Bab Iii Komunitas Awal.docx

  • Uploaded by: iqlima nafiisah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Komunitas Awal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,276
  • Pages: 38
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Hasil Pengkajian Data Inti Komunitas a. Riwayat/Sejarah Perkembangan Komunitas SMP Islam Paramitha Pandanwangi didirikan pada tahun 2003 dibawah naungan Yayasan Paramitha. Asal mula dibangun yayasan ini adalah karena ada sekitar 40 anak ingin bersekolah tetapi tidak punya biaya. SMP Islam Paramitha Pandanwangi memiliki 1 gedung yang mempunyai 8 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium, 3 kamar mandi, dan 1 kantin. SMP Islam Paramitha masih belum memiliki ruang UKS sendiri, tetapi SMP ini sudah bekerja sama dengan Pukesmas Pandanwangi. Jadi jika ada siswa siswi yang mengalami sakit langsung dibawa ke Puskemas Pandanwangi dan jika parah dikembalikan ke orang tua siswa tersebut.

b. Data Demografi SMP Islam Paramitha terletak Jl. LA Sucipto No. 347 B Kecamatan Blimbing Kota Malang. SMP Islam Paramitha Pandanwangi berdiri diatas tanah seluas 300 m2 dibagi menjadi 7 kelas. Luas perkelas 6x7 m. jumlah meja keseluruhan sebanyak 100 buah dan jumlah kursi sebanyak 200 buah.

c. Status Perkembangan Psikososial  Pemanfaatan waktu luang

Pemanfaatan Waktu Luang Bermain Gadget, 26 Istirahat, 19

Istirahat

Bermain dengan teman sebaya, 16 Bermain Gadget

Bermain dengan teman sebaya

Bekerja, 6 Bekerja

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi persentase dalam memanfaatkan waktu luang dengan istirahat ada 19%, bermain gatged 26%, bermain dengan teman sebaya 16%, dan bekerja sebanyak 6%.  Proses Belajar

Proses Belajar Hanya di Sekolah, 41

45 40 35 30 25

Belajar Sendiri, 16

20 15 10

Les, 8

5

Diajari Orang Tua, 2

0 Les

Diajari Orang Tua Belajar Sendiri Hanya di Sekolah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi mempunyai cara belajar yang berbedabeda, dengan persentase yaitu les 8%, diajari orang tua 2%, belajar sendiri 16%, dan hanya disekolah sebanyak 41%.

Kesulitan Memahami Mata Pelajaran 60 50

Tidak, 48

40 30 Iya, 19

20 10 0 Tidak

Iya

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran dengan persentase 28%, dan tidak mengalami kesulitan sebanyak 72%.

Alasan Kesulitan Belajar Tidak paham, 28

30 25 20 15

Karena gadget, 16

Susah berkonsentras i, 13 Malas, 10

10 5 0 Susah berkonsentrasi

Malas

Tidak paham

Karena gadget

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi alasan mengalami kesulitan belajar dengan persentase karena gatged 24%, susah berkonsentrasi 19%, malas 15%, dan tidak paham 42%.

Cara Mengatasi Kesulitan Belajar 35

Bertanya pada guru, 33

30 25

Bertanya pada teman sekelas, 24

20 15 Diam saja, 9

10 Bertanya pada orang tua, 1

5 0 Bertanya pada guru

Bertanya pada teman sekelas

Bertanya pada orang tua

Diam saja

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi persentase cara siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dengan bertanya pada guru sebanyak 33%, bertanya pada teman sekelas 24%, bertanya pada orang tua 1%, dan hanya diam saja 9%.

Penyelesaian Tugas Tepat Waktu Tidak, 47

50 45 40 35 30 25

Iya, 20

20 15 10 5 0 Iya

Tidak

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi bahwa sebanyak 20% siswa dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, tetapi masih ada 47% yang belum dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

Nilai dibawah KKM 70

Tidak, 62

60 50 40 30 20 10

Iya, 5

0

Tidak

Iya

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 62% belum dapat memenuhi nilai standard minimum yang ditentukan sekolah, namun 5 % siswa sudah dapat memenuhi nilai rata-rata standard minimum.  Sosialisasi

Hubungan dengan Lawan Jenis 60 50

Baik, 49

40 30 Bermasalah, 14

20 10

Kurang, 4

0 Baik

Kurang

Bermasalah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis sudah baik dengan persentase sebanyak 49%, kurang 4 %, dan bermasalah 14%.

