qasim Az-
4) Bermanfaat penanaman
bagi modal
di
sektor ekonomi
kondisi
masyarakat,
suatu contoh
watak, potensi alam, dan lain-lain
Geografi:
yang
2) Memberikan sentuhan dalam
kepribadian
sehingga
melahirkan
budi pekerti yang baik
1) Mampu mendekatkan manusia kepada Allah
Batutah,
Khawarizmi,
Al-
Al-Mas’udi,
dan lain sebagainya 7. Ilmu
suasana
b. Ciri-ciri seni Islam:
b. Tokoh Muslim di Bidang
Ibnu
mencapai
menyenangkan
5) Untuk menganal situasi dan
untuk
Geometri,
swt 2) Terkait
peraturan
dalam Islam
merupakan
3) Arah dan materi seni
ilmu yang membahas tentang
harus
sifat-sifat garis sudut, bidang,
hal-hal yang positif
dan ruang.
menimbulkan
c. Buah karya seni umat Islam:
a. Tokok Muslim di Bidang
Karya seni Islam meliputi
Geometri:
hampir
Al-Khawarizmi, Abu Abbas
kehidupan
Al-Fadzal
misalnya
Halim
An-
seluruh
bidang manusia,
pada
bangunan
Niraizi, Ali Al-Hasan Ibnu
masjid,
istana,
perabotan
Haitam, Omar Khayyam,
rumah
tangga,
pakaian,
dan lain sebagainya
buku, taman kota, tulisan,
8. Ilmu
Kesenian,
merupakan
ungkapan jiwa yang paling dalam sehingga menimbulkan suasana yang menyenangkan. a. Manfaat seni:
1) Menara Masjid Sultan Hassan di Maroko 2) Masjid Aya Sophia di Istanbul
1) Memberikan semangat dalam
dan kaligrafi. Contohnya:
kehidupan
3) Istana Al-Hambra di Spanyol
4) Taj Mahal di India
dahulu mampu menjadi negara super power di dunia.
Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan
4. Timbul tanggung jawab yang
pada abad pertengahan, di antaranya
tinggi
untuk
adalah Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al-
memperjuangkan
Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-
kemuliaan Islam dan kaum
Khawarizmi, dan lain sebagainya.
muslimin demi kesejahteraan umat
Pusat-pusat peradaban Islam
senantiasa tercapainya
manusia
secara
menyeluruh.
pada abad Pertengahan, di antaranya adalah (Mesir),
Baghdad Isfahan
(Irak), (Iran),
Kairo
F.
Model
Istanbul
Pendekatan
Samarkand
Model :
Bukhara
Metode
Pembelajaran
(Turki), Cordova (Spanyol) serta dan
dan
(Transoxiana).
: Scientific ( 5 M ) Discovery
Problem
Base
Learning, Learning,
Project Base Learing Menunjukkan
perilku
yang
Metode
mencerminkan penghayatan sejarah perkembangan
Islam
pada
Jawab, Diskusi
abad
pertengahan:
G.
1. Kajian ilmiah bahwa kejayaan
Media
dan
Alat
Pembelajaran
Islam terbukti pernah ada di
1. Media
dunia. 2. Untuk
: Penugasan, Tanya
Pembelajaran
:
Lembar Kerja,Microsoft tetap
memelihara
Word.
semangat membangun dalam
2. Alat
rangka mencapai kemajuan di segala bidang yang menjadi profesinya. 3. Mengambil pelajaran tentang bagaimana cara umat Islam
Pembelajaran
:
Laptop dan Buku PAI H.
Sumber Belajar 1. Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 2. Internet
I.
Langkah-langkah
Menanya
Pembelajaran
stimulus agar peserta
Pertemuan Pertama N
didik bertanya)
Kegiatan
o 1.
Melalui
tu
pemaparan,
salam
dan
pelajaran 15
dengan
mengucap Meni
ataupun t oleh
guru
siswa dapat mengajukan pertanyaan dengan
misalkan menanyakan
basmalah dan kemudian t
bagaimana
berdoa bersama.