Masalah dengan Teman/Guru 60

Tidak Ada, 54

50 40 30 20

Ada, 13

10 0 Tidak Ada

Ada

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi persentase mempunyai masalah dengan teman atau guru sebanyak 13 %, dan tidak mempunyai masalah sebanyak 54%.

d. Riwayat Kesehatan

Penyakit 3 Bulan Terakhir 25 Tidak sakit, 21 20 Batuk, Pilek, 10 15 Diare, 9 Demam, 9 10

Kurang gizi, 2

Muntah-muntah, 8

Penyakit paru, 2 Demam berdarah, 2

Penyakit kulit, 4

5

Difteri, 0 0

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dalam 3 bulan terakhir sebanyak 10%, diare 9%, demam 9%, muntah-muntah 8%, penyakit kulit 4%, penyakit paru 2%, demam berdarah 2%, kurang gizi 2%, dan tidak sakit 21%.

e. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari  Pola makan

Penyuluhan Tentang Makanan Sehat 60 50

Pernah, 49

40 30

Tidak Pernah, 18

20 10 0 Pernah

Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi pernah diberikan penyuluhan tentang

makanan sehat dan bergizi dengan persentase 49%, sedangkan yang tidak pernah mendapat penyuluhan sebanyak 18%.

Lauk Pauk 25

Selalu, 22

Kadangkadang, 23

Sering, 21

20 15 10 5

Tidak pernah, 1

0 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi sebanyak 22% siswa memiliki frekuensi selalu, 21% siswa memiliki frekuensi sering, 23% siswa memiliki frekuensi kadang-kadang dan 1% siswa memiliki frekuensi tidak pernah dala m mengkonsumsi lauk-pauk

Sayur-sayuran Kadangkadang, 33

35 30 Sering, 25 25

20 15 10

Selalu, 9 Tidak pernah, 0

5

0 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi sebanyak 49% siswa memiliki frekuensi kadang-kadang, 14% siswa memiliki frekuensi selalu dan 37% siswa memiliki frekuensi sering dalam mengkonsumsi sayur-sayuran

Buah-buahan

Kadangkadang, 46

50 45 40 35 30 25 20 15 10

Selalu, 8

Sering, 10

Tidak pernah, 3

5 0 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi sebanyak 4% siswa memiliki frekuensi tidak pernah, 12% siswa memiliki frekuensi selalu, 15% siswa memiliki frekuensi sering dan 69% siswa memiliki frekuensi kadang-kadang dalam mengkonsumsi buah-buahan.

Susu 35

Kadangkadang, 32

30 25 20

Sering, 16

Tidak pernah, 11

15 10

Selalu, 8

5 0 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi sebanyak 16% memiliki frekuensi tidak pernah, 12% frekuensi selalu, 24% frekuensi sering dan 48% frekuensi kadangkadang dalam mengkonsumsi susu

Nafsu Makan 35

Baik, 32

30 25

Cukup, 20 20 Kurang, 15 15 10

Sangat Kurang, 0

5 0 Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi sebanyak 30% memiliki nafsu makan yang cukup, 22% memiliki nafsu makan kurang dan 48% memiliki nafsu makan baik.

Nafsu Makan 50

1 Porsi, 45

45 40 35 30 25 20

1/2 Porsi, 14

15 3/4 Porsi, 7

10

1/4 Porsi, 3

5 0 1 Porsi

3/4 Porsi

1/2 Porsi

1/4 Porsi

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 10% siswa makan habis sebanyak ¾ porsi, 20% siswa makan habis 1⁄2 porsi, 60% siswa makan habis 3⁄4 porsi, dan 65% siswa habis 1 porsi.

Alergi Makanan 60 Iya, 52 50 40 30

20

Tidak, 15

10 0 Tidak

Iya

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi persentase memiliki alergi makanan sebanyak 52%, dan tidak mempunyai alergi makanan sebanyak 15%.  Pola minum

Jumlah Minum Air Putih 37

<8 gelas/hari, 36

36

35 34 33 >8 gelas/har, 31

32 31 30 29 28 <8 gelas/hari

>8 gelas/har

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi jumlah mnum air putih dengan persentase 36% minum < 8 gelas/hari, dan 31% >8 gelas/hari.

Minuman Selain Air Putih 35 Kopi, 30

30 25 20

Teh, 16

15

Susu, 14

10

Soft drink, 7

5 0 Teh

Susu

Kopi

Soft drink

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 16% siswa memiliki kebiasaan minum teh, 14% minum susu, 30% minum kopi, dan 7% minum soft drink.  Pola hidup bersih dan sehat

Pengetahuan Tentang PHBS 50 45

Mengetahui, 43

40 Tidak mengetahui, 24

35 30 25 20 15 10 5 0 Mengetahui

Tidak mengetahui

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 43% siswa memiliki pengetahuan PHBS, namun sebanyak 24% tidak memiliki pengetahuan tentang PHBS.

Cuci Tangan Kadangkadang, 31

35

30 25 20

Sering, 19 Selalu, 16

15 10 Tidak Pernah, 1

5 0 Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 16% siswa selalu cuci tangan, 19% sering cuci tangan, 31% kadang-kadang cuci tangan, dan 1% tidak pernah cuci tangan.

6 Langkah Cuci Tangan 35.5

Tidak Tahu, 35

35 34.5 34 33.5 33 32.5

Tahu, 32

32 31.5 31 30.5 Tahu

Tidak Tahu

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 32% mengerti 6 langkah cuci tangan, namun 35% tidak mengerti 6 cara langkah cuci tangan.

Gosok Gigi 1-2 kali/hari, 40

45 40 35

>2 kali/hari, 26

30 25 20

15 10 5

Tidak Pernah, 0

0 Tidak Pernah

1-2 kali/hari

>2 kali/hari

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 40% siswa memiliki kebiasaan menggosok gigi 1-2x/hari, dan 26% siswa memiliki kebiasaan menggosok gigi lebih dari 2x/hari.

Mandi 1-2 kali/hari, 45

50 45 40

35 30

>2 kali/hari, 22

25 20 15 10 5

Tidak Pernah, 0

0 Tidak Pernah

1-2 kali/hari

>2 kali/hari

Berdasarkan diagram diatas, dapat diinterpretasikan dari 67 responden siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dengan persentase sebanyak 45% siswa memiliki kebiasaan 1-2x/hari, dan 22% memiliki kebiasaan lebih dari 2x/hari.

Ganti Pakaian 2x Sehari, 57

60 50 40 30

20 >2 kali/hari, 8

10 1x Sehari, 2 0 1x Sehari

2x Sehari

>2 kali/hari

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 3% siswa mempunyai kebiasaan mengganti pakaian 1x sehari, sebanyak 12% siswa mempunyai kebiasaan ganti pakain >2x sehari, sebanyak 85% siswa mempunyai kebiasaan ganti pakaian 2x sehari

Olahraga 50

Jarang, 45

45 40

35 30 25 20 15

Teratur, 14

Tidak Pernah, 8

10 5 0 Teratur

Jarang

Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 21% siswa tidak prnah olahrga, sebanyak 215 siswa teratur melakukan olahraga, sebanyak 67% siswa jarang melakukan olahraga

Kebiasaan Membuang Sampah 50

Di Tempat Sampah, 45

45 40 35 30

Di Sembarang Tempat, 22

25 20 15 10 5 0 Di Tempat Sampah

Di Sembarang Tempat

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 33% siswa mempunyai kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat, sebanyak 67% siswa mempunyai kebiasaan membuang sampah di tempat sampah

 Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan

Konsumsi Jajanan Jajan sembarangan, 48

60

50 40 30 20

Bawa bekal sendiri, 13

Jajan yang berwarna mencolok, 6

10 0 Bawa bekal sendiri

Jajan sembarangan

Jajan yang berwarna mencolok

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 13% siswa mengatakan membawa bekal sendiri, sebanyak 48% siswa mengatakan mengkonsumsi jajanan sembarangan, sebanyak 6% siswa mengkonsumsi janjan yang berwarna mencolok  Pelayanan Kesehatan

Penggunaan Pelayanan Kesehatan 60 Iya, 50 50 40 30

Tidak, 17

20 10 0 Iya

Tidak

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 25% tidak menggunakan pelayanan kesehatan, sebanyak 75% siswa menggunakan pelayanan kesehatan

Informasi Pemeliharaan Kesehatan 60 50

Pernah, 48

40 30

Tidak pernah, 19

20 10 0 Pernah

Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 28% tidak pernah mendapatkan informasi tentang pemeliharaan kesehatan, sebanyak 72% siswa pernah mendapatkaninformasi pemeliharaan kesehatan

 Kesehatan Reproduksi

Pengetahuan Tentang Organ Reproduksi 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

Tahu, 44

Tidak tahu, 19

Tahu

Tidak tahu

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 30% mengatakan tidak tahu pengetahuan seputar organ reproduksi, sebanyak 70% mengatakan tahu pengetahuan tentang organ reproduksi.

Pengetahuan Tentang Tanda Pubertas 37

Tidak tahu, 36

36

35 34 33 32

Tahu, 31

31 30 29 28 Tahu

Tidak tahu

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 46% sudah tahu tentang tanda-tanda pubertas, sebanyak 54% siswa belum tahu tentang tanda-tanda pubertas

Pengetahuan Tentang Menstruasi/Mimpi Basah 60

Tahu, 52

50 40 30 20

Tidak tahu, 15

10 0 Tahu

Tidak tahu

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 22% mengatakan tidak tahu tentang menstruasi/mimpi basah, sebanyak 78% sudah mengerti tentang mestruasi dan mimpi basah.