Islam
Memeriksa
kejayaan
kehadiran
65
penjelasan, Meni
motivasi
memulai
peradaban
pada
masa
siswa sesuai absen yang
Mengeksperimen/Eksp
ada.
lorasi
Menjelaskan singkat
secara
materi
yang
Peserta
didik
mendiskusikan tentang
akan diajarkan dengan
perkembangan
menjelaskan kompetensi
peradaban Islam pada
inti
masa kejayaan Islam.
dasar, tujuan
2.
Wak
Pendahuluan Memberi
(memberi
dan
kompetensi
indikator
serta
pembelajaran
Guru
mengamati
perilaku siswa dalam
yang akan dicapai.
berdiskusi,
Menyiapkan kitab suci
menyampaikan
al-Qur’an Jika ada.
pendapat,
Kegiatan Inti
menyampaikannya
Mengamati
kepada sesama melalui
serta
mengamati
diskusi.
tayangan video tentang
Asosiasi
perkembangan
Membuat kesimpulan
Siswa
kejayaan Islam.
masa
tentang perkembangan
peradaban Islam pada
menutup/mengakhiri
masa kejayaan Islam.
pelajaran
Komunikasi
dengan
Menyajikan/melaporka
hamdalah dan berdoa
n hasil diskusi tentang
bersama.
faktor-faktor
Pendidik mengucapkan
yang
membaca
mempengaruhi
salam
kemajuan
peserta didik sebelum
Islam
peradaban
pada
Menanggapi
kepada
para
keluar kelas dan peserta
masa
didik menjawab salam.
kejayaan Islam.
3.
tersebut
hasil
Pertemuan Kedua
presentasi
No
Kegiatan
(melengkapi,
1.
Pendahuluan
mengkonformasi, dan
Memberi salam dan memulai pelajaran deng
menyanggah).
basmalah dan kemudian berdoa bersama.
Penutup
Memeriksa kehadiran siswa sesuai absen yang ad
Melaksanakan refleksi
Mengingat kembali pelajaran minggu lalu
terkait
diajarkan.
materi
disampaikan
yang dan
penguatan
materi
dengan cara pendidik menjelaskan
kembali
10
2.
Kegiatan Inti
Meni
Mengamati
t
Siswa mencermati bacaan tentang perkem kemajuan Islam pada masa kejayaan Islam.
tentang ketentuan dan
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik
tata cara pelaksanaan
Melalui penjelasan, pemaparan, ataupun motiva
khutbah, tabligh dan
siswa dapat mengajukan pertanyaan misalkan ya
dakwah di masyarakat.
dengan perkembangan dan kemajuan Islam
Menyampaikan
kejayaan Islam, seperti faktor-faktor apa
kegiatan
inti untuk
mempengaruhi kemajuan peradaban Islam ?
pertemuan selanjutnya.
Mengeksperimen/Eksplorasi
Pendidik
Peserta didik menelaah faktor-faktor yang m
kemajuan peradaban pada masa kejayaan Islam.
60 Menit
Guru mengamati perilaku siswa melalui N Aspek diskusi kelompok Teknik
Waktu
serta praktik yang dilaksanakan.
Penilai
o.
yang
Penilaian
dinilai
Asosiasi
an
Membuat kesimpulan singkat terkait 1 faktor-faktor Sikap Non yang Tes Proses memepengaruhi kemajuan peradaban Islam
pada (Pengamat masa KBM
kejayaan Islam yang dapat dijadikan contoh an) untuk keberhasilan dan kemajuan Islam sekarang ini. 2 Pengetahu Tes an
Komunikasi
Proses KBM
Mempresentasikan atau menyampaikan dalam sebuah 3 Keteramp Non Tes Proses praktik yang dilaksanakan siswa didepan ilan kelas terkait (Pengamat KBM materi.
an)
Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru. Serta melihat tanggapan dari siswa lain yangPenilaian meliputiSikap: kritik Format maupun saran terkait materi yang disampaikan. No Nama Siswa 3.
Disip
Penutup Melaksanakan refleksi terkait materi yang disampaikan dan
A B
penguatan materi sebagai penutup materi 1. pembelajaran. DEWI RADA P Menyampaikan inti kegiatan untuk pertemuan selanjutnya. 2. FENI MELINDA W15 Menit Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut KHUSNUL dengan LATIFAH 3. HALIM membaca hamdalah atau berdoa. 4. HERIYANTI DWI DAHLIA SARI
15 e n
Pendidik mengucapkan salam kepada peserta 5. para INDAH PUJIdidik LESTARI sebelum keluar kelas dan peserta didik menjawab salam.
J.
i t
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Jenis
Format Penilaian Pengetahuan: :
No
Nama Siswa
Perbuatan dan Tertulis 2. Bentuk
3.
Prosedur Penilaian
Pertanyaan
:
Produk
A 1.
:
Menjawab
INDRA FAHREZA
B
C
2.
MAYANG HERLINA
Harun Ar-Rasyid. Pada
3.
MITA SUCI ANGGREANI
masa itu hanya ada dua
4.
M. ABDUL RAZAK
negara
5.
M. ARIF FIRMANSYAH
Barat yang berkedudukan
power;
di Cordova dan Timur
Format Penilaian Keterampilan: No
super
berkedudukan Membuat di ... Mengemukakan yang Keaktifan a. Sevilla Pendapat Berdiskusi Laporan
Nama Siswa
1.
DEWI RADA P
b. A Toledo B C c. Baghdad
2.
FENI MELINDA W
d. Granada
3.
e. Andalusia
4.
HALIM KHUSNUL LATIFAH M. ABDUL RAZAK
5.
M. ARIF FIRMANSYAH
A
Panduan penilaian:
B
C
A
B
2. Banyak faktor pendorong kemajuan umat Islam. Pernyataan di bawah ini merupakan faktor-faktor
A = 80-100
A = Sangat Baik
B = 65-79
B = Baik
C = 64 kebawah
C = Cukup
eksternal
yang
menyebabkan kemajuan Islam
pada
abad
pertengahan, kecuali... 4. Instrumen Tes
a. Berpindahnya
Membuat tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan essay serta jawaban dari materi yang ada
terkait
prinsip-prinsip
ekonomi Islam.
ilmuwan
Arab ke Baghdad dalam menerjemahkan buku-buku b. Islam
Soal Pilihan Ganda: 1. Umat
Islam
non-
agama mencapai
puncak kejayaan di masa khalifah Abdur Rahman Ad-Dakhil dan Khalifah
menjadi yang
menyeimbangkan kehidupan duniawi ukhrawi
dan
C
c. Ajaran
islam
mendorong
e. Al-Razi 4. Filsuf
umatnya
ternama,
agar
Ibnu Rusyd yang juga
maju atau lebih
ahli kedokteran bernama
baik
asli
dari
masa
lalu
Abu
Muhammad.
d. Konsisten
dan
dapat
Walid Patungnya
dilihat
sebagai
keistiqamahan
penghormatan
umat
kepakarannya di tanah
kepada
atas
ajaran-ajaran
kelahirannya di Spanyol,
Islam yang kafah
yaitu di kota...
e. Umat Islam sangat siap
a. Madrid
menerima
b. Barcelona
perubahan-
c. Catalonia
perubahan zaman
d. Granada
3. Di bidang peradaban dan ilmu pengetahuan, umat Islam
Islam
pernah
selama
berjaya
kurun
e. Cordova 5. Ilmu yang mempelajari aturan
syara
yang
waktu
diperoleh dari dalil yang
tujuan abad (antara abad
rinci dan dengan ilmu ini
VII-XII).