Gangguan/Masalah pada Kelamin 60

Tidak Ada, 53

50 40 30 20 10

Keputihan, 5

Gatal, 6 Ada nanah, 0

Luka, 3

0 Keputihan

Gatal

Ada nanah

Luka

Tidak Ada

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita tidak ada yang mengeluhkan luka pada kelaminnya, sebanyak 5% mengatakan ada luka pada alat kelaminnya, sebanyak 7% siswa mengalami keputihan, sebanyak 9% mengeluhkan gatal pada kelaminnya dan 79% mengatakan tidak ada masalah pada alat kelaminnya.  Keamanan dan Transportasi

Cara ke Sekolah Kendaraan pribadi, 53

60 50 40

Diantar, 30 30 20

Transportasi umum, 7

Jalan kaki, 11 10 0 Jalan kaki

Diantar

Transportasi umum

Kendaraan pribadi

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 7% siswa menggunakan transportasi umum untuk berangkat ke sekolah, sebanyak 11% siswa jalan kaki untuk berangkat ke sekolah, sebanyak 30% siswa diantar oleh orang tuanya saat berangkat ke sekolah, sebanyak 52% siswa membawa kendaraan pribadi untuk berangkat ke sekolah.

Waktu Tempuh ke Sekolah 10-15 Menit, 31

35 30 25

5-10 Menit, 24

20 30-45 Menit, 11

15 10 5

>1 Jam, 1

0 5-10 Menit

10-15 Menit

30-45 Menit

>1 Jam

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 2% siswa memerlukan waktu >1 jam untuk ke sekolah, sebanyak 16% siswa memerlukan 30-45 menit untuk ke sekolah, sebanyak 36% siswa memerlukan 5-10 menit untuk ke sekolah, sebanyak 46% siswa memerlukan 10-15 menit untuk ke sekolah.

Kecelakaan Saat Berangkat Sekolah 50

Tidak Pernah, 46

45 40 35 30 25

Pernah, 21

20 15 10 5 0 Tidak Pernah

Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 31% pernah mengalami kecelakaan saat berangkat sekolah, sebanyak 69% siswa tidak pernah mengalami kecelakaan saat berangkat ke sekolah  Kenakalan Remaja

Mendapat Informasi tentang NAPZA 60 Pernah, 51 50 40 30 Tidak Pernah, 16

20 10 0 Pernah

Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 24% siswa belum pernah mendapatkan informasi tentang NAPZA, sebanyak 76% siswa sudah pernah mendapatkan informasi tentang NAPZA.

40

Terlambat, 38

35 30

Bolos, 28

25

Pelanggaran di Sekolah

Merokok, 29 Seragam tidak sesuai, 23

20 15 10

PenggunaanPelecehan obat seksual, terlarang, 2 2 Mencuri, 0

5 0

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 10% mendapatkan obat terlarang/miras dari hasil uang tabungan mereka sendiri yang di kumpulkan lewat uang saku yang didapatkan setiap harinya, sebanyak 1% siswa mendapatkan obat terlarang/miras dari uang yang diberi orang tuanya, sebanyak 8% mendapatkan obat terlarang/miras diberi oleh teman-temannya.

Frekuensi Pelanggaran Sekolah 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

Kadangkadang, 42

Sering, 17 Tidak Pernah, 6 Selalu, 2 Selalu

Sering

Kadang-kadang Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 25% siswa sering melakukan pelanggaran sekolah, 63% kadang-kadang siswa melakukan pelanggaran sekolah, 3% siswa selalu melakukan pelanggaran sekolah.

Mengkonsumsi Obat Terlarang/Miras 60

Tidak Pernah, 48

50 40 30

Pernah, 19

20 10 0 Tidak Pernah

Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 28% pernah mengkonsumsi obat terlarang atau miras dan 72% tidak mengkonsumsi obat terlarang atau miras.

Frekuensi Mengkonsumsi Obat Terlarang/Miras 60

Tidak Pernah, 48

50 40 30 20 Sering, 8

10

Kadangkadang, 11

Selalu, 0 0

Selalu

Sering

Kadang-kadang Tidak Pernah

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 12% sering mengkonsumsi obat terlarang/miras, 16% kadang-kadang mengkonsumsi obat terlarang/miras.

Cara Mendapatkan Obat Terlarang/Miras 12

Menabung sendiri, 10

Diberi teman, 8

10 8 6 4

Uang dari orang tua, 1

2 0 Menabung sendiri

Uang dari orang tua

Diberi teman

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 10% mendapatkan obat terlarang/miras dari hasil uang tabungan mereka sendiri yang di kumpulkan lewat uang saku yang didapatkan setiap harinya, sebanyak 1% siswa mendapatkan obat terlarang/miras dari uang yang diberi orang tuanya, sebanyak 8% mendapatkan obat terlarang/miras diberi oleh teman-temannya.

Merokok

50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

Merokok , 46

Tidak merokok, 11

Tidak merokok

Merokok

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 11% mengatakan tidak mengkonsumsi rokok, sebanyak 46% siswa mengatakan mengkonsumsi rokok

Jenis Rokok

40

Filter, 38

35 30

25 20

15

Vapor, 9

10

Kretek, 5

5 0 Filter

Kretek

Vapor

Berdasarkan diagram diatas dari 67 responden dapat diinterpretasikan bahwa siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 38% mengkonsumsi rokok jenis filter, sebanyak 5% mengkonsumsi jenis rokok filter, 9% mengkonsumsi rokok jenis vapor.

Tempat Membeli Rokok

35

Warung/toko, 32

30 Supermarket, 21

25 20 15

10 5 0 Warung/toko

Supermarket

Berdasarkan diagram diatas dapat di interpretasikan dari 67 responden siswa-siswa SMP Islam Paramita sebanyak 32% siswa membeli rokok di warung/toko,

3.2 Hasil Pengkajian Sub-Sistem A. Pemukiman 1) Luas bangunan: 300 m2 2) Luas Kelas : 6x7 m2. 3) Bentuk bangunan Bentuk bangunan dari SMP Islam Paramitha Pandanwangi adalah gedung bertingkat 2 yang berisikan ruang kelas sebanyak 8 ruang dengan ukuran 6x7 m2, 3 kamar mandi, 1 ruang kantor dan ruang guru, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, dan 1 kantin. 4) Jenis bangunan: Permanen. 5) Atap sekolah: Genting. 6) Dinding: Tembok. 7) Lantai: Keramik. 8) Ventilasi: Ruang atas cukup, ditambah dengan kebiasaan siswa membuka jendela sebelum dimulai pelajaran. Bagian ruang bawah kurang dan jendela tidak bisa di buka. 9) Pencahayaan: Bagian atas cukup, karena luas jendela dan lubang angin 15% dari luas kelas. Bagian bawah bawah kurang karena ada kelas yang tidak ada ventilasi dan kelas yang lainnya hanya ventilasi kaca. 10) Penerangan: Cukup, masing-masing ruang kelas terdapat 1 buah lampu neon. 11) Kebersihan: Kurang, karena banyak sampah yang berserakan di dalam maupun luar kelas. Padahal sudah disediakan tempat sampah di depan kelas masing-masing. 12) Pengaturan ruangan dan perabot: Baik, sehingga ruangan kelas tidak tampak penuh, namun ada beberapa ruangan yang kurang bersih dan kurang tertata rapi. B. Sanitasi 1) Penyediaan air bersih (MCK) Penyediaan air bersih untuk MCK dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa dan pengurus sekolah selama kegiatan di sekolah. Memiliki 3 kamar mandi. Sumber air berasal dari sumur pompa. 2) Penyediaan air minum Penyediaan air minum untuk pengurus sekolah di nilai cukup, tetapi untuk siswa siswi tidak disediakan air minum, setiap siswa membeli sendiri di kantin atau membawa sendiri dari rumah. 3) Pengelolaan jamban Jumlah jamban di sekolah kurang memadai dan sudah ada tempat pembuangan tinja sejauh 15 m dari sumber air (septic tank).

4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL) Terdapat saluran pembuangan air limbah dan berjalan dengan lancar. 5) Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah di SMP Islam Paramitha baik, karena ada petugas dari bank sampah yang memilah dan mengambil sampah setiap hari. 6) Polusi udara, air, tanah, suara Tidak ada polusi udara, air, tanah dan suara, karena lokasi sekolah jauh dari area pabrik dan jalan raya, tetapi sekolah didepan sekolah terdapat sungai. 7) Sumber Polusi: Tidak ada

C. Fasilitas Fasilitas sarana yang tersedia di SMA Kertanegaraantara Malang lain: 1. Laboratorium 2. Perpustakaan 3. Ruang Kantin 4. Kamar mandi 5. Lapangan sekolah

D. Batas-Batas Wilayah SMP Islam Paramitha Pandanwangi ini terletak di perkampungan rumah warga. B (Barat)

: Rumah Tn. K

U (Utara)

: Lahan milik Ny. U

T (Timur)

: Berbatasan dengan sungai

S (Selatan)

: Lahan kososng

E. Kondisi Geografis SMP Islam Paramitha Pandanwangi berada di lingkungan perkotaan yang ramai, namun jauh dari jalan raya. F. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial  Pelayanan Kesehatan SMP Islam Paramitha Pandanwangi masih belum memiliki fasilitas kesehatan seperti UKS tetapi sudah terjalinnya MOU antara pihak sekolah dengan Puskesmas setempat dan sekolah sudah memanfaatkan puskesmas sebagai pelayanan kesehatan. 1. Lokasi sarana kesehatan SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki sarana kesehatan di sekolah tetapi fasilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas Pandanwangi

2. Sumberdaya yang dimiliki Pengelola UKS SMP Islam Paramitha Pandanwangi masih belum ada, karena keterbatasan ruang dan tenaga. 3. Jumlah Kunjungan Rata-rata jumlah kunjungan siswa ke sarana kesehatan terdekat sebanyak 75 % dari jumlah siswa di sekolah. 4. Sistem Rujukan Jika ada siswa yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas Pandanwangi tanpa pendampingan dari petugas sekolah.  Fasilitas Sosial (Pasar, toko, dll) 1. Lokasi Banyak rumah warga di sekitar SMP Islam Paramitha Pandanwangi. Untuk pasar dan toko kebanyakan berada di pinggir jalan raya. 2. Kepemilikan Toko-toko tersebut merupakan milik warga sekitar. G. Keamanan Dan Transportasi a. Keamanan  Sistem keamanan lingkungan 

SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki petugas keamanan (security) Penanggulangan kebakaran



SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki sistem penanggulangan kebakaran. Penanggulangan bencana



SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki sistem penanggulangan bencana. Penanggulangan polusi udara, air, tanah

SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki sistem penanggulangan polusi, karena lingkungan sekolah tidak ada pabrik. b. Transportasi  Kondisi jalan



Kondisi jalan menuju SMP Islam Paramitha Pandanwangi kurang baik, karena jalan menuju sekolah melewati gang kecil dan jika hujan jalannya licin karena masih makadam dan dekat dengan sungai. Jenis transpotasi yang dimiliki SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum memiliki sarana transportasi pribadi, namun jika untuk kegiatan di luar wilayah sekolah biasanya menyewa kendaraan.

H. Politik Dan Pemerintahan a. Sistem pengorganisasian

Sistem pengorganisasian di SMP Islam Paramitha Pandanwangi berjalan dengan cukup baik b. Struktur pengorganisasian Struktur organisasi yang ada di SMP Islam Paramitha Pandanwangi dipimpin oleh kepala sekolah dan dibantu oleh wakil kepala sekolah, sekretaris, bendahara, dan sejumlah guru. I. Sistem Komunikasi a. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas Alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas adalah bel sekolah yang ada di kantor SMP Islam Paramitha Pandanwangi. b. Cara penyebaran informasi kesehatan Penyebaran informasi kesehatan melalui tatap muka yaitu pengajaran dari tenaga kesehatandengan cara penyuluhan. J. Pendidikan 

Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas



Jenis pendidikan yang ada di SMP Islam Paramitha Pandanwangi terbagi menjadi dua yakni formal dan informal. Pendidikan formal diberikan sesuai kurikulum yang ditetapkan olehYPIK (Yayasan pengembangan Ilmu dan Karya) dan beberapa mata-pelajaran tambahan. Pendidikan informal diberikan melalui kegiatan outdoor. Sumberdaya yang tersedia



Sumberdaya pengajar yang ada di SMP Islam Paramitha Pandanwangi adalah sejumlah ± 15 orang guru. Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler tentang kesehatan yang diajarkan



Kegiatan tambahan mengenai kesehatan yang diajarkan di SMP Islam Paramitha Pandanwangi belum ada. Pelayanan kesehatan dan sekolah (UKS) Pelayanan UKS di SMP Islam Paramitha Pandanwangi masih belum memiliki UKS.

K. Rekreasi a. Kebiasaan rekreasi SMP Islam Paramitha Pandanwangi menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan kerohanian atau jalan sehat pada hari jumat. Setiap tahun diadakan study tour dengan biaya pribadi. b. Fasilitas tempat rekreasi Tempat yang digunakan untuk kegiatan tersebut adalah di lingkungan sekolah, lingkungan sekitar sekolah dan tempat wisata daerah malang (Selecta, Jatim Park dan lain-lain).

Analisa data 1. Masalah Keperawatan : Resiko penyalahgunaan media elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya berhubungan dengan penggunaan waktu luang yang tidak efektif ditandai dengan persentasi penggunaan gadget di waktu luang sebanyak 26% di SMP Islam Paramita Rasional (Korelasi faktor yang berhubungan dengan masalah) luang Kurangnya kesadaran siswa untuk memanfaatkan waktu luang dan kurangnya pemantauan orang tua terhadap aktifitas anak yang berhubungan dengan gadget siswa yang cenderung bermain gadget menimbulkan resiko penyalahgunaan media untuk hal-hal negatif

Faktor-Faktor yang berhubungan Penggunaan waktu yang tidak efektif

Data Fokus -

Data yang di dapatkan 67 responden siswa-siswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi dalam memanfaatkan waktu luang dengan istirahat ada 19%, bermain gadget 26%, bermain dengan teman sebaya 16%, dan bekerja sebanyak 6%. saat dilakukan wawancara siswa banyak membuka gadgetnya untuk mengakses sosial media bukan untuk kepentingan pembelajaran peraturan di SMP Islam Paramita tidak memperbolehkan siswanya membawa gadget saat di sekolah kecuali saat ujian, tetapi siswa masih ada yang membawa gadget saat ke sekolah secara diam-diam

-

-

10. masalah keperawatan : resiko terjadinya penyakit menular (ISPA) berhubungan dengan ketidak mampuan mengenal penyakit ditandai dengan 15% siswa SMP Islam Paramita mengaluhkan batuk pilek Faktor yang berhubungan

Kurangnya pengetahuan siswa mengenai cara penularan penyakit dan bagaimana pencegahan penularan penyakit

Rasional (korelasi faktor yang berhubungan dengan masalah) Kurangnya pengetahuan siswa mengenai penularan penyakit yang menular melalui udara (airbone) akan cenderung mempermudah penyebaran penyakit

Data fokus

-

-

data yang didapatkan 15% siswa SMP Islam Paramita mengaluhkan batuk pilek saat dilakukan wawancara siswa masih belum paham bagaimana cara penularan penyakit (ISPA) saat dilaukan wawancara siswa masih belum

memahami bagaimana cara pencegahan penyakit (ISPA) Masalah keperawatan : perilaku hidup tidak sehat pada remaja SMP Islam Paramita Faktor-Faktor yang berhubungan

Rasional (Korelasi faktor yang berhubungan dengan masalah)

Data Fokus -

Masalah keperawatan : Penyimpangan perilaku pada remaja di SMP Islam Paramitha Pandanwangi Faktor-Faktor yang berhubungan Kurangnya pengetahuan siswa mengenai penyimpangan perilaku dan apa saja dampak-dampak dari perilaku remaja

Rasional (Korelasi faktor yang berhubungan dengan masalah) Kurangnya pengetahuan Ds : siswa mengenai penyimpangan perilku akan memicu timbulnya berbagai macam masalah dan salah satunya masalah kesehatan

-

DO : -

-

Data Fokus

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswasiswi SMP Islam Paramitha Pandanwangi, kebiasaan siswa-siswi adalah merokok, minum alkohol, dan NAPZA Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru di SMP Paramitha mengatakan banyak siswa siswi yang melanggar peraturan sekolah seperti datang terlambat, bolos, dan merokok. Dari hasil observasi didapatkan adanya perilaku menyimpang yaitu siswa merokok sebanyak 81 %, jenis rokok yang digunakan 73% filter Dari hasil observasi didapatkan adanya siswa yang mengkonsumsi 28% Pelanggaran disekolah yang sering dilakukan oleh siswa-siswi adalah terlambat datang sekolah dengan persentase 31%,

-

-

merokok 24%, bolos sekolah 23% Frekuensi pelanggaran yang dilakukan siswasiswi adalah kadangkadang dengan persentase kadang-kadang sebnyak 63%, dan sering 25% Didapatkan siswa-siswi yang memnfaaatkan waktu luang dengan bermain gatget sebanyak 39%

2. Masalah keperawatan : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di SMP Islam Paramitha Pandanwangi Rasional (Korelasi faktor yang berhubungan dengan masalah) Kurangnya pemehaman dan Kurangnya pemahaman dan Ds: kesadaran dari masing- kesadaran siswa tentang masing siswa tentang perilaku perilaku hidup bersih dan hidup bersih dan sehat sehat mengakibatkan masalah kesehatan diantaranya seperti Batuk pilek (ISPA), diare, demam, dan muntah-muntah serta menyebabkan lingkungan sekitar sekolah menjadi kurang bersih yang juga dapat memicu timbulnya masalah-masalah kesehatan yang lain. Faktor-Faktor yang berhubungan

Data Fokus

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswasiswi SMP Paramitha masalah yang sering dialami dalam 3 bulan terakhir ini adalah flu, batuk, diare dan demam. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswasiswi SMP Paramitha pernah dilakukan penyuluhan tentang PHBS, namun saat ditanya cuci tangan siswa siswi cuci tangan hanya kadangkadang

Do: - Dari hasil observasi yang dilakukan siswa siswi SMP Paramitha yang tidak mengetahui tentang 6 langkah cuci tangan sebanyak 52% - Didapatkan data siswasiswi yang mengkonsumsi jajan sembarangan dengan persentase 72% - Didapatkan masih ada

-

-

33% siswa siswi yang masih membuang sampah sembarangan Sebagian besar siswasiswi masih kadangkadang melakukan cuci tangan dengan persentase 46% Didapatkan siswa-siswi SMP Paramita Pandanwangi mengkonsumsi kopi sebanyak 45%

Diagnosa keperawatan 2. Resiko penyalahgunaan media elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya berhubungan dengan penggunaan waktu luang yang tidak efektif ditandai dengan persentasi penggunaan gadget di waktu luang sebanyak 26% di SMP Islam Paramita 3. Penyimpangan perilaku pada remaja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan siswa mengenai penyimpangan perilaku dan dampak dari penyimpangan perilaku remaja ditandai dengan 28% siswa mengkonsumsi obat terlarang/miras, 81% siswa mengkonsumsi rokok 4. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masing-masing siswa tentang PHBS ditandai dengan kurangnya pengetahuan mengenai cuci tangan yang baik dan benar yang dapat mengakibatkan masalah pada kesehatan 52% tidak mengetahui cara cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar, 15 % batuk pilek, 15% diare Skala prioritas Diagnosa keperawatan atau kriteria Penyimpangan perilaku pada remaja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan siswa mengenai penyimpangan perilaku dan dampak dari penyimpangan perilaku remaja ditandai dengan 28% siswa mengkonsumsi obat terlarang/miras, 81% siswa mengkonsumsi rokok Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masing-masing siswa tentang PHBS ditandai dengan kurangnya pengetahuan mengenai cuci tangan yang baik dan benar yang dapat

Perhatian masyarakat

Poin prevalensi

Tingkat bahaya

Kemungkinan untuk di kelola

Nilai total

4

3

3

3

108

3

3

3

3

81

mengakibatkan masalah pada kesehatan 52% tidak mengetahui cara cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar, 15 % batuk pilek, 15% diare -

Perhatian masyarakat

perhatian masyarakat, yang meliputi pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk segera ditanggulangi. -

Prevalensi

yang menunjukkan jumlah kasus (masalah) yang ditentukan pada saat tertentu. -

Beratnya masalah

seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat -

Kemungkinan masalah untuk dikelola

masing-masing kriteria tersebut diberi skor 1 – 4

Kriteria skor: 4

: bila masalah tersebut menjadi perhatian utama masyarakat, jumlah kejadiannya paling banyak, masalah tersebut dapat berdampak sangat serius di masyarakat bila tidak di tanggulangi, dan sangat mudah untuk dikelola

3

: bila masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat tapi tidak utama, jumlah kejadiannya pada urutan kedua masalah tersebut dapat berdampak serius di masyarakat bila tidak ditanggulangi, dan mudah untuk dikelola

2

: bila masalah tersebut kurang menjadi perhatian masyarakat jumlah kejadiannya tidak banyak, masalah tersebut kurang dapat berdampak serius di masyarakat bila tidak ditanggulangi, dan bisa dikelola tetapi tidak mudah

1

: bila masalah tersebut tidak menjadi perhatian masyarakat jumlah kejadiannya sedikit, masalah tersebut dapat berdampak serius di masyarakat bila tidak ditanggulangi, dan mudah untuk dikelola.

5.3 INTERVENSI KEPERAWATAN No Dx Kep. 1

Tujuan Umum dan Khusus

Indikator Pencapaian Hasil

 Tujuan Umum : Tidak terjadi penyimpangan perilaku remaja di SMP Islam Paramitha Pandanwangi

a. Siswa di SMP Islam Paramitha Pandanwangi dapat mengurangi atau membiasakan diri hidup tanpa rokok, alkohol dan narkoba.

 Tujuan Khusus: b. Dari beberapa siswa 1. Siswa SMP di Siswa SMP Islam Islam Paramitha Paramitha Pandanwangi dapat Pandanwangi memahami tentang dapat perilaku mengurangi menyimpang pada remaja perilaku yang menyimpang pada remaja 2. Siswa SMP Islam Paramitha Pandanwangi

Rencana Tindakan 1. Memberikan edukasi mengenai penyimpangan perilaku pada remaja 2. Memberikan edukasi tentang bahaya mengkonsumsi rokok, alcohol dan narkoba

Penanggung jawab Rifandi Handrianto

Tempat

Waktu Metoda

SMP Islam Paramitha Pandanwa ngi

Senin, 11 Februari 2019

Penyuluhan dan Tanya Jawab

dapat memahami dan mengetahui tentang penyimpangan perilaku remaja dan akibat dari penyimpangan perilaku remaja

No Dx Kep 2

Tujuan Umum dan Khusus

Indikator Pencapaian Hasil

 Tujuan Umum : Pola perilaku hidup bersih dan sehat di SMP Islam Paramitha Pandanwangi dapat terlaksana dengan baik.

a. Siswa di SMP Islam Paramitha Pandanwangi mengetahui dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat

b. Siswa di SMP Islam Paramitha  Tujuan Khusus: Pandanwangi dapat 1. Siwa SMP menerapkan pola Islam hidup bersih dan Paramitha

Rencana Tindakan

Penanggung jawab

a. Memberikan edukasi tentang Rezky Alfian Perilaku Hidup Bersih dan Malik Sehat kepada siswa SMP Islam Paramitha Pandanwangi b. Mendemosntrasikan cara mencuci tangan 6 langkah yang benar. c. Ajarkan memilah sampah basah dan kering. d. Berikan poster 6 langkah cuci tangan yang benar

Tempat

Waktu Metoda

SMP Islam Paramith a Pandanw angi

Penyuluhan, Tanya Jawab dan Demonstrasi

sehat. Pandanwangi dapat c. Siswa SMP Islam memahami dan Paramitha mengetahui Pandanwangi Perilaku Hidup terhindar dari Bersih dan penyakit infeksi Sehat seperti demam, 2. Siswa SMA diare Kertanegara d. Terpilahnya antara dapat sampah basah dan menerapkan kering di setiap pola hidup kelas. sehat. d. Terpasangnya poster cuci tangan di setiap kelas.

e. Pantau siswa dalam melakukan PHBS.

Related Documents

Bab Ii Komunitas
October 2019 28
Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63
Bab Iii
May 2020 50

More Documents from ""