Kejayaan
dihasilkan hukum wajib,
tersebut melahirkan para
sunah, makruk, haram,
cendekiawan
dan mubah disebut ilmu
muslim
dengan bidang keahlian masang-masang,
salah
... a. Fikih
satunya pengarang Al-
b. Kalam
Qanun fit Tibbi, yaitu ...
c. Tauhid
a. Al-Farabi
d. Tasawuf
b. Al-Ghazali
e. Balagah
c. Ibnu Sina d. Al-Kindi
6. Seorang
tokoh
sufi
perempuan yang lahir di
kuffah bernama Rabi’ah
d. Fisika
al-Adawiyah.
e. kimia
Ajaran
tasawufnya
terkenal
9. sejak
dengan istilah ...
masa
khulafaur
Rasyidin, usaha untuk
a. Hulul
menaklukkan
b. Warak
sudah dimulai, namun
c. Ittihad
baru pada masa Sultan
d. Makrifat
Muhammad Al-Fatih dari
e. Mahabbah
Kerajaan Otoman, kota
7. Ibnu
kaldun
seorang muslim
adalah
ini
sejarawan yang
dapat
Kota
terkenal
kota
ditaklukan.
itu
sekarang
bernama...
karena karyanya menjadi
a. Kairo
tonggak di bidang sosial
b. Baghdad
kemasyarakatan.
Ia
c. Madinah
adalah seorang tokoh di
d. Istambul
bidang ilmu ...
e. Damaskus
a. Sejarah
ini
10.
Jejak Islam bertebaran di
b. Kedokteran
muka
bumi.
Delhi
c. Filsafat
menjadi
ibu
kota
d. Ekonomi
Kerajaan
Islam
sejak
e. Hadis
tahun
8. Al-Khawarizmi, seorang
salah
cendekiawn
muslim pengarang kitab
sempat
1211
M
menjadi
kebudayaan
pusat dan
peeradaban Islam di ...
Al-Jabar wal Muqabbala
a. India
yang merupakan ilmuan
b. Pakistan
di bidang ...
c. Bangladesh
a. Geometri
d. Afganistan
b. Kedokteran
e. Samarkand
c. Metafisika
dan
Soal Essay 1. Tujuan Islam mengajarkan filsafat adalah... 2. Ilmu tasawuf adalah... 3. Ilmu geografi adalah... 4. Manfaat mempelajari ilmu fikih adalah... 5. Umat
Islam
mengalami
kejayaan pada abad ke- ...
Jawaban soal essay: 1. Tujuan Islam mengajarkan filsafat: a. Agar setiap muslim memilki wawasan yang luas, menyeluruh, teratur, dan terpadu. b. Selalu bertanya dan dapat menghargai pendapat orang lain. c. Tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dibuat. 2. Tasawuf adalah suatu ilmu yang membahas mengenai tata cara penyucian diri dari segala sift tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah swt. 3. Ilmu geografi adalah ilmu yang mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan segala kekhasannya. 4. Manfaat mempelajari ilmu fikih: a. Mengatur kehidupan manusia sehingga tertib b. Memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan c. Tercapainya pribadi muslim yang baik sehingga membuahkan masyarakat dan bangsa yang baik 5. Islam mengalami kejayaan pada abad ke- VII hingga abad XIII Panduan penskoran tes tertulis:
Skor pilihan ganda sepuluh butir soal berbobot 25 Skor essay lima butir berbobot 75 Jawaban pilihan ganda yang benar di kali nilai 2,5 Jawaban essay yang benar di kali nilai 15 Skor akhir = 100 Nilai akhir diambil dari jumlah atau nilai dari jawaban benar pilihan ganda dan essay
Tenggarong, 24 Januari 2017 Mengetahui, Guru Pamong
Mahasiswa PPL
Harita, S.Ag NIP. 19730827 2008 01 2008
Irfani NPM. 13.11.108.170207.001063
Mengetahui, Kepala SMK Negeri 2 Tenggarong
Drs. Hari Sabtono NIP. 19640613 198903 1 